KATA, MAKNA DAN PENERJEMAHAN ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan

ANALISIS KESALAHAN MORFOLOGIS DAN SINTAKTIS DALAM KARYA TERJEMAHAN. Oleh: Rita Erlinda

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS PADA ABSTRACT SKRIPSI MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks

KESALAHAN SEMANTIS DALAM TERJEMAHAN. Oleh: Rita Erlinda *

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia yang masih belum mempunyai kemampuan untuk. kehidupan sehari-hari baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara

BAB I PENDAHULUAN. berhasil menerjemahkan suatu teks dari bahasa sumber ke bahasa sasaran jika ia

KONSTITUENSI DALAM PROSES PENERJEMAHAN (Sebuah Tinjauan Singkat) CONSTITUENCY IN THE TRANSLATION PROCESS ( A Short Consideration)

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Walija (1996:4), bahasa

Kontribusi Penguasaan Semantik terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Mahasiswa IIPK Universitas Negeri Padang

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga

ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS

BAB 1 PENDAHULUAN. fonologi, morfologi, sintaksis, maupun semantik (Tarigan dan

BAB I PENDAHULUAN. sasaran (selanjutnya disingkat Bsa) se-alami mungkin baik secara arti dan secara

BAB I PENDAHULUAN. Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif; biasanya

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Majid (1997:2) dalam Syihabuddin (2002:1) mengatakan bahwa suatu kebudayaan

BAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan

BAB I PENDAHULUAN. atau sebuah konstruksi tata bahasa yang terdiri atas dua kata atau lebih.

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita

KETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan terdapat hubungan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat

PENILAIAN PENERJEMAHAN EKSPLISIT ARTIKEL KLASIK DALAM MAJALAH TRIWULAN EDISI 39 TAHUN 2006 (Studi Penerjemahan Bahasa) Dance Wamafma

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik

The Influence of the Mother Tongue in Learning English Pengaruh Bahasa Ibu dalam Mempelajari Bahasa Inggris

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text

BAB I PENDAHULUAN. penerima dan bahasa menjadi media dalam penyampaian informasi tersebut.

PERGESERAN BENTUK DALAM TERJEMAHAN ARTIKEL DI MAJALAH KANGGURU INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk,

MAKNA PENERJEMAHAN IDIOM BAHASA JEPANG PADA KOMIK DORAEMON EDISI SEBELAS

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pembelajar bahasa asing pada pendidikan formal, sudah sewajarnya

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula melalui bahasa, menurut Poerwadarmita (1985; 5), bahasa adalah alat

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata.

PENTINGNYA PENGETAHUAN IDEOLOGI PENERJEMAHAN BAGI PENERJEMAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini yang bercirikan keterbukaaan, persaingan, dan

ANALISIS BUDAYA MATERIAL DALAM TERJEMAHAN KUMPULAN CERITA PENDEK MADEMOISELLE FIFI KARYA GUY DE MAUPASSANT

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik

STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH PRAGMATIK DALAM BUKU PRINCIPLES OF PRAGMATICS KARANGAN GEOFREY LEECH

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengekspresikan. sesuatu, baik untuk menyatakan pendapat, pengalaman atau untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan

PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA MAHASISWA D3 TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. keunikan tersendiri antara satu dengan yang lainnya. Keragaman berbagai bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah ciri utama manusia dan merupakan alat komunikasi paling

Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hendra Setiawan, 2015

BAB I PENDAHULUAN. bahasa manusia. Sebagai alat komunikasi manusia, bahasa adalah suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kekeliruan (mistake) dan kesalahan (error). Kekeliruan adalah penyimpangan atau

PENGGUNAAN METODE SETIA (FAITHFUL) DALAM MENERJEMAHKAN KARYA SASTRA BERUPA CERITA PENDEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang sempurna dibandingkan dengan mahluk ciptaan

KALIMAT TRANSFORMASI SEMATAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. dan bukan suatu khayalan yang tidak tampak (Language may be form and not

