PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN FEBRUARI 2002

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN APRIL 2002

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN JANUARI 2002

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN JUNI 2001

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN III/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001

LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN II/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN SEPTEMBER 2001

BAB II PROSES PEMULIHAN EKONOMI TAHUN 2003

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN I/2002 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2002

BAB I KONDISI EKONOMI MAKRO TAHUN 2004

LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN I/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001

BAB II PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO TAHUN

BAB II PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO TAHUN

PEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2007: PROSPEK DAN KEBIJAKAN

SURVEI KONSUMEN. Februari Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan stabil. Indeks Keyakinan Konsumen turun

BAB I KONDISI EKONOMI MAKRO TAHUN 2006

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Analisis Perkembangan Industri

Kondisi Perekonomian Indonesia

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2015

CARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap

SURVEI KONSUMEN. Maret Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan memburuk. Indeks Keyakinan Konsumen turun

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap

CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2016

BAB I PENDAHULAN. yang sedang berkembang (emerging market), kondisi makro ekonomi

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2017

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI 2016

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2017

PROSES PEMULIHAN EKONOMI

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2016

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SEMESTER I 2009

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2016

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2014

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2016

LAPORAN May 2015KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2016

Inflasi mtm sedikit meningkat, BI Rate Akan Kembali Diturunkan

PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2016

Februari 2017 RESEARCH TEAM

Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015

Laporan Ekonomi Bulanan

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2016

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM)

Laporan Ekonomi Bulanan

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MARET 2017

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011

Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-2009 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SAMPAI DENGAN 30 SEPTEMBER 2009

EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER 2009

Indeks Keyakinan Konsumen menembus level 100. Okt. Jul. Mei. Sep. Mar. Ags. Jan. Jun. Feb

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2014

ASUMSI NILAI TUKAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA SBI/SPN APBN 2012

BAB I PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN II (SEMESTER I) TAHUN 2014

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2014

SURVEI PENJUALAN ECERAN

BPS PROVINSI JAWA BARAT

MEMILIH INVESTASI REKSA DANA TAHUN 2010

EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BULAN NOVEMBER 2016

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO

BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II TAHUN 2009

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2014

BAB I PENDAHULUAN. terpuruk. Konsekuensi dari terjadinya krisis di Amerika tersebut berdampak pada

ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report

CARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap

Laporan Kinerja Bulanan

MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Tel: /Fax:

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terus membaik Harga secara umum diekspektasikan tetap akan meningkat

Kinerja CARLISYA PRO MIXED

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

INFOGRAFIS REALISASI PELAKSANAAN APBN 2017

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SAMPAI DENGAN 31 AGUSTUS 2009

SURVEI KONSUMEN. Februari 2006

Laporan Kinerja Bulanan

SURVEI PENJUALAN ECERAN

Laporan Ekonomi Bulanan

Transkripsi:

REPUBLIK INDONESIA PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN FEBRUARI 2002 Kepercayaan masyarakat baik dalam maupun luar negeri masih relatif lemah sebagaimana yang tercermin dari survei yang dilakukan oleh Standard and Poor s serta Danareksa Research Institute. Pada bulan Februari 2002 kepercayaan masyarakat baik dalam maupun luar negeri terhadap proses pemulihan ekonomi nasional masih relatif lemah. Lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's (S&P) berencana menurunkan lagi peringkat utang jangka panjang Pemerintah RI (sovereign rating) dari CCC menjadi Selective Default (SD). Peringkat SD mengindikasikan kemungkinan tidak terbayarnya kewajiban utang yang jatuh tempo dan selanjutnya dikuatirkan akan meningkatkan risk premium serta menyulitkan upaya Indonesia untuk menarik modal asing. Sebagai catatan, pada awal November 2001 yang lalu S&P menurunkan peringkat utang jangka panjang pemerintah dari CCC+ menjadi CCC dan prospek (outlook) dari stabil menjadi negatif. Sementara itu survei yang dilakukan oleh Danareksa Research Institutte menunjukkan adanya penurunan indeks kepercayaan konsumen (IKK) dan indeks kepercayaan bisnis (IKB). IKK menurun dari 100,5 pada bulan Desember 2001 menjadi 86,8 pada bulan Januari 2002 karena melemahnya indeks situasi sekarang (ISS) dan indeks ekspektasi (IE) masing-masing dari 82,5 dan 114,1 pada bulan Desember 2001 menjadi 69,3 dan 100 pada bulan Januari 2002. Sedangkan indeks kepercayaan bisnis (IKB) menurun dari 112,6 pada bulan Oktober/November 2001 menjadi 109,1 pada bulan Desember 2001/Januari 2002 karena melemahnya indeks situasi sekarang (ISS) dan indeks ekspektasi (IE) masing-masing dari 102,5 dan 122,6 pada bulan Oktober/November 2001 menjadi 99,1 dan 119 pada bulan Desember 2001/Januari 2002. Perkembangan IKK dan IKB dapat dilihat pada grafik berikut.

