Elfrida Nainggolan, SKM AKPER HKBP BALIGE

dokumen-dokumen yang mirip
DALAM KEGIATAN MANAJEMEN

Manajemen Keperawatan (Teori Kepemimpinan, gaya kepemimpinan & Konsep Berubah. Background

MANAJEMEN KEPERAWATAN. Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi 3

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan pengembangan kinerja dosen di IAIN Sulthan Thaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan atas dasar prestasi dan kinerjanya. dengan meningkatkan profesionalisme dalam melakukan pekerjaan sebagai guru.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan administrasi. Rumah sakit dengan peralatan yang canggih dan

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan melalui hubungan dengan rekan kerja. Oleh karena itu, hubungan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. penelitian yang berjudul Pengaruh Disiplin Kerja dan Kepemimpinan Kepala

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

`BAB I PENDAHULUAN. dunia industri dan organisasi menyebabkan psikologi tidak akan pernah kehilangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

PENGEMBANGAN ORGANISASI IKA RUHANA

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (human resources) secara unggul. Sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari

BAB I PENDAHULUAN. Nasional No. 20/2003, bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Didunia usaha keberadaaan seorang pemimpin dalam organisasi sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perwujudan manusia yang berkualitas tersebut menjadi tanggung jawab

STAYING TRUE TO YOUR MORAL COMPASS

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penelitian ini didapatkan 7 (tujuh) tema yaitu : pengalaman mengenai. penilaian pelayanan kesehatan di rumah sakit.

DEFINISI STRUKTUR ORGANISASI

BAB 1 PENDAHULUAN. berhubungan dengan pekerjaan staf tersebut sesuai dengan posisinya dalam

KEPERAWATAN DAN PERUBAHAN RIKA ENDAH NURHIDAYAH,SKP. Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara

STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN. IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan tamatan atau lulusan sebagai sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan manajemen sekolah baik yang konvensional maupun yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat melakukan hal tersebut banyak hal yang perlu dilakukan, salah satu diantaranya

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja

BAB I PENDAHULUAN. banyak pula organisasi-organisasi baik yang bersifat sosial maupun formal di. akan mempermudah organisasi dalam mencapai tujuannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 6. PELATIHAN, ORIENTASI & PENGEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. pada mutu output pengajarannya. Bila seluruh guru menunjukkan. pemimpin pengajaran yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. kategori khusus sebanyak 168. Sedangkan rumah sakit swasta non profit untuk

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI SD NEGERI BENDUNGAN GAJAHMUNGKUR SEMARANG TESIS

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang ini, tantangan terhadap perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas, dengan memperbaiki sumber daya manusia

STANDAR PENYELENGGARAAN PELATIHAN KEPERAWATAN INDONESIA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dipengarui oleh banyak faktor. Secara umum faktor sumber

SUPERVISORY DEVELOPMENT PROGRAM EFFECTIVE TEAM LEADERSHIP PPM MANAJEMEN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI 12/22/2016 1

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dari analisis data dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian. Berdasarakan rumusan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

FORMULIR PENILAIAN PRAKTIK KERJA UJIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK PROFESSIONAL RECOGNITION PROGRAM FOR CERTIFIED PROFESSIONAL AUDITOR OF INDONESIA

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK

PENGELOLAAN KELAS DAN IMPLIKASINYA DALAM PENGEMBANGAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MANAJEMEN OPERASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan kesehatan.

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI: KAJIAN TEORITIS PRAKTIS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan lingkungan organisasi harus lebih

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha

.BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI dan REKOMENDASI. kepala sekolah terhadap kemampuan professional guru. berpengaruh terhadap kemampuan professional guru.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini sumber daya manusia adalah kunci sukses suatu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas, dengan memperbaiki sumber daya manusia,

mempunyai peranan terpenting dibanding sumber aaya non manusia yang berfungsi sebagai pelengkap yang menopang sumber daya utama

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan aktivitas dalam bidang-bidang pendidikan. Pembangunan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Nasional merupakan pengganti Undang-Undang Nomor 2/1989.

Pengukuran Kinerja Manajemen Keperawatan Dengan Parameter Kompetensi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu.

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim organisasi SMA Negeri di Pematang

PENGARUH SARANA PRASARANA PENJAS DAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PENJAS

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

ADJOURNING BAB I PENDAHULUAN

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK MEDIKAL BEDAH

BAB V PENUTUP. sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Keperawatan sebagai Terapi pada Keperawatan Medikal Bedah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan fungsinya, pengawas sekolah sering berhadapan

BAB II TINJAUAN TEORISTIS

BAB I PENDAHULUAN. Krisis multidimensional dalam bidang ekonomi, politik, dan budaya yang

Dept. Patologi Klinik & Kedokteran Laboratorium

Yulia Jaya Nirmawati

MELANJUTKAN PENDIDIKAN GURU KITA. Kata Kunci: pembelajaran, guru, profesional, peak performer

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang ekonomi saat ini menunjukkan perkembangan

TERMOTIVASI UNTUK MENGELUARKAN IDE-IDENYA DAN MENGUJINYA SERTA MENULARKAN DAN MENGEMBANGKAN POTENSI DIRINYA SECARA MAKSIMAL.