INTERFERENSI LEKSIKAL, FRASIOLOGIS, DAN KLAUSAL BAHASA JAWA KE DALAM BAHASA INDONESIA DALAM MAJALAH AULA

TERJEMAH DWIBAHASA Pengantar ke Arah Pendekatan Linguistik

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, penerjemah lebih banyak

INTERFERENSI BAHASA INDONESIA DALAM PEMAKAIAN BAHASA INGGRIS PADA WACANA TULIS SISWA

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

BAB I PENDAHULUAN. Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang,

ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM NOVEL LASKAR PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA THE RAINBOW TROOPS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam

2015 FAKTOR-FAKTOR PREDIKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN MEMBACA PEMAHAMAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi memunyai peranan yang sangat

ANALISIS KESALAHAN PADA PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINAT OLEH SISWA KELAS XI SMA N 3 MANADO JURNAL. Oleh. Marcelyn Maya Liza Dolonseda.

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya

BAB I PENDAHULUAN. pada kekuatan imaginasi. Fungsi imaginative bahasa biasanya digunakan pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Pada kajian pustaka dicantumkan beberapa penelitian terdahulu yang

BAB II LANDASAN TEORI. A. Bahasa Mandarin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN ROAD MAP PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai relevansi dengan penelitian Arifin yang berjudul Analisis

KONSTRUKSI ATURAN PENGGABUNGAN DUA GRAF KALIMAT (The Construction of a Rule to Combine Two Sentence Graphs)

Experiential Learning pada Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. diuraikan, diperlukan sejumlah teori yang menjadi kerangka landasan di dalam

ANALISIS KESALAHAN PENERJEMAHAN TEKS BAHASA INGGRIS-BAHASA INDONESIA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA SEMESTER VI TAHUN 2016/2017.

IHWAL MENERJEMAHKAN: PROPOSISI TEORETIS CAKUPAN PENGKAJIAN DAN PENELITIAN

menjadi tolak ukur terhadap isi dari karya ilmiah tersebut. Pembaca akan tertarik atau tidak

BAB I PENDAHULUAN. alam pikiran sehingga terwujud suatu aktivitas. dalam pikiran pendengar atau pembaca.

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran. Berdasarkan Undang - Undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 Bab I, bahwa

KESALAHAN SINTAKSIS BAHASA JEPANG TULIS MAHASISWA SASTRA JEPANG UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisis turutan..., Bima Anggreni, FIB UI, 2008

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 PENUTUP. Campur code..., Annisa Ramadhani, FIB UI, Universitas Indonesia

Transkripsi:

KATA, MAKNA DAN PENERJEMAHAN Zulia Karini, S.S, M.Hum Dosen STMIK AMIKOM Purwokerto karini_zulia@amikompurwokerto.ac.id ABSTRAK Makna dan penerjemahan memiliki hubungan yang sangat erat. Menerjemahkan berarti melibatkan pergeseran serangkaian makna atau unit linguistik dari satu bahasa ke bahasa lain. Dalam hal ini berarti dari bahasa sumber ke bahasa sasaran, dan siswa sering membuat kesalahan. Kesalahan terjadi karena ketidakmampuan siswa untuk mentransfer makna leksikal dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa kesalahan yang sering dibuat siswa dalam hal menerjemahkan makna leksikal dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif, yaitu mendeskripsikan secara faktual kesalahan-kesalahan linguistik yang ditemukan dalam teks terjemahan berdasarkan fakta yang ada. Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah kesalahan-kesalahan dalam menerjemahkan Teks Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia yang dilakukan oleh mahasiswa Teknik Informatika. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut bahwa beberapa ketidakmampuan penerjemah untuk mentransfer makna kata dikarenakan: 1) kurangnya penguasaan kosa kata; 2) ketidakmampuan dari penerjemah untuk menemukan sinonim yang memiliki kelas kata yang sama dengan kata yang diterjemahkan dalam bahasa sasaran yang disebut transformasi kata-kata. Kata kunci: kata, makna, terjemahan, analisis kesalahan PENDAHULUAN Kata merupakan unsur pembentuk bahasa yang memiliki sejumlah makna. Misalnya, kata rumah, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki beberapa makna yakni 1) bangunan untuk tempat tinggal; 2) bangunan pada umumnya (seperti gedung). Gabungan dari beberapa kata akan membentuk suatu frasa, misalnya rumah saya, rumah yang bercat biru, dan lain-lain. Dari kata, juga akan terbentuk klausa, yakni satuan gramatikal yang berupa kelompok kata, sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat dan berpotensi menjadi kalimat, misalnya Ayah sudah datang. Untaian beberapa kata juga akan Jurnal Probisnis Vol 9 No. 1 Februari 2016 64

