BAB I PENDAHULUAN. Majid (1997:2) dalam Syihabuddin (2002:1) mengatakan bahwa suatu kebudayaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Majid (1997:2) dalam Syihabuddin (2002:1) mengatakan bahwa suatu kebudayaan"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Majid (1997:2) dalam Syihabuddin (2002:1) mengatakan bahwa suatu kebudayaan tidak lahir dari kekosongan. Ia didahului oleh kebudayaan-kebudayaan lain yang menjadi unsur pembentuknya. Kebudayaan suatu bangsa selalu merupakan ikhtisar dari kebudayaan sebelumnya atau seleksi dari berbagai kebudayaan lain. Dengan demikian, kebudayaan dapat dipandang sebagai proses memberi dan menerima. Proses di atas terjadi dan berkembang melalui berbagai sarana, di antaranya melalui penerjemahan. Catatan sejarah menegaskan bahwa peradaban Islam pertama-tama berkembang melalui penerjemahan karya-karya lama Yunani, Persia, India, dan Mesir dalam bidang ilmu eksakta dan kedokteran. Kegiatan ini dimulai pada masa pemerintahan khalifah Abu Ja far al-mansur ( H / M.), Seorang khalifah dari Dinasti Abbasiah. Upayanya ini mencapai kegairahan yang menakjubkan pada masa khalifah Al-ma mun sehingga mengantarkan umat Islam ke masa keemasan. (Majid, 1997:98-99) Yunus (1989:4) dalam Syihabuddin (2002:2) mengatakan, kegiatan penerjemahan (terutama nas keagamaan) sebagai transfer budaya juga dilakukan oleh bangsa Indonesia sejak pemerintahan Sultan Iskandar Muda ( ) di Aceh. Hal ini di tandai dengan dijumpainya karya-karya terjemahan ulama Indonesia terdahulu. Upaya penerjemahan terus berlanjut hingga saat ini, bahkan semakin digencarkan. Hal ini menggambarkan betapa pentingnya kegiatan penerjemahan sebagai sarana pembinaan peradaban umat manusia untuk mencapai suatu kemajuan dan kesejahteraan. (Syihabuddin, 2002: 2). Dalam bahasa Indonesia, istilah terjemah dipungut dari bahasa Arab, tarjamah. bahasa Arab sendiri memungut istilah tersebut dari bahasa Armenia, turjuman (Didawi, 1992:37) dalam Syihabuddin (2002:6). Kata turjuman sebentuk dengan tarjaman dan

2 Tarjuman yang berarti orang yang mengalihkan tuturan dari satu bahasa ke bahasa lain (Manzhur, t.t.:66) dalam Syihabuddin (2002:6). Newmark (1993: 4) memberikan defenisi tentang terjemahan : rendering the meaning of text into another language in the way that the author intended the text. Menerjemahkan makna suatu teks ke dalam bahasa lain sesuai dengan yang dimaksud pengarang Syihabuddin (2002:7) menyatakan, secara terminologis, menerjemah didefinisikan seperti berikut : /at-ta bîru an ma nâ kalâmi fî lughatin bi kalâmi âkhar min lughati ukhrâ ma a al-wafâ i bijamî i ma ânîhi wa maqâşidihi/ menerjemah berarti mengungkapkan makna tuturan suatu bahasa di dalam bahasa lain dengan memenuhi seluruh makna dan maksud tuturan itu. Terjemahan adalah interpretasi makna suatu teks dalam suatu bahasa (teks sumber) dan penghasilan teks yang merupakan padanan dalam bahasa lain (teks sasaran atau terjemahan.) yang mengkomunikasikan pesan serupa. ( Dalam proses penerjemahan terdapat tahapan-tahapan, yakni : Metode, Prosedur, dan Teknik terjemahan (Syihabuddin, 2002:77). Metode merupakan cara penerjemahan nas sumber secara keseluruhan. Sedangkan Prosedur adalah cara penerjemahan kalimat yang merupakan bagian dari nas tersebut. Adapun Teknik merupakan cara penerjemahan kata atau frase yang merupakan bagian dari sebuah kalimat. Teknik berfungsi untuk menjabarkan tahapan-tahapan pekerjaan yang mesti dilalui oleh sebuah prosedur, sedangkan prosedur berfungsi sebagai penjabaran dari metode penerjemahan sebuah nas (Syihabuddin, 2002:77). Karena objek prosedur adalah berupa

