BAB 1 PENDAHULUAN. yang dapat digunakan untuk memperkirakan kebutuhan (demand) yaitu dengan. menggunakan metode empat tahap (four stage method).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, umumnya seragam, yaitu kota-kota mengalami tahap pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permasalahan transportasi di daerah Yogyakarta terjadi sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi merupakan proses pergerakan atau perpindahan orang atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktifitas keseharian penduduk perkotaan makin tinggi sejalan dengan makin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jakarta sebagai ibukota negara dan sebagai tempat perputaran ekonomi terbesar

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. penentuan jumlah sampel minimum yang harus diambil. Tabel 4.1 Data Hasil Survei Pendahuluan. Jumlah Kepala Keluarga (Xi)

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta adalah ibukota Indonesia berpenduduk lebih dari 9 juta jiwa dengan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Negara berkembang mirip dengan Negara lainnya. Pertumbuhan

ANALISIS PRODUKSI PERJALANAN DARI KAWASAN PEMUKIMAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Bangkitan perjalanan adalah tahap pertama dalam perencanaan transportasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu tempat ke tempat lain untuk berbagai aktivitasnya, dan semua manusia

BAB I PENDAHULUAN. Peta Wilayah Study. Jakarta adalah ibukota Indonesia berpenduduk lebih dari 9 juta jiwa dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. kian meningkat dalam aktivitas sehari-harinya. Pertumbuhan sektor politik,

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Sipil Skripsi Sarjana Semester Genap Tahun 2007 / 2008

BAB III METODE PENELITIAN. Inti dari metodologi penelitian adalah menguraikan cara penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah kepemilikan kendaraan dewasa ini sangat pesat.

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan yang rendah, terbatasnya sumber daya, khususnya dana, kualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMETAAN TINGKAT KEPADATAN VOLUME KENDARAAN PADA RUAS JALAN JETIS KARAH DENGAN METODE LINEAR TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah pergerakan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian perencanaan merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI 3.1 UMUM 3.2 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

BAB I PENDAHULUAN. lemahnya perencanaan dan kontrol membuat permasalahan transportasi menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. (Tamin, 2000). Dalam penelitian Analisis Model Bangkitan Pergerakan

I. PENDAHULUAN. Permintaan akan jasa transportasi dari penumpang/orang timbul akibat adanya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB. I PENDAHULUAN. lalu lintas keluar masuk lokasi tersebut. Mobilitas penghuni perumahan tesebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENGARUH UKURAN SAMPEL TERHADAP MODEL BANGKITAN PERJALANAN KOTA PALANGKA RAYA. Nirwana Puspasari Dosen Program Studi Teknik Sipil UM Palangkaraya

BAB I PENDAHULUAN. adanya suatu sistem transportasi yang baik dan bermanfaat.

Jurnal Sabua Vol.3, No.3: 9-19, November 2011 ISSN HASIL PENELITIAN TARIKAN PENGUNJUNG KAWASAN MATAHARI JALAN SAMRATULANGI MANADO

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA UNIVERSITAS AL MUSLIM BIREUEN

BAB I PENDAHULUAN. penduduk atau barang atau jasa atau pikiran untuk tujuan khusus (dari daerah asal ke daerah

MODEL BANGKITAN PERJALANAN YANG DITIMBULKAN PERUMAHAN PURI DINAR MAS DI KELURAHAN METESEH KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan yang terjadi antara dua tempat yaitu tempat di mana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Seiring dengan perkembangan suatu kota dan semakin meningkatnya arus lalu-lintas, pertumbuhan perhotelan juga

BAB I PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya pembangunan suatu daerah maka semakin ramai pula lalu

PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN PADA TATA GUNA LAHAN SMU NEGERI DI MAKASSAR

KATA PENGANTAR. penyusunan tugas akhir ini dengan judul Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal

BAB I PENDAHULUAN. Jaringan jalan raya merupakan prasarana transportasi darat yang. memegang peranan penting dalam sektor perhubungan terutama guna