membentuk kalimat, yaitu kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan, misalnya Dia telah belajar Bahasa Inggris sejak dia berusia lima tahun. Kata-kata yang memiliki makna tersebut mempunyai ciri-ciri khusus yang sangat mempengaruhi penerjemahan (Larson, 1984), diantaranya adalah pertama, komponen makna selalu dikemas di dalam butir-butir leksikal (kata), tetapi cara pengemasan ini berbeda-beda dari satu bahasa ke bahasa yang lain. Misalnya, benda untuk tempat duduk yang memiliki kaki dan sandaran dalam bahasa Indonesia disebut kursi, dalam bahasa Inggris disebut chair. Kedua, komponen makna yang sama bisa muncul di beberapa butir kata yang berbeda, misalnya dalam bahasa Indonesia untuk menyebut kambing yang berbulu tebal (bulunya dipakai bahan membuat wol) hanya mengenal satu kata yakni kambing, namun dalam bahasa Inggris terdapat banyak kata atau istilah yang masing-masing memiliki makna yang berbeda untuk menyebutnya yaitu sheep (kambing secara umum), lamb (kambing muda), ram (kambing dewasa jantan), atau ewe (kambing dewasa betina). Begitupun sebaliknya, dalam bahasa Indonesia kita mengenal istilah membawa, menggendong, memanggul, memikul, menjinjing, namun dalam bahasa Inggris biasanya diterjemahkan dengan kata carry atau bring atau diberi keterangan dibelakang kata tersebut, contohnya carry the bag in his shoulder (dapat diterjemahkan dengan memikul tas). Ketiga, satu wujud kata bisa digunakan untuk mewakili beberapa makna. Misalnya, kata run dalam kalimat yang berbeda memiliki makna yang berbeda pula: The Serayu river runs slowly (Sungai Serayu mengalir perlahan), Her nose runs badly (Dia pilek), Father runs his business very well (Ayah menjalankan bisnisnya dengan sangat baik). Konsep utama penerjemahan adalah upaya mengganti teks bahasa sumber (BSu) dengan teks yang sepadan dalam bahasa sasaran (BSa). Dengan kata lain, penerjemahan adalah mengalihbahasakan teks BSu menjadi teks BSa dengan makna yang sepadan. Kegiatan penerjemahan merupakan keterampilan yang sulit, terutama bagi mahasiswa yang latar belakang pendidikannya non bahasa Inggris. Namun, di sisi lain mahasiswa tersebut membutuhkan Jurnal Probisnis Vol 9 No. 1 Februari 2016 65

