BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini persaingan di dunia kerja semakin ketat dan pengangguran di Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan. Ardhariksa Z, M.Med.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM

DAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL...

Analisis Model Pembelajaran Untuk Mengembangkan Peminatan Kewirausahaan (Studi Kasus Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara Jakarta)

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

BAB 3 ANALISIS INDUSTRI

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan

5 Kekuatan Kompetisi Dalam Strategi Industri Menurut Michael E Porter

PENILAIAN KEUNGGULAN BERSAING PADA QIMO ARTS & CULTURE JAPARA

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

METODE PENELITIAN BAB I METODE BAB III PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka

BAB 5. SIMPULAN dan SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era

BAB II LANDASAN TEORI

Pengantar. Pengantar. Konsep Lain Strategi 11/23/2011. Hamel dan Prahalad (1995):

ANALISIS STRATEGIS. Indra Maipita. Universitas Negeri Medan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU

DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran

III KERANGKA PEMIKIRAN

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS

IMC 2. Analisa Situasi Pasar : Porter, GE Matrix, Past performance. Berliani Ardha, SE, M.Si. Red tulips are associated with love.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi dan manajemen Fakultas Ilmu Komputer dan Ekonomi Semester Ganjil 2006/2007

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan analisis permasalahan beserta dengan pemecahannya.

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan perubahan yang serba cepat dan signifikan. Cara yang. segala bidang, terutama di bidang ekonomi.

Integrated Marketing Communication 2

BAB III EVALUASI BISNIS

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

MAKALAH PERILAKU ORGANISASI PERKEMBANGAN TI TERHADAP ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satunya adalah penelitian yang melakukan analisa lingkungan internal dan

BAB II LANDASAN TEORI

Strategi Industri Perusahaan PT Sidomuncul Tbk Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Laporan Keuangan

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah dan Perkembangan Universitas Bina Nusantara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah. Setiap mahasiswa mempunyai perhatian khusus terhadap mata kuliah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Porter Wachjuni 2014) (Departemen Perdagangan 2007). (Suaramerdeka, 2013)

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS LIMA KEKUATAN PORTER PADA PT BORNEO MEMBANGUN

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

FORMULASI STRATEGI HOTEL UNTUK MENGHADAPI BERLAKUNYA PASAR BEBAS ASEAN. Agung Nurmansyah. Universitas Sahid Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PERSAINGAN INDOMARET DAN ALFAMART

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan juga berfungsi sebagai Financial Intermediaries antara pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. dan menetapkan berbagai suara ke dalam pola-pola yang dapat dimengerti dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima

ANALISIS STRATEGI PADA PERUSAHAAN PLASTIK DENGAN PORTER FIVE FORCES

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertambahan penduduk. Perkembangan industri tepung terigu

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan dan memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada para

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI.. HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN.. KATA PENGANTAR.. iv DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL.. xi DAFTAR GRAFIK..

Program Studi Magister Manajemen (Penyelenggara Fakultas Ekonomi)

BAB 1 PENDAHULUAN. dan munculnya produk-produk baru. Cepat atau lambat, hampir semua produk yang ada

BAB I PENDAHULUAN. berdekatan dengan Jakarta yang merupakan kutub perekonomian Indonesia.

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. berbasis pada kemampuan riset dan untuk lebih mendekatkan antara teori dan

Jakarta, 1 Maret Tim GFP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pengangguran menjadi suatu permasalahan khususnya di negara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sekolah menengah umum dan kejuruan sedikit ada. perbedaan, dimana Sekolah menengah umum lebih menekankan untuk

BAB I PENDAHULUAN. berbenah di segala bidang. Salah satunya adalah melalui dunia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS RESTORAN SUSHI DI KELAPA GADING JAKARTA TESIS

BAB II ANALISIS LINGKUNGAN

Business strategic corner April 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri asuransi jiwa di Indonesia saat ini semakin berkembang dan

BAB VI SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI. Berdasarkan tahapan analisis lingkungan internal maupun lingkungan

Oleh : Sri Admawati K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN METODE WARD AND PEPPARD DI BAGIAN POS INTERNASIONAL (Studi Kasus : PT POS PPC Bandung)

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan kerja terus meningkat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2015

BAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada kondisi perekonomian di Indonesia. Belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. seamkin baik pula kualitas sumber daya manusianya.

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN

IRRA MAYASARI F

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya.

