GAMBARAN JUMLAH ANGKA KUMAN DAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA PIRING DI RUMAH MAKAN PASAR SERASI KOTA KOTAMOBAGU TAHUN 2015 Cindy Stevani Sape

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN ANGKA KUMAN DAN BAKTERI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia biasanya dibuat melalui bertani, berkebun, ataupun

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

KONDISI BAKTERIOLOGIK PERALATAN MAKAN DI RUMAH MAKAN JOMBANG TIKALA MANADO

GAMBARAN KEBERADAAN Escherichia coli PADA PERALATAN MAKAN DI RUMAH MAKAN PASAR BERSEHATI KOTA MANADO

Studi Sanitasi Dan Pemeriksaan Angka Kuman Pada Usapan Peralatan Makan Di Rumah Makan Kompleks Pasar Sentral Kota Gorontalo Tahun 2012

ABSTRAK. Kiky Fitria, Pembimbing I : dr. Fanny Rahardja,M.Si. Pembimbing II : dr. Dani, M.Kes.

BAB 1 : PENDAHULUAN. bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KUALITAS MIKROBIOLOGIS MAKANAN DAN SIKAP PENJAMAH MAKANAN TENTANG HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN MAKANAN PADA KANTIN SEKOLAH DASAR DI WILAYAH

Keywords : hygiene sanitation, eating utensils, the number of germ, Escherichia coli

GAMBARAN KONDISI FISIK SUMUR GALI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI

ABSTRAK. KEBERADAAN Salmonella DAN BAKTERI Coliform PADA BUMBU KACANG BASO TABU. INDRAWATY, 2002, PEMBIMBING: PHILIPS ONGGOWIDJAJA, S.Si, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Escherichia coli PADA JAJANAN ES BUAH YANG DIJUAL DI SEKITAR PUSAT KOTA TEMANGGUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. Keadaan higiene dan sanitasi rumah makan yang memenuhi syarat adalah merupakan faktor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Limba U I Kec. Kota Selatan Kota Gorontalo. Pasar sental Kota Gorontalo

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

INTISARI ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA ES TEH YANG DIJUAL DI SEPANJANG JALAN TARAKAN KOTA BANAJARMASIN

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Eschericia coli PADA JAJANAN ES KELAPA MUDA (SUATU PENELITIAN DI KOTA GORONTALO TAHUN 2013)

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Keywords: The behavior of food handlers, Figures Germs

sebagai vector/ agen penyakit yang ditularkan melalui makanan (food and milk

HIGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologi pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Makanan merupakan salah satu dari tiga unsur kebutuhan pokok manusia,

ANALISA BAKTERI COLIFORM

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

ABSTRACT. Keywords: Food Handler s Hygiene Sanitation Practice, Escherichia coli RINGKASAN

ANALISIS ASPEK MIKROBIOLOGI BAKSO BAKAR YANG DIJUAL DI KECAMATAN TAMPAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk dikonsumsi. Maka dari itu, dalam hal ini higienitas sangat berperan penting

HYGIENE SANITASI PENJAMAH MAKANAN TERHADAP KANDUNGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

IDENTIFIKASI ESCHERICHIA COLI PADA MEJA MAKAN, MEJA PREPARASI, DAN ALAT MAKAN DI BEBERAPA RUMAH MAKAN SEKITAR UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.7 Kerangka Teori Gambar 3.1 Kerangka Konsep... 24

DAFTAR ISI. BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

STUDI IDENTIFIKASI KEBERADAAN Escherichia coli PADA AIR CUCIAN DAN MAKANAN KETOPRAK DI KAWASAN KAMPUS UNDIP TEMBALANG

ABSTRAK PENGARUH KUNYIT DALAM AIR RENDAMAN TAHU KUNING TERHADAP KEHADIRAN BAKTERI

BAB 1 PENDAHULUAN. adanya mikroorganisme patogen pada makanan dan minuman sehingga bisa

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

GAMBARAN SANITASI JAMBAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH KECAMATAN KIKIM TIMUR TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyelenggaraan makanan yang sehat dan aman merupakan salah satu

ANALISIS BAKTERI E-COLI YANG TERDAPAT PADA AIR MINUM ISI ULANG TUGAS AKHIR OLEH: TRI WAHYUNI NIM

BAB I PENDAHULUAN. serta dilindungi dari ancaman yang merugikannya (Depkes RI, 1999). Memenuhi kebutuhan makhluk hidup membutuhkan bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. bersih. 4 Penyakit yang menonjol terkait dengan penyediaan makanan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ancaman penyakit yang berkaitan dengan higiene dan sanitasi khususnya

*Fakultas Kesehatan Masyarat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulamgi Manado

ANALISIS KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR BERSIH PADA SISTEM AIR BERSIH DI DESA LANSA KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2015

HIGIENE SANITASI PANGAN

HIGIENE SANITASI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO TAHUN

GAMBARAN KARAKTERISTIK SUMUR WARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. merupakan media untuk dapat berkembang biaknya mikroba atau kuman.

