III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI

MATERI PEMBUATAN CENDERAMATA BERBAHAN NATURAL Oleh: Sugiyem,S.Pd.

B. Kontemplasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013, hlm. 728) kontemplasi

b. Karya seni rupa tiga dimensi atau trimatra, contoh; patung, monumen, mebel. rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas, dll.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN DARI BUBUR KERTAS

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO

BAB III METODOLOGI PEMBUATAN PATUNG KAYU

UKDW BAB I PENDAHULUAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan

BAB II METODE PERANCANGAN

PENGEMBANGAN DESAIN SOUVENIR DAN AKSESORISDARI KULIT SALAK DI INDUSTRI KERAJINAN Q-SAL CRAFT

Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dan Indikator

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP

BAB III PROSES BERKREASI BATIK GEOMETRIS. Banyak teknik yang digunakan para seniman untuk menunjang pembuatan

PRAKARYA. by F. Denie Wahana

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS

BAB IV KONSEP PERANCANGAN


SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 3. TEKS PROSEDURLatihan Soal 3.2

BAB IV KONSEP. 2. Tataran System a. Bagian Bagian Casing PC.


BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

DAFTAR ISTILAH. tangan, berfungsi untuk melubangi suatu benda. : Proses membentuk atau mengukir bahan baku. : Proses menggambar atau membuat pola.

PENERAPAN ORNAMEN PADA PRODUK AKSESORIS KULIT. Abstrak

BAB II METODE PERANCANGAN


BAB IV KONSEP PERANCANGAN

TEMPAT CD KULIT SEBAGAI BENDA FUNGSI EKSKLUSIF

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II. METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apakah botol air mineral bekas dapat dijadikan lampu hias?

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

Peta Materi IV. Produk Sederhana dengan Teknologi Mekanik. Teknik Pembuatan. Mainan. dengan Teknologi. Mekanik. Teknologi Mekanik

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI DALAM PROSES PENCIPTAAN SENI KRIYA KAYU I WAYAN JAGRI DI DESA SINGAPADU

Jobsheet Membuat Kerajinan Dari Limbah Organik (individu) : Membuat Kerajinan dari Limbah Organik

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VII MENEMPEL UNTUK ANAK USIA DINI. Menempel merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KIRIGAMI. di masyarakat luas. Seni kerajinan ini berasal dari Negeri Matahari, Jepang.

Pengertian sticker dan jenisnya

Sasaran Indikator Tujuan Cara Pembuatan

BAB III METODE PENCIPTAAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii

PETA-PETA KERJA. Kata kunci : Peta-Peta Kerja, Proses Operasi, Kotak Kado

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

Indra. Seni Ebru: Melukis Di Atas Air

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah hasil karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan

54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii. DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan, karena pendidikan

Pada pembuatan produk kriya kulit kertas karton digunakan pada pembuatan

Arsip Nasional Republik Indonesia

BAB V KESIMPULAN. mengutamakan keterampilan tangan. Seni kriya termasuk ke dalam seni rupa terapan,

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PERANCANGAN

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (RPP) SENI RUPA ANAK USIA DINI

BAB II METODE PERANCANGAN

Medium, Bahan, dan Teknik Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat


Rekayasa. Edited by F. Denie Wahana, S.Kom SMP Negeri 1 Salatiga. Prakarya

BAB IV KENDALA YANG DIALAMI SELAMA PROSES PERANCANGAN PANEL DINDING RINGAN BERBAHAN BOTOL PLASTIK

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2

Kata Kunci: Kerajinan tangan khas Bengkulu, kayu trap (lantung), profit

BAB II METODE PERANCANGAN

KARYA ILMIAH OLEH JUWITA OVITA SARI NPM A1I111014

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN IDE. Kajian Sumber Pustaka (Buku Dwi Tunggal Pendiri Darma Ayu Nagari) Studi Sketsa. Proses Berkarya.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

KuliaH KiNGKuNGN bisnis Kerajinan barang bekas

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Bardiju Making Paper & Paper Craft

Bab. Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi (2D) Peta Materi. Semester 1. Pengertian. Unsur dan Objek. Berkarya Seni Rupa 2 D. Medium, Bahan, dan Teknik

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan motorik halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan


MAKALAH LUBANG DAN GUNDUKAN TANAH OLEH : MARIA GABRIELA B. RENA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

BAB II METODE PERANCANGAN

Nama Alat Peraga: Ruang Ajaib Gambar Alat Peraga:

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Gerakan tangan yang dilakukan operator dalam pekerjaan sangat berkaitan dalam

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA

HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU

MODUL SENI RUPA KELAS X (Semester 1) TAHUN AJARAN BAB 1 BERKARYA SENI RUPA 2 DIMENSI

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.

