Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah)

LAPORAN KEUANGAN POKOK

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL.

KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 03 NERACA

Akuntansi Satuan Kerja

PENGANTAR. PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN NERACA PER 31 Desember 2014 dan 2013

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1

BAB XV SISTEM AKUNTANSI LAPORAN KONSOLIDASIAN

SISTEM AKUNTANSI NOMOR 15 LAPORAN KONSOLIDASIAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN

PANDUAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

Akuntansi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)

LAPORAN KEUANGAN POKOK

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

Anggaran Realisasi Realisasi Cat

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NERACA KOMPARATIF

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

NERACA SKPD DINPORA PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

PANDUAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN N E R A C A

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

Pada awal 2015, PPKD Pemerintah Kota Gemah Ripah mempunyai data posisi keuangan sebagai berikut:

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001 : 3) adalah Organisasi formulir,

1. Neraca Komparatif PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

NERACA DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006

NERACA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

KABUPATEN CILACAP LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN TAHUN ANGGGARAN 2011

LAPORAN KEUANGAN 2014

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

JUMLAH ASET LANCAR , ,94

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.

NERACA. Per 31 Desember 2016 URAIAN AUDITED DEBET KREDIT ASET 2 ASET LANCAR

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

RALAT MODUL Halaman 16 Modul 3 BAB I (Kebijakan Akuntansi Pendapatan) huruf B angka 4 huruf a angka 1) huruf d), tertulis: Jurnal LO atau Neraca

AKUNTANSI DI SATUAN KERJA

PEMERINTAH ACEH NERACA Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

PEMERINTAH ACEH NERACA Per 31 Desember 2012 dan 2011

PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU NERACA Per 31 Desember 2008 dan 2007

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)

SIKLUS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK. Phone:

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2014

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi

AKUNTANSI BASIS AKRUAL SATUAN PERANGKAT KERJA DAERAH

PROGRAM S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN AKUNTANSI

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

NERACA SKPD... PROVINSI JAWA TENG Per 31 Desember 2016 KOREK PER 31 DES 2015 URAIAN

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

SISTEM AKUNTANSI PPKD

Sesuai dengan Peraturan Meteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Pasal 7, Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) dapat diterangkan sebagai berikut:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH AKUNTANSI

2012, No NO NAMA PENERIMA ALAMAT PENERIMA JUMLAH (Rp) Dst

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

LAPORAN REALISASI ANGGARAN Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2015 (dalam rupiah dan persen)

-1- KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN-LRA, BELANJA, TRANSFER DAN PEMBIAYAAN

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG

Anda layak terpilih menjadi Anggota Dewan dari Daerah Pemilihan Jember & Lumajang.

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN KOTA MEDAN TAHUN ANGGARAN 2013 (dalam rupiah) NO.

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NERACA AUDITED Per 31 Desember 2008 dan 2007

KONSOLIDASI LAPORAN KEUANGAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BAB I KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TI MUR RUMAH SAKIT HAJI SURABAYA Jl. Manyar Kertoadi Surabaya NERACA PER TANGGAL 31 DESEMBER 2014

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

Tabel Kapasitas Rill kemampuan keuangan daerah untuk mendanai Pembangunan Daerah

BAB III KEBIJAKAN AKUNTANSI TRANSFER

Kata Pengantar. Binjai, 27 Februari 2017 Pengguna Anggaran. Ir. Dewi Anggeriani NIP

AKUNTANSI PEMERINTAHAN SOAL PERSAMAAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN

: : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 6 ayat (3)

BAB IIIGAMBARAN GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

PENYUSUNAN NERACA AWAL

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH. RSUD Dr. MOEWARDI. Jl. Kol. Sutarto 132 Telp Fax Surakarta CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Transkripsi:

LAMPIRAN C.3 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : 3 Tahun 2010 TANGGAL: 6 Januari 2010 Laporan Keuangan Deskripsi Prosedur Laporan Keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksitransaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Secara spesifik tujuan laporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Untuk memenuhi tujuan tersebut, Laporan Keuangan menyediakan informasi mengenai entitas pelaporan dalam hal: Aset Kewajiban Ekuitas Dana Pendapatan Belanja Transfer Pembiayaan, dan Arus kas Pembuatan Laporan Keuangan dilakukan oleh masing-masing SKPD. Selanjutnya laporan keuangan tersebut akan di konsolidasikan oleh SKPKD menjadi Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi/Kota/Kabupaten. Pembuatan Laporan Keuangan SKPD dilakukan oleh PPK SKPD. Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi/Kota/Kabupaten terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran Neraca Laporan Arus Kas Catatan atas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten dikeluarkan 2 kali dalam satu tahun anggaran, yaitu: Semester, yang dimulai dari periode Januari - Juni Tahunan, yang dimulai dari periode Januari Desember Laporan Semester dan prognosis dibuat untuk semester I periode Januari Juni namun untuk memudahkan pembuatan laporan keuangan akhir tahun dapat dibuat semester II periode Juli Desember dengan menambah kolom realisasi semester lalu tanpa prognosis. Rincian Laporan semester I maupun II mengikuti rincian peraturan Bupati mengenai APBD, yaitu sampai ke rincian obyek. 347

1. Penyusunan Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah Laporan Keuangan yang dihasilkan pada tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah dihasilkan melalui proses akuntansi lanjutan yang dilakukan oleh PPK-SKPD. Jurnal dan posting yang telah dilakukan terhadap transaksi keuangan menjadi dasar dalam penyusunan laporan keuangan. Laporan Keuangan yang telah dibuat oleh PPK SKPD ditandatangani oleh Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran. Laporan Keuangan yang telah ditandatangani oleh Kepala SKPD tersebut disampaikan kepada Kepala DPPKA sebagai PPKD melalui seksi Pembukuan dan Pelaporan DPPKA. Laporan Keuangan Semester 1 berupa Neraca dan LRA disampaikan paling lambat tanggal 20 juli. Laporan Keuangan akhir tahun disampaikan paling lambat tanggal 31 januari. Langkah 1 (Kertas Kerja) a. PPK-SKPD menyiapkan kertas kerja (worksheet) 10 lajur sebagai alat untuk menyusun Laporan Keuangan. Kertas kerja adalah alat bantu yang digunakan dalam proses pembuatan Laporan Keuangan. Kertas kerja berguna untuk mempermudah proses pembuatan laporan keuangan yang dihasilkan secara manual. Contoh dokumen kertas kerja (worksheet) adalah sebagai berikut : Kode Rekening Uraian Neraca Saldo Penyesuaian Neraca Saldo Laporan Neraca Setelah Penyesuaian Realisasi Anggaran D K D K D K D K D K b. PPK-SKPD melakukan rekapitulasi saldo-saldo buku besar menjadi neraca saldo. Angka-angka neraca saldo tersebut diletakkan di kolom Neraca Saldo yang terdapat pada Kertas Kerja. Contoh untuk proses ini adalah sebagai berikut (dalam contoh ini adalah Dinas Kesehatan): 348

Kode Uraian Neraca Saldo Penyesuaian Neraca Saldo Laporan Neraca Rekening Setelah Penyesuaian Realisasi Anggaran D K D K D K D K D K 1.1.1.03.01 Kas di Bendahara Pengeluaran 1.500.000 1.3.1.01.01 Tanah Kantor 100.000.000 1.3.2.09.04 Mesin Fotocopy 20.000.000 1.3.2.09.09 Papan Tulis Elektronik 7.000.000 1.3.3.01.01 Gedung Kantor 750.000.000 1.3.3.02.01 Gedung Rumah Jabatan 650.000.000 1.3.7.01.01 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 75.000.000 2.1.3.03.01 Utang Pemungutan PPN 25.000.000 3.1.2.01.01 Cadangan Piutang - 3.1.3.01.01 Cadangan Persediaan - 3.2.2.01.01 Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap 1.452.000.000 3.4.1.01.01 RK Pemda 1.342.500.000 4.1.2.01.01 Pendapatan Retribusi 50.000.000 5.1.1.01.01 Belanja Gaji Pokok 950.000.000 5.1.1.01.02 Belanja Tunjangan Keluarga 95.000.000 5.1.1.01.04 Belanja Tunjangan Fungsional 30.000.000 5.1.1.01.05 Belanja Tunjngn Fungsional Umum 150.000.000 5.2.2.01.01 Belanja ATK 10.000.000 5.2.2.01.08 Belanja BBM/Gas 1.000.000 5.2.2.02.04 Belanja Obat-obatan 75.000.000 5.2.2.03.01 Belanja telepon 50.000.000 5.2.2.03.02 Belanja air 20.000.000 5.2.2.03.03 Belanja Listrik 35.000.000 2.944.500.000 2.944.500.000 349

