BAB 24 KONTRAK FISIK TIMAH (INATIN)

Transkripsi

1 BAB 24 KONTRAK FISIK TIMAH (INATIN) Definisi Semua pengertian yang tersebut dalam Pasal 2400 berlaku untuk seluruh Bab ini. Kecuali konteks kalimat menunjukkan makna yang lain, istilah-istilah yang tertera dalam bagian kiri pasal ini masing-masing harus diartikan sebagaimana penjelasan pada bagian kanan dari uraian dibawah ini : Dokumen atas unjuk yang dapat diperdagangkan. Dokumen Bukti Simpan Timah (BST) tersebut diterbitkan oleh pengelola tempat penyimpanan sebagai bukti penyimpanan fisik timah INATIN layak serah. Dokumen Ekspor Dokumen persyaratan untuk melakukan ekspor fisik timah INATIN. Mekanisme penyerahan fisik timah INATIN dengan mengalihkan segala resiko atas fisik timah INATIN dari Free On Board (FOB) Penjual kepada Pembeli yang terjadi ketika fisik timah INATIN telah melewati rel kapal (pagar pengaman kapal) di pelabuhan muat yang telah disebutkan. INATIN Simbol Spesifikasi Kontrak Fisik Timah dalam satuan 5 (lima) metrik ton per lot dan dalam mata uang USD. Perwakilan stakeholder untuk membantu memberikan saran Komite Timah dan rekomendasi terhadap penyelenggaraan Kontrak Fisik Timah. Penawaran jual dan beli fisik Timah INATIN dengan Lelang Terbuka penawaran harga secara terbuka melalui sistem elektronis untuk mencapai harga pasar. Jumlah perkalian antara kuantitas timah dalam satuan metrik Nilai Kontrak Fisik ton dengan harga transaksi dalam US Dollar yang terjadi pada Hari Perdagangan. Pelabuhan Mentok, Pangkal Balam, atau pelabuhan lainnya Pelabuhan Pemuatan yang ditetapkan oleh Bursa dari waktu ke waktu melalui Surat Edaran. Pembeli Pedagang Anggota Kliring yang secara langsung bertanggung jawab untuk menerima fisik timah INATIN. Penetapan Mutu (Grading) Pengujian mutu yang dilakukan oleh Lembaga Penguji Mutu yang ditunjuk oleh Pengelola Tempat Penyimpanan. Pengelola Tempat Penyimpanan Pihak yang ditunjuk oleh Bursa bersama dengan Lembaga Kliring Berjangka untuk menyimpan fisik timah INATIN. 1

2 Penjual Satuan Kontrak (Lot) Timah Pedagang Anggota Kliring yang secara langsung bertanggung jawab untuk melakukan penyerahan fisik timah INATIN. 5 (lima) metrik ton/lot Timah sesuai dengan tingkat mutu sebagaimana dimaksud pada Pasal Ketentuan Umum Perdagangan Kontrak Fisik Timah INATIN tunduk pada Peraturan Bursa dan Peraturan Lembaga Kliring Berjangka sepanjang tidak ditentukan lain secara khusus dalam Bab ini, kecuali disebut khusus untuk setiap perubahan terhadap ketentuan yang dimuat dalam Bab ini akan berlaku efektif setelah memperoleh persetujuan tertulis dari Bappebti Hari dan Jam Perdagangan 1. Hari Perdagangan adalah Hari Kerja dari Senin sampai dengan Jumat. 2. Jam perdagangan pukul WIB sampai dengan pukul WIB dengan mekanisme Lelang Terbuka. 3. Penentuan harga transaksi lelang ditetapkan 1 (satu) menit setelah jam perdagangan ditutup Pencatatan Transaksi Untuk Proses Kliring Semua transaksi yang telah terjadi akan diteruskan oleh Bursa secara elektronis kepada Lembaga Kliring Berjangka untuk dilakukan penjaminan transaksi oleh Lembaga Kliring Berjangka Biaya Transaksi 1. Ketentuan mengenai penetapan biaya transaksi bursa dan biaya transaksi kliring akan ditetapkan dengan Surat Edaran Bersama (SEB) oleh Bursa dan Lembaga Kliring Berjangka. 2. Besarnya biaya transaksi diperhitungkan dan diselesaikan berdasarkan Satuan Kontrak (Lot) yang ditransaksikan Mutu INATIN 1. INATIN yang dapat diserahkan untuk penyelesaian kontrak ini wajib memenuhi persyaratan kualitas, fisik dan kimia dengan kadar kemurnian Sn (Timah) minimum 99.85% dan tingkat kandungan lainnya sebagai berikut: Pb (Timbal) maksimum 500 ppm; Fe (Besi) maksimum 100 ppm; Sb (Stibium) maksimum 500 ppm. Bi (Bismut) maksimum 300 ppm; 2