BAB 1 PENDAHULUAN. bila dikonsumsi akan menyebabkan penyakit bawaan makanan atau foodborne

HIGIENE SANITASI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Es batu merupakan air yang dibekukan dan biasanya dijadikan komponen

Pembinaan Pedagang Makanan Kaki Lima untuk Meningkatkan Higiene dan Sanitasi Pengolahan dan Penyediaan Makanan di desa Penatih, Denpasar Timur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gorontalo dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

PERBEDAAN SANITASI PENGELOLAAN RUMAH MAKAN DAN RESTORAN BERDASARKAN TINGKAT MUTU (GRADE A,B DAN C) DI KOTA MEDAN TAHUN 2013

ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA TAHU PUTIH DI PASAR BERSEHATI KOTA MANADO TAHUN 2017 Regina Sasmita Lakuto*, Rahayu H. Akili*, Woodford B.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HASIL PENELITIAN. Perbedaan Higiene Sayuran yang Dijual di Pasar Tradisional dengan Pasar Modern. Oleh: GITA A/P KARUPPIAH

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, kesehatan perlu dijaga dari hal-hal

Eka Muriani Limbanadi*, Joy A.M.Rattu*, Mariska Pitoi *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB 1 PENDAHULUAN. Air dalam keadaan murni merupakan cairan yang tidak berwarna, tidak

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AKIBAT TIDAK TERLAKSANANYA HIGIENE SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN PADA RUMAH MAKAN DAN RESTORAN

Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Kontaminasi Mikroorganisme pada Jamu Gendong Di Kota Semarang

BAB I PENDAHULUAN. karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan sebagainya (Depkes RI, 2000).

STATUS JUMLAH KUMAN TOTAL PADA SELADA (Lactusa sativa) DI TINGKAT PEDAGANG

Hubungan Personal Higiene dan Fasilitas Sanitasi dengan Kontaminasi Escherichia Coli Pada Makanan di Rumah Makan Padang Kota Manado Dan Kota Bitung

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya dalam makanan secara tidak sengaja (Fathonah, 2005). Faktorfaktor

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dari luar Provinsi Gorontalo maupun mahasiswa yang berasal dari luar Kota Gorontalo.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Univesitas Sam Ratulangi

Kata Kunci: Analisis Kuantitatif, Bakteri Coliform, Es Batu

KONDISI SUMUR GALI dan KANDUNGAN BAKTERI Escherichia coli PADA AIR SUMUR GALI DI DESA BOKONUSAN KECAMATAN SEMAU KABUPATEN KUPANG TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

HIGIENE DAN SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN KEPADATAN LALAT PADA WARUNG MAKAN DI PASAR TRADISIONAL PASAR HORAS PEMATANGSIANTAR TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Makanan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan hak

The Condition of Food Handler s Higiene and Canteen Sanitation in Senior High School 15 Surabaya

LAPORAN TUGAS AKHIR (EV-003)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JUMLAH KOLONI BAKTERI DAN KEBERADAAN E. coli PADA AIR CUCIAN PERALATAN MAKAN PEDAGANG MAKANAN DI TEMBALANG

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat dengan inti yaitu pelayanan medis melalui pendekatan

HUBUNGAN SANITASI ALAT MAKAN PIRING DENGAN ANGKA KUMAN PADA PERALATAN MAKAN PECEL LELE DI TAMBAKBAYAN BABARSARI SLEMAN

IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA JAJANAN BAKSO TUSUK DI SEKOLAH DASAR KOTA MANADO Jilbi A. Djodjoka*, Nancy S.H. Malonda*, Maureen I.