STUDI PERMODELAN BANGKITAN PERJALANAN DI PERKOTAAN

STUDI PEMODELAN TRANSPORTASI DI RUAS JALAN NGINDEN AKIBAT JALAN MERR II-C ( SEGMEN KEDUNG BARUK SEMOLOWARU ) SURABAYA TUGAS AKHIR

BIDANG STUDI TRANSPORTASI DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Kota Surakarta sangat cepat. Hal ini bisa dilihat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peraturan Perundangan di Bidang LLAJ. Pasal 3 yang berisi menyataan transportasi jalan diselenggarakan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat membentuk sebuah pusat salah satunya yaitu pasar.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, saat ini sedang mengalami

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN ZONA KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa keuntungan dalam penghematan waktu bagi pelaku perjalanan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berkembang saat ini sedang giat melaksanakan

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

ANALISA PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN LALU LINTAS PADA TATA GUNA LAHAN SMU NEGERI DI MAKASSAR ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Utama 3 Jalan Bintaro Utama 3A Jalan Pondok Betung Raya Jalan Wr

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan aktifitas suatu kota menyebabkan peningkatan pergerakan orang dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

MODEL BANGKITAN PERJALANAN DARI PERUMAHAN: STUDI KASUS PERUMAHAN PUCANG GADING, MRANGGEN, DEMAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA BANGKITAN PERJALANAN PENDUDUK KELAS EKONOMI MENENGAH KE BAWAH DI KELURAHAN AUR

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasian fasilitas transportasi yang ada (Wahyuni.R, 2008 ).

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Transportasi memegang peranan penting dalam perkotaan dan salah satu

Kata kunci: Bangkitan Pergerakan, Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. moda transportasi (jarak pendek antara 1 2 km) maupun dengan moda

BAB I PENDAHULUAN. luar datang ke Yogyakarta untuk sekedar berwisata maupun menetap untuk melanjutkan

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan

TUGAS AKHIR MODEL BANGKITAN PERGERAKAN PERJALANAN PADA PERUMAHAN TIPE 50

BAB I PENDAHULUAN. sarana angkutan berupa kendaraan atau tanpa kendaraan. Tujuan transportasi. mempererat hubungan antar bangsa.

BAB 1 PENDAHULUAN. diiringi dengan peningkatan mobilitas manusia dan kegiatan yang dilakukan. Jakarta

MODEL PEMILIHAN MODA KERETA REL LISTRIK DENGAN JALAN TOL JAKARTA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan


ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS (ANDALALIN) KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada umumnya, pasar basah yang sering disebut sebagai pasar tradisional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB. I PENDAHULUAN. membuat kota ini terdiri dari lima wilayah kecamatan (Distric), yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS INTENSITAS BANGUNAN KORIDOR JALAN RAYA CIMAHI BERDASARKAN KAPASITAS JALAN

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI RUAS JALAN GUNUNG SARI (STA STA 2+820) KOTA SURABAYA DENGAN MODEL UNDERWOOD DAN MODEL GREENSHIELD

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lalu lintas, khususnya di kawasan perkotaan Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah. Kota

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. bergerak bersamaan. Persimpangan pun menjadi salah satu bagian yang harus diperhatikan

STASIUN KERETA BAWAH TANAH ISTORA DI JAKARTA

BAB III METODOLOGI. Sari Mandala I, Kecamatan Medan Denai, kota Medan sebagai daerah studi.

