BAB I PENDAHULUAN PROFIL RSUD KARAWANG 2013

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PROFILE RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARAWANG

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN. A. Kedudukan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NAMA SKPD VISI MISI TUGAS POKOK FUNGSI. a. Penyelenggaraan pelayanan medis

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU (PPID PEMBANTU) RSUD UNGARAN TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan Luas Bangunan Rumah Sakit terdiri dari 2 Lantai Gedung, yaitu : Lantai Bawah : 5.721,71 m 2 Lantai Atas : 813,84 m 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 3 ANALISA KECENDERUNGAN INTERNAL

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka sampai saat ini memiliki fasilitas pelayanan kesehatan sebagai berikut :

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN REMUNERASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan

BAB II PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DR. PIRNGADI MEDAN. A. Sejarah Ringkas RSU Dr. Pirngadi Medan

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Sejarah Berdirinya RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Penilaian pelayanan di RSUD AM Parikesit menggunakan indikator pelayanan kesehatan, adapun data indikator pelayanan dari tahun yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menunjang aktifitas sehari-hari. Demi terpenuhinya. kesehatan. Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 mendefinisikan

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

NOTULEN. Peserta rapat : Tim Akuntabilitas Kinerja: - Kepala Bagian - Kepala Bidang - Kasubag - Kasi KEGIATAN RAPAT

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

Formulir RL 2 DATA KETENAGAAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA

PROFIL RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO (MELAYANI DENGAN SEPENUH HATI)

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI : BERKUALITAS DI SEMUA LINI PELAYANAN MISI TUJUAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Indonesia. Pertamedika memiliki visi menjadi korporasi bisnis kesehatan terdepan dan terpercaya yang memiliki keunggulan bersaing berkelanjutan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. menuntut tiap organisasi profit dan non profit untuk saling berkompetisi

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr.

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009). Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kesehatan,

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.

II. Lokasi RSU Kabanjahe RSU Kabanjahe terletak di Jalan Selamat ketaren Kabanjahe, luas areal ± 3 Ha.

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D

PROFIL. RSUD dr. ISKAK TULUNGAGUNG

PENETAPAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan

:

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Pasal 56 ayat (1) Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan

2 Menurut Alamsyah (2012) salah satu aktivitas yang rutin dilakukan dalam statistik rumah sakit adalah menghitung tingkat efisiensi hunian tempat tidu

RSUD DATU SANGGUL RANTAU KABUPATEN TAPIN

BAB I PENDAHULUAN. LAKIP RSUD dr. Soedono Madiun tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 22 TAHUN 1994 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Ahmad Yani

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. permasalahan, penyebab permasalahan, dan pemecahan permasalahan. Sumber data

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN JAKARTA

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. No. 269/MENKES/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya. pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat

BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut :

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Rumah sakit Umum Daerah Mandailing Natal

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. terletak di Jalan Jendral Sudirman 124 Bantul Yogyakarta. Rumah sakit ini

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perbedaan jenis pelayanan pada:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMO 3 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.693,2012

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Profil Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karawang tahun 2013 adalah merupakan hasil kegiatan pelayanan dan pembangunan selama 5 (lima) tahun. Keberhasilan dapat diukur dengan indikator yang telah ditetapkan untuk mendukung kepada Visi Provinsi Jawa Barat yaitu : DENGAN IMAN DAN TAQWA PROVINSI JAWA BARAT TERMAJU DI INDONESIA, Visi Kabupaten Karawang yaitu : KARAWANG YANG SEJAHTERA BERBASIS PEMBANGUNAN BERKEADILAN DILANDASI IMAN DAN TAQWA Dan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang yaitu : MASYARAKAT YANG MANDIRI DIBIDANG KESEHATAN MENUJU KARAWANG SEHAT TAHUN 2015 Mengacu kepada Visi Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Karawang dan Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang maka RSUD Kabupaten Karawang menetapkan Visi sebagai berikut : RUMAH SAKIT TERDEPAN YANG KOMPETITIF DAN MENYENANGKAN (Renstra 2011-2015). Untuk mencapai tujuan Visi tersebut, RSUD Kabupaten karawang melakukan beberapa hal yang tertuang dalam Misi, Nilai-nilai serta Norma. Misi RSUD Kabupaten Karawang : 1. Mengembangkan kompetensi SDM yang meliputi ilmu pengetahuan, keterampilan dan perilaku diseluruh lini pelayanan. 2. Mengembangkan bangunan dan peralatan yang atraktif dan siap pakai. 3. Mengembangkan sistem-sistem manajemen dan sistem pelayanan di rumah sakit. 4. Memberikan pelayanan yang responsif dan santun. 5. Berperan aktif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sesuai dengan misi pemerintah daerah kabupaten karawang. 6. Menjadikan rumah sakit sebagai rumah sakit pendidikan. Dalam upaya untuk mewujudkan Visi dan tercapainya Misi, RSUD Kabupaten Karawang mengambil beberapa langkah Strategi yaitu : Tingkatkan kompetensi SDM khususnya dalam hal attitude karyawan agar mampu memberikan pelayanan yang berorientasi pada pelanggan dan menyenangkan. Tingkatkan program pemasaran terutama pada wilayah potensial industri. Berikan pelayanan yang berkualitas standar nasional, santun dan menyenangkan. Tata bangunan dan peralatan yang atraktif dan selalu siap pakai. 1

Kembangkan dan lengkapi sistem-sistem manajemen, terutama IT sistem, sistem pelayanan dan sistem keuangan. Lengkapi rumah sakit menjadi rumah sakit pusat pendidikan, pelatihan dan penelitian di tingkat regional dalam rangka mewujudkan the center of excellence. Peran aktif dalam pelayanan kesehatan individu dalam menunjang misi pemerintah daerah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Karawang. Lengkapi persyaratan RS pendidikan meliputi Visi, Misi manajemen administrasi, sumberdaya manusia dan sarana prasarana penunjang pendidikan Keberadaan RSUD Kabupaten Karawang di Jawa Barat adalah sebagai rumah sakit rujukan Kabupaten Karawang dan sekitarnya (Purwasuka) dan menunjang pelayanan Kesehatan karyawan industri. Sejalan dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit ini maka perlu diupayakan suatu rencana strategis yang dapat diaplikasikan dalam balanced scorecard, disamping itu juga evaluasi kinerja selama tahun 2012 dan tahun-tahun sebelumnya adalah sasaran dan target yang telah ditetapkan yang diukur sebagai indikator tingkat keberhasilan sebuah misi. Berdasarkan SK. Menteri Kesehatan RI No. YM.01.10/III/121/08 tanggal 17 Januari 2008 RSUD Kabupaten Karawang ditetapkan dan diberikan Status Akreditasi Penuh Tingkat Lengkap, dan berdasarkan SK. Dirjen Bina Pelayanan Medik Depertemen Kesehatan RI No. HK.03.05/III/2689/08 tanggal 29 Juli 2008 ditetapkan Tentang Rumah Sakit Sebagai Model Akreditasi Di 6 Propinsi. Data yang digunakan untuk penyusunan buku profil ini bersumber dari pencatatan dan pelaporan dari unit kerja dilingkungan rumah sakit dan Dinas Kesehatan. Untuk memudahkan dalam mendapatkan informasi dari buku ini, maka profil ini disusun dengan sitematika sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Secara umum diuraikan latar belakang penyusunan profil dan dari mana sumber data diperoleh. BAB II : GAMBARAN UMUM DAN LINGKUNGAN Dalam bab ini diuraikan tentang keadaan wilayah Kabupaten Karawang dan gambaran umum Rumah Sakit. BAB III : PENCAPAIAN KINERJA Pembahasan mengenai pencapaian kinerja RSUD Karawang meliputi 2

Kinerja Medis, Kinerja penunjang medis, kinerja administrasi dan kinerja manajemen serta kinerja keuangan. BAB IV : KESIMPULAN Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan dari hasil pembahasan secara keseluruhan isi profil ini. 3

