BAB III KASUS PERUBAHAN HARGA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III KASUS PERUBAHAN HARGA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI DESA TANDUK KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERUBAHAN HARGA SECARA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG

BAB III KASUS PERUBAHAN HARGA SEPIHAK DALAM JUAL BELI RAK ANTARA PRODUSEN DAN PEDAGANG PNGECER DI JALAN DUPAK NO. 91 SURABAYA

BAB IV ANALISIS FIKIH MAZHAB SYAFII TERHADAP PRAKTIK JIAL BELI HARGA SEPIHAK

BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR

PENDAHULUAN. Tujuan utama dari usaha peternakan sapi potong (beef cattle) adalah

BAB III PRAKTEK PENGADAAN AIR SALURAN IRIGASI PERTANIAN DI DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN PLAOSAN KABUPATEN MAGETAN

offline yang didirikan pada tahun 2005, yang beralamat di jalan Pahlawan

TINJAUAN PUSTAKA. berupa daging, disamping hasil ikutan lainnya berupa pupuk kandang, kulit, dan

BAB III PRAKTEK DARI HUTANG PIUTANG KE JUAL BELI DI DESA KARANGMALANG WETAN KECAMATAN KANGKUNG KABUPATEN KENDAL

A. Analisis Terhadap Praktek Perubahan Harga Secara Sepihak dalam Jual Beli Rak Antara. Produsen dan Pedagang Pengecer di Jalan Dupak No. 91 Surabaya.

BAB III PRAKTEK TRANSAKSI NYEGGET DEGHENG DI PASAR IKAN KEC. KETAPANG KAB. SAMPANG

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG DESA DAN PRAKTIK JUAL BELI BIIBIT IKAN LELE DI DESA JOMBOK KECAMATAN KESAMBEN KABUPATEN JOMBANG

Secara geografis letak Kabupaten Langkat berada antara dan. Sumatera Utara. Kabupaten Langkat berada pada ketinggian m di atas

ANALISIS MARGIN HARGA PADA TINGKAT PELAKU PASAR TERNAK SAPI DAN DAGING SAPI DI NUSA TENGGARA BARAT PENDAHULUAN

DESKRIPSI HARGA JUAL DAN JUMLAH PEMBELIAN AYAM PEDAGING DI KOTA MAKASSAR

TINJAUAN PUSTAKA. di bawah permukaan laut. Kota ini dilalui oleh dua sungai yaitu Sungai Deli dan. Sungai Babura yang bermuara di Selat Malaka.

BAB III PRAKTIK PERSEWAAN ALAT-ALAT PESTA MAHKOTA INDAH DI KELURAHAN BIBIS KARAH KECAMATAN JAMBANGAN SURABAYA

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI SALURAN DAN FUNGSI TATANIAGA

BAB III PELAKSANAAN TRADISI MIYANG DI DESA WERU KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN. Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Adapun jarak Desa Weru

I. PENDAHULUAN. Pasar adalah tempat yang mempunyai unsur-unsur sosial, ekonomi, kebudayaan,

Apa saja surat surat yang bapak miliki untuk bisa berjualan? Kios yang saya sewa saat ini bertempat di pasar tapiv Binjai, Blok F nomor 68.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan

BAB III DATA TENTANG GAMBARAN UMUM PRAKTIK JUAL BELI BAWANG MERAH KELILING DI KECAMATAN BABADAN

BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI BENSIN ECERAN DI JALAN MEDOHO RAYA KEL. SAMBIREJO SEMARANG

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng. yang menjual ternak besar yang berlokasi di Jalan Kopi, Desa Ciwareng,

V. GAMBARAN UMUM. Secara astronomi, Kota Depok terletak pada koordinat 6 o sampai

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden merupakan ciri yang menggambarkan identitas

BAB II SOSIAL DEMOGRAFIS TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Ukui yang ibukotanya pangkalan Kerinci

BAB III PRAKTIK TAKSIRAN DAN KOMPENSASI DALAM JUAL BELI PADI TEBASAN DI DESA POJOK WINONG KECAMATAN PENAWANGAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli barang

BAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. segar yang merupakan barang dagang end user bagi konsumen. Penelitian

