Perencanaan Operasi dan Sumber Daya Manusia

dokumen-dokumen yang mirip
MSDM Materi 3 Perencanaan SDM

Perencanaan SDM. 1. Apa yang dimaksud dengan Perencanaan SDM?

PERENCANAAN SDM. Imam Gunawan

KEWIRAUSAHAAN - 2 Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak

Pertemuan 8 dan 9 Manajemen Armada Penjualan

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah

PERENCANAAN SDM. Job Analysis/Analisa Pekerjaan 9/22/2011. Tujuan Instruksional Khusus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

BAB II LANDASAN TEORI

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

MSDM Materi 14 Audit SDM

MSDM Materi 14. Audit SDM. 1

Modul ke: Perencanaan. Fakultas FIKOM. Andi Youna C. Bachtiar M. Ikom. Program Studi Public Relations

Persediaan. Ruang Lingkup. Definisi. Menetapkan Persediaan. Keuntungan & Kerugian Persediaan

BAB II LANDASAN TEORI. dan bekerja sama untuk memproses masukan atau input yang ditunjukkan kepada

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengelolaan Persediaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menyusun daftar dan membahas sumber-sumber utama calon dari luar.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Persediaan adalah barang yang sudah dimiliki oleh perusahaan tetapi belum digunakan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Pertemuan 7 MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-.

MANAJEMEN PERSEDIAAN. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PIUTANG DAGANG DAN PERSEDIAAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. penggerakan, dan pengendalian aktivitas organisasi atau perusahaan bisnis atau jasa

MANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan

FUNGSI PENTING PERSEDIAAN UNTUK PERUSAHAAN TEKSTIL

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

Bab I : Peramalan (Forecasting) Bab II : Manajemen Proyek. Bab III : Manajemen Inventori. Bab IV : Supply-Chain Management

BAB II LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander

Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. makalah perencanaan Sdm

Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

BAB III METODE PENELITIAN

Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, Indonesia tidak luput

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi

Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga perusahaan dapat berjalan dengan lancar. ketepatan dalam merencanakan besarnya produksi yang akan dilempar ke

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

Manajemen Persediaan (Inventory Management)

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Salah satu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perencanaan dapat diibaratkan sebagai inti manajemen, karena

B I A YA B A H AN A. Perencanaan Bahan Tujuan perencanaan bahan Masalah yang timbul dalam perencanaan bahan

BAB 2 LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Akuntansi Biaya. Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

BIAYA BAHAN. Endang Sri Utami, SE., M.Si., Ak, CA

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *)

PENTINGNYA INVENTORY CONTROL BAHAN BAKU UNTUK MEMPERLANCAR PROSES PRODUKSI PADA PERUSAHAAN

Ir. Rini Anggraini MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan setiap waktu.

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM MENGELOLA PERSEDIAAN PERUSAHAAN. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Akuntansi

MANAJEMEN KEUANGAN. Kemampuan Dalam Mengelola Persediaan Perusahaan. Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., SE. Ekonomi dan Bisnis

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan pun merupakan hal yang sangat penting. Karena jika hal hal

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu :

PERENCANAAN SUMBERDAYA MANUSIA YANG EFEKTIF: STRATEGI MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF

BAB IV PEMBAHASAN. bersumber dari beberapa pemasok yang mempunyai merk berbeda. mengenai latar belakang perusahaan dan mengumpulkan informasi yang

Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis. Manajemen Agrobisnis

BAB II ECONOMIC ORDER QUANTITY

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bagian bab ini memuat teori-teori dari para ahli yang dijadikan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Perencanaan Operasi dan Sumber Daya Manusia ANDRI HELMI M, SE., MM PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN BISNIS

Perencanaan Operasi 2

Pengertian Menurut George R. Terry perencanaan adalah: planning is the selecting and relating of fact and the making and using of assumption regarding the future in the visualization and formulating of proposed activities believed necessary to achieve desired result. Dalam pengertian tersebut bisa kita simpulkan antara lain: (1) Perencanaan merupakan kegiatan yang harus didasarkan pada fakta, data dan keterangan kongkret. (2) Perencanaan merupakan suatu pekerjaan mental yang memerlukan pemikiran, imajinasi dan kesanggupan melihat ke masa yang akan datang. (3) Perencanaan mengenai masa yang akan datang dan menyangkut tindakan-tindakan apa yang dapat dilakukan terhadap hambatan yang mengganggu kelancaran usaha. 3

Perencanaan dalam arti yang seluas-luasnya tidak lain adalah: suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai sesuatu tujuan tertentu. Perencanaan dan pengendalian produksi yaitu merencanakan kegiatan-kegiatan produksi, agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik. 4

