PERBEDAAN IDUL FITRI: HISAB, RU YAH LOKAL, DAN RU YAH GLOBAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI PENUTUP. Berdasarkan analisis dalam pembahasan disertasi ini, peneliti. 1. Matlak menurut fikih adalah batas daerah berdasarkan jangkauan

Proposal Ringkas Penyatuan Kalender Islam Global

Abdul Rachman dan Thomas Djamaluddin Peneliti Matahari dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Abdul Rachman dan Thomas Djamaluddin Peneliti Matahari dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tugas Penulisan Karya Tulis Ilmiah (Materi : Batasan dan Ragam KTI)

Unifikasi Kalender Islam di Indonesia Susiknan Azhari

KHILAFAH DAN KESATUAN UMAT

Kelemahan Rukyat Menurut Muhammadiyah PERMASALAHAN RUKYAT

Perbedaan Penentuan Awal Bulan Puasa dan Idul Fitri diantara Organisasi Islam di Indonesia: NU dan Muhammadiyah

MENYATUKAN SISTEM PENANGGALAN ISLAM. Syamsul Anwar

Kapan Idul Adha 1436 H?

IMKAN RUKYAT: PARAMETER PENAMPAKAN SABIT HILAL DAN RAGAM KRITERIANYA (MENUJU PENYATUAN KALENDER ISLAM DI INDONESIA)

BAB I PENDAHULUAN. dan hari raya Islam (Idul fitri dan Idul adha) memang selalu diperbincangkan oleh

Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal

Awal Ramadan dan Awal Syawal 1433 H

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa

Imkan Rukyat: Parameter Penampakan Sabit Hilal dan Ragam Kriterianya (MENUJU PENYATUAN KALENDER ISLAM DI INDONESIA)

KONSEP DAN KRITERIA HISAB AWAL BULAN KAMARIAH MUHAMMADIYAH

MENGGAPAI BERKAH IBADAH HAJI DAN IBADAH QURBAN 1438 H/ 2017 M

Metode Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal Rukyat or Hisab; Local or Global? (Lanjutan)

PREDIKSI KEMUNGKINAN TERJADI PERBEDAAN PENETAPAN AWAL RAMADHAN 1433 H DI INDONESIA. Oleh : Drs. H. Muhammad, MH. (Ketua PA Klungkung)

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

LEBARAN KAPAN PAK?? Oleh : Mutoha Arkanuddin Koord. Rukyatul Hilal Indonesia (RHI)

Penentuan Awal Bulan Qamariyah & Prediksi Hisab Ramadhan - Syawal 1431 H

BAB IV PERBEDAAN DAN PERSAMAAN DALAM PENENTUAN AWAL BULAN SYAWAL 1992, 1993, 1994 M DAN AWAL ZULHIJAH 2000 M ANTARA NAHDLATUL ULAMA DAN PEMERINTAH

PENJELASAN TENTANG HASIL HISAB BULAN RAMADAN, SYAWAL, DAN ZULHIJAH 1436 H (2015 M)

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

SUNNAH SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM

BAB IV ANALISIS SISTEM HISAB AWAL BULAN QAMARIAH DR. ING. KHAFID DALAM PROGRAM MAWAAQIT. A. Analisis terhadap Metode Hisab Awal Bulan Qamariah dalam

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

Oleh: Hafidz Abdurrahman

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Orang-orang yang Berhalangan Puasa

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah

BAB IV ANALISIS PANDANGAN MUHAMMADIYAH DAN THOMAS DJAMALUDDIN TENTANG WUJU<DUL HILAL

Rukyat Legault, Ijtimak Sebelum Gurub, dan Penyatuan Kalender Islam

MAKALAH ASTRONOMI KALENDER BULAN. Dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Astronomi. Dosen Pengampu: Arif Widiyatmoko, M.Pd.

