LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODA PENELITIAN

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Tempat penelitian di laboratorium lab. Mikrobiologi, Lantai II di kampus

III. MATERI DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. dilaksanakan pada bulan Maret Mei Penelitian dilaksanakan di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis Kesehatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Oktober 2014, di

METODE PENELITIAN. selesai. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium FIKKES Universitas. Muhammadyah Semarang, Jl. Wonodri Sendang No. 2A Semarang.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat pada susu

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel dilakukan di pasar di sekitar kota Bandar Lampung,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

JENIS-JENIS BAKTERI PADA LUKA IKAN PATIN (Pangasius djambal) (Types of Bacterias found on catfish wound)

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan pengambilan sampel tanah dilakukan di kecamatan Samarinda

BAB III METODE PENELITIAN

Teknik Identifikasi Bakteri

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui mikroorganisme yang terdapat pada tangan tenaga medis dan

II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji 2.2 Persiapan Pakan Uji

METODOLOGI PENELITIAN

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Desember 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. unit perinatologi di Rumah Sakit Abdoel Moeloek dengan melakukan uji coliform pada

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian Deskriptif. Hal ini dikarenakan tujuan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk

Lampiran 1. Penyiapan media bakteri Aeromonas hydrophila

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. kentang varietas Granola Kembang yang diambil dari Desa Sumberbrantas,

BAB 4. METODE PENELITIAN

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR (TPP 1207) Disusun oleh : Dosen Pengampu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi Balai Penyelidik dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODOLOGIPENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III METODE PENELITIAN

IV. KULTIVASI MIKROBA

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu . Bahan dan Alat Metode Penelitian Survei Buah Pepaya Sakit

III. METODE PERCOBAAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

Pseudomonas fluorescence Bacillus cereus Klebsiella cloacae (Enterobacter cloacae) MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian Pra-pengamatan atau survei

III. METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id

Keragaman Bakteri Endofit Pada Kultivar Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) Leor Dan Duri Di Kabupaten Subang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskripsi eksploratif untuk

Lampiran 1. Komposisi media Sea Water Completed (SWC) untuk 1 L. Yeast extract

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian deteksi bakteri Escherichia coli dilakukan melalui metode TPC

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dasar dengan menggunakan metode deskriptif.

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

Metode identifikasi bakteri pada ikan secara konvensional Bagian 3: Streptococcus iniae dan Streptococcus agalactiae

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

bio.unsoed.ac.id III. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1. Materi

Teknik Isolasi Bakteri

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat Penelitian Susu UHT Impor Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah susu UHT yang diimpor ke Indonesia.

III. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

Materi 2: Isolasi dan Purifikasi Bakteri Simbion pada Organisme Laut

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif.

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

III. METODELOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif laboratorik dengan

bio.unsoed.ac.id LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Medium MRSA (demann Rogosa Sharpe Agar) Komposisi medium MRSA per 1000 ml:

MATERI DAN METODE PENELITIAN

MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

BAHAN DAN METODE. Pengambilan sampel tanaman nanas dilakukan di lahan perkebunan PT. Great

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

Transkripsi:

LAMPIRAN

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel Ikan Patin a. Kolam pendederan b. Kolam pembesaran c. Kolam indukan Gambar lokasi pengambilan sampel pada Kecamatan Lau Bekri

a. Kolam pendederan b. Kolam indukan c. Kolam indukan d. Kolam pembesaran Gambar lokasi pengambilan sampel di Kecamatan Medan Tuntungan

Lampiran 2. Alat dan Bahan a. Labu Erlenmeyer b. Gelas ukur c. Busen dan Jarum ose d. Tabung reaksi

e. Objek glass f. Hot plate g. Autoclave h. Oven i. Laminar air flow j. Timbangan analitik

k. inkubator l. Gram (A, B, C, D) m. Pipet tetes n. Cover glass o. Alat bedah p. Rak tabung reaksi

q. Hand spray r. Parafin q. Hand spray r. Parafin r. Alkohol s. Akuabides

t. Aluminium foil u. Tisu gulung v. Masker w. Sarung tangan x. Kertas label y. Tusuk gigi steril