3 kalimat, dan kalimat itu sendiri sangat banyak jenisnya dan sangat variatif, maka tidaklah mengherankan jika prosedur penerjemahan pun sangat banyak dan variatif (Syihabuddin, 2002:67). Namun, meskipun jumlah prosedur itu banyak, ada jenis prosedur yang dianggap sangat pokok dan sering digunakan oleh penerjemah. Diantara proses penerjemahan yang pokok tersebut ialah yang dikemukakan oleh Newmark (1988: 81-93), yaitu prosedur literal, prosedur transfer dan naturalisasi, prosedur ekuivalensi, prosedur modulasi, dan prosedur transposisi. (Syihabuddin, 2002 : 67-76). Prosedur literal adalah prosedur yang digunakan jika makna bahasa sumber berkorespondensi dengan makna bahasa penerima atau mendekatinya, dan kata itu hanya mengacu pada benda yang sama, bahkan memiliki asosiasi yang sama pula. (Syihabuddin, 2002:667). Prosedur transfer dan naturalisasi difahami sebagai prosedur pengalihan suatu unit linguistik dari bahasa sumber kedalam nas bahasa penerima dengan menyalin huruf atau melakukan transliterasi. (Syihabuddin, 2002:70). Prosedur modulasi dipahami sebagai pengubahan pandangan atau perspektif yang berkaitan dengan kategori pemkiran atau pengubahan unsure leksis suatu unit linguistik dengan unsur linguistik yang berbeda dalam bahasa penerima. (Syihabuddin, 2002:73). Prosedur Transposisi berkaitan dengan pengubahan dan penyesuaian struktur bahasa sumber dengan struktur bahasa sasaran. (Syihabuddin, 2002:74). Prosedur Penerjemahan yang akan peneliti bahas dalam tulisan ini adalah prosedur ekuivalensi beserta penjabarannya. Syihabuddin (2002:107) mengatakan bahwa, dalam bidang terjemahan, istilah ekuivalensi yang bersinonim dengan padanan mengacu pada beberapa konsep. Antara lain : pertama, ekuivalensi merupakan tujuan atau produk dari proses penerjemahan. Karena penerjemahan itu merupakan proses pencarian ekuivalensi, yaitu padanan yang paling wajar antara bahasa sumber dan bahasa penerima. Kedua, ekuivalensi merujuk pada salah satu prosedur penerjemahan sebagaimana dikemukakan Newmark (1998), bahwa prosedur ini

4 digunakan untuk menerjemahkan kosa kata kebudayaan di dalam bahasa penerima dengan cara yang sedapat mungkin mendekati makna yang sebenarnya di dalam bahasa sumber. Prosedur Ekuivalensi adalah cara penerjemahan istilah bahasa sumber, tentang apa saja, kedalam bahasa penerima. (Syihabuddin, 2002:109). Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas di bidang tertentu. (Hasan Alwi dkk, 2007:446). Kamus bahasa Indonesia mengartikan Istilah dengan Kata atau gabungan kata, yang dengan cermat mengungkapkan suatu makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. (Sugono, dkk., 2008: 584). Syihabuddin (2002 :127) dalam bukunya Teori dan Praktik Penerjemahan Arab- Indonesia mengatakan bahwa, dalam proses penerjemahan dengan prosedur ekuivalensi ini, terdapat tiga teknik, yaitu : Teknik korespondensi, Teknik deskripsi, dan Teknik integratif. Teknik korespondensi adalah teknik penyamaan konsep bahasa sumber (BS) dengan bahasa penerima (BP) melalui penerjemahan kata dengan kata dan frase dengan frase, yang berlandaskan asumsi bahwa ada kesamaan konseptual antara keduanya. (Syihabuddin, 2002 : 118). Dalam Kamus Bahasa Indonesia, Kata diartikan sebagai satuan (unsur) bahasa yang terkecil, yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas. (Sugono, dkk : 648). Frase diartikan sebagai Bagian kalimat yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak melebihi batas fungsi. Artinya satu frase maksimal hanya menduduki gatra subjek (S), predikat (P) atau objek (O) atau keterangan (K). ( 25/frase/) Teknik deskripsi adalah teknik penerjemahan dengan menjelaskan makna kata bahasa sumber (BS) di dalam bahasa penerima (BP) seperti tampak pada perubahan kata menjadi frase atau frase yang sederhana menjadi frase yang kompleks. (Syihabuddin, 2002 : 124)

5 Teknik Integratif adalah pemakaian dua teknik sekaligus dalam memproduksi makna bahasa sumber (BS) di dalam bahasa penerima (BP). (Syihabuddin, 2002 : 126). Dengan demikian, dalam tulisan ini penulis akan membahas dan menunjukkan proses penerjemahan yang memakai ketiga teknik di atas sebagai penjabaran dari prosedur Ekuivalensi. Objek kajian yang penulis teliti adalah surah Al-kahfi, pada Al-Qur an terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia yang telah ditashih pada tahun 2005, diterbitkan oleh PT.Syamil Cipta Media. Penulis memilih surah Al-Kahfi sebagai objek penelitian karena : 1. Pembahasan tentang teknik penerjemahan sebagai penjabaran prosedur ekuivalensi pada surah Al-kahfi belum pernah diteliti sebelumnya. 2. Surah tersebut juga memiliki beberapa keutamaan, di antaranya ; /man hafiza asyra āyātin min awwali sūrati al-kahfi uşima min ad-dajjāl/ Barangsiapa meghafal sepuluh ayat diawal surah Al-Kahfi, maka ia akan dilindungi dari (fitnah) Dajjal (diriwayatkan oleh Bukhari (4462) dan Muslim(1325)). (Muhammad Albani, 2008:49) /man qara a al- asyru al-awākhira min sūrati al-kahfi uşima min fitnati ad-dajjāl/ Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat terakhir dari surah Al-Kahfi, maka ia akan dilindungi dari fitnah Dajjal. (diriwayatkan oleh Muslim (1342) dan Nasa i dari Qatadah r.a). (Muhammad Albani, 2008:49) Dengan semua keutamaan yang ada, diharapkan umat muslim dapat lebih memahami makna dari isi surah Al-Kahfi tersebut.

