Oleh: Andry Anndreas Pandu NIM. E

dokumen-dokumen yang mirip
KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN KARTU KELUARGA PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DI KABUPATEN LANDAK

HENDRI HERDIANTO ABSTRAK

KUALITAS PELAYANAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KETAPANG

EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANJARMASIN. Abstract

BIROKRASI PELAYANAN PUBLIK PEMBUATAN AKTE KELAHIRAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu. Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Cilacap seperti pelayanan perizinan

PELAYANAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (BP2T) KOTA PONTIANAK

Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor Keliling Oleh Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika di Kabupaten Ciamis. Nurholis.

BAB I PENDAHULUAN. maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan prima

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR NOMOR : 06 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR. Oleh Povie Nur Rahayu

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

FAKTOR KUALITAS SDM YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN AKTA KELAHIRAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PONTIANAK.

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dijelaskan pada bab

Oleh : LIDYA CHRISTINE MONTUNG NIM ABSTRAKSI. sebut pemenuhan kebutuhan akan sebuah layanan yang dilakukan oleh organisasi pemerintah

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI... HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

PENGARUH PELAYANAN PUBLIK TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KANTOR KECAMATAN CIJEUNGJING KABUPATEN CIAMIS) GIAN NURHIDAYAH

LAPORAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2014 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDA ACEH

ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA TEGAL

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PENDAFTARAN DAN PENCATATAN PENDUDUK DALAM WILAYAH KABUPATEN KUTAI

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 7 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

PENGARUH PROSEDUR DAN FASILITAS PELAYANAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PESERTA PROGRAM JAMKESMAS DI PUSKESMAS I CILONGOK

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad Tanzeh Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras. Boediono, B Pelayanan Prima. Rineka Cipta: Jakarta

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 07 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

DAFTAR PUSTAKA. Penyusunan Model-model Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta: Bumi. Peningkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat di Kota Surakarta.

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG

Herjanto Eddy, 2008 Manajemen Operasi. Penerbit PT Grasindo, Jakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut M. Irfan Islamy, kebijakan publik (public policy) adalah

DAFTAR PUSTAKA. Anonim., 2008, Operasionalisasi Pelayanan Prima: Modul Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV, LAN RI, Jakarta.

Pelayanan Pengurusan Akta Kelahiran 1. Sistem Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Akta Kelahiran

BAKRI T. WALANGADI. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo. Abstrak.

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN AKTE PERKAWINAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO.

Perbandingan Kualitas Pelayanan Administrasi Kependudukan

BUPATI BULUNGAN. Jalan Jelarai Tanjung Selor Kaltim, Telp. (0552) , Fax (0552) 21009

II. TINJAUAN PUSTAKA. menyangkut peristiwa hukum dalam lembaran negara yang berupa surat sejak

PELAKSANAAN PELAYANAN PENDAFTARAN CALON JEMAAH HAJI BERDASARKAN SISTEM KOMPUTERISASI HAJI TERPADU (SISKOHAT) DI KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN CIAMIS

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 36 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 861 TAHUN 2011 T E N T A N G

Andi Kamrida, Muh. Nasrullah Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mensejahterahkan masyarakat atau warga negara.pelayanan

Kata Pengantar. Pacitan, Januari 2015 KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN PACITAN

KINERJA PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK (STUDI TENTANG KARTU KELUARGA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO) Oleh : Jaqlin A.

KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN ANAK DI LUAR NIKAH PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURABAYA

STANDAR PELAYANAN Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banda Aceh

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

Restorica Vol. 1, Nomor 01, April 2015 ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan tergolong sebagai penelitian lapangan

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga

KINERJA PENDAMPING DESA DALAM PEMBANGUNAN DESA DI KECAMATAN JIPUT KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 2 TAHUN 2011 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pelayananan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN. tentang apa yang dialami subyek penelitian. 2

Pelayanan Pengurusan Surat Keterangan Pindah dan Datang 1. Sistem Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Surat Keterangan Pindah dan.

