Oleh : Dr. Ai Nurhayati, M.Si. AIR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

Kimia dalam AIR. Dr. Yuni K. Krisnandi. KBI Kimia Anorganik

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Pertemuan ke : 2 Mata Kuliah : Kimia Makanan / BG 126

KERUSAKAN BAHAN PANGAN TITIS SARI

Sub Pokok Bahasan : 1. Pendahuluan 2. Fisik dan Kimia Air 3. Fungsi Air dalam Makanan 4. Air dan Penyimpanan Makanan

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupaka pelarut yang kuat, melarutkan banyak zat kimia. Zat-zat yang larut dengan

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

Air. Shinta Rosalia Dewi

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan

Analisa Kadar Air (Moisture Determination) Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdapat dalam bahan makanan. Istilah yang umumnya dipakai hingga sekarang ini

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tempe merupakan produk pangan tradisional Indonesia berbahan dasar kacang

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. PENDAHULUAN. Jenis makanan basah ataupun kering memiliki perbedaan dalam hal umur simpan

MENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

II. TINJAUAN PUSTAKA

TEKNIK PENGERINGAN HASIL PERTANIAN ( SMTR VII)

9/6/2016. Hasil Pertanian. Kapang; Aspergillus sp di Jagung. Bakteri; Bentuk khas, Dapat membentuk spora

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGAWETAN PANGAN. Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Bubur buah (puree) mangga adalah bahan setengah jadi yang digunakan sebagai

Kemampuan yang ingin dicapai:

Pengawetan pangan dengan pengeringan

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan sudah tidak layak jual atau busuk (Sudradjat, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. dibudidayakan di air tawar dan disukai oleh masyarakat karena rasanya yang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Umum Penelitian. Tabel 3. Pertumbuhan Aspergillus niger pada substrat wheat bran selama fermentasi Hari Fermentasi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

4. PEMBAHASAN 4.1. Analisa Kimia

PAPER BIOKIMIA PANGAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na2S2O5) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG KECAMBAH KEDELAI

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap flavor dan berperan terhadap pembentukan warna.

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

Dewi Maya Maharani, STP, MSc

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN

Teknologi pangan adalah teknologi yang mendukung pengembangan industri pangan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mengimplementasikan

vii Tinjauan Mata Kuliah

PENYIMPANAN DAN PENGGUDANGAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. antara kacang-kacangan tersebut, kedelai paling banyak digunakan sebagai bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cincau hijau Premna oblongifolia disebut juga cincau hijau perdu atau cincau hijau

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Materi 2.2 Sifat-sifat Materi

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

BAB IV HASIL PENGAMATAN. Natrium Asetat Hari Berat Alufo Berat Awal sampel

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembuatan tahu adalah kacang kedelai (Glycine max Merr) dengan kandungan

HASIL DAN PEMBAHASAN

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI DAN PERUBAHANNYA. Kimia Kesehatan Kelas X semester 1

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil sidik ragam kadar protein kecap manis air kelapa menunjukkan

Mikrobiologi Analisis

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING. (Laporan Penelitian) Oleh

AIR: komponen yang paling banyak di alam & pangan, I.e.: juice 87% air, susu 87%, daging 60%, apel 85% keju 37% tepung 12%. Struktur mol. : H 2 O.

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan penduduk, perkembangan ekonomi, perubahan gaya hidup serta kesadaran

SUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

KOMPONEN KIMIA BAHAN PANGAN dan PERUBAHANNYA AKIBAT PENGOLAHAN. Oleh : Astuti Setyowati

ABSTRAK. Kata Kunci : Amilase, Zea mays L., Amonium sulfat, Fraksinasi, DNS.

Pengeringan Untuk Pengawetan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. empat di dunia. Ubi jalar merupakan salah satu sumber karbohidrat dan memiliki

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepung terigu yang ditambahkan dengan bahan bahan tambahan lain, seperti

Bakteri memerlukan Aw relatif tinggi untuk pertumbuhan > 0,90

BAB I PENDAHULUAN. Protein merupakan suatu senyawa yang dibutuhkan dalam tubuh. manusia sebagai zat pendukung pertumbuhan dan perkembangan.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. baik oleh industri atau rumah tangga, sedangkan kapasitas produksi tepung terigu

Senyawa Polar dan Non Polar

I. PENDAHULUAN. Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. produksi modern saat ini didominasi susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa)

Karakteristik mutu daging

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saus cabai atau yang biasa juga disebut saus sambal adalah saus yang

BAB II EKOLOGI MIKROBIOLOGI PANGAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Hasil sidik ragam pada lampiran 3a, bahwa pemberian KMnO 4 berpengaruh terhadap

II. TINJAUAN PUSTAKA. alot (Chang et al., 2005). Daging itik mempunyai kandungan lemak dan protein lebih

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan banyak tumbuh di Indonesia, diantaranya di Pulau Jawa, Madura, Sulawesi,

BAB I PENDAHULUAN. panjang cm dan garis tengah cm. Buah nangka terdiri atas

Zat makanan yang ada dalam susu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kue bolu merupakan kue berbahan dasar tepung terigu dengan penambahan

Transkripsi:

Oleh : Dr. Ai Nurhayati, M.Si. AIR

Air bahan yang sangat penting bagi kehidupan manusia Air merupakan komponen penting dalam bahan makanan karena mempengaruhi penampakan, tekstur serta cita rasa makanan Kandungan air dalam bahan makanan menentukan acceptability, kesegaran dan daya tahan