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LINGKUNGAN A. SITUASI KABUPATEN KARAWANG Kabupaten Karawang terletak dibagian Utara Propinsi Jawa Barat dengan luas Wilayah 1.753,27 Km² atau 175.327 Ha. Luas tersebut merupakan 3,73% dari luas Propinsi Jawa Barat, yang secara Geografis terletak antara 107.02 BT 107.40 BT dan 5.56 LS -6.34 LS, termasuk dataran yang relatif rendah, mempunyai variasi ketinggian wilayah antara 0 1.279 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan wilayah 0-2, 2-15, 15 40, dan diatas 40 dengan suhu rata rata 27 C. Secara administratif Kabupaten Karawang mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah utara batas alam yaitu Laut Jawa ; Sebelah Timur Kabupaten Subang ; Sebelah Tenggara Kabupaten Purwakarta; Sebelah Selatan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur; Sebelah Barat Kabupaten Bekasi Jumlah penduduk kabupaten Karawang tahun 2012 berdasarkan data BPS adalah 2.127 791 jiwa terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 1.096 892 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 1.030.899 jiwa dengan sex ratio sebesar 106 yang berarti setiap 1.000 perempuan berbanding dengan 1.096 laki-laki. Berdasarkan perhitungan proyeksi laju pertumbuhan penduduk (LPP) mengalami kenaikan pada tahun 2010-2011 sebesar 0.9% B. SEJARAH RSUD KABUPATEN KARAWANG 1. Periode tahun 1952-1960 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karawang merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Karawang yang didirikan pada tanggal 29 Mei 1952, yang digunakan untuk merawat dan mengobati penderita cacar (barak cacar). Pada tahun 1954 rumah sakit ini menjadi rumah sakit umum yang dikepalai oleh seorang dokter umum yang bernama dr. Rd. Poedjono yang berlokasi di jalan Dr. taruno dengan luas tanah 2,8 Ha. 4

Pada tahun 1957 kepemimpinan rumah sakit ini beralih dari dr. Rd. Poedjono ke dr. Chung Kun Man. dr. Chung ini mengepalai rumah sakit dari tahun 1957 sampai dengan tahun 1960. 2. Periode 1960 1974 Pada tahun 1960 sampai dengan tahun 1972 rumah sakit ini dipimpin oleh seorang dokter umum yang bernama dr. J. Suteja. Setelah itu kemudian untuk tahun 1972-1974 dipimpin oleh seorang dokter spesialis THT yang bernama dr. Rahmat Soeriaatmadja. Tahun 1969 rumah sakit ini mengadakan kerjasama dengan rumah sakit Cipto mangunkusumo Jakarta. Kemudian pada tahun 1971 bertempat dikantor Pemda Tk.II Karawang ditandatangani Program kerjasama antara Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta dengan Pemda Karawang yang berisi pemberian bantuan 4 dokter spesialis dasar. Mulai tahun 1973 rumah sakit umum Karawang digunakan untuk praktek siswi Aplikasi Perawat Bandung. 3. Periode Tahun 1974 1994 Tahun 1974 kembali RSUD karawang mengadakan pergantian direktur, jabatan direktur RSUD Karawang beralih dari Dr. Rachmat Soeriaatmadja ke dr. H. Sambas Kartaatmadja, beliau menjabat dari tahun 1974 sampai bulan Juli tahun 1994. Pada tahun 1978 kerjasama antara RSUD Karawang dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia berakhir, semua dokter spesialis ditarik kembali ke RSCM. Pada tahun yang sama RSUD Karawang mendapat dua tenaga dokter spesialis yaitu anak dan kebidanan yang merupakan tenaga Depkes yang dipekerjakan di RSUD Karawang dan pada tahun 1979 mendapat tenaga tambahan dekter spesialis bedah dari Depkes. Di Tahun 1979 Pemda Kabupaten Karawang mengadakan kerjasama dengan fakultas kedokteran UNPAD Bandung, Akademi Perawat Depkes Bandung dan Akademi Gizi Jakarta untuk menjadi lahan praktek bagi mahasiswa tingkat akhir. Tahun 1979 RSUD Karawang mendapat dana dari APBN untuk pembangunan gedung Gizi, Laundry, Gedung perawatan dan Gedung Klinik Rawat Jalan. Di tahun 1981 RSUD Karawang kembali mendapat dana APBN untuk membangun kamar bersalin dan kamar Jenazah. 5

Rumah sakit ini terus berkembang sejalan dengan tuntutan kebutuhan kabupaten Karawang, dengan terpenuhinya tenaga dokter spesialis sesuai dengan ketentuan 4 spesialis dasar yang bersedia tugas di RSUD Karawang, maka tanggal 11 Juni 1983 berdasarkan SK. Menkes No. 223-menkes/SK/FI/1983, RSUD Karawang ditetapkan menjadi Rumah Sakit Kelas C yang kemudian diperkuat dengan SK. Bupati tanggal 29 Agustus 1984. Untuk peningkatan kinerja RSUD Karawang, pada tahun 1993 dengan Peraturan Daerah No. 1 Tahun 1993 RSUD Karawang menjadi Rumah Sakit Swadana yang dikukuhkan dengan SK. Bupati No. 910/SK.186-Huk/1993. 4. Periode Tahun 1994 2006 Pada bulan Agustus Desember 1994 RSUD Karawang dipimpin sementara oleh dokter Mardhani Sutardjo yang awalnya adalah Wadir Pelayanan RSUD Karawang. Mulai tahun 1995 sampai dengan tahun 2006 RSUD Karawang dipimpin oleh seorang direktur yang bernama Dr. H. Hanna Permana Subanegara. Beliau adalah dokter umum pindahan dari Rumah Sakit Umum Kabupaten Serang yang sedang menjalankan pendidikan S2 Administrasi Rumah Sakit di Universitas Indonesia. Tanggal 28 Oktober 1997 Visi RSUD Kabupaten Karawang untuk menjadi RSUD Kelas B terwujud dengan ditetapkannya RSUD Kelas B Non Pendidikan melalui SK. Menkes RI No. 1230/Menkes/SK/X/1997, kemudian disahkan oleh Pemda Karawang melalui Perda No. 9 Tahun 1999. Dalam mewujudkan Visi untuk mempunyai rumah sakit dengan sarana dan prasarana memadai dilaksanakan strategi pembuatan dan pengajuan proposal relokasi rumah sakit serta pengajuan permintaan alat-alat medis dan non medis kepada pemerintah pusat c/q Departemen Kesehatan secara bertahap selama 5 tahun, dengan memerlukan biaya sebesar Rp. 177 Milyar dan tanah seluas 6,6 Hektar. Tahun 2001 pembangunan tahap pertama untuk relokasi mulai dilaksanakan. Relokasi menempati Lahan 6,6 Ha yang berlokasi di Desa Sukaharja Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang sekitar 4 Km dari lokasi lama. Tahun 2002 pembangunan tahap pertama dan kedua selesai meliputi pembangunan gedung administrasi, rawat jalan, IGD, Instalasi Ibu dan Anak, Radiologi, farmasi dan ruang rawatan berkapasitas 66 tempat tidur. 6

Tanggal 27 September 2003, RSUD tersebut diatas diresmikan oleh Menteri Kesehatan RI dan dioperasionalkan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat kabupaten Karawang dan sekitarnya, karena pembangunan belum selesai seluruhnya, RSUD Kabupaten Karawang dalam kurun waktu 6 bulan beroperasi di dua tempat yaitu gedung lama meliputi Kamar Bedah, Ruang Perawatan dengan kapasitas 200 tempat tidur, Kamar Bersalin, Laundry, Gizi dan Kamar Jenazah. Penunjang pelayanan medis berupa Laboratorium, Farmasi dan Radiologi beroperasi ditempat lama dan tempat baru dengan resiko peralatan dan SDM terbagi dua. Pada tanggal 1 April 2004 seluruh kegiatan operasional rumah sakit mulai dipindahkan di gedung baru dengan kapasitas 165 tempat tidur yang menggunakan peralatan medis dan non medis yang lama 5. Periode Tahun 2006-2008 Tahun 2006 terjadi pergantian direktur dari Dr. H. Hanna Permana S. MARS. ke Dr. H. Djoni Darmadjaja, Sp.MARS yang menjabat Wadir Pelayanan Medis diangkat menjadi Pelaksana Harian Direktur. Awal Tahun 2007 Dr. H. Djoni Darmadjaja, Sp.B.MARS diangkat menjadi Direktur RSUD Karawang. Pelaksanaan pembangunan fisik dan pengadaan peralatan medis dan non medis dari tahun 2001 sampai tahun 2008 dari dana APBN sebesar Rp. 85.851.695.911. 6. Periode Tahun 2008 2011 Pada bulan Januari 2009, terjadi pergantian direktur dari Dr. H. Djoni Darmadjaja,Sp.B.,MARS, kepada Dr.V.Deddy Leto, MARS yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Pelayanan Medis. Pada Bulan Mei 2009, RSUD Kelas B non Pendidikan Kabupaten Karawang ditetapkan sebagai Rumah Sakit yang menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah atau disingkat PPK BLUD dengan SK Bupati Nomor : 442/Kep.354-Huk/2009 tanggal 07 Mei 2009. 7. Periode Tahun 2011 sampai dengan sekarang Pada bulan Agustus 2011 terjadi pergantian direktur dari dr. H. V. Deddy Leto, MARS kepada dr. Hj. Wuwuh Utami Ningtyas, M.Kes yang sebelumnya menjabat sebagai wakil direktur pelayanan di Rumah Sakit Paru Bogor. 7