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK DAN SUBJEK PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan, tujuan penjualan, cara-cara penjualan, faktor yang mempengaruhi

BAB III APLIKASI PENERAPAN IJARAH DAN PENGAMBILAN BESARAN DENDA PADA PERSEWAAN MOBIL DI KELURAHAN MLAJAH KECAMATAN BANGKALAN KABUPATEN BANGKALAN

Boks.1 PENGARUH PERUBAHAN HARGA TERHADAP JUMLAH PERMINTAAN KOMODITI BAHAN MAKANAN DI KOTA JAMBI

Lampiran 1. Kuisioner KUISIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKATKEPUASAN KONSUMEN RESTORAN AYAM GORENG FATMAWATI BOGOR JAWA BARAT

Profil Perusahaan. Kepada Yth. Calon Konsumen. Di Tempat. Assalamualaikum Wr.Wb

BAB III PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PADA PERUSAHAAN BATIK UD. AL- MUBAROK TANJUNGBUMI MADURA

BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. transaksi penjualan tiap gerai senilai Rp ,00 per hari, maka perputaran

BAB IV ANALISIS PRAKTIK PENIMBANGAN DALAM JUAL BELI TEMBAKAU DALAM PRINSIP KEADILAN DI DESA PITROSARI, KEC. WONOBOYO, KAB. TEMANGGUNG.

BAB III PRAKTEK USAHA PERSEWAAN MOBIL DI DUSUN BUARAN KEBOGUYANG KECAMATAN JABON KABUPATEN SIDOARJO

ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA PEMASARAN SAYURAN BERNILAI EKONOMI TINGGI

BAB III PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TERHADAP HUKUM JUAL BELI CABE TANPA KESEPAKATAN HARGA DI DESA MERGOSARI KAB. TUBAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATUR KECAMATAN GADING DAN PRAKTEK HUTANG PANENANAN KOPI BASAH. 1. Sejarah Desa Batur Kecamatan Gading

BAB III PRAKTIK KHIYA>R PADA JUAL BELI KAIN GELONDONGAN DI PERTOKOAN JALAN KAPASAN SURABAYA. A. Gambaran Umum Pertokoan Jalan Kapasan Surabaya

Boks 1. Pembentukan Harga Ikan Sungai di Kota Palangka Raya

I PENDAHULUAN. tabungan untuk keperluan di masa depan. Jumlah populasi kerbau pada Tahun

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. beranekaragam, sehingga kebutuhan zat gizinya dapat terpenuhi.

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

BAB III PRAKTEK PESANAN BARANG DI PERCETAKAN MEDIAFFA. Sari Rt.03 Rw.03 Kec. Pedurungan Kota Semarang. Semarang termasuk kota

Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer?

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat mendukung untuk pengembangan usaha perikanan baik perikanan

BAB III TEKNIS PEMBAYARAN UANG MUKA SEWA MOBIL PADA USAHA TRANSPORTASI MAJU JAYA DI BANYUATES SAMPANG MADURA

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. GANI TEKNIK. Nama : Maria Yuliani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Riyanti, SE.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Gambar 2. Lokasi penelitian Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam

PENDAHULUAN. bermanfaat bagi manusia. Daging banyak dikonsumsi oleh manusia untuk

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Klik Dibatalkan dan Ditindaklanjuti dgn Instruksi Bupati No 8 Tahun 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG

beberapa desa salah satunya adalah Desa Yosowilangun Kidul

59 cukup luas untuk ukuran sebuah Desa tersebut dibatasi oleh beberapa Desa di sekitarnya, yaitu: a. Sebelah utara Desa Margoagung b. Sebelah timur De

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. SMA Al-Islam 1 Surakarta merupakan salah satu sekolah menengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Geografis Wilayah Kabupaten Blitar

BAB III INDUSTRI KERUPUK RAMBAK DWIJOYO DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

LAMPIRAN 1. DATA MENTAH TRY OUT 2. RELIABILITAS TRY OUT

BAB III PRAKTIK AKAD MUKHA>BARAH DI DESA BOLO KECAMATAN UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK. sebagaimana tertera dalam Tabel Desa Bolo.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perusahaan Manufaktur Mebel Sri Murah Rejeki berlokasi di Jalan Raya

