HIGIENE SANITASI DI TEMPAT KERJA PERTEMUAN KE-6

dokumen-dokumen yang mirip
HIGIENE SANITASI DI TEMPAT KERJA PERTEMUAN KE-6

LANDASAN TEORI. Arti lain dari Hygiene ada beberapa yang intinya sama yaitu:

Suatu uhaha preventif pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI

Lampiran 1. Kategori Objek Pengamatan. Keterangan. Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku Tahu. 1. Kacang kedelai dalam kondisi segar dan tidak busuk

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

3. Pengelolaan air kotor dan kotoran manusia (Sawage and Exreta Disposal) 4. Hygiene dan sanitasi makanan (Food Hygiene and Sanitation)

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

PEDOMAN WAWANCARA. I. Identitas Informan : 1. Nama : 2. Umur : 3. Suku : 4. Pendidikan : 5. Pendapatan :

UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI

HOTELIER JOURNAL Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Vol. 2 Nomor 2 Desember Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/

INSPEKSI HIGIENE DAN SANITASI DI WILAYAH KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN. higiene sanitasi di perusahaan dan konsep HACCP yang telah diteliti pada tahap

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat disekolah

SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM

Tempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang. pemerintah, swasta, dan atau perorangan yang dipergunakan langsung oleh

CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK

Untuk menjamin makanan aman

BAB I PENDAHULUAN. Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) adalah. sebuah roadmap pembangunan Sanitasi di Indonesia.

PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN 1. Nama rumah makan/restoran :. 2. Alamat :.

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial

Sanitasi Penyedia Makanan

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

Kuesioner ditujukan kepada karyawan pengolah makanan

1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN HYGIENE DAN SANITASI

LEMBAR OBSERVASI HYGIENE SANITASI KAPAL

PEMBIASAAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE OLEH IBU KEPADA BALITA (USIA 3-5 TAHUN) DI KELURAHAN DERWATI

TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3

PERANAN HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN UNTUK MENJAGA KUALITAS MAKANAN HOTEL. Oleh: Nama : I Wayan Lingga Dwi Prabawa Kelas : XI IPA 2 No : 15

Lampiran 1. Lembar ObservasiHigiene Sanitasi Pembuatan Ikan Asin di Kota Sibolga Tahun 2012

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG SERTIFIKASI TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN, TEMPAT-TEMPAT UMUM DAN PENGAWASAN KUALITAS AIR

KUESIONER PENELITIAN PERBEDAAN SANITASI PENGELOLAAN RUMAH MAKAN DAN RESTORAN BERDASARKAN TINGKAT MUTU (GRADE A,B DAN C) DI KOTA MEDAN TAHUN 2013

Lembar Observasi. Hygiene dan Sanitasi Pedagang Minuman Teh Susu Telur (TST) yang Dijual di Kecamatan Medan Area di Kota Medan Tahun 2012

Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan

KUESIONER PENELITIAN PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN HYGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2010

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.

MENERAPKAN HIGIENE SANITASI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 236/MENKES/PER/IV/1997 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN MAKANAN JAJANAN

HIGIENE SANITASI PANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG SERTIFIKASI LAIK SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA,

LEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 519/MENKES/SK/VI/2008 YANG TELAH DIMODIFIKASI

I. Data Responden Penjamah Makanan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan :

Tidak (b) Universitas Sumatera Utara

Kegiatan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

UU 11/1962, HYGIENE UNTUK USAHA USAHA BAGI UMUM

SANITASI DAN KEAMANAN

KUESIONER PENELITIAN

Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice

LEMBAR OBSERVASI ANALISIS

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG

DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)

HIGIENE PEKERJA DALAM PENENGANAN PANGAN

II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A

G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman Teknis RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku)

II Observasi. No Objek pengamatan. Total skor masing masing setiap kantin Bobot Nilai Lokasi & Bangunan SMA Lokasi : a.

