KESENJANGAN (GAP) PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN Studi Kasus Minimarket X di Jakarta Timur

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS PADA BANK SWASTA DI RIAU) Fenny Trisnawati & Lukman

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISA HASIL Analisa Hasil Tingkat Kepuasan Responden. selanjutnya adalah menganalisa hasil yang telah diperoleh berupa nilai kepuasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

BAB III LANDASAN TEORI. dengan harapan penumpang. Kepuasan merupakan respon dari penumpang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis kepuasan konsumen terhadap pelayanan pada PT. Rosalia Express. Oleh : Niken Pusporini NIM F BAB I PENDAHULUAN

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ±

BAB III METODE PENELITIAN

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA

Evaluasi Kepuasan Konsumen terhadap Pelayanan (Farida Baroroh) 135

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB V PEMBAHASAN. Skor Servqual 1. No Pernyataan Persepsi Harapan. Bangunan Apotek memiliki desain eksterior yang menarik

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA BAGIAN TATA USAHA BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK)

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA BAGIAN KLAIM BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH DI PT. AJC MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Rosliana Dewi

BAB III LANDASAN TEORI

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat memenuhi tujuan yang akan dicapai.

BAB I PENDAHULUAN. di butuhkan oleh perusahaan perusahaan sekarang seperti perusahan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan menghadapi persaingan yang

*Herlin Dwi Kartikasari **Abadyo Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

fundamental management journal eissn: (online) Volume:1(S) No.1 Part 2 (E-MKT 2016) Special Issues of Marketing Management

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

BAB I PENDAHULUAN. Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun

PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2

BAB I PENDAHULUAN. pada sarana angkutan antar wilayah, kini tuntutan tersebut telah lebih berkembang.

BAB III LANDASAN TEORI. Berdasarkan UU nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan transportasi darat yang semakin pesat,

3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :

MAKALAH MANAJEMEN KUALITAS DALAM PERUSAHAAN JASA. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Mutu Dosen Pengampu: Drs. Ketut Sudharma, M.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pasien

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PD. BPR BKK BOJA CABANG PATEBON KENDAL)

BAB 3 METODE PENELITIAN

6 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Analisa Kepuasan Penumpang Angkutan Kota terhadap Sistem Pelayanan Angkutan Kota di Kota Sidoarjo ABSTRAK

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PENGINAPAN KURNIA PASIR PENGARAIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bisnis kuliner adalah salah satu bisnis yang memiliki peluang besar dan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanannya agar mampu bertahan dan bersaing dengan perusahaan

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN ATAS KUALITAS PELAYANAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) DI KECAMATAN BENGKALIS Oleh :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan

PENGARUH PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PENGUNJUNG BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS INDEKS KEPUASAN PESERTA BPJS TERHADAP PELAYANAN DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian ini. Berikut deskripsi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Tingkat Kualitas Layanan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PELAYANAN MEKANIK FIELD PT TRAKINDO UTAMA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting dalam

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA TOKO BUKU ANGGREK PALEMBANG

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN ATAS KUALITAS PELAYANAN PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE (FIF) CABANG SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

ANALISIS KUALITAS LAYANAN AKADEMIK UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

Transkripsi:

