BAB 12 KONTRAK BERJANGKA CPOTR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 14 KONTRAK BERJANGKA EMAS (GOLDKU)

BAB 11 KONTRAK BERJANGKA CRUDE PALM OIL CPOTU

BAB 23 KONTRAK BERJANGKA OLEINTR

SPESIFIKASI KONTRAK MATA UANG ASING

BAB 24 KONTRAK FISIK TIMAH (INATIN)

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA INDEKS EFEK

PERHATIAN! PERJANJIAN INI MERUPAKAN KONTRAK HUKUM, HARAP DIBACA DENGAN SEKSAMA PERJANJIAN PEMBERIAN AMANAT

FORMULIR PENDAFTARAN PELANGGAN

PASAR FISIK KARET TERORGANISIR

BAB 4 PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK LELANG

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS

PERJANJIAN PEMBUKAAN REKENING EFEK

PERATURAN TRANSAKSI (TRADING RULES) KONTRAK BERJANGKA DAN GULIR KOMODITI PT. FINEX BERJANGKA DI BURSA BERJANGKA JAKARTA

PERATURAN KPEI NOMOR: II-5 PENYELENGGARAAN KLIRING DAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA EFEK BERSIFAT EKUITAS

BAB 3 TATA CARA KLIRING DAN PENYELESAIAN

KEPUTUSAN DIREKSI PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA

KETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB

(dibuat diatas kertas kop perusahaan) Lampiran : Perihal : Permohonan Persetujuan

Perjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy

LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : Kep-007/DIR/KPEI/0505 Tanggal :

KETENTUAN BERLANGGANAN

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy

Formulir Nomor IV.PRO.10.1 (KOP PERUSAHAAN)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I KETENTUAN UMUM

!"#$#%&'#(&)*%*(%+#(&,*$-./.(#(&%$#(!#)!0&$*)!#&'#(#&

SYARAT DAN KETENTUAN PERMOHONAN TRANSAKSI REKSA DANA

KETENTUAN UMUM PELANGGAN KECIL PASAL 1 DEFINISI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

No. 17/ 14 /DPSP Jakarta, 5 Juni S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA

KETENTUAN UMUM PELANGGAN INDUSTRI JASA DAN KOMERSIAL / INDUSTRI MANUFAKTUR DAN PEMBANGKITAN LISTRIK *) PASAL 1 DEFINISI

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI TENTANG TATA CARA PENYALURAN AMANAT NASABAH KE BURSA BERJANGKA LUAR NEGERI.

SYARAT DAN KETENTUAN LAYANAN BCABIZZ PT BANK CENTRAL ASIA Tbk (BCA)

PERJANJIAN TENTANG REKENING EFEK Nomor: SP- /RE/KSEI/mmyy

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERJANJIAN KERJA SAMA

BAB 2 KEANGGOTAAN PENJAMINAN. (a) Anggota Penjaminan Biasa, yang terdiri dari :

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN NOMOR III-H: TENTANG PELELANGAN DAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM BURSA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I KETENTUAN UMUM

Spesifikasi Kontrak Fisik Timah INATIN

PERJANJIAN PEMBIAYAAN PINJAMAN PERSEORANGAN

BAB 5 KLIRING DAN PENYELESAIAN

BAB 2 KETENTUAN UMUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SURAT PERJANJIAN KONTRAK SEWA LOKASI PEMASANGAN REKLAME Di Jl... SURABAYA. Nomor :... /.../XII/2014. dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.

PERATURAN TRANSAKSI PERDAGANGAN MULTILATERAL KOMODITI BURSA BERJANGKA JAKARTA

CONTOH SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PENGADAAN DAN PENGIRIMAN BUKU

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 11 TAHUN 2016 TANGGAL TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

PT. MAHADANA ASTA BERJANGKA

Mekanisme Perdagangan (Sumber :

G. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN BARANG Nomor :..

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing :

KEPUTUSAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR : KEP 02/BAPMI/ TENTANG PERATURAN DAN ACARA BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA

1. Anggota Bursa adalah perusahaan efek yang telah memperoleh persetujuan keanggotaan Bursa untuk melakukan perdagangan Efek di Bursa.

KEPUTUSAN DIREKSI PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN. PT.BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk TENTANG

KONTRAK PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN/RENOVASI RUMAH TINGGAL. Pada hari ini,., tanggal.. kami yang bertanda tangan di bawah ini : :..

