Rickettsia typhi Penyebab Typhus Endemik

dokumen-dokumen yang mirip
Rickettsia prowazekii

Chlamydia psittaci merupakan salah satu bakteri dari genus Chlamydophyla. dikenal juga sebagai Miyagawanella atau Bedsonia. Chlamydia psiitaci

Nama : Tiwi Anggraini NIM : Kelas : C PENYAKIT LEGIONAIRE

COXIELLA BURNETII OLEH : YUNITA DWI WULANSARI ( )

Mekanisme Pertahanan Tubuh. Kelompok 7 Rismauzy Marwan Imas Ajeung P Andreas P Girsang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PATOGENISITAS MIKROORGANISME

Klebsiella pneumoniae. Gamma Proteobacteria Enterobacteriaceae. Klebsiella K. pneumoniae. Binomial name Klebsiella pneumoniae

MIKROBIOLOGI BAKTERI

RABBIT FEVER?? Francisella tularensis

Waspada penyakit yang menyebar di musim kemarau : Nocardiosis!

OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI VIRUS STRUKTUR SEL VIRUS BENTUK VIRUS SISTEM REPRODUKSI VIRUS PERANAN VIRUS

II. TINJAUAN PUSTAKA. makanan yang tidak tercerna. Alat pencernaan itik termasuk ke dalam kelompok

2.1.Bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding selnya.

I. PENDAHULUAN. berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi untuk tanaman dan

BAB II TUJUAN PUSTAKA. jalan seperti es dawet, es kelapa muda, dan es rumput laut. Pecemaran oleh

: Clostridium perfringens

Anjing Anda Demam, Malas Bergerak dan Cepat Haus? Waspadai Leptospirosis

HASIL DAN PEMBAHASAN

: Vibrio vulnificus. Klasifikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Campylobacter jejuni

3.1 Membran Sel (Book 1A, p. 3-3)

BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. oleh bakteri Salmonella enterica serotype typhi (Salmonella typhi)(santoso et al.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KESEHATAN IKAN. Achmad Noerkhaerin P. Jurusan Perikanan-Untirta

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

DAYA TAHAN TUBUH & IMMUNOLOGI

A. LATAR BELAKANG MASALAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. motil, tidak membentuk spora, tidak membentuk kapsul, aerob, katalase positif,

A. KARAKTERISTIK UMUM FUNGI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai obat antihipertensi (Palu et al., 2008). Senyawa aktif yang

BAB I PENDAHULUAN. seimbang. Demikian juga tubuh manusia yang diciptakan dalam keadaan

Pengertian Mitokondria

Pendahuluan. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Pohon Kehidupan. Tiga Domain Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kavitas oral ditempati oleh bermacam-macam flora mikroba, yang berperan

Staphylococcus aureus

I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis

NEISSERIA MENINGITIDIS

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan terapi saluran akar bergantung pada debridement

BAB I PENDAHULUAN. masih menjadi masalah kesehatan global bagi masyarakat dunia. Angka kejadian

SISTEM IMUN (SISTEM PERTAHANAN TUBUH)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kaktus adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga family

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STREPTOCOCCUS PNEUMONIAE

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Salmonella sp. yang terdiri dari S. typhi, S. paratyphi A, B dan C

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bacillius cereus siap meracuni nasi anda

Kehidupan. Senyawa kimia dalam jasad hidup Sintesis dan degradasi. 7 karakteristik kehidupan. Aspek kimia dalam tubuh - 2

2. Membran berfungsi dalam mengeluarkan hasil-hasil buangan metabolisme, dan dalam sintesa dinding sel. 3. pada sel prokariot, membran sitoplasma

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penambahan jumlah sel pada bakteri dilakukan secara biner (membelah diri) yaitu dari 1 sel membelah menjadi 2 sel yang identik dengan sel induk

BIOKIMIA Kuliah 2 KARBOHIDRAT

I. PENDAHULUAN. Mikroorganisme merupakan bagian dari kekayaan dan keragaman hayati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dicampurkan dengan bahan-bahan lain seperti gula, garam, dan bumbu,

Ilmu Pengetahuan Alam

BAB 1 PENDAHULUAN. keberadaannya sejak abad 19 (Lawson, 1989). Flora konjungtiva merupakan