Jurnal Liquidity Vol. 2, No. 2, Juli-Desember 2013, hlm. 127-136 KESENJANGAN (GAP) PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN Studi Kasus Minimarket X di Jakarta Timur Irma Sari Permata Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila E-mail: sari_permata11@yahoo.com Asriyal STIE Ahmad Dahlan Jakarta E-mail: asriyal_sikumbang@yahoo.com Abstract The man priorities that need to be considered by the marketers is to provide the best possible services to consumers. Good service for customer satisfaction. Above a level of customer satisfaction can be measured by comparing services between customer expectations of service quality they want with the fact that acceptance or perceived. Kata Kunci: kualitas pelayanan, kepuasan konsumen, IPA, Diagram Cartesius PENDAHULUAN Perhatian terhadap peningkatan kualitas pelayanan dari waktu ke waktu menjadi semakin penting. Seiring dengan perkembangannya, masyarakat sebagai konsumen tidak lagi bertindak sebagai objek dalam penilaian terhadap kualitas pelayanan, melainkan telah menjadi salah satu subjek penentu dalam menilai akan kualitas pelayanan suatu perusahaan. Definisi pelayanan menurut Gronroos (Ratminto, 2005) adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksud untuk memecahkan permasalahan konsumen/pelanggan. Kualitas pelayanan menjadi hal utama yang diperhatikan serius oleh perusahaan, kualitas layanan mengacu pada penilaian-penilaian pelanggan tentang inti pelayanan, yaitu si pemberi pelayanan itu sendiri atau keseluruhan organisasi pelayanan, sebagian besar masyarakat sekarang mulai menampakkan tuntutan terhadap pelayanan prima, mereka bukan lagi sekedar membutuhkan produk yang bermutu tetapi mereka lebih senang menikmati kenyamanan pelayanan (Roesanto, 2000) dalam Tasunar (2006). Oleh karena itu dalam merumuskan strategi dan program pelayanan, organisasi harus berorientasi pada kepentingan pelanggan dan sangat memperhatikan dimensi kualitasnya. Ukuran kualitas pelayanan suatu perusahaan, adalah sejauh mana pelayanan itu dapat menciptakan tingkat kepuasan semaksimal mungkin bagi konsumen. Karena itu pihak pemasar didalam menetapkan suatu kebijakan pelayanan, harus mengerti dan memahami setiap dimensi sebagai indikator yang dianggap penting dan diharapkan setiap konsumen, sehingga antara kebijakan

pelayanan suatu perusahaan dengan keinginan dan harapan yang dianggap penting oleh konsumen untuk dilaksanakan perusahaan, tidak menimbulkan suatu kesenjangan. Dalam arti, kualitas pelayanan harus sesuai dengan harapan yang diinginkan oleh setiap konsumen. Pada tingkat kesesuaian yang semakin tinggi antara harapan dengan kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan, di situlah tercipta nilai kepuasan yang maksimal. Kepuasan dapat diartikan sebagai perasaan puas, rasa senang dan kelegaan seseorang dikarenakan mengkonsumsi suatu produk atau jasa untuk mendapatkan pelayanan suatu jasa. Menurut Kotler, kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. (Kotler, et al). Dalam menentukan tingkat kepuasan konsumen, terdapat lima faktor utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan yaitu: 1. Kualitas produk, konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas. 2. Kualitas pelayanan, konsumen akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan, terutama pada industri jasa. 3. Emosional, konsumen akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi nilai sosial yang membuat konsumen menjadi puas terhadap merek tertentu. 4. Harga, produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada konsumennya. 5. Biaya, Konsumen yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa itu. Dimensi-dimensi yang menjadi fokus pada kualitas pelayanan, antara lain: (1) kehandalan (reliability), sebagai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan jasa yang dijanjikan secara tepat dan terpercaya, (2) daya tanggap (responsiveness) yang menunjukkan kemauan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat dan tanggap, (3) jaminan (assurance) menunjukkan sejauhmana pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan menciptakan image atau persepsi yang baik bagi perusahaan, dengan menumbuhkan kepercayaan dan keyakinan dibenak konsumen terhadap perusahaan, (4) empati (emparthy) sebagai syarat untuk peduli dan memberikan perhatian secara pribadi bagi pelanggan, dan (5) bukti fisik (tangible) berupa penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel, dan media komunikasi (Tjiptono, 2011 dan Lupiyoadi, 2006). Dimensi-dimensi inilah yang harus diperhatikan oleh pihak pemasar, sehingga berbagai pengalaman yang dapat mengakibatkan kegagalan tidak akan terjadi. Tidak sedikit pelanggan beralih ke produk yang sesuai dengan yang diharapkannya. Apabila hal ini terjadi tentunya sangat merugikan perusahaan, dalam kegiatan operasionalnya. Mengingat untuk mendapatkan pelanggan baru lebih besar biayanya, dibandingkan dengan pengorbanan dalam mempertahankan pelanggan lama. TUJUAN PENELITIAN Artikel ini akan mengkaji kesenjangan antara pelayanan yang diberikan oleh Minimarket X di Jakarta Timur dengan kepuasan konsumen. 128 Jurnal Liquidity: Vol. 2, No. 2, Juli-Desember 2013: 127-136