KETENTUAN UMUM PELANGGAN INDUSTRI JASA DAN KOMERSIAL / INDUSTRI MANUFAKTUR DAN PEMBANGKITAN LISTRIK *) Pasal 1 DEFINISI

Mekanisme Perdagangan

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB 6 PROSEDUR KLIRING

No.13/ 9 /DPU Jakarta, 5 April 2011 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TRADING RULES CRUDE OIL (CLSC) ON-LINE TRADING

PERJANJIAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI UNIT PENYERTAAN Nomor: SP- /BK/KSEI/mmyy

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA LOKASI PEMASANGAN PAPAN IKLAN

PT. Gatra Mega Berjangka TRADING RULES OIL

A D E D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : 235.4/PL.420/PA-STP/XI/2012 Tanggal : 30 November 2012

(KOP PERUSAHAAN) DOKUMEN PEMBERITAHUAN ADANYA RISIKO YANG HARUS DISAMPAIKAN OLEH PIALANG BERJANGKA

PERATURAN NOMOR IX.H.1 : PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA

PP 9/1999, PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2005 TENTANG PUNGUTAN EKSPOR ATAS BARANG EKSPOR TERTENTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

JASA ANGKUTAN PUPUK ZA (AMMONIUM SULFATE) DARI PELABUHAN TANJUNG PRIOK KE GUDANG PT. PUPUK KUJANG - CIKAMPEK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERJANJIAN PENGGUNAAN C-BEST UNTUK POST TRADE PROCESSING Nomor: SP-000/MI/KSEI/mmyy

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN DANA KOMPENSASI.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2005 TENTANG PUNGUTAN EKSPOR ATAS BARANG EKSPOR TERTENTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II KETENTUAN UMUM

TIM PENGELOLA KEGIATAN DESA KECAMATAN... Alamat : UNDANGAN PENGADAAN BARANG/JASA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 DEFINISI 100. DEFINISI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /POJK.04/2017 TENTANG PEMBELIAN KEMBALI SAHAM YANG DIKELUARKAN OLEH PERUSAHAAN TERBUKA

[Sponsor][Title] TEAM

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PERDAGANGAN ALTERNATIF

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 3/ 17 /PBI/2001 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH No. ***

SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT

BAB 5 PENEGAKAN PERATURAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82/PMK.03/2017 TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

Setiap istilah di bawah ini, kecuali dengan tegas ditentukan lain dalam Syarat dan Ketentuan ini mempunyai arti dan pengertian sebagai berikut:

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

Transkripsi:

BAB 12 KONTRAK BERJANGKA CPOTR 1200. Definisi Kecuali konteks kalimat menunjukkan makna yang lain, istilah-istilah yang ditulis dalam huruf kapital dalam Kontrak Berjangka ini akan mengandung pengertian-pengertian sebagai berikut: Anggota Kliring Pembeli Anggota Kliring Penjual Bulan Kontrak Cidera Janji CPO CPOTR Hari Perdagangan Terakhir Komoditi Yang Harus Diserahkan Komoditi Yang Telah Diterima Kontrak Bulan Spot Nilai Komoditi Yang Diserahkan Pasar Penyerahan (Delivery Market) Pelabuhan Terdaftar Pembeli Penetapan Mutu (Grading) Pengelola Tangki Penjual Penyerahan Fisik Anggota Lembaga Kliring yang mengkliringkan transaksi atas nama Pembeli. Anggota Lembaga Kliring yang mengkliringkan transaksi atas nama Penjual. Bulan yang tersedia untuk transaksi Kontrak Berjangka CPO. Kegagalan memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud pada Pasal 1215. Crude Palm Oil sesuai dengan tingkat mutu sebagaimana disebut dalam Pasal 1204. Simbol spesifikasi Kontrak Berjangka Crude Palm Oil dalam satuan 10 (sepuluh) metric ton/lot, dan dalam mata uang Rupiah. Hari yang ditetapkan Bursa sebagai hari terakhir Kontrak Berjangka CPO diperdagangkan. Jumlah CPO dalam lot sesuai mutu yang ditetapkan yang harus diserahkan oleh Penjual pada Tangki Yang Ditunjuk di Pelabuhan Terdaftar. Total jumlah CPO dalam ton pada Tangki Yang Ditunjuk di Pelabuhan Terdaftar, yang telah diuji dan diterima oleh Pembeli melalui Surat Bukti Penerimaan. Kontrak terdaftar untuk diperdagangkan yang memiliki jangka waktu jatuh tempo terdekat. Nilai Rupiah dari jumlah CPO yang ditetapkan berdasarkan harga kontrak pada Pasar Penyerahan (Delivery Market), atau harga pasar yang berlaku yang ditetapkan oleh Bursa pada saat itu. Pasar dimana terjadi transaksi CPO yang diselesaikan melalui mekanisme Penyerahan Fisik. Daerah, area atau lokasi yang ditetapkan oleh Bursa sebagai pelabuhan tempat Penyerahan Fisik komoditi CPO. Pihak yang secara langsung bertangggung jawab untuk menerima Penyerahan Fisik CPO di Pasar Penyerahan (Delivery Market). Pengujian mutu yang dilakukan oleh Lembaga Penguji Mutu yang ditunjuk oleh pemilik tangki atau Pembeli. Pihak yang ditunjuk oleh Pembeli untuk menerima CPO. Pihak yang secara langsung bertanggung jawab untuk melakukan Penyerahan Fisik CPO di Pasar Penyerahan (Delivery Market). Salah satu bentuk penyelesaian Kontrak Berjangka dimana 1