6 Penulis tertarik untuk membahas Prosedur Ekuivalensi karena : 1. Prosedur Ekuivalensi merupakan cara penerjemahan yang paling akurat dan tepat dalam menyampaikan maksud dalam bahasa sumber kedalam bahasa penerima. Sebagaimana dikatakan oleh Newmark : This Procedure, which is a cultural componential analysis, is the most accurate way of translating (Newmark, 1998:83) 2. Untuk menemukan contoh penerapan teknik-teknik penjabaran prosedur ekuivalensi karya Syihabuddin dalam penerjemahan Al-Quran, khususnya pada surah Al-kahfi. Dan tidak tertutup kemungkinan akan menemukan pola dan kesimpulan baru dalam teknik menerjemahkan ayat-ayat Al-Quran, agar maksud yang diinginkan dalam BS dapat diterima dengan tepat oleh pemakai BP tanpa perubahan makna. 3. Masalah ini belum pernah diteliti sebelumnya, padahal masalah ini merupakan salah satu penentu berhasil atau tidaknya seorang penerjemah dalam menyampaikan pesan (budaya) yang dimaksud didalam bahasa sumber (BS) kedalam bahasa penerima (BP) dengan tepat, tanpa ada pengurangan, penambahan atau pergeseran makna. 1.2 Batasan masalah Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Teknik apa sajakah yang digunakan dalam menerjemahkan surah Al-kahfi pada Al- Quran terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia tahun 2005, sebagai penjabaran prosedur ekuivalensi? 2. Apakah teknik penerjemahan sebagai penjabaran prosedur Ekuivalensi pada terjemahan surah Al-kahfi Al-Qur an terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia mampu mengungkapkan secara tepat makna yang dimaksud pada Bahasa Sumber didalam Bahasa Penerima?

7 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui teknik apa saja yang digunakan dalam menerjemahkan surah Alkahfi pada Al-Quran terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia tahun 2005, sebagai penjabaran prosedur ekuivalensi. 2. Untuk Mendeskripsikan ketepatan makna pada terjemahan surah Al-Kahfi dengan teknik penjabaran prosedur ekuivalensi pada Al-Qur an terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk melihat apakah teknik penerjemahan sebagai penjabaran prosedur ekuivalensi dipakai dalam menerjemahkan Al-Qur an kedalam bahasa Indonesia, khususnya pada surah Al-kahfi. 2. Untuk menghasilkan tejemahan yang terbaik, di mana pesan yang dimaksud dalam Bahasa Sumber dapat diterima dengan tepat oleh pemakai Bahasa Penerima. 3. Secara teoritis, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian dalam bidang terjemah Arab-Indonesia, untuk menghasilkan penerjemahan yang terbaik dalam kegiatan penerjemahan. 4. Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu referensi tambahan, yang mungkin berguna bagi mahasiswa fakultas Sastra, khususnya bagi mahasiswa jurusan bahasa dan sastra Arab. 5. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti sendiri, pembaca, dan para penerjemah dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia, agar hasil terjemahan yang akan dihasilkan tepat sesuai harapan bahasa sumber. Yang

8 dengannya, diharapkan akan terjadi kemajuan-kemajuan di berbagai bidang kehidupan. 1.5 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan melakukan studi kepustakaan (Library Research), dan telaah cara penerjemahan surah Al- Kahfi terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia, dengan tahapan sebagai berikut : 1. Mengumpulkan data pustaka atau referensi yang berhubungan dengan judul penelitian 2. Data yang terkumpul segera diidentifikasi, dipelajari, dan diklasifikasikan. 3. Menelaah cara dan teknik yang dipakai oleh departemen Agama dalam menerjemahkan surah Al-Kahfi. 4. Menulis hasil laporan tersebut dalam bentuk karya ilmiah sebagai laporan penelitian. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengambil objek data utama dari Al Qur an dan Terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia yang telah ditashih pada tahun 2005 yang diterbitkan oleh PT.Syamil Cipta Media. Dalam menganalisis data, peneliti memakai teori terjemahan Syihabuddin dalam bukunya Teori dan Praktik penerjemahan Arab-Indonesia yang diterbitkan oleh Departemen pendidikan nasional, tahun kemudian menelaah teknik yang dipakai Departemen Agama dalam menerjemahkan surah Al-kahfi pada Al Qur an dan Terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia yang telah ditashih pada tahun 2005 berdasarkan teori yang ada dalam buku sumber teori utama. Dalam menentukan ketepatan makna, penulis menggunakan berbagai sumber sebagai penentunya, di antaranya kitab tafsir Al-Qur an perkata karya Ahmad Hatta, Tafsir Ibnu Katsir Juz 16, Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka tahun 2007, Kamus Al-Munawwir terbitan Pustaka Progresif tahun 1997, kamus Al-

9 Akbar terbitan Lintas media, Kamus Umum Bahasa Indonesia penerbit Balai Pustaka tahun 1986, Kamus Arab-Indonesia Mahmud yunus terbitan PT.Hidakarya agung, sumber data dari Internet, dan sumber data lainnya. Metode yang digunakan peneliti dalam menentukan ketepatan makna adalah dengan mencari arti kata/istilah yang diteliti didalam kamus-kamus Arab-Indonesia. Untuk selanjutnya arti dalam bahasa Indonesia tersebut disesuaikan pemahamannya dengan apa yang ada dan dipahami dalam Kamus Besar bahasa Indonesia, dan ditambah dengan kamuskamus Bahasa ndonesia lainnya.