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK JUAL BELI PESANAN MEBEL DI TOKO BAROKAH DESA JEPON BLORA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III BIAYA PRODUKSI USAHA DAGANG TIGA PUTRA MOJOKERTO UNTUK PENINGKATAN LABA USAHA. A. Deskripsi Umum Usaha Dagang Tiga Putra

BAB III GAMBARAN TERHADAP TRADISI PENITIPAN BERAS DI TOKO BERAS DI DUSUN BANYUURIP DESA SUMBERINGIN KECAMATAN SANAN KULON KABUPATEN BLITAR

BAB I PENDAHULUAN. Escherichia coli O157:H7 merupakan salah satu enterohaemorrhagic

LAMPIRAN. 1. Sejak kapan usaha batik aster berdiri? 2. Apakah pernah mengikuti pelatihan-pelatihan membatik?

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN


HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Hewan


BAB I PENDAHULUAN. di sektor pertanian, peternakan, kelautan, tambang, dan lain-lain. Namun pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah mengadakan penelitian baik lewat penelitian di lapangan maupun

BAB III PRAKTEK SEWA MENYEWA TAMBAK SEBELUM JATUH TEMPO

2014 DAMPAK KEBERADAAN PASAR TRADISIONAL TERHADAP LINGKUNGAN KERATON KANOMAN KECAMATAN LEMAHWUNGKUK KOTA CIREBON

BAB III PRAKTIK JUAL BELI TAS SISTEM DISTRIBUSI SATU PINTU DI PASAR NGORO KABUPATEN JOMBANG

DISTRIBUSI TERNAK MELALUI PEMANFAATAN KAPAL KHUSUS TERNAK KM. CAMARA NUSANTARA 1

Transkripsi:

BAB III KASUS PERUBAHAN HARGA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG A. Profil Pasar Ploso Jombang 1. Letak geografis Lokasi Penelitian ini dilakukan di Pasar Ploso yang berada di Jalan Raya Ploso kecamatan Ploso Kabupaten Jombang. Secara geografis letak Pasar Ploso ini berada di desa Ploso yang memiliki batas-batas wilayah antara lain: Data Batas-batas Wilayah Pasar Ploso Jombang Letak Desa/Kelurahan Kecamatan Sebelah Utara Pagertanjung Ploso Sebelah Selatan Bedah Lawak Tembelang Sebelah Barat Tanggung Kramat Ploso Sebelah Timur Jatigedong Ploso Wilayah ini mempunyai letak geografi antara 7 27' 6" S, 112 13' 33" E, di bagian utara Kabupaten Jombang, di sebelah selatan dibatasi dengan Sungai Brantas. Keadaan iklim khususnya curah hujan di Kabupaten Jombang yang terletak pada ketinggian 500 meter dari permukaan laut mempunyai curah hujan relatif rendah yakni berkisar antara 1750-2500 mm pertahun. Sedangkan untuk daerah yang terletak pada ketinggian lebih dari 500 meter dari 46

47 permukaan air laut, rata-rata curah hujannya mencapai 2500 mm pertahunnya. Daerah Ploso termasuk yang mempunyai iklim tropis, dimana tipe ini biasanya musim penghujan jatuh pada bulan Oktober sampai April dan musim kemarau jatuh pada bulan Mei sampai dengan bulan Oktober. Melihat kondisi wilayah dari lokasi penelitian dapat diketahui bahwa Pasar Ploso memiliki lokasi yang cukup strategis karena berdekatan dengan beberapa desa yang memiliki jumlah sekolah yang banyak, terlebih lagi dengan kecamatan Ploso yang merupakan lokasi lingkungan Pondok Pesantren al- Sidiqiyah (Kyai Mucthar). Kondisi ini tentu memberikan dampak yang positif bagi para pedagang pasar karena memiliki jumlah pembeli yang cukup banyak. Yang mana pembeli tersebut tidak hanya dari penduduk lokal (asli), melainkan juga para pengurus pondok, santriwan dan santriwati yang menuntut ilmu di Pondok Pesantren tersebut. Seperti halnya pasar-pasar tradisional lainnya, di Pasar Ploso terdapat berbagai jenis usaha yang ditekuni oleh para pedagangnya mulai dari usaha makanan ringan, pakaian jadi, perlengkapan rumah tangga, dan lain sebagainya. Data Potensi Pasar Ploso Jombang Jumlah Ruko Jumlah Kios Dagang Jumlah Lesehan 19 unit 26 unit 69 unit