Satuan Kontrak/Lot Surat Bukti Penerimaan Tanggal Perdagangan Tangki Yang Ditunjuk pihak Pembeli menerima fisik komoditi dan pihak Penjual menerima pembayaran. Jumlah CPO dengan berat bersih 10 metric ton yang mutunya memenuhi syarat sebagaimana disebut dalam Pasal 1204. Surat yang membuktikan mutu dan jumlah dari setiap Komoditi Yang Telah Diterima, yang diterbitkan oleh Pembeli atau Pengelola Tangki yang ditunjuk oleh Pembeli. Tanggal dimana terjadinya transaksi antara Pembeli dan Penjual di Pasar Penyerahan (Delivery Market). Fasilitas tangki atau tempat penampungan terukur yang terletak di kawasan berikat atau tidak berikat, yang ditunjuk oleh Bursa sebagai tempat penyimpanan/penyerahan Fisik CPO, sebagaimana terdapat dalam lampiran B. 1201. Ketentuan Umum Perdagangan Kontrak Berjangka CPO tunduk pada Peraturan dan Tata Tertib Bursa dan Peraturan Kliring sepanjang tidak ditentukan lain secara khusus dalam Bab ini. 1202. Bulan Kontrak Adalah dua belas (12) bulan berturut-turut untuk diperdagangkan dan dapat diubah dari waktu ke waktu oleh Bursa. 1203. Hari Dan Jam Perdagangan 1. Hari Perdagangan adalah hari kerja dari Senin sampai dengan Jumat. 2. Jam perdagangan antara Pk 09.30 sampai dengan Pk 17.00 WIB. 3. Hari Perdagangan Terakhir adalah tanggal 15 Bulan Kontrak pada pukul 17.00 WIB. Apabila tanggal tersebut merupakan Hari Libur, maka Hari Perdagangan Terakhir jatuh pada hari sebelum Hari Libur dimaksud. 1204. Mutu CPO CPO yang akan diserahkan harus memenuhi persyaratan kualitas, fisik dan kimia sebagai berikut : a. Asam Lemak Bebas (Free Fatty Acid) 4.5% maksimum berdasarkan contoh di dalam tangki; b. Tingkat Kelembaban dan Kotoran (Moisture and Impurities) maksimum 0,5%. CPO yang diserahkan dalam pemenuhan kewajiban atas setiap Komoditi Yang Telah Diterima harus bebas dari kontaminasi. 1205. Satuan Kontrak Satuan kontrak adalah 10 (sepuluh) metric ton, dengan ketentuan permintaan beli atau penawaran jual hanya diperkenankan dalam lot yang jumlahnya 10 (sepuluh) metric ton atau kelipatannya. 2