penerjemahan untuk membantu mereka dalam memahami teks ajar yang kebanyakan berbahasa sumber Bahasa Inggris, ataupun untuk mendapatkan informasi penting guna mendukung kegiatan belajar mengajar mereka di perkuliahan. Tak jarang mereka pun harus melakukan penerjemahan manual, yakni mereka mencoba menerjemahkan sendiri teks-teks berbahasa Inggris tersebut dengan cara mengambil terjemahan tiap-tiap kata dari kamus dan kemudian merangkaikannya, dengan demikian mengabaikan kesalahan baik kesalahan bentuk kalimat maupun kesalahan makna kata. Dalam penelitian ini kesalahan penerjemahan difokuskan pada kesalahan linguistik (linguistic errors). Yang dimaksud dengan kesalahan linguistik adalah kesalahan penerjemahan berkaitan dengan komponen/aspek kebahasaan antara lain morfologi, sintaksis dan semantis. Analisis kesalahan linguistik ini difokuskan pada kesalahan semantis yakni ketidakmampuan penerjemah menampilkan makna kata secara leksikal dari bahasa sumber atau BSu (dalam hal ini Bahasa Inggris) ke bahasa sasaran atau BSa (dalam hal ini Bahasa Indonesia). KAJIAN TEORI 1. Pengertian Kata Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata merupakan 1) unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dl berbahasa; 2) ujar; bicara; 3) a.morfem atau kombinasi morfem yang oleh bahasawan dianggap sebagai satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas; b. satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal (misal batu, rumah, datang) atau gabungan morfem (misal pejuang, pancasila, mahakuasa); 2. Pengertian Makna Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia makna merupakan maksud pembicara atau penulis; pengertian yang diberikan kpd suatu bentuk kebahasaan. 3. Pengertian Penerjemahan Definisi tentang penerjemahan telah banyak sekali dikemukakan oleh beberapa pakar penerjemahan. Definisi pertama yang diberikan disini adalah Jurnal Probisnis Vol 9 No. 1 Februari 2016 66

menurut Newmark (1988:5) yang menyatakan, it is rendering the meaning of a text into another language in the way that the author intended the text. Dalam pernyataan ini, Newmark berpendapat bahwa penerjemahan berarti menerjemahkan makna suatu teks ke dalam bahasa lain sesuai dengan yang dimaksudkan pengarang. Berdasarkan definisi dari Newmark ini, maka makna dalam bahasa sasaran harus sesuai dengan makna dalam bahasa sumber. Senada dengan Newmark, Bell (1991:6) juga menyatakan bahwa translation is the replacement of a representation of a text in one language by a representation of an equivalent text in a second language. Jadi menurut Bell, penerjemahan berarti penggantian suatu perwakilan dari sebuah teks yang padan dalam bahasa kedua. Dengan kata lain, penerjemahan tidak sekedar menggantikan sebuah teks dalam bahasa sumber ke bahasa sasaran, namun harus memikirkan makna kata yang digantikan itu, dan makna tersebut haruslah sepadan dengan makna pada bahasa sumber. 4. Analisis Kesalahan Linguistik Analisis kesalahan merupakan bidang kajian yang masuk dalam payung linguistic terapan. Kajian ini sebenarnya bukan hal yang baru bagi para guru bahasa, karena hasil penerapan analisis kesalahan dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar bahasa, baik untuk memperbaiki kesalahan yang dibuat pembelajar maupun untuk membantu guru/dosen menyusun strategi pembelajaran yang tepat. Brown (1980:166) mendefinisikan analisis kesalahan (error analysis) sebagai the fact that learners do make errors and thes errors can be observerd, analysed and classified to reveal some thing of the system operating within the learner led to a surge of study of learners errors called error analysis. Kesalahan dalam kajian analisis kesalahan dapat diklasifikasikan ke dalam 2 macam yaitu kesalahan (error) dan kekeliruan (mistakes). Kekeliruan terkait ketidakmampuan menghasilkan ujaran berbahasa yang tidak disengaja, kekeliruan bukan merupakan hasil dari kurangnya kompetensi berbahasa yang dimiliki pembelajar. Kekeliruan ini sifatnya tidak sistematis, sehingga ketika pembelajar bahasa menyadari kekeliruan tersebut dapat segera memperbaikinya. Sebaliknya Jurnal Probisnis Vol 9 No. 1 Februari 2016 67