Transkripsi:

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). Akan tetapi, pada dasarnya unsur kreativitas dan pengalaman estetika pembuatnya (kreator) merupakan modal utama dalam menciptakan beberapa olahan karya seni. A. Kegunaan Kertas Sebelum kertas seni ini diolah tentunya harus dapat dipilah fungsi dan kegunaannya. Dalam hal ini, kertas seni dapat digolongkan kedalam dua fungsi. 1. Kertas seni sebagai media ekspresi (murni) Fungsi ini dapat terjadi jika kertas yang diolah ditujukan untuk ungkapan perasaan (ekspresi) mulai dari rupa, warna, tekstur, barik, suara dan berbagai ungkapan lainnya dari kertas. Jadi, disini berlaku seni untuk seni. Sebagai contoh ialah seni lukis, seni grafis, seni patung, dan seni kontemporer lainnya. 2. Kertas seni sebagai media pakai (terapan) Fungsi kedua ini dapat terjadi jika lembaran kertas seni dirancang dan diolah dalam beragam aplikasi kebutuhan manusia (benda fungsional). Sebagai contoh ialah kertas, surat, sertifikat, amplop, kartu ucapan/undangan, map, aneka kemasan, wadah-wadahan, serta kemungkinan kegunaan lainnya. Yang akan dibahas dalam buku ini adalah kertas seni sebagai media terapan dalam pembuatan aneka cenderamata atau suvenir saja. Ini disebabkan karena cara pembuatan tampilan karya kertas seni sebagai media ekspresi (murni) tergantung dari cara seniman dalam membuatnya.

B. Memilih Kertas untuk Produk Cenderamata Dalam hal memilih kertas seni yang akan digunakan hendaknya disesuaikan dengan benda-benda cenderamata yang akan dibuat. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang baik. Tujuannya ialah untuk lebih sederhana dan efisien dalam memproduksi cenderamata dari kertas seni agar tidak terbuang percuma. Kita dapat memilih kertas seni mulai dari tampilan, warna, tekstur, serat dan kekuatan (lentur, robek, dan sebagainya) kertas itu sendiri. Apabila kita sudah bisa menentukan pilihan kertas mana yang akan dipakai, tentunya nilai dari suvenir yang akan dihasilkan bisa mampu memberikan makna estetis. Apabila cenderamata yang akan dibuat akan dikomersilkan atau dijual maka selain tampilannya harus memikat harganya pun harus ditentukan dengan baik. Cara memilih kertas seni ini akan berpengaruh terhadap kualitas cenderamata yang akan dihasilkan dan kemampuan pembuatnya, apakah kreatif atau tidak? Tentunya kalau cenderamata yang dihasilkannya dapat diterima oleh masyarakat pemakai (apresiator) maka pembuatnya akan mendapatkan penghargaan tersendiri (prestise) dari masyarakat sehingga karya-karya yang dihasilkannya pun akan layak diperhitungkan. Untuk lebih memudahkan memilih kertas seni berdasarkan jenis produk cenderamata yang akan dibuat maka hal-hal yang akan dibuat maka hal-hal yang harus diperhatikan antara lain : 1) jenis bahan dasar atau material kertas seni 2) Cara pembuatan kertas seni apakah manual atau pabrikan 3) Tampilan kertas seni disesuaikan dengan rencana produk yang akan dibuat seperti tekstur, motif, serat, warna natural, warna pancy 4) Kekuatan kertas (lentur, mudah robek, dan lain-lain), serta 5) Ukuran kertas (panjang, lebar, tebal, tipis, gramatu, dan lain-lain)

