PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN NOVEMBER 2015

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN MEI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN JULI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN MARET 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN JANUARI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN MEI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2009

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN JULI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN OKTOBER 2015


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN JANUARI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

No. 02/09/81/Th.VIII,1 September 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI/ DEFLASI PEDESAAN

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

No. 02/08/81/Th.VIII,1 Agustus 2016

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI/ DEFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2009


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN MEI 2009

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

No. 02/01/81/Th.IX, 3 Januari 2017

No. 02/05/81/Th.VIII, 2 Mei 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

No. 02/12/81/Th.VIII, 1 Desember 2016

No. 02/03/81/Th.IX, 1 Maret 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN NOVEMBER 2016 TURUN -0,90 PERSEN

2. Indeks Harga Dibayar Petani (Ib)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN AGUSTUS 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN


BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN



PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN APRIL 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

BERITA RESMI PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI OKTOBER 2017 STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN FEBRUARI 2017

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Transkripsi:

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN NOVEMBER 2015 No. 23/12/3322/Th.I, 21 Desember 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) NOVEMBER 2015 SEBESAR 102,06 ATAU TURUN 0,50 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang bulan ber 2015 mengalami penurunan 0,50 persen, yaitu dari posisi 102,58 pada bulan r menjadi 102,06. Hal ini disebabkan karena peru indeks harga yang diterima petani (It) lebih kecil dari pada peru indeks harga yang dibayar petani (Ib). It mengalami kenaikan 0,08 persen, dari posisi 124,06 pada bulan r 2015 menjadi 124,17 pada bulan ber 2015. Sementara Ib juga mengalami kenaikan 0,59 persen, dari posisi 120,95 menjadi 121,66. Dari 5 (lima) subsektor pertanian komponen penyusun NTP, tiga subsektor mengalami penurunan indeks yaitu subsektor tanaman pangan turun 0,11 persen, subsektor hortikultura turun 1,58 persen serta subsektor peternakan turun 0,25 persen. Sedangkan subsektor perikanan dan tanaman perkebunan rakyat pada bulan ini mengalami kenaikan indeks masingmasing sebesar 1,43 persen dan 0,35 persen. Secara umum Indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,08 persen dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan It dipengaruhi oleh naiknya It pada empat subsektor yaitu : subsektor tanaman pangan naik 0,45 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat naik 1,92 persen, subsektor peternakan naik 0,52 persen serta perikanan naik 0,57 persen. Sedangkan subsektor hortikultura turun 1,12 persen. Indeks harga yang dibayar petani pada bulan ber mengalami kenaikan 0,59 persen. Kenaikan indeks bayar dipengaruhi oleh naiknya Indeks Biaya Produksi dan Penam Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,39 persen serta naiknya indeks konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,59 persen. Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK perdesaan di Kabupaten Semarang mengalami kenaikan atau terjadi inflasi pedesaan sebesar 0,66 persen. Inflasi terjadi disebabkan naiknya indeks harga kelompok makanan sebesar 0,27 persen, kelompok makanan jadi sebesar 0,79 persen, kelompok sandang 1,51 persen, kelompok kesehatan 1,60 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 1,84 persen serta kelompok transportasi dan komunikasi naik 1,37 persen. Sedangkan kelompok perumahan pada bulan ini turun sebesar 0,11 persen. Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.23/12/3322/Th.I, 21 Desember 2015 Hal.1

1. Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. Penghitungan indikator ini diperoleh dari perbandingan antara Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) dengan Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) yang dinyatakan dalam persentase. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) antara produk pertanian yang dijual petani dengan barang dan jasa yang dibutuhkan petani dalam berproduksi dan konsumsi rumah tangga. Dengan membandingkan kedua perkembangan angka tersebut, maka dapat diketahui apakah peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan petani dapat dikompensasi dengan penam pendapatan petani dari hasil pertaniannya. Atau sebaliknya, apakah kenaikan harga jual produksi pertanian dapat menambah pendapatan petani yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan para petani. Semakin tinggi nilai NTP, relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani. Mulai ber 2014 dilakukan peru tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan peru/pergeseran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian diperdesaan, serta perluasan cakupan subsektor pertanian dalam penghitungan NTP, agar penghitungan indeks dapat dijaga ketepatannya. Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTP (2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada subsektor perikanan. Selain NTP Perikanan secara umum (NTNP) yang dihitung, Kelompok Perikanan Tangkap (NTN) dan Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) juga disajikan secara terpisah. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga di perdesaan di wilayah Kabupaten Semarang pada bulan ber 2015, NTP Kabupaten Semarang mengalami kenaikan indeks 0,02 persen dibanding NTP r 2014 yaitu dari 102,56 menjadi 102,58. kenaikan indeks NTP tersebut disebabkan karena peru indeks harga produk pertanian yang diterima petani lebih besar dibanding kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dibayar petani. Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.23/12/3322/Th.I, 21 Desember 2015 Hal.2