kesalahan (error) merupakan kesalahan yang dibuat oleh pembelajar bahasa bersifat sistematis yang disebabkan karena tidak memiliki kompetensi berbahasa yang memadai. Penyimpangan-penyimpangan berbahasa yang terjadi sistematis, berulangulang, dan bersumber dari kompetensi berbahasa si pembelajar bahasa akibat belum/tidak terkuasainya kaidah (rule) bahasa yang sedang dipelajari ini dapat dianalisis secara empiris. Analisis ini dikenal dengan Analisis Kesalahan Linguistik (Linguistic Error Analysis) (Norrish, 1983). Analisis kesalahan linguistis ini dikelompokkan ke dalam tiga jenis, yaitu: (1) kesalahan semantis (semantic errors)-- incapability of a translator to grasp meaning of the word in isolation (ketidakmampuan penerjemah menampilkan makna kata secara leksikal dari BSu ke Bsa), (2) kesalahan morfologis (morphological errors)--incapability to grasp meaning of the words that undergo changing either by inflectional or derivational affixes (ketidakmampuan penerjemah untuk menampilkan makna yang berasal dari imbuhan infleksional maupun derivasional pada satu kata), dan (3) kesalahan sintaksis (syntactic errors)-- incapability to grasp meaning or message determined by word order and deviation in using phrase structure, clause, and sentence (ketidakmampuan penerjemah menampilkan makna atau pesan bahasa sumber yang dicirikan oleh kesalahan urutan kata (word order) dan penyimpangan dalam pemakaian struktur frasa, klausa, dan kalimat). METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah kesalahan-kesalahan dalam menerjemahkan Teks Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia yang dilakukan oleh mahasiswa Teknik Informatika. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, yaitu mendeskripsikan secara faktual kesalahankesalahan linguistik yang ditemukan dalam teks terjemahan berdasarkan fakta yang ada. Jurnal Probisnis Vol 9 No. 1 Februari 2016 68

Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yaitu sumber data penelitian yang didapat langsung dilapangan yaitu dengan membagikan instrumen penelitian berupa tes terjemahan kepada mahasiswa Teknik Informatika sebagai Responden. Data sekunder yang digunakan adalah data yang diperoleh dari studi pustaka yaitu sumber-sumber bacaan buku, jurnal serta website yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini. HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut ini disajikan analisa beberapa kesalahan penerjemahan yang berkaitan dengan kesalahan semantis. Kesalahan semantis adalah kesalahan yang terjadi karena ketidakmampuan penerjemah untuk mentransfer makna leksikal sebuah kata dari bahasa sumber (bahasa Inggris) ke bahasa sasaran (bahasa Indonesia). Analisis kesalahan ini diambil dari hasil terjemahan beberapa mahasiswa jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Purwokerto. Para mahasiswa tersebut (dalam hal ini bertindak sebagai responden) menerjemahkan suatu teks singkat berbahasa Inggris yang diambil dari buku English For Computer Science (Mullen, Norma D & P Charles Brown, 1983). Salah satu ketidakmampuan penerjemah mentransfer makna sebuah kata disebabkan oleh: 1) kurangnya penguasaan terhadap kosakata; 2) ketidakmampuan penerjemah menemukan padanan kata yang memiliki kelas kata yang sama dengan kata yang diterjemahkan pada bahasa sasaran yang disebut juga dengan transformasi kata (word transformation). Berikut ini hasil analisisnya. (Karini, 2014) 1) Kurangnya Penguasaan terhadap Kosakata Ketidakmampuan penerjemah mencari padanan kata yang sesuai disebabkan kurangnya penguasaan kosa kata (vocabulary mastery) yang diwujudkan dengan berbagai cara, yaitu: a. Memilih padanan kata yang maknanya tidak/kurang sesuai dengan makna kata dalam BSu Jurnal Probisnis Vol 9 No. 1 Februari 2016 69