Manusia hidup dianalisis komposisi kimianya maka : Kandungan air rata-rata 65% atau sekitar 47 liter per orang dewasa Diperkirakan dibutuhkan 2,5 liter harus diganti dengan air yang baru. * 1,5 liter dari air minum * 1,0 liter dari bahan makanan

Tabel Kandungan Air Beberapa Komoditi Bahan Kandungan Air (%) Bahan Tomat 94 Ikan teri kering Semangka 93 Daging sapi Kandungan Air (%) 38 66 Kol 92 Roti 36 Nenas 85 Buah Kering 28 Kacang Hijau 90 Susu Bubuk 14 Susu Sapi 88 Tepung Terigu 12

Persyaratan kimia Kualitas air tergolong baik bila memenuhi persyaratan kimia sebagai berikut : ph normal Tidak mengadung bahan kimia beracun Tidak mengandung garam atau ion-ion logam Kesadahan rendah Tidak mengandung bahan organik

Nama Umum Air (Water) Alternative Names Aqua, dihydrogen monoxide, oxane, hydroxic acid, hydrogen hydroxide Rumus Molekul H 2 0 Titik Leleh 0 C (32 ºF) Titik Didih 100 C (212ºF)

Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H 2 O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terkait secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar. Air merupakan suatu pelarut yang penting

PELARUT Air adalah pelarut yang sangat baik melarutkan berbagai jenis senyawaan. Air merupakan senyawa polar yang hanya akan melarutkan senyawa yang polar. Senyawa-senyawa polar tersebut seperti garam (NaCl), vitamin (vitamin B dan C), gula (monosakarida, disakida, oligosakarida dan polisakarida) dan pigmen (klorofil). Senyawan yang sangat larut dalam air disebut senyawa "hydrophilic" (suka-air). Contohnya : garam, gula Senyawaan yang sukar bercampur dengan air disebut senyawa "hydrophobic" (takut-air) minyak dan lemak

Kemampuan untuk bercampur dengan air ditentukan dari: senyawaan tsb memiliki gaya yang dapat setara atau melebihi gaya tarik-menarik (attractive forces) antar molekul air. Bila tidak, molekul senyawa tersebut akan terdorong ("pushed out ) dari molekul2 air dan tidak akan larut. Senyawaan yang larut dalam air dikenal sebagai "aqueous".

PERAN AIR DALAM BAHAN PANGAN Aktivasi Enzim dalam Bahan Pangan Dalam bahan pangan, terdapat beberapa enzim yang hanya dapat bekerja jika ada air. Enzim tersebut tergolong enzim hidrolase seperti enzim protease, lipase, dan amilase Pelarut universal

Medium Pindah Panas Dalam proses pengolahan pangan sering dilakukan pemasakan, dalam proses pemasakan tersebut digunakan kalor (panas). Kalor tersebut akan dihantarkan oleh air kebagian-bagian dalam bahan pangan secara merata, hal ini karena air mempunyai konduktivitas panas yang baik. Selain itu adanya air juga akan mempengaruhi kestabilan bahan pangan selama proses penyimpanan. Hal ini karena kestabilan bahan pangan tergantung dari aktivitas mikroba pembusuk seperti kapang, kamir dan jamur. Sedangkan aktivitas mikroba tersebut membutuhkan aw (water activity) tertentu yang bersifat spesifik untuk tiap jenis mikroba.

Ativitas Air (aw) Istilah ini menggambarkan derajat aktivitas air dalam bahan pangan, baik kimia dan biologis. Nilai untuk aw berkisar antara 0 sampai 1 (tanpa satuan). Aktivitas air menggambarkan jumlah air bebas yang dapat dimanfaatkan mikroba untuk pertumbuhannya. Nilai aw minimum yang diperlukan tiap mikroba berbeda-beda seabagai contoh kapang membutuhkan aw > 0.7, khamir > 0.8 dan bakteri 0.9. Dari data tersebut dapat dilihat kapang paling tahan terhadap bahan pangan yang mengandung Aw rendah sedangkan bakteri paling tidak tahan terhadap aw rendah.

Berdasarkan derajat keterikatannya air dalam bahan pangan. Air dapat kita kelompokkan menjadi: 1. Air yang terikat secara fisik Air jenis ini dapat dibagi lagi menjadi tiga jenis yaitu: a. Air Kapiler Air jenis ini terikat pada rongga-rongga kapiler dari bahan makanan b. Air Terlarut Air ini seakankan larut dalam bahan padat contohnya air gula dan air garam c. Air adsorbsi Air yang terkat pada permukaan bahan pangan dan daya ikatnya lemah serta mudah diputuskan. 2. Air yang terikat secara kimia Air jenis ini dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu: a. Air Konstitusi Air jenis ini terikat pada senyawa lain (bagian dari senyawa itu) seperti protein, karbohidrat dan akan dihasilkan apbila senyawa tersebut dihidrolisis. b. Air Kristal Air jenis ini terikat pada senyawa lain dalam bentuk H2O. Contohnya CaSO4.5H20

3. Air bebas Air jenis ini disebut juga sebagai mobile atau free water dan mempunyai sifat air normal dan mudah terlepas. Air Imbibisi merupakan air yang masuk ke dalam bahan pangan dan akan menyebabkan pengembangan volume, tetapi air ini tidak merupakan komponen penyusun bahan tersebut.

MENGHILANGKAN SEBAGIAN AIR DALAM BAHAN MAKANAN Pengeringan 1. Penjemuran 2. Alat pengering buatan Evaporasi atau penguapan

PENENTUAN KADAR AIR Mengeringkan bahan dalam oven Destilasi dengan pelarut tertentu Berdasarkan volume gas asetilen Titrasi langsung