METODE Untuk mengetahui bagaimana tingkat kesenjangan kualitas pelayanan (X) yang meliputi dimensi kehandalan (X 1), daya tanggap (X 2), jaminan (X 3), empati (X 4) dan bukti fisik (X 5) terhadap kepuasan konsumen = (Y) dengan mengolah data secara deskriptif kualitas jasa, dilihat berdasarkan tingkat kesesuaian antara jasa yang diharapkan (kepentingan konsumen) dengan jasa yang dirasakan (kinerja perusahaan). Tingkat kesesuaian yang dimaksud adalah hasil perbandingan skor nilai jasa yang diharapkan dengan jasa yang dirasakan. Dan masingmasing dimensi penilaian baik skor rata-rata penilaian jasa yang dirasakan (X) maupun skor rata-rata penilaian jasa yang diharapkan (Y) dijabarkan ke dalam empat bagian Diagram Cartesius. Formula yang digunakan untuk penilaian tingkat kesesuaian adalah: % 100 ݔ = Keterangan: Tk i : Tingkat kesesuaian X i : Skor penilaian jasa yang dirasakan* : Skor penilaian jasa yang diharapkan** Y i * Simbol X i tidak diartikan sebagai variabel independen. ** Simbol Y i tidak diartikan sebagai variabel dependen. Untuk sumbu mendatar (X) merupakan skor untuk jasa yang dirasakan, sedangkan untuk sumbu tegak (Y) merupakan skor untuk jasa yang diharapkan. Skor-skor penilaian tersebut akan disederhanakan untuk mendapatkan nilai rata-rata masing-masing faktor. Penyederhanaan masing-masing faktor penilaian tersebut dengan menggunakan formula sebagai berikut: ത= ത = Keterangan: X i : Skor penilaian jasa yang dirasakan Y i : Skor penilaian jasa yang diharapkan ത : Skor rata-rata penilaian jasa yang dirasakan ത : Skor rata-rata penilaian jasa yang diharapkan n : Jumlah sampel Diagram kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua buah baris yang berpotongan pada titik-titik (X, Y). untuk X adalah rata-rata dari rata-rata skor jasa yang dirasakan, dan Y adalah rata-rata dari rata-rata skor jasa yang diharapkan. Untuk jelasnya rumus yang dimaksud adalah: ധ= ത ܭ ധ = ത ܭ Keterangan: ത: Skor rata-rata penilaian jasa yang dirasakan ത: Skor rata-rata penilaian jasa yang diharapkan ധ: Rata-rata skor rata-rata penilaian jasa yang dirasakan : Rata-rata skor rata-rata penilaian jasa yang diharapkan K : Banyaknya faktor HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum melakukan pembahasan, perlu kiranya dijelaskan bahwa jumlah responden ada 30 orang yang dipilih secara acak. Selanjutnya perlu juga dijelaskan bahwa terdapat 5 dimensi penelitian dengan uraian sebagai berikut: 1. Dimensi Kehandalan, terdiri dari: a. Ketepatan, kecermatan dan kecepatan dalam pelayanan b. Kemudahan, kelengkapan penyediaan berbagai produk Kesenjangan (Gap) Kualitas dan Kepuasan Konsumen (Irma Sari Permata & Asriyal) 129