STANDAR PELAYANAN PEMBUATAN KARTU KELUARGA DI KANTOR KECAMATAN BALIKPAPAN TENGAH KOTA BALIKPAPAN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

11. KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

STANDAR PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KANTOR KECAMATAN SANGKULIRAG KABUPATEN KUTAI TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 5 TAHUN 2011 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

KINERJA PEMERINTAHAN DESA SEBAGAI PENYEDIA PELAYANAN PUBLIK DI DESA WRINGINPITU KECAMATAN MOJOWARNO KABUPATEN JOMBANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah

Efektifitas Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Kota Kabupaten Pulau Morotai. Abstraksi

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL PELAKSANAAN PERALIHAN DAN PENDAFTARAN PERALIHAN HAK MILIK ATAS TANAH (JUAL BELI) DALAM MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN

HUBUNGAN PEMBANGUNAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DIBIDANG KEBERSIHAN LINGKUNGAN

Dasar Hukum Pengurusan Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2012

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Perilaku Individu dalam Pelayanan Izin mendirikan Bangunan Di Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Kepulauan Sangihe

BAB I PENDAHULUAN. wajib tunduk pada aturan-aturan hukum yang menjamin dan melindungi hak-hak

BUPATI BANDUNG BARAT

PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DI KABUPATEN KUDUS. (Studi Kasus Layanan Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP)

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada. terhadap penentuan status pribadi dan status hukum setiap peristiwa

: FELIX AVIAN REANDRIANTA NPM

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

Berdasarkan visi tersebut kemudian untuk bisa operasional, maka visi dijabarkan dalam misi. Adapun misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Pelayanan Pengurusan Akta Kematian 1. Sistem Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Akta Kematian

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 28 TAHUN 2016

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN MAGELANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

NASKAH PUBLIKASI OLEH HERMANSYAH NIM :

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 4 TAHUN 1998 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2009 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDA ACEH NOMOR TAHUN 2017

Transkripsi:

PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SANGGAU: Studi Tentang Pembuatan Kartu Keluarga Pada Bidang Pendaftaran Dan Pelayanan Dokumen Penduduk Oleh: Andry Anndreas Pandu NIM. E42010015 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, 2015 E-mail : panduiking@gmail.com Abstrak Penulisan skripsi ini mengidentifikasi faktor pendukung pelayanan publik yang ada di kantor Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sanggau. Judul skripsi ini diangkat berdasarkan permsalahan di Kabupaten Sanggau jumlah kepemilikan Kartu Keluarga baru mencapai 79,21% dan masih 20,79%yang belum memiliki kartu keluarga dari jumlah yang seharusnya memiliki kartu keluarga yaitu 149.325 kepala keluarga. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori moenir sebagai pisau analisis serta didukung dengan Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun 2003. Belum efektifnya pelayanan yang diberikan dikarenakan faktor kesadaran serta sarana pendukung pelayanan yang belum maksimal. Adanya kesadaran dari pegawai akan tugas utamanya sebagai pelayan masyarakat serta semkin baik sarana pendukung maka semakin baik pila hasil dari pelayanan yang diberikan. Kata-kata Kunci : Pegawai, Pelayanan, Kesadaran, sarana pendukung dan masyarakat. 1

PUBLIC SERVICE IN THE OFFICE OF POPULATION AND CIVIL REGISTRATION DISTRICTS SANGGAU: Case Study On Family Card-Making In The Field Of Population Registration And Document Services By: Andry Anndreas Pandu NIM. E42010015 Cooperation Science Program Administration Faculty of Social and Political Science with Government of West Kalimantan Province. 2015 E-mail : panduiking@gmail.com Abstract This thesis identifies factors supporting public services in the Office of Population and Civil Registration Sanggau. The title of this thesis was appointed by permsalahan in Sanggau number of new family card ownership reached 79.21% and 20.79%, which is still not yet have a family card of the amount that should have a family card that is 149 325 households. This research uses descriptive qualitative approach, in this study, researchers used a knife Moenir theory analysis and supported by the minister Decree No. 63 of 2003. The ineffectiveness of the services provided due to factors awareness and means of support services is not maximized. Employee awareness of their main duties as public servants and are the better means of support, the better pila results of the service provided. Keywords: Employees, services, awareness, support and community facilities 2