Teori Perdagangan Internasional

PERENCANAAN STRATEGIS, PENGEMBANGAN BISNIS & PEMASARAN PELAYANAN KESAHATAN

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS STRUKTUR PERSAINGAN INDUSTRI JASA PENDIDIKAN TINGGI KOMPUTER UNTUK MENENTUKAN MODEL STRATEGI BERSAING

BAB I PENDAHULUAN. Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

jual. Apabilanilai pasar saham lebih kecil analisis fundamental diperlukan beberapa menyesuaikan dengan nilai nya.

Jakarta, 28 Februari Penulis

BAB I PENDAHULUAN. penduduk ( 2015). Sementara itu, McClelland dalam

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat persaingan hidup semakin hari semakin ketat dan sulit. Banyak

1.1. PENGERTIAN MANUSIA PEMBANGUNAN

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini persaingan di dunia kerja semakin ketat dan pengangguran di Indonesia juga semakin banyak. Hal ini didukung dengan semakin banyaknya perusahaan besar dan kecil yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan mempensiunkan karyawan karyawannya secara dini. Di era globalisasi ini sudah saatnya bangsa Indonesia memikirkan dan mencari terobosan dengan menanamkan sedini mungkin tentang nilai nilai kewirausahaan terutama bagi kalangan kalangan terdidik, terlebih lagi yang mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Penanaman nilai nilai kewirausahaan bagi banyak orang diharapkan bisa menumbuhkan jiwa kreativitas untuk berwirausaha sendiri dan tidak tergantung pada pencarian kerja yang semakin hari semakin sempit dan ketat persaingannya. Kreativitas ini sangat dibutuhkan bagi orang yang berjiwa kewirausahaan agar mampu mengidentifikasi peluang usaha, kemudian mendayagunakannya untuk menciptakan peluang usaha baru. Pendidikan tinggi diharapkan akan mampu memerankan peran tersebut. Pendidikan tinggi terdiri atas pendidikan akademik dan pendidikan profesional. Pendidikan akademik mengutamakan peningkatan dengan memperluas wawasan ilmu pengetahuan yang diselenggarakan oleh sekolah tinggi, institut, dan universitas. Salah satu tujuan pendidikan nasional dalam pendidikan tinggi adalah memiliki penalaran yang baik terutama di bidang keahliannya (berwawasan kedepan dan luas), 1

berani mengemukakan pendapat, dan mempunyai kreativitas yang unggul. Untuk mendukung tercapai tujuan pendidikan nasional, maka setiap pendidikan tinggi diharapkan memiliki model pembelajaran / proses belajar-mengajar yang sesuai dengan perkembangan jaman. Universitas Bina Nusantara adalah universitas yang terkenal dalam perkembangan teknologi informasi yang menawarkan pendidikan dengan berbagai program dan jurusan yang memberikan keleluasaan kepada para mahasiswa untuk menetapkan minat studi dengan berbagai kombinasi yang inovatif. Fakultas fakultas yang terdapat di Universitas Bina Nusantara adalah Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Sastra, Fakultas MIPA dan program ganda. Fakultas Ekonomi Universitas Bina Nusantara memiliki 2 Jurusan yaitu Jurusan Akuntansi dan Jurusan Manajemen. Jurusan Manajemen memiliki 3 Peminatan yaitu Peminatan Kewirausahaan, Pemasaran Internasional, dan E-bisnis. Peminatan Kewirausahaan akan membekali lulusan dengan kecakapan untuk mengelola suatu usaha bisnis mandiri. Posisi Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara dapat dianalisa dengan melihat lima kekuatan persaingan (Five Competitive Forces) Michael E. Porter yang meliputi persaingan di antara anggota industri (rivalry among competing firms), potensi ancaman pendatang baru (potential entry of new competitors), potensi produk substitusi (potential development of substitute products), kekuatan daya tawar menawar pemasok (bargaining power of suppliers), dan kekuatan daya tawar menawar pembeli (bargaining power of consumers). Analisis lima kekuatan persaingan itu sebagai berikut: 2