1206. Kuotasi Harga Dan Perubahan Harga Minimum (Tik) 1. Harga ditetapkan dalam mata uang Rupiah per kilogram berdasarkan harga Free-on-Board (FOB) Ekspor di pelabuhan Dumai dan Belawan, kecuali Pasar Penyerahan yang ditetapkan berdasarkan harga fisik CPO pada masing-masing Pelabuhan Terdaftar. 2. Kuotasi harga tidak termasuk PPN. 3. Perubahan harga minimum (Tik) adalah Rp. 5,- per kilogram dan kelipatannya. 1207. Harga Penyelesaian 1. Harga Penyelesaian pada Hari Perdagangan ditetapkan berdasarkan: a. Harga terakhir yang terjadi menjelang penutupan (last done). b. Jika kondisi abnormal maka Harga Penyelesaian ditetapkan oleh Komite Produk. 2. Harga Penyelesaian pada Hari Perdagangan Terakhir menggunakan Harga Penyelesaian rata-rata pada 5 (lima) hari terakhir sampai dengan Hari Perdagangan Terakhir. 1208. Batas Perubahan Harga Jika harga menyentuh diatas/dibawah 10% dari Harga Penyelesaian harian sebelumnya, maka perdagangan akan dihentikan selama 15 menit, kemudian batas perubahan harga berikutnya adalah 15% diatas/dibawah dari Harga Penyelesaian sebelumnya. 1209. Perhitungan Batas Posisi Posisi yang dimiliki atau dikuasai baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak perseorangan atau gabungan dari orang perorangan secara patungan, akan diakumulasikan dan dianggap sebagai posisi dari masing-masing orang-perorangan. 1210. Batas Posisi Terbuka Jumlah maksimum posisi beli atau jual netto setiap hari yang diperkenankan untuk dikuasai oleh suatu pihak sebanyak-banyaknya adalah 500 lot untuk satu Bulan Kontrak atau gabungan seluruh Bulan Kontrak. Pihak yang melakukan transaksi lindung nilai bona fide akan diberikan batas posisi khusus. 1211. Posisi Wajib Lapor Posisi beli atau jual netto yang dikuasai satu pihak, yang mencapai 150 lot atau lebih untuk satu Bulan Kontrak pada saat penutupan Hari Perdagangan harus dilaporkan sesuai dengan ketentuan Peraturan Bursa. 1212. Pilihan Prosedur Penyelesaian Kontrak Bulan Spot Memasuki Kontrak Bulan Spot sampai dengan Hari Perdagangan Terakhir, seluruh Anggota Kliring Anggota Kliring Pembeli dan Anggota Kliring Penjual yang masih memiliki posisi terbuka diperkenankan untuk melakukan penyelesaian transaksi dengan salah satu pilihan prosedur penyelesaian sebagai berikut : 1. Penyelesaian Penyerahan Fisik a. Penyelesaian Kontrak Melalui Serah Fisik Ketentuan dibawah ini berlaku untuk Anggota Kliring Pembeli atau Anggota Kliring Penjual yang memilih penyelesaian transaksi Bursa dengan serah fisik, yaitu: 3

(a) Anggota Kliring Pembeli dan Anggota Kliring Penjual yang telah setuju untuk melakukan serah fisik, akan mengisi dan menandatangani formulir serah fisik dalam format sebagaimana ditetapkan oleh Lembaga Kliring; (b) Setelah Lembaga Kliring menerima formulir serah fisik yang telah ditandatangani, posisi terbuka dari Kontrak Bulan Spot Anggota Kliring Pembeli dan Anggota Kliring Penjual yang bersangkutan akan di-offset dengan menggunakan Harga Penyelesaian hari sebelumnya; (c) Kontrak dari Anggota Kliring Pembeli dan Anggota Kliring Penjual yang bersangkutan akan didaftarkan pada Pasar Penyerahan menggunakan Harga Penyelesaian hari sebelumnya dikurangi bea keluar yang berlaku, dan ditetapkan dalam mata uang Rupiah; dan (d) Prosedur Penyerahan Fisik akan dilakukan sesuai dengan ketentuan Pasal 1214. b. Penyelesaian Kontrak Dengan Prosedur Penyerahan Alternafif (PPA) Ketentuan dibawah ini berlaku untuk Anggota Kliring Pembeli dan Anggota Kliring Penjual yang memilih penyelesaian transaksi Bursa dengan PPA, yaitu: (a) Anggota Kliring Pembeli dan Anggota Kliring Penjual akan memberitahukan kepada Lembaga Kliring mengenai keinginannya untuk melakukan penerimaan atau Penyerahan Fisik; (b) Anggota Kliring Pembeli dan Anggota Kliring Penjual bersama-sama akan membuat pernyataan PPA dalam bentuk sebagaimana ditetapkan oleh Lembaga Kliring. (c) Setelah Lembaga Kliring menerima surat pernyataan PPA sebagaimana yang dimaksud dalam butir (b), Anggota Kliring Pembeli dan Anggota Kliring Penjual wajib: i. bertanggung jawab langsung dan sepenuhnya terhadap penyelesaian Penyerahan Fisik. ii. membebaskan Bursa dan Lembaga Kliring dari setiap konsekuensi yang ada antara lain namun tak terbatas pada kewajiban, biaya atau pengeluaran yang timbul. 2. Penyelesaian Secara Tunai (Cash Settlement) Apabila sampai dengan Hari Perdagangan Terakhir, Anggota Kliring Pembeli dan Anggota Kliring Penjual tidak memilih salah satu prosedur penyelesaian tersebut di atas, maka semua Posisi Terbuka yang ada akan diselesaikan melalui penyelesaian tunai. 1213. Pasar Penyerahan (Delivery Market) Anggota Kliring Pembeli dan Anggota Kliring Penjual yang bermaksud untuk menerima atau menyerahkan CPO melalui mekanisme Penyerahan Fisik wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Mutu CPO sesuai dengan Pasal 1204 2. Satuan Penyerahan a. Satuan Penyerahan Fisik terdiri dari 1 (satu) Lot atau kelipatannya. b. Penyerahan Fisik CPO dapat dilakukan secara terpisah sehingga pelaksanaanya dapat terdiri atas satu atau lebih Surat Bukti Penerimaan. c. Pada saat pemuatan ke Tangki Terdaftar, CPO yang diserahkan harus dipastikan mengenai status kepemilikannya, dan bukan merupakan komoditi yang sedang dipersengketakan, atau tidak sedang dijadikan jaminan untuk menjamin pelaksanaan kewajiban apapun. 3. Margin Pasar Penyerahan Anggota Kliring Pembeli atau Anggota Kliring Penjual yang akan melakukan kegiatan penyerahan atau penerimaan CPO wajib menyetor Margin Pasar Penyerahan sebesar 30 %. 4