2. Dimensi Daya Tanggap, terdiri dari: a. Kemampuan menghadapi permasalahan yang timbul b. Kesediaan dan keterbukaan menerima setiap keluhan 3. Dimensi Jaminan, terdiri dari: a. Bertanggung jawab atas kualitas produk dan kebijaksanaan penetapan harga yang sesuai b. Bertanggung jawab atas keamanan barang dan keselamatan konsumen 4. Dimensi Empati, terdiri dari: a. Kemudahan dalam memberikan dan menyajikan berbagai informasi b. Memberikan perhatian khusus kepada konsumen dalam proses pembelian 5. Dimensi Bukti Fisik, terdiri dari: a. Kebersihan, kerapian dan penataan ruangan/fasilitas b. Tersedianya sara pendukung (sarana parkir, suhu ruangan/ac, sound system/musik, alat hitung/scanner) Hasil olah data sebagaimana tersaji dalam Tabel 1 pada bagian lampiran. Deskripsi dan untuk masing-masing dimensi adalah sebagai berikut: 1. Dimensi Kehandalan a. Untuk ketepatan, kecermatan dan kecepatan dalam pelayanan diperoleh jumlah jasa yang diharapkan sebesar 140, dengan rata-rata 4,67 dan jumlah jasa yang dirasakan sebesar 126, dengan rata-rata 4,20. b. Untuk kemudahan, kelengkapan penyediaan berbagai produk diperoleh jumlah jasa yang diharapkan sebesar 135, dengan rata-rata 4,50 dan jumlah jasa yang dirasakan sebesar 138, dengan rata-rata 4,60. 2. Dimensi Daya Tanggap a. Untuk kemampuan menghadapi permasalahan yang timbul diperoleh jumlah jasa yang diharapkan sebesar 127, dengan rata-rata 4,23 dan jumlah jasa yang dirasakan sebesar 136, dengan rata-rata 4,53. b. Untuk kesediaan dan keterbukaan menerima setiap keluhan diperoleh jumlah jasa yang diharapkan sebesar 128, dengan rata-rata 4,27 dan jumlah jasa yang dirasakan sebesar 130, dengan rata-rata 4,33. 3. Dimensi Jaminan, a. Untuk bertanggung jawab atas kualitas produk dan kebijaksanaan penetapan harga yang sesuai diperoleh jumlah jasa yang diharapkan sebesar 135, dengan rata-rata 4,50 dan jumlah jasa yang dirasakan sebesar 130, dengan rata-rata 4,33. b. Untuk bertanggung jawab atas keamanan barang dan keselamatan konsumen diperoleh jumlah jasa yang diharapkan sebesar 135, dengan ratarata 4,50 dan jumlah jasa yang dirasakan sebesar 131, dengan ratarata 4,37. 4. Dimensi Empati a. Untuk kemudahan dalam memberikan dan menyajikan berbagai informasi diperoleh jumlah jasa yang diharapkan sebesar 128, dengan ratarata 4,27 dan jumlah jasa yang dirasakan sebesar 126, dengan ratarata 4,20. b. Untuk memberikan perhatian khusus kepada konsumen dalam proses pembelian diperoleh jumlah jasa yang diharapkan sebesar 127, dengan ratarata 4,23 dan jumlah jasa yang dirasakan sebesar 126, dengan ratarata 4,20. 5. Dimensi Bukti Fisik, a. Untuk Kebersihan, kerapian dan penataan ruangan/fasilitas diperoleh jumlah jasa yang diharapkan sebesar 140, dengan rata-rata 4,67 dan jumlah jasa yang dirasakan sebesar 119, dengan rata-rata 3,97. 130 Jurnal Liquidity: Vol. 2, No. 2, Juli-Desember 2013: 127-136

b. Untuk tersedianya sara pendukung (sarana parkir, suhu ruangan/ac, sound system/musik, alat hitung/ scanner) diperoleh jumlah jasa yang diharapkan sebesar 140, dengan ratarata 4,67 dan jumlah jasa yang dirasakan sebesar 117, dengan ratarata 3,90. Pada Gambar Diagram Cartesius, terlihat bahwa letak dari atribut-atribut yang merupakan gambaran penilaian jasa yang diharapkan dan jasa yang dirasakan pengunjung Minimarket X di Jakarta Timur. 1. Kuadran A, menunjukkan atribut-atribut yang mempengaruhi kepuasan konsumen, namun pihak pengelola belum mampu melaksanakannya dengan baik, meliputi: a. Ketepatan, kecermatan dan kecepatan pelayanan (1). b. Kebersihan, kerapian dan penataan ruangan/fasilitas (9). c. Tersedianya sarana pendukung (10). 2. Kuadran B, menunjukkan atribut yang mempengaruhi kepuasan konsumen, Minimarket X di Jakarta Timur telah melaksanakan sesuai dengan harapan konsumen, antara lain: a. Kemudahan dan kelengkapan penyediaan berbagai produk (2). b. Bertanggung jawab atas kualitas produk dan penetapan harga (5). c. Bertanggung jawab atas keamanan barang dan keselamatan pengunjung maupun pembeli (6). 3. Kuadran C, menunjukkan bahwa atribut yang berada pada kuadaran ini, dianggap kurang penting oleh konsumen. Sedangkan kualitas pelayanan yang diberikan Minimarket X di Jakarta Timur tergolong cukup. Atribut-atribut yang termasuk pada kuadran C, antara lain: a. Kemudahan dalam memberikan dan menyajikan informasi (7). b. Pemberian perhatian khusus kepada konsumen dalam proses pembelian (8). d. Kuadran D, menunjukkan bahwa atribut yang berada pada kuadran ini dianggap kurang penting oleh konsumen namun kualilas pelayanan yang diberikan Minimarket X di Jakarta Timur sangat baik. a. Kemampuan menghadapi permasalahan yang timbul (3). b. Kesediaan dan keterbukaan menerima setiap keluhan (4). Tingkat kepuasan seorang konsumen atas suatu pelayanan yang telah diterima, dapat diukur dengan membandingkan setiap harapan yang diinginkan dengan kualitas pelayanan yang diterimanya. Bila seorang konsumen mengharapkan suatu pelayanan pada tingkat tertentu, dan yang dirasakan adalah bahwa pelayanan yang diterima lebih tinggi dari apa yang diharapkannya, maka konsumen tersebut dapat dikatakan sangat puas. Demikian pula apabila konsumen mengharapkan suatu tingkat pelayanan tertentu, dan pada kenyataannya konsumen tersebut merasakan bahwa pelayanan yang diterimanya sesuai dengan harapannya, maka konsumen tersebut dapatlah dikatakan puas. Sebaliknya bila kualitas pelayanan yang diterima lebih rendah dari kualilas pelayanan yang diharapkan, maka konsumen lersebut akan dikatakan sebagai konsumen yang tidak puas atau kecewa. Pengelola Minimarket X di Jakarta Timur harus dapat memberikan jasa pelayanan yang bermutu dan lebih baik daripada pesaingnya. Konsumen pada dasarnya harus dipuaskan dengan loyalitas nilai yang tinggi, bila tidak maka konsumen dapat dengan mudah berpindah ke tempat lain. Karena saat ini konsumen dapat dengan mudah berpindah dari satu minimarket ke minimarket yang lainnya, yang dapat memberikan kepuasan sesuai dengan tingkat pelayanan yang diinginkannya. Pada pelaksanaan penelitian di Minimarket X di Jakarta Timur, terdapat beberapa atribut jasa pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Kepuasan konsumen terhadap suatu atribut jasa tertentu, tidak menjamin kepuasannya untuk atribut jasa lainnya Hasil penelitian terhadap konsumen pengunjung Minimarket X di Jakarta Timur Kesenjangan (Gap) Kualitas dan Kepuasan Konsumen (Irma Sari Permata & Asriyal) 131