Perencanaan produksi : aktivitas untuk menetapkan produk yang diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan sumber-sumber yang dibutuhkan. Pengendalian produksi : aktivitas yang menetapkan kemampuan sumber-sumber yang digunakan dalam memenuhi rencana, kemampuan produksi berjalan sesuai rencana, melakukan perbaikan rencana. 5

Tujuan utama : Memaksimumkan pelayanan bagi konsumen Meminimumkan investasi pada persediaan Perencanaan kapasitas Pengesahan produksi dan pengendalian produksi Persediaan dan kapasitas Penyimpanan dan pergerakan material Peralatan, routing dan proses planning dll. 6

Perencanaan dan Pengendalian Operasi 7

PRODUCTION PLANNING INVENTORY CONTROL (PPIC) Sebuah perencanaan produksi akan berjalan dengan baik jika ditunjang dengan adanya persediaan bahan baku yang memadai. Sementara persediaan bahan baku juga memberikan kontribusi biaya yang cukup besar sehingga komponen biaya ini juga perlu untuk dikendalikan. Melihat pentingnya fungsi perencanaan produksi dan pengendalian persediaan, maka perlu adanya usaha untuk mengelolanya secara efisien untuk mendapatkan hasil yang optimal. 8

Contoh: Perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan susu segar, di mana perusahaan tersebut menghasilkan produk (finish goods) dengan kategori fast moving product, sehingga ketepatan produksi suatu barang sangat penting sekali dalam hal ini. Bagaimana caranya perusahaan tersebut dapat memproduksi barang tidak kekurangan atau berlebihan? Di sini peran dari PPIC sangatlah penting, PPIC harus dapat menangani persoalan produksi tersebut. 9

IDE..? Bagaimana mengembangkan suatu aplikasi di bidang PPIC yang dapat: Meramalkan jumlah barang yang harus diproduksi dengan seakurat mungkin dan memantau ketersediaan bahan yang ada setiap bulannya, Dapat memberikan laporan bahan-bahan yang diperlukan dari segi kuantitas Dapat mempredisi biaya produksi. 10

Mengenali faktor-faktor yang terlibat dalam perencanaan operasi. Perencanaan operasi berfokus pada lima kategori utama: 1. Perencanaan kapasitas: Jumlah produk yang dapat diproduksi perusahaan dalam kondisi kerja normal adalah yang dimaksud dengan kapasitas. 2. Perencanaan lokasi: Dalam perencanaan lokasi, manajer operasi produksi barang mempertimbangkan faktor-faktor seperti kedekatan dengan bahan baku dan pasar; ketersediaan tenaga kerja; biaya energi dan transportasi; peraturan dan pajak; serta kondisi kehidupan masyarakat. 3. Perencanaan tata ruang: Tata ruang mesin, peralatan, dan pasokan menentukan seberapa cepat perusahaan dapat menanggapi permintaan pelanggan. Ada 3 macam model penataan ruang kerja 11

Tata Ruang Proses Pengaturan kegiatan produksi yang mengelompokkan peralatan dan orang-orangnya berdasarkan fungsinya 12

Tata Ruang Seluler Pengaturan kegiatan produksi yang dirancang untuk memindahkan satu kelompok produk melalui alur yang sejenis 13

Tata Ruang Produk Pengaturan kegiatan produksi yang dirancang khusus untuk membuat satu jenis produk melalui urutan tahapan yang tetap 14

Perencanaan operasi berfokus pada lima kategori utama: (lanjutan...) 4. Perencanaan mutu: Standar kualitas mesti dikembangkan untuk kedua produk dan metode bekerja, untuk memastikan hasil yang memuaskan dari proses produksi. 5. Perencanaan metode: Bila manajer mengurangi pemborosan dan inefisiensi dengan mengidentifikasi setiap tahap produksi dan metode spesifik pelaksanaannya, para manajer mempraktikkan perbaikan metode. 15

Inventory /sediaan Definisi Inventori Stok barang dalam suatu waktu yang merupakan aset nyata (tangible asset) yang dapat dilihat dan diukur. Sumber daya menganggur yang menunggu proses lebih lanjut. Tipe Inventori Bahan Mentah (Raw material) Work-in-progress Komponen atau part Barang jadi 16

Alasan Inventori Trade Off antara ongkos simpan dan ongkos pesan. Mengantisipasi permintaan tak terduga. Mengantisipasi permintaan Musiman. Mengantisipasi Fluktuasi Demand. Memanfaatkan Diskon (kalau ada). Mengantisipasi kenaikan harga. Fungsi Inventori: Menghindari keterlambatan pengiriman. Menghindari ada material/part yg rusak. Menghindari kenaikan harga. Menghindari tidak ada barang (musiman). Mendapatkan diskon (beli banyak). Menjamin kelangsungan produksi. 17