Tabel 1. NTP Month To Month Kabupaten Semarang Tahun 2014-2015 (2012 = 100) Bulan NTP 2014 NTP 2015 (1) (2) (3) Januari 101,58 101,53 Pebruari 102,35 101,42 Maret 100,96 99,96 April 100,89 98,78 Mei 99,04 99,66 Juni 99,19 100,52 Juli 100,76 100,61 Agustus 100,35 100,83 September 101,89 102,56 r 101,32 102,58 ber 101,31 102,06 Desember 101,41 Rata-rata 100,92 Penurunan NTP pada bulan ber 2015 disebabkan oleh turunnya tiga subsektor NTP yaitu : subsektor tanaman pangan turun 0,11 persen, subsektor hortikultura turun 1,58 persen serta subsektor peternakan turun 0,25 persen. Sedangkan subsektor perikanan dan tanaman perkebunan rakyat pada bulan ini mengalami kenaikan indeks masing-masing sebesar 1,43 persen dan 0,35 persen. Tabel 2. Nilai Tukar Petani Per Subsektor Kabupaten Semarang Serta nya r - ber 2015 (2012 = 100) Bulan r 2015 ber 2015 Prosentase Nilai Tukar Petani (NTP) 102,58 102,06-0,50 Tanaman Pangan (NTPP) 101,32 101,21-0,11 Hortikultura (NTPH) 105,02 103,36-1,58 Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 100,19 101,63 1,43 Peternakan (NTPT) 102,05 101,80-0,25 Perikanan (NTNP) 99,14 99,49 0,35 a. Perikanan Tangkap (NTN) 94,56 93,77-0,84 b. Perikanan Budidaya (NTPi) 104,11 105,34 1,18 Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.23/12/3322/Th.I, 21 Desember 2015 Hal.3

2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan fluktuasi harga yang beragam dari komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada ber 2015, secara umum It mengalami kenaikan indeks sebesar 0,08 persen dibandingkan dengan It r 2015, yaitu: dari 124,06 menjadi 124,17. kenaikan It terjadi pada empat subsektor, yaitu : subsektor tanaman pangan naik 0,45 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat naik 1,92 persen subsektor peternakan naik sebesar 0,52 persen serta perikanan naik 0,87 persen. Sedangkan subsektor hortikultura bulan ini turun 1,12 persen, 130,00 128,00 126,00 124,00 122,00 120,00 118,00 116,00 Grafik 1. Indeks yang Diterima Petani Kabupaten Semarang Per Subsektor 129,24 123,40 122,84 TP HORTI TPR TRK IKAN AGUSTUS'15 127,79 127,00 124,61 121,09 120,47 120,51 SEPTEMBER'15 121,19 3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada ber 2015, Ib tercatat naik sebesar 0,59 persen bila dibandingkan r 2015, yaitu dari 120,95 menjadi 121,66. Kenaikan Ib terjadi pada semua subsektor penyusun NTP yaitu : subsektor tanaman pangan naik 0,56 persen, subsektor hortikultura naik sebesar 0,47 persen, sub sektor tanaman perkebunan rakyat naik 0,48 persen, subsektor peternakan naik 0,77 persen dan subsektor perikanan naik sebesar 0,22 persen. 0,80 0,70 0,60 0,50 0,40 0,30 0,20 0,10 0,00 Grafik 2. Indeks yang Dibayar Petani Kabupaten Semarang Per Subsektor 0,56 0,47 0,48 0,77 0,22 TP HORTI TPR TRK IKAN Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.23/12/3322/Th.I, 21 Desember 2015 Hal.4

4. NTP subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) Pada bulan ber 2015 NTPP mengalami penurunan indeks sebesar 0,11 persen. Penurunan NTPP disebabkan karena naiknya indeks yang diterima petani sebesar 0,45 persen dan naiknya indeks yang dibayar petani sebesar 0,56 persen. Naiknya Ib disebabkan oleh naiknya indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,66 persen dan naiknya Indeks Penam Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,26 persen. Tabel 3. NTP Subsektor Tanaman Pangan Kabupaten Semarang dan nya I. Indeks Diterima Petani 122,84 123,40 0,45 1. Padi 116,17 112,77-2,93 2. Palawija 140,70 151,85 7,93 II. Indeks Dibayar Petani 121,24 121,92 0,56 1. Konsumsi Rumah Tangga 124,64 125,46 0,66 2. BPPBM 111,62 111,92 0,26 III. Nilai Tukar Petani (NTPP) 101,32 101,21-0,11 b. Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada bulan ber 2015 NTPH mengalami penurunan indeks sebesar 1,58 persen. Penurunan NTPH disebabkan karena indeks yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 1,12 persen, lebih rendah dibandingkan naiknya indeks yang dibayar petani sebesar 0,47 persen. Naiknya Ib disebabkan oleh naiknya indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,56 persen dan naiknya Indeks Penam Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,23 persen. Tabel 4. NTP Subsektor Hortikultura Kabupaten Semarang dan nya r 15 I. Indeks Diterima Petani 129,24 127,79-1,12 1. Sayur-sayuran 116,14 112,49-3,15 2. Buah-buahan 146,18 147,23 0,72 3. Tanaman Obat 113,75 114,92 1,03 II. Indeks Dibayar Petani 123,05 123,63 0,47 1. Konsumsi Rumah Tangga 124,24 124,94 0,56 2. BPPBM 120,25 120,53 0,23 III. Nilai Tukar Petani (NTPH) 105,02 103,36-1,58 Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.23/12/3322/Th.I, 21 Desember 2015 Hal.5