z. Media-media uji Lampiran 3. Metode Identifikasi Metode kegiatan identifikasi bakteri pada ikan menggunakan SNI (Standar Nasional Indonesia) yaitu: sterilisasi alat dan bahan, pembuatan media, preparasi sampel uji, isolasi bakteri dan identifikasi bakteri (uji fisiologis (pewarnaan Gram), uji differensial (uji katalase dan uji o/f), uji biokimia (uji TSIA, uji citrate, uji motilitas, uji indol, uji gelatin, uji LIA, uji ornithin), uji media gula-gula (glukosa, laktosa, sukrosa, arabinosa, dulcitol, inositol, manitol, sorbitol,dan salicin) dan pembacaan hasil dan pelaporan). 1. Strerilisasi Alat dan Bahan Untuk melakukan pengujian, alat dan bahan sebelumnya dilakukan sterilisasi yang bertujuan untuk membersihkan atau membebaskan alat dan bahan dari semua mikroorganisme. Alat yang akan disterilisasi, dicuci terlebih dahulu dengan menggunakan deterjen setelah itu dikeringkan. Kemudian dimasukkan ke dalam autoklaf dengan suhu 121 o C selama 15 menit setelah di autoklaf semua alat dipindahkan pada oven untuk disterilisasi kering dengan suhu 225 o C selama 2 jam. Berikut gambar alat-alat yang disterilisasi dan alat sterilisasinya :

a. Tabung reaksi b. Erlenmeyer c. Cawan petri d. Oven e. Autoklaf Media dibuat sebagai tempat tumbuh bakteri. Cara pembuatan, Media di timbang sesuai dengan kebutuhan, kemudian dilarutkan dengann akuades dalam erlenmeyer dan dipanaskan diatas hot plate yang dilengkapi magnetic stirrer.setelah selesai, media didinginkan selama 3-5 menit m kemudian erlenmeyer ditutup dengan alumunium foill dan disterilisasi menggunakan autoklaf dengan suhu 121 o C selama 15 menit.setelah erlenmeyer selesai disterilisasi, media dituang ke dalam cawan petri kemudian disimpan.

a. Penimbangan Media b. Pencampuran akuades c. Pelarutan media d. Penuangan Media e. Media Jadi 3. Preparasi Sampel Uji Tujuan preparasi sampel uji adalah melakukan pembedahan terhadap sampel uji agar didapat organ yang menjadi target pada sampel uji yaitu luka ikan, hati dan ginjal. Pada luka ikan dibersihkan dengan kapas yang telah dibasahi alkohol 70%, lalu Ikan dibedah dengan menggunakan peralatan bedah steril (disecting set) Secara aseptis, tusukkan jarum ose ke organ target. a. Luka Ikan b. Hati Ikan c. Ginjal Ikan 4. Isolasi Bakteri

Tujuan dari isolasi bakteri adalah untuk menumbuhkan/membiakkan bakteri pada media tumbuh TSA sehingga memperoleh koloni bakteri yang sudah murni. Adapun tahapan isolasi bakteri adalah penggoresan dan pemurnian. a. Penggoresan Tujuan dari penggoresan adalah untuk menumbuhkan/membiakkan bakteri pada media TSA. Prosedur dari penggoresan bakteri, Permukaan laminar air flow dibersihkan dengan alkohol 70% Secara aseptis, ditusuk atau inokulasikan organ-organ target tersebut dengan menggunakan jarum ose yang telah disterilkan, kemudian ambil jarum ose yang digoreskan ke organ target lalu digoreskan pada media agar TSA atau media selektif, Cawan Petri diletakkan dengan posisi terbalik dan diberi label keterangan, Cawan Petri diinkubasikan pada suhu 25 30 o C selama 36-48 jam. Penggoresan luka ikan b. Pemurnian Kultur Bakteri Tujuan pemurnian kultur bakteri adalah untuk mendapatkan/memperoleh satu koloni bakteri yang sudah murni. Satu koloni bakteri diambil dengan ciri-ciri yang paling dominan yang berada di dalam goresan dari media yang telah diinokulasikan dengan menggunakan jarum ose steril, diinokulasikan kembali pada media TSA secara aseptik dengan cara menggores, cawan petri diletakkan

dengan posisi terbalik dan diberi label keterangan, selama ± 24 jam diinkubasikan pada temperatur 25 30 o C. Apabila setelah dilakukan pemurnian belum memperoleh koloni yang homogen (sama) dilakukan kembali pemurnian dengan langkah-langkah yang sama. Pemurnian kultur bakteri 5. Identifikasi Bakteri Tujuan identifikasi bakteri adalah untuk dapat menganalisa koloni bakteri yang tumbuh dari hasil isolat.isolat yang digunakan pada tahap analisa berumur 12 24 jam. Koloni bakteri yang tumbuh dari hasil isolasi diamati dengan melihat karakteristik yang ada seperti bentuk koloni, produksi pigmen, motilitas dan toleransi terhadap kadar garam. Adapun tahapan identifikasi bakteri adalah uji fisiologis karakteristik morfologi bakteri, uji differensial, uji biokimia dan uji media gula-gula. a. Uji Fisiologis karakteristik morfologi bakteri Tujuan uji fisiologis karakteristik morfologi bakteri adalah mengetahui Gram dan bentuk bakteri melalui pewarnaan Gram dan pengamatan mikroskop. Gelas Obyek (object glass) yang telah disiapkan dibersihkan dengan alkohol 70%