C. STRUKTUR ORGANISASI Struktur Organisasi yang berlaku saat ini sesuai dengan Peraturan Bupati Kabupaten Karawang Nomor 28 Tahun 2012 Tentang Tugas Pokok dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Non Pendidikan Kabupaten Karawang dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 2007 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741), sebagaimana tercantum dalam tabel dibawah ini : Tabel 2.1 Penjabaran Struktur Organisasi DIREKSI 1 Direktur Dr. Hj Wuwuh Utami Ningtyas M kes 2 Wakil Direktur Medis dan Keperawatan Dr Dr. Arif Gunawan,Sp.PD,PINASIM 3 Wakil Direktur Administrasi Dan Dr. Hj Ida Lisnurida MARS Keuangan STAF DIREKSI 4 Kepala Bagian Sekretariat H. Ateng Darmawan, SKM (Jan Sept) H.Endang Kaharudin, MKM (Sep Des) Kepala Sub.Bag Tata Usaha dan Eva Puspa W, SKM Kepegawaian Kepala Sub.Bag RT. & LogistikPerlengkapan Rahmat Fatah, S, sos (Jan Sep) H. Munir A Mughni (Sept Des) Kepala Sub bag Hukum, Humas, Pemasaran dan Promosi Kesehatan H. Ruhimin, SH 5 Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran Kepala Sub.Bag Perencanaan Program dan Anggaran Kepala Sub.Bag Penyediaan Sarana Medik dan Non Medik Kepala Sub.Bag Pelaporan Program dan Informasi 6 Kepala Bagian Keuangan Kepala Sub.Bag Mobilisasi Dana Kepala Sub.Bag Akuntansi dan Verifikasi Kepala Sub.Bag Perbendaharaan Ani Muthiam SKM, MARS Heti Kurniawanti, SKM, SH Farida Siahaan (Jan Sept) Ade Hery Kurniawan (Sept Des) Hj.E.Rosmiati,S.Sos Tata Suhartadinata, SE H. Munir, SE (jan- sept) Yeti Supriatin (Sept Des) Edi Suryadi Abdul Kodir, SE Yeti Supriatin (jan Sept) Rahmat Fatah (Sept Des) 8

7 Kepala Bidang Pelayanan Kepala Seksi Perencanaan Pelayanan Medik Kepala Seksi Pengendali Operasional Pelayanan 8 Kepala Bidang Keperawatan Kepala Seksi Perencanaan Peningkatan Mutu Askep Kepala Seksi Pengendalian Mutu Pelayanan Keperawatan 9 Kepala Bidang Penunjang Medik Kepala Seksi Perencanaan Penunjang Medik dan Fasilitas Medik Kepala Seksi Pengendalian Pelayanan Penunjang Medik dan Fasilitas Medik Dr. Dwi Susilo, MH Dr Pramiadi Dr. Widi Atmoko (jan Mei) Dr Parlindungsn (Sept Des) Drs.H. Hasan Permana, MMKes (jan- Mei) H. Ateng Dermawan (sept Des) Hj. Kurniasih, S.Kep Hj. Mulyati, SKM H.,Endang Kaharudin, MMKes (jan- Sep) Dr. Endang Supriadi (Okt Des) Dr. Irwan Hermwan (jan Mei) Farida Siahaa (Sept Des) Joko Wiyono, SKM D. SUMBER DAYA MANUSIA 1. Jumlah Seluruh Karyawan RSUD Jumlah Karyawan pada tahun 2013 mengalami penurunan sebagaimana tercamtum dalam tabel dibawah ini : Tabel 2.2 Jumlah Ketenagaan Uraian Jumlah Karyawan RSUD Tahun 919 954 952 985 983 Jumlah Karyawan mengalami kenaikan sebesar 0,20 % dibandingkan dengan tahun 2012 2. Jumlah Seluruh Karyawan RSUD diperinci menurut status PNS/ NON PNS Status Karyawan di RSUD Kabupaten Karawang dibedakan dalam tiga Jenis status kepegawaian, sebagaimana tercantum dalam tabel dibawah ini Tabel 2.3 Status Karyawan 9

Tahun Uraian Jml. % Jml. % Jml. % Jml % jml % PNSD 530 58 538 56 537 56,4 516 52,4 507 51,57 Tenaga Kontrak Out Sourcing Jumlah Total 232 25 259 27 257 26,9 287 29,1 293 29,80 157 17 157 16 158 16,5 182 18,5 183 18,61 919 100 954 100 952 100 985 100 983 100 Jumlah karyawan RSUD Karawang secara keseluruhan pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 0,20%, dimana untuk PNSD mengalami penurunan sebesar 1,74 %, hal ini dikarenakan adanya PNS yang pensiun. Tenaga Kontrak mengalami kenaikan sebesar 2,09 %, dikarenakan adanya pengembangan layanan, sementara untuk Out Sourcing naik 0,54 %. 3. Jumlah Seluruh Karyawan RSUD diperinci menurut Status Pendidikan dan Profesi Jenis Pendidikan Karyawan yang ada di RSUD Karawang dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : No Tabel 2.4 Jenis Pendidikan karyawan Kualifikasi Pendidikan 10

I Tenaga Medis PNS Honor Jumlah 1 Dokter Umum 19 8 27 2 Dokter Spesialis Bedah 3 1 4 3 Dokter Spesilais Penyakit Dalam 4 1 5 4 Dokter Spesialis Kes. Anak 3 1 4 5 Dokter Spesialis Obgyn 5-5 6 Dokter Spesialis Radiologi 1 1 7 Dokter Spesialis Anestesi 3-3 8 Dokter Spesialis Patologi Klinik 1 1 9 Dokter Spesialis Jiwa 1 1 10 Dokter Spesialis Mata 2-2 11 Dokter Spesialis THT 1 1 2 12 Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin 1-1 13 Dokter Spesialis Kardiologi 1-1 14 Dokter SpesialisParu 1 1 2 15 Dokter Spesialis Syaraf 2 1 3 16 Dokter Spesialis Bedah Syaraf 1-1 17 Dokter Spesialis Bedah Orthopedi 2-2 18 Dokter Spesialis Urologi 2-2 19 Dokter SpesialisPatologi Anatomi 1-1 20 Dokter SpesialisPatologi Forensik 1 1 21 Dokter Spesialis lainnya - - - 22 Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik 1 1 2 23 Dokter Gigi 3-3 24 Dokter Gigi Spesialis 1-1 II Sub Total 56 19 75 Tenaga Keperawatan 1 Sarjana Keperawatan 28 3 31 2 Akper/ D3 Keperawatan 160 135 295 3 Perawat Kesehatan ( SPK/SPR) 8-8 4 Perawat Bidan 19 59 78 Sub Total 216 197 413 11

III Tenaga Kesehatan Masyarakat 1 S1 kesehatan Masyarakat 16-16 2 D3 Sanitarian 2-2 3 Tenaga kesehatan Masy lainya 1 3 4 IV Sub total 19 3 22 Tenaga Kefarmasian 1 Apoteker 3 2 5 2 Sarjana Farmasi - - - 3 D3 Farmasi - - - 4 Asisten Apoteker 14 9 35 Sub Total 17 11 28 V Tenaga Gizi 1 Akademi/D3 Gizi 6-6 2 Tenaga Gizi lainya 1-1 3 S1 Gizi - - - 4 S2 Gizi - - - Sub Total 7-7 VI Tenaga Keteknisan Medis 1 Radiografer 11 1 12 2 Pengatur rawat gigi 4-4 3 Teknisi Elektromedis 5-5 4 Analisis Kesehatan 14 8 22 5 Perekam Medis 8 2 10 6 Keteknisian Medis lainya 2 2 Sub Total 44 11 55 VII 1 Fisio Terapis 6-6 2 Okupasi terapis 1 1 3 Terapis Wicara 1-1 Sub Total 7 1 8 4 Dokter MHA/MARS 3-3 5 Dokter S2/S3 Kes Masy 3-3 12

VIII Tenaga non Kesehatan 1 Sarjana Psikologi 1-1 2 Sarjana Ekonomi/Akutansi 8 6 14 3 Sarjana Hukum 4-4 4 Sarjana Tehnik - - - 5 Sarjana kesejahtraan sosial 3 1 4 6 Sarjana Komputer 1 2 3 7 Sarjana lainya Sub Total 23 14 57 IX Sarjana Muda /D3 1 D3 Ekonomi Akutansi 4 3 7 2 D3 Komputer 1 2 3 2 D3Penata Anestesi 6 2 8 3 D3 lainya 2 3 5 Sub Total 13 10 23 X Sekolah Menengah Tingkat Atas 1 SMA /SMU 88 35 113 2 SMTP 8 8 3 SD 3 2 5 Sub Total 99 27 126 XI Tenaga Outsourching 1 Satpam 44 44 2 Cleaning service 105 105 3 Washrei. Kurir, adm, gizi 34 34 Sub Total 183 34 JUMLAH TOTAL 507 293 983 Jenis Pendidikan sampai tahun 2012 yang terbanyak adalah D3 Keperawatan 340 orang dan sebanyak 11 tenaga keperawatan / SPK dan pada tahun 2013 D3 Keperawatan 295 orang dan Keperawatan/SPK 8 orang berkurang sebanyak 13,23% dan 27,27% dibanding tahun 2012. 4. Jumlah Seluruh Karyawan RSU Menurut Peningkatan Status Pendidikan 13