c. PPK-SKPD membuat jurnal penyesuaian. Jurnal ini dibuat dengan tujuan melakukan penyesuaian atas saldo pada akun-akun tertentu dan pengakuan atas transaksi-transaksi yang bersifat akrual. Jurnal penyesuaian tersebut diletakkan dalam kolom Penyesuaian yang terdapat pada Kertas Kerja. Jurnal penyesuaian yang diperlukan antara lain digunakan untuk: Koreksi kesalahan / Pemindahbukuan Pencatatan jurnal yang belum dilakukan (accrual atau prepayment) Pencatatan piutang persediaan dan atau aset lainnya pada akhir tahun Contoh jurnal penyesuaian adalah : Pengakuan Piutang yang belum tertagih 1 Piutang Cadangan Piutang Pengakuan Persediaan yang ada 1 Persediaan Cadangan Persediaan Contoh untuk proses ini adalah sebagai berikut (dalam contoh ini adalah Dinas Kesehatan). Dalam contoh ini, terdapat dua jurnal penyesuaian untuk pengakuan piutang retribusi sebesar Rp 60 juta dan pengakuan persediaan obat-obatan sebesar 30 juta 1.1.3.02.01 Piutang Retribusi 60.000.000 3.1.2.01.01 Cadangan Piutang 60.000.000 3.1.2.01.01 Persediaan Obat-obatan 30.000.000 3.1.3.01.01 Cadangan Persediaan 30.000.000 350

Kode Uraian Neraca Saldo Penyesuaian Rekening D K D K 1.1.1.03.01 Kas di Bendahara Pengeluaran 1.500.000 1.1.3.02.01 Piutang Retribusi 60.000.000 1.1.5.03.05 Persediaan Obat-obatan 30.000.000 1.3.1.01.01 Tanah Kantor 100.000.000 1.3.2.09.04 Mesin Fotocopy 20.000.000 1.3.2.09.09 Papan Tulis Elektronik 7.000.000 1.3.3.01.01 Gedung Kantor 750.000.000 1.3.3.02.01 Gedung Rumah Jabatan 650.000.000 1.3.7.01.01 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 75.000.000 2.1.3.03.01 Utang Pemungutan PPN 25.000.000 3.1.2.01.01 Cadangan Piutang 60.000.000 3.1.3.01.01 Cadangan Persediaan 30.000.000 3.2.2.01.01 Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap 1.452.000.000 3.4.1.01.01 RK Pemda 1.342.500.000 SILPA 4.1.2.01.01 Pendapatan Retribusi 50.000.000 5.1.1.01.01 Belanja Gaji Pokok 950.000.000 5.1.1.01.02 Belanja Tunjangan Keluarga 95.000.000 5.1.1.01.04 Belanja Tunjangan Fungsional 30.000.000 5.1.1.01.05 Belanja Tunjngn Fungsional Umum 150.000.000 5.2.2.01.01 Belanja ATK 10.000.000 5.2.2.01.08 Belanja BBM/Gas 1.000.000 5.2.2.02.04 Belanja Obat-obatan 75.000.000 5.2.2.03.01 Belanja telepon 50.000.000 5.2.2.03.02 Belanja air 20.000.000 5.2.2.03.03 Belanja Listrik 35.000.000 2.944.500.000 2.944.500.000 90.000.000 90.000.000 351

d. PPK-SKPD melakukan penyesuaian atas neraca saldo berdasarkan jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya. Nilai yang telah disesuaikan diletakkan pada kolom Neraca Saldo Setelah Penyesuaian yang terdapat pada Kertas Kerja. Contoh untuk proses ini adalah sebagai berikut (dalam contoh ini adalah Dinas Kesehatan) 352

Kode Rekening Uraian Neraca Saldo Penyesuaian Neraca Saldo Setelah Penyesuaian D K D K D K 1.1.1.03.01 Kas di Bendahara Pengeluaran 1.500.000 1.500.000 1.1.3.02.01 Piutang Retribusi 60.000.000 60.000.000 1.1.5.03.05 Persediaan Obat-obatan 30.000.000 30.000.000 1.3.1.01.01 Tanah Kantor 100.000.000 100.000.000 1.3.2.09.04 Mesin Fotocopy 20.000.000 20.000.000 1.3.2.09.09 Papan Tulis Elektronik 7.000.000 7.000.000 1.3.3.01.01 Gedung Kantor 750.000.000 750.000.000 1.3.3.02.01 Gedung Rumah Jabatan 650.000.000 650.000.000 1.3.7.01.01 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 75.000.000-75.000.000 2.1.3.03.01 Utang Pemungutan PPN 25.000.000-25.000.000 3.1.2.01.01 Cadangan Piutang 60.000.000-60.000.000 3.1.3.01.01 Cadangan Persediaan 30.000.000-30.000.000 3.2.2.01.01 Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap 1.452.000.000-1.452.000.000 3.4.1.01.01 RK Pemda 1.342.500.000-1.342.500.000 SILPA 4.1.2.01.01 Pendapatan Retribusi 50.000.000-50.000.000 5.1.1.01.01 Belanja Gaji Pokok 950.000.000 950.000.000 5.1.1.01.02 Belanja Tunjangan Keluarga 95.000.000 95.000.000 5.1.1.01.04 Belanja Tunjangan Fungsional 30.000.000 30.000.000 5.1.1.01.05 Belanja Tunjngn Fungsional Umum 150.000.000 150.000.000 5.2.2.01.01 Belanja ATK 10.000.000 10.000.000 5.2.2.01.08 Belanja BBM/Gas 1.000.000 1.000.000 5.2.2.02.04 Belanja Obat-obatan 75.000.000 75.000.000 5.2.2.03.01 Belanja telepon 50.000.000 50.000.000 5.2.2.03.02 Belanja air 20.000.000 20.000.000 5.2.2.03.03 Belanja Listrik 35.000.000 35.000.000-2.944.500.000 2.944.500.000 90.000.000 90.000.000 3.034.500.000 3.034.500.000 353

e. Berdasarkan Neraca Saldo yang telah disesuaikan, PPK-SKPD mengidentifikasi akun-akun yang termasuk dalam komponen Laporan Realisasi Anggaran dan memindahkannya ke kolom Laporan Realisasi Anggaran yang terdapat pada Kertas Kerja. f. Berdasarkan Neraca Saldo yang telah disesuaikan, PPK-SKPD mengidentifikasi akun-akun yang termasuk dalam komponen Neraca dan memindahkannya ke kolom Neraca yang terdapat pada Kertas Kerja. g. Dari kertas kerja yang telah selesai diisi, PPK-SKPD dapat menyusun Laporan Keuangan yang terdiri dari Neraca dan Laporan Realisasi Anggaran. Sebagai catatan, neraca yang dihasilkan belum final karena PPK-SKPD belum membuat Jurnal Penutup. Contoh untuk proses ini adalah sebagai berikut (dalam contoh ini adalah Dinas Kesehatan) 354

Kode Uraian Neraca Saldo Penyesuaian Neraca Saldo Laporan Neraca Rekening Setelah Penyesuaian Realisasi Anggaran D K D K D K D K D K 1.1.1.03.01 Kas di Bendahara Pengeluaran 1.500.000 1.500.000 1.500.000-1.1.3.02.01 Piutang Retribusi 60.000.000 60.000.000 60.000.000-1.1.5.03.05 Persediaan Obat-obatan 30.000.000 30.000.000 30.000.000-1.3.1.01.01 Tanah Kantor 100.000.000 100.000.000 100.000.000-1.3.2.09.04 Mesin Fotocopy 20.000.000 20.000.000 20.000.000-1.3.2.09.09 Papan Tulis Elektronik 7.000.000 7.000.000 7.000.000-1.3.3.01.01 Gedung Kantor 750.000.000 750.000.000 750.000.000-1.3.3.02.01 Gedung Rumah Jabatan 650.000.000 650.000.000 650.000.000-1.3.7.01.01 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 75.000.000-75.000.000-75.000.000 2.1.3.03.01 Utang Pemungutan PPN 25.000.000-25.000.000-25.000.000 3.1.2.01.01 Cadangan Piutang 60.000.000-60.000.000-60.000.000 3.1.3.01.01 Cadangan Persediaan 30.000.000-30.000.000-30.000.000 3.2.2.01.01 Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap 1.452.000.000-1.452.000.000-1.452.000.000 3.4.1.01.01 RK Pemda 1.342.500.000-1.342.500.000-1.342.500.000 SILPA 1.366.000.000 4.1.2.01.01 Pendapatan Retribusi 50.000.000-50.000.000-50.000.000 5.1.1.01.01 Belanja Gaji Pokok 950.000.000 950.000.000 950.000.000 5.1.1.01.02 Belanja Tunjangan Keluarga 95.000.000 95.000.000 95.000.000 5.1.1.01.04 Belanja Tunjangan Fungsional 30.000.000 30.000.000 30.000.000 5.1.1.01.05 Belanja Tunjngn Fungsional Umum 150.000.000 150.000.000 150.000.000 5.2.2.01.01 Belanja ATK 10.000.000 10.000.000 10.000.000 5.2.2.01.08 Belanja BBM/Gas 1.000.000 1.000.000 1.000.000 5.2.2.02.04 Belanja Obat-obatan 75.000.000 75.000.000 75.000.000 5.2.2.03.01 Belanja telepon 50.000.000 50.000.000 50.000.000 5.2.2.03.02 Belanja air 20.000.000 20.000.000 20.000.000 5.2.2.03.03 Belanja Listrik 35.000.000 35.000.000 35.000.000-2.944.500.000 2.944.500.000 90.000.000 90.000.000 3.034.500.000 3.034.500.000 1.416.000.000 50.000.000 2.984.500.000 2.984.500.000 355