2 INDEKS KEPERCAYAAN KONSUMEN 160 140 120 100 80 60 Oct-99 Mar-00 Aug-00 Jan-01 Jun-01 Nov-01 IKK ISS IE 140 130 INDEKS KEPERCAYAAN BISNIS 120 110 100 90 80 Okt-Nov 99 Jun-Jul 00 Feb-Mar 01 Okt-Nov 00 IKB ISS IE Posisi uang primer akhir Februari 2002 meningkat 0,5% dibandingkan bulan sebelumnya atau 14,0% dibandingkan bulan yang sama tahun 2001 (y-o-y). Rata-rata tertimbang suku bunga SBI 1 bulan pada mencapai 16,9% Kurs rupiah menguat dengan pergerakan yang relatif stabil Posisi uang primer pada akhir Februari 2002 sebesar Rp 117,1 triliun, naik sekitar 0,5% dibandingkan bulan sebelumnya. Adapun dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya (y-o-y), laju pertumbuhan uang primer bulan Februari 2002 adalah sebesar 14,0%. Meskipun terdapat kenaikan dalam peredaran uang, suku bunga relatif stabil. Rata-rata tertimbang suku bunga SBI (1 bulan) dalam bulan Februari masih berada pada tingkat 16,9%, sama dengan rata-rata tertimbang bulan sebelumnya. Kurs rupiah pada akhir bulan Februari 2002 menguat dengan pergerakan yang stabil dan ditutup pada nilai tukar sebesar Rp 10.189,- per US$. Pergerakan kurs rupiah sejak Juli 2001 dapat dilihat pada grafik di bawah ini. 6 4 2 0-2 -4-6 PERGERAKAN KURS HARIAN RUPIAH (% perubahan thd kurs hari sebelumnya) -8 02-Jul-01 16-Aug-01 01-Oct-01 15-Nov-01 04-Jan-02 20-Feb-02

Kinerja pasar modal mengalami sedikit perbaikan. Laju inflasi bulan Februari 2002 mencapai 1,50%. Dengan demikian dalam tahun kalender (Jan-Feb) 2002, laju inflasi mencapai 3,52%. Adapun inflasi setahun (y-o-y) mencapai 15,13%. Sejalan dengan perbaikan di pasar uang, kinerja pasar modal mengalami sedikit perbaikan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat tipis dan ditutup pada tingkat 453,2, naik dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 451,3. Demikian pula nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 282,5 triliun atau naik 3,5% dibandingkan dengan akhir bulan sebelumnya. Meskipun nilai tukar rupiah sedikit menguat dan pertumbuhan uang beredar relatif melambat, laju inflasi tetap tinggi. Dalam bulan Februari 2002 laju inflasi mencapai 1,50% antara lain disebabkan oleh bencana banjir yang melanda beberapa daerah dan dampak lanjutan dari kenaikan harga BBM yang diberlakukan pada bulan Januari yang lalu. Kenaikan harga terjadi pada semua kelompok pengeluaran dengan kenaikan tertinggi pada kelompok bahan makanan dan perumahan berturut-turut sebesar 3,1% dan 1,7%. 3 Dengan perkembangan ini laju inflasi tahun kalender (Januari- Februari) 2002 mencapai 3,52% lebih tinggi bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2001 (sebesar 1,21%). Adapun selama setahun (year-on-year, yaitu sejak Januari 2001 hingga Februari 2002), laju inflasi mencapai 15,13%. Kecenderungan meningkatnya laju inflasi ini perlu dicermati dengan seksama. Ringkasan perkembangan inflasi dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut ini. Feb. 2002 1,50 Feb. 2001 0,87 Sumber: BPS RINGKASAN PERKEMBANGAN INFLASI Jan - Feb 2002 Mar. 2001 - Feb. 2002 (y-o-y) 3,52 15,13 Jan - Feb 2001 Mar. 2000 - Feb. 2001 (y-o-y) 1,21 9,14 Bulanan (%) 2,5 2 1,5 PERKEMBANGAN LAJU INFLASI Januari1999-Februari2002 20 15 1 10 0,5 5 0 0-0,5-5 -1 Jan '99 Jul Jan' 00 Jul -10 Jan' 01 25 Tahunan (y-o-y, %) Bulanan Tahunan (y- ) Ekspor bulan Januari 2002 mencapai US$ 4,0 miliar atau 18,2% lebih rendah dibandingkan bulan yang sama tahun 2001. Nilai ekspor bulan Januari 2002 meningkat menjadi US$ 4,0 miliar atau naik sekitar 0,3% dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan ekspor bulan Januari 2002 terutama didorong oleh naiknya ekspor non-migas sebesar 0,4%; sedangkan ekspor migas mengalami penurunan sebesar 0,1%. Penurunan ekspor migas di b bk l h k i k h