STUDI TENTANG HIGIENE DAN SANITASI PADA USAHA SALON KECANTIKAN DI KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA DEPOT AIR MINUM

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. No. Responden : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : 4. Umur : 5. Lama tinggal dikost :

Tujuan usaha kesehatan sekolah secara umum adalah untuk. sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 942/MENKES/SK/VII/2003 TENTANG PEDOMAN PERSYARATAN HYGIENE SANITASI MAKANAN JAJANAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar

BAB IX SANITASI PABRIK

KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit kulit banyak di jumpai di Indonesia, hal ini disebabkan karena

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

ANALISA SANITASI DAN HIGIENE PENYAJIAN MAKANAN DI KANTIN UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA

A. DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PENGGUNA (SANTRI/WATI, USTADZ/AH, KARYAWAN) POSKESTREN

TATA CARA PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, kesehatan perlu dijaga dari hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. preventif ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik

URAIAN TUGAS PETUGAS KESEHATAN LINGKUNGAN Diposkan oleh Nur salim, Amd.KL

HIGIENE DAN SANITASI TERMINAL PELABUHAN RORO KOTA DUMAI TAHUN 2012

PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN KOLAM RENANG DAN PEMANDIAN UMUM NO KOMPONEN BOBOT NILAI SKOR

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL BINA HUBUNGAN KETENAGAKERJAAN DAN PENGAWASAN NORMA KERJA NO. : SE.86/BW/1989

MENCUCI INSTRUMEN BEDAH No.Dokumen No.Revisi Halaman. Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh : Direktur RS

ANALISIS POTENSI KESEHATAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

FORMULIR PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA. Kabupaten / Kota Propinsi Nomor P-IRT. Penanggungjawab :

LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Keluhan Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. dapat melangsungkan kehidupan selain sandang dan perumahan. Makanan, selain mengandung nilai gizi, juga merupakan media untuk dapat

Lembar Kuesioner Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Siomay di Jl. Dr. Mansyur. Padang Bulan Di Kota Medan Tahun Nama : No.

G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku)

LAMPIRAN PENYELENGGARAAN MAKANAN, KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN DARUSALAAM BOGOR

Transkripsi:

HIGIENE SANITASI DI TEMPAT KERJA PERTEMUAN KE-6

PERSONAL HIGIENE HIGIENE adalah usaha untuk memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan atau ilmu yang mempelajari cara-cara yang berguna bagi kesehatan. PERSONAL HIGIENE adalah usaha untuk memelihara, menjaga dan mempertinggi derajat kesehatan individu mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki.

SANITASI Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Menurut Dr.Azrul Azwar, MPH, sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Menurut Ehler & Steel, sanitation is the prevention od diseases by eliminating or controlling the environmental factor which from links in the chain of tansmission. Menurut Hopkins, sanitasi adalah cara pengawasan terhadap factor-faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap lingkungan

SANITASI &HIGIENE Sanitasi : Usaha kesehatan prevenif yang menitikberatkan kegiatan kepada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Hygiene : Usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kesehatan individu, maupun usaha kesehatan pribadi hidup manusia

MANFAAT HIGIENE SANITASI Mencegah penyakit menular Mencegah kecelakaan Mencegah timbulnya bau tidak sedap Menghindari pencemaran Lingkungan menjadi bersih, sehat dan nyaman

RUANG LINGKUP HIGIENE Hygiene perorangan Hygiene makanan dan minuman RUANG LINGKUP SANITASI Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992 pasal 22 disebutkan bahwa kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, yang dapat dilakukan dengan melalui peningkatan sanitasi lingkungan, baik yang menyangkut tempat maupun terhadap bentuk atau wujud substantifnya yang berupa fisik, kimia, atau biologis termasuk perubahan perilaku.

POLA HIDUP SEHAT Perilaku positif dalam kebiasaan hidup sehari-hari yang mempengaruhi baik terhadap kesehatan individu. MENJAGA KEBERSIHAN INDIVIDU Kebersihan rambut dan kulit kepala Kebersihan mata, telinga dan hidung Kebersihan gigi dan mulut Kebersihan badan Kebersihan kuku tangan dan kaki Kebersihan pakaian

RUANG LINGKUP SANITASI Penyediaan air bersih/ air minum (water supply) Meliputi hal-hal sebagai berikut: - Pengawasan terhadap kualitas dan kuantitas - Pemanfaatan air - Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui air - Cara pengolahan - Cara pemeliharaan. Pengolahan sampah (refuse disposal) Meliputi hal-hal berikut : Cara/system pembuangan Peralatan pembuangan dan cara penggunaannya serta cara pemeliharaannya