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Data mengenai diri seorang begitu penting sehingga segala macam proses pendataan pada setiap orang baik statusnya sebagai pribadi maupun dalam lingkungan masyarakat harus jelas dan benar adanya. Proses pelayanan administrasi kependudukan, khususnya pelayanan penerbitan Kartu Keluarga (KK) dinyatakan pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, ketentuan umum pasal 1, Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2012 Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan serta peraturan daerah Kabupaten Sanggau nomor 6 tahun 2010 tentang penyelenggaraan administrasi kependudukan, pada pasal 13 Paragraf 2 tentang Penerbitan Kartu Keluarga ( KK) dinyatakan bahwa : 1. Penduduk Wajib melaporkan susunan keluarganya kepada Dinas melalui Kepala Desa/Lurah dan camat sebagai dasar untuk penerbitan KK. 2. Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap wajib melaporkan susunan keluarganya kepada Dinas, sebagai dasar untuk penerbitan KK. 3. KK diterbitkan dan ditandatangani oleh Kepala Dinas. 4. Persyaratan dan tata cara penerbitan KK sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati. Adapun manfaat dan kegunaan Kartu Keluarga bagi Pemerintah dan Individu atau Masyarakat adalah: 1. Bagi pemerintah, kartu keluarga berfungsi sebagai sumber data pada dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, selain itu KK juga membantu mempermudah Pendataan oelh petugas yang berwenang. 2. Bagi Individu atau Masyarakat KK berfungsi untuk menjadi bukti yang sah dan kuat atas status identitas keluarga dan anggota keluarga akan kedudukan keberadaan kependudukan seseorang, selain itu KK juga dapat menjadi dasar penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan pelayanan kependudukan lainnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kartu keluarga perlu dimiliki oleh setiap kepala keluarga. Berdasarkan data yang di peroleh dari Rencana Kerja (Renja) Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sanggau, jumlah kepemilikan 3

kartu keluarga sampai Akir tahun 2013 sebanyak 118.285 kepala keluarga. Keluarga yang wajib memiliki kartu keluarga sampai akir tahun 2013 sebanyak 149.325 kepala keluarga. Dengan demikian data kepemilikan kartu keluarga yang sudah tercatat pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sanggau adalah 79,21%. Dengan demikian di kabupaten sanggau masih 20,7% kepala keluarga yang seharusnya memiliki kartu keluarga tetapi belum memiliki kartu keluarga, hal tersebut tentu saja menunjukan bahwa ada permasalahan dalam pembuatan kartu keluarga. Melihat fenomena permasalahan tersebut, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sanggau semestinya berupaya mencari solusi sebagai bentuk penyelesaian permasalahan. Kondisi seperti ini harus segera diselesaikan karena menyangkut perlindungan hukum dan identitas seseorang. Perlu diadakannya realisasi tindakan dan penanganan yang tepat dalam memaksimalkan pelaksanaan pembuatan Kartu Keluarga bagi seluruh warga. Berdasarkan indikasi permasalahan Kartu Keluarga, peneliti tertarik untuk membahas dan mengkaji mengenai pelayanan Publik tentang pembuatan Kartu Keluarga. Sesuai dengan penjelasan latar belakang diatas, penulis mengambil judul penelitian: pelayanan publik di kantor dinas kependudukan dan catatan sipil kabupaten sanggau studi tentang pembuatan kartu keluarga. 2. Fokus Penelitian Efektifitas Pelayanan pembuatan Kartu Keluarga (KK) pada Bidang Pendaftaran dan Pelayanan Dokumen Penduduk di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sanggau. 3. Rumusan Permasalahan Mengapa pelayanan pembuatan Kartu Keluarga (KK) pada Bidang Pendaftaran dan Pelayanan Dokumen Penduduk di Kantor Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sanggau belum maksimal? 4. Tujuan Penelitian mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan belum efektifnya pelayanan publik di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. 5. Manfaat Penelitian Manfaat teoritis, memberi kontribusi dalam pengembangan Ilmu Pemerintahan, khususnya dalam kajian Pelayanan Publik tentang faktor pendukung dalam pelayanan pembuatan Kartu Keluarga. Manfaat Praktis, memberi masukan kepada Kantor Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sanggau agar 4