Pada frasa translating the algorithm into a high-level language dan frasa and logical operations terdapat kesalahan dalam menerjemahkan adjektiva high (tinggi) dan adjektiva logical (logis). Oleh seorang responden, adjektiva pertama diterjemahkan dengan rumit sedangkan adjektiva berikutnya oleh seorang responden diterjemahkan dengan (ilmu) yang memiliki makna yang berbeda dengan makna pada Bsu-nya. b. Menuliskan kembali kata yang terdapat di dalam teks sumber Ketidakmampuan penerjemah mencari padanan kata yang sesuai disebabkan kurangnya penguasaan kosa kata (vocabulary mastery) diwujudkan oleh beberapa responden dengan menuliskan kembali kata yang terdapat di dalam teks sumber, yakni kata accessible pada frasa to make the results of these operations accessible to humans, kata former pada kalimat The former means grouping transactions and processing them as one unit, dan kata available pada frasa and available. Adjektiva-adjektiva tersebut telah memiliki padanan kata dalam Bsa, sehingga seharusnya dapat diterjemahkan berturut-turut sebagai berikut: dapat diakses, yang pertama, dan tersedia. c. Mengosongkan terjemahan untuk kata tersebut Beberapa responden mengosongkan terjemahan untuk kata pada Bsu disebabkan karena ketidakmampuannya mencari padanan kata yang sesuai disebabkan kurangnya penguasaan kosa kata, antara lain ditemukan pada frasa the former means grouping transactions and processing them as one unit. Beberapa responden tidak menerjemahkan adjektiva former ini, Begitupun pada adjektiva latter pada frasa while the latter refers to processing the data almost simultaneously dibiarkan kosong atau tidak diterjemahkan oleh beberapa responden. d. Menerjemahkan kata tersebut dengan kata yang tidak ada hubungannya dengan kata yang diterjemahkan Kurangnya penguasaan kosa kata diwujudkan responden-responden dengan memilih padanan kata yang maknanya tidak/kurang sesuai dengan makna kata dalam Bsu, hal ini menimbulkan banyaknya variasi terjemahan yang dihasilkan, misalnya adjektiva latter pada frasa while the latter refers to Jurnal Probisnis Vol 9 No. 1 Februari 2016 70

processing the data almost simultaneously oleh beberapa responden diterjemahkan dengan surat, penyuratan, terakhir, terbelakang, sebelum, yang lain, mengerahkan akhir, yang paling belakang, yang terakhir, mengirim, mengirim surat, menunjukkan terakhir, dan kemudian. Seharusnya kata latter diterjemahkan dengan yang kedua. 2) Transformasi Kata Kesalahan semantis berupa ketidakmampuan penerjemah menemukan padanan kata yang memiliki kelas kata yang sama dengan kata yang diterjemahkan pada bahasa sasaran atau disebut dengan transformasi kata (word transformation). Kesalahan semantis yang terjadi adalah kesalahan transformasi kelas kata dari verba menjadi nomina yang memunculkan banyaknya variasi terjemahan. Pada kalimat The functions of programmers are to prepare, test,, and document computer programs verba test pada Bsu seharusnya diterjemahkan juga menjadi bentuk verba dalam Bsa. Namun beberapa responden menerjemahkan verba ini menjadi kelas kata yang berbeda, yaitu mereka mungin menganggap bahwa kata test ini merupakan nomina, sehingga muncullah aneka kesalahan dalam penerjemahan kata ini yakni tes, pengujian, dan ujian yang seharusnya diterjemahkan dengan menguji. Begitu juga pada kata document yang berkelas kata verba dalam Bsu namun diterjemahkan menjadi nomina dalam Bsa menjadikan maknanya menjadi tidak akurat. Kesalahan transformasi kata tersebut memunculkan variasi terjemahan dari kata document seperti berikut ini dokumen, dokumentasi, dan surat. Verba formulating dalam frasa formulating an algorithm to solve it diterjemahkan dengan kata berkelas nomina sehingga memunculkan variasi kesalahan antara lain perumusan, perhitungan, dan rumus. Seharusnya verba formulating diterjemahkan dengan merumuskan. Kesalahan transformasi kelas kata dari nomina menjadi verba juga memunculkan banyaknya variasi kesalahan terjemahan. Processing pada frasa Data processing refers to the operations merupakan kata berkelas nomina namun beberapa responden menerjemahkannya menjadi kata berkelas verba yakni memproses, dan menyerahkan. Seharusnya kata ini diterjemahkan menjadi Jurnal Probisnis Vol 9 No. 1 Februari 2016 71