terutama disebabkan oleh turunnya ekspor minyak mentah sebesar 5,6%; sedangkan ekspor hasil minyak dan gas alam naik berturut-turut sebesar 21,3% dan 0,35%. Berkurangnya ekspor minyak mentah disebabkan oleh menurunnya volume ekspor minyak mentah. Harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia dalam bulan Januari 2002 sedikit meningkat menjadi US$ 18,6 atau naik 5% dibandingkan bulan sebelumnya. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-o-y), nilai ekspor bulan Januari 2002 mengalami penurunan sebesar 18,2%. Masih lemahnya kinerja ekspor ini perlu mendapat perhatian lebih lanjut terutama untuk meningkatkan daya saingnya dalam perekonomian dunia yang diperkirakan masih lambat tahun 2002 ini. 4 Total nilai impor bulan Januari 2002 mencapai US$ 1,9 miliar atau 35,8% lebih rendah dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2001. Nilai impor keseluruhan pada bulan Januari 2002 turun menjadi sebesar US$ 1,89 miliar atau 5,7% lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya impor migas dan non-migas masing-masing sebesar 16,4% dan 3,2%. Penurunan impor non-migas terutama disebabkan oleh berkurangnya impor barang konsumsi, bahan baku/penolong, dan barang modal berturut-turut 6,3%, 6,5%, dan 0,9%. Adapun dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2000, total nilai impor bulan Januari 2001 turun sekitar 35,8%. Ringkasan ekspor dan impor dapat dilihat pada tabel di bawah ini. EKSPOR Migas Nonmigas IMPOR Migas Nonmigas Sumber: BPS Des. 2001 3,99 0,87 3,13 2,00 0,38 1,62 Pertumbuhan (%) -9,8-12,1-9,1-8,1-9,4-7,9 RINGKASAN EKSPOR DAN IMPOR (US$ miliar) Jan. Pertum- Pertum- Jan - Des 2002 buhan (%) buhan (%) 2000 Jan.02/Des.01 Jan.02/Jan.01 4,00 0,3-18,1 62,12 0,86-0,1-28,9 14,37 3,14 0,4-14,6 47,76 1,89-5,7-35,8 33,51 0,32-16,4 34,7 6,02 1,57-3,2-41,9 27,50 Jan - Des 2001 56,04 12,63 43,41 30,79 5,46 25,33 Sementara itu harga komoditi ekspor di pasar internasional belum menunjukkan perbaikan yang berarti berkaitan dengan masih lambatnya pemulihan ekonomi dunia. Dalam dua bulan pertama tahun 2002, harga ekspor rata-rata untuk karet RSS-1, minyak sawit, kopi robusta, lada putih, dan timah berturut-turut sekitar 10%, 6%, 61%, 63%, dan 84% lebih rendah dibandingkan dengan harga rata-rata dua bulan pertama tahun 2001 (lihat lampiran tabel 3). Jumlah wisman ke Indonesia pada bulan Februari 2002 Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia melalui 13 pintu masuk di bulan Januari 2002 menurun menjadi

turun 0,9% baik dibandingkan bulan sebelumnya maupun bulan yang sama tahun 2001. 306,8 ribu orang, 0,9% lebih rendah baik dibandingkan bulan sebelumnya maupun bulan yang sama tahun 2001. Penurunan ini merupakan dampak lanjutan dari tragedi WTC, New York. 5 Jakarta, 8 Maret 2002

6