Pertemuan Ke-5. Skala Pengukuran. Pertemuan 5_Statistik Inferensial

dokumen-dokumen yang mirip
Teknik Pengumpulan Data. Prepared By : Dr. Mustakim, MM.

STATISTIKA 2. Oleh: T. Parulian. Statistika 2 - Ir. T. Parulian, MSi

STATISTIKA. Pendahuluan 3 SKS. Hugo Aprilianto, M.Kom. - Pengertian Statistik - Jenis - Karakteristik - Kegunaan - Skala Pengukuran - Sumber Data

STATISTIK EKONOMI. Fakultas Ekonomi-Akuntansi Universitas Negeri Jakarta. Nisrina Anzilla

Instrumen Psikologis

Pengukuran dan Penetapan Skala DOSEN : DIANA MA RIFAH

INDEKS DAN SKALA PENGUKURAN SIKAP

KATA PENGANTAR KUESIONER. Dalam rangka memenuhi persyaratan pembuatan skripsi di Fakultas

INSTRUMEN PENELITIAN (METODE PENELITIAN PENDIDIKAN : DR. HERI RETNAWATI)

SPSS FOR WINDOWS INTRODUCTION

SKALA PENGUKURAN GUTTMAN DAN RATING SCALE

RISET AKUNTANSI. Materi UJI INSTRUMEN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang

NON TES Penilaian Unjuk Kerja (Observasi, Daftar Cek, Skala Pilihan/Rating Scale) Penilaian Sikap (Skala Sikap/Skala Likert)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan terlebih dahulu sebelum penelitian dilakukan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN UNTUK PENELITIAN KUANTITATIF

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA SCALE & MEASUREMENT SCALE : ALAT PENGUKUR DATA MEASUREMENT : UKURAN DATA

NON TES. Penilaian Unjuk Kerja(Observasi, Daftar Cek, Skala Pilihan/Rating Scale) Penilaian Sikap(Skala Sikap/Skala Likert)

Instrumen dan Uji Syarat Instrumen

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 6 SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN. Teknik pengukuran merupakan aturan dan prosedur yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Umumnya, penelitian survei dibatasi pada penelitian

Dewi Gayatri, M.Kes.

PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Sukanti. Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

LECTURE NOTES Measurement and Scaling Concepts

KATA PENGANTAR. Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang dilakukan dalam menyusun skripsi ini adalah

SKALA PSIKOLOGI. Wahyu Widhiarso

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2011) Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen O1 X O2 Kontrol O3 - O4

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu faktor internal yang turut menentukan keberhasilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan metode penelitian yang akan dipakai pada penelitiannya, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka yang dihitung secara matematik,

Dalam peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan, yang dimaksud. dengan guru honorer adalah pegawai non PNS Departemen Pendidikan Nasional

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Azwar (2012, h. 5) mengatakan bahwa metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 1 Tahun 2011, Hlm PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Oleh Sukanti 1.

1 R i m a R a c h m a w a t i

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia tidak lagi dipandang sebagai faktor produksi, namun telah

III. METODE PENELITIAN. angka-angka analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2012:7). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2).

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Suharsimi Arikunto (2010: 3)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini penyusun menggunakaan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori dan konseptualisme. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peniliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pekerjaan Terhadap Kinerja (Studi Kasus Pegawai Badan Perencanaan. Bappeda dan BPMPPKB Pemerintah Kota Cimahi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

8. Sebutkan permasalahan apa saja yang biasa muncul dalam kehidupan perkawinan Anda?...

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

( )= m = Angka tertinggi dalam skor jawaban n = Angka terendah dalam skor jawaban b = Banyaknya kelas/kategori jawaban

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan korelasional,

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

PERAN GURU DALAM MEMBINA PERILAKU HIDUP SEHAT SISWA MELALUI USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 BANDA ACEH

Transkripsi:

Pertemuan Ke-5 Skala Pengukuran Pertemuan 5_Statistik Inferensial 1

Model Skala Pengukuran Para ahli sosiologi membedakan skala pengukuran menurut gejala sosial yang diukur, yaitu : 1. Skala pengukuran untuk mengukur perilaku susila dan kepribadian. Termasuk tipe ini adalah : skala sikap, skala moral, test karakter dan skala partisipasi sosial. 2. Skala pengukuran untuk mengukur berbagai aspek budaya dan lingkungan sosial. Termasuk tipe ini adalah : skala mengukur status sosial ekonomi, lembagalembaga swadaya masyarakat (sosial), kemasyarakatan, kondisi rumah tangga, dll. 2

Skala Sikap Bentuk-bentuk skala sikap yang perlu diketahui dalam melakukan penelitian adalah: 1. Skala Likert 2. Skala Guttman 3. Skala Semantik Differensial 4. Rating Scale 5. Skala Thurstone 3

Skala Likert Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial. Dengan menggunakan skala Likert, maka variabel dijabarkan menurut urutan variabel sub variabel indikator deskriptor. Dan deskriptor ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat butir instrumen berupa pernyataan atau pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden. 4

Skala Likert Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata kata sebagai berikut : Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat Setuju (SS) 5 Sangat Setuju (SS) 1 Setuju (S) 4 Setuju (S) 2 Netral (N) 3 Netral (N) 3 Tidak Setju (TS) 2 Tidak Setju (TS) 4 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 5 5

Skala Likert Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat Baik Sekali (SBS) 5 Sangat Baik Sekali (SBS) 1 Sangat Baik (SB) 4 Sangat Baik (SB) 2 Sedang (S) 3 Sedang (S) 3 Buruk (B) 2 Buruk (B) 4 Buruk Sekali (BS) 1 Buruk Sekali (BS) 5 Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat Tinggi (ST) 5 Sangat Tinggi (ST) 1 Tinggi (T) 4 Tinggi (T) 2 Cukup Tinggi (CT) 3 Cukup Tinggi (CT) 3 Rendah (R) 2 Rendah (R) 4 Rendah Sekali (RS) 1 Rendah Sekali (RS) 5 6

Skala Likert Item-item Likert menyediakan respon dengan kategori yang berjenjang. Biasanya banyaknya jenjang adalah lima, yaitu : sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Setiap kategori respon, selanjutnya diberi skor. Untuk item positif, skor terbesar adalah 5, skor terendah adalah 1 dan sebaliknya jika item negatif. 7

Skala Likert Untuk menghitung total skor tiap responden adalah dengan cara menjumlahkan skor-skor item yang diperoleh responden. Oleh karena itu, prosedur penskalaan Likert sering disebut sebagai : Likert s Summeted Rating. 8

Skala Likert Langkah-langkah menyusun skala Likert s Summeted Rating : 1. Tentukan secara tegas sikap terhadap topik apa yang akan diukur. 2. Tentukan secara tegas, sub variabel/dimensi yang menyusun sikap tersebut, kognitif, afektif dan konatif (kecenderungan perilaku). 3. Susun pernyataan/pertanyaan atau item yang merupakan alat pengukur dimensi yang menyusun sikap yang akan diukur sesuai dengan indikator. 9

Skala Likert 4. Setiap item diberi respon yang sifatnya tertutup (closed questionare). 5. Untuk setiap respon, jawaban diberi skor berdasarkan kriteria sebagai berikut : apabila item positif maka angka terbesar diletakkan pada respon sangat setuju sedangkan bila item negatif maka angka terbesar diletakkan pada respon sangat tidak setuju. 6. Untuk mengetahui posisi setiap responden tentang suatu variabel, tentukan skor maksimal dan skor minimal yang mungkin dicapai oleh responden. 10

Skala Likert Contoh : Terdapat 5 item untuk mengukur sikap terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan X, dengan lima respon (kategori) dan dijawab oleh 10 responden, maka setelah dibagikan kepada responden, misalnya diperoleh skor dan skor total seperti tertera pada tabel berikut : 11

Skala Likert No. Responden Butir / Item Pernyataan 1 2 3 4 5 Total 1 5 4 4 5 3 21 2 3 4 4 3 3 17 3 3 2 2 3 4 14 4 3 2 1 2 4 12 5 4 3 3 3 5 18 6 5 4 4 3 5 21 7 4 5 4 4 4 21 8 4 4 5 5 4 22 9 3 3 4 4 3 21 10 2 3 3 4 3 15 Total 182 12