Langkah 2 (Jurnal Penutup) Pembuatan jurnal penutup. Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat untuk menutup saldo nominal menjadi nol pada akhir periode akuntansi. Perkiraan nominal adalah perkiraan yang digunakan untuk Laporan Realisasi Anggaran, yaitu Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan. Pendapatan Apropriasi Belanja Defisit Belanja Estimasi Pendapatan Surplus Jurnal penutup akan mempengaruhi nilai SILPA di neraca menjadi jumlah yang benar. Contoh Jurnal Penutup untuk Neraca Saldo diatas dan Neraca Saldo setelah penutupan adalah sebagai berikut : 4.1.2.01.01 Pendapatan Retribusi 50.000.000 3.1.1.01.01 SILPA 50.000.000 3.1.1.01.01 SILPA 1.416.000.000 5.1.1.01.01 Belanja Gaji Pokok 950.000.000 5.1.1.01.02 Belanja Tunjangan Keluarga 95.000.000 5.1.1.01.04 Belanja Tunjangan Fungsional 30.000.000 5.1.1.01.05 Belanja Tunjangan Fungsional Umum 150.000.000 5.2.2.01.01 Belanja ATK 10.000.000 5.2.2.01.08 Belanja BBM/Gas 1.000.000 5.2.2.02.04 Belanja Obat-obatan 75.000.000 5.2.2.03.01 Belanja telepon 50.000.000 5.2.2.03.02 Belanja air 20.000.000 5.2.2.03.03 Belanja Listrik 35.000.000 356

Kode Uraian Neraca Saldo Rekening D K 1.1.1.03.01 Kas di Bendahara Pengeluaran 1.500.000-1.1.3.02.01 Piutang Retribusi 60.000.000-1.1.5.03.05 Persediaan Obat-obatan 30.000.000-1.3.1.01.01 Tanah Kantor 100.000.000-1.3.2.09.04 Mesin Fotocopy 20.000.000-1.3.2.09.09 Papan Tulis Elektronik 7.000.000-1.3.3.01.01 Gedung Kantor 750.000.000-1.3.3.02.01 Gedung Rumah Jabatan 650.000.000-1.3.7.01.01 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap - 75.000.000 2.1.3.03.01 Utang Pemungutan PPN - 25.000.000 3.1.2.01.01 Cadangan Piutang - 60.000.000 3.1.3.01.01 Cadangan Persediaan - 30.000.000 3.2.2.01.01 Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap - 1.452.000.000 3.4.1.01.01 RK Pemda - 1.342.500.000 3.1.1.01.01 SILPA 1.366.000.000 4.1.2.01.01 Pendapatan Retribusi 5.1.1.01.01 Belanja Gaji Pokok 5.1.1.01.02 Belanja Tunjangan Keluarga 5.1.1.01.04 Belanja Tunjangan Fungsional 5.1.1.01.05 Belanja Tunjngn Fungsional Umum 5.2.2.01.01 Belanja ATK 5.2.2.01.08 Belanja BBM/Gas 5.2.2.02.04 Belanja Obat-obatan 5.2.2.03.01 Belanja telepon 5.2.2.03.02 Belanja air 5.2.2.03.03 Belanja Listrik 2.984.500.000 2.984.500.000 357

Langkah 3 (Konversi SAP) Laporan keuangan yang dibuat oleh SKPD yang dihasilkan oleh sistem ini menggunakan struktur akun belanja yang berbeda dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Untuk itu diperlukan sebuah langkah konversi. Berikut bagan konversi yang dimaksud. Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai Belanja Langsung Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal BELANJA OPERASI Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Bunga Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Keuangan BELANJA MODAL BELANJA TIDAK TERDUGA TRANSFER 358

Berikut adalah contoh dari Laporan Keuangan yang dihasilkan Satuan Kerja Laporan Realisasi Anggaran KABUPATEN BANGKA BARAT SKPD... LAPORAN REALISASI SEMESTER PERTAMA APBD DAN PROGNOSIS 6 (ENAM) BULAN BERIKUTNYA TAHUN ANGGARAN.. Nomor Urut Uraian Anggaran Realisasi Semester Pertama Sisa Anggaran s.d. Semester Pertama Prognosis Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 1 Pendapatan 1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 1.1.3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipindahkan 1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 2 BELANJA 2.1 BELANJA OPERASI 2.1.1 Belanja Pegawai 2.1.2 Belanja Barang 2.2 BELANJA MODAL 2.2.1 Belanja Tanah 2.2.2 Belanja Peralatan dan Mesin 2.2.3 Belanja Gedung dan Bangunan 2.2.4 Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan 2.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya 2.2.6 Belanja Aset Lainnya 2.3 BELANJA TIDAK TERDUGA 2.3.1 Belanja Tidak Terduga Surplus/ (Defisit) 359

Nomor Urut KABUPATEN BANGKA BARAT SKPD... LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER... Uraian Anggaran Setelah Perubahan Realisasi (dalam rupiah) Lebih/ (Kurang) 1 2 3 4 5 1 PENDAPATAN 1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah Pendapatan hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang 1.1.3 Dipisahkan 1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 2 BELANJA 2.1 BELANJA OPERASI 2.1.1 Belanja Pegawai 2.1.2 Belanja Barang 2.2 BELANJA MODAL 2.2.1 Belanja Tanah 2.2.2 Belanja Peralatan dan Mesin 2.2.3 Belanja Gedung dan Bangunan 2.2.4 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 2.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya 2.2.6 Befanja Aset Lainnya 2.3 BELANJA TIDAK TERDUGA 2.3.1 Belanja Tidak Terduqa Surplus/ (Defisit) 360

Neraca SKPD KABUPATEN BANGKA BARAT NERACA SKPD... Per 31 Desember Tahun n dan Tahun n-1 U r a i a n ASET ASET LANCAR Kas Kas di Bendahara Penerimaan Kas di Bendahara Pengeluaran Piutang Piutang Retribusi Piutarg Lain-lain Persediaan ASET TETAP Tanah Tanah Peralatan dan Mesin Alat-alat Berat Alat-alat Angkutan Alat Bengkel Alat Pertanian dan Petemakan Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga Alat Studio dan Alat Komunikasi Alat Ukur Alat-alat Kedokteran Alat Laboratorium Alat Keamanan Gedung dan Bangunan Bangunan Gedung Bangunan Monumen Jalan, Irigasi dan Jaringan Jalan dan Jembatan Bangunan Air (Irigasi) Instalasi Jaringan Aset Tetap Lainnya Buku dan Perpustakaan Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan Hewan/Ternak dan Tumbuhan Konstruksi Dalam Pengerjaan Konstruksi Dalam Pengerjaan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Akumulasi Penyusutan Aset Tetap... Kenaikan (Penurunan) Tahun n Tahun n-1 % 361

ASET LAINNYA Tagihan Penjualan Angsuran Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Kemitraan dengan Pihak Ketiga Aset Tak Berwujud Aset Lain-Lain JUMLAH ASET KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang Perhitungan Pihak Ketiga Uang Muka dari Kas Daerah Pendapatan Diterima Dimuka/Pendapatan yang Ditangguhkan Utang Jangka Pendek Lainnya EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR Cadangan Piutang Cadangan Persediaan EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan dalam Aset Tetap Diinvestasikan daiam Aset Lainnya EKUITAS DANA UNTUK DIKONSOLIDASI RK PEMDA JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 362