faktor pendukung dalam pelayanan pembuatan Kartu Keluarga (KK) optimal. B. KERANGKA TEORI DAN METODOLOGI 1. Kerangka teori Dalam Pembuatan kartu keluarga, fenomena seperti yang dicantumkan di dalam skema bagan kerangka pikir diatas seharusnya tidak terjadi, namun di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil fenomena seperti itu masih terjadi dalam pelayanan pembuatan kartu keluarga. Jika merujuk pada teori yang dikemukan oleh moenir (2000:88-127) tentang faktor pendukung dalam pelayanan publik maka, dari enam indikator pelayanan menurut moenir peneliti hanya mengkaji 2 yang masih bermasalah di Kantor Capil. penelitian ini diharapkan terciptanya kualitas faktor pelayanan yang baik dalam pelayanan pembuatan Kartu Keluarga di Kantor Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sanggau. Menurut moenir (1995:88-127), agar pelayanan publik berjalan dengan baik maka diperlukan beberapa faktor pendukung, yaitu : 1. Faktor kesadaran Adanya kesadaran dapat membawa seseorang kepada keikhlasan dan kesungguhan dalam menjalankan atau melaksanakan suatu kehendak. Kehendak dalam lingkungan organisasi kerja tertuang dalam bentuk tugas, baik tertulis maupun tidak tertulis, mengikat semua orang dalam organisasi kerja. Karena itu dengan adanya kesadaran pada pegawai atau petugas, diharapkan dapat melaksanakan tugas dengan penuh keikhlasan, kesungguhan dan disiplin. Kelebihan dan tingkah laku orang lain jika disadari lalu dikembangkan dapat menjadi faktor pendorong bagi kemajuan dan keberhasilan. 2. Faktor aturan Aturan adalah perangkat penting dalam segala tindakan dan perbuatan orang. Makin maju dan majemuk suatu masyarakat makin besar peranan aturan dan dapat dikatakan orang tidak dapat hidup layak dan tenang tanpa aturan. Oleh karena itu aturan demikian besar dalam hidup masyarakat maka dengan sendirinya aturan harus dibuat, dipatuhi, dan diawasi sehingga dapat mencapai sasaran sesuai dengan maksudnya. Dalam organisasi kerja dibuat oleh manajemen sebagai pihak yang berwenang mengatur segala sesuatu yang ada di organisasi kerja tersebut. Oleh karena setiap orang pada akhirnya menyangkut langsung atau tidak langsung kepada orang, maka masalah manusia serta sifat kemanusiaannya harus menjadi pertimbangan utama. Pertimbangan harus 5

diarahkan kepada sebagai subyek aturan, yaitu mereka yang akan dikenai aturan itu. 3. Faktor organisasi Organisasi pada dasarnya tidak berbeda dengan organisasi pada umunya, namun ada perbedaan sedikit dalam penerapannya, karena sasaran pelayanan ditujukan secara khusus, kepada manusia yang mempunyai dan kehendak multikompleks, kepada manusia yang mempunyai dan kehendak multikompleks. Oleh karena itu organisasi yang dimaksud disini tidak semata-mata dalam perwujudan susunan organisasi, melainkan lebih banyak pada pengaturan dan mekanisme kerjanya yang harus mampu menghasilkan pelayanan yang memadai. 4. Faktor pendapatan Pendapatan adalah seluruh penerimaan seseorang sebagai imbalan atas tenaga, dana, serta pikiran yang telah dicurahkan untuk orang lain atau badan/organisasi, baik dalam bentuk uang, maupun fasilitas, dalam jangka waktu tertentu. Pada dasarnya pendapatan harus dapat memenuhi kebutuhan hidup baik untuk dirinya maupun keluarganya. 5. Faktor kemampuan dan keterampilan Kemampuan yang dimaksud disini adalah keadaan yang ditujukan pada sifat atau keadaan seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan atas ketentuan-ketentuan yang ada. Istilah yang kecakapan selanjutnya keterampilan adalah kemampuan melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan menggunakan anggota badan dan pengetahuan kerja yang tersedia. Dengan pengertian ini dapat dijelaskan bahwa keterampilan lebih banyak menggunakan unsur anggota badan dari pada unsur lain. 6. Faktor sarana pelayanan Sarana pelayanan yang dimaksud disini adalah segala jenis pelayanan, perlengkapan kerja dan fasilitas lain yang berfungsi sebagai alat utama atau pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga berfungsi social dalam rangka kepentingan orang-orang yang sedang berhubungan dengan organisasi kerja itu. Fungsi sarana pelayanan itu antara lain: 1. Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan, sehingga dapat menghemat waktu. 2. Meningkatkan produktivitas, baik barang maupun jasa. 3. Kualitas produk yang lebih baik. 4. Kecepatan susunan dan stabilitas terjamin. 5. Menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang-orang yang berkepentingan. 6. Menimbulkan perasaan puas orangorang yang berkepentingan sehingga dapat mengurangi sifat emosional mereka. 6