Skema Produksi Merencanakan Produksi - Desain/rancangan - Fungsi - Estetika - Teknik Pengerjaan Input Menentukan Alat dan Bahan - Bahan dasar kertas - Lem perekat/selotip - Elemen Pendukung Kontrol Kualitas Memilih Kertas Seni - Karakter serat - Warna dan motif - Tekstur - Kekuatan kertas Produk Jadi/ cenderamata Output Proses Pendukung - Teknik memotong - Teknik merekat/melapis - Finishing (dihias atau tidak) C. Peralatan untuk Pembuatan Cenderamata Pada dasarnya, peralatan untuk membuat cenderamata kertas seni relatif sederhana dan mudah didapat, antara lain : 1) cutter dan gunting untuk memotong (manual) 2) lem putif PVC atau kanji yang dimasak untuk perekat 3) penggaris besi ukuran 30 cm untuk mengukur dan memotong kertas agar rapi 4) penggaris siku untuk mengukur kepresisian serta 5) pensil atau bolpoin D. Pola Produk Berdasarkan Desain Seperti sudah dijelaskan bahwa kertas seni dapat dijadikan beragam aplikasi benda fungsional seperti kertas, surat, amplop, kartu ucapan, aneka kemasan, wadah-wadahan, dan lain-lain. Untuk dapat membuat produk-

produk tersebut diperlukan material (bahan baku) kertas seni dan material pendukung sesuai rancangan desain. Setelah bahan dan material pendukung tersedia barulah pekerjaan pengukuran dan pemotongan kertas dapat dilakukan berdasarkan pola. Pola dapat dibuat sejak awal perancangan atau langsung dirakit sesuai pola yang sudah jadi. Cara pembuatan kreasi produk kertas seni ini dapat didasarkan pada proses perakitannya. 1. Berdasarkan Prosesnya Berdasarkan prosesnya pengolahan produk kertas seni menjadi cenderamata terbagi atas dua cara, yaitu cara manual dan cara semimanual. Disebut cara manual karena perancangan dan pembuatan cenderamata tanpa sentuhan mesin. Cara manual ini dapat dilakukan oleh setiap orang. Sementara cara semimanual dikerjakan dengan menggunakan mesin press sederhana (mesin hand press). Dengan cara ini maka pembuatannya akan lebih efisien, lebih cepat, serta ukuran lebih presisi dan seragam. Tentu saja hasil akhirnya lebih optimal dan kapasitas produksinya lebih banyak. 2. Berdasarkan Perakitannya Berdasarkan perakitannya artinya pola-pola desain sudah terbentuk menjadi bentuk benda fungsional yang dirancang sebelumnya. Sebagai contoh kotak perhiasan frame (bingkai foto), amplop, tempat pensil, dan sebagainya.

7. Wadah Alat Tulis Laci a. Alat 1) Pisau potong 2) Gunting kertas 3) Penggaris siku 4) Penggaris besi 5) Pinsil dan penghapus 6) Alat pelubang 7) Kuas 8) Penjepit 9) Alat Pengosok 10) Alat Potong 11) Isolasi kertas b. Bahan 1) Karton tebal 2) Lem kertas 3) Kertas daur ulang 4) Kertas samson atau kertas pelapis cokelat 5) Tali dan kayu untuk pegangan laci 3. Tahap Pembuatan Dalam pembuatan rancangan wadah alat tulis laci perlu diperhitungkan halhal seperti ukuran, kekuatan wadah, dan hiasan. Adapun tahapan pemuatan wadah alat tulis laci sebagai berikut : 1) Buatlah rancangan dalam bentuk gambar kerja yang terukur. Bagi rancangannya dalam sepuluh modul seperti tampak pada gambar. Kecuali modul II, semua modul terbuat dari karton tebal 2) Potong modul-modul tersebut sesuai rancangan yang sudah dibuat. Gunakan pisau potong untuk memotong secara tepat. Jumlah masing-masing modul