RUANG LINGKUP SANITASI Pengolahan makanan dan minuman (food sanitation) Meliputi hal-hal sebagai berikut: - pengadaan bahan makanan/bahan baku - Penyimpanan bahan makanan/bahan baku - Pengolahan makanan - Pengangkutan makanan - Penyimpanan makanan - Penyajian makanan Pengawasan/pengendalian serangga dan binatang pengerat (insect and rodent control) Meliputi cara pengendalian vector Kesehatan dan keselamatan kerja, Meliputi hal-hal sebagai berikut: - Tempat/ruang kerja - Pekerjaan - Cara kerja - Tenaga kerja/pekerja

SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM (STTU) Tempat umum memiliki potensi sebagai tempat penularan penyakit, pencemaran lingkungan ataupun gangguan kesehatan. Tempat /sarana layanan umum yang wajib menyelenggarakan sanitasi lingkungan antara lain: tempat umum yang dikelola secara komersial, tempat yang memfasilitasi terjadinya penularan penyakit, atau tempat layanan umum yang intensitas jumlah dan waktu kunjungannya tinggi.

TUJUAN PENGAWASAN STTU, ANTARA LAIN Memantau sanitasi tempat-tempat umum secara berkala Membina dan meningkatkan peran aktif masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat ditempat-tempat umum Mencegah timbulnya berbagai macam penyakit menular (communicable diseases dan penyakit akibat kerja (occupational diseases)

KRITERIA TEMPAT UMUM Tempat tersebut diperuntukkan bagi masyarakat umum bukan masyarakat khusus Ada temopat dan kegiatan permanen Di dalamnya terdapat aktivitas yang dapat menimbulkan terjadinya penularan penyakit, penyakit akibat kerja dan kecelakaan. Didalamnya terdapat fasilitas atau perlengkapan yang dapat menimbulkan penyakit atau kecelakaan

DISKUSI KELOMPOK Sanitasi Restoran Sanitasi kolam renang Sanitasi Sekolah Sanitasi Tempat ibadah Sanitasi Tempat Ibadah Sanitasi Salon Kecantikan

CONTOH : SALON KECANTIKAN Perijinan: Harus memiliki izin dari pemerintah daerah atau terdapat pada Dinas setempat Harus ada nomor, tanggal, nama dan alamat o Letak Harus jauh dari sumber pengotoran, tidak mudah kena debu o Bagian luar Halaman harus bersih dan tidak terdapat sampah berserakan dan genangan air dan sebagainya. Tersedia tempat pengumpulan sampah yang tertutup, kedap air, mudah dibersihkan dan mudah diangkat

Bagian Tunggu Tersedia tempat duduk yang bebas dari kutu busuk dan serangga lain Tersedia tempat abu atau puntung rokok pencahayaan 10-35 Lubang ventilasi minimal 10% dari luas lantai ruang tunggu lantai dari bahan kedap air dan dijaga kebersihannya. Ruang Kerja Tersedia kotak sampah Pencahayaan tidak menyilaukan Luas lubang ventilasi minimal 35% luas lantai ruang kerja Harus tersedia tempat cuci tangan

ALAT KERJA & BAHAN Peralatan kerja seperti sisir, gunting dan mesin cukur harus selalu dijaga kebersihannya baik sebelum atau setelah dipakai. Handuk kecil tersebut sebanyak rata-rata tamu yang datang sehari (hanya 1 handuk untuk 1 orang), handuk berwarna putih. Tempat bedak dan sabun harus bersih bebas dari potongan rambut Cermin harus baik tidak bergelombang Kosmetik yang digunakan harus diperoleh dari sumber yang dipercaya Tersedia larutan untuk desinfeksi peralatan spt pisau cukur atau gunting

KARYAWAN Pemangkas rambut atau juru rias dalam keadaan sehat, memiliki sertifikat kesehatan yang dikeluarkan Dinas Kesehatan setempat dan masih berlaku. Pemangkas atau juru rias harus memeriksakan kesehatannya secara berkala, minimal 1 tahun Karyawan dilengkapi dengan pakaian kerja PEMBUANGAN KOTORAN MANUSIA Pembuangan kotoran manusia dan saluran air limbah minimal 1 buah.