STUDI BANGKITAN PERJALANAN KENDARAAN PRIBADI DENGAN METODE REGRESI DIPERUMAHAN MARGAHAYU RAYA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang yang merupakan Ibukota Jawa Tengah adalah salah satu

BAB V ANALISIS DATA 5.1 UMUM

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan transportasi merupakan rangkaian kegiatan persiapan pengadaan atau penyediaan sistem transportasi agar sesuai dengan tingkat kebutuhan (demand) pada setiap waktu di suatu ruang. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk memperkirakan kebutuhan (demand) yaitu dengan menggunakan metode empat tahap (four stage method). Langkah awal yang terdapat pada metode empat tahap yaitu analisis bangkitan perjalanan yang merupakan analisa terhadap jumlah perjalanan yang berasal atau bertujuan pada suatu zona. Adapun tujuan analisis bangkitan perjalanan ini adalah untuk memperkirakan jumlah perjalanan orang/kendaraan yang berasal atau bertujuan pada suatu zona di masa yang akan datang dengan menetapkan hubungan / model antara karakteristik perjalanan dengan tata guna lahan. Pada dasarnya suatu daerah atau kompleks pemukiman akan membangkitkan perjalanan atau pergerakan yang dapat menambah beban lalu lintas pada jaringan jalan yang ada sehingga nantinya dapat mempengaruhi derajat pelayanan jalan tersebut. Keadaan seperti ini juga dapat dilihat di kawasan Ciputat terutama Kelurahan Sawah Lama, yang terletak di dekat daerah pinggiran Jakarta Selatan. 1

2 Sebagian besar dari wilayah ini merupakan kawasan pemukiman penduduk yang dihuni warga dengan banyak aktifitas di luar kawasan pemukiman, diantaranya ke kawasan perkantoran, sekolah, pasar, dan sebagainya. Sehingga menyebabkan timbulnya suatu bangkitan perjalanan. Bangkitan perjalanan ini akan menambah beban lalulintas pada jalan-jalan utama menuju ke tempat aktifitas masingmasing sehingga akan mempengaruhi tingkat pelayanan jalan yang ada. Arus lalulintas yang berasal dari daerah studi yaitu Perumahan Ciputat Baru dan Graha Permai yang ingin menuju Jakarta, secara tidak langsung melalui akses Jalan Ki Hajar Dewantoro dan Jalan Ir. Juanda yang berfungsi sebagai jalan penghubung. Begitu pula sebaliknya pada sore hari. Pada kenyataannya saat ini, setiap pagi dan sore hari terjadi beberapa kemacetan yang disebabkan oleh kepadatan lalu lintas di sepanjang Jalan Ir. Juanda yang digunakan sebagai jalan utama menuju daerah Jakarta. Dengan menghasilkan suatu model bangkitan perjalanan, diharapkan dapat menjadi contoh untuk memperkirakan jumlah perjalanan yang dilakukan penghuni rumah tangga di daerah Ciputat, sehingga dapat menjadi masukkan pada perencanaan sistem transportasi di daerah tersebut untuk mengurangi penurunan tingkat pelayanan jalan. 1.2. Identifikasi Masalah Untuk mengetahui besarnya bangkitan perjalanan dari kawasan Ciputat yang merupakan zona perumahan, maka perjalanan yang berasal ataupun menuju daerah studi yaitu Perumahan Ciputat Baru dan Graha permai dipilih sebagai salah satu asal pergerakan di kawasan Ciputat, yang dapat dijadikan model untuk

3 menghitung jumlah perjalanan dari kompleks-kompleks perumahan lain di kawasan Ciputat terutama yang memiliki karakteristik yang sama dengan daerah studi. Karena jumlah perjalanan dari suatu zona dipengaruhi beberapa hal seperti tata guna lahan dan tingkat kemajuan pembangunan, karakteristik sosio ekonomi pelaku perjalanan, serta keadaan sistem transportasi dan lokasi. Keadaan tata guna lahan dan sistem transportasi di suatu wilayah dapat diketahui melalui data yang terdapat di instansi terkait dan juga berdasarkan pengamatan langsung di lokasi penelitian. Akan tetapi keadaan karakteristik sosio ekonomi suatu wilayah tidak dapat diketahui hanya dengan melakukan pengamatan langsung. Sehingga perlu dilakukan pengamatan atau pengumpulan data terhadap karakteristik sosio ekonomi dari daerah studi yang nantinya digunakan sebagai data pada saat proses pemodelan bangkitan perjalanan. 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan bentuk model bangkitan perjalanan yang berasal dari Perumahan Graha Permai, dan Perumahan Ciputat Baru berdasarkan beberapa faktor sosio-ekonomi. Selain itu juga mengetahui karakteristik sosio-ekonomi yang sangat mempengaruhi besarnya jumlah perjalanan yang terjadi pada daerah studi. Model yang diperoleh diharapkan dapat dimanfaatkan untuk memperkirakan jumlah pergerakan yang terjadi pada kawasan tersebut dan selanjutnya dapat menjadi masukan pada perencanaan transportasi di masa mendatang pada daerah studi dan sekitarnya.