3 Al (Aluminium) maksimum 10 ppm; As (Arsenit) maksimum 300 ppm; Cu (Tembaga) maksimum 500 ppm; Cd (Kadmium) maksimum 10 ppm; Zn (Seng) maksimum 10 ppm. 2. Pada setiap batang Timah wajib tertera logo dan/atau merk dari masing-masing smelter, dan/atau berlabel Standar Nasional Indonesia (SNI) Satuan Kontrak (Lot) Satuan kontrak adalah 5 (lima) metrik ton, dengan ketentuan permintaan beli atau penawaran jual hanya diperkenankan dalam jumlah 5 (lima) metrik ton atau kelipatannya Kuotasi Harga 1. Kuotasi Harga ditetapkan dalam mata uang USD per metrik ton dengan kelipatan 5 (lima) USD. 2. Kuotasi Harga berdasarkan harga Free On Board (FOB) ekspor di Pelabuhan Pemuatan. 3. Kuotasi Harga Tidak termasuk PPN Tanggung Jawab Pembayaran Margin Bagi Pembeli Pembeli yang akan melakukan penerimaan fisik Timah INATIN wajib menyetor Margin sebesar 30% kepada Lembaga Kliring Berjangka Tanggung Jawab Penyerahan Bukti Simpan Timah (BST) Bagi Penjual Penjual yang akan melakukan penyerahan fisik Timah INATIN wajib menyerahkan Bukti Simpan Timah (BST) sebelum melakukan transaksi kepada Lembaga Kliring Berjangka. Transaksi hanya dapat dilakukan dengan lot sebesar sama dengan atau lebih kecil dari Bukti Simpan Timah (BST) yang diserahkan kepada Lembaga Kliring Berjangka Mekanisme Transaksi Kontrak Fisik Timah INATIN 1. Penjual dan Pembeli dapat memasukkan harga penawaran selama jam perdagangan (satu) menit setelah jam perdagangan ditutup akan terbentuk harga transaksi lelang. 3. Lembaga Kliring Berjangka memberitahukan kepada Pembeli dan Penjual yang memenangkan lelang untuk menyelesaikan kewajibannya Algoritma Perhitungan Harga Lelang 1. Penentuan Harga Lelang dilakukan dengan tahapan awal sebagai berikut: 3

4 a. Setiap Hari Perdagangan INATIN, Komite Timah akan menentukan Suggested Opening Bid (SOB) sebelum Jam Perdagangan; b. Penentuan harga lelang dilakukan dengan menghitung cumulative bid dan cumulative offer; i. Cumulative bid adalah jumlah agregat lot pada sisi pembeli (bid) yang dihitung dari harga tertinggi ke harga terendah; ii. Cumulative offer adalah jumlah agregat lot pada sisi penjual (offer) yang dihitung dari harga terendah ke harga tertinggi; c. Cumulative bid dan cumulative offer pada setiap harga yang sama disepadankan satu sama lain, sehingga menghasilkan jumlah lot yang sepadan (matched) dan jumlah lot yang tidak sepadan (unmatched). 2. Penentuan Harga Lelang selanjutnya mengikuti ketentuan sebagai berikut: a. Jika hanya terdapat satu harga dengan jumlah unmatched sama dengan 0 (nol) maka harga tersebut menjadi Harga Lelang; b. Jika pada angka 1 (satu) jumlah unmatched yang bernilai 0 (nol) lebih dari satu maka akan dibandingkan dengan Suggested Opening Bid (SOB). Harga yang sama dengan atau paling dekat dengan SOB menjadi Harga Lelang; c. Jika tidak terdapat harga dengan jumlah unmatched sama dengan 0 (nol) maka harga yang memiliki jumlah matched terbanyak menjadi Harga Lelang; d. Jika pada angka 3 jumlah matched terbanyak lebih dari 1 (satu) maka akan memperhatikan jumlah unmatched dari kandidat matched terbanyak tersebut dengan ketentuan sebagai berikut: i. Jika semua jumlah unmatched lebih banyak lot jual (unmatched negative), maka harga kandidat yang memiliki jumlah unmatched paling dekat dengan 0 (nol) menjadi Harga Lelang; ii. Jika pada huruf a terdapat lebih dari satu harga kandidat maka harga kandidat yang sama dengan atau paling dekat dengan SOB menjadi Harga Lelang; iii. Jika semua jumlah unmatched lebih banyak lot beli (unmatched positive), maka harga kandidat yang memiliki jumlah unmatched paling dekat dengan 0 (nol) menjadi Harga Lelang; iv. Jika pada huruf c terdapat lebih dari satu harga kandidat maka harga kandidat yang sama dengan atau paling dekat dengan SOB menjadi Harga Lelang; v. Jika harga kandidat terdapat unmatched negative dan unmatched positive, maka dipilih satu harga kandidat dari unmatched negative dan satu harga kandidat dari unmatched positive yang saling berdampingan. Dari kedua harga kandidat tersebut, harga yang sama dengan atau paling dekat dengan SOB menjadi Harga Lelang 4