Reorder point Adalah titik pemesanan kembali. Agar pembelian bahan yang sudah ditetapkan dalam EOQ tidak menganggu kelancaran kegiatan produksi, maka diperlukan waktu pemesanan kembali bahan baku. Faktor-faktor yang mempengaruhi titik pemesanan kembali adalah: 1. Lead Time. Lead Time adalah waktu yang dibutuhkan antara bahan baku dipesan hingga sampai diperusahaan.lead Time ini akan mempengaruhi besarnya bahan baku yang dugunakan selama masa lead time,semakin lama lead time maka akan semakin besar bahan yang diperlukan selama masa lead time. 2. Tingkat pemakaian bahan baku rata-rata persatuan waktu tertentu (AverageUsage) 3. Persediaan pengaman (Safety Stock), yaitu jumlah persediaan bahan minimum Yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk menjaga kemungkinan keterlambatan Datangnya bahan baku, sehingga tidak terjadi stagnasi. 18

Dari ketiga faktor tersebut, maka Reorder Point dapat dicari dengan rumus sebagai berikut : Reorder Point =(LD x AU) + SS LD = Lead Time AU = Average Usage = Pemakaian rata- rata SS = Safety Stock 19

Contoh soal: PT Djarum menetapkan lead time bahan baku Tembakau selama 4 minggu, pemakaian rata- rata sebesar 250 ton perminggu, safety stock yang ditafsir sebesar pemakaian rata-rata untuk 2 minggu. Dari data ini,maka reorder pointnya adalah sebagai berikut : Reorder Point = (LD x AU ) + SS = (4 x 250) + (2 x 250) = 1.500 ton 20

Apa yang dimaksud dengan Perencanaan SDM? Perencanaan SDM adalah proses sistematis untuk meramalkan permintaan (demand) dan penawaran (supply) SDM di masa depan. Tujuan perencanaan SDM adalah menentukan jumlah SDM beserta karakteristiknya masing-masing (usia, pendidikan, keahlian, sifat, dsb.) yang dibutuhkan organisasi untuk mencapai tujuan stratejik, operasional, dan fungsionalnya

Perencanaan SDM Perencanaan Sumber Daya Manusia (human resource planning) adalah proses sistematis untuk mencocokkan pasokan karyawan internal dan eksternal dengan lowongan-lowongan jabatan yang diperkirakan muncul dalam organisasi sepanjang periode waktu tertentu (Mondy 2008). Perencanaan sumber daya manusia memiliki dua komponen: Peramalan kebutuhan (requirement forecast) Peramalan ketersediaan (availability forecast)

Proses Perencanaan SDM LINGKUNGAN EKSTERNAL LINGKUNGAN INTERNAL Perencanaan Stratejik Perencanaan Sumber Daya Manusia Meramalkan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Membandingkan Kebutuhan dan Ketersediaan Meramalkan Ketersediaan Sumber Daya Manusia Permintaan = Penawaran Surplus Karyawan Kekurangan Karyawan Tidak Ada Tindakan Penarikan Karyawan Terbatas, Pengurangan Jam Kerja, Pensiun Dini, Pemberhentian, Perampingan Rekrutmen Seleksi

Peramalan Kebutuhan Peramalan kebutuhan (requirement forecast) adalah aktivitas penentuan jumlah, keterampilan, dan lokasi karyawan yang akan dibutuhkan organisasi di masa mendatang dalam rangka mencapai tujuan-tujuannya. Peramalan tersebut mencerminkan berbagai faktor, seperti perencanaan produksi dan perubahan produktivitas. Peramalan kebutuhan akan menentukan besarnya permintaan akan SDM (the demand for human resources).

Faktor Eksternal Faktor Organisasional Faktor Angkatan Kerja

Penyebab Permintaan SDM Faktor Eksternal Ekonomi Sosial-politikhukum Teknologi Pesaing

Penyebab Permintaan SDM Faktor Organisasional Rencana stratejik Anggaran Ramalan penjualan dan produksi Perusahaan baru Desain organisasi dan jabatan

Permintaan SDM Faktor Angkatan Kerja Pensiun Pengunduran diri Pemberhentian Kematian Kemangkiran

Metode Peramalan Kebutuhan SDM Zero-Base Forecasting: menggunakan tingkat kekaryawanan organisasi saat ini sebagai titik awal untuk menentukan kebutuhan penyediaan staf (staffing) di masa depan. Bottom-Up Approach: setiap level yang berurutan dalam organisasi, mulai dari yang terendah, meramalkan kebutuhannya, hingga akhirnya menghasilkan ramalan agregat mengenai karyawan yang dibutuhkan. Hubungan antara Volume Penjualan dengan Jumlah Karyawan yang Dibutuhkan: Salah satu prediktor tingkat kekaryawanan yang paling berguna adalah volume penjualan. Ada hubungan positif antara permintaan produk dengan jumlah karyawan yang dubutuhkan. Model Simulasi: teknik peramalan dengan melakukan eksperimen mengenai situasi nyata menggunakan model matematis.