48 Jumlah pedagang 128 pedagang 2. Profil pedagang daging di Pasar Ploso Jombang Seperti pasar-pasar tradisional lainnya di pasar Ploso Jombang juga ada pedagang daging. Sebagian besar pedagang daging berasal dari daerah Ploso Jombang sendiri. Ada pula beberapa berasal dari tetangga desa. Mereka berdagang di Pasar Ploso Jombang sudah cukup lama, rata-rata kurang lebih sudah 3 tahuan. Ada yang berdagang daging sapi dan ada pula yang daging ayam. Data pedagang daging di Pasar Ploso Jombang No Nama Alamat Jenis Daging 1 Ibu Paisih Ploso Sapi 2 Bapak Dulah Ploso Sapi 3 Ibu Ratmi Tanggung Kramat Ayam 4 Bapak Piko Jatigedong Ayam 5 Ibu Sitiyah Ploso Sapi 6 Ibu Martiyah Ploso Ayam 7 Bapak Tijan Ploso Sapi B. Proses Transaksi Daging Sapi antara Supplier dan Pedagang Pengecer Proses transaksi daging sapi antara supplier dan pedagang pengecer dilakukan dengan 2 bentuk, yakni: paketan dan kiloan. Untuk bentuk paketan

49 bisanya dilakukan oleh pedagang pengecer besar, harga yang diberikan oleh supplier pun juga global dari berapa besar pasokan yang diambil, paketan biasanya terdiri dari 1 paket daging yang berada pada 1 sapi, terdiri dari: leher, punggung, kaki depan, dada, perut, dan kaki belakang. Sedangkan kiloan biasanya dilakukan oleh pedagang pengecer dalam jumlah kecil, harga yang diberikan supplier pun juga per kg daging yang diambil. Untuk jual belinya dilakukan berdasarkan pesanan dan biasanya dilakukan melalui telepon, ada juga pedagang pengecer yang sudah pesan langsung mengambil barang pesenannya ke supplier. Pedagang pengecer memesan berapa banyak daging yang dibutuhkan dan menyebutkan bagian daging yang akan dibelinya, kemudian supplier menyebutkan harga dari daging yang dipesan oleh pedagang pengecer tersebut. Jika daging yang dikirimkan itu terdapat kecacatan pedagang pengecer akan langsung memotong harga yang diberikan supplier sebagai bentuk ganti kerugian yang diderita oleh pedagang pengecer. Namun ada juga supplier yang menolak ketentuan tersebut, potongan harga hanya diberikan berdasarkan kebijakan mereka sendiri. Seorang supplier jika akan melakukan proses produksi harus melalui beberapa tahapan, menurut bapak Ratman, sapi yang akan dipotong harus dibawa ke RPH (Rumah Potong Hewan) untuk dicek, apakah sapi tersebut sudah layak potong atau belum? Akan tetapi terkadang supplier ada juga yang tidak datang ke RPH langsung, hanya menyuruh mantri dari RPH ke rumah, hal itu dilakukan

50 untuk menghemat ongkos dan tentunya tidak antri. Untuk masalah biaya produksi pastinya tiap harinya bisa berubah-ubah, tergantung dari banyaknya sapi yang akan dipotong. Untuk sapi besar seorang supplier harus mengeluarkan uang Rp 9.000.000,00/sapi, ditambah dengan biaya buruh jagal sapi Rp 50.0000,00/sapi, buruh titik tulang Rp 20.000,00/sapi, dan RPH Rp 50.000,00/sapi. Itu belum termasuk biaya transport dan buruh kirim. Keuntungan seorang supplier dapat dihitung dari hasil daging dan tulang, jika berat yang di hasilkan sudah bisa menutup modal yang dikeluarkan, maka supplier sudah dikatakan untung, karena keuntungannya bisa dihasilkan dari penjualan bagian sapi yang lain, misalnya jeroan, bagian kepala, dan bagian sapi lainnya. 69 Data Jumlah Supplier dan Pedagang pengecer Daging Sapi No. Supplier daging sapi Pedagang pengecer daging sapi 1 Karjo Tijan 2 Yuni Paisih 3 Katno Dulah 4 Sitiyah Jumlah 3 4 69 Ratman. Wawancara, Buruh Jagal. Jombang 05 Juli 2013