Berdasarkan pernyataan moenir diatas pada hakekatnya lemahnya pelayanan publik / bermuara pada 2 faktor utama, yaitu faktor manusia sebagai faktor utama dan faktor sistem karena untuk perbaikannya diperlukan perbaikan terhadap kedua unsur tersebut. 2. Metode penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif agar data yang diperoleh kompleks dan pemaparannya lebih jelas. Seperti yang diungkapkan oleh Tohardi (2008:108) bahwa penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bermaksud memberikan gambaran sesuatu gejala sosial yang sebelumnya sudah ada informasi namun belum memadai. Oleh karena itu, di dalam penilitian ini akan mengumpulkan data tentang permasalahan yang diteliti lalu diuraikan, digambarkan, diinterprestasikan secara rasional dan diambil kesimpulan dari penelitian tersebut. Pemilihan metode ini bertujuan untuk memperoleh gambaran keadaaan dan data yang holistik atau menyeluruh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan lebih jelas. Teknik pengumpulan datanya adalah dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknis analisis data terdiri dari beberapa tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Selanjutnya untuk menguji keabsahan data digunakan teknik triangulasi, pada penelitian ini penulis menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Lokasi penelitian bertempat di Kkantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Sanggau. Adapun yang menjadi subjek Penelitian ialah pegawai kantor yang terlibat dalam embuatan Kartu Keluarga serta masyarakat yang telah membuat KK dan masyarakat yang pada saat penelitian dilakukan membuatkk. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data mengenai diri seorang begitu penting sehingga segala macam proses pendataan pada setiap orang baik statusnya sebagai pribadi maupun dalam lingkungan masyarakat harus jelas dan benar adanya. Proses pelayanan administrasi kependudukan, khususnya pelayanan penerbitan Kartu Keluarga (KK) dinyatakan pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, ketentuan umum pasal 1, Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2012 Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan Undang- 7

Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan serta peraturan daerah Kabupaten Sanggau nomor 6 tahun 2010 tentang penyelenggaraan administrasi kependudukan, pada pasal 13 Paragraf 2 tentang Penerbitan Kartu Keluarga ( KK) dinyatakan bahwa : Penduduk Wajib melaporkan susunan keluarganya kepada Dinas melalui Kepala Desa/Lurah dan camat sebagai dasar untuk penerbitan KK. Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap wajib melaporkan susunan keluarganya kepada Dinas, sebagai dasar untuk penerbitan KK. KK diterbitkan dan ditandatangani oleh Kepala Dinas. Persyaratan dan tata cara penerbitan KK sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati. Adapun manfaat dan kegunaan Kartu Keluarga bagi Pemerintah dan Individu atau Masyarakat adalah: 1. Bagi pemerintah, kartu keluarga berfungsi sebagai sumber data pada dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, selain itu KK juga membantu mempermudah Pendataan oelh petugas yang berwenang. 2. Bagi Individu atau Masyarakat KK berfungsi untuk menjadi bukti yang sah dan kuat atas status identitas keluarga dan anggota keluarga akan kedudukan keberadaan kependudukan seseorang, selain itu KK juga dapat menjadi dasar penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan pelayanan kependudukan lainnya. 3. Berdasarkan data yang di peroleh dari Rencana Kerja (Renja) Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sanggau, jumlah kepemilikan kartu keluarga sampai Akir tahun 2013 sebanyak 118.285 kepala keluarga. Keluarga yang wajib memiliki kartu keluarga sampai akir tahun 2013 sebanyak 149.325 kepala keluarga. Dengan demikian data kepemilikan kartu keluarga yang sudah tercatat pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sanggau adalah 79,21%. Dengan demikian di kabupaten sanggau masih 20,7% kepala keluarga yang seharusnya memiliki kartu keluarga tetapi belum memiliki kartu keluarga, hal tersebut tentu saja menunjukan bahwa ada permasalahan dalam pembuatan kartu keluarga. Untuk menganalisis permasalahan tersebut diatas,peneliti menggunakan teori moenir yang menyatakan ada enam faktor pendukung dalam pelayanan publik, moenir (2000:88-127) 8