KABUPATEN BANGKA BARAT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN SKPD...... PENDAHULUAN Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Bab VII Pendahuluan 1.1 Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan SKPD 1.2 Landasan hukum penyusunan laporan keuangan SKPD 1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan SKPD Ekonomi makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja APBD SKPD 2.1 Ekonomi makro 2.2 Kebijakan keuangan 2.3 Indikator pencapaian target kinerja APBD Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan SKPD 3.1 Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan SKPD 3.2 Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan Kebijakan akuntansi 4.1 Entitas akuntansi / entitas pelaporan keuangan daerah SKPD 4.2 Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan SKPD 4.3 Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan SKPD 4.4 Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam SAP pada SKPD Penjelesan pos-pos laporan keuangan SKPD 5.1 Rincian dari penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan SKPD 5.1.1 Pendapatan 5.1.2 Belanja 5.1.3 Aset 5.1.4 Kewajiban 5.1.5 Ekuitas Dana 5.2 Pengungkapan atas pos-pos aset cjan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas, untuk entitas akuntansi/entitas pelaporan yang rnenggunakan basis akrual pada SKPD. Penjelasan atas informasi-informasi nonkeuangan SKPD Penutup Langkah 4 (Pembuatan Jurnal Balik) Jurnal Balik adalah proses pilihan yang dilakukan setelah pembuatan laporan keuangan. Jurnal balik adalah proses penjurnalan kembali untuk akun-akun yang dilakukan penyesuaian (misalnya persediaan) agar pada kondisi awal neraca periode berikutnya, nilainya menjadi nihil. Secara singkatnya, jurnal balik adalah jurnal penyesuaian dengan rekening yang sebelumnya di debit menjadi kredit dan rekening yang sebelumnya dikredit menjadi di debit Contoh jurnal balik adalah : Pengakuan 1 Cadangan Persediaan 363

Persediaan yang ada Persediaan 2. Penyusunan Laporan Keuangan PPKD Laporan Keuangan PPKD yang dimaksud adalah laporan keuangan yang dihasilkan dari proses akuntansi pada PPKD. Laporan Keuangan PPKD dihasilkan melalui proses akuntansi lanjutan yang dilakukan oleh fungsi akuntansi SKPKD. Jurnal dan posting yang telah dilakukan terhadap transaksi keuangan menjadi dasar dalam penyusunan laporan keuangan. Laporan Keuangan yang telah dibuat oleh fungsi akuntansi SKPKD ditandatangani oleh PPKD. Laporan Keuangan yang telah ditandatangani oleh PPKD tersebut disampaikan kepada Kepala DPPKA sebagai PPKD melalui seksi Pembukuan dan Pelaporan DPPKA. Laporan Keuangan Semester 1 berupa Neraca dan LRA disampaikan paling lambat tanggal 20 juli. Laporan Keuangan akhir tahun disampaikan paling lambat tanggal 31 januari. Langkah 1 (Kertas Kerja) a. Fungsi Akuntansi di SKPKD menyiapkan kertas kerja (worksheet) 10 lajur sebagai alat untuk menyusun Laporan Keuangan. Kerta kerja adalah alat bantu yang digunakan dalam proses pembuatan Laporan Keuangan. Kertas kerja berguna untuk mempermudah proses pembuatan laporan keuangan yang dihasilkan secara manual. Contoh dokumen kertas kerja (worksheet) adalah sebagai berikut : Kode Rekening Uraian Neraca Saldo Penyesuaian Neraca Saldo Laporan Neraca Setelah Penyesuaian Realisasi Anggaran D K D K D K D K D K b. Fungsi Akuntansi di SKPKD melakukan rekapitulasi saldo-saldo buku besar menjadi neraca saldo. Angka-angka neraca saldo tersebut diletakkan di kolom Neraca Saldo yang terdapat pada Kertas Kerja. 364

Contoh untuk proses ini adalah sebagai berikut : 365

Kode Uraian Neraca Saldo Penyesuaian Neraca Saldo Laporan Neraca Rekening Setelah Penyesuaian Realisasi Anggaran D K D K D K D K D K 1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 10.000.000.000 1.1.3.04.01 Piutang DAU 1.2.2.01.01 Penyertaan Modal Pemda 2.000.000.000 1.4.1.01.01 Dana Cadangan 500.000.000 2.2.1.01.01 Utang Dalam Negeri - Sektor Perbankan 2.000.000.000 2.2.1.03.01 Utang kepada Pemerintah Pusat 3.000.000.000 3.1.2.01.01 Cadangan Piutang 3.2.1.01.01 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 2.000.000.000 3.2.4.01.01 Dana Yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang 5.000.000.000 3.3.1.01.01 Diinvestasikan dalam Dana Cadangan 500.000.000 4.2.2.01.01 Pendapatan - DAU 5.000.000.000 4.2.3.01.02 Pendapatan - DAK 3.000.000.000 5.1.2.01.01 Belanja - Bunga Utang Jangka Pendek kepada Pemerintah 200.000.000 5.1.3.01.02 Belanja- Subsidi kepada Lembaga 200.000.000 5.1.4.03.01 Belanja - Hibah kepada Pemerintah Desa 100.000.000 6.1.4.01.01 Penerusan Pinjaman Daerah dari Pemerintah 3.000.000.000 6.1.4.03.01 Penerimaan Pinjaman dari Bank 2.000.000.000 6.2.1.01.01 Pembentukan Dana Cadangan 500.000.000 6.2.2.02.01 Penyertaan Modal Pemda - BUMD 2.000.000.000 20.500.000.000 20.500.000.000 - - - - - - - - 366

c. Fungsi Akuntansi di SKPKD membuat jurnal penyesuaian. Jurnal ini dibuat dengan tujuan melakukan penyesuaian atas saldo pada akun-akun tertentu dan pengakuan atas transaksitransaksi yang bersifat akrual. Jurnal penyesuaian tersebut diletakkan dalam kolom Penyesuaian yang terdapat pada Kertas Kerja. Jurnal penyesuaian yang diperlukan antara lain digunakan untuk: Koreksi kesalahan Pencatatan jurnal yang belum dilakukan Pemindahbukuan Pencatatan piutang dan persediaan pada akhir tahun Contoh jurnal penyesuaian adalah : Pengakuan Piutang yang belum tertagih 1 Piutang Piutang Cadangan Piutang Dalam contoh berikut, terdapat satu jurnal penyesuaian untuk pengakuan piutang DAU sebesar Rp 500 juta. 1.1.3.04.01 Piutang DAU 500.000.000 3.1.2.01.01 Cadangan Piutang 500.000.000 367

Kode Uraian Neraca Saldo Penyesuaian Rekening D K D K 1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 10.000.000.000 1.1.3.04.01 Piutang DAU 500.000.000 1.2.2.01.01 Penyertaan Modal Pemda 2.000.000.000 1.4.1.01.01 Dana Cadangan 500.000.000 2.2.1.01.01 Utang Dalam Negeri - Sektor Perbankan 2.000.000.000 2.2.1.03.01 Utang kepada Pemerintah Pusat 3.000.000.000 3.1.2.01.01 Cadangan Piutang 500.000.000 3.2.1.01.01 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 2.000.000.000 3.2.4.01.01 Dana Yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang 5.000.000.000 3.3.1.01.01 Diinvestasikan dalam Dana Cadangan 500.000.000 4.2.2.01.01 Pendapatan - DAU 5.000.000.000 4.2.3.01.02 Pendapatan - DAK 3.000.000.000 5.1.2.01.01 Belanja - Bunga Utang Jangka Pendek kepada Pemerintah 200.000.000 5.1.3.01.02 Belanja- Subsidi kepada Lembaga 200.000.000 5.1.4.03.01 Belanja - Hibah kepada Pemerintah Desa 100.000.000 6.1.4.01.01 Penerusan Pinjaman Daerah dari Pemerintah 3.000.000.000 6.1.4.03.01 Penerimaan Pinjaman dari Bank 2.000.000.000 6.2.1.01.01 Pembentukan Dana Cadangan 500.000.000 6.2.2.02.01 Penyertaan Modal Pemda - BUMD 2.000.000.000 20.500.000.000 20.500.000.000 500.000.000 500.000.000 368

d. Fungsi Akuntansi di SKPKD melakukan penyesuaian atas neraca saldo berdasarkan jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya. Nilai yang telah disesuaikan diletakkan pada kolom Neraca Saldo Setelah Penyesuaian yang terdapat pada Kertas Kerja. 369