Ancaman Pendatang Baru (The Threat of New Entrants) bagi Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen memiliki posisi yang kuat karena sejauh ini belum ada Universitas di Indonesia yang memiliki fokus khusus pada pengembangan jiwa wirausaha sebagai salah satu pilihan peminatan dalam jurusan yang ditawarkan. Sedangkan dari sisi Ancaman Produk Pengganti (Threat of Substitute Product or Service) bagi Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen menghadapi produk substitusi dari jasa pendidikan yang diberikan oleh lembaga pendidikan atau kursus lain. Biaya pendidikan yang disediakan dan ragam pendidikan yang disediakan juga beraneka ragam. Melihat banyak dan diversifikasi jasa pendidikan tersebut maka dapat dikatakan bahwa Peminatan Kewirausahaan menghadapi posisi potensi produk substitusi yang cukup kuat. Ditinjau dari sisi Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok (Bargaining Power of Suppliers) yang dimaksud pemasok dalam hal ini adalah dosen dosen dan para praktisi bisnis yang terlibat dalam penyusunan mata kuliah dan dalam pelaksanaan pengajaran mata kuliah khusus Kewirausahaan. Yang termasuk dalam pemasok lainnya adalah bagian UPT.PL (Unit Pelayanan Laboratorium Perangkat Lunak), Lab. Manajemen yang memberikan mata kuliah keahlian untuk menunjang terbentuknya jiwa wirausaha dikalangan mahasiswa Jurusan Manajemen yang memiliki keahlian di bidang teknologi informasi. Selain itu, yang termasuk pemasok dalam hal ini adalah Center for Entrepreneurship (CfE) yang berdiri untuk menyebarkan virus wirausaha dikalangan mahasiswa Bina Nusantara dan membantu mahasiswa dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan yang dimilikinya. Oleh karena itu, bila ditinjau dari sisi daya tawar pemasok, dengan melihat jumlah pemasok yang tidak terlalu banyak, adanya diferensiasi pemasok, maka daya tawar pemasok ini cukup kuat. 3

Sedangkan dari Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli (Bargaining Power of Buyers) bagi Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen adalah mahasiswa Jurusan Manajemen tahun ketiga (semester lima) yang sudah dapat memilih peminatan. Jurusan Manajemen hanya menyediakan tiga peminatan dengan diferensiasi yang tidak begitu kuat karena hanya ada sedikit mata kuliah khusus yang menjadi ciri khusus tiap peminatan dan membedakan peminatan yang satu dengan yang lain. Jadi dari kekuatan tawar menawar pembeli, daya tawar menawar pembeli tidak begitu kuat (cukup lemah). Persaingan Sesama Industri (Rivalry Among Existing Competitor) bagi Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen memiliki posisi yang kuat. Hal ini dikarenakan belum ada Jurusan Manajemen di universitas universitas lain yang memberikan pilihan peminatan Kewirausahaan seperti Universitas Bina Nusantara. Selain itu, untuk memiliki peminatan kewirausahaan, diperlukan fokus khusus dan keterlibatan penuh dari universitas dan peran praktisi bisnis untuk merumuskan kurikulum yang dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan. Mahasiswa sebagai pelanggan internal dalam sebuah lembaga pendidikan tinggi akan selalu berharap untuk mendapatkan model pembelajaran / proses belajar-mengajar yang terbaik dari lembaganya. Disisi lain pengguna lulusan sebagai pelanggan eksternal dalam lembaga pendidikan tinggi akan selalu berharap untuk mendapatkan model pembelajaran / proses belajar-mengajar yang terbaik. Dengan kondisi demikian, kiranya di Fakultas Ekonomi Universitas Bina Nusantara perlu dilakukan penelitian yang berkaitan dengan masalah model pembelajaran / proses belajar-mengajar kepada mahasiswa dan pengguna lulusannya. Atas dasar inilah untuk mengetahui model pembelajaran / proses belajar-mengajar di Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Bina Nusantara maka dibuatlah skripsi dengan 4

judul ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN UNTUK MENGEMBANGKAN PEMINATAN KEWIRAUSAHAAN, (Studi Kasus Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara Jakarta) 1.2 Identifikasi Masalah Apa yang menjadi alasan Lulusan Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara dalam memilih Peminatan Kewirausahaan? Bagaimana ciri-ciri Lulusan Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara yang mengambil Peminatan Kewirausahaan? Bagaimana penilaian Lulusan terhadap proses belajar-mengajar di Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara? Bagaimana sebaiknya model pembelajaran di Peminatan Kewirausahaan yang sesuai dengan harapan dan keinginan Lulusan Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara? 1.3 Batasan Masalah Dalam penelitian ini tolak ukur hanya dilakukan dengan Lim Kok Wing University, Malaysia. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut : Untuk menganalisis alasan Lulusan Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara memilih Peminatan Kewirausahaan (T-1), Untuk menganalisis ciri-ciri dari Lulusan Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara yang mengambil Peminatan Kewirausahaan (T-2), 5

Untuk menganalisis penilaian Lulusan terhadap proses belajar-mengajar di Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara (T-3), Menyusun model pembelajaran yang mampu mengembangkan jiwa wirausaha Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara (T-4). 1.5 Manfaat Penelitian Bagi peneliti : Usulan model pembelajaran yang dapat meningkatkan jiwa wirausaha Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen di Universitas Bina Nusantara. Bagi Jurusan : Pihak Jurusan Manajemen bisa lebih fokus lagi pada perkembangan Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen. 6