4 1.4. Lingkup Penelitian Adapun lingkup penelitian meliputi : 1. Untuk pemodelan bangkitan perjalanan di kawasan perumahan yang terletak di daerah Ciputat maka dipilih lokasi yang ditinjau adalah Kompleks Perumahan Graha Permai, dan Ciputat Baru yang terletak di Kelurahan Sawah Lama, Ciputat. 2. Pengumpulan data meliputi : a. Data primer berupa banyaknya pergerakan yang dilakukan keluar dari daerah studi, survei terhadap faktor sosio-ekonomi yang diperkirakan dapat mempengaruhi besarnya bangkitan perjalanan yang terjadi. Untuk teknik pengumpulan data primer ini, digunakan metode survei dengan kuesioner. b. Data sekunder berupa batasan wilayah studi, jumlah kepala keluarga di masing-masing perumahan, dsb yang didapatkan dari instansi terkait 3. Penyusunan model bangkitan pergerakan keluarga dengan menggunakan analisa regresi linear yang menghubungkan peubah tidak bebas yaitu jumlah pergerakan yang dilakukan dalam satu hari (Y), dan peubah bebas berupa faktor sosio-ekonomi daerah studi seperti : a. Struktur rumah tangga seperti jumlah penghuni dalam rumah tangga (X1). b. Tingkat pendapatan rata-rata per keluarga (X2). c. Jumlah kepemilikan kendaraan (mobil dan motor) per keluarga (X3).

5 4. Perjalanan yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan perjalanan yang dilakukan setiap harinya dengan tujuan keluar dari kompleks perumahan oleh masing-masing penghuni rumah tangga. 5. Pengujian kesesuaian hasil model yang didapatkan dengan keadaan yang sebenarnya dilakukan untuk memperoleh model yang akurat mendekati kenyataan dan dapat digunakan untuk menghitung perjalanan (trips) yang akan datang. 1.5. Sistematika Penulisan Laporan penelitian ini mencakup beberapa bagian antara lain : Bab 1 Pendahuluan Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi permasalahan yang ada, tujuan dan manfaat penelitian, serta ruang lingkup penelitian dan juga disajikan sistematika penulisan. Bab 2 Tinjauan Kepustakaan Bab kedua ini akan menyajikan teori-teori yang terkait dengan pemodelan bangkitan perjalanan dan analisa regresi linear yang mendukung penelitian ini. Bab 3 Metodologi Penelitian Bab ini akan menjelaskan mengenai tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini, termasuk persiapan penelitian, pengumpulan dan pengolahan data serta analisa pemilihan model terbaik.

6 Bab 4 Hasil dan Pembahasan Berdasarkan metodologi yang diuraikan pada bab sebelumnya, bab ini menyajikan hasil pengumpulan data, pengolahan data serta analisanya. Bab 5 Kesimpulan dan Saran Pada bab terakhir ini akan diberikan kesimpulan dari pemodelan bangkitan perjalanan, berdasarkan analisa yang sudah dilakukan dan teori yang mendukung. Kemudian juga diberikan saran-saran yang dapat dipertimbangkan untuk penelitian selanjutnya.