Skala Likert Berdasarkan data tersebut, langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk mengetahui bagaimana sikap tiap responden terhadap kualitas produk adalah : 1. Menentukan skor maksimal, yaitu skor jawaban terbesar di kali banyak item. 5 x 5 = 25 2. Menentukan skor minimal, yaitu skor jawaban terkecil dikali banyak item. 1 x 5 = 5 13

Skala Likert 3. Menentukan nilai median, yaitu hasil penjumlahan skor maksimal dengan skor minimal dibagi dua. (25+5) : 2 = 15 4. Menentukan nilai kuartil 1, yaitu hasil penjumlahan skor minimal dengan median dibagi dua. (5+15) : 2 = 10 5. Menentukan nilai kuartil 3, yaitu hasil penjumlahan skor maksimal dengan median dibagi dua. (25+15) : 2 = 20 14

Skala Likert 6. Buatlah skala yang menggambarkan skor minimal, nilai kuartil 1, median, kuartil 3 dan skor maksimal. 5 10 15 20 25 Minimal Kuartil 1 Median Kuartil 3 Maksimal 15

Skala Likert Keterangan : Kategori sikap sangat positif, yaitu daerah yang dibatasi oleh kuartil 3 dan skor maksimal. (Kuartil 3 x skor maksimal. Kategori sikap positif, yaitu daerah yang dibatasi oleh median dan kuartil 3. (Median x < Kuartil 3). Kategori sikap negatif, yaitu daerah yang dibatasi oleh kuartil 1 dan median. (Kuartil 1 x < Median). Kategori sikap sangat negatif, yaitu daerah yang dibatasi oleh skor minimal dan kuartil 1. (Skor minimal x < kuartil 1) Catatan : Menurut Ating Somantri (2006 : 40) skala sikap Likert tidak mengijinkan adanya pernyataan item netral. Jadi pernyataan yang ada dalam skala Likert hanya dua, pernyataan item positif dan pernyataan item negatif. 16

Skala Likert 7. Carilah batas batas skor untuk masingmasing kategori sikap. Berdasarkan gambar skala tadi, maka range skor dari keempat kategori adalah : Sikap Sangat Positif Sikap Positif Sikap Negatif Sikap Sangat negatif Kuartil 3 x Skor Maksimal Median x < Kuartil 3 Kuartil 1 x < Median Skor Minimal x < Kuartil 1 20 25 15 20 10 15 5 10 17

Skala Likert 8. Buatlah tabel distribusi frekuensi sikap tiap responden terhadap kualitas produk. Tabel Distribusi Frekuensi Gambaran Sikap Tiap Responden terhadap Kualitas produk Kategori Sikap Sikap Sangat Positif Kategori Skor 20 25 Frekuensi 5 Persentase (%) 50 Sikap Positif 15 20 3 30 Sikap Negatif 10 15 2 20 Sikap Sangat negatif 5 10 - - 10 100 18

Skala Likert 9. Kesimpulan : Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa sikap tiap responden tentang kualitas produk tersebar pada kategori sikap yang sangat positif 50%, sikap positif 30% dan sikap negatif 20%. Persentase tersebut memberikan arti bahwa sebanyak 5 orang (50% dari keseluruhan responden) memandang produk yang dihasilkan oleh perusahaan X adalah sangat berkualitas. Lalu sebanyak 3 orang (30% dari keseluruhan responden) memandang produk yang dihasilkan oleh perusahaan X adalah berkualitas. Sedangkan sisanya 2 orang (20% dari keseluruhan responden) memandang produk perusahaan X adalah tidak berkualitas. 19

Skala Likert Untuk melihat sikap responden secara keseluruhan terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan X, langkah - langkahnya adalah : 1. Menentukan skor maksimal, yaitu skor maksimal yang diperoleh tiap responden dikali banyaknya responden. (25 x 10 = 250) 2. Menentukan skor minimal, yaitu skor minimal yang diperoleh tiap responden dikali banyaknya responden. (5 x 10 = 50) 20