TELAAH IHWAL KARAKTERISTIK PENERJEMAHAN NAS KEAGAMAAN *) Oleh Syihabuddin PPs Universitas Pendidikan Indonesia

TELAAH IHWAL KARAKTERISTIK PENERJEMAHAN NAS KEAGAMAAN *) Oleh Syihabuddin PPs Universitas Pendidikan Indonesia 1. Pengantar TELAAH IHWAL KARAKTERISTIK PENERJEMAHAN NAS KEAGAMAAN *) Oleh Syihabuddin PPs Universitas Pendidikan Indonesia Dewasa ini kebutuhan masyarakat akan penerjemah yang handal, dalam hal ini penerjemah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah alat terpenting bagi manusia, dilihat dari fungsinya bahasa adalah alat komunikasi dan penghubung dalam pergaulan manusia sehari-hari, baik individu dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bidang linguistik, penerjemahan biasanya dikelompokkan ke dalam bidang linguistik terapan karena berbagai teori yang telah dirumuskan dalam linguistik teoritis diterapkan

Lebih terperinci

TELAAH IHWAL HUKUM MENERJEMAHKAN NAS KEAGAMAAN DILIHAT DARI TEORI MENERJEMAH. Oleh Syihabuddin

TELAAH IHWAL HUKUM MENERJEMAHKAN NAS KEAGAMAAN DILIHAT DARI TEORI MENERJEMAH. Oleh Syihabuddin TELAAH IHWAL HUKUM MENERJEMAHKAN NAS KEAGAMAAN DILIHAT DARI TEORI MENERJEMAH Oleh Syihabuddin Pendahuluan Dalam kegiatan penerjemahan, setiap jenis nas seyogyanya diperlakukan secara khusus. Perlakuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Prosedur Ekuivalensi adalah cara penerjemahan istilah bahasa sumber, tentang apa saja, kedalam bahasa penerima. (Syihabuddin, 2002:109). Istilah adalah kata atau gabungan kata yang

Lebih terperinci

PENERJEMAHAN: Teori dan Praktik

PENERJEMAHAN: Teori dan Praktik PENERJEMAHAN: Teori dan Praktik 1 KONSEP MENERJEMAH ما ه الترجمة ه التعب ر عن معنى كالم ف لغة بكالم أخر من لغة أخرى مع الوفاء بجم ع معان ه ومقاصده Mengungkapkan makna tuturan dari suatu bahasa ke bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni kegiatan mengubah bentuk bahasa yang satu ke bahasa yang lain. Dalam The Merriam Webster Dictionary

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia. Adanya komunikasi mengisyaratkan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia. Adanya komunikasi mengisyaratkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia dalam sepanjang hidupnya tidak pernah bisa lepas dari kegiatan komunikasi. Disadari atau tidak, komunikasi merupakan bagian penting dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 75 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari paparan bab-bab sebelumnya dalam skripsi ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Kuran Jawi merupakan produk terjemah tafsir Al-Qur'a>n yang merujuk kepada

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif antar manusia. Dalam berbagai macam situasi bahasa dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan gagasan pembicara kepada pendengar

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN SYEKH NURJATI CIREBON SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2016/2017

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN SYEKH NURJATI CIREBON SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) IAIN SYEKH NURJATI CIREBON SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2016/2017 A. IDENTITAS 1. Jurusan/Prodi : Pendidikan Bahasa Arab 2. Nama Matakuliah..*) : Tarjamah I 3. Kode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti fabel yang menceritakan tentang binatang, hikayat yang merupakan cerita

BAB I PENDAHULUAN. seperti fabel yang menceritakan tentang binatang, hikayat yang merupakan cerita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita merupakan rangkaian peristiwa yang disampaikan baik berasal dari kejadian nyata ataupun kejadian tidak nyata. Terdapat berbagai macam jenis cerita seperti

Lebih terperinci

PENGARUH STRUKTUR BAHASA ARAB TERHADAP BAHASA INDONESIA DALAM TERJEMAHAN AL QURAN Oleh: Yayan Nurbayan. Abstrak

PENGARUH STRUKTUR BAHASA ARAB TERHADAP BAHASA INDONESIA DALAM TERJEMAHAN AL QURAN Oleh: Yayan Nurbayan. Abstrak PENGARUH STRUKTUR BAHASA ARAB TERHADAP BAHASA INDONESIA DALAM TERJEMAHAN AL QURAN Oleh: Yayan Nurbayan Abstrak Penerjemahan adalah sebuah proses yang bertujuan memindahkan pesan bahasa sumber ( BS ) kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara dengan penduduk pemeluk agama Islam terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat pesat, hal ini tak luput

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana prosedur kerja mencari kebenaran 1. Metode dapat diartikan sebagai prosedur atau cara mengetahui

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berikut ini dihadirkan beberapa simpulan untuk membingkai dan menata berbagai

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berikut ini dihadirkan beberapa simpulan untuk membingkai dan menata berbagai BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berikut ini dihadirkan beberapa simpulan untuk membingkai dan menata berbagai pembahasan yang telah dipaparkan. Simpulan ini diharapkan dapat mencandrakan seluruh