Kode Rekening Uraian Neraca Saldo Penyesuaian Neraca Saldo Setelah Penyesuaian D K D K D K 1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 10.000.000.000 10.000.000.000-1.1.3.04.01 Piutang DAU 500.000.000 500.000.000-1.2.2.01.01 Penyertaan Modal Pemda 2.000.000.000 2.000.000.000-1.4.1.01.01 Dana Cadangan 500.000.000 500.000.000-2.2.1.01.01 Utang Dalam Negeri - Sektor Perbankan 2.000.000.000-2.000.000.000 2.2.1.03.01 Utang kepada Pemerintah Pusat 3.000.000.000-3.000.000.000 3.1.2.01.01 Cadangan Piutang 500.000.000-500.000.000 3.2.1.01.01 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 2.000.000.000-2.000.000.000 3.2.4.01.01 Dana Yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang 5.000.000.000 5.000.000.000-3.3.1.01.01 Diinvestasikan dalam Dana Cadangan 500.000.000-500.000.000 4.2.2.01.01 Pendapatan - DAU 5.000.000.000-5.000.000.000 4.2.3.01.02 Pendapatan - DAK 3.000.000.000-3.000.000.000 5.1.2.01.01 Belanja - Bunga Utang Jangka Pendek kepada Pemerintah 200.000.000 200.000.000-5.1.3.01.02 Belanja- Subsidi kepada Lembaga 200.000.000 200.000.000-5.1.4.03.01 Belanja - Hibah kepada Pemerintah Desa 100.000.000 100.000.000-6.1.4.01.01 Penerusan Pinjaman Daerah dari Pemerintah 3.000.000.000-3.000.000.000 6.1.4.03.01 Penerimaan Pinjaman dari Bank 2.000.000.000-2.000.000.000 6.2.1.01.01 Pembentukan Dana Cadangan 500.000.000 500.000.000-6.2.2.02.01 Penyertaan Modal Pemda - BUMD 2.000.000.000 2.000.000.000 - - - 20.500.000.000 20.500.000.000 500.000.000 500.000.000 21.000.000.000 21.000.000.000 370

e. Berdasarkan Neraca Saldo yang telah disesuaikan, Fungsi Akuntansi di SKPKD mengidentifikasi akun-akun yang termasuk dalam komponen Laporan Realisasi Anggaran dan memindahkannya ke kolom Laporan Realisasi Anggaran yang terdapat pada Kertas Kerja. f. Berdasarkan Neraca Saldo yang telah disesuaikan, Fungsi Akuntansi di SKPKD mengidentifikasi akun-akun yang termasuk dalam komponen Neraca dan memindahkannya ke kolom Neraca yang terdapat pada Kertas Kerja. g. Dari kertas kerja yang telah selesai diisi, Fungsi Akuntansi di SKPKD dapat menyusun Laporan Keuangan yang terdiri dari Neraca dan Laporan Realisasi Anggaran. Sebagai catatan, neraca yang dihasilkan belum final karena PPK-SKPKD belum membuat Jurnal Penutup. 371

Kode Uraian Neraca Saldo Penyesuaian Neraca Saldo Laporan Neraca Rekening Setelah Penyesuaian Realisasi Anggaran D K D K D K D K D K 1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 10.000.000.000 10.000.000.000-10.000.000.000-1.1.3.04.01 Piutang DAU 500.000.000 500.000.000-500.000.000-1.2.2.01.01 Penyertaan Modal Pemda 2.000.000.000 2.000.000.000-2.000.000.000-1.4.1.01.01 Dana Cadangan 500.000.000 500.000.000-500.000.000-2.2.1.01.01 Utang Dalam Negeri - Sektor Perbankan 2.000.000.000-2.000.000.000-2.000.000.000 2.2.1.03.01 Utang kepada Pemerintah Pusat 3.000.000.000-3.000.000.000-3.000.000.000 3.1.2.01.01 Cadangan Piutang 500.000.000-500.000.000-500.000.000 3.2.1.01.01 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 2.000.000.000-2.000.000.000-2.000.000.000 3.2.4.01.01 Dana Yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang 5.000.000.000 5.000.000.000-5.000.000.000-3.3.1.01.01 Diinvestasikan dalam Dana Cadangan 500.000.000-500.000.000-500.000.000 10.000.000.000 4.2.2.01.01 Pendapatan - DAU 5.000.000.000-5.000.000.000-5.000.000.000 4.2.3.01.02 Pendapatan - DAK 3.000.000.000-3.000.000.000-3.000.000.000 5.1.2.01.01 Belanja - Bunga Utang Jangka Pendek kepada Pemerintah 200.000.000 200.000.000-200.000.000-5.1.3.01.02 Belanja- Subsidi kepada Lembaga 200.000.000 200.000.000-200.000.000-5.1.4.03.01 Belanja - Hibah kepada Pemerintah Desa 100.000.000 100.000.000-100.000.000-6.1.4.01.01 Penerusan Pinjaman Daerah dari Pemerintah 3.000.000.000-3.000.000.000-3.000.000.000 6.1.4.03.01 Penerimaan Pinjaman dari Bank 2.000.000.000-2.000.000.000-2.000.000.000 6.2.1.01.01 Pembentukan Dana Cadangan 500.000.000 500.000.000-500.000.000-6.2.2.02.01 Penyertaan Modal Pemda - BUMD 2.000.000.000 2.000.000.000-2.000.000.000 - - - - - 20.500.000.000 20.500.000.000 500.000.000 500.000.000 21.000.000.000 21.000.000.000 3.000.000.000 13.000.000.000 18.000.000.000 18.000.000.000 372

Langkah 2 (Jurnal Penutup) Pembuatan jurnal penutup. Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat untuk menutup saldo nominal menjadi nol pada akhir periode akuntansi. Perkiraan nominal adalah perkiraan yang digunakan untuk Laporan Realisasi Anggaran, yaitu Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan. Pendapatan Penerimaan Pembiayaan Apropriasi Belanja Estimasi Pengeluaran Pembiayaan Belanja Pengeluaran Pembiayaan Estimasi Pendapatan Estimasi Penerimaan Pembiayaan SILPA Jurnal penutup akan mempengaruhi nilai SILPA di neraca menjadi jumlah yang benar. Contoh Jurnal Penutup untuk Neraca Saldo di atas dan Neraca Saldo setelah penutupan adalah sebagai berikut : 4.1.1.01.01 Pendapatan DAU 5.000.000.000 4.1.1.01.02 Pendapatan DAK 3.000.000.000 3.1.1.01.01 SILPA 8.000.000.000 3.1.1.01.01 SILPA 500.000.000 5.1.2.01.01 Belanja Bunga 200.000.000 5.1.4.01.02 Belanja Subsidi 200.000.000 5.1.4.03.01 Belanja Hibah 100.000.000 6.1.4.01.01 Penerusan Pinjaman Daerah 3.000.000.000 6.1.4.03.01 Penerusan Pinjaman Bank 2.000.000.000 3.1.1.01.01 SILPA 5.000.000.000 3.1.1.01.01 SILPA 2.500.000.000 6.2.1.01.01 Pembentukan Dana Cadangan 500.000 6.2.2.02.01 Penyertaan Modal Pemda 2.000.000.000 373

Langkah 3 (Konversi SAP) Laporan keuangan yang dibuat oleh SKPKD yang dihasilkan oleh sistem ini menggunakan struktur akun belanja yang berbeda dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Untuk itu diperlukan sebuah langkah konversi. Berikut bagan konversi yang dimaksud. Belanja Tidak Langsung Bunga Subsidi Hibah Bantuan Sosial Belanja Bagi Hasil Bantuan Keuangan Belanja Tidak Terduga BELANJA OPERASI Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Bunga Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Keuangan BELANJA MODAL BELANJA TIDAK TERDUGA TRANSFER 374

Berikut adalah contoh dari Laporan Keuangan yang dihasilkan Akuntansi PPKD Laporan Realisasi Anggaran KABUPATEN BANGKA BARAT LAPORAN REALISASI SEMESTER PERTAMA APBD DAN PROGNOSIS 6 (ENAM) BULAN BERIKUTNYA TAHUN ANGGARAN.. Nomor Urut Uraian Anggaran Realisasi Semester Pertama Sisa Anggaran s.d. Semester Pertama Prognosis Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 1 Pendapatan 1.2 PENDAPATAN TRANSFER 1.2.1 Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 1.2.1.1 Dana Bagi Hasil Pajak 1.2.1.2 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) 1.2.1.3 Dana Alokasi Umum 1.2.1.4 Dana Alokasi Khusus 1.2.2 Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 1.2.2.1 Dana Otonomi Khusus 1.2.2.2 Dana Penyesuaian 1.2.3 Transfer Pemerintah Provinsi 1.2.3.1 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 1.2.3.2 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG 1.3 SAH 1.3.1 Pendapatan Hibah 1.3.2 Pendapatan Dana Darurat 1.3.3 Pendapatan Lainnya 2 BELANJA 2.1 BELANJA OPERASI 2.1.2 Belanja Barang 2.1.3 Belanja Bunga 2.1.4 Belanja Subsidi 2.1.5 Belanja Hibah 2.1.6 Belanja Bantuan Sosial 2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan 2.3 BELANJA TIDAK TERDUGA 2.3.1 Belanja Tidak Terduga 2.4 TRANSFER 2.4.1 TRANSFER BAGI HASIL KE DESA 2.4.1.1 Bagi Hasil Pajak 2.4.1.2 Bagi Hasil Retribusi 375