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal diselenggarakan. makanan dan minuman (UU RI No.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah yang ada di Provinsi Gorontalo,

JIMKESMAS JURNAL ILMIAH MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT VOL. 2/NO.5/ Januari 2017; ISSN X,

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana

BAB 1 PENDAHULUAN. kelebihan berat badan, anemia, dan sebagainya (Rahal et al., 2014). Sayuran

KUALITAS AIR MINUM ISI ULANG PADA DEPOT AIR MINUM (DAMIU) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS OEPOI KOTA KUPANG

ANALISIS BAKTERI KOLIFORM PADA AIR MINUM PDAM TUGAS AKHIR OLEH: WAHYU TRI UTARI NIM

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Makanan jajanan (street food)

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Sanitasi Lingkungan

Transkripsi:

GAMBARAN JUMLAH ANGKA KUMAN DAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA PIRING DI RUMAH MAKAN PASAR SERASI KOTA KOTAMOBAGU TAHUN 2015 Cindy Stevani Sape *Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Rumah makan yang tidak baik higiene sanitasinya dapat menularkan penyakit,salah satu penularanya yaitu lewat alat makan yang tidak bersih atau higiene sanitasinya yang tidak memenuhi standar kesehatan. Alat makan yang digunakan di rumah makan yang tidak baik higiene sanitasi atau cara pengelolannya sering terkontaminasi bakteri salah satunya yaitu bakteri Escherichai coli yang dapat menyebabkan penyakit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran jumlah angka kuman dan keberadaan bakteri Escherichia coli pada piring di rumah makan pasar serasi Kota Kotamobagu Hasil penelitian yang diperoleh melalui pemeriksaan laboratorium BTKL PP Kelas 1 Manado terhadap alat makan piring di 23 rumah makan (100%) ditemukan positif jumlah angka kuman yang melebihi ambang batas, dan dari 23 rumah makan 16 rumah makan (69,6%) positif mengandung bakteri Escherichia coli sedangkan 7 rumah makan (30,4%) negatif tidak mengandung bakteri Escherichia coli. 23 rumah makan positif (100%) jumlah angka kuman yang melebihi ambang batas. Dan terdapat 16 rumah makan (69,6%) yang positif Escherichia coli berdasarkan hasil tersebut diharapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu untuk dapat melakukan kursus higiene sanitasi makanan bagi pengusaha atau pemilik rumah makan untuk mempunyai izin laik higiene sanitasi jasaboga. Kata Kunci: Angka Kuman, Escherichia Coli, Alat Makan. ABSTRACT Restaurants which the hygiene sanitation is not good can transmit the disease, one of its transmision through cutlery which is not clean or the hygienic sanitation which does not meet health standards. Cutlery used at the restaurants which the hygiene and sanitation is not good or the cooking process often contaminated with bacteria, one of them is Escherichia coli which can cause disease. The research aims to determine the total number of bacteria and the presence of Escherichia coli bacteria bacteria on food plates the restaurants of Serasi market, Kotamobagu. The results obtained through laboratory tests BTKL PP Class I Manado towards cutlery plates in 23 houses (100%) which found positive bacteria digit number that exceeds the threshold, and from 23 restaurants 16 restaurant (69,6%) positive for Escherichia coli while 7 houses (30,4%) do not contain any negative Escherichia coli bacteria. 23 restaurants are positive (100%) exceed the threshold. And there are 16 houses (69,6%) which are positive contained Escherichia coli bacteria. Based on these results it s expected to Kotamobagu Chief Medical Officer to conduct food sanitation hygiene course for businessmen or restaurant owners to have a permit from jasaboga hygiene sanitation. Keywords: figure Germs, Escherichia coli, Cutlery.