51 C. Praktek Perubahan Harga Secara Sepihak Antara Supplier dan Pedagang pengecer dalam Jual Beli Daging Sapi di Pasar Ploso Jombang Jual beli yang dilakukan oleh pihak pedagang pengecer yang memesan daging sapi pada supplier, dengan menyebutkan jenis dan banyaknya daging yang dibutuhkan, yang kemudian dilanjutkan oleh pihak supplier yang menyebutkan harga per kg dari daging sapi tersebut. Sedangkan pembayarannya diberikan pada supplier setelah terjual daging sapinya. Kemudian pedagang pengecer menjual daging sapi tersebut ke konsumen di pasar Ploso Jombang. Mereka menjual daging sapi dengan harga yang lebih rendah dari harga yang sudah di tetapkan oleh supplier dengan alasan kualitas daging tidaklah bagus. Jika daging yang dikirimkan itu terdapat cacat maka pedagang pengecer selalu melakukan perubahan harga yang lebih rendah dari jumlah uang yang harus disetorkan. Menurut bapak Tijan, Seorang pedagang pengecer melakukan perubahan harga juga dikarenakan beberapa sebab yang melatarbelakanginya, diantaranya: 1) Warna daging sapi yang di dapat agak keputihan, karena kualitas daging sapi yang bagus itu berwarna kemerah-merahan. 2) Banyak lemak yang menempel pada daging, karena sebelum dibawa ke pasar, pedagang pengecer harus mengurangi lemak yang menempel tersebut agar tidak terlalu banyak lemak yang menempel. 3) Timbangan mati, dari supplier memang dikirim berat daging 1 kg, akan tetapi itu masih dengan berat lemak yang menempel. Jadi setelah lemak

52 yang dikurangi oleh pedagang pengecer maka timbangan pun tidak akan seberat semula. 70 Ibu Paisih adalah seorang pedagang pengecer yang mengambil daging 5 kg setiap harinya, ia membeli daging sapi pada supplier lewat telepon pada malam harinya, biasanya ia memesan daging bagian kaki depan, ia pernah mengalami daging sapi yang diperoleh banyak lemak, sebelum berangkat ke pasar ia mengurangi sedikit-sedikit lemak yang menempel pada daging tersebut, karena lemak yang sudah dikuranginya tersebut mengurangi berat timbangan, maka ia memotong pasokan harga yang harus disetornya pada supplier, harga dari supplier semula sebesar Rp 95.000,00/Kg, tapi ia hanya membayar Rp 90.000,00/Kg dengan potongan harga Rp 5.000,00/Kg. Jadi pasokan yang semula harus dibayar Rp 475.000,00, hanya dibayarnya sebesar Rp 450.000,00. Ia mengambil keuntungan dari hasil penjualan kepada konsumen dengan harga normal Rp. 98.000,00/kg, yang mana konsumen tidak selalu membeli daging sapi/kg, akan tetapi sesuai dengan kebutuhan konsumen masing-masing. Ada yang membeli 1 ons ada juga yang membeli ¼ sampai ½ kg saja. 71 Sedangkan Bapak Dulah, jika daging yang diterima cacat atau kurang baik, maka langsung melakukan potongan harga berdasarkan besar pasokan, karena ia mengambil 10 kg daging setiap harinya, pernah ia mendapatkan daging dengan warna agak keputihan, jadi pasokan yang seharusnya beliau bayar Rp 950.000,00, 70 Tijan. Wawancara, Pedagang Pengecer. Jombang 06 Juni 2013 71 Paisih. Wawancara, Pedagang Pengecer. Jombang 05 Juli 2013