menunjukan bahwa terdapat lima dimensi yang diharapkan dan dibutuhkan seorang konsumen atas kualitas pelayanan yang diterimanya itu yaitu meliputi kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik. Variabel Kehandalan (X 1) terhadap Variabel Kepuasan Konsumen (Y) Variabel Kehandalan (X 1) terletak pada Kuadran A untuk atribut ketepatan, kecermatan dan kecepatan dalam pelayanan kasir (1). Artinya bahwa atribut ketepatan, kecermatan dan kecepatan dalam pelayanan kasir sangat diharapkan oleh konsumen untuk diperhatikan pihak perusahaan. Sebaliknya kualitas jasa terhadap atribut tersebut yang dirasakan konsumen kurang memuaskan, di mana pihak perusahaan tidak memperhatikan atribut ketepatan, kecermatan dan kecepatan dalam pelayanan kasir dan SPG walaupun pada dasamya sangat diharapkan konsumen. Selanjutnya, Kuadran B untuk atribut kemudahan, kelengkapan penyediaan berbagai produk (2). Di mana memberi makna kemudahan, kelengkapan penyediaan berbagai produk, sangat diharapkan oleh konsumen untuk diperhatikan pihak pemasar. Sebaliknya kualitas jasa yang dirasakan konsumen sangat memuaskan. artinya pihak pemasar sangat memperhatikan faktor kemudahan, kelengkapan penyediaan berbagai produk secara keseluruhan. Secara keseluruhan untuk atribut ketepatan, kecermatan dan kecepatan dalam pelayanan, rata-rata total rata-rata tanggapan responden sangat setuju mengharapkan atribut tersebut diperhatikan sebesar 4,67. Sedangkan tanggapan atas kualitas jasa yang dirasakan sangat setuju sebesar 4,20. Demikian pula untuk atribut kemudahan, kelengkapan penye-diaan berbagai produk, rata-rata total rata-rata tanggapan responden sangat setuju mengharapkan atribut tersebut diperhatikan sebesar 4,50. Sedangkan tanggapan atas kualitas jasa yang dirasakan sangat setuju sebesar 4,60. Artinya, kesesuaian antara kualitas jasa yang diharapkan dengan kualitas jasa yang dirasakan untuk kedua atribut tersebut bersitat dipertahankan (prestasi) Variabel Daya Tanggap (X 2) terhadap Variabel Kepuasan Konsumen (Y) Variabel Daya Tanggap (X 2) terletak pada Kuadran D untuk atribut kemampuan dalam menghadapi permasalahan yang timbul (3) maupun kesediaan dan keterbukaan dalam menerima setiap keluhan (4). Maknanya adalah bahwa atribut kemampuan dalam menghadapi permasalahan yang timbul maupun kesediaan dan keterbukaan dalam menerima setiap keluhan tidak terlalu diharapakan oleh konsumen untuk diperhatikan pihak perusahaan. Sebaliknya kualitas jasa terhadap atribut tersebut yang dirasakan konsumen sangat memuaskan, di mana pihak perusahaan sangat memperhatikan atribut kesediaan dan keterbukaan dalam menerima setiap keluhan walaupun pada dasarnya tidak lerlalu diharapkan konsumen. Secara keseluruhan kemampuan dalam menghadapi pcrmasalahan menunjukan ratarata total rata-rata tanggapan responden setuju mengharapkan atribut kualitas jasa tersebut diperhatikan sebesar 4,23. Sedangkan tanggapan atas kualitas jasa yang dirasakan sangat setuju sebesar 4,53 artinya kesesuaian antara kualitas jasa yang diharapkan dengan kualitas jasa yang dirasakan, bersifat berlebihan. Demikian pula dengan kesediaan dan keterbukaan dalam menerima setiap keluhan menunjukan rata-rata total rata-rata tanggapan responden setuju mengharapkan atribut tersebut diperhatikan sebesar 4,27. Sedangkan tanggapan atas kualitas jasa yang dirasakan setuju scbesar 4,33. Artinya kesesuaian antara kualitas jasa yang diharapkan dengan kualitas jasa yang dirasakan untuk kedua atribut tersebut bersifat berlebihan. Variabel Jaminan (X 3) terhadap variabel Kepuasan Konsumen (Y) Variabel Jaminan (X 3) terletak pada Kuadran B untuk atribut bertanggungjawab 132 Jurnal Liquidity: Vol. 2, No. 2, Juli-Desember 2013: 127-136