Lebih terperinci

SILABUS. Terjemah I AR404. Prof. Dr. Syihabuddin M. Zaka Al Farisi, S.Pd

SILABUS. Terjemah I AR404. Prof. Dr. Syihabuddin M. Zaka Al Farisi, S.Pd SILABUS Terjemah I AR404 Prof. Dr. Syihabuddin M. Zaka Al Farisi, S.Pd Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia 2008 105 SILABUS 1. Identitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dikuasai oleh peserta didik, yaitu kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca,

BAB I PENDAHULUAN. harus dikuasai oleh peserta didik, yaitu kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran Bahasa Indonesia mempunyai empat aspek kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik, yaitu kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Lebih terperinci

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-KAHFI (SURAT 18)

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-KAHFI (SURAT 18) ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-KAHFI (SURAT 18) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lambang (simbol- simbol) ini memiliki bentuk dan makna (bersisi dua), atau dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. lambang (simbol- simbol) ini memiliki bentuk dan makna (bersisi dua), atau dikatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Suatu kenyataan bahwa manusia mempergunakan bahasa sebagai alat sarana komunikasi vital dalam hidup ini. Bahasa adalah milik manusia. Bahasa adalah salah satu ciri

Lebih terperinci

TEORI DAN PRAKTIK PENERJEMAHAN ARAB-INDONESIA

TEORI DAN PRAKTIK PENERJEMAHAN ARAB-INDONESIA TEORI DAN PRAKTIK PENERJEMAHAN ARAB-INDONESIA Bahan Pelatihan Menerjemah Mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab, FPBS, UPI Oleh Dr Mudzakir AS, MPd Dr Syihabuddin PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA ARAB JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam komunikasi, baik dia berperan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan ilmu, dan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative

BAB I PENDAHULUAN. Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative Children merupakan buku cerita bilingual yang menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KESULITAN MAHASISWA DALAM MENERJEMAHKAN BAHASA ARAB. Disusun Oleh : Drs.H.M.Dzul Iman Drs.Yayan Nurbayan, M.Ag.

IDENTIFIKASI KESULITAN MAHASISWA DALAM MENERJEMAHKAN BAHASA ARAB. Disusun Oleh : Drs.H.M.Dzul Iman Drs.Yayan Nurbayan, M.Ag. IDENTIFIKASI KESULITAN MAHASISWA DALAM MENERJEMAHKAN BAHASA ARAB Disusun Oleh : Drs.H.M.Dzul Iman Drs.Yayan Nurbayan, M.Ag. PROGRAM SEMI QUE V P2MPT DIKTI PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA ARAB FPBS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu kerja sama, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik maupun kebudayaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu kerja sama, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik maupun kebudayaan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Era modern ini penggunaan bahasa merupakan kunci terpenting untuk menjalin suatu kerja sama, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik maupun kebudayaan. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Islam merupakan proses perubahan menuju kearah yang lebih baik. Dalam konteks sejarah, perubahan yang positif ini adalah jalah Tuhan yang telah dibawa oleh

Lebih terperinci

STRUKTUR FUNGSIONAL DAN RAGAM KALIMAT PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AL QALAM

STRUKTUR FUNGSIONAL DAN RAGAM KALIMAT PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AL QALAM STRUKTUR FUNGSIONAL DAN RAGAM KALIMAT PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AL QALAM SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cerita fantasi banyak disukai oleh penggemar novel. Cerita fantasi sering

BAB I PENDAHULUAN. Cerita fantasi banyak disukai oleh penggemar novel. Cerita fantasi sering BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cerita fantasi banyak disukai oleh penggemar novel. Cerita fantasi sering berisi teka-teki dan menggunakan latar cerita yang unik, misalnya perjalanan waktu atau perjalanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tinjauan sintak..., Vandra Risky, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. Tinjauan sintak..., Vandra Risky, FIB UI, 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Pokok Bahasan Bahasa adalah sebuah perangkat yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi. Adapun definisinya secara umum, adalah sistem tanda bunyi yang disepakati untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGGUNAAN AL-RA Y OLEH

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGGUNAAN AL-RA Y OLEH BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGGUNAAN AL-RA Y OLEH AL-ZAMAKHSHARY DALAM TAFSIR AL-KASHSHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Akan tetapi, dibalik kemajuan teknologinya yang pesat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terjemahan antarbahasa pada dasarnya merupakan perbandingan dinamis yang

BAB I PENDAHULUAN. Terjemahan antarbahasa pada dasarnya merupakan perbandingan dinamis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terjemahan antarbahasa pada dasarnya merupakan perbandingan dinamis yang melibatkan dua bahasa dan dua kultur sekaligus. Perbandingan ini pada kenyataannya

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan

BAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan 192 BAB 6 PENUTUP Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan kewajaran (Larson, 1989:53). Ketepatan berarti bahwa terjemahan harus menyampaikan pesan sesuai dengan yang

Lebih terperinci

STUDI TENTANG KUALITAS TERJEMAHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENGAJARAN MENERJEMAH Oleh Syihabuddin Program Studi Bahasa Arab, FPBS, UPI