Fiqh Ulil Amri: Perspektif Muhammadiyah 1

HISAB PENENTUAN AWAL BULAN KAMARIAH MENURUT MUHAMMADIYAH (STUDI PENETAPAN HUKUMNYA) SKRIPSI

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 2 Tahun 2004 Tentang PENETAPAN AWAL RAMADHAN, SYAWAL, DAN DZULHIJJAH

ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

Al-Qur an Al hadist Ijtihad

SEKALI LAGI MENGAPA MENGGUNAKAN HISAB. Syamsul Anwar (Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah)

PERADABAN TANPA KALENDER UNIFIKATIF: INIKAH PILIHAN KITA? Syamsul Anwar

Wawancara Merdeka.com: Metode hisab dan Rukyat Bisa Disatukan karena Ilmu Astronomi Bisa Tentukan Awal Bulan Sesuai Dalil Rukyat

Post

Sistem Penanggalan Hijriyah/Islam

Adab Membaca Al-Quran, Membaca Sayyidina dalam Shalat, Menjelaskan Hadis dengan Al-Quran

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

Hisab dan rukyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklop...

Kitab Puasa. 1. Keutamaan bulan Ramadan. Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:

DAFTAR TERJEMAH No. BAB Hal Terjemah

Memburu Malam Seribu Bulan

PENGERTIAN DAN PERBANDINGAN MADZHAB TENTANG HISAB RUKYAT DAN MATHLA'

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

LAMPIRAN TERJEMAHAN AYAT AL-QUR AN

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

MENDAMAIKAN PERSAUDARAAN SEIMAN

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)

Khutbah Jum'at. Keutamaan Bulan Sya'ban. Bersama Dakwah 1

BAB V PENUTUP. menyelasaikan seluruh masalah yang ada dalam penelitian: 1. Apakah dalam teks lagu Iwan Fals mengandung nilai dakwah?

HISAB PENENTUAN AWAL BULAN KAMARIAH MENURUT MUHAMMADIYAH (STUDI PENETAPAN HUKUMNYA) NASKAH PUBLIKASI

Mam MAKALAH ISLAM. Haji Syiar Islam Terbesar

Fatwa Seputar Badal Haji dan Umrah. Serta Hukum Melaksanakan Umrah Berkali-Kali Bagi Jama'ah Haji Saat Berada di Makkah

Kilas Balik Penetapan Awal Puasa Dan Hari Raya Di Indonesia. Moh Iqbal Tawakal

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

Standar Kompetensi : 7. Memahami tatacara Puasa Wajib dan Puasa Sunat

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENENTUAN AWAL BULAN QAMARIYAH DALAM KONSEP MATLA FI WILAYATIL HUKMI

Melahirkan Pendakwah Yang Berwibawa. Muhammad Haniff Hassan

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

UKHUWAH ISLAMIYYAH Oleh : Agus Gustiwang Saputra

c 1 Ramadan d 28 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Khutbah Jum'at. Keutamaan Muharam. Bersama Dakwah 1

Surat Untuk Kaum Muslimin

Puasa dalam Islam. Puasa berasal dari bahasa Arab, asal mufradnya shaamayashuumu-shiyaaman

Al-Hadits Tuntunan Nabi Mengenai Islam. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag.

PENGERTIAN DAN PERBANDINGAN MADZHAB TENTANG HISAB RUKYAT DAN MATHLA' (Kritik terhadap Teori Wujudul Hilal dan Mathla' Wilayatul Hukmi) 1

ALMANAK KALENDER TAHUN 2017 LEMBAGA FALAKIYAH PWNU JAWA TIMUR

Bab 37 Hendaknya Yang Hadir Menyampaikan Ilmu kepada Yang Tidak Hadir Ini adalah perkataan Nabi yang dinukil Ibnu Abbas

Bukti Cinta Kepada Nabi

BAB I PENDAHULUAN. Tradisi dalam menentukan awal bulan Kamariah khususnya Ramadan,

Apa itu Nadzar dan Sumpah? NADZAR DAN SUMPAH

Bab 2 Iman Kepada Kitab-kitab Allah

Memperbaiki Kesalahan dalam Bulan Ramadhan

Apakah Kawin Kontrak Itu?