c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada ber 2015 NTPR mengalami kenaikan indeks sebesar 1,43 persen, hal ini disebabkan oleh naiknya indeks yang diterima petani sebesar 1,92 persen. Lebih besar dibandingkan indeks yang dibayar petani yang mengalami kenaikan sebesar 0,48 persen. Kenaikan pada Ib terjadi karena turunnya Indeks Penam Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,17 persen dan indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) yang naik sebesar 0,80 persen. Tabel 5. NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat Kabupaten Semarang dan nya I. Indeks Diterima Petani 124,61 127,00 1,92 1. TPR 124,61 127,00 1,92 II. Indeks Dibayar Petani 124,37 124,97 0,48 1. Konsumsi Rumah Tangga 127,43 128,44 0,80 2. BPPBM 118,58 118,38-0,17 III. Nilai Tukar Petani (NTPR) 100,19 101,63 1,43 d. Subsektor Peternakan (NTPT) NTP subsektor Peternakan pada bulan ini mengalami penurunan sebesar 0,25 persen. Penurunan ini terjadi karena peru Ib yang lebih besar dibandingkan dengan peru It. Indeks harga yang diterima petani naik 0,52 persen sementara indeks harga yang dibayar petani naik lebih besar sebesar 0,77 persen. Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok Ternak besar sebesar 0,58 persen dan hasil ternak sebesar 3,52 persen. Sedangkan ternak kecil turun sebesar 0,81 persen dan unggas turun sebesar 0,98 persen. Kenaikan Ib dipengaruhi naiknya Indeks Penam Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,80 persen dan naiknya indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,72 persen. Tabel 6. NTP Subsektor Peternakan Kabupaten Semarang dan nya I. Indeks Diterima Petani 120,47 121,09 0,52 1. Ternak Besar 117,38 118,06 0,58 2. Ternak Kecil 132,81 131,73-0,81 3. Unggas 118,00 116,84-0,98 4. Hasil Ternak 119,00 123,18 3,52 II. Indeks Dibayar Petani 118,04 118,95 0,77 1. Konsumsi Rumah Tangga 126,23 127,14 0,72 2. BPPBM 112,58 113,48 0,80 III. Nilai Tukar Petani (NTPT) 102,05 101,80-0,25 Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.23/12/3322/Th.I, 21 Desember 2015 Hal.6

e. Subsektor Perikanan (NTNP) Pada bulan ber 2015, NTPN mengalami kenaikan indeks sebesar 0,35 persen. Kenaikan indeks NTNP ini disebabkan karena indeks yang diterima petani naik sebesar 0,57 persen lebih besar dibandingkan kenaikan indeks yang dibayar petani sebesar 0,22 persen. Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan oleh peru indeks harga pada kelompok perikanan budidaya yang naik 1,54 persen dan turunnya kelompok perikanan tangkap sebesar 0,48 persen. Kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan karena kenaikan indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,38 persen serta Indeks Penam Barang Modal yang bulan ini stabil tidak ada peru. 5. Indeks Harga Konsumen Perdesaan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/ deflasi di wilayah perdesaan. Pada ber 2015, Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK di daerah perdesaan di Kabupaten Semarang mengalami kenaikan atau terjadi inflasi pedesaan sebesar 0,66 persen. Inflasi dipicu oleh naiknya indeks harga kelompok makanan sebesar 0,27 persen, kelompok makanan jadi sebesar 0,79 persen, kelompok sandang 1,51 persen, kelompok kesehatan 1,60 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 1,84 persen serta kelompok transportasi dan komunikasi naik 1,37 persen. Sedangkan kelompok perumahan pada bulan ini turun sebesar 0,11 persen. Tabel 7. NTP Subsektor Perikanan Kabupaten Semarang dan nya I. Indeks Diterima Petani 120,51 121,19 0,57 1. Perikanan Tangkap 116,08 115,52-0,48 2. Perikanan Budidaya 124,95 126,87 1,54 II. Indeks Dibayar Petani 121,55 121,82 0,22 1. Konsumsi Rumah Tangga 120,35 120,81 0,38 2. BPPBM 123,13 123,13 0,00 III. Nilai Tukar Petani (NTNP) 99,14 99,49 0,35 Tabel 8. IHK Perdesaan Kabupaten Semarang dan nya () r 15 Konsumsi Rumah Tangga 125,16 125,99 0,66 a. Bahan Makanan 131,01 131,37 0,27 b. Makanan Jadi 123,12 124,09 0,79 c. mahan 120,35 120,21-0,11 d. Sandang 121,64 123,48 1,51 e. Kesehatan 113,01 114,81 1,60 f. Pendidikan,Rekreasi&Olahraga 111,94 114,00 1,84 g. Transportasi & Komunikasi 127,64 129,38 1,37 Berita Resmi Statistik Kabupaten Semarang No.23/12/3322/Th.I, 21 Desember 2015 Hal.7