atas kualitas produk dan penetapan harga produk (5) serta atribut bertanggungjawab atas keamanan barang dan keselamatan pengunjung maupun pembeli (6), merupakan hal yang sangat diharapkan oleh konsumen untuk diperhatikan pihak perusahaan. Kenyataannya kualitas jasa atas kedua atribut tersebut dirasakan memuaskan oleh konsumen. Hal ini berarti bahwa pihak perusahaan telah memperhatikan faktor jaminan keselamatan pelanggan secara keseluruhan. Tanggung jawab terhadap kualitas produk dan penetapan harga produk menunjukan ratarata total rata-rata tanggapan responden sangat setuju mengharapkan atribut kualitas jasa tersebut diperhatikan sebesar 4,50. Sedangkan tanggapan setuju atas kualitas jasa yang dirasakan sebesar 4,33 diharapkan dengan kualitas jasa yang dirasakan. Demikian pula dengan atribut tanggung jawab atas keamanan barang dan keselamatan pengunjung maupun pembeli menunjukan rata-rata total rata-rata tanggapan responden sangat setuju mengharapkan atribut kualitas jasa tersebut diperhatikan, yakni sebesar 4,50. Sedangkan tanggapan setuju atas kualitas jasa yang dirasakan sebesar 4,37. Artinya, kesesuaian antara kualitas jasa yang diharapkan dengan kualitas jasa yang dirasakan untuk kedua atribut tersebut masuk dalam kategori prestasi yang baik (dipertahankan). Variabel Empati (X 4) terhadap Variabel Kepuasan Konsumen (Y) Variabel Empati (X4) terletak pada Kuadran C untuk atribut kemudahan dalam memberikan dan menyajikan informasi (7) maupun pemberian perhatian khusus kepada konsumen (8). Maknanya bahwa atribut kemudahan dalam memberikan dan menyajikan informasi maupun pemberian perhatian khusus kepada konsumen tidak terlalu diharapkan oleh konsumen untuk diperhatikan pihak perusahaan. Sebaliknya kualitas jasa terhadap atribut tersebut yang dirasakan konsumen kurang memuaskan (tidak istimewa), dimana pihak perusahaan juga kurang memperhatikan atribut kemudahan dalam memberikan dan menyajikan informasi maupun pemberian perhatian khusus kepada konsumen. Secara keseluruhan untuk kemudahan dalam memberikan dan menyajikan informasi menunjukan rata-rata total rata-rata tanggapan responden setuju mengharapkan atribut kualitas jasa tersebut diperhatikan sebesar 4,27. Sedangkan tanggapan atas kualitas jasa yang dirasakan sangat setuju sebesar 4,20. Artinya kesesuaian antara kualitas jasa yang diharapkan dengan kualitas jasa yang dirasakan untuk atribut tersebut bersifat prioritas rendah. Demikian pula dengan atribut pemberian perhatian khusus kepada pengunjung/pembeli menunjukkan rata-rata total rata-rata tanggapan responden setuju mengharapkan atribut tersebut diperhatikan sebesar 4,23. Sedangkan tanggapan atas kualitas jasa yang dirasakan setuju sebesar 4,20. Artinya kesesuaian antara kualitas jasa yang diharapkan dengan kualitas jasa yang dirasakan untuk kedua atribut tersebut bersifat prioritas rendah. Variabel Bukti Fisik (X 5) terhadap Variabel Kepuasan Konsumen Variabel Bukti Fisik (X 5) terletak pada Kuadran A untuk atribut kebersihan, kerapian dan penataan ruangan/fasilitas (9) maupun tersedianya sarana pendukung (10). Atribut kebersihan. kerapian dan penataan ruangan/ fasilitas maupun tersedianya sarana pendukung sangat diharapakan oleh konsumen untuk diperhatikan pihak perusahaan. Sebaliknya kualitas jasa terhadap atribut tersebut yang dirasakan konsumen kurang memuaskan, di mana pihak perusahaan tidak memperhatikan atribut kebersihan, kerapian dan penataan ruangan/fasilitas maupun tersedianya sarana pendukung walaupun pada dasarnya sangat diharapkan konsumen. Secara keseluruhan untuk kebersihan, kerapian dan penataan ruangan/fasilitas menunjukan rata-rata total rata-rata tanggapan responden sangat setuju mengharapkan atribut kualitas jasa tersebut diperhatikan sebesar 4,67. Sedangkan tanggapan atas kualitas jasa yang diharapkan dengan kualitas jasa yang dirasakan setuju sebesar 3,97. Artinya kesesuaian Kesenjangan (Gap) Kualitas dan Kepuasan Konsumen (Irma Sari Permata & Asriyal) 133