Skala Likert 3. Menentukan nilai median, yaitu hasil penjumlahan total skor maksimal dengan total skor minimal dibagi dua. (250 + 50) : 2 = 150 4. Menentukan nilai kuartil 1, yaitu hasil penjumlahan total skor minimal dengan median dibagi dua. (150 + 50) : 2 = 100 5. Menentukan nilai kuartil 3, yaitu hasil penjumlahan skor maksimal dengan median dibagi dua. (150 + 250) : 2 = 200 21

Skala Likert 6. Buatlah skala yang menggambarkan total skor minimal, nilai kuartil 1, median, kuartil 3 dan total skor maksimal. 50 100 150 200 250 Minimal Kuartil 1 Median Kuartil 3 Maksimal 22

Skala Likert 7. Carilah batas batas skor untuk masingmasing kategori sikap. Sikap Sangat Positif Sikap Positif Sikap Negatif Sikap Sangat negatif Kuartil 3 x Skor Maksimal Median x < Kuartil 3 Kuartil 1 x < Median Skor Minimal x < Kuartil 1 200 250 150 200 100 150 50 100 23

Skala Likert 8. Menentukan skor total yang diperoleh seluruh responden. Berdasarkan sebaran hasil perolehan skor tiap responden seperti pada tabel distribusi hasil pengumpulan data responden, maka didapat total skor untuk seluruh responden adalah 182. 24

Skala Likert 9. Intrepretasikan skor total responden dengan skala pada point. 182 50 100 150 200 250 Minimal Kuartil 1 Median Kuartil 3 Maksimal 25

Skala Likert 10. Kesimpulan : Berdasarkan gambar (langkah 9) di atas maka secara keseluruhan sikap responden kualitas produk perusahaan X ada pada kategori sikap positif. Hal ini ditunjukkan oleh skor total responden yang terletak antara skor 150 (median) dengan 200 (kuartil 3), yang merupakan batas skor pada kategori sikap positif. Artinya bahwa secara keseluruhan responden memandang produk yang dihasilkan oleh perusahaan X adalah berkualitas. 26

Skala Guttman Skala Guttman merupakan skala komulatif. Jika seseorang menyisakan pertanyaan yang berbobot lebih berat, ia akan mengiyakan pertanyaan yang kurang berbobot lainnya. Skala Guttman mengukur suatu dimensi saja dari suatu variabel yang multidimensi. Skala Guttman disebut juga skala scalogram yang sangat baik untuk menyakinkan peneliti tentang kesatuan dimensi dan sikap atau sifat yang diteliti yang sering disebut dengan attribut universal. 27

Skala Guttman Pada skala Guttman terdapat beberapa pernyataan yang diurutkan secara hierarki untuk melihat sikap tertentu sesorang. Jika seseorang menyatakan tidak terhadap pernyataan sikap tertentu dari sederetan pernyataan itu, ia akan menyatakan lebih dari tidak terhadap pernyataan berikutnya. Jadi, skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten. 28

Skala Guttman Misalnya : yakin tidak yakin, ya tidak, benar salah, positif negatif, pernah tidak pernah, setuju tidak setuju, dll. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikotomi (dua alternatif yang berbeda). Perbedaan dengan skala Likert ialah, pada skala Likert terdapat jarak (interval) : 1, 2, 3, 4, 5 sedangkan pada skala Guttman hanya dua : benar (B) dan salah (S) 29

Skala Guttman Penelitian menggunakan skala Guttman apabila ingin mendapatkan jawaban jelas (tegas) dan konsisten terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Contoh : a. Yakin atau tidakkah anda, pergantian presiden akan dapat mengatasi persoalan bangsa : 1). Yakin 2). Tidak 30

Skala Guttman b. Apakah komentar saudara, jika SBY turun dari kepresidenan? 1). Setuju 2). Tidak setuju c. Pernahkan pimpinan saudara mengajak makan bersama? 1). Pernah 2). Tidak pernah 31

Skala Guttman Skala Guttman di samping dapat dibuat bentuk pilihan ganda dan bisa juga dibuat dalam bentuk checklist. Jawaban responden dapat berupa skor tertinggi bernilai (1) dan skor terendah (0). Misalnya untuk jawaban benar (1) dan salah (0). Analisis dilakukan seperti pada skala Likert. 32