4. Tempat Penyerahan a. Pelabuhan Penyerahan Fisik dilakukan pada Pelabuhan Terdaftar sebagaimana yang terdapat pada Lampiran B. c. Tangki Penyerahan Fisik dilakukan pada Tangki Yang Ditunjuk sebagaimana yang terdapat pada Lampiran B. 5. Pilihan Penyerahan Fisik a. Prosedur Penyerahan Fisik yang difasilitasi oleh Lembaga Kliring sebagaimana yang diatur pada Pasal 1214; atau b. Prosedur Penyerahan Alternatif sebagaimana yang diatur pada Pasal 1212 ayat (1) huruf b paling lambat Pk. 12.00 WIB pada hari ke 10 (sepuluh) bulan kalender setelah Tanggal Perdagangan. 1214. Prosedur Penyerahan Fisik Tanpa mengesampingkan ketentuan lainnya, Anggota Kliring Pembeli dan Anggota Kliring Penjual harus memastikan bahwa Pembeli dan Penjual sudah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan waktu dan pelaksanaan Penyerahan Fisik Komoditi Yang Harus Diserahkan. Penyerahan Fisik atas Komoditi Yang Harus Diserahkan melalui Lembaga Kliring harus dilakukan sesuai dengan ketentuan dibawah ini: 1. Pemberitahuan Mengenai Pihak Penjual dan Pembeli Lembaga Kliring akan memberitahukan kepada Anggota Kliring Pembeli mengenai pihak penjualnya dan kepada Anggota Kliring Penjual mengenai pihak pembelinya paling lambat pada Pk 18.00 WIB di Tanggal Perdagangan. 2. Kewajiban Pembayaran oleh Pembeli Anggota Kliring Pembeli wajib membayar sebesar nilai kontrak CPO ditambah dengan PPN (kecuali pengiriman pada tangki di kawasan berikat tidak dikenakan PPN) ke Lembaga Kliring selambat-lambatnya pukul 15.00 WIB pada hari kerja ke 2 (dua) setelah Tanggal Perdagangan. Apabila tidak dapat memenuhi kewajiban dimaksud, Anggota Kliring Pembeli akan dinyatakan Cidera Janji. 3. Kewajiban Pemberitahuan Tangki oleh Pembeli Anggota Kliring Pembeli wajib menyerahkan kepada Lembaga Kliring pemberitahuan mengenai tangki Penyerahan Fisik menggunakan format yang telah ditetapkan oleh Lembaga Kliring. Pemberitahuan tersebut wajib disampaikan ke Lembaga kliring selambat-lambatnya pukul 15.00 WIB pada hari kerja ke 2 (dua) setelah Tanggal Perdagangan. Apabila tidak dapat memenuhi kewajiban dimaksud, Anggota Kliring Pembeli akan dinyatakan Cidera Janji. 4. Pemberitahuan Penyerahan Fisik Kepada Penjual Lembaga Kliring akan melakukan pemberitahuan Penyerahan Fisik kepada Anggota Kliring Penjual setelah Lembaga Kliring menerima: a. Pembayaran dari Anggota Kliring Pembeli sebagaimana dimaksud pada ayat (2) di atas; dan b. Pemberitahuan mengenai tangki Penyerahan Fisik dari Anggota Kliring Pembeli sebagaimana dimaksud pada ayat (3) di atas. 5. Batas Waktu Penyerahan Fisik Batas waktu Penyerahan Fisik adalah 14 (empat belas) hari kalender setelah penerimaan pemberitahuan sebagaimana dimaksud ayat (4) butir b. 5