Peramalan Ketersediaan Peramalan ketersediaan (availability forecast) adalah aktivitas untuk memperkirakan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan karyawan-karyawan dengan keterampilan yang dibutuhkan, dan dari mana sumbernya. Dalam rangka meramalkan ketersediaan (penawaran SDM), manajer sumber daya manusia mengamati sumber-sumber internal (para karyawan yang dipekerjakan saat ini) dan sumber-sumber eksternal (pasar tenaga kerja).

Penawaran SDM Estimasi Penawaran Internal Audit SDM Rencana suksesi Bagan penggantian Estimasi Penawaran Eksternal Kebutuhan eksternal Analisis pasar tenaga kerja Sikap masyarakat Demografi

Penggunaan Basis Data SDM Banyak karyawan yang dibutuhkan untuk posisi-posisi masa depan di suatu perusahaan mungkin sudah bekerja di perusahaan itu sendiri. Jika perusahaan tersebut kecil, manajemen mungkin mengenali seluruh karyawan dengan cukup baik guna mencocokkan keterampilan dan aspirasi mereka dengan kebutuhan-kebutuhan perusahaan. Namun, seiring bertumbuhnya perusahaan, proses pencocokkan menjadi semakin sulit. Basis data digunakan oleh organisasi-organisasi yang menganggap serius permasalahan sumber daya manusia dalam mencocokkan orang-orang dengan posisi-posisi.

Penggunaan Basis Data SDM Kemajuan teknologi telah menciptakan cara-cara mengelola dan menganalisis informasi. Basis data saat ini mencakup informasi mengenai seluruh karyawan manajerial dan non-manajerial. Sebelum dirasa perlu mencari sumber eksternal, perusahaan dapat menggunakan basis data tersebut untuk meneliti dalam perusahaan itu sendiri guna melihat keberadaan para karyawan dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Tren yang meningkat adalah perusahaan secara otomatis memberitahukan adanya posisi-posisi baru kepada para karyawan yang memenuhi syarat.

Informasi dalam Basis Data SDM Riwayat dan pengalaman kerja Keterampilan dan pengetahuan khusus Lisensi atau sertfikat yang dimiliki Pelatihan yang telah diselesaikan dalam organisasi Latar belakang pendidikan Hasil penilaian kinerja terdahulu Penilaian atas kekuatan dan kelemahan Kebutuhan pengembangan Potensi promosi saat ini, dan dengan pengembangan lebih lanjut Kinerja jabatan saat ini Bidang spesialisasi Preferensi jabatan Preferensi geografis Sasaran dan aspirasi karir Perkiraan tanggal pensiun Riwayat pribadi, termasuk penilaian psikologis

Alternatif Tindakan jika Diramalkan Defisit (Kekurangan) Karyawan Rekrutmen Kreatif: Pendekatan-pendekatan baru untuk merekrut. Organisasi mungkin harus merekrut di wilayah-wilayah geografis yang berbeda dibandingkan pada masa lalu, menggali metode-metode baru, dan mencari tipe-tipe kandidat yang berbeda. Insentif Kompensasi: Karena persaingan yang ketat dalam mendapatkan karyawan pada situasi permintaan tinggi, perusahaan harus mengandalkan insentif kompensasi. Program Pelatihan: Program-program pelatihan khusus diperlukan untuk mempersiapkan orang-orang yang sebelumnya belum mampu bekerja agar dapat mengisi posisi-posisi dalam perusahaan. Standar Seleksi yang Berbeda: Memperendah standar-standar kekaryawanan agar cukup banyak orang tersedia untuk mengisi jabatan-jabatan..

Alternatif Tindakan jika Diramalkan Surplus (Kelebihan) Karyawan Penarikan Terbatas: Mengurangi angkatan kerja dengan tidak mengganti para karyawan yang keluar. Pengurangan Jam Kerja: Perusahaan juga bisa menanggapi berkurangnya kebutuhan beban kerja dengan mengurangi jumlah total waktu kerja. Pensiun Dini: Mendorong karyawan untuk pensiun lebih awal dengan total paket uang pensiun yang cukup menarik. Perampingan (downsizing): juga dikenal sebagai restrukturisasi dan rightsizing, pada dasarnya adalah kebalikan dari pertumbuhan perusahaan dan menyarankan perubahan sekali waktu dalam organisasi dan jumlah karyawan yang dipekerjakan. Biasanya, baik struktur organisasi maupun jumlah karyawan dalam organisasi tersebut menyusut.

THANKS 37