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat. Penyelenggaraan fungsi rumah sakit sangat ditentukan. operasional prosedur dan standar profesinya.

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

BAB I PENDAHULUAN. Nepotisme). Banyaknya kasus korupsi yang terjadi akhir-akhir ini menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran industri dan perubahan perilaku karyawan. Sumber daya manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menjalankan sistem pendidikan di

Transkripsi:

Elfrida Nainggolan, SKM

LATAR BELAKANG Perubahan adalah cara keperawatan mempertahankan diri sebagai profesi dan berperan aktif dalam menghadapi era kesejagatan, maka perawat Indonesia khususnya masyarakat ilmuan dan masyarakat professional, melihat dan mempersiapkan proses profesionalisasi pada era kesejagatan ini bukan sebagai suatu ancaman yang ditakuti, tapi merupakan tantangan untuk memacu proses profesionalisasi keperawatan diindonesia. Keperawatan sebagai profesi adalah bagian dari masyarakat,serta akan terus berubah seirama dengan berubahnya masyarakat itu sendiri. Masyarakat terus menerus berkembang mengalami perubahan dan demikian pula dengan keperawatan.

CONTINUE LATAR BELAKANG Kita sebagai orang yang peduli terhdap keperawatan harus mengantisipasi perubahan yang negatif dan penurunan profesionalisasi keperawatan, sebagai contoh melayani pasien dengan kasar, melakukan tindakan tidak sesuai SOP dan banyak lagi contoh nyata dilapangan pelayanan keperawatan yang menurun kualitasnya, maka kita harus mempertahankan keprofesionalan profesi keperawatan dan terus berupaya untuk berubah dan berkembang kearah yang positif.

PENGERTIAN BERUBAH Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang beda dengan keadaan sebelumnya (Atkinson 1987) perubahan adalah cara keperawatan mempertahankan diri sebagai profesi dan berperan aktif dalam menghadapi era kesejagatan.

TEORI TEORI PERUBAHAN TEORI KURT LEWIN (1951) Perubahan dibedakan menjadi 3 tahapan: Pencarian (unfreezing) motivasi yang kuat untuk beranjak dari keadaan semula dan berubahnya keseimbangan yang ada, merasa perlu untuk berubah, menyiapkan diri dan siap untuk berubah dan melakukan perubahan. Bergerak (moving) bergerak menuju keadaan yang baru atau tingkat / tahap perkembangan baru,karena memiliki cukup informasi,serta sikap dan kemampuan untuk berubah,memahami masalah yang dihadapi dan mengetahui langkah-langkah penyelesaian yang harus dilakukan,melakukan langkah nyata untuk berubah dalam mencapai tingkat atau tahap baru.

CONTINUE TEORI KURT LEWIN Pembekuan (refroezing),telah mencapai tingkat atau tahap baru,mencapai keseimbangan baru,tingkat baru yang dicapai harus dijaga untuk tidak mengalami kemunduran atau bergerak kembali pada tingkat atau tahap perkembangan semula.oleh karena itu perlu selalu ada upaya untuk mendapat umpan balik,kritik yang konstruktif dalam upaya pembinaan (reinformencement)yang terus-menerus dan berkelanjutan

FAKTOR PENDORONG TERJADINYA PERUBAHAN a. Kebutuhan dasar manusia b. Kebutuhan dasar interpersonal Manusia memiliki tiga kebutuhan dasar interpersonal yang melandasi sebagaian besar perilaku seseorang : (1) kebutuhan untuk berkumpul bersama-sama; (2)kebutuhan untuk mengendalikan /melakukan control;dan (3)kebutuhan untuk dikasihi,kedekatan dan perasaan emosional.

FAKTOR PENGHAMBAT Menurut New dan Couillard (1981)faktor penghambat terjadinya perubahan yang disebabkan oleh beberapa hal: (1)Mengancam kepentingan pribadi (2)Persepsi yang kurang tepat ; (3) Sebagai reaksi psikologik;dan (4)Toleransi untuk berubah rendah.