Skala Guttman Contoh : a. Saudara punya orang tua? 1) Ya (1) 2) Tidak (0) b. Saudara sudah menikah? 1) Sudah (1) 2) Belum (0) c. Anda punyai NPWP? 1) Punya (1) 2) Tidak (0) 33

Skala Semantik Diferensial Disebut juga skala perbedaan semantik berisikan serangkaian karakteristik bipolar (dua kutub), seperti : panas dingin, populer - tidak populer, baik tidak baik, dll. Karakteristik bipolar tersebut mempunyai tiga dimensi dasar sikap seseorang terhadap obyek itu menurut Iskandar (2000 : 154) : 1. Potensi, yaitu kekuatan atau atraksi fisik suatu obyek. 2. Evaluasi, yaitu hal-hal yang menguntungkan atau tidak menguntungkan suatu obyek. 3. Aktivitas, yaitu tingkatan gerakan suatu obyek 34

Skala Semantik Diferensial Contoh : berilah tanda cek ( ) pada skala yang paling cocok dengan anda : 1). Kontrol orang tua terhadap hubungan seksual di luar nikah : Ketat 5 4 3 2 1 Longgar Sering dilakukan 5 4 3 2 1 Tidak pernah dilakukan Lemah 5 4 3 2 1 Kuat Positif 5 4 3 2 1 Negatif Buruk 5 4 3 2 1 Baik Mendidik 5 4 3 2 1 Menekan Aktif 5 4 3 2 1 Pasif 35

Skala Semantik Diferensial 2). Dukungan orang tua terhadap seksual di luar nikah : Besar 5 4 3 2 1 Kecil Selalu dilakukan 5 4 3 2 1 Tidak pernah dilakukan Kuat 5 4 3 2 1 Lemah Positif 5 4 3 2 1 Negatif Terus-menerus 5 4 3 2 1 Kadang kadang Baik 5 4 3 2 1 Buruk Aktif 5 4 3 2 1 Pasif 36

Skala Semantik Diferensial 3). Berilah tanda silang (x). Hubungan antara peserta diskusi dalam satu kelas, sebagai berikut : Intim 5 4 3 2 1 0-1 -2-3 -4-5 Renggang 37

Rating Scale Pada skala Likert, skala Guttman dan Semantik diferensial data yang diperoleh adalah data kualitatif yang dikuantitatifkan. Pada rating scale yaitu data mentah yang dapat berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Rating scale digunakan untuk mengukur sikap, gejala atau fenomena sosial misalnya : ekonomi, ipteks, instansi, kinerja dosen, kegiatan PBM, kepuasan pelanggan, produktivitas kerja, motivasi pegawai, dll. 38

Rating Scale Contoh : Peneliti ingin mengetahui seberapa harmoniskah hubungan suami istri untuk menciptakan keluarga sejahtera. Berilah tanda pada angka yang sudah disediakan. 39

Rating Scale No. Item Pernyataan tentang Menciptakan Keluarga Sejahtera Alternatif Jawaban SB B CB KB STB 5 4 3 2 1 1 Masalah agama 5 4 3 2 1 2 Manajemen pendidikan anak 5 4 3 2 1 3 Pengaturan keuangan rumah tangga 5 4 3 2 1 4 Perwujudan kasih sayang 5 4 3 2 1 5 Masalah rekreasi 5 4 3 2 1 6 Memilih sahabat sahabat 5 4 3 2 1 7 Aturan rumah tangga 5 4 3 2 1 8 Adat kebiasan 5 4 3 2 1 9 Pandangan hidup 5 4 3 2 1 10 Cara bergaul dengan keluarga saudara 5 4 3 2 1 40

Rating Scale Instrumen tersebut apabila dijadikan angket kemudian disebarkan kepada 25 responden, sebelum analisis maka dapat ditabulasi seperti berikut : Jumlah skor kriterium (apabila setiap item mendapat skor tertinggi) yaitu : (skor tertinggi 5) x (jumlah item10) x (jumlah responden 25) = 1250 41