Peningkatan status pendidikan karyawan RSUD Kabupaten Karawang dari tahun 2009 2013 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : No Tabel 2.5 Peningkatan Status Pendidikan Karyawan Tahun Jenjang Pendidikan 1 Dari SD ke SLTP - - 2 Dari SLTP ke SLTA - - 3 Dari SLTA ke S1 Adm. Negara - - 4 Dari SLTA ke D3 Analis - - 5 Dari SLTA ke D3 Rekam Medis - - 6 Dari SPK ke AKPER/ D3 Keperawatan - 4 4 4 7 Dari Bidan Ke D3 Kebidanan - 6 2 2 8 Dari Akper Ke S1 Kes.Mas. - - 6 6 9 Dari Akper ke S1 Keperawatan - 7 2 2 10 Dari S1 ke S1 K3 - - 11 Dari S1 ke S2 MARS - - 12 Dari S1 Ke S2 Mutu - - 1 13 Dari S1 ke S2 Asuransi Kesehatan - - 1 14 Dari S1 ke S2 Manajemen Kesehatan - - 15 Dari S1 Kedokteran ke S1 Hukum - - Kesehatan 16 Ke S1 Akuntansi - - 17 Ke S2 IKM - - 18 Dari SLTA ke S1 Ekonomi - - 2 2 JUMLAH - 17 16 16 2 Peningkatan status pendidikan dari 2009 sampai 2013 terus meningkat, tapi pada tahun 2009 tidak ada pengajuan pendidikan dan pada tahun 2012 sebanyak 16 orang atau 1,78% dari total seluruh karyawan, dimana peningkatan terbanyak adalah dari AKPER ke S1 sebanyak 7 orang (41,18 %). Pada tahun 2013 sebanyak 2 orang 14

No 5. Jumlah Seluruh Karyawan RSUD diperinci menurut status yang telah mengikuti pelatihan Jumlah karyawan yang telah mengikuti pelatihan dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 2.6 Jumlah Karyawan Yang Telah Mengikuti Pelatihan Jenis Pegawai Inser vice Tahun Off Inser Off Inser Off Inser Off Inser servic vice servi vice service vice servic vice Off servic ce 1 Medis 0 14 23 61 4 64 94 24 20 35 2 Paramedis 802 20 926 62 498 135 879 33 513 40 Keperawatan 3 Paramedis 311 63 22 29 54 14 148 30 71 10 Non Keperawatan 4 Non Medis 234 90 7 20 59 30 411 8 83 13 5 Direksi 206 124 28 49 JUMLAH 1.347 187 978 172 615 243 1.738 219 715 147 Jumlah karyawan yang telah mengikuti pelatihan baik inservice maupun offservice tahun 2013 mencapai rata-rata 1 kali perorang pertahun. E. SARANA FISIK BANGUNAN DAN PERALATAN 1. Fisik Bangunan RSUD Karawang relokasi pada tahun 2003 dari RSUD lama Jl. Dr Taruno ke tempat baru di Jl. Galuh Mas Raya No 1 Desa Sukaharja, Teluk Jambe Timur Karawang. Luas lahan di lokasi baru seluas 6,6 hektar yang berasal dari hibah seluas 5 hektar dan dari Pemda seluas 1,8 hektar. Luas bangunan sampai tahun 2012 seluas 37.366 m². Pada tahun 2013 RSUD Karawang mendapat bantuan dana dari APBD I untuk Pembangunan Gedung kelas III sebesar 15 milyar,yang realisasinya hanya 37%.( Rp. 5.///, hal ini dikarenakan permasalahan hukum yang dihadapi RSUD Karawang sehingga tidak ada personil yang sanggup untuk menjadi PPK 15

2. Peralatan Jumlah peralatan medis yang ada di RSUD Karawang belum memenuhi standar Depkes. Untuk pemenuhannya dilakukan secara bertahap, tidak saja dari anggaran fungsional rumah sakit tapi juga mendapat bantuan dari APBD I, II dan APBN. (Data Peralatan Medis terlampir) Pada tahun 2013, untuk melengkapi kebutuhan peralatan terutama peralatan medis, RSUD Karawang mendapat bantuan anggaran dari APBD I sebesar Rp. 9.000.000.000,- untuk pengadaan peralatan radiologi, laboratorium dan peralatan bedah.tetapi karena permasalahan hukum yang dihadapi oleh Rumah Sakit sehingga anggaran ini tidak terealisasi 16

BAB III PENCAPAIAN KINERJA I. INDIKATOR PENILAIAN PELAYANAN RUMAH SAKIT Untuk menilai tingkat keberhasilan atau memberikan gambaran tentang keadaan pelayanan di rumah sakit serta memberikan informasi yang dapat bermakna dapat diketahui dari tingkat pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayanan rumah sakit yang didukung oleh beberapa indikator. Terdapat banyak sekali indikator yang dipakai untuk menilai suatu rumah sakit, yang diantarannya sering dipergunakan adalah : A. Bed Occupancy Rate (BOR) B. Average Length Of Stay (ALOS) C. Bed Turn Over (BTO) D. Turn Over Interval (TOI) E. Net Death Rate (NDR) F. Gross Death Rate (GDR) G. Rata-Rata Kunjungan Poliklinik per hari H. Kegiatan Klinik Unit Darurat I. Kegiatan Kebidanan/ Persalinan J. Kegiatan Pembedahan K. Kegiatan Pemeriksaan Laboratorium L. Kegiatan Pemeriksaan Radiologi M. Kegiatan Pelayanan Darah N. Pelayanan Kegawatdaruratan O. Kegiatan Keluarga Berencana Rumah Sakit P. Kegiatan Rujukan Q. Cara Pembayaran II. PENCAPAIAN KINERJA 17

A. PELAYANAN MEDIS 1. Pelayanan Rawat Jalan a. Jumlah Kunjungan Poli Klinik Tabel 3.1 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan berdasarkan Poli Klinik Tahun 2009 s/d 2013 Tahun No. Poli Klinik 1 Penyakit Dalam 16.865 15.934 16.337 16.114 15135 2 Anak 12.189 10.111 8.171 7.638 6657 3 Bedah Umum 9.521 9.348 10330 11.033 11259 4 Bedah Orthopedi 2.405 2.127 2.284 2.582 3148 5 Bedah Urologi 3.231 3.531 3.769 4.164 4517 6 Bedah Syaraf 481 544 707 599 949 7 Ginekologi 4.862 4.742 4.757 4.414 4046 8 THT 9.048 9.135 8.438 8.017 7642 9 Mata 10.355 10.790 12.387 11.695 11478 10 Syaraf 9.733 8.964 8.697 9.084 9060 11 Kulit Kelamin 9.116 9.447 8.973 7.532 7099 12 Kardiologi 5.534 6.656 9.404 10.401 12118 13 Paru 9.085 8.435 9.715 9.539 9529 14 Gigi dan Mulut 4.997 5.087 4.964 4.635 3789 15 Umum/Pegawai 2.120 2.214 2.277 1.953 2050 16 ChekUp 4.304 954 765 855 1084 17 Eksekutif 3.100 3.118 3.819 3.849 3725 18 Akupunktur Medik 830 - - - - 19 Alternatif 210 221 253 367 499 20 Thalasemia - - - 1042 21 Obstetri / Kebidanan 5.397 4.630 4.281 4.038 3457 22 Bayi Sehat 513 496 343 303 252 23 Laktasi 911 1.001 1.106 984 835 24 Jiwa 267 994 1.474 2.291 2310 Jumlah Kunjungan 125.326 118.479 123.251 122.087 121680 Rata-rata perhari 484 490 509 488 495 Dari tabel diatas diperoleh gambaran bahwa kunjungan Rawat Jalan pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 1,19 % dibanding tahun 2012. Penurunan terbesar pada Poli dalam, ginekologi, Anak, mata, THT, Kulit-Kelamin, Gigi Mulut dan Obsetri. Untuk pengembangan pelayanan, ada bulan Maret tahun 2013i dibuka iklinik Thalasemia. 18

b. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan berdasarkan Jenis Pasien Tabel 3.2 Jumlah kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Jenis Pasien No. Jenis Pasien Tahun 1 Pasien Umum 45626 43.768 41.031 39.288 35495 2 Pasien Askes 27943 27.513 28.517 24.034 22542 3 Pasien 18241 16.541 14.974 14.617 13295 Perusahaan 4 Pasien Gakin 29381 26.949 36.016 41.812 48100 5 Lain lain 4/135 3.708 2.713 2.336 2284 Jumlah 125.326 118.479 123.251 122.087 121.680 Dari tabel diatas diperoleh gambaran bahwa jenis pasien terbanyak yang melakukan kunjungan ke Rawat Jalan pada tahun 2013 adalah Pasien Gakin sebanyak 48.100 atau sebesar 39,53%. Tabel 3.3 Prosentasi kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Jenis Pasien No. Jenis Pasien Tahun 2009 (%) 2010 2011 2012 2013 (%) (%) (%) 581 Pasien Umum 38,95 34,92 34,63 32,18 29,14 2 Pasien Askes 24,05 21,95 24,06 19,68 18,53 3 Pasien Perusahaan 15,70 13,18 12,63 11,97 10,93 4 Pasien Gakin 25,30 21,50 30,39 34,24 39,53 5 Lain lain 3,55 2,95 2,29 1,91 1,88 Jumlah 100 100 100 100 100 Grafik Komposisi Pasien Rawat Jalan Menurut Jenisnya 19

c. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan berdasarkan 20 Besar Penyakit Tabel 3.4 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan berdasarkan 20 Besar Diagnosa Penyakit Tahun 2013 No. Jenis Penyakit Jumlah Persentase (%) 1 Gagal Ginjal Lainnya 7.307 4,93 2 Gagal jantung 5.773 3,90 3 Penyakit Kulit & Jaringan Sub kutan lainnya 4.052 2,74 4 Penyakit Hipertensi Lainnya 3.793 2,56 5 Tuberkulosis (TB) Paru BTA (+) 3.555 2,40 6 Tuberkulosis Paru Lainnya 3.520 2,38 7 Gangguan Refraksi & Akomodasi 3.212 2,17 8 Penyakit Telinga & Prosesus Masatoid 3.144 2,12 9 Hipertensi Esensial (Primer) 2.899 1,96 10 Penyakit Esofagus,Lambung & Deodenum 2.805 1,89 11 Katarak dan gangguan lain lensa 2.567 1,73 12 Gangguan Jaringan Lunak Lainnya 2.564 1,73 13 Stroke 2.549 1,72 14 Epilepsi 2.541 1,72 15 Urolitiasis 2.396 1,62 16 Diabetes Mellitus Tidak Bergantung Insulin 2.377 1,61 17 Nyeri punggung bawah 2.328 1,57 18 Penyakit pulpa & Periapikal 2.133 1,44 19 Deman Yang Sebabnya Tidak Diketahui 1.972 1,33 20 Hernia Inguinal 1.832 1,24 21 Penyakit Lainnya 84.749 57,24 Jumlah 148.068 100 Pada tahun 2013, penyakit Gagal Ginjal lainnya menjadi penyakit terbanyak pasien Rawat Jalan yaitu sebanyak 7.307 atau 4,93% dari total Pasien. 2. Pelayanan Rawat Inap a. Kinerja Rawat Inap Indikator Kinerja Rawat Inap dapat dilihat dari pencapaian BOR, ALOS TOI, GDR, NDR, BTO seperti yang termuat dalam tabel berikut ini : 20

Tabel 3.5 Kinerja Rawat Inap Tahun 2009 s/d 2013 No Indikator Tahun Standar Normal (Barber- Johnson) 1 BOR 76,70 66,36 65,46 70,43 70,37 60-85% 2 ALOS 4,42 4,43 3,99 4,01 3,82 6-9 Hari 3 TOI 1,36 2,29 2,12 1,74 1,78 1-3 Hari 4 GDR 46,00 53,36 59,54 57,49 60,88 45 /1000 5 NDR 24,30 28,65 31,55 32,44 35,17 25 /1000 6 BTO 62,59 62,58 59,57 62,21 60,69 40-50 kali / tahun Tempat Tidur 355 373 373 387 387 Pada tabel 3.5 dapat diperoleh gambaran bahwa pada tahun 2013 hanya BOR, ALOS dan TOI yang berada pada nilai ideal, sedangkan dan GDR, NDR dan BTO berada diatas nilai ideal. Nilai BOR pada tahun 2013 mengalami penurunan sekitar... % dibandingkan 2012 Grafik Indikator Kinerja Rawat Inap b. Dua Puluh Besar Penyakit Penyebab Kematian Dua Puluh besar Penyakit Penyebab Kematian untuk pasien Rawat Inap di RSUD Kab. Karawang pada tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut ini : 21

Tabel 3.6 Dua Puluh Besar Penyakit Penyebab Kematian Pasien Rawat Inap Tahun 2013 No Diagnosa Jumlah Prosentase (%) 1 Perdarahan intracranial 165 11,53 2 Tuberculosis paru 88 6,15 3 Stroke tak menyebut perdarahan 51 3,56 4 Gagal Jantung 22 1,53 5 Gagal Jantung Lainnya 18 1,25 6 Septisemia 15 1,04 7 Aspiksiaa Lahir 8 0,55 8 Tetanus 8 0,55 9 Amebiasis 8 0,55 10 Gangguan endokin,nutrisi & metabolic lainnya 8 0,55 11 Pnemonia 7 0,48 12 Kejang 6 0,41 13 Anemia 6 0,41 14 Diare & gastroenteristik 6 0,41 15 Tipoid Fifer 4 0,27 16 Sirosis Hati 4 0,27 17 Penyakit system cerna lainnya 4 0,27 18 Neoplasma jnak 3 0,20 19 Leukemia 3 0,20 20 Penyakit jantung iskemik 3 0,20 21 Penyakit penyebab kematian lainya 985 68,88 Jumlah 1430 100 Penyakit penyebab kematian tertinggi adalah Perdarahan Intracranial, yakni sebanyak 165 pasien (11,53 %), kedua Tuberkulosis Paru sebanyak 88 pasien (6,15%) dan ketiga Stroke Tidak Menyebut Perdarahan sebanyak 51 pasien (3,56%) c. Dua Puluh Besar Diagnosa Penyakit Pasien Rawat Inap Dua puluh besar Diagnosa Penyakit pasien Rawat Inap di RSUD Kab. Karawang tahun 2013 dapat dilihat pada tabel dibawah ini : 22

Tabel 3.7 Dua Puluh Besar Diagnosa Penyakit Pasien Rawat Inap Tahun 2013 No Diagnosa Jumlah Prosentase (%) 1 Gagal Jantung 676 2,87 2 Aspiksia lahir 649 2,76 3 CRF gagal ginjal lainnya 628 2,67 4 Diare & Gastroenteristik 600 2,55 5 Tuberkulosis Paru 519 2,20 6 Typhoid fifer 434 1,84 7 Hernia inguinal 407 1,73 8 DHF 333 1,41 9 Dispepsia 300 1,27 10 Pneumonia 272 1,15 11 Infrak selebral 269 1,14 12 Katarak & gangguan lain lensa 250 1,06 13 Diabet militus tidak bergantung insulin 205 0,87 14 Demem dengue 196 0,83 15 Anemia 167 0,71 16 Sirosis hati 166 0,70 17 Penyakit paru obstruatif kronik lainnya 155 0,65 18 Perdarahan intracranial 154 0,65 19 Hipertensi esensial 140 0,59 20 Cedera intracranial 123 0,52 21 Penyakit lainnya 16845 71,71 TOTAL 23,488 100 Diagnosa penyakit Rawat Inap terbanyak pada tahun 2013 adalah Gagal Jantung diurutan pertama sebanyak 676 pasien atau 2,87% dari total pasien Rawat Inap. d. Jumlah Hari Rawat Jumlah hari perawatan dan hari lama dirawat dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut ini : 23

Tabel 3.8 Jumlah Hari lama dirawat dan hari perawatan No Indikator Tahun 1 Jumlah hari lama dirawat 98.257 85.959 88.605 96.579 89.764 2 Jumlah Hari Perawatan 99.651 86.679 89.122 99.758 99.395 3 Jumlah Pasien Masuk 22.199 20.028 22.242 21.428 27.147 4 Jumlah Pasien Keluar 23.220 20.028 26.142 24.075 23.488 Jumlah dari masing-masing indicator pada tabel diatas pada tahun 2013 hampir semua mengalami penurunan yakni hari lama dirrawat sebesar 7,05%,hari perawatan sebesar 0,36% dan pasien keluar sebesar 2,43%,hanya pasien masuk yang mengalami kenaikan sebesar 26,68% dibanding tahun 2012. e. Jenis Pasien Rawat Inap Jenis dan jumlah pasien Rawat Inap yang dibedakan menjadi lima golongan seperti terlihat pada tabel 3.9 dan tabel 3.10 dibawah ini : Tabel 3.9 Jenis Pasien Rawat Inap No Indikator Tahun 1 Gakin 13.700 10.546 16.170 14.297 16.394 2 Umum 5.258 5.671 5.572 5.255 3.822 3 Perusahaan 1.937 1.410 1.557 1.412 1.871 4 Askes 2.191 2.237 2.493 2.919 2.426 5 Lain-lain 233 164 350 192 129 Jumlah 23.320 20.028 26.142 24.075 24.642 Tabel 3.10 Prosentase jumlah dan Jenis Pasien Rawat Inap No Indikator Tahun 1 Gakin 58,74 52,65 61,85 59,38 66.,52 2 Umum 22,54 28,31 21,32 21,82 15,51 3 Perusahaan 8,30 7,04 5,95 5,86 7,59 4 Askes 9,39 11,16 9,53 12,12 9,84 5 Lain-lain 0,99 0,81 1,33 0,79 0,52 Jumlah 100 100 100 100 100 Prosentase pasien gakin dan Perusahan di tahun 2013 mengalami kenaikan masingmasing sebesar 7,14% dan 1,73%, sedangkan pasien Umum,Askes dan lain-lain mengalami penurunan masing-masing Umum 6,31 %,Askes sebesar 2,28% dan lain-lain sebesar 0,27% dibanding tahun 2012. 24