PENDAHULUAN Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 1096 tahun 2011, Higiene sanitasi adalah upaya untuk mengendalikan faktor risiko terjadinya kontaminasi terhadap makanan, baik yang berasal dari bahan makanan, orang, tempat dan peralatan agar aman dikonsumsi. Salah satu faktor resikonya yaitu alat makan yang tidak baik atau masih rendah higiene sanitasinya yang dapat menularkan penyakit. Rumah makan yang higiene sanitanya kurang baik dapat menularkan penyakit, salah satunnya lewat alat makan yang cara pengelolaannya atau cara pencuciannya yang kurang baik atau tidak memenuhi standar kesehatan yang ada. Alat makan yang digunakan di rumah makan sering terkontaminasi dengan bakteri salah satunya bakteri Escherichia coli yang dapat menyebabkan penyakit yaitu seperti penyakit bawaan makanan (foodborne disease) yang bisa menimbulkan terjadinya penyakit infeksi saluran pencernaan. Menurut Chandra (2006) faktor penyimpanan makanan, kebiasaan mengolah makanan secara tradisional, penyajian dan cara pencucian peralatan makan yang tidak bersih dan tidak memenuhi syarat persyaratan sanitasi dapat menyebabkan penyakit. Berdasarkan masalah di atas dan sangat penting pengawasan terhadap higiene sanitasi rumah makan maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran jumlah angka kuman dan bakteri Escherichia coli pada piring di rumah makan pasar serasi Kota Kotamobagu. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bersifat survei deskriptif berbasis laboratorium dengan rancangan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini dilakukan pada rumah makan di Pasar Serasi Kota Kotamobagu dan pengujian sampel dilakukan di BTKL PP Kelas 1 Manado pada bulan September November 2015. Populasi dan sampel penelitian ini adalah seluruh rumah makan yaitu 23 rumah makan yang ada di Pasar Serasi. Peralatan makan yang diteliti hanya piring. HASIL DAN PEMBAHASAAN Tabel 1.Hasil Pemeriksaan Angka Kuman pada Alat Makan Piring Rumah Jumlah Angka Ket. Makan Kumankol/cm 2 1 25.000 TMS 2 4700 TMS 3 2000 TMS 4 300.000 TMS 5 300.000 TMS 6 300.000 TMS 7 300.000 TMS 8 300.000 TMS 9 300.000 TMS 10 300.000 TMS 11 300.000 TMS 12 300.000 TMS 13 300.000 TMS 14 300.000 TMS 15 300.000 TMS 16 300.000 TMS 17 300.000 TMS 18 300.000 TMS 19 300.000 TMS 20 330 TMS 21 300.000 TMS 22 6100 TMS 23 300.000 TMS

Keterangan : TMS : Tidak Memenuhi Syarat Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia coli pada Alat Makan Piring Rumah Makan Kandungan Positif/Negatif E. coli 1 Positif 2 Negatif 3 Negatif 4 Positif 5 Negatif 6 Negatif 7 Positif 8 Negatif 9 Positif 10 Positif 11 Positif 12 Positif 13 Positif 14 Positif 15 Negatif 16 Positif 17 Positif 18 Positif 19 Positif 20 Positif 21 Positif 22 Negatif 23 Positif Hasil Pemeriksaan Jumlah Angka Kuman Pada Alat Makan Piring Berdasarkan tabel 1 dari hasil pengambilan sampel usap alat makan pada piring di peroleh semua total populasi 23 rumah makan (100%) mengandung jumlah angka kuman yang melebihi ambang batas atau yang tidak memenuhi syarat standar kesehatan berdasarkan Kepmenkes No.1096 tahun 2011, dimana peralatan yang kontak langsung dengan makanan yang siap disajikan tidak boleh mengandung angka kuman yang melebihi 0 (negatif) kol/cm 2 permukaan alat makan. Hasil Pemeriksaan Ada Tidaknya Bakteri Escherichia coli pada Alat Makan Piring Berdasarkan tabel 2 pengambilan sampel usap alat pada peralatan makan piring dari 23 rumah makan yang telah diperiksa, ditemukan 16 rumah makan (69,6%) yang positif Escherichia coli yaitu rumah makan 1,4,7,9,10,11,12,13,14,16,17,18,19,20,21,23 sedangkan untuk 7 rumah makan (30,4%) yang negatif Escherichia coli yaitu rumah makan 2, 3, 5, 6, 8, 15, 22. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1098 Tahun 2003 bahwa Persyaratan Higiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran menyatakan kalau tidak boleh ada Escherichia coli pada peralatan makan. Proses Pencucian Peralatan Makan Berdasarkan hasil pemeriksaan uji laboratorium pada 23 rumah makan, peneliti mengobservasi penyebab mengapa di Pasar Serasi Kota Kotamobagu jumlah angka kuman dan bakteri Escherichia coli sangat tinggi. Peneliti mengobservasi 5 rumah makan dari 16 rumah makan (69,6%) yang positif adanya bakteri Escherichia coli dan jumlah angka kuman yang melebihi ambang batas atau tidak memenuhi syarat. Dari hasil yang diobservasi yang di lakukan peneliti di temukan 4 dari 5 rumah makan bahwa pencucian peralatan makan tidak mencuci peralatan makan pada air yang mengalir dan semua rumah makan hanya menggunakan air yang ada dibak