IMPLEMENTASI KALENDER HIJRIYAH GLOBAL TUNGGAL

PROPOSAL PELAKSANAAN QURBAN IDUL ADHA 1430 H

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Problem pelaksanaan Idul Adha yang tidak bersesuaian dengan Kerajaan Saudi Arabia (KSA) Oleh: Syamsuddin

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

Khutbah Pertama Maasyirol Muslimin yang dirahmati Allah

Polemik Ramadhan Ketinggian Hilal Harus 2 derajat?

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat


Transkripsi:

1 Anda berada di: Home > Puasa > Perbedaan Idul Fitri: Hisab, Ru yah Lokal, dan Ru yah Global http://www.cantiknya-ilmu.co.cc/2010/07/perbedaan-idul-fitri-hisab-ruyahlokal.html 10-12-2010 20.45 PERBEDAAN IDUL FITRI: HISAB, RU YAH LOKAL, DAN RU YAH GLOBAL PERBEDAAN HARI RAYA IDUL FITRI YANG TERJADI SELAMA INI SEHINGGa ada yang merayakan di hari Jum at dan ada yang di hari Sabtu (beda 28 jam) tak lepas dari perbedaan sistem penghitungan hari raya. Ada yang memakai Hisab dengan perhitungan astronomi yang rumit, ada pula yang memakai Ru yah atau melihat bulan / hilal. Jika bulan terlihat, itulah saat mulai berpuasa atau berbuka puasa (idul Fitri). Dari hadits Nabi, yang dipakai sebenarnya adalah melihat bulan. Ummat zaman Nabi bukanlah astronomer atau ahli Falaq yang canggih. Mereka sederhana saja. Melihat bulan langsung. Dari Amir Mekkah, Al Harits Ibnu Hatib. Dia berkata, Rasulullah SAW telah memerintahkan kami supaya puasa dengan melihat bulan. Jika kami tidak dapat melihat bulan itu, supaya kami puasa dengan kesaksian dua orang yang adil (yang melihat bulan). (Riwayat Abu Daud dan Daruqutni). Ada pun yang memakai sistem Hisab berpendapat mereka melihat bulan dengan memakai ilmu. Pegangan ummat Islam adalah Al Qur an dan Hadits, jadi silahkan pilih mana yang mengikuti hadits dan mana yang berdasarkan pikiran sendiri. Hisab bisa dipakai sebagai alat bantu. Ada pun sistem Ru yah atau melihat bulan/hilal terbagi dua, Ru yah Lokal dan Ru yah Global. Pada Ru yah Lokal, tiap penduduk melihat bulan sendiri-sendiri, sehingga tiap kota atau tiap negara merayakan hari Idul Fitri sendiri-sendiri bisa berbeda satu negara dengan negara yang lain bahkan satu kota dengan kota yang lain. Mereka mengambil hadits gharib (asing yang diriwayatkan