Grafik Komposisi Jumlah Pasien Rawat Inap Menurut Jenisnya f. Kelengkapan Pengisian Catatan Medik Kelengkapan pengisian catatan medik dari tahun ke tahun mengalami kenaikan seperti terlihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.11 Kelengkapan Pengisian Catatan Medik Tahun No Indikator Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % 1 Lengkap 17.931 84 17931 90 21258 96 23.904 99 22.333 99.9 0 2 Tidak Lengkap 2.088 16 2088 10 792 4 171 1 21 0.09 Jumlah 20.019 100 20019 100 22050 100 24.075 100 22.354 100 Kelengkapan pengisian catatan medis mengalami peningkatan sebesar 3 % dibanding tahun 2011, hal ini menunjukkan adanya peningkatan kinerja dokter dalam mengisi catatan medis pasien 25

Grafik Komposisi Jumlah Catatan Medis TA 2009-2013 g. Rawat Inap Berdasarkan Wilayah : RSUD Kabupaten Karawang tidak hanya melayanai pasien penduduk yang berada diwilayah Kabupaten karawang, tetapi juga melayani pasien yang berasal dari luar kabupaten sebagaimana yang terlihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.12 Jenis Pasien Berdasarkan Wilayah No Kabupaten Tahun 2009 (%) 2010 (%) 2011 (%) 2012 (%) 2013 (%) 1 Karawang 88 93,54 92,34 92,13 91,42 2 Bekasi 9 5,70 6,10 6,43 6,89 3 Subang 0,67 0,52 1,03 0,66 0,81 4 Purwakarta 0,16 0,16 0,4 0,24 0,46 5 Bogor 0,18 0.07 0,10 0,10 0,07 6 Kabupaten lainya 0,33 0,01-0,40 0,35 3. Pelayanan Bedah Kegiatan Operasi dilakukan di Instalasi Bedah sentral yang mempunyai 8 Kamar Operasi, tetapi baru 5 kamar yang dapat dioperasionalkan secara lengkap. Jumlah Kegiatan Operasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini : NO Indikator Kelas OperasI Tabel 3.13 Kegiatan Operasi Tahun 2009 s/d 2013 Tahun I BEDAH OBGYN 2193 1885 2.185 2617 2.551 II BEDAH UMUM 2307 2278 1.642 1870 1,917 26

III BEDAH ORTHOPEDI 402 366 396 464 421 IV BEDAH UROLOGI 324 317 410 226 279 V BEDAH MATA 753 766 561 572 779 VI BEDAH THT 1585 1734 33 36 743 VII BEDAH GIMUL 282 12 12 9 10 VII BEDAH SYARAF 118 152 193 201 264 Jumlah Total 8030 7964 5432 5.995 6.954 Tindakan bedah tahun 2013 mengalami peningkatan dari 5.995 menjadi 6.954 atau mengalami peningkatan sebesar 15,99 %. Jenis tindakan bedah yang mengalami peningkatan yaitu bedah Umum,Urologi,Mata,THT,Syaraf dan bedah gimul. 4. Pelayanan Gawat Darurat a. Jumlah Kunjungan Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah merupakan pintu gerbang rumah sakit, sebagai Instalasi yang menangani pasien gawat darurat. Jumlah Kunjungan di IGD dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.14 Jumlah Kunjungan IGD dari tahun 2009 s/d 2013 No Indikator Tahun 1 KLL (Kecelakaan Lalulintas) 1.112 1.742 1.456 1.463 2.588 2 KIN (Kecelakaan Industri) 11 13 4 4 58 3 KRT (Kecelakaan Rumah Tangga) 80 47 17 29 248 4 INMK 39 54 79 109 4 5 Lain-Lain 18.936 16.115 16.665 19.130 19.933 Jumlah Kunjungan 20.178 17.971 18.221 20.735 22.831 Rata-Rata/ Hari 55 49 50 57 63 Jumlah kunjungan IGD tahun 2013 mengalami kenaikan 10,10% dibanding tahun 2012,. Jumlah kujungan terbanyak pada tahun 2013 didominasi oleh pasien lain-lain, yakni pasien umum non kecelakaan. Dua puluh Besar Penyakit Non Bedah di IGD Jenis penyakit yang menempati 20 besar penyakit non Bedah di IGD dapat dilihat pada tabel dibawah ini : 27

Tabel 3.15 Dua Puluh Besar Penyakit Non Bedah di IGD Tahun 2013 No Jenis Penyakit Jumlah Prosentase (%) 1 Dispepsia 2180 2 Fever unspocified 1210 6,34 3 Stroke 1000 5,24 4 CHF 886 4,64 5 Diare Gastroenteritis 884 4,63 6 Typoid Fever 701 3,67 7 CRF (Chronic Renal Failure) 682 3,57 8 Febris Convulsi 577 3,02 9 Abdominal Pain 486 2,54 10 DHF 480 2,51 11 Anemia 465 2,43 12 Broncho Pnemonia 451 2,36 13 Gastritis 401 2,10 14 Hypogikemia 365 1,91 15 Acunt Runal Failure (ARF) 215 1,12 16 Tuborculosis Of lung 211 1,10 17 Hypertensi 204 1,06 18 Dengue Fever 204 1,06 19 Vertigo 195 1,02 20 Asthma 192 1,00 21 Penyakit lainnya 11989 62,84 J u m l a h 19077 100 Dua Puluh Besar Penyakit Non Bedah di IGD Tahun 2013 Penyakit yang terbanyak di IGD adalah Dispepsia sebanyak 2.180 orang atau sebesar 11,43 % dari total penyakit Non Bedah di IGD. b. Dua Puluh Besar Kasus Bedah Jenis penyakit yang menempati 20 besar penyakit Bedah di IGD dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.16 Dua Puluh Besar Kasus Bedah di IGD No Kasus Bedah Jumlah Prosentase (%) 1 Intracranial Injury 463 12,34 2 Open Wound Of Head 336 8,95 3 Open Wound Of Wrist 333 8,87 4 Open Wound Of Unspecified Body 280 7,46 5 Retensio Of Urine 259 6,90 6 Ileus Obstruktiv 140 3,73 7 Hernia Inguinal 131 3,49 8 Acut Appendisitis 120 3,20 28

9 Gangrene 47 1,26 10 Luka Gigitan 45 1,20 11 Urolithi asis 44 1,18 12 Haemoroids 44 1,18 13 Vulmus Apertum Jari Tangan 42 1,12 14 Trauma Oedema Cerebral 41 1,10 15 Frakture Of Ulma 40 1,07 16 Vulmus Apertum Jari Kaki 39 1,04 17 Frakture Kepala 11 0,30 18 Hiperplasia Prostat 4 0,11 19 Colic Renal 3 0,08 20 Corpus Aliemum 3 0,08 21 Penyakit lainnya 2425 64,60 J u m l a h 3754 100 Dua puluh besar kasus Bedah di IGD Tahun 2013 terbanyak adalah Intracranial Injury sebanyak 463 orang atau sebesar 12,34 % dari jumlah pasien bedah. c. Jumlah False Emergency False Emergency adalah pasien yang datang ke IGD tetapi bukan kasus gawat darurat. Tahun 2013 kasus false emergency sebanyak 9.416 pasien atau sebesar 41,24 % dari total kunjungan IGD. Tabel 3.17 Jenis Kasus di IGD Tahun No Jenis Ket. Kasus 1 2. Gawat Darurat Non Gawat 12.000 10.508 12.886 4.669 13.060 4.769 9.710 10.498 12.966 9.416 Pasien yang meninggal di IGD Darurat Dirujuk 240 172 129 167 99 tidak termasuk 4 Meninggal 269 244 263 360 350 DOA Jumlah 23.017 17.971 18221 20.735 22.831 d. Respon Time Respon time merupakan indikator kinerja di IGD, standar respon time di IGD yaitu 15 menit. Rata-rata Pasien yang dilayani perawat untuk mendapatkan tindakan life saving adalah 3 menit dan oleh dokter jaga IGD 5 menit. Sedangkan dari pelayanan life saving sampai dengan pasien boleh pulang atau dirawat rata-rata 1,5 jam. 29

5. Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak Kegiatan Pelayanan di Instalasi Ibu dan Anak yaitu meliputi kegiatan ANC, Persalinan, Perawatan Ibu dan Bayi, serta Imunisasi. a. Jumlah Persalinan Tabel 3.18 Kegiatan Persalinan Indikator Tahun % Jumlah Persalinan 2.648 2.286 2.831 3,189 3.452 Naik Jumlah Ibu Meninggal 25 16 31 24 41 Naik Jumlah Bayi lahir 2.566 2.201 2.767 3.140 3.386 Naik Hidup Jumlah Bayi Lahir mati 165 158 158 150 168 Naik Dari jumlah persalinan yang mengalami kenaikan di tahun 2013, tetapi ibu dan bayi yang meninggal mengalami penurunan, hal ini menunjukan adanya peningkatan kualitas pelayanan kepada ibu dan bayi b. Antenatal Care Antenatal care adalah pemeriksaan yang dilakukan terhadap ibu selama kehamilan, kegiatan ini dapat terlihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.19 Pemeriksaan Bumil Indikator Pemeriksaan Ibu Hamil Tahun 5.183 4.630 4.281 4.038 3.457 Jumlah pemeriksaan ibu hamil tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 14,38 %.jika dibandingkan dengan tahun 2012 c. Kunjungan Laktasi dan Imunisasi Tabel 3.20 Jumlah kunjungan Laktasi dan Imunisasi Indikator Tahun Laktasi 927 1.001 1006 984 835 Imunisasi : TT 1 136 133 112 59 30 30

TT 2 88 80 69 25 19 BCG 168 176 166 93 38 Polio 319 307 294 232 175 Hepatitis 244 272 271 217 153 DPT 130 139 113 74 21 Campak 21 27 31 22 7 Jumlah 2.033 2.135 2.062 1.722 1.278 Jumlah kunjungan laktasi dan imunisasi tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 25,78% dibanding tahun 2012. d. Jumlah Bayi Resti dan BBLR Tabel 3.21 Jumlah Bayi BBLR Indikator Tahun Jumlah bayi lahir Hidup 2.566 2.201 2.767 3.140 3.386 Berat Bayi Lahir 511 269 331 668 750 Rendah (BBLR) % BBLR 19,91 12,22 11,96 21,27 22,15 Persentase BBLR tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 0,88 % dibanding tahun 2012 Grafik Komposisi BBLR dibanding Bayi Lahir Hidup 31

6. Pelayanan Perawatan Kritis Jumlah Kunjungan pasien intensive mengalami penurunan sebesar 19,68% di tahun 2013 jika di bandingkan dengan tahun 2012 seperti terlihat pada table dibawah ini: Tabel 3.22 Kunjungan Pasien Perawatan Kritis Indikator Tahun Jumlah pasien ICU 145 213 263 315 220 Jumlah pasien Stroke 256 320 352 336 242 unit Jumlah pasien 485 660 674 605 587 Intermediate T O T A L 886 1.193 1.289 1.306 1.049 7. Pelayanan Haemodialisa Pelayanan Haemodialisa dilaksanakan sejak tahun 2005 dimulai dengan 24 pasien, dan setiap tahun mengalami peningkatan jumlah kunjungan. Saat ini Instalasi Haemodialisa sudah mempunyai 17 mesin Haemodialisa yang berasal dari kerjasama dengan PT Sinar Roda (NIPRO) dan PT Fesenius, serta dari Peruri menghibahkan 3 mesin. Walau demikian masih banyak pasien yang belum dapat dilayani karena keterbatasan peralatan yang ada. Indikator Tabel 3.23 Kunjungan Pasien Haemodialisa Tahun Umum 140 273 291 88 108 Askes 893 2.105 2,707 2.624 3.466 Perusahaan 123 204 299 305 340 Gakin 2149 3647 5647 7.886 7.983 Lainnya TOTAL 3.305 6.229 8.944 10.903 11.899 8. Pelayanan Forensik Sejak tahun 2009 RSUD Karawang mendapat dokter spesialis Forensik, sehingga mulai 2009 Kamar Mayat yang awalnya hanya sebagai Instalasi Pemulasaraan Jenazah berkembang menjadi Instalasi Forensik. Berikut hasil kegiatan di Instalasi Forensik 32

Tabel 3.24 Kegiatan Pelayanan Forensik Indikator Tahun Jenazah yang tdk dikenal di 75 83 69 41 53 pulasara & di kubur Jenazah yang dikenal & dipulasara 31 6 17 66 63 Jenazah yang dibawa pulang (tdk di 99 102 187 90 95 pulasara) Jenazah dari ruangan 745 1.004 1.416 1.817 1.280 TOTAL JENAZAH 950 1.195 1.689 2.014 1491 Total Jenazah di tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 25,96 %,diantaranya Jenazah yang dipulasara mengalami penurunan 4,54% dibanding tahun 2012. B. PELAYANAN PENUNJANG MEDIS Pelayanan penunjang medis meliputi Farmasi, Laboratorium, Radiologi, Sterilisasi, IRM dan Gizi. 1. Pelayanan Farmasi Instalasi merupakan revenue centre yang paling besar kontribusinya terhadap pendapatan rumah sakit. Jumlah Lembar Resep yang dilayani instansi ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.25 Jumlah Lembar Resep dan Resep Indikator Tahun Lembar Resep 278.567 190.215 211.272 218.427 327.799 Rata-Rata/hari 763 521 586 599 898 Jumlah Resep 1.247.036 651.803 754.429 825.998 1.642.809 Rata-rata/ hari 3.417 1.790 2.095 2.263 4,500 Pelayanan lembar resep pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 50,07% sedangkan jumlah resep juga mengalami kenaikan sebesar 98,88% dibanding tahun 2012. Bila dilihat dari pendapatan tahun 2013 tidak mengalami kenaikan tetapi jumlah resep dan lembar resep mengalami kenaikan.hal ini karena penggunaan obat generic lebih banyak. Time respon pelayanan resep masih melebihi waktu standar, sehingga pada tahun 2013, kebijakan direktur, mensentralisasi pelayanan obat di apotik pusat dengan tujuan untuk memperpendek time respon, mengefisiensi tenaga serta mempermudah pengawasan stok obat. 33

Grafik Komposisi Jumlah Lembar Resep dan Jumlah R/ 2. Pelayanan Laboratorium Laboratorium Klinik Jenis Pemeriksaan di Laboratorium Klinik terdiri dari pemeriksaan sederhana, sedang dan canggih. Adapun jumlah dari masing-masing pemeriksaan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 3.26 Jumlah dan Jenis Pemeriksaan Laboratorium Klinik Jenis Pemeriksaan Tahun Sederhana 190.210 23.772 43.275 46.172 47.409 Sedang 152.693 113.813 127.555 143.192 156.231 Canggih 8.870 50.686 53.429 62.325 65.399 Jumlah 351.773 188.271 224.259 251.599 269.039 Jumlah Pemeriksaan Laboratorium tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 6,9% di bandingkan dengan tahun 2012 Grafik Komposisi Jumlah Pasien Laboratorium Klinik 34

Laboratorium Patologi Anatomi Tabel 3.27 Jumlah Pemeriksaan Laboratorium Patologi Anatomi Indikator (Kelas Pemeriksaan) Tahun Sederhana - - - - - Sedang 176 183 147 111 45 Canggih 2.448 2.615 2.891 2.763 2.689 Jumlah 2.642 2.798 3.038 2.874 2.734 Jumlah Pemeriksaan Patologi Anatomi pada tahun 2013 mengalami penurunan 4,8 % jika dibandingkan dengan tahun 2012 Grafik Komposisi Jumlah pasien Lab. P.A 3. Pelayanan Bank Darah Pelayanan Bank darah sejak tahun 2009 mulai dilaksanakan di RSUD Karawang, di bawah Instalasi Laboratorium. Pada tahun 2012 pelayanan bank darah di bawah Instalasi Bank Darah Tabel 3.28 Jumlah Pelayanan Bank Darah tahun 2009 s/d 2013 Golongan Tahun A 1.686 1.777 2.180 2.813 3.008 B 1.580 1.728 2.248 2.798 2.893 O 2.031 2.155 2.795 3.461 3.594 AB 373 508 606 832 1.284 Jumlah Labu darah 5.735 6.168 7.326 9.962 8.709 Jumlah Pasien 2.979 4.745 5.710 6.842 5.117 Rata-rata/pasien 1,9 1,3 1,3 1,5 1,7 35