yang perlu disiapkan adalah modul I sebanyak 4 buah; modul II, III, IV, V, VI, VII, dan IX sebanyak 2 buah; serta modul IV, VII, dan X sebanyak 1 buah. 3) Lapisi bagian dalam dari satu buah modul I dengan kertas samson, lalu rakit hingga membentuk laci dengan kertas daur ulang. 4) Sambungkan modul IV pada satu buah modul I dengan bantuan isolasi kertas. Lapisi bagian dalamnya dengan kertas samson, lalu rangkaikan modul tersebut hingga membentuk laci tertutup. Selanjutnya lapisi bagian luarnya dengan kertas daur ulang. 5) Lapisi bagian dalam dari dua buah modul I (sisa modul I) dengan kertas samson, lalu rakit hingga membentuk laci dengan bantuan isolasi ertas. Lapisi bagian luar lai dengan kertas daur ulang. Sebelum bagian depan direkat, masukkan tali yang sudah diberi kayu. 6) Lapisi semua bagian dalam modul III dan modul VII dengan kertas daur ulang, lalu rakitlah hingga membentuk wadah laci dengan bantuan isolasi kertas. Lapisi bagian luarnya dengan kertas daur ulang. 7) Ke dalam wadah laci, rangkaikan dua buah laci (salah satunya adalah laci bertali yang diletakkan di bagian susunan terbawah). Beri lem pada sisi kiri, kanan, dan belakang laci bagian atas, lalu rekatkan pada dinding dalam wadah laci. Perhatikan bahwa laci terbawah harus dapat ditarik keluar masuk. 8) Lapisi bagian dalam modul V dan separo bagian dalam modul VI dengan kertas daur ulang. Rangkaikan modul V dan VI tersebut menjadi bentuk kotak dengan bantuan isolasi kertas. lalu, lapisi lagi bagian luarnya dengan kertas daur ulang. 9) Gabungkan dua buah modul IX dengan bantuan lem, lalu lapisi seluruh bagian modul IX tersebut dengan kertas daur ulang 10) Lapisi bagian atas modul VIII dengan kertas daur ulang 11) Lapisi pula bagian depan modul X dengan kertas daur ulang. Kertas daur ulang harus dilebihkan sedikit untuk lipatan ke dalam.

12) Rakitlah wadah laci, kotak amplop, dan modul IX pada bagian atas modul VIII hingga menjadi satu rangkaian. Gunakan lem untuk merangkaikan wadah laci dengan modul VIII. Ingat, kotak amplop dan modul IX harus terjepit kuat diantara wadah laci. 13) Rangkaikan modul X pada rangkaian tersebut dengan bantuan lem 14) Agar penampilannya tambah menarik, beri hiasan berupa bunga kering, gambar warna, tempelkan kertas, dan lain-lain

B. Penyelesaian Tahap Akhir dengan Sentuhan Motif Hias Tahap akhir pembuatan cenderamata dari kertas seni adalah memberi hiasan. Hiasan berfungsi untuk memberikan nilai tambah pada penampilan cenderamata. Tidak semua cenderamata yang dibuat dari bahan kertas seni yang memang sudah dirancang tanpa menggunakan hiasan. Cenderamata jenis ini mengandalkan keindahan rancangan dan pemilihan bahan yang menarik. Pemilihan bahan hiasanpun harus disesuaikan dengan fungsi cenderamata agar hiasan tidak mengganggu sewaktu digunakan. Ada beberapa teknik memberi hiasan pada cenderamata dari kertas seni ini, diantaranya sebagai berikut : 1. Menggambar langsung Teknik ini sangat umum digunakan untuk menghias cenderamata dan dilakukan seperti halnya kita menggambar pada bidang datar dengan menggunakan pensil atau kuas. 2. Menggambar dengan pesta Teknik ini diawali dengan membuat gambar pola, kemudian dipindahkan ke cenderamata, selanjutnya gambar tersebut ditimpa dengan pasta warna dengan cara seperti kalau kita akan membuat hiasan atau tulisan pada kue ulang tahun. Tentu saja warna bahan pastanya berbeda-beda. Pasta warna ini dibuat dari adonan cat yang dicampur lem kertas, lalu dimasukkan ke dalam plastik. Setelah itu, plastik diikat erat, bagian ujung plastik dipotong kecil. 3. Kolase Teknik ini merupakan teknik menggambar dengan cara menempelkan potongan-potongan kertas hingga membentuk pola gambar. Dengan teknik ini, kita dapat merancang hiasan cenderamata dari tempelan potongan kertas warna-warni.

4. Kolase rempah alam Teknik ini mirip teknik kolase biasa, hanya saja yang ditempelkan bukan dari kertas, melainkan berupa bahan rempah alam seperti bumbu dapur, bahan jamu tradisional, biji-bijian, dan bunga kering. Ukuran dan daya tahan bahan harus diperhatikan sebelum ditempelkan.