STUDI TENTANG KUALITAS TERJEMAHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENGAJARAN MENERJEMAH Oleh Syihabuddin Program Studi Bahasa Arab, FPBS, UPI ABSTRAK STUDI TENTANG KUALITAS TERJEMAHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENGAJARAN MENERJEMAH Oleh Syihabuddin Program Studi Bahasa Arab, FPBS, UPI Penelitian ini bertujuan mengetahui (1) ketepatan terjemahan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Buku Hukum The Concept of Law karya H.L.A Hart dan terjemahannya Konsep Hukum merupakan buku teori hukum atau jurisprudence, bukan merupakan hukum secara praktek.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini yang bercirikan keterbukaaan, persaingan, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini yang bercirikan keterbukaaan, persaingan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini yang bercirikan keterbukaaan, persaingan, dan kesalingtergantungan antar bangsa serta derasnya arus informasi yang menembus batas-batas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk dihafal. Karena keaslian dan kemurnian Al-Qur'an haruslah tetap

BAB I PENDAHULUAN. untuk dihafal. Karena keaslian dan kemurnian Al-Qur'an haruslah tetap BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Jika dilihat dari salah satu fungsi diturunkannya Al-Qur'an adalah untuk dihafal. Karena keaslian dan kemurnian Al-Qur'an haruslah tetap terjaga. Sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di

BAB I PENDAHULUAN. hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an merupakan sumber hukum yang utama bagi umat Islam. Semua hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di samping al-qur an sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam menggunakan bahasa saat berkomunikasi baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Di dalam berbahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah adalah merupakan lembaga yang mengkhususkan diri untuk kegiatan pendidikan Islam, tempat masyarakat mentransfer keterampilan, kebiasaan, cita-cita

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yaitu perlawanan kata. Perlawan kata dalam pelajaran bahasa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. yaitu perlawanan kata. Perlawan kata dalam pelajaran bahasa Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu bentuk hubungan makna yang terdapat dalam satuan bahasa yaitu perlawanan kata. Perlawan kata dalam pelajaran bahasa Indonesia biasanya disebut dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai metode penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, populasi dan sampel penelitian serta teknik pengolahan data. 3.1 Metode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adapun Penelitian tentang makna kata dalam Al-Qur an sudah pernah diteliti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adapun Penelitian tentang makna kata dalam Al-Qur an sudah pernah diteliti BAB II TINJAUAN PUSTAKA Adapun Penelitian tentang makna kata dalam Al-Qur an sudah pernah diteliti oleh peneliti- peneliti sebelumnya antara lain tentang analisis makna kata Ruh oleh Uswatun Hasanah (990704023),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan kembali isi suatu teks ke bahasa lain. Mengalihkan dan memindahkan makna serta memilih

Lebih terperinci

BAB 4 PENUTUP. dan melakukan wawancara, kesulitan-kesulitan yang dialami oleh mahasiswa

BAB 4 PENUTUP. dan melakukan wawancara, kesulitan-kesulitan yang dialami oleh mahasiswa BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Hasil dari data penelitian yang dilakukan dengan cara menyebar kuesioner dan melakukan wawancara, kesulitan-kesulitan yang dialami oleh mahasiswa Program Studi Diploma III

Lebih terperinci

Tubagus Chaeru Nugraha, 2008

Tubagus Chaeru Nugraha, 2008 PENGANTAR PENERBIT Alhamdulillah, kami dapat menerbitkan buku Dasar-Dasar Penerjemahan Bahasa Arab, Teori dan Praktek karya Tubagus Chaeru Nugraha. Buku yang semula kumpulan makalah seminar, bahan pelatihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam mempunyai pedoman ajaran yag sempurna dan rahmat bagi seluruh alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al- Qur an merupakan kitab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah yang diturunkan oleh-nya, melalui malaikat Jibril kepada nabi Muhammad SAW, sebagai pedoman serta tuntunan bagi manusia, Al-Qur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan. paling utama adalah sebagai sarana komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan. paling utama adalah sebagai sarana komunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan bermasyarakat manusia selalu menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pada Surah al-baqarah dalam Tafsir al-mishbah dan Abdul Hayei A.S. dalam Tafsir

BAB V PENUTUP. pada Surah al-baqarah dalam Tafsir al-mishbah dan Abdul Hayei A.S. dalam Tafsir BAB V PENUTUP 5.1 Pendahuluan Setelah melakukan peneletian kepada semua objektif kajian yang utamanya ialah menganalisis dan membandingkan metode penulisan Hadith antara M.Q. Shihab pada Surah al-baqarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran. Pergeseran makna yang belum begitu jauh memungkinkan penutur

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran. Pergeseran makna yang belum begitu jauh memungkinkan penutur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Luasnya pemakaian bahasa menyebabkan makna sebuah kata mengalami pergeseran. Pergeseran makna yang belum begitu jauh memungkinkan penutur atau peneliti bahasa akan

Lebih terperinci

STUDI TENTANG MUTU TERJEMAHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENGAJARAN MENERJEMAH

STUDI TENTANG MUTU TERJEMAHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENGAJARAN MENERJEMAH STUDI TENTANG MUTU TERJEMAHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENGAJARAN MENERJEMAH A.Halim Majid 1) 1) Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Abulyatama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga dewasa sekalipun. Manfaat yang dapat diperoleh antara lain sebagai hiburan, penghilang stres, dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Ruang Lingkup Penelitian Dalam setiap penelitian sangat perlu sekali untuk membatasi ruang lingkup penelitian berupa batasan terhadap obyek masalah penelitian agar sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bahasa. Bahasa adalah sitem lambang bunyi yang bersifat arbiter

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bahasa. Bahasa adalah sitem lambang bunyi yang bersifat arbiter BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. kesimpulan akan dibuat terhadap kajian kitab Tafsir Quran Marbawi beserta ketokohan