dan diberi label, satu tetes akuades diteteskan pada permukaan gelas obyek, isolat diambil dengan jarum Ose steril, campur akuades dan ulas merata pada permukaan gelas objek, difiksasikan dengan melewatkan preparat di atas api (kurang lebih jarak 15 cm) beberapa kali sampai terlihat kering, larutan crystal violet diteteskan pada preparat sampai merata, dan diamkan selama satu menit. Preparat dicuci dengan air mengalir, larutan iodine lugol diteteskan pada preparat sampai merata, dan diamkan selama satu menit, preparat kemudian dicuci dengan air mengalir dan dikering-anginkan. Larutan alkohol aseton diteteskan pada preparat sampai merata dan diamkan selama tiga puluh detik, preparat kemudian dicuci dengan air mengalir dan dikering-anginkan, larutan safranin diteteskan pada preparat sampai merata dan diamkan selama dua menit, Preparat kemudian dicuci dengan air dan dikering-anginkan, preparat diamati menggunakan mikroskop. Bakteri Gram negatif ditandai dengan warna merah sedangkan bakteri Gram positif ditandai dengan warna ungu, bentuk bakteri bulat yaitu Coccus dan batang yaitu Basil. a. Persiapan pewarnaan b. Ditetesi akuades c. Pengambilan isolat bakteri Gram

d. Pengeringan ulasan e. Proses pewarnaan f. Pengamatan mikroskopis isolat b. Uji Differensial Uji yang dilakukan untuk dapat membedakan sifat tertentu.uji diferensial diantaranya adalah uji katalase dan uji O-F. c. Uji Katalase Menggunakan reagen hidrogen peroksida (H2O2 3%), hidrogen peroksida bersifat toksik terhadap sel karena menginaktifasikan enzim dalam sel. Katalase merupakan enzim yang digunakan mikroorganisme untuk menguraikan hidrogen peroksida menjadi H 2 O dan O 2. Cara kerjanya adalah disediakan objek glass yang telah dibersihkan dengan alkohol 70% kemudian ambil isolat murni bakteri dengan menggunakan jarum ose yang sudah disterilkan dan diletakkan ke objek glass dan ditetesi dengan larutan H 2 O 2 3%, diamati perubahannya, jika terdapat gelembung maka bakteri tersebut positif mengandung enzim katalase, tetapi jika tidak terdapat gelembung maka bakteri dikatakan negatif, tidak menghasilkan enzim katalase.

a. Pengambilan isolat b. Positif c. Negatif d. Uji Oksidatif/Fermentatif (O/F) Dilakukan untuk mengetahui kemampuan bakteri dalam melakukan respirasi (oksidatif) maupun fermentatif karbohidrat (glukosa). Media O/F merupakan media semi solid berwarna hijau gelap dalam tabung reaksi. Cara kerjanya adalah diambil isolat murni bakteri dengan ose steril kemudian diinokulasikan pada media O/F dengan cara tusukan kemudian disimpan pada inkubator. Media O/F terdiri dari 2 tabung yang berisikan cairan parafin (media fermentatif) dan yang tidak berisikan cairan parafin (oksidatif). Setelah 24 jam penyimpanan, kemudian di amati perubahan warna yang terjadi. Jika kedua tabung media O/F tersebut berubah menjadi kuning, maka bakteri bersifat oksidatif. Jika media tanpa parafin berubah menjadi warna kuning dan media berparafin berubah menjadi biru maka bakteri bersifat oksidatif. Jika media berparafin berubah menjadi kuning dan media tanpa parafin tetap berwarna hijau, maka bakteri bersifat fermentatif. Apabila keduanya tidak mengalami perubahan maka bakteri dikatakan negatif.

a. Media O/F a. Pengambilan isolat b. Media dengan paraffin c. Media tanpa parafin e. Uji Biokimia Uji yang dilakukan untuk melihat ciri bakteri berdasarkan kelompok hidupnya dan melihat reaksi biokimia (ada tidaknya enzim pengurai di dalam bakteri).adapaun uji biokimia adalah uji TSIA, uji citrat, uji motilitas, uji indol, uji gelatin, uji LIA dan uji ornithin. - Uji Triple Sugar Iron Agar (TSIA) Merupakan media campuran berwarna merah untuk membedakan kelompok Enterobacteriaceae berdasarkan fermentasi terhadap tiga gula yaitu sukrosa, laktosa dan glukosa serta produksi H 2 S dan gas.prosedurnya adalah Inokulum bakteri diambil dengan menggunakan jarum ose steril. Inokulasikan ke dalam media TSIA dengan cara tusukan dan goresan, Inkubasikan ke dalam suhu