2 oleh hanya 1 orang) dari Kuraib. yang mengatakan bahwa dia dikirim oleh Ummul Fadli ke Syam (Damaskus) dan melihat bulan (awal Ramadan) pada malam Jum at.dia kembali ke Madinah pada akhir Ramadan. Ibnu Abbas mengatakan bahwa mereka harus melihat bulan (Ru yah 1 Syawal) karena Ru yah penduduk Syam (1ramadan) tidak cukup bagi penduduk Madinah begitu yang dikatakan Nabi. Ada pun yang memakai Ru yah Global begitu ada minimal 2 orang saksi yang dipercaya melihat bulan, maka itulah awal Ramadhan atau awal Syawal. Haditsnya adalah sebagai berikut: Ibnu Umar telah melihat bulan. Maka diberitahukannya hal itu kepada Rasulullah SAW. Lalu Rasulullah SAW berpuasa dan beliau menyuruh orang-orang agar berpuasa pula (Riwayat Abu Daud) Dari Amir Mekkah, Al Harits Ibnu Hatib. Dia berkata, Rasulullah SAW telah memerintahkan kami supaya puasa dengan melihat bulan. Jika kami tidak dapat melihat bulan itu, supaya kami puasa dengan kesaksian dua orang yang adil (yang melihat bulan). (Riwayat Abu Daud dan Daruqutni). Berpuasalah kamu sewaktu melihat bulan (di bulan Ramadan) dan berbukalah kamu sewaktu melihat bulan (di bulan Syawal). Maka jika ada yang menghalangi (mendung) sehingga bulan tidak kelihatan, hendaklah kamu sempurnakan bulan Sya ban tiga puluh hari. (Bukhari) Jadi jangankan jika ada penduduk 1 negara berhari raya Idul Fitri, ada 2 orang saksi yang adil saja mereka juga turut merayakan Idul Fitri. Menurut paham Ru yah Global tidak wajar jika ada penduduk 1 negara sudah merayakan hari raya Idul Fitri sementara yang lain masih berpuasa. Abu Said Al Khudri ra berkata: Bahwasanya Rasulullah SAW melarang puasa dua hari, yaitu pada hari raya Idul Fitri dan Hari raya Idul Adha (Bukhari-Muslim). Di hadits yang lain ditambahkan bahwa barang siapa puasa pada Idul Fitri/Idul Adha berarti dia telah mendurhakai Nabi.

3 Ada juga yang berhari raya Idul Fitri mengikuti Pemerintah. Sudahlah, daripada ribut-ribut dan beda-beda, ikuti saja pemerintah. Kalau dosa juga kan yang menanggung pemerintah. Dalilnya adalah ayat Al Qur an yang memerintahkan kita agar mentaati Ulil Amri Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. [An Nisaa :59] Yang lain menafsirkan bahwa yang pertama ditaati adalah Allah, kemudian Rasulnya. Setelah itu baru mentaati Ulil Amri dengan syarat Ulil Amri tersebut mentaati perintah Allah dan Rasul. Apalagi di depan kata Ulil Amri tidak ditambahkan kata Athi u (taatilah). Jika tidak, tidak wajib bagi Muslim mengikutinya. Jika mengikuti malah bisa tersesat: Dan mereka berkata;: Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). [Al Ahzab:67] Jadi begitu ada yang mengaku telah melihat bulan, apalagi satu negara telah beridul Fitri, mereka segera mengikutinya. Paham Ru yah Global juga menyatakan bahwa ummat Islam itu satu dan tidak terpecah-belah jadi banyak negara kecil seperti sekarang berdasarkan ayat: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara.. [Ali Imran:103] Islam tidak mengenal batas atau pemisahan dengan banyak negaranegara kecil. Hanya ada satu negara Islam yang meliputi seluruh dunia.

4 Nabi mengatakan, Jika ada seorang pemimpin, dan kemudian ada seorang lagi yang mengaku sebagai pemimpin, maka bunuhlah yang terakhir. Perintah ini begitu tegas dan keras untuk menjaga kesatuan negara Islam. Pada zaman Nabi, para Khalifah (Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali) dan juga raja-raja Bani Umayyah (sebelum munculnya Daulah Bani Abbasiyah) hanya ada satu negara Islam. Pada paham Ru yah Lokal, mereka mengakui pemecahan Islam menjadi banyak negara seperti Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Qatar, Kuwait, Arab Saudi, dsb. Tiap negara merayakan Idul Fitri sesuai dengan Ru yah yang dilakukan masing-masing negara tersebut. Ada yang menyatakan wajar jika Idul Fitri di Indonesia beda dengan di Arab Saudi. Sholat Dzuhur saja kita tidak bisa kan pakai waktu Arab. Yang lain menyatakan bahwa beda waktu di Arab Saudi dengan Indonesia hanya 4 jam. Jadi seharusnya selisihnya hanya 4 jam. Bukan beda hari hingga 28 jam. Sebagai contoh, shalat Jum at di Arab dan di Indonesia dilakukan pada hari yang sama, yaitu hari Jum at. Hanya beda 4 jam. Kenapa hari Idul Fitri beda hari sampai 28 jam? Jadi itulah sebab mengapa perayaan Idul Fitri berbeda-beda antar negara Islam. Kita sendiri wajib mencoba mengetahui yang benar berdasarkan dalil Al Qur an dan Hadits, sebab bagaimana pun juga tiap-tiap orang akan dimintai pertanggung-jawaban masing-masing. Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. [Al Israa 36] Ijtihad manusia bisa berbeda-beda hasilnya. Meski demikian kita tetap harus bersatu dan menjaga ukhuwah Islamiyyah yang telah diperintahkan oleh Allah SWT