53 hanya dibayar Rp 800.000,00. Ia juga menyadari kalau masalah warna daging itu tidak sepenuhnya salah supplier, tapi kalau tidak melakukan potongan harga, terkadang supplier pun tidak merasa daging yang dikirimnya dengan kwalitas kurang dan tidak memberikan potongan harga. Sedangkan daging dengan kwalitas tersebut jika dibawanya ke pasar, harganya juga turun. Ia mengambil keuntungan dari hasil penjualan ke konsumen dengan harga Rp. 98.000,00/kg daging sapi yang berkualitas bagus. 72 Akan tetapi tidak semua potongan harga yang dilalukan pedagang pengecer disetujui oleh supplier, seperti yang pernah dialami oleh ibu Sitiyah, ia mendapatkan daging yang banyak lemaknya, padahal setiap harinya mengambil pasokan 50 kg, karena ia juga seorang juragan bakso, jadi daging tersebut 30 kg digunakan untuk bahan pembuatan bakso, dan sisanya dijual ke pasar, sama seperti pedagang pengecer lainnya, jika ada daging yang demikian dikurangi sedikit-sedikit lemak yang menempel baru di bawa ke pasar, jika memaksakan sisa-sisa lemak tersebut untuk tambahan pembuatan baksonya, maka bakso juga tidak akan enak, jadi ia memilih untuk memotong harga. Akan tetapi supplier tidak memberikan potongan harga, dengan alasan potongan yang dilakukan terlalu besar, kemudian tidak diberi pasokan oleh supplier. Dengan demikian ia 72 Dulah. Wawancara, Pedagang Pengecer. Jombang 05 Juli 2013

54 mengambil keutungan dari hasil penjualan bakso dan hasil penjual ke konsumen di pasar dengan harga normal Rp. 98.000,00/kg. 73 Menurut bapak Karjo seorang supplier tidak selalu untung setiap harinya (daging yang dihasilkan tidak dapat menutup modal), belum lagi banyak pedagang pengecer yang nunggak pembayarannya sampai 2-3x pasokan, hal tersebut pasti akan sangat terasa bagi supplier kecil. Sebenarnya pihak supplier sangat bergantung pada pedagang pengecer, karena penjualan akhir berada pada pedagang pengecer. Mengenai kasus perubahan harga yang dilakukan oleh pedagang pengecer, baginya merupakan hal yang sudah tidak bisa dielakkan lagi, tidak hanya ia saja, hampir semua supplier mengalaminya, dan itu keluhannya sama saja, kalau bukan masalah lemak, warna dan timbangan. Kebanyakan supplier memilih untuk mengalah jika ada kasus seperti itu, bagi mereka walau itu mengecewakan dan merugikan, tapi tidak seberapa dari pada dagingnya dikembalikan. Seperti yang terjadi padanya daging yang dikirimkan, dikembalikan lagi, pedagang pengecer beralasan daging yang dikirim tidak sesuai dengan pesanannya dan juga banyak lemak pada daging tersebut, sehingga waktu dibawa ke pasar, daging yang dibawanya tidak terjual habis, sehingga sisanya dikembalikan lagi. Supplier hanya bisa pasrah pada pedagang pengecer, yang penting dagingnya bisa terjual, walau harga yang ditetapkan dari pedagang pengecer turun dari kesepakatan. 73 Sitiyah. Wawancara, Pedagang Pengecer. Jombang 05 Juli 2013

55 Para supplier menerapkan potongan harga/diskon, tapi memang itu tergantung pada kebijakan masing-masing supplier, cara yang digunakan sama hal nya yang digunakan pedagang pengecer pada saat memotong harga. Potongan harga dilakukan dengan 2 cara, yakni: a) Potongan diberikan berdasarkan kiloan, yakni: dipotong berdasarkan per kilo dari besar pasokan yang diambil oleh pedagang pengecer, seperti yang dilakukan oleh ibu Paisih. b) Potongan diberikan berdasarkan global dari total pasokan yang diambil pedagang pengecer, seperti hal nya yang dilakukan oleh Bapak Dulah. 74 Untuk mengantisipasi kasus tersebut, sebenarnya ada supplier yang memberitahukan terlebih dahulu jika daging yang dikirimnya itu dengan kwalitas kurang bagus, seperti yang dilakukan oleh Ibu Yuni selalu memberitahukan kondisi dagingnya pada pedagang pengecer yang mengambil pasokan ditempatnya. Akan tetapi jika daging yang dikirimnya dengan kwalitas kurang bagus, potongan harga sudah diberikan, namun pedagang pengecer memilih harga yang ditetapkan mereka sendiri (harga tawaran mereka). Jadi, hal itu pula yang menyebabkan tidak selalu menerapkan potongan harga, karena sering kali harus mengalah atas harga yang diberikan oleh pedagang pengecernya. 75 Lain halnya yang dilakukan oleh bapak Katno, potongan harga telah diberikan pada pedagang pengecernya, karena ia sadar daging yang dikirimnya 74 Karjo. Wawancara, Supplier. Jombang 05 Juli 2013 75 Yuni. Wawancara, Supplier. Jombang 05 Juli 2013