5 2412. Ketentuan Penyerahan Fisik Timah INATIN Tanpa mengesampingkan ketentuan lainnya, Penjual dan Pembeli harus memastikan bahwa Pembeli dan Penjual sudah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan waktu dan pelaksanaan Penyerahan Fisik Timah INATIN. Penyerahan Fisik Timah INATIN harus diserahkan melalui Lembaga Kliring Berjangka dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Kewajiban pembayaran oleh Pembeli Pembeli wajib melakukan pembayaran sebesar Nilai Kontrak Timah INATIN ke Lembaga Kliring Berjangka selambat-lambatnya pukul WIB pada Hari Kerja kedua (T+2) setelah terjadinya transaksi. Apabila tidak dapat memenuhi kewajiban dimaksud Pembeli akan dinyatakan Gagal Bayar. 2. Kewajiban Penyerahan Bukti Simpan Timah (BST) oleh Penjual Penjual wajib menyerahkan Bukti Simpan Timah (BST) kepada Lembaga Kliring Berjangka paling lambat pukul WIB pada hari terjadinya transaksi (T+0). Apabila tidak dapat memenuhi kewajiban dimaksud Penjual tidak dapat melakukan transaksi di Bursa. 3. Kewajiban Pengelola Tempat Penyimpanan Pengelola Tempat Penyimpanan bertanggung jawab sampai dengan fisik Timah INATIN melewati rel kapal (pagar pengaman kapal) di Pelabuhan Pemuatan termasuk namun tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut: a. Pengujian mutu; b. Penerimaan dan Penyimpanan Fisik Timah INATIN dari Penjual; c. Transport ke Pelabuhan Pemuatan; d. Asuransi; e. Pengawalan; f. Pemuatan ke atas kapal; g. Pengurusan Dokumen Ekspor. 4. Penjual akan menerima pembayaran dari Lembaga Kliring Berjangka, dengan ketentuan sebagai berikut : a. Lembaga Kliring Berjangka akan melakukan pembayaran ke rekening Penjual sebesar 70 (tujuh puluh) persen dari Nilai Kontrak Fisik Timah INATIN 1 (satu) Hari Kerja (T+3) setelah Lembaga Kliring Berjangka menerima pembayaran; b. Lembaga Kliring Berjangka akan menyelesaikan sisa pembayaran ke rekening Penjual pada hari kerja berikutnya setelah Lembaga Kliring Berjangka menerima Surat Muatan (Bill of Lading); c. Sisa pembayaran yang ditetapkan dalam huruf b di atas setelah dikurangi dengan total kewajiban Penjual atas biaya-biaya yang timbul sesuai dengan angka 3 di atas. 5

6 2413. Prosedur Mendapatkan Bukti Simpan Timah (BST) 1. Penjual menyerahkan Fisik Timah INATIN ke tempat penyimpanan yang ditunjuk oleh Bursa bersama dengan Lembaga Kliring Berjangka. 2. Pengelola Tempat Penyimpanan melakukan uji mutu terhadap Fisik Timah INATIN yang diterima. 3. Pengelola Tempat Penyimpanan menerbitkan Bukti Simpan Timah (BST) bagi Fisik Timah INATIN yang layak serah. Bukti Simpan Timah (BST) tersebut harus memuat sekurangkurangnya nama Pengelola Tempat Penyimpanan, lokasi Tempat Penyimpanan Terdaftar, nomor Bukti Simpan Timah (BST), saat berakhirnya sewa tempat penyimpanan yang telah dibayar, nama dan jabatan yang menandatangani Bukti Simpan Timah (BST) dan keterangan mengenai mutunya. Bukti Simpan Timah (BST) dikeluarkan untuk setiap lot Satuan Penyerahan Penyerahan Fisik Timah INATIN dapat dilakukan dengan kuantitas minimum 1 (satu) lot Dokumen Ekspor Yang Harus Diserahkan Dokumen Ekspor terdiri dari : a. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB); b. Bill of Lading (B/L); c. Certificate of Origin (CO); d. Certificate of Analysis; e. Invoice dan Packing List; f. Dokumen ekspor lainnya Gagal Bayar 1. Apabila Pembeli tidak melakukan kewajiban pembayaran kepada Lembaga Kliring Berjangka selambat-lambatnya pukul dalam jangka waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah hari terjadinya transaksi, maka Pembeli dinyatakan Gagal Bayar. 2. Lembaga Kliring Berjangka akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan kontrak yang Gagal Bayar tersebut dan semua biaya serta kerugian yang timbul akan dibebankan kepada Pembeli yang melakukan Gagal Bayar. 3. Konsekuensi yang timbul akibat Gagal Bayar adalah berupa denda, yang akan ditetapkan Lembaga Kliring Berjangka. 6