2.4.1.3 Bagi Hasil Pendapatan Lainnya Surplus/Defisit 3 PEMBIAYAAN 3.1 Penerimaan Daerah 3.1.1 Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) 3.1.2 Pencairan Dana Cadangan 3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 3.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah 3.1.5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah 3.1.6 Penerimaan Piutang Daerah 3.2 PENGELUARAN DAERAH 3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan 3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 3.2.3 Pembayaran Pokok Utang 3.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah Pembiayaan Neto 3.3 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) 376

KABUPATEN BARAT LAPORAN REALISASI ANGGARAN PPKD UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER... Nomor Urut Uraian Anggaran Setelah Perubahan Realisasi (dalam rupiah) Lebih/ (Kurang) 1 2 3 4 5 1 PENDAPATAN 1.2 PENDAPATAN TRANSFER 1.2.1 Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 1.2.1.1 Dana Bagi Hasil Pajak 1.2.1.2 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) 1.2.1.3 Dana Alokasi Umum 1.2.1.4 Dana Alokasi Khusus 1.2.2 Transfer Pemerintah Pusat Lainnya 1.2.2.1 Dana Otonomi Khusus 1.2.2.2 Dana Penyesuaian 1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 1.3.1 Pendapatan Hibah 1.3.2 Pendapatan Dana Darurat 1..3,3 Pendapatan lainnya 2 BELANJA 2.1 BELANJA OPERASI 2.1.2 Belanja Barang 2.1.3 Belanja Bunga 2.1.4 Belanja Subsidi 2.1.5 Belanja Hibah 2.1.6 Belanja Bantuan Sosial 2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan 2.3 BELANJA TIDAK TERDUGA 2.3.1 Belanja Tidak Terduqa 2.4 TRANSFER Surplus/ (Defisit) 3 PEMBIAYAAN 3.1 PENERIMAAN DAERAH 3.1.1 Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) 3.1.2 Pencairan Dana Cadangan 3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 3.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah 3.1.5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah 377

3.1.6 Penerimaan Piutang Daerah 3.2 PENGELUARAN DAERAH 3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan 3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 3.2.3 Pembayaran Pokok Utang 3.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah 3.3 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) 378

Neraca SKPKD KABUPATEN BANGKA BARAT NERACA PPKD Per 31 Desember Tahun n dan Tahun n-1 U r a i a n ASET ASET LANCAR Kas Kas di Kas Daerah ASET UNTUK DIKONSOLIDASI RK SKPD. RK SKPD. INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Permanen Investasi Non Permanen ASET LAINNYA Tagihan Penjualan Angsuran Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Kemitraan dengan Pihak Ketiga Aset Tak Berwujud Aset Lain-Lain JUMLAH ASET KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang Perhitungan Pihak Ketiga Uang Muka dari Kas Daerah Pendapatan Diterima Dimuka/Pendapatan yang Ditangguhkan Utang Jangka Pendek Lainnya EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR Cadangan Piutang Cadangan Persediaan EKUITAS DANA INVESTAST Diinvestasikan dalam Aset Tetap Diinvestasikan daiam Aset Lainnya JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA Kenaikan (Penurunan) Tahun n Tahun n-i % 379

KABUPATEN BANGKA BARAT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN SKPD...... Catatan Atas laporan Keuangan PENDAHULUAN Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Bab VII Pendahuluan 1.1 Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan SKPD 1.2 Landasan hukum penyusunan laporan keuangan SKPD 1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan SKPD Ekonomi makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja APBD SKPD 2.1 Ekonomi makro 2.2 Kebijakan keuangan 2.3 Indikator pencapaian target kinerja APBD Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan SKPD 3.1 Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan SKPD 3.2 Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan Kebijakan akuntansi 4.1 Entitas akuntansi / entitas pelaporan keuangan daerah SKPD 4.2 Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan SKPD 4.3 Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan SKPD 4.4 Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam SAP pada SKPD Penjelesan pos-pos laporan keuangan SKPD 5.1 Rincian dari penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan SKPD 5.1.1 Pendapatan 5.1.2 Belanja 5.1.3 Aset 5.1.4 Kewajiban 5.1.5 Ekuitas Dana 5.2 Pengungkapan atas pos-pos aset cjan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas, untuk entitas akuntansi/entitas pelaporan yang rnenggunakan basis akrual pada SKPD. Penjelasan atas informasi-informasi nonkeuangan SKPD Penutup 3. Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Proses pembuatan Laporan Keuangan Pemda ini pada dasarnya sama dengan proses pembuatan Laporan Keuangan yang telah dijelaskan dalam prosedur sebelumnya. Perbedaan utama adalah adanya jurnal eliminasi untuk menihilkan reciprocal account. Perbedaan utama dari Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dibandingkan Laporan Keuangan SKPD adalah tidak adanya rekening RK. Rekening tersebut sudah dinihilkan melalui jurnal eliminasi. 380

Laporan Keuangan yang dihasilkan pada tingkat Pemerintah Daerah dihasilkan melalui proses konsolidasi Laporan Keuangan-Laporan Keuangan SKPD yang dibuat oleh PPK-SKPD. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dibuat oleh fungsi akuntansi SKPKD (seksi pembukuan dan pelaporan keuangan DPPKA). Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang telah dibuat oleh fungsi akuntansi SKPKD ditandatangani oleh Bupati selaku PKPKD yang sebelumnya telah diparaf oleh PPKD, asisten dan Sekretaris Daerah. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang telah ditandatangani oleh Bupati disampaikan kepada Inspektorat untuk direview paling lambat tanggal 28 Februari 2009. Untuk kemudian disampaikan kepada BPK paling lambat 31 Maret. Review yang dilakukan oleh Inspektorat harus telah selesai seluruhnya pada tanggal 15 maret. Langkah 1 (Kertas Kerja) a. Fungsi Akuntansi di SKPKD menyiapkan kertas kerja (worksheet) 10 lajur sebagai alat untuk menyusun Laporan Keuangan. Kertas kerja adalah alat bantu yang digunakan dalam proses pembuatan Laporan Keuangan. Kertas kerja berguna untuk mempermudah proses pembuatan laporan keuangan yang dihasilkan secara manual. Contoh dokumen kertas kerja (worksheet) adalah sebagai berikut : Kode Rekening Uraian Neraca Saldo Pemda Penyesuaian Neraca Saldo Pemda Setelah Penyesuaian Laporan Realisasi Anggaran Neraca D K D K D K D K D K b. Fungsi Akuntansi di SKPKD melakukan rekapitulasi saldo-saldo Neraca Setelah Penyesuaian dari Neraca Saldo Satuan Kerja menjadi Neraca Saldo Pemda dan diletakkan di kolom Neraca Saldo Pemda yang terdapat pada Kertas Kerja. 381

Contoh untuk proses ini adalah sebagai berikut (Dalam hal ini adalah Dinas Kesehatan, PPKD dan Konsolidator): 382