6. Kewajiban Pemberitahuan Penyerahan Fisik Oleh Penjual Penjual wajib memberitahukan kepada Pembeli dan/atau Pemilik Tangki paling lambat 3 hari kerja sebelum tanggal aktual Penyerahan Fisik. 7. Penerimaan Oleh Pembeli Pembeli bertanggung jawab menyediakan tangki yang sesuai untuk penerimaan CPO. 8. Batas Toleransi Jumlah Komoditi Yang Harus Diserahkan a. Batas toleransi untuk Komoditi Yang Harus Diserahkan adalah maksimum 0.5%. Setiap kelebihan atau kekurangan tersebut akan diselesaikan secara tunai dengan menggunakan harga yang berlaku pada Tanggal Perdagangan. b. Apabila sampai dengan jangka waktu Penyerahan Fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Komoditi Yang Telah Diserahkan melebihi dari batas toleransi 0.5% karena kesalahan kualitas atau kuantitas kontrak CPO, maka setiap kelebihan atau kekurangan akan dihitung sebagai berikut : i. untuk Komoditi Yang Telah Diterima kurang dari Komoditi Yang Harus Diserahkan, maka Anggota Kliring Penjual dinyatakan Cidera Janji. Jumlah Cidera Janji yang dimaksud adalah kekurangan dari Komoditi Yang Harus Diserahkan dan akan diselesaikan secara tunai dengan menggunakan harga yang berlaku pada Tanggal Perdagangan atau harga pasar yang berlaku pada saat itu, yang mana yang lebih tinggi.; atau ii. untuk Komoditi Yang Telah Diterima melebihi Komoditi yang Harus Diserahkan, maka Anggota Kliring Pembeli akan membayar secara tunai kelebihannya maksimum sampai batas toleransi sebagaimana dimaksud pada butir a dengan menggunakan harga yang berlaku pada Tanggal Perdagangan. Kelebihan penerimaan komoditi lebih dari batas toleransi akan menjadi hak Pembeli. 9. Berat Bila Penyerahan Fisik dilakukan dengan menggunakan truk, maka berat yang diukur dengan jembatan timbang milik Pembeli akan dianggap final. Jika Penyerahan Fisik dilakukan dengan menggunakan kapal, maka berat yang diukur menggunakan metode sounding/ullage dari tangki penerimaan akan dianggap final. 10. Kualitas a. Sampel diambil dari setiap truk dan/atau kapal pada waktu dan di tempat Penyerahan Fisik. Semua sampel yang diambil dari setiap truk dan/atau kapal akan dianalisa oleh laboratorium Pembeli berdasarkan sampel yang diambil pada saat Penyerahan Fisik. Sampel yang telah diterima dimaksud akan dianggap final, sehingga tidak ada perhitungan rata-rata dari kualitas CPO yang diterima. Penjual dapat mengajukan perwakilannya untuk menyaksikan pengambilan sampel. b. Apabila CPO yang dikirim tidak memenuhi persyaratan mutu sebagaimana dimaksud pasal 1204, Penjual dapat menggantikan CPO yang tidak memenuhi persyaratan dalam jangka waktu empat belas (14) hari kalender setelah diterimanya pemberitahuan Penyerahan Fisik dari Lembaga Kliring. 11. Keterlambatan Penyerahan Fisik Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud ayat (5), Anggota Kliring Penjual tidak dapat memenuhi mutu dan Komoditi Yang Harus Diserahkan, Anggota Kliring Penjual wajib membayar kompensasi kepada pihak Anggota Kliring Pembeli sebagaimana diatur dalam Lampiran A. 6