TEORI ROGER Roger mengembangkan teori dari Lewin tentang 3 tahap perubahan dengan menekankan pada latar belakang individu yang terlibat dalam perubahan dan lingkungan dimana perubahan tersebut dilaksanakan.roger menjelaskan 5 tahap dalam perubahan, yaitu :kesadaran,keinginan,evaluasi mencoba,dan penerimaan.

CONTINUE TEORI ROGER.. Roger percaya bahwa proses penerimaan terhadap perubahan lebih komplek dari 3 tahap yang dijabarkan Lewin.Terutama dalam setiap individu yang terlibat dalam proses perubahan dapat menerima dan menolaknya.meskipun perubahan dapat diterima,mungkin saja suatu saat akan ditolak setelah perubahan tersebut dirasakan sebagai hal yang menghambat keberadaannya. Roger mengatakan perubahan yang efektif tergantung dari individu yang terlibat tertarik dan berupaya untuk selalu berkembang serta mempunyai suatu komitmen untuk melaksanakannya.

TEORI LIPITTS Ada 7 tahap dalam perubahan : Tahap 1 : Menentukan masalah Pada tahap ini setiap individu yang terlibat dalam perubahan harus membuka diri dan menghindari terhadap kesimpulan, sebelum semua fakta dapat dikumpulkan. Individu yang terlibat juga harus sering berfikir dan mengetahui apa yang salah serta berusaha menghindarinya terhadap data data yang dianggap tidak sesuai. Semakin banyak informasi tentang perubahan dimiliki seorang manager, maka semakin akurat data yang dapat diidentifikasi sebagai masalah

CONTINUE TEORI LIPITTS.. Tahap 2 : Mengkaji motivasi dan kapasitas perubahan Pada tahap ini semua orang yang terlibat dan lingkungan yang tersedia harus dikaji tentang kemampuan, hambatan yang mungkin timbul, dan dukungan yang akan diberikan. Karena mayoritas praktek keperawatan berada pada suatu organisasi, maka struktur organisasi harus dikaji apakah peraturan yang ada, kebijakan, budaya organisasi dan orang yang terlibat akan membantu proses perubahan atau justru menghambatnya. Fokus perubahan pada tahap ini adalah mengidentifikasi factor yang mendukung dan yang menghambat

CONT.. Tahap 3: Mengkaji motivasi change agent dan sarana yang tersedia Pada tahap ini diperlukan suatu komitmen dan motivasi manajer dalam proses perubahan. Pandangan manajer tentang perubahan harus dapat diterima oleh staf dan dapat dipercaya. Manajer harus mampu menunjukan motivasi yang tinggi dan keseriusan dan selalu mendengarkan masukan dari staf dan mencari solusi yang terbaik. Tahap 4 : menseleksi tujuan perubahan Pada tahap ini perubahan disusun suatu kegiatan secara operasional, terorganisir dan berurutan, kepada siapa perubahan berdampak dan kapan waktunya.

CONT Tahap 5 : Memilih peran yang sesuai dilaksanakan oleh agen pembaharu Pada tahap ini perlu dipilih pemimpin yang ahli dibidangnya, agar bisa menjadi mentor yang baik. Tahap 6 : mempertahankan perubahan yang telah dimulai Setelah perubahan dilaksanakan haruslah memepertahankan dengan komitmen yang ada, komunikasi harus terbuka dan terus diinformasikan supaya setiap pertanyaan yang masuk, dan permasalahan yang terjadi dapat diambil solusinya.

CONT.. Tahap 7 : Mengakhiri bantuan Harus selalu diikuti oleh perencanaan yang berkelanjutan dari manejer dan manejer harus terus bersedia sebagai konsultan dan secara aktif terus terlibat dalam perubahan

STRATEGI MEMBUAT PERUBAHAN 1. Memiliki visi yang jelas Visi ini merupakan hal yang sederhana dan utama, karena akan mempengaruhi pandangan orang lain, visi harus disusun secara jelas, ringkas, mudah dipahami dan dapat dilaksanakan setiap orang. 2. Menciptakan iklim atau budaya organisasi yang kondusif

CONT Menurut Porter & O Grady (986) upaya yang harus ditanamkan dalam menciptakan iklim yang kondusif adalah : Kebebasan untuk berfungsi secara efektif Dukungan dari sejawat dan pimpinan Kejelasan harapan tentang lingkungan kerja Sumber yang tepat untuk praktik Iklim organisasi yang terbuka

CONT.. 3. Sistem komunikasi yang jelas, singkat dan berkesinambungan. 4. Komunikasi adalah unsur penting dalam perubahan, setiap orang perlu dijelaskan tentang perubahan untuk menghindari informasi yang salah. Pertanyaan yang perlu disampaikan pada tahap awal perubahan menurut Doerge & Hagenow (1995) adalah: 1) apakah yang sedang terjadi sudah benar?. 2) apa yang kebih baik, dan 3) jika anda bertanggung jawab dalam perubahan apa yang akan anda lakukan. 5. Keterlibatan orang yang tepat 6. Perubahan perlu disusun oleh orang yang kompeten, jika rencana sudah tersusun segeralah melibatkan, karena setiap keterlibatan berdampak terhadap dukungan dan advokasi