Kode Rekening Uraian Neraca Saldo DinKes Setelah Penyesuaian DinKes Neraca Saldo PPKD Setelah Penyesuaian Neraca Saldo Konsolidator Setelah Penyesuaian Neraca Saldo Pemda Konsolidasi D K D K D K D K 1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 10.000.000.000 1.342.500.000 8.657.500.000 1.1.1.03.01 Kas di Bendahara Pengeluaran 1.500.000 1.500.000-1.1.3.02.01 Piutang Retribusi 60.000.000 60.000.000-1.1.3.04.01 Piutang DAU 500.000.000 500.000.000-1.1.9.01.01 RK Dinas Pendidikan 1.342.500.000 1.342.500.000-1.1.5.03.05 Persediaan Obat-obatan 30.000.000 30.000.000-1.2.2.01.01 Penyertaan Modal Pemda 2.000.000.000 2.000.000.000-1.3.1.01.01 Tanah Kantor 100.000.000 100.000.000-1.3.2.09.04 Mesin Fotocopy 20.000.000 20.000.000-1.3.2.09.09 Papan Tulis Elektronik 7.000.000 7.000.000-1.3.3.01.01 Gedung Kantor 750.000.000 750.000.000-1.3.3.02.01 Gedung Rumah Jabatan 650.000.000 650.000.000-1.3.7.01.01 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 75.000.000-75.000.000 1.4.1.01.01 Dana Cadangan 500.000.000 500.000.000-2.1.3.03.01 Utang Pemungutan PPN 25.000.000-25.000.000 2.2.1.01.01 Utang Dalam Negeri - Sektor Perbankan 2.000.000.000-2.000.000.000 2.2.1.03.01 Utang kepada Pemerintah Pusat 3.000.000.000-3.000.000.000 3.1.2.01.01 Cadangan Piutang 60.000.000 500.000.000-560.000.000 3.1.3.01.01 Cadangan Persediaan 30.000.000-30.000.000 3.2.1.01.01 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 2.000.000.000-2.000.000.000 3.2.2.01.01 Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap 1.452.000.000-1.452.000.000 3.4.1.01.01 RK PPKD 1.342.500.000 - - 1.342.500.000 3.2.4.01.01 Dana Yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang 5.000.000.000 5.000.000.000-3.3.1.01.01 Diinvestasikan dalam Dana Cadangan 500.000.000-500.000.000 SILPA - - 4.1.2.01.01 Pendapatan Retribusi 50.000.000-50.000.000 4.2.2.01.01 Pendapatan - DAU 5.000.000.000-5.000.000.000 4.2.3.01.02 Pendapatan - DAK 3.000.000.000-3.000.000.000 5.1.1.01.01 Belanja Gaji Pokok 950.000.000 950.000.000-5.1.1.01.02 Belanja Tunjangan Keluarga 95.000.000 95.000.000-5.1.1.01.04 Belanja Tunjangan Fungsional 30.000.000 30.000.000-5.1.1.01.05 Belanja Tunjngn Fungsional Umum 150.000.000 150.000.000-5.1.2.01.01 Belanja - Bunga Utang Jangka Pendek kepada Pemerintah 200.000.000 200.000.000-5.1.3.01.02 Belanja- Subsidi kepada Lembaga 200.000.000 200.000.000-5.1.4.03.01 Belanja - Hibah kepada Pemerintah Desa 100.000.000 100.000.000-5.2.2.01.01 Belanja ATK 10.000.000 10.000.000-5.2.2.01.08 Belanja BBM/Gas 1.000.000 1.000.000-5.2.2.02.04 Belanja Obat-obatan 75.000.000 75.000.000-5.2.2.03.01 Belanja telepon 50.000.000 50.000.000-5.2.2.03.02 Belanja air 20.000.000 20.000.000-5.2.2.03.03 Belanja Listrik 35.000.000 35.000.000-6.1.4.01.01 Penerusan Pinjaman Daerah dari Pemerintah 3.000.000.000-3.000.000.000 6.1.4.03.01 Penerimaan Pinjaman dari Bank 2.000.000.000-2.000.000.000 6.2.1.01.01 Pembentukan Dana Cadangan 500.000.000 500.000.000-6.2.2.02.01 Penyertaan Modal Pemda - BUMD 2.000.000.000 2.000.000.000 - - - 3.034.500.000 3.034.500.000 21.000.000.000 21.000.000.000 1.342.500.000 1.342.500.000 24.034.500.000 24.034.500.000 383

c. Fungsi Akuntansi di SKPKD membuat jurnal eliminasi. Jurnal ini dibuat dengan tujuan melakukan eliminasi atas saldo pada akun-akun yang bersifat reciprocals. Akun Reciprocal adalah akun-akun Rekening Koran (RK). Contoh jurnal eliminasi adalah : RK PPKD Eliminasi RK 1 RK Dinas RK Kantor RK Badan Dalam contoh ini, jurnal eliminasi adalah sebagai berikut: 3.4.1.01.01 RK PPKD 1.342.500.000 1.1.9.01.01 RK Dinas Kesehatan 1.342.500.000 384

Kode Rekening Uraian Neraca Saldo Pemda Konsolidasi Penyesuaian D K D K 1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 8.657.500.000 1.1.1.03.01 Kas di Bendahara Pengeluaran 1.500.000-1.1.3.02.01 Piutang Retribusi 60.000.000-1.1.3.04.01 Piutang DAU 500.000.000-1.1.9.01.01 RK Dinas Pendidikan 1.342.500.000-1.342.500.000 1.1.5.03.05 Persediaan Obat-obatan 30.000.000-1.2.2.01.01 Penyertaan Modal Pemda 2.000.000.000-1.3.1.01.01 Tanah Kantor 100.000.000-1.3.2.09.04 Mesin Fotocopy 20.000.000-1.3.2.09.09 Papan Tulis Elektronik 7.000.000-1.3.3.01.01 Gedung Kantor 750.000.000-1.3.3.02.01 Gedung Rumah Jabatan 650.000.000-1.3.7.01.01 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap - 75.000.000 1.4.1.01.01 Dana Cadangan 500.000.000-2.1.3.03.01 Utang Pemungutan PPN - 25.000.000 2.2.1.01.01 Utang Dalam Negeri - Sektor Perbankan - 2.000.000.000 2.2.1.03.01 Utang kepada Pemerintah Pusat - 3.000.000.000 3.1.2.01.01 Cadangan Piutang - 560.000.000 3.1.3.01.01 Cadangan Persediaan - 30.000.000 3.2.1.01.01 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang - 2.000.000.000 3.2.2.01.01 Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap - 1.452.000.000 3.4.1.01.01 RK PPKD - 1.342.500.000 1.342.500.000 3.2.4.01.01 Dana Yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang 5.000.000.000-3.3.1.01.01 Diinvestasikan dalam Dana Cadangan - 500.000.000 SILPA - - 4.1.2.01.01 Pendapatan Retribusi - 50.000.000 4.2.2.01.01 Pendapatan - DAU - 5.000.000.000 4.2.3.01.02 Pendapatan - DAK - 3.000.000.000 5.1.1.01.01 Belanja Gaji Pokok 950.000.000-5.1.1.01.02 Belanja Tunjangan Keluarga 95.000.000-5.1.1.01.04 Belanja Tunjangan Fungsional 30.000.000-5.1.1.01.05 Belanja Tunjngn Fungsional Umum 150.000.000-5.1.2.01.01 Belanja - Bunga Utang Jangka Pendek kepada Pemerintah 200.000.000-5.1.3.01.02 Belanja- Subsidi kepada Lembaga 200.000.000-5.1.4.03.01 Belanja - Hibah kepada Pemerintah Desa 100.000.000-5.2.2.01.01 Belanja ATK 10.000.000-5.2.2.01.08 Belanja BBM/Gas 1.000.000-5.2.2.02.04 Belanja Obat-obatan 75.000.000-5.2.2.03.01 Belanja telepon 50.000.000-5.2.2.03.02 Belanja air 20.000.000-5.2.2.03.03 Belanja Listrik 35.000.000-6.1.4.01.01 Penerusan Pinjaman Daerah dari Pemerintah - 3.000.000.000 6.1.4.03.01 Penerimaan Pinjaman dari Bank - 2.000.000.000 6.2.1.01.01 Pembentukan Dana Cadangan 500.000.000-6.2.2.02.01 Penyertaan Modal Pemda - BUMD 2.000.000.000 - - - 24.034.500.000 24.034.500.000 1.342.500.000 1.342.500.000 385

d. Fungsi Akuntansi di SKPKD melakukan penyesuaian atas neraca saldo berdasarkan jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya. Nilai yang telah disesuaikan diletakkan pada kolom Neraca Saldo Pemda Setelah Penyesuaian yang terdapat pada Kertas Kerja. 386