5 Sumber: http://media-islam.or.id/2007/10/05/perbedaan-idul-fitri-hisabru yah-lokal-dan-ru yah-global/ ================================================= h p://sains.kompas.com/read/2010/11/16/09075675/memahami.perbedaan.idul.adha.1431.h 10-12222-2010 pukul 21.00 PENANGGALAN HIJRIAH Memahami Perbedaan Idul Adha 1431 H Selasa, 16 November 2010 09:07 WIB KOMPAS Ijtimak Awal Zulhijah 1431 Hijriah 6 November 2010 pukul 15.52 WIB TERKAIT: Meneguhkan Semangat Berkurban Wukuf Tentukan Waktu Shalat Idul Adha Sebagian Umat Shalat Idul Adha Pagi Ini

6 M ZAID WAHYUDI KOMPAS.com - Potensi adanya perbedaan Idul Adha 1431 Hijriah sudah diprediksi para ahli hisab rukyat dan astronom sejak beberapa tahun lalu. Perbedaan itu terwujud saat ini dengan adanya sebagian umat Islam Indonesia yang memperingati Idul Adha pada Selasa ini, sama seperti di Arab Saudi, dan sebagian lagi Rabu esok. Melalui sidang isbat atau penetapan yang dilakukan Kementerian Agama dan dihadiri wakil berbagai organisasi massa Islam, pemerintah menetapkan Idul Adha 10 Zulhijah 1431 H jatuh pada 17 November 2010. Anggota Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama yang juga Profesor Riset Astronomi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Thomas Djamaluddin di Jakarta, Senin (15/11), mengatakan, secara teoretis atau hisab, bulan sabit tipis atau hilal tidak mungkin diamati pada 6 November karena ketinggiannya di atas ufuk masih di bawah dua derajat. Hal itu juga didukung dengan data pengamatan yang menunjukkan hilal belum bisa dilihat atau dirukyat di seluruh Indonesia. Dengan demikian, bulan Dzulqa dah atau bulan ke-11 dalam kalender Islam dibulatkan menjadi 30 hari sehingga 1 Zulhijah bertepatan dengan 8 November. Di Indonesia, lanjut Djamaluddin, jika ada yang menetapkan Idul Adha pada 16 November, hal itu karena menggunakan kriteria wujudul hilal atau terbentuknya hilal (tanpa perlu diamati) sehingga bulan Dzulqa dah hanya 29 hari. Perbedaan lain muncul dengan ketetapan Pemerintah Arab Saudi yang menetapkan Idul Adha juga pada 16 November sehingga puncak ibadah haji berupa wukuf di Arafah dilakukan pada 9 November kemarin. Menurut Djamaluddin, keputusan Pemerintah Arab Saudi menentukan Idul Adha tahun ini tergolong kontroversial. Secara teoretis, hilal tidak bisa dirukyat pada 6 November di Mekah. Namun, ternyata otoritas setempat menentukan berbeda. Sebagai catatan, dalam keputusan penentuan hari raya, Pemerintah Arab Saudi sering kali digugat oleh para astronom di Timur Tengah dan kawasan lain. Meskipun Arab Saudi menggunakan metode melihat hilal untuk menentukan awal bulan, tapi sering kali hilal yang diklaim bisa dilihat itu secara teoretis astronomi tidak mungkin bisa dilihat. Garis penanggalan bulan Anggota Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama lainnya yang juga ahli kalender di Program Studi Astronomi, Institut Teknologi Bandung, Moedji