1. Faktor kesadaran Adanya kesadaran dapat membawa seseorang kepada keikhlasan dan kesungguhan dalam menjalankan atau melaksanakan suatu kehendak. Kehendak dalam lingkungan organisasi kerja tertuang dalam bentuk tugas, baik tertulis maupun tidak tertulis, mengikat semua orang dalam organisasi kerja. 2. Faktor aturan Aturan adalah perangkat penting dalam segala tindakan dan perbuatan orang. Makin maju dan majemuk suatu masyarakat makin besar peranan aturan dan dapat dikatakan orang tidak dapat hidup layak dan tenang tanpa aturan. 3. Faktor organisasi Organisasi pada dasarnya tidak berbeda dengan organisasi pada umunya, namun ada perbedaan sedikit dalam penerapannya, karena sasaran pelayanan ditujukan secara khusus, kepada manusia yang mempunyai dan kehendak multikompleks, kepada manusia yang mempunyai dan kehendak multikompleks. 4. Faktor pendapatan Pendapatan adalah seluruh penerimaan seseorang sebagai imbalan atas tenaga, dana, serta pikiran yang telah dicurahkan untuk orang lain atau badan/organisasi, baik dalam bentuk uang, maupun fasilitas, dalam jangka waktu tertentu. 5. Faktor kemampuan dan keterampilan Kemampuan yang dimaksud disini adalah keadaan yang ditujukan pada sifat atau keadaan seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan atas ketentuanketentuan yang ada. 6. Faktor sarana pelayanan Sarana pelayanan yang dimaksud disini adalah segala jenis pelayanan, perlengkapan kerja dan fasilitas lain yang berfungsi sebagai alat utama atau pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga berfungsi social dalam rangka kepentingan orang-orang yang sedang berhubungan dengan organisasi kerja itu. Fungsi sarana pelayanan itu antara lain: 1. Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan, sehingga dapat menghemat waktu. 2. Meningkatkan produktivitas, baik barang maupun jasa. 3. Kualitas produk yang lebih baik. 4. Kecepatan susunan dan stabilitas terjamin. 5. Menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang-orang yang berkepentingan. 6. Menimbulkan perasaan puas orangorang yang berkepentingan sehingga dapat mengurangi sifat emosional mereka. Berdasarkan pertanyaan dalam pedoman wawancara yang diajukan kepada subjek penelitian serta panduan observasi 9

dan alat dokumentasi lain yang diperlukan, peneliti memperolah hasil peneitian untuk diambil kesimpulan dari penelitian tersebut. D. SIMPULAN 1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka penulis dapat mengemukakan kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat kesalahan pengetikan nama dan nomor induk pada kartu keluarga yang telah dicetak dan telah diserahkan kepada pemohon, disiplin pegawai masih rendah ada pegawai yang meninggalkan kantor pada jam kerja untuk keperluan pribadi dan disiplin dalam memberikan pelayanan kepada masyrakat masih pilih kasih, ada pihak yang diutamakan dalam pelayanan padahal ada masyrakat yang telah menungu dan datang lebih dahulu. ketika pejabat yang berwenang seperti Kepala Seksi, Kepala Bidang ataupun Kepala Dinas sedang tidak berada di tempat yang disebabkan oleh adanya diklat atau dinas luar yang berkaitan dengan pekerjaan diluar kantor, serta urusan pribadi lain, maka Kartu Keluarga belum dapat diselesaikan karena harus melalui pengkoreksian secara prosedural dan membutuhkan tanda tangan pengesahan namun untuk mempercepat pekerjaan kartu keluarga langsung dicetak tanpa dikoreksi lagi secara berjenjang sehingga kesalahan nama atau pun nomor induk tidak diketahui dan setelah diserahkan kepada pemohon maka pemohon harus membuat ulang guna memperbaiki kesalahan data dalam Kartu Keluarga. 2. Pada Bagian pendaftaran dan Pelayanan Dokumen Penduduk di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sanggau sarana pelayanan belum memadai, jumlah komputer dan printer yang minim dan ada yang rusak maka pegawai harus membawa laptop pribadi dari rumah untuk menyelesaikan pekerjaan, kondisi aliran listrik yang belum stabil di kabupaten sanggau dan ketika terjadi pemadaman listrik ketika saat jam kerja berlangsung pegawai kantor tidak dapat bekerja maksimal karena fasilitas genset yang tidak dapat dioperasikan atau digunakan karena rusak, dengan jarak yang cukup jauh dari pusat kota tidak adanya fasilitas penunjang seperti koperasi yang menyediakan mesin foto copy, alat tulis kantor, makanan dan minuman dapat menperlama proses pelayanan serta kenyamanan pihak yang memberikan pelayanan maupun yang melakukan 10