pemrosesan. Kata file yang berkelas kata nomina pada Bsu diterjemahkan oleh satu orang responden menjadi kata berkelas verba mengarsipnya. Seharusnya kata file ini diterjemahkan dengan arsip. Begitupun pada nomina program diterjemahkan menjadi verba memprogram oleh dua responden, menjadikan maknanya tidak akurat. Seharusnya diterjemahkan dengan program. Kesalahan transformasi kelas kata dari adjektiva menjadi nomina yang juga memunculkan banyaknya variasi terjemahan. Kata logical pada frasa logical operation merupakan bentuk adjektiva yang menerangkan nomina operation sehingga akan lebih tepat jika kata logical ini diterjemahkan dengan bentuk adjektiva menjadi yang logis. Beberapa responden menerjemahkan kata ini dengan kelas kata nomina yakni logika sehingga makna pada Bsanya menjadi tidak akurat. KESIMPULAN DAN SARAN Makna dan terjemahan mempunyai hubungan yang sangat erat. Menerjemahkan berarti memindahkan makna dari serangkaian atau satu unit linguistik dari satu bahasa ke bahasa lain. Dalam memindahkan makna dari bahasa sumber ke bahasa sasaran, seringkali mahasiswa melakukan kesalahan. Kesalahan tersebut terjadi karena ketidakmampuan mahasiswa untuk mentransfer makna leksikal sebuah kata dari BSu ke BSa. Salah satu ketidakmampuan penerjemah mentransfer makna sebuah kata disebabkan oleh: 1) kurangnya penguasaan terhadap kosakata; 2) ketidakmampuan penerjemah menemukan padanan kata yang memiliki kelas kata yang sama dengan kata yang diterjemahkan pada bahasa sasaran yang disebut juga dengan transformasi kata (word transformation). Ketidakmampuan penerjemah mencari padanan kata yang sesuai disebabkan kurangnya penguasaan kosa kata (vocabulary mastery) yang diwujudkan dengan berbagai cara, yaitu (1) menuliskan kembali kata yang terdapat di dalam teks sumber, (2) menerjemahkan kata tersebut dengan kata yang tidak ada hubungannya dengan kata yang diterjemahkan, (3) memilih padanan Jurnal Probisnis Vol 9 No. 1 Februari 2016 72

kata yang maknanya tidak/kurang sesuai dengan makna kata dalam BSu dan (4) mengosongkan terjemahan untuk kata tersebut. Kesalahan semantis berupa ketidakmampuan penerjemah menemukan padanan kata yang memiliki kelas kata yang sama dengan kata yang diterjemahkan pada bahasa sasaran atau yang disebut dengan transformasi kata (word transformation). Bentuk-bentuk transposisi yang ditemukan terdiri atas: (a) Verba Nomina (b) Nomina Verba dan (c) Adjektiva Nomina. DAFTAR PUSTAKA Bell, Roger T. 1991. Translation and Translating: Theory and Practice. London and New York: Longman. Brown, H.D. 1980. Principles of Language Learning and Teaching. New Jersey: Prentice-Hall Inc. Karini, Zulia. 2014. Diagnosis Kesulitan Menerjemahkan Teks Berbahasa Inggris bagi Mahasiswa Teknik Informatika. Jurnal Lingua Idea. Vol. 5, No. 2, Juli 2014. Purwokerto: Jurusan Ilmu Budaya, UNSOED. Larson, L. Mildred. 1984. Meaning Based Translation: A Guide to Cross Language Equivalence. Lanham: University Press of America. Mullen, Norma D & P Charles Brown. 1983. English For Computer Science. Oxford: Oxford University Press. Newmark, Peter. 1988. Approaches to Translation. New York: Pergamon Press. Norrish, John. 1983. Language Learners and Their Errors. Hong Kong: The Macmillan Press Limited. Setiawan, Ebta. 2010-2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia offline Versi 1,3. Jurnal Probisnis Vol 9 No. 1 Februari 2016 73