12. Kegagalan Penyerahan Apabila keterlambatan Penyerahan Fisik melebihi 2 (Dua) hari kalender dari batas waktu Penyerahan Fisik, maka Anggota Kliring Penjual akan dinyatakan Cidera Janji dan tidak akan diberikan penambahan waktu. Anggota Kliring Penjual yang melakukan Cidera Janji akan dikenakan sanksi sebagaimana yang diatur dalam Lampiran A. 13. Tanggal Penyelesaian Penyerahan Fisik Tanggal penyelesaian Penyerahan Fisik CPO oleh Penjual untuk kepentingan pelaksanaan Pasal ini adalah sesuai dengan tanggal Surat Bukti Penerimaan yang terakhir dikeluarkan oleh Pembeli atau pemilik tangki. 14. Bukti Penerimaan a. Pemilik/pengelola tangki akan menerbitkan Surat Bukti Penerimaan kepada pihak Pembeli dan/atau Anggota Kliring Pembeli. b. Anggota Kliring Pembeli wajib segera menyerahkan salinan Surat Bukti Penerimaan kepada Anggota Kliring Penjual dan Lembaga Kliring. Lembaga Kliring tidak akan melakukan pembayaran kepada Anggota Kliring Penjual sampai dengan diterimanya salinan Surat Bukti Penerimaan oleh Lembaga Kliring. Lembaga Kliring akan menganggap salinan Surat Bukti Penerimaan CPO yang diterima dari Anggota Kliring Pembeli sebagai dokumen yang sah dan asli. c. Setelah Lembaga Kliring menerima salinan Surat Bukti Penerimaan dari Anggota Kliring Pembeli maka Lembaga Kliring akan membayar ke Rekening Terpisah Anggota Klliring Penjual dalam waktu satu hari kerja setelah proses verifikasi. 15. Pengecualian Khusus Ukuran Kontrak untuk Penyerahan Fisik CPO Setiap Komoditi Yang Telah Diterima merupakan suatu pemenuhan sebagian atau seluruhnya dari Komoditi Yang Harus Diserahkan. Untuk menghindari keraguan, dengan pengecualian ukuran kontrak, semua ketentuan lain dari Peraturan Bursa ini masih berlaku untuk pengiriman CPO. 1215. Kegagalan dalam Proses Penyerahan Fisik dan Konsekuensinya 1. Keadaan Cidera Janji (Event of Default) Yang dimaksud dengan Cidera Janji adalah setiap tindakan atau kelalaian dari setiap Pihak yang terkait dengan Penyerahan Fisik, pembayaran atau kewajiban lain yang diatur dalam Peraturan dan Tata Tertib Bursa, Peraturan Kliring dan spesifikasi kontrak CPO ini, yang menurut pertimbangan Lembaga Kliring akan menimbulkan dampak yang merugikan pada proses Penyerahan Fisik terkait. Keadaan Cidera Janji mencakup antara lain namun tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut: a. Gagal menyetorkan margin ke Lembaga Kliring; b. Gagal menyerahkan CPO berdasarkan persyaratan kualitas yang ditetapkan pada Pasal 1204; c. Gagal menyerahkan Komoditi Yang Harus Diserahkan sesuai dengan batas toleransi yang ditetapkan dalam Pasal 1214 ayat (8); d. Kegagalan Anggota Kliring Penjual dalam melakukan Penyerahan Fisik Komoditi Yang Harus Diserahkan sesuai dengan prosedur Penyerahan Fisik yang diatur dalam spesifikasi kontrak ini. e. Kegagalan Anggota Kliring Pembeli dalam memenuhi kewajiban pembayaran sesuai dengan nilai kontrak. f. Kegagalan Anggota Pembeli untuk mengeluarkan pemberitahuan mengenai tangki Penyerahan Fisik untuk menerima CPO yang ditetapkan dalam Pasal 1214 ayat (3). 7

Setiap kegagalan yang dilakukan oleh salah satu pihak yang terlibat dalam proses Penyerahan Fisik, merupakan kegagalan yang terpisah sehingga tidak akan mengakibatkan pihak lawannya dianggap telah melakukan kegagalan dalam memenuhi kewajibannya. 2. Konsekuensi yang timbul akibat Cidera Janji : a. Margin dari Anggota Kliring yang melakukan Cidera Janji tidak dapat dikembalikan kepada Anggota Kliring tersebut sampai pemenuhan kewajiban atas Cidera Janji telah diselesaikan; b. Denda untuk tindakan Cidera Janji akan ditetapkan berdasarkan Lampiran A. 1216. Keadaan Terpaksa (Force Majeure/kahar) 1. Keadaan terpaksa adalah suatu keadaan diluar kesalahan dan/atau kekuasaan dari salah satu pihak dalam Kontrak Berjangka, yang meskipun telah diadakan upaya pencegahan dan/atau perbaikan yang wajar, tetap menyebabkan tidak mungkin dilaksanakannya atau tertundanya pelaksanaan kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak Berjangka. Keadaan itu mungkin disebabkan oleh, tetapi tidak terbatas pada, kebakaran, banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, topan, angin ribut, peraturan pemerintah, tindakan-tindakan pengalihan atau perampasan oleh Negara, perang baik yang diumumkan maupun yang tidak diumumkan, huru hara, kerusuhan, pemberontakan, pemogokan buruh, dan wabah penyakit. 2. Apabila terjadi keadaan terpaksa, maka pihak yang tidak dapat memenuhi kewajibannya harus segera, pada kesempatan pertama, memberitahukan keadaan itu kepada pihak lainnya dan menyusulkan pemberitahuan tertulis selambat-lambatnya dalam waktu 3 (Tiga) x 24 (Dua puluh empat) jam sejak kesempatan pertama tersebut. Pihak yang mengalami keadaan terpaksa akan dibebaskan dari kewajiban sampai dengan hambatan tersebut berakhir, dengan ketentuan hambatan tersebut tidak melampaui 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal pemberitahuan. Jika keadaan memaksa berakhir dalam jangka waktu 21 (dua puluh satu) hari sebelum berakhirnya periode perpanjangan, maka pihak yang mengalami hambatan diperkenankan untuk memenuhi kewajibannya dengan perpanjangan waktu duapuluh satu (21) hari berikutnya setelah berakhirnya keadaan terpaksa. 3. Bila pelaksanaan kewajiban Penyerahan Fisik berdasarkan spesifikasi kontrak ini tetap tidak mungkin untuk dilakukan dalam periode perpanjangan waktu yang tercantum dalam ayat (2), Lembaga Kliring memiliki hak untuk membatalkan kontrak CPO terkait dengan penyampaian pemberitahuan tertulis kepada Pihak terkait lainnya, tanpa mengabaikan kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan sebelum keadaan terpaksa itu terjadi. 1217. Kewajiban-Kewajiban Dalam Praktek Standar Yang Berlaku Di Industri CPO 1. Kecuali sudah ditentukan lain dalam spesifikasi kontrak ini, Anggota Kliring Pembeli dan Anggota Kliring Penjual harus melaksanakan kewajibannya sebagaimana terdapat/diatur dalam praktek dan konvensi industri CPO untuk kontrak Penyerahan Fisik lokal (sebagaimana ditentukan oleh Bursa atau perwakilannya yang ditunjuk oleh bursa untuk tujuan tersebut). Dalam hal terdapat ketidaksesuaian antara terminologi dan kondisi dalam spesifikasi kontrak ini dan praktek-praktek dalam industri CPO, maka yang diberlakukan adalah ketentuan spesifikasi kontrak. 2. Penentuan waktu terhadap jadwal-jadwal yang diatur dalam spesifikasi kontrak ini adalah faktor penting yang harus dijadikan perhatian penuh oleh semua Anggota Kliring, termasuk penempatan marjin di Lembaga Kliring, pengiriman dokumen, penerimaan dan Penyerahan Fisik komoditi dan waktu pembayaran. 8