Jumlah pelayanan labu darah tahun 2013 mengalami penurunan sebanyak 1.725 labu atau sebesar 25,2 %, tetapi rata- rata pemakaian labu darah perpasien naik dari 1,5 labu menjadi 1,7 labu Grafik Komposisi Pemakaian Labu darah dan Jumlah pasien 4. Pelayanan Radiologi Instalasi Radiologi merupakan Instalasi revenue Center, data kegiatannya sebagaimana tercantum dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.29 Jumlah Pemeriksaan Radiologi tahun 2009 s/d 2013 Jenis Pemeriksaan Tahun Sederhana 17.401 17.067 18.454 20.363 20.331 Sedang 1.336 1.501 1.347 1.733 23 Canggih 841 901 870 943 682 USG 1.165 1.487 1332 1.721 1.842 CT Scan - 1.180 1560 1.496 1.724 Jumlah 20.743 22.136 23.563 26.256 24.602 Komposisi Jumlah pasien Radiologi Grafik 36

Jumlah pemeriksaan radiologi tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 6,3% dibandingkan tahun 2012. CT Scan mengalami penurunan sebesar 4,1 %dikarenakan ada kerusakan sehingga tidak dapat beroperasional selama dua bulan yaitu di bulan nopember dan desember 5. Pelayanan Sterilisasi Instalasi Sterilisasi Sentral merupakan instalasi cost center. Jumlah dan Jenis sterilisasi yang dilakukan di Instalasi Sterilisasi Sentral dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.30 Jumlah Pelayanan Sterilisasi tahun 2009 s/d 2013 Indikator Tahun Instrumen (tromol) 20.905 20.534 21.494 23.880 32.105 Gaas 263.415 5.915 - - Linen 2.769 1.166 2.400 - Karet 71 138 550 4.038 6.629 Jumlah 287.160 27.753 24.444 27.918 38.734 Jumlah pelayanan sterilisasi tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 38,7 % jika dibandingkan dengan tahun 2012. 6. Pelayanan Rehabilitasi Medis Kegiatan pelayanan Rehabilitasi Medis dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.31 Jumlah dan Jenis Pemeriksaan Rehabilitasi Medis tahun 2009 s/d 2013 Indikator Tahun Diathermi 6.232 6.994 3.818 4.150 6.612 Infra Red 923 4.445 1.062 962 2.172 Faradisasi 2.647 671 1.581 1.877 3.639 Ultra Sound 3.049 1.105 659 862 2.120 Traksi Cervikal 122 8 6 7 11 Traksi Lumbal 196 109 144 100 94 Exercise 643 960 647 701 2.558 Speak Therapi 318 502 552 615 367 Nebulizer 1.191 4.619 559 672 1475 Parafin Bath 875 349 195 244 359 Okupasi Therapi 207 197 232 399 506 Psikologi 65 82 37

Laser Terapi 47 TOTAL 16.403 19.959 9.455 10.654 20.042 Pelayanan Rehabilitasi Medis di tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 12,68 % 7. Pelayanan Gizi Kegiatan di Instalasi Gizi yaitu memberikan pelayanan makan kepada pasien dan karyawan secara selektif, serta melakukan penyuluhan dan konsultasi Gizi, jumlah dari kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.32 Pelayanan Instalasi Gizi dari tahun 2009 s/d 2013 Indikator Tahun Porsi Makan Pasien 271.047 239.850 240.750 190.496 263.043 Konsultasi Gizi 82.921 347 284 227 1650 Porsi makan/ snack Pegawai 65.196 64.975 77.191 60.485 73.342 Pelayanan makan kepada pasien mengalami peningkatan sebesar 38,1%, hal ini karena memang jumlah pasien rawat inap naik sebesar 26,6 % C. KEUANGAN 1. Anggaran Pendapatan Pendapatan Fungsional RSUD Kabupaten Karawang berasal dari Revenue Centre atau unit bisnis yang ada. Selain pendapatan fungsional RSUD mendapat bantuan dari APBD II, APBD I dan APBN a. Pendapatan Fungsional Tabel 3.33 Target Pendapatan dan Realisasi tahun 2009 s/d 2013 No Tahun Target Realisasi % 1 Pendapatan Tahun 2009 36.122.489.300 47.152.362.774 130,54 2 Pendapatan Tahun 2010 66.882.515.458 68.362.860.225 102,21 3 Pendapatan Tahun 2011 70.575.485.000 76.529.214.940 108,26 4 Pendapatan Tahun 2012 83.766,000.000 105.469.566.283 127,43 5 Pendapatan Tahun 2013 103.000.000.000 91.237.059.839 88,57 38

b. Pendapatan berdasarkan Revenue Centre Tabel 3.34 Pendapatan Fungsional Tahun 2013 NO UNIT KERJA TARGET REALISASI % I. Pendapatan Lain yang sah 0 0 0 Hasil Farmasi 0 0 0 II. JASA LAYANAN 1 Instalasi Bedah Sentral 13.747.650.000 14.313.324.984 104,11 2 Instalasi Rawat jalan 6.737.000.000 5.106.122.000 75,79 3 Inst Rawat Inap 16.005.650.000 11.859.742.611 74,09 4 Inst Laboratorium 5.887.625.000 4.602.974.105 78,18 5 Radiologi 3.909.810.000 2.792.616.660 71,43 6 Ambulance 255.000.000 211.821.197 83,07 7 IGD 2.927.690.000 2.160.308.032 73,79 8 Perawatan kritis 1.830.680.000 3.131.696.005 171,07 9 IRM 1.051.614.000 1.329.308.555 126,41 10 Patologi anatomi 971.750.000 779.294.277 80,19 11 KIA 1.990.000.000 1.636.809.860 82,25 12 Hemodialisa 5.473.600.000 5.748.942.908 105,03 13 Obat-obatan 37.445.114.000 32.794.128.597 87,58 14 Forensik 294.000.000 172.560.981 58,69 15 Instalasi Gizi 20.000.000 11.280.129 56,40 16 Lain-lain 2.808.100.000 1.146.703.063 40,83 Sub Total 101.355.283.000 99.787.633.964 88,59 III HASIL KERJASAMA 1 Hasil Kerjasama 1.044.700.000 919.088.002 87,98 39

2 Jasa Giro 600.000.000 530.337.873 88,39 Sub Total 1.644.700.000 1.449.425.875 88,13 Total 103.000.000.000 91.237.059.839 88,58 Pencapaian target realisasi pendapatan tahun 2013 sebesar 88,58 %, hal ini dikarenakan masih adanya piutang dari pelayanan jamkesda yang belum dibayae sebesar Rp.1.826.209.354,69 (bulan Desember 2013) dan pelayanan Jamkesmas sebesar Rp.16.566.053.192 (bulan Agustus s/d Desember 2013). Grafik Pendapatan dari jasa layanan 2. Belanja a. Belanja Total Diisi seperti bahan LKPD b. Belanja Tidak Langsung Yang termasuk belanja tidak langsung yaitu biaya gaji, tunjangan yang berasal dari APBD II, serta tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja Tabel 3.35 Belanja Tidak Langsung KEGIATAN TARGET REALISASI % Gaji dan Tunjangan 24.200.730.100 23.733.647.354 98 Tambahan penghasilan 7.744.888.500 2.590.500.000 33 40

berdasarkan beban kerja Total 31... Realisasi belanja tidak langsung hanya 82 %,dikarenakan pada anggaran perubahan terjadi kenaikan pemberian TPP yang bersumber dana APBD II,tetapi dalam peraturan bupati yang mengaturnya dijelaskan bahwa pemberian TPP ini dikecualikan untuk RSUD,sehingga RSUD dalam pembagian TPP tidak merealisasikan dari APBD II,tetapi menggunakan sumber dana fungsional RS dan termasuk dalam anggaran belanja langsng. c. Belanja Fungsional Yang dimaksud dengan belanja fungsional yaitu belanja dari pendapatan fungsional rumah sakit dengan nama Program Peningkatan Kualitas Pelayanan.Target anggaran serta realisasinya dari tahun 2009 s.d 2013 dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.36 Pagu Anggaran dan Realisasi Belanja Fungsional tahun 2008 s/d 2013 No Kegiatan Anggaran Realisasi % (Rp) (Rp) 1 Anggaran Belanja Tahun 2009 50.169.511.696 46.314.994.272 92 2 Anggaran Belanja Tahun 2010 89.804.914.334 86.193.415.871 96 3 Anggaran Belanja Tahun 2011 100.982.261.500 77.849.245.469 77 4 Anggaran Belanja Tahun 2012 101.344.902.261 89.701.643.405 89 5 Anggaran Belanja Tahun 2013 141.967.760.100 97.492.100.651 69 d. Belanja Modal Belanja Modal adalah merupakan belanja yang dananya bersumber dari APBD II, APBD I Dan APBN. Sumber dana tersebut dari tahun 2009 s/d 2013 dapat dilihat pada tabel dibawah ini : 41