Kode Uraian Neraca Saldo Pemda Penyesuaian Neraca Saldo Pemda Rekening Konsolidasi Setelah Penyesuaian D K D K D K 1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 8.657.500.000 8.657.500.000-1.1.1.03.01 Kas di Bendahara Pengeluaran 1.500.000-1.500.000-1.1.3.02.01 Piutang Retribusi 60.000.000-60.000.000-1.1.3.04.01 Piutang DAU 500.000.000-500.000.000-1.1.9.01.01 RK Dinas Pendidikan 1.342.500.000-1.342.500.000 1.342.500.000-1.1.5.03.05 Persediaan Obat-obatan 30.000.000-30.000.000-1.2.2.01.01 Penyertaan Modal Pemda 2.000.000.000-2.000.000.000-1.3.1.01.01 Tanah Kantor 100.000.000-100.000.000-1.3.2.09.04 Mesin Fotocopy 20.000.000-20.000.000-1.3.2.09.09 Papan Tulis Elektronik 7.000.000-7.000.000-1.3.3.01.01 Gedung Kantor 750.000.000-750.000.000-1.3.3.02.01 Gedung Rumah Jabatan 650.000.000-650.000.000-1.3.7.01.01 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap - 75.000.000-75.000.000 1.4.1.01.01 Dana Cadangan 500.000.000-500.000.000-2.1.3.03.01 Utang Pemungutan PPN - 25.000.000-25.000.000 2.2.1.01.01 Utang Dalam Negeri - Sektor Perbankan - 2.000.000.000-2.000.000.000 2.2.1.03.01 Utang kepada Pemerintah Pusat - 3.000.000.000-3.000.000.000 3.1.2.01.01 Cadangan Piutang - 560.000.000-560.000.000 3.1.3.01.01 Cadangan Persediaan - 30.000.000-30.000.000 3.2.1.01.01 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang - 2.000.000.000-2.000.000.000 3.2.2.01.01 Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap - 1.452.000.000-1.452.000.000 3.4.1.01.01 RK PPKD - 1.342.500.000 1.342.500.000-1.342.500.000 3.2.4.01.01 Dana Yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang 5.000.000.000-5.000.000.000-3.3.1.01.01 Diinvestasikan dalam Dana Cadangan - 500.000.000-500.000.000 SILPA - - - - 4.1.2.01.01 Pendapatan Retribusi - 50.000.000-50.000.000 4.2.2.01.01 Pendapatan - DAU - 5.000.000.000-5.000.000.000 4.2.3.01.02 Pendapatan - DAK - 3.000.000.000-3.000.000.000 5.1.1.01.01 Belanja Gaji Pokok 950.000.000-950.000.000-5.1.1.01.02 Belanja Tunjangan Keluarga 95.000.000-95.000.000-5.1.1.01.04 Belanja Tunjangan Fungsional 30.000.000-30.000.000-5.1.1.01.05 Belanja Tunjngn Fungsional Umum 150.000.000-150.000.000-5.1.2.01.01 Belanja - Bunga Utang Jangka Pendek kepada Pemerintah 200.000.000-200.000.000-5.1.3.01.02 Belanja- Subsidi kepada Lembaga 200.000.000-200.000.000-5.1.4.03.01 Belanja - Hibah kepada Pemerintah Desa 100.000.000-100.000.000-5.2.2.01.01 Belanja ATK 10.000.000-10.000.000-5.2.2.01.08 Belanja BBM/Gas 1.000.000-1.000.000-5.2.2.02.04 Belanja Obat-obatan 75.000.000-75.000.000-5.2.2.03.01 Belanja telepon 50.000.000-50.000.000-5.2.2.03.02 Belanja air 20.000.000-20.000.000-5.2.2.03.03 Belanja Listrik 35.000.000-35.000.000-6.1.4.01.01 Penerusan Pinjaman Daerah dari Pemerintah - 3.000.000.000-3.000.000.000 6.1.4.03.01 Penerimaan Pinjaman dari Bank - 2.000.000.000-2.000.000.000 6.2.1.01.01 Pembentukan Dana Cadangan 500.000.000-500.000.000-6.2.2.02.01 Penyertaan Modal Pemda - BUMD 2.000.000.000-2.000.000.000 - - - - - 24.034.500.000 24.034.500.000 1.342.500.000 1.342.500.000 24.034.500.000 24.034.500.000 387

e. Berdasarkan Neraca Saldo yang telah disesuaikan, Fungsi Akuntansi di SKPKD mengidentifikasi akun-akun yang termasuk dalam komponen Laporan Realisasi Anggaran dan memindahkannya ke kolom Laporan Realisasi Anggaran yang terdapat pada Kertas Kerja. f. Berdasarkan Neraca Saldo yang telah disesuaikan, Fungsi Akuntansi di SKPKD mengidentifikasi akun-akun yang termasuk dalam komponen Neraca dan memindahkannya ke kolom Neraca yang terdapat pada Kertas Kerja. g. Dari kertas kerja yang telah selesai diisi, Fungsi Akuntansi di SKPKD dapat menyusun Laporan Keuangan yang terdiri dari Neraca dan Laporan Realisasi Anggaran. Sebagai catatan, neraca yang dihasilkan belum final karena PPK-SKPKD belum membuat Jurnal Penutup. 388

Kode Uraian Neraca Saldo Pemda Penyesuaian Neraca Saldo Pemda Laporan Neraca Rekening Konsolidasi Setelah Penyesuaian Realisasi Anggaran D K D K D K D K D K 1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 8.657.500.000 8.657.500.000-8.657.500.000-1.1.1.03.01 Kas di Bendahara Pengeluaran 1.500.000-1.500.000-1.500.000-1.1.3.02.01 Piutang Retribusi 60.000.000-60.000.000-60.000.000-1.1.3.04.01 Piutang DAU 500.000.000-500.000.000-500.000.000-1.1.9.01.01 RK Dinas Pendidikan 1.342.500.000-1.342.500.000 1.342.500.000-1.342.500.000-1.1.5.03.05 Persediaan Obat-obatan 30.000.000-30.000.000-30.000.000-1.2.2.01.01 Penyertaan Modal Pemda 2.000.000.000-2.000.000.000-2.000.000.000-1.3.1.01.01 Tanah Kantor 100.000.000-100.000.000-100.000.000-1.3.2.09.04 Mesin Fotocopy 20.000.000-20.000.000-20.000.000-1.3.2.09.09 Papan Tulis Elektronik 7.000.000-7.000.000-7.000.000-1.3.3.01.01 Gedung Kantor 750.000.000-750.000.000-750.000.000-1.3.3.02.01 Gedung Rumah Jabatan 650.000.000-650.000.000-650.000.000-1.3.7.01.01 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap - 75.000.000-75.000.000-75.000.000 1.4.1.01.01 Dana Cadangan 500.000.000-500.000.000-500.000.000-2.1.3.03.01 Utang Pemungutan PPN - 25.000.000-25.000.000-25.000.000 2.2.1.01.01 Utang Dalam Negeri - Sektor Perbankan - 2.000.000.000-2.000.000.000-2.000.000.000 2.2.1.03.01 Utang kepada Pemerintah Pusat - 3.000.000.000-3.000.000.000-3.000.000.000 3.1.2.01.01 Cadangan Piutang - 560.000.000-560.000.000-560.000.000 3.1.3.01.01 Cadangan Persediaan - 30.000.000-30.000.000-30.000.000 3.2.1.01.01 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang - 2.000.000.000-2.000.000.000-2.000.000.000 3.2.2.01.01 Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap - 1.452.000.000-1.452.000.000-1.452.000.000 3.4.1.01.01 RK PPKD - 1.342.500.000 1.342.500.000-1.342.500.000-1.342.500.000 3.2.4.01.01 Dana Yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang 5.000.000.000-5.000.000.000-5.000.000.000-3.3.1.01.01 Diinvestasikan dalam Dana Cadangan - 500.000.000-500.000.000-500.000.000 SILPA - - - - 8.634.000.000 4.1.2.01.01 Pendapatan Retribusi - 50.000.000-50.000.000-50.000.000 4.2.2.01.01 Pendapatan - DAU - 5.000.000.000-5.000.000.000-5.000.000.000 4.2.3.01.02 Pendapatan - DAK - 3.000.000.000-3.000.000.000-3.000.000.000 5.1.1.01.01 Belanja Gaji Pokok 950.000.000-950.000.000-950.000.000-5.1.1.01.02 Belanja Tunjangan Keluarga 95.000.000-95.000.000-95.000.000-5.1.1.01.04 Belanja Tunjangan Fungsional 30.000.000-30.000.000-30.000.000-5.1.1.01.05 Belanja Tunjngn Fungsional Umum 150.000.000-150.000.000-150.000.000-5.1.2.01.01 Belanja - Bunga Utang Jangka Pendek kepada Pemerintah 200.000.000-200.000.000-200.000.000-5.1.3.01.02 Belanja- Subsidi kepada Lembaga 200.000.000-200.000.000-200.000.000-5.1.4.03.01 Belanja - Hibah kepada Pemerintah Desa 100.000.000-100.000.000-100.000.000-5.2.2.01.01 Belanja ATK 10.000.000-10.000.000-10.000.000-5.2.2.01.08 Belanja BBM/Gas 1.000.000-1.000.000-1.000.000-5.2.2.02.04 Belanja Obat-obatan 75.000.000-75.000.000-75.000.000-5.2.2.03.01 Belanja telepon 50.000.000-50.000.000-50.000.000-5.2.2.03.02 Belanja air 20.000.000-20.000.000-20.000.000-5.2.2.03.03 Belanja Listrik 35.000.000-35.000.000-35.000.000-6.1.4.01.01 Penerusan Pinjaman Daerah dari Pemerintah - 3.000.000.000-3.000.000.000-3.000.000.000 6.1.4.03.01 Penerimaan Pinjaman dari Bank - 2.000.000.000-2.000.000.000-2.000.000.000 6.2.1.01.01 Pembentukan Dana Cadangan 500.000.000-500.000.000-500.000.000-6.2.2.02.01 Penyertaan Modal Pemda - BUMD 2.000.000.000-2.000.000.000-2.000.000.000 - - - - - - - 24.034.500.000 24.034.500.000 1.342.500.000 1.342.500.000 24.034.500.000 24.034.500.000 4.416.000.000 13.050.000.000 19.618.500.000 19.618.500.000 389