pelayanan terganggu, kursi tunggu yang dapat memberikan rasa nyaman bagi masyrakat yang sedang menunggu antrian dan pelayanan belum mencukupi, serta sarana hiburan yang dapat menghilangkan kebosanan seperti televisi tidak ada. Jadi fasilitas pendukung yang ada belum memadai dalam menunjang pelayanan pembuatan kartu keluargga. 2. Keterbatasan Penelitian 1. Dalam wawancara dan analisis data yang ada sehingga dalam menganalisis peneliti belum terlalu mampu untuk menganalisis masalah lebih dalam. 2. Data yang di inginkan belum terlalu lengkap dimiliki oleh Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sanggau sehingga peneliti harus merekap kembali data-data yang ada. 3. Peneliti juga merasa kemampuannya dalam berkomunikasi masih kurang dan perlu ditingkatkan lagi untuk masa yang akan datang. E. APRESIASI Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh keluarga besar Program Studi Ilmu Pemerintahan, Bapak dan Ibu Dosen, Pengelola, Pengasuh, Badan Diklat Provinsi Kalimantan Barat dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga diberikan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Pemerintah Kabupaten Sanggau, khususnya kepada Kantor Dinas Kependuukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Sanggau yang telah mengizinkan serta membantu memberikan informasi dan data dalam proses penelitian. DAFTAR PUSTAKA Buku-Buku: Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendektan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Barata, Atep. 2004. Dasar- dasar Pelayanan Prima. Jakarta : Elex Media. Komputindo. Kasmir. 2005. Manajemen Perbankan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Kotler, Philip.2002.Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat.Jakarta Moenir, A.S. 1995. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara Nurcholis, Hanif. 2007. Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Jakarta: Gramedia Widiasarana. 11

Ratminto & Atik Septi Winarsih. 2006. Manajemen Pelayanan. Jakarta: Pustaka Pelajar. Satori dan Komariah. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabet Sinambela, dkk. 2006. Teori Administrasi Publik. Jakarta : Bumi Aksara -------------------. 2011. Reformasi Pelayanan Publik: Teori, Kebijakan dan Implementasi. Jakarta: Bumi Aksara Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatid dan R & D. Bandung: Alfabet -------------. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabet --------------. 2010. Metode Penelitian Kombinasi (MixedMethods). Bandung : Alfabeta Sumaryadi. 2010. Sosialisasi Pemerintahan; Dari Prespektif Pelayanan, Pemberdayaan, Interaksi, dan Sistem Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia. Surjadi. 2009. Pengembangan Kinerja Pelayanan Publik, Bandung : Refika Aditama Tohardi, Ahmad. 2008. Petunjuk Menulis Skripsi. Bandung : Mandar Maju Kepmenpan Nomor 63 tahun 2004 Kepmenpan Nomor 63 Tahun 2007 Departemen Kesehatan RI (1998) Tentang Pengertian Keluarga. Peraturan Darah Kabupaten Sanggau Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau nomor 7 tahun 2010 tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil. Rujukan Elektronik : Wikipedia.PelayananPublik. http//en.wikipedia.org/ wiki/public_service http://silahudin66.blogspot.com/2010/05/st andard-pelayananpublik.html Undang-Undang dan Perda: Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik. Kepmenpan Nomor 63 tahun 2003 12