penampungan hal ini bisa memungkinkan timbulnya kontaminasi bakteri pada peralatan makan. Di pasar Serasi Kota Kotamobagu berdasarkan observasi peneliti di temukan 1 dari 5 rumah makan tidak memiliki tempat penyimpanan peralatan makan. Rumah makan yang tidak memiliki tempat penyimpanaan peralatan yang tidak benar akan mengakibatkan kemungkinan terjadinya pengetoran melalui sumber pengotoran atau terkontaminasi dari binatang perusak, misalnya tikus atau kecoa yang dapat mengakibatkan penyakir karena membawa organisme yang berasal dari tempat sampah, selokan atau sumber lainnya. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No.715 tahun 2003 tentang Persyaratan Higiene dan Sanitasi Jasaboga, air bersih harus tersedia cukup untuk seluruh kegiatan penyelenggaraan jasaboga, di pasar Serasi Kotamobagu berdasarkan observasi dari 5 hanya 3 rumah makan saja yang memiliki kesediaan air yang cukup sedangkan 2 rumah makan tidak memenuhi. Perendaman peralatan makan sangatlah penting, Menurut Kepmenkes No.715 tahun 2003 tujuan perendaman pada peralatan makan gunanya untuk memberikan kesempatan peresapan air kedalam sisa makan yang menempel atau mengeras sehingga menjadi mudah dibersihkan. Di pasar serasi ditemukan 5 rumah makan tidak merendam peralatan makan, ini adalah salah satu faktor terkontaminasinya bakteri. Cara pencucian peralatan makan yang kurang baik bisa mengakibatkan terkontaminasinya bakteri Eschrichia coli yang bisa mengakibatkan penyakit salah satunya penyakit diare. Hasil dari penelitian ini menunjukan di rumah makan Pasar Serasi Kota Kotamobagu jumlah angka kuman tidak memenuhi syarat dan terdapat bakteri Escherichia coli pada alat makan piring, faktor penyebabnya di karnakan kurangnya higiene sanitasi rumah makan, cara pengelolaan makanan atau penyajian yang tidak bersih dan salah satunya cara pencucian peralatan makan yang kurang baik dan tidak memenuhi persyaratan higiene sanitasi rumah makan. KESIMPULAN 1. Seluruh rumah makan (100%) di Pasar Serasi Kota Kotamobagu memiliki jumlah angka kuman pada piring yang tidak memenuhi syarat berdasarakan standar kesehatan yaitu tidak lebih dari nol (negatif) kol/cm 2. 2. Di Pasar Serasi Kota Kotamobagu terdapat 16 rumah makan (69,6%) yang positif terdapat bakteri E.coli yang tidak memenuhi syarat berdasarkan standar Keputusan Menteri Nomor. 1098 Tahun 2003 tentang Higiene Sanitasi Rumah dan Restoran. Dan 7 rumah makan (30,4%) yang negatif adanya bakteri E.coli pada piring yang memenuhi syarat. SARAN 1. Untuk Pengelola Pasar Serasi Kota Kotamobagu untuk dapat meningkatkan pengawasan kepada rumah makan

terutama higiene sanitasi rumah makan karena E.Coli berbahaya bagi kesehatan manusia dan kiranya dapat melaksanakan penyuluhan tentang higiene sanitasi agar pengetahuan rumah makan tentang higiene sanitasi dapat di tingkatkan sehingga meminimalisir kontaminasi dengan peralatan makan. 2. Kepala Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu untuk dapat melakukan kursus higiene sanitasi makanan bagi pengusaha atau pemilik rumah makan untuk mempunyai izin laik higiene sanitasi jasaboga berdasarkan Kepmenkes No. 1096 tahun 2011. 3. Badan Lingkungan Hidup, BTKL PP Kelas 1 Manado, serta dinas terkait untuk dapat saling membantu meningkatkan pengawasan serta peningkatan pengetahuan tentang higiene sanitasi kepada rumah makan. 4. Apabila ada yang berminat untuk melanjutkan penelitian ini dapat diteruskan dengan melakukan penelitian terhadap jenis- jenis kuman lainnya seperti salmonella, Shigella, Staphylococcus aureus dan jenis bakteri patongen lainnya. Sanitasi Rumah Makan dan Restoran. Jakarta. Indonesia Nomor.715/Menkes/VI/2003 tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Jasaboga. Indonesia Nomor.1096/Menkes/Per/VI/20 11 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga. DAFTAR PUSTAKA Chandra B, 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Indonesia No.1098 tahun 2003 tentang Persyaratan Higiene