56 dengan kwalitas kurang bagus. Ketika ada pedagang pengecernya yang menawar lagi tidak terima, harga Rp 90.000,00/Kg sudahlah bagus, karena pedagang pengecer telah mendapatkan potongan Rp 5000,00/Kg. Memang jika pedagang pengecer tidak terima dengan harga yang sudah diberikan suppliernya akan pindah supplier. Namun kalau rejeki tidak akan kemana, pedagang pengecer hilang 1 pasti suatu saat akan dapat penggantinya. Menurutnya, potongan harga yang telah diberikan itu sudah menjadi tanda jika seorang supplier peduli pada pedagang pengecernya. 76 D. Pendapat Konsumen 1) Bapak Yamadi Jual beli daging yang ada di Pasar Ploso memang sudah menjadi kebiasaan dan itu belum sepenuhnya sejalan dengan ajaran Islam, karena barang yang dijualbelikan tidak dihadirkan pada saat akad. Mengenai kasus perubahan harga sepihak yang dilakukan oleh pedagang pengecer itu juga sudah biasa terjadi, menurutnya sah-sah saja, karena pembeli pada saat pembelian belum melihat barang yang akan dijual. Akan tetapi alangkah baiknya jika mau melakukan perubahan harga (motong pasokan) dirembug ulang dengan yang punya barang, biar keduanya sama-sama baik dan nerima. 77 2) Bapak Sunarto Semua transaksi jual beli daging sapi yang ada adalah sama, daging memang tidak dihadirkan pada saat akad, dikarenakan pemotongan sapi 76 Katno. Wawancara, Supplier. Jombang 05 Juli 2013 77 Yamadi. Wawancara, Konsumen. Jombang 06 Juli 2013

57 dilakukan pada malam hari, untuk kasus perubahan harga itu memang biasa dilakukan pedagang pengecer jika daging yang didapatnya itu ada cacat, karena harga memang sudah ditentukan di awal. Kebiasaan tersebut seharusnya memang bisa dirubah, pedagang pengecer hanya memesan daging jenis apa dan berapa banyak daging yang dibutuhkan, tapi supplier memberikan harga kemudian setelah daging dikirim, hal itu akan lebih efisien karena pedagang pengecer langsung bisa menawar setelah melihat barang yang dikirim. Kendalanya untuk merubah sesuatu yang sudah menjadi tradisi itu tidaklah mudah. 78 3) Ibu Sriyati Sistem jual beli daging sapi pada prakteknya masih jauh dari ketentuanketentuan ajaran Islam. Akan tetapi karena telah menjadi kebiasaan yang tidak bisa dielakkan lagi, maka kegiatan itu terus menerus dilakukan oleh pelakunya. Untuk masalah perubahan harga sepihak yang dilakukan oleh pedagang pengecer. Jika itu memang kesalahan dari supplier (sengaja memberikan daging yang tidak sesuai pesanan), maka pedagang pengecer boleh-boleh saja minta ganti kerugian. Tapi jika pedagang pengecer mengeluh masalah warna daging dan lemak yang menempel pada daging, maka itu bukan sepenuhnya kesalahan supplier, karena tentunya supplier juga tidak akan tau sapi yang akan dipotongnya dengan kwalitas baik atau jelek. Jika pedagang pengecer ingin minta potongan harga karena sebab tersebut, maka lebih baiknya jika minta kesepakatan pihak satunya, karena jika keduanya ridho itu akan jadi barokah bagi keduanya. 79 78 Sunarto. Wawancara, Konsumen. Jombang 06 Juli 2013 79 Sriyati. Wawancara, Konsumen. Jombang 06 Juli 2013