Famili : Picornaviridae Genus : Rhinovirus Spesies: Human Rhinovirus A Human Rhinovirus B

CATATAN SINGKAT IMUNOLOGI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis(zea mays var saccarata) merupakan tanaman pangan yang. bahan baku industri gula jagung (Bakhri, 2007).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TEORI SISTEM IMUN - SMA KELAS XI SISTEM IMUN PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. atau ayam yang kemampuan produksi telurnya tinggi. Karakteristik ayam petelur

MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. disebabkan oleh mikroorganisme Salmonella enterica serotipe typhi yang

Actinomyces israelii

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Klasifikasi penyakit kusta

S E L. Suhardi, S.Pt.,MP

MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Lele Masamo (Clarias gariepinus) Subclass: Telostei. Ordo : Ostariophysi

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi jamur yang menyebabkan penyakit kulit dan kuku

Mekanisme Pembentukan Kekebalan Tubuh

Pembiakan dan Pertumbuhan Bakteri

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah dalam bidang kesehatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Peternakan broiler merupakan salah satu sektor usaha peternakan yang

TERUMBU KARANG JUGA BISA SAKIT LHO...!!!

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bumbu bawang merah, bawang putih, jahe, garam halus, tapioka, minyak,

ASPERGILLUS FUMIGATUS

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN RESPIRASI PADA TUMBUHAN. Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Fisiologi Tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAGIAN 1: MENGAPA PERLU DETOKS?

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Rickettsia typhi Penyebab Typhus Endemik (Manda Ferry Laverius/078114010) Penyakit typhus disebabkan oleh beragai macam bakteri. Meskipun penyakit ini memiliki kesamaan ciri secara umum, namun typhus dapat dikelompokkan lagi berdasarkan bakteri yang menyebabkan penyakit tersebut. Salah satu bakteri yang menyebabkan penyakit typhus itu ialah Rickettsia typhi. Penyakit typhus yang disebabkan oleh bakteri ini dapat ditemukan di berbagai belahan dunuia. Berikut ini akan dipaparkan mengenai bakteri tersebut beserta beberapa ulasan mengenai penyakit yang ditimbulkannya. KLASIFIKASI Kingdom Phylum Class Order Family Genus Species : Bacteria : Proteobacteria : Alpha Proteobacteria : Rickettsiales : Rickettsiaceae : Rickettsia : Rickettsia typhi

Rickettsia typhi adalah bakteri intraselular obligat berukuran kecil, di mana morfologi dinding selnya menunjukkan bahwa bakteri ini merupakan bakteri gram negatif berbentuk basil. Bakteri ini memiliki membran luar dan lapisan murein yang tipis. Murein adalah polimer yang ditemukan pada dinding sel dari organisme prokaryotik. Lipopolisakarida yang merupakan ciri bakteri gram negatif dapat ditemukan dengan jelas pada membran luarnya. Secara filogenetik bakteri ini termasuk anggota subkelompok alfa dari Proteobacteria, R. typhi bersama dengan Rickettsia prowazekii dimasukkan ke dalam kelompok rickettsia penyebab typhus. Kelompok rickettsia penyebab typhus memiliki ciri yaitu dinding selnya berisi limpahan lipopolisakarida serta protein pada membran luarnya tersusun oleh OmpB atau protein antigen spesifik (SPA). Secara umum R. typhi telah meningkatkan berbagai karakteristik yang berguna bagi intrasitosolnya untuk memperoleh ATP, asam amino, gula, dan produk-produk metabolisme yang lain dari sel inang. SIKLUS HIDUP Rickettsia typhi bersimbiosis dengan vectornya yang merupakan salah satu jenis arthropoda, yaitu kutu tikus (Xenopsylla cheopis). Hal ini dikenal dengan siklus zoonotik. R. typhi memperoleh bahan makanan dari darah yang diambil oleh spesies inang. R. typhi masuk dan tumbuh di dalam sel epitel usus dari kutu dan keluar bersama dengan tinja yang dikeluarkan kutu. R. typhi