7 Raharto, mengatakan, garis penanggalan pada kalender Hijriah berbeda dengan garis penanggalan kalender Masehi. Garis penanggalan Masehi didasarkan pada patokan garis bujur timur atau garis bujur barat 180 derajat. Dalam penanggalan ini, daerah yang memiliki garis bujur sama atau berdekatan mulai dari kutub utara hingga kutub selatan akan selalu memiliki hari yang sama. Perubahan hari dimulai pada pukul 00.00. Daerah yang lebih timur juga dipastikan akan lebih dahulu waktunya dibandingkan daerah di baratnya. Karena itu, dalam sistem penanggalan Masehi, waktu di Jakarta atau waktu Indonesia barat (WIB) selalu empat jam lebih dulu dibandingkan waktu Mekkah. Namun, garis penanggalan bulan berbeda. Garis penanggalan bulan memiliki 235 variasi. Setiap bulannya, garis penanggalan bulan berbedabeda. Garis penanggalan bulan akan kembali di dekat tempat yang sama sekitar 19 tahun kemudian. Banyaknya variasi garis penanggalan bulan ini ditentukan oleh posisi Bulan terhadap Bumi, dan posisi sistem Bumi-Bulan terhadap Matahari. Daerah yang pertama kali melihat hilal akan mengawali hari lebih dulu. Hal ini berarti, daerah yang terletak pada garis bujur yang sama atau berdekatan, hari atau awal bulan Hijriahnya bisa berbeda. Hari dimulai setelah Matahari terbenam atau magrib, bukan pukul 00.00. Kondisi ini, lanjut Moedji, yang membuat waktu di Jakarta tidak selalu lebih dahulu dibanding Mekkah. Jika diasumsikan, hilal pada Zulhijah kali ini pertama kali dilihat di Mekkah, maka sesudah magrib atau sekitar pukul 18.00 di Mekkah sudah masuk bulan baru. Saat itu, di Jakarta sudah pukul 22.00 WIB. Baru pada magrib keesokan harinya, Jakarta memasuki Zulhijah. Artinya, pada bulan Zulhijah kali ini waktu di Jakarta tertinggal 20 jam dibandingkan waktu Mekkah. Dalam penanggalan Hijriah, waktu di Indonesia bisa jadi lebih dulu dibandingkan waktu di Arab Saudi. Namun, bisa jadi pula Arab Saudi lebih dulu dibanding Indonesia, tambahnya. Menurut Moedji, perbedaan awal hari dalam kalender Hijriah inilah yang sering dipahami secara salah. Mereka beranggapan, karena waktu di Indonesia lebih cepat dibanding Mekkah, maka saat di Mekkah berhari raya, di Indonesia juga harus berhari raya. Padahal, konsep ini didasarkan atas pencampuradukkan konsepsi kalender Hijriah dan Masehi sehingga menimbulkan kerancuan. Umat Islam Indonesia harus memahami bahwa mereka menggunakan dua sistem kalender. Kalender Masehi untuk keperluan sehari-hari dan

kalender Hijriah untuk keperluan ibadah. Setiap kalender memiliki konsep dan konsekuensi masing-masing yang berbeda, ungkapnya. Meskipun berbeda, baik Moedji maupun Djamaluddin mengajak umat Islam menghormati perbedaan yang ada. Kejadian ini harus kembali memacu umat Islam Indonesia untuk segera membuat kriteria penentuan awal bulan Hijriah secara bersama yang berlaku nasional. Jika sudah ada, maka konsepsi ini bisa disosialisasikan secara regional dan internasional sehingga diperoleh sistem penanggalan Hijriah yang bisa berlaku secara global. Sistem penanggalan Hijriah memang lebih kompleks dibandingkan penanggalan Masehi, tapi itu bukan berarti tidak bisa distandardisasi, ujar Moedji 8