Rating Scale Rekapitulasi jawaban 25 responden : No. Resp. Jawaban Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah 1 5 5 2 5 3 3 2 5 2 2 34 2 5 4 4 5 5 4 3 4 2 3 39 3 5 3 3 3 4 3 5 3 2 4 35 Dst Dst 23 5 2 5 3 3 2 5 3 3 3 34 24 4 4 5 5 4 3 4 5 2 4 40 25 3 3 3 4 3 5 3 4 4 4 36 Jumlah Skor Hasil Pengumpulan Data 1000 42

Rating Scale Jika jumlah skor hasil pengumpulan data = 1000. dengan demikian keharmonisan hubungan suami istri untuk menciptakan keluarga sejahtera, menurut persepsi 25 responden yaitu : 1000 : 1250 x 100% = 80% dari kriterium yang ditetapkan. Apabila diinterpretasi nilai 80% terletak pada daerah kuat. 43

Skala Thurstone Skala Thurstone meminta responden untuk memilih pernyataan yang ia setujui dari beberapa pernyataan yang menyajikan pandangan yang berbeda beda. Setiap item mempunyai asosiasi nilai antara 1 sampai dengan 10, tetapi nilai-nilainya tidak diketahui oleh responden. Pemberian nilai ini berdasarkan jumlah tertentu pernyataan yang dipilih oleh responden mengenai angket tersebut. 44

Skala Thurstone Perbedaan antara skala Thurstone dan skala Likert ialah pada skala Thurstone interval yang panjangnya sama memiliki intensitas kekuatan yang sama, sedangkan pada skala Likert tidak perlu sama. Contoh : Merekrut calon dosen STKIP YPM Bangko, tolong pilih 5 dari 10 pernyataan yang sesuai dengan persepsi saudara : 45

Skala Thurstone 1. Saya memilih pekerjaan sebagai dosen karena pekerjaan yang mulia dan terhormat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. 2. Bila saya seorang mahasiswa STKIP YPM Bangko, saya akan mengusulkan agar mahasiswa STKIP YPM Bangko memakai simbol-simbol tertentu yang dapat dibanggakan. 3. Saya merasa tersanjung bila saya lebih memiliki kemampuan dalam mengajarkan sesuatu daripada menguasai bidang studi saja 46

Skala Thurstone 4. Apa yang bisa dibanggakan oleh seorang dosen, bila gaji hanya pas-pasan, berangkat mengajar jalan kaki, di kampus sering berhadapan dengan tugas dengan masalah yang rumit dan mahasiswa yang bandel. 5. Senangnya menjadi dosen apabila berhasil mendemontrasikan kompetensi kepada mahasiswa yang menghadapi kesulitan di laboratorium. 6. Sebagai dosen, saya bangga karena dosen sebagai pewaris ilmuwan yang mengajarkan para mahasiswa untuk dipersiapkan menjadi manusia yang tangguh, berkualitas, kreatif dan profesional untuk mengisi pembangunan bangsa. 47

Skala Thurstone 7. Semestinya gaji dosen lebih besar dari gaji pegawai lain. 8. Apakah perlu dosen berbangga diri atas keberhasilan mahasiswa karena dosen sendiri sering tidak pernah merasa diawasi 9. Sebaiknya dosen membimbing saya dengan sepenuh hati memberikan keilmuannya, karena jika saya manjadi dosen pembimbing nanti akan mewarisi ilmunya dan bisa dikembangkan sesuai dengan tuntuan zaman. 10.Jika saya mahasiswa STKIP YPM Bangko, saya akan menyembunyikan identitas saya. 48

Skala Thurstone Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dianalisis dengan cara sebagai berikut : No. Item Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor 10 7 6 2 8 9 4 3 5 1 Nilai Tertinggi 6 + 7 + 8 + 9 + 10 = 40 : 5 = 8 Nilai Terendah 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15 : 5 = 3 49

Skala Thurstone Memberikan nilai sesuai dengan jawaban responden dan menghitung hasil rekapitulasi data responden. Misalnya : Paijo (nama responen) No. Item Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor 10 7 6 2 8 9 4 3 5 1 Jawaban Responden 1 2 3-5 6 - - - - Perhitungan : 10 + 7 + 6 + 8 + 9 = 40 Skor 40 : 5 = 8 Kesimpulan Skor 8 dari Paijo adalah mempunyai respon yang tinggi untuk menjadi dosen. 50

51