37 o C selama 24 jam, perubahan warna diamati pada test tube slant (miring) dan tusukan but (tegak). - Uji Citrat Pengujian citrat dilakukan untuk membedakan Enterobacteriaceae dan bakteri gram (-) tertentu berdasarkan penggunaan citrat sebagai satu-satunya sumber karbon.inokulum bakteri diambil dengan menggunakan jarum ose steril. Inokulasikan ke dalam media SCA dengan cara tusukan dan goresan, inkubasikan ke dalam suhu 37 o C selama 24 jam, perubahan warna diamati pada test tube slant (miring) dan tusukan (tegak). - Uji Motilitas Uji motilitas dilakukan untuk membedakan bakteri motil dan bakteri non motil.motilitas bakteri dapat diamati dari pertumbuhan bakteri pada media. Prosedurnya, inokulasi bakteri pada media SIM dilakukan secara aseptis dengan menusukkan jarum ose steril yang mengandung isolat bakteri lurus kedalam tabung. ( Jangan menyentuh dinding tabung), media yang telah diinokulasi bakteri selanjutnya diinkubasi sesuai dengan temperatur masing-masing jenis bakteri. - Uji Indol Uji Indol dilakukan untuk mengetahui kemampuan bakteri menghasilkan indol dari asam amino triptophan, inokulum bakteri diambil dengan menggunakan jarum ose steril, inokulasikan ke dalam media SIM dan MIO, inkubasikan ke dalam suhu 37 o C selama 24-48 jam. - Uji Gelatin

Pengujian gelatin digunakan untuk melihat kemampuan bakteri dalam mencerna atau menggunakan gelatin.uji gelatin dapat juga digunakan untuk mendeteksi aktivitas proteolytic antara bakteri, inokulum bakteri diambil dengan jarum ose steril. Inokulasikan ke dalam media gelatin dengan cara ditusuk tegak satu garis, media gelatin diinkubasikan pada suhu ruangan selama 24 jam, setelah diinkubasi, masukan biakan ke dalam refrigerator/kulkas selama 10-20 menit. - Uji Lysin Iron Agar (LIA) Uji Media Lysine Iron Agar(LIA) digunakan untuk melihat kemampuan bakteri dalam mendekarboxylase lysine yang ada pada agar/media. Reaksi lysine dekarboxylase (reaksi anaerobic alkaline) akan menetralisir asam yang dibentuk dari fermentasi glukosa, inokulum bakteri diambil dengan jarum ose steril. Inokulasikan ke dalam media LIA dengan cara goresan dan tusukan, Media LIA diinkubasikan ke dalam suhu 37 o C selama 24-48 jam. - Uji Ornithin Tujuan uji ornithin adalah mengamati pertumbuhan bakteri pada daerah anaerob, bakteri diinokulasikan kedalam media MIO secara tegak lurus, Inkubasi pada suhu ruangan selama 18-24 jam. Gambar Media uji Biokimia

f. Uji media gula-gula (glukosa, laktosa, sukrosa, arabinosa, dulcitol, inositol, manitol, sorbitol, dan salicin). Uji gula bertujuan untuk mendeterminasi kemampuan bakteri dalam mendegradasi gula dan menghasilkan asam organik yang berasal dari tiap-tiap jenis gula. Proses fermentasi gula-gula sejumlah besar asam (acid) dan beberapa bakteri akan menghasilkan gas yang dapat diamati denagn tabung durham yang diletakkan pada media gula-gula. Media gula-gula merupakan media cair (liquid) yang berwarna merah. Cara kerjanya adalah diambil isolat murni bakteri dengan ose steril kemudian diinokulasikan pada masing-masing media yaitu glukosa, sukrosa, laktosa, maltosa, sorbitol, manitol dan inositol dengan cara dicelupkan jarum ose himgga setengah bagian. Setelah selesai kemudian disimpan pada inkubator selama 24 jam. Setelah 24 jam amati perubahan warna, apabila bakteri pada masing-masing media tersebut mengalami perubahan warna menjadi kuning maka bakteri dikatakan positif dan jika tidak terjadi perubahan dikatakan negatif. Gambar media uji gula-gula g. Analisis Data Setelah uji morfologi dan uji biokimia selesai maka dibuat tabel hasilnya sehingga mudah dalam pembacaan ciri-ciri bakteri. Referensi untuk pembacaan bakteri menggunakan buku Cowan and Steels Manual for the Identification of medical Bacteria (1974) dan Bergey`s Manual of Determinative Bacteriology oleh Holt dkk., (1994).