KUNCI SUKSES STRATEGI PERUBAHAN Mulai dari diri sendiri Perubahan dan pembenahan terhadap diri sendiri adalah titik sentral yang harus dimulai. Sebagai anggota profesi perawat tidak akan pernah berubah dalam mencapai tujuan proesionalisme, kalau belum memulai dari diri sendiri, karena itu introspeksi diri dan mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan kita. Mulai dari hal yang kecil Perubahan besar tidak akan terjadi jika tidak dimulai dari hal kecil, salah satunya menjaga citra keperawatan yang sudah mulai membaik di hati masyarakat dan tidak merusaknya sendiri.

CONT. Mulailah sekarang, jangan tunda Lebih baik sekarang dari pada menunggu terus-menerus dan menunda perubahan. Memanfaatkan kesempatan yang ada merupakan konsep manajemen keperawatan, kesempatan tidak akan datang dua kali dengan tawaran yang sama.

WAWANCARA Bentuk Perubahan Berubah merupakan suatu proses yang membuat sesuatu atau seseorang beda dengan keadaan sebelumnya. Pada dasarnya perubahan diharapkan dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik.khususnya di RSUB Serukam perubahan itu sendiri telah terjadi secara bertahap,karena suatu perubahan tidak bisa dilakukan secara konstan.rsub Serukam sendiri mempunyai keinginan untuk berubah ke arah yang lebih baik,dengan meningkatkan setiap mutu pelayanan dari berbagai komponen yang ada di RSUB Serukam

HAMBATAN HAMBATAN PERUBAHAN Hambatan-Hambatan dalam Perubahan di RSUB Serukam Ada berbagai hambatan yang ditemukan di RSUB Serukam antara lain : Persepsi yang kurang tepat Para pegawai yang ada di RSUB Serukam banyak yang berpendapat bahwa apa yang sudah didapat pada saat ini,misalnya dibidang pendidikan sudah cukup,tidak perlu ditingkatkan,dan karena latar belakang tinggal desa. Toleransi untuk berubah rendah para pegawai yang ada tidak memiliki rasa ingin mengubah cara kerja yang sudah ada dan jenjang pendidikan yang sudah mereka miliki.karena mereka merasa sudah nyaman dengan apa yang mereka jalani saat ini,yang membuat mereka susah untuk melakukan suatu perubahan.

STRATEGI PERUBAHAN Strategi Perubahan di RSUB Serukam Strategi yang dilakukan untuk melakukan perubahan,khususnya di RSUB Serukam yaitu dengan cara : Pendekatan individu Pendekatan kelompok Mengadakan pertemuan-pertemuan Program training Pembinaan kerohanian Reward

CONT Selain hal di atas RSUB Serukam juga menerapkan disiplin kepada setiap para pegawai dan yang penting dalam konsep perubahan yaitu : Mau membuka diri terhadap setiap perubahan Kaji setiap kemampuan yang dimiliki Mendapat dukungan Berkomitmen untuk berubah

PEMBAHASAN Pada dasarnya perubahan dimulai dari diri sendiri, barulah kita dapat mempengaruhi lingkungan di sekitar kita untuk ikut berubah menjadi lebih baik,dalam dunia keperawatan perubahan dapat dimulai dan dibawa oleh para perawat pemula yang baru menyelesaikan pendidikan, meski belum terisikan banyak pengalaman seperti para perawat senior namun para perawat pemula membawa ilmu pengetahuan yang masih segar dan terbaru dari dunia keperawatan yang dari waktu ke waktu selalu mengalami perkembangan sesuai dengan kebutuhan dan kekritisan masyarakat di bidang ilmu kesehatan.

CONT Maka dari itu sebenarnya mahasiswa keperawatan dan perawat muda harus berusaha mempunyai aspek kognitif, afektif,dan skill yang mempunyai nilai lebih untuk dapat memulai setiap perubahan dan mempengaruhi lingkungannya.

CONT.. Perilaku kelompok merupakan tahap yang sulit diubah karena melibatkan banyak orang.di samping kita harus mengubah banyak orang,kita juga harus mencoba mengubah kebiasaan adat istiadat dan tradisi juga sangat sulit.bila kita tinjau dari sikap yang munkin muncul maka perubahan bias kita tinjau dari dua sudut pandang : perubahan partisipasif dan perubahan yang diarahkan