LAMPIRAN A KETENTUAN MENGENAI DENDA DAN KOMPENSASI KOMPENSASI Berikut Kompensasi yang berlaku untuk Keterlambatan Pengiriman CPO oleh Penjual Hari Keterlambatan Status Penyerahan Hari 1 Tidak Cidera Janji Hari 2 Tidak Cidera Janji Sanksi Kompensasi ke Anggota Kliring Pembeli melalui Lembaga Kliring Kompensasi ke Anggota Kliring Pembeli melalui Lembaga Kliring Hari 3 Cidera Janji Denda kepada Lembaga Kliring Besaran nilai Kompensasi/Denda yang Harus Dibayarkan 1.0% dari Nilai Komoditi Yang Diserahkan atas selisih Komoditi Yang Harus Diserahkan dengan Komoditi Yang Telah Diterima. 1.0% dari Nilai Komoditi Yang Diserahkan atas selisih Komoditi Yang Harus Diserahkan dengan Komoditi Yang Telah Diterima. 10% dari nilai selisih Komoditi Yang Harus Diserahkan dengan Komoditi Yang Telah Diterima menggunakan Harga Penyelesaian pada Tanggal Perdagangan atau harga pasar yang berlaku pada saat itu yang ditetapkan oleh Bursa, yang mana yang lebih tinggi. Kompensasi yang harus dibayarkan melalui Lembaga Kliring untuk setiap hari keterlambatan bersifat kumulatif. DENDA (a) Denda untuk Cidera Janji dinilai pada sepuluh persen (10%) dari Nilai Kontrak atau sepuluh persen (10%) dari Nilai Komoditi Yang Diserahkan berdasarkan harga pasar yang berlaku saat itu, mana yang lebih tinggi. (b) Seluruh tambahan biaya/beban yang dikeluarkan oleh Lembaga Kliring sehubungan dengan terjadinya Cidera Janji untuk pemenuhan kewajiban Kontrak Berjangka CPOTR akan sepenuhnya ditanggung oleh pihak yang melakukan tindakan Cidera Janji. 9

LAMPIRAN B DAFTAR PELABUHAN DAN TANGKI YANG DITUNJUK PELABUHAN YANG TERDAFTAR Pelabuhan Yang Terdaftar mengacu pada salah satu dibawah ini: (a) Dumai, Indonesia (b) Belawan, Indonesia. TANGKI YANG DITUNJUK Tangki yang Ditunjuk adalah sebagai berikut: (a) Franco DUMAI (rincian dari franco Pembeli akan dikonfirmasikan kemudian) (b) Franco BELAWAN (rincian dari franco Pembeli akan dikonfirmasikan kemudian) 10