yang berada pada tinja dari kutu tersebut menjangkiti tikus dan manusia melalui inokulasi intrakutan dengan penggarukan kulit, atau perpindahan oleh jari ke dalam membran lendir. Selain itu bakteri ini juga mampu menjangkiti manusia dan tikus melalui gigitan oleh kutu tikus tersebut. R. typhi tidak menyebar secara efektif ke sel-sel lainnya sampai pertumbuhannya di dalam sel inang (yang dilakukan secara pembelahan biner) telah selesai melakukan penggandaan jumlah bakteri, yang pada akhirnya membuat sel inang retak dan pecah serta membebaskan sejumlah besar R. typhi. Penggandaan diri oleh mikroba ini terutama terjadi di jaringan endothelium. Kehancuran sel endothelial menyebabkan kerusakan jaringan, organ, dan kehilangan darah. R. typhi berkembang dengan subur di lingkungan dengan konsentrasi potassium yang tinggi dan konsentrasi glukosa yang rendah. Sistem transpor pada membran sel digunakan oleh bakteri ini untuk memperoleh molekul seperti ATP dan asam amino dari sel inang. Ketidak-mampuannya untuk menjaga kadar nutrisi yang penting seperti ATP, membuat R. typhi relatif non-motile. Sifat non-motile ini mengakibatkan bakteri tersebut melakukan penggandaan di dalam sel inang, yang akhirnya membuat sel inang tersebut pecah. Meskipun begitu, R. typhi juga memiliki proses metabolisme sendiri yang dapat menghasilkan ATP dan protein bagi dirinya. R. typhi masuk ke sel secara fagositosis, yakni suatu proses di mana mikroorganisme masuk ke sel melalui membran sel dan kemudian melepaskan diri dan melakukan replikasi dalam sitoplasma dari sel lain. R. typhi tidak dapat dibiakkan pada media tiruan seperti yang tersedia di laboratorium. Organisme ini harus ditumbuhkan dengan cara lain, contohnya dengan kultur sel atau pada hewan.

PENYAKIT YANG DITIMBULKAN Rickettsia typhi adalah penyebab dari typhus endemik. Infeksi ini menyebabkan sakit kepala, demam, rasa menggigil (kedinginan) dan dapat menyebabkan penyakit multisistem, termasuk infeksi pada liver, ginjal, dan jantung. Efek patologis lainnya yang ditimbulkan Rickettsia typhi ialah meningoencephalitis, kudis, pneumonia yang menyebabkan sindrom gangguan pernapasan pada beberapa penderita, perluasan luka vaskuler, dan kematian yang jumlahnya kira-kira 1% dari kasus yang terjadi. Typhus endemik lebih lazim terjadi di wilayah kota atau daerah padat penduduk. Selain itu, Meskipun typhus dapat ditemukan secara luas di seluruh dunia, namun penyakit ini lebih sering terjadi di daerah pantai yang suhunya hangat. Penyakit typhus biasanya dijumpai di daerah dengan kondisi kesehatan lingkungan yang buruk. Typhus endemik (murine typhus) sendiri kurang berbahaya jika dibandingkan dengan typhus yang disebabkan oleh R. prowazekii. PENGOBATAN Penyembuhan yang dipelajari dalam studi experimental terhadap infeksi pada tikus, menunjukkan bahwa diperlukan sitokines (terutama gamma interferon) dan CD8 T-limfosit, yang dihubungkan dengan aktivitas sitotoksik T-limfosit, dan dibantu dengan antibodi. Penyakit yang disebabkan oleh R. typhi didiagnosis lewat tes darah. Antibiotik yang dibuat bertujuan untuk dapat memasuki sel inang dan membantu mengurangi efek R. typhi maupun R.

typhi itu sendiri. Beberapa pengobatan/obat yang telah dibuat adalah doxycycline, tetracycline dan chloramphenicol. Referensi: http://www.hgsc.bcm.tmc.edu/projects/microbial/rtyphi, diakses pada http://cancerweb.ncl.ac.uk/cgi-bin/omd?murine+typhus, diakses pada http://microbewiki.kenyon.edu/index.php/rickettsia_typhi, diakses pada http://www.ebi.ac.uk/2can/genomes/bacteria/rickettsia_typhi.html, diakses pada