BAB 5 KESIMPULAN. kesimpulan akan dibuat terhadap kajian kitab Tafsir Quran Marbawi beserta ketokohan BAB 5 KESIMPULAN 5.1 PENGENALAN Bab kelima ini merupakan bab yang terakhir dalam kajian ini. Dalam bab ini, kesimpulan akan dibuat terhadap kajian kitab Tafsir Quran Marbawi beserta ketokohan al-marbawi

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dengan adanya bahasa manusia dapat menyampaikan tujuan mereka kepada orang lain dengan mudah dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pergeseran makna pada BT, oleh sebab itu seorang penerjemah harus

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pergeseran makna pada BT, oleh sebab itu seorang penerjemah harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan adalah pengalihan makna dari bahasa sumber (BS) ke bahasa target (BT) dan makna BS harus dapat dipertahankan sehingga tidak terjadi pergeseran makna pada

Lebih terperinci

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Oleh:

Lebih terperinci

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid c 1 Ramadan d 20 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Sesungguhnya orang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetar hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-nya, bertambahlah

Lebih terperinci

SILABUS TEORI TERJEMAH AR 110

SILABUS TEORI TERJEMAH AR 110 SILABUS TEORI TERJEMAH AR 110 Drs. Mudzakir Abdussalam, M.Pd Drs. H. Mad Ali, M.A. PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA ARAB JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ASING FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan kepada hambanya, penutup para nabi dan rasul, Muhammad SAW. Ia adalah jalan lurus dan ikatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kenali adalah surat perjanjian, sertifikat, buku ilmu pengetahuan bidang hukum

BAB 1 PENDAHULUAN. kenali adalah surat perjanjian, sertifikat, buku ilmu pengetahuan bidang hukum BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teks hukum merupakan jenis teks yang bersifat sangat formal dan sangat terstruktur. Teks hukum ini sangat beragam macamnya, yang paling mudah kita kenali adalah surat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era kemajuan teknologi dewasa ini semakin banyak terjemahan bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks bahasa sumber (TSu) ke dalam

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau amanat yang lengkap (Chaer, 2011:327). Lengkap menurut Chaer

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau amanat yang lengkap (Chaer, 2011:327). Lengkap menurut Chaer 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbahasa baik secara lisan maupun secara tulis tidak terlepas dari penggunaan kata-kata yang menyusun suatu kalimat. Pada konteks bahasa lisan hal ini dikenal

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Pada kajian pustaka dicantumkan beberapa penelitian terdahulu yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Pada kajian pustaka dicantumkan beberapa penelitian terdahulu yang BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Pada kajian pustaka dicantumkan beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan referensi dalam penelitian ini. Penelitian-penelitian tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang,

BAB I PENDAHULUAN. Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan pekerjaan utama. 1 Tujuan hobi adalah untuk memenuhi keinginan dan mendapatkan kesenangan. 2 Terdapat

Lebih terperinci

MODUL 02 MEMAHAMI KEAGUNGAN AL-QUR AN DAN HIDUP BAHAGIA DENGAN AL-QUR AN

MODUL 02 MEMAHAMI KEAGUNGAN AL-QUR AN DAN HIDUP BAHAGIA DENGAN AL-QUR AN MODUL 02 MEMAHAMI KEAGUNGAN AL-QUR AN DAN HIDUP BAHAGIA DENGAN AL-QUR AN Drs. M. Subkhy Hasby, M.Ag. Universitas Brawijaya/ UIN Malang A. Ikhtisar Al-Qur an adalah Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kalam atau firman Allah SWT, yang di turunkan kepada. Nabi Muhammad SAW dan membacanya merupakan suatu ibadah.

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kalam atau firman Allah SWT, yang di turunkan kepada. Nabi Muhammad SAW dan membacanya merupakan suatu ibadah. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Al-Quran adalah kalam atau firman Allah SWT, yang di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan membacanya merupakan suatu ibadah. (Qaththan,2000:17). Al-Qur an di

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Secara etimologi Alqurān berasal dari kata qara-a yaqra-u ( قرا - يقرا ) yang berarti membaca. Sedangkan Alqurān sendiri adalah bentuk maṣdar dari qara-a yang berarti bacaan.

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Adapun penelitian terdahulu yang pernah dikaji sebelumnya adalah penelitian yang dilakukan olehpetra Patria Diah P. (2011) Program Studi Sastra Inggris,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menerjemahkan suatu teks bahasa sumber (Bsu) ke dalam teks bahasa sasaran (Bsa) merupakan tugas yang cukup rumit dan tidak mudah karena penerjemah harus mampu menghasilkan

Lebih terperinci

KEMAHIRAN MENYIMAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA ARAB. Muh. Jabir

KEMAHIRAN MENYIMAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA ARAB. Muh. Jabir KEMAHIRAN MENYIMAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Muh. Jabir STAIN Datokarama Palu, Jl. Diponegoro 23 Palu e-mail:muh.jabir@ymail.com Abstrak Menurut para ahli linguistik, ada empat kemahiran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu bentuk kepaduan dan keutuhan sebuah wacana adalah pemakian konjungsi dalam sebuah kalimat atau wacana. Penggunaan konjungsi sangat berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi antara individu dengan lingkungannya. Secara umum, bahasa