antara kualitas jasa yang diharapkan dengan kualitas jasa yang dirasakan untuk kedua atribut tersebut bersifat konsentrasi atau prioritas. Demikian pula untuk atribut tersedianya sarana pendukung rata-rata total rata-rata tanggapan responden sangat setuju mengharapkan atribut kualitas jasa 4,67. Sedangkan tanggapan atas kualitas jasa yang dirasakan setuju sebesar 3.90. Artinya kesesuaian antara kualitas jasa yang diharapkan dengan kualitas jasa yang dirasakan untuk kedua atribut tersebut bersitat konsentrasi atau prioritas. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan hasil analisis dalam Diagram Cartesius, menunjukan letak dari atribut-atribut yang merupakan gambaran penilaian jasa yang diharapkan dan jasa yang dirasakan pengunjung Minimarket X di Jakarta Timur. Hasil keseluruhan adalah sebagai berikut: 1. Kuadran A, menunjukkan atribut-atribut yang mempengaruhi kepuasan konsumen (jasa yang diharapkan konsumen), namun kinerja kualitas jasa (jasa yang dirasakan konsumen) pihak pengelola Minimarket X di Jakarta Timur belum melaksanakannya dengan baik, meliputi: a. Ketepatan, kecermatan dan kecepatan pelayanan kasir (1). b. Kebersihan, kerapian dan penataan ruangan/fasilitas (9). c. Tersedianya sarana pendukung (10). 2. Kuadran B, menunjukkan atribut yang mempengaruhi kepuasan konsumen (jasa yang diharapkan konsumen), namun kinerja kualitas jasa (jasa yang dirasakan konsumen) pihak Pengelola Minimarket X di Jakarta Timur telah melaksanakan sesuai dengan harapan konsumen, antara lain: a. Kemudahan dan kelengkapan penyediaan berbagai jenis produk (2). b. Bertanggung jawab atas kualitas dan penentuan harga (5). c. Bertanggung jawab atas keamanan barang dan keselamatan pengunjung maupun pembeli (6). 3. Kuadran C, menunjukkan bahwa atribut yang berada pada kuadran ini, dianggap kurang penting oleh konsumen (jasa yang diharapkan konsumen). Sedangkan kinerja kualitas jasa (jasa yang dirasakan) yang diberikan Pengelola Minimarket X di Jakarta Timur tergolong cukup. Atribut yang termasuk pada kuadran C, antara lain: a. Kemudahan dalam memberikan dan menyajikan informasi (7). b. Pemberian perhatian khusus kepada pengunjung/pembeli (8). 4. Kuadran D, menunjukkan bahwa atribut yang berada pada kuadran ini dianggap kurang penting oleh konsumen (jasa yang diharapakan konsumen), namun kinerja kualitas jasa (jasa yang dirasakan) yang diberikan oleh Pengelola Minimarket X di Jakarta Timur sangat baik. a. Selalu bersedia dan terbuka dalam menerima setiap keluhan (3). b. Kemampuan dalam menghadapi permasalahan (4). DAFTAR PUSTAKA Dimyati, 2002, Analisis Kesenjangan Antara Harapan Dengan Persepsi Atas Kualitas Jasa Pendidikan Tinggi: Kasus di FE Universitas Jember, Surabaya, Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen, Vol.1. No 1 September Kotler, P., dan AB Susanto, 2000, Manajemen Pemasaran Jasa di Indonesia, Analisis Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Edisi 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta 134 Jurnal Liquidity: Vol. 2, No. 2, Juli-Desember 2013: 127-136