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi antara individu dengan lingkungannya. Secara umum, bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh setiap kelompok masyarakat. Setiap bahasa biasanya digunakan untuk berkomunikasi dengan lingkungannya yang sejenis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita sendiri bisa menjadikannya sebagai sahabat. Buku cerita memberikan informasi kepada anak tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Al- Qur an dirumuskan sebagai kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya

BAB I PENDAHULUAN. tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Clay dalam arti yang sesungguhnya adalah tanah liat, namun selain terbuat dari tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pembelajar bahasa asing pada pendidikan formal, sudah sewajarnya

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pembelajar bahasa asing pada pendidikan formal, sudah sewajarnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai pembelajar bahasa asing pada pendidikan formal, sudah sewajarnya dituntut untuk memiliki kemampuan lebih baik dalam memahami bahasa asing tersebut dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sesuatu yang kḥas, yang hanya dimiliki oleh manusia. Ernest Cassier dalam hal ini menyebutkan manusia sebagai animal symbolicum, yakni makhluk yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an al-karim adalah sebuah kitab yang tidak datang kepadanya kebatilan dari awal sampai akhirnya, yang diturunkan oleh (Tuhan) Yang Maha Bijaksana lagi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORETIK

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORETIK BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORETIK 2.1 Teori-Teori Yang Relevan Dengan Variabel Yang Diteliti 2.1.1 Pengertian Semantik Semantik ialah bidang linguistik yang mengkaji hubungan antara tanda-tanda

Lebih terperinci

Menurut Al-Khuli (1982: 157) dalam A dictionary of Theoretical Linguistics

Menurut Al-Khuli (1982: 157) dalam A dictionary of Theoretical Linguistics 1.1 Latar Belakang Kemampuan menguasai dan menggunakan bahasa merupakan ciri yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Dengan bahasa, manusia dapat berfikir dan mengkomunikasikan pikirannya. Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Dalam menghadapi masalah ini, kegiatan penerjemahan memberikan solusi karena

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Dalam menghadapi masalah ini, kegiatan penerjemahan memberikan solusi karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa, baik lisan maupun tulisan merupakan alat yang penting dalam mendukung terjalinnya komunikasi antar individu. Dalam kegiatan komunikasi, tujuan dari kegiatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI KAJIAN

BAB 3 METODOLOGI KAJIAN BAB 3 METODOLOGI KAJIAN 3.0 Pendahuluan Kajian ini menggunakan metodologi secara perpustakaan sahaja iaitu kajian yang tidak melibatkan aktiviti di lapangan. Metodologi ini lebih menjimatkan masa dan tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. fonologi, morfologi, sintaksis, maupun semantik (Tarigan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. fonologi, morfologi, sintaksis, maupun semantik (Tarigan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi yang memungkinkan manusia dapat berkomunikasi dengan sesamanya baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi akan berlangsung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini, penulis akan menjabarkan teori-teori yang digunakan penulis dalam menerjemahkan Komik Indonesia Nusantaranger karya Tim Nusantaranger. Agar dapat menerjemahkan komik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara verbal. Tentunya ilmu bahasa atau sering disebut linguistik memiliki cabangcabang ilmu bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dirasakan rahmat dan berkah dari kehadiran al-qur an itu. 1

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dirasakan rahmat dan berkah dari kehadiran al-qur an itu. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. melalui malaikat Jibril untuk menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia. Al-Qur

Lebih terperinci

Keistimewaan Membaca Al-Qur an

Keistimewaan Membaca Al-Qur an Keistimewaan Membaca Al-Qur an Oleh : Drs.H. Hasan Mansur Nasution, MA Pendahuluan Diketahui secara mudah bahwa setiap agama memiliki kitab suci yang merupakan pedoman dalam menjalani kehidupan saat ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu tajwid adalah ilmu yang dipergunakan untuk mengetahui tempat keluarnya huruf (makhraj) dan sifat serta bacaan-bacaannya. Hal ini juga termasuk memberikan huruf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja sama atau berkomunikasi di dalam kehidupan bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja sama atau berkomunikasi di dalam kehidupan bermasyarakat. Daftar Pustaka vii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalani kehidupan bermasyarakat biasanya kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Fungsi bahasa yang terutama adalah sebagai

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2016-2017 Jenis Madrasah : Madrasah Aliyah Bentuk Tes : Pilhan Ganda Program : Non Keagamaan Jumlah soal : 50 butir Mata Pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makluk ciptaan Tuhan sebagaimana juga makhlukmakhluk yang lain di muka bumi ini dan setiap makhluk yang dijadikan Allah itu memiliki ciri- ciri tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur an, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 57.

BAB I PENDAHULUAN. Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur an, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 57. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an telah melakukan proses penting dalam pendidikan manusia sejak diturunkannya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ayat-ayat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum atau lembaga pendidikan agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa lisan, misalnya bahasa dalam khotbah, bahasa dalam pidato, dan bahasa. dalam karangan siswa, bahasa terjemahan Al Qur an.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa lisan, misalnya bahasa dalam khotbah, bahasa dalam pidato, dan bahasa. dalam karangan siswa, bahasa terjemahan Al Qur an. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia diberikan akal dan pikiran yang sempurna oleh Allah, sehingga mampu melahirkan ide-ide yang kreatif. Salah satu kelebihan manusia di antaranya, yaitu

Lebih terperinci