Lupiyoadi, R., 2006, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi 3, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Ratminto, 2005, Manajemen Pelayanan, Jilid 2, Penebit Salemba Empat, Jakarta Supranto, J., 2001, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan: untuk Menaikan Pangsa Pasar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta Tjiptono, F., 2011, Service, Quality & Satisfaction, Edisi 3, Penerbit Andi, Yogyakarta Tjiptono, F., 2001, Total Quality Manajemen, Edisi Revisi, Cetakan IV, Penerbit Andi, Yogyakarta Tasunar, N., 2006, Kualitas Layanan Sebagai Strategi Menciptakan Kepuasan Pada Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Morodemak, Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol V, No 1 Mei Kesenjangan (Gap) Kualitas dan Kepuasan Konsumen (Irma Sari Permata & Asriyal) 135

Tabel. Total Rata-Rata Tingkat Kepuasan Responden terhadap Jasa yang Diharapkan dengan Jasa yang Dirasakan No. Dimensi Penelitian Jasa yang diharapkan 1. Kehandalan a. Ketepatan, kecermatan dan kecepatan dalam 140 (4,67) pelayanan b. Kemudahan, kelengkapan penyediaan berbagai 135 (4,50) produk 2. Daya Tanggap a. Kemampuan menghadapi permasalahan yang timbul 127 (4,23) b. Kesediaan dan keterbukaan menerima setiap keluhan 128 (4,27) 3. Jaminan a. Bertanggungjawab atas kualitas produk dan 135 (4,50) kebijaksanaan penetapan harga yang sesuai b. Bertanggungjawab atas keamanan barang dan 135 (4,50) keselamatan konsumen 4. Empati a. Kemudahan dalam memberikan dan menyajikan 128 (4,27) berbagai informasi b. Memberikan perhatian khusus kepada konsumen 127 (4,23) dalam proses pembelian 5. Bukti Fisik a. Kebersihan, kerapian dan penataan ruangan/fasilitas 140 (4,67) b. Tersedianya sarana pendukung (sarana parkir, suhu 140 (4,67) ruangan/ AC, sound system/musik, Alat hitung/scanner, dll) Jasa yang dirasakan 126 (4,20) 138 (4,60) 136 (4,53) 130 (4,33) 130 (4,33) 131 (4,37) 126 (4,20) 126 (4,20) 119 (3,97) 117 (3,90) Rata-rata dan 4,45 4,27 Jasa yang diharapkan 4,45 0 A C 10 9 7 8 1 B 2 5 6 3 4 D 4,27 Jasa yang Dirasakan Gambar Diagram Kartesius Dimensi Jasa yang Diharapkan dan Jasa yang Dirasakan Pengunjung Minimarket X di Jakarta Timur 136 Jurnal Liquidity: Vol. 2, No. 2, Juli-Desember 2013: 127-136