STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK

dokumen-dokumen yang mirip
Sigit Sanyata

STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK. Mengenal tujuan dan arti ibadah.

STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN (SKK)

KONSEP DASAR PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SMP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BIMBINGAN BELAJAR BAGI MAHASISWA

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB.

Realitas implementasi Bimbingan Konseling di SD

PERAN PENDIDIKAN PROFESI GURU BK/ KONSELOR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KONSELOR DI INDONESIA

RUMUSAN KOMPETENSI MATERI KEGIATAN KLS SEPONTAN INSIDENTAL TERPROGRAM 2JP. yang cerdas dan. x ajaran agama islam dan

Pengelolaan layanan bimbingan dan konseling Mengembangkan program bimbingan dan konseling Melaksanakan strategi layanan bk Mengembangkan jejaring laya

SATUAN KEGIATAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Gender

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Kemandirian sebagai Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling Kompetensi SISWA yang dikembangkan melalui layanan bimbingan dan konseling adalah kompetens

Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Gender

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar Pengertian Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar

Langkah I : Need Assessment (Analisis Kebutuhan)

PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN

MENGEMBANGKAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN TUGAS PERKEMBANGAN MAHASISWA UPI KAMPUS CIBIRU. Nenden Ineu H.

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

C. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Agama, Suku, Ras, Budaya, dan Gender

Program bimbingan dan konseling Berdasarkan kebutuhan siswa kelas VII Di SMP E-Life Indonesia A. Latar belakang Pendidikan merupakan salah satu

Kode Etik Guru Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. masa depan. Hal tersebut diamanatkan dalam Pasal 27 Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk paling unik di dunia. Sifat individualitas manusia

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang individu, karena individu tidak lagi hanya berinteraksi dengan keluarga di

KODE ETIK GURU INDONESIA

KODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

PERENCANAAN PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. lain dalam kelompok (Bungin, 2006:43). Komunikasi yang terjalin dalam sebuah

KODE ETIK GURU INDONESIA. Drs. H. Asep Herry Hernawan, M.Pd. Laksmi Dewi, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah sebagai fokus pendidikan nasional. sampai jenjang pendidikan tinggi. Dalam Peraturan Pemerintah No.

MEMBIMBING MAHASISWA. Agus Taufiq Jurusan PPB FIP UPI 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mengubah keadaan tertentu menjadi kondisi yang lebih baik. Perubahan itu harus

Silabus Bimbingan Konseling (01) Sekolah : SMA... Kelas : XI (Sebelas) Mata Pelajaran / Layanan : Bimbingan dan Konseling Semester : 1 ( Ganjil )

PANDUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

PANDUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak dengan. remaja merupakan pengembangan dan perluasan kemampuan-kemampuan

POKOK BAHASAN MATA - KULIAH BK PRIBADI SOSIAL (2 SKS) :

STRATEGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

Sahabat. Assalamu alaikum Wr. Wb Orang bijak berkata;

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak

Perkembangan Sepanjang Hayat

I. PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan yang terjadi pada bangsa kita saat ini sangatlah

Pengertian etika = moralitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan program kemandirian pada

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah internasional adalah sekolah yang melayani siswa yang berasal dari sejumlah

PERATURAN KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH AL-FALAHIYYAH Nomor : b / MAF / HK-2 / I / 14

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

2015 PERBAND INGAN PERILAKU SOSIAL ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER CABANG OLAHRAGA IND IVIDU D AN BEREGU D I SMA PASUND AN 2 BAND UNG

Sigit Sanyata

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB II KONSEP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI DAN TEKNIK COLLECTIVE PAINTING

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. konseling berdasarkan analisis tugas perkembangan siswa kelas IV, V dan VI di

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) / MADRASAH TSANAWIYAH (MTs)

sebagai penjembatan dalam berinteraksi dan berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. individu dalam masyarakat tersebut pada dasarnya memiliki nilai-nilai yang

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai adanya proses perubahan pada aspek fisik maupun psikologis

BAB I PENDAHULUAN. informal dalam keluarga, komunitas suatu suku, atau suatu wilayah.

JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI

BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. cinta kasih, dan penghargaan terhadap masing-masing anggotanya. Dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Ketakutan Sukses. Menurut Horner dalam Riyanti (2007) k etakutan untuk sukses adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. proses penyesuaian diri seseorang dalam konteks interaksi dengan lingkungan

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

ASPEK KEMATANGAN BERFIKIR (INTELEKTUAL) ANAK SD DI WILAYAH KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. Deasy Yunika Khairun, Layanan Bimbingan Karir dalam Peningkatan Kematangan Eksplorasi Karir Siswa

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kelompok dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.

cxü~xåutçztç exåt}t Setiawati PPB FIP UPI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan, bukan hanya terjadi ketika seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas

Bagian Tiga Nilai-nilai Dasar dan Nilai-nilai Operasional Pasal 5

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan terhadap hasil-hasil penelitian sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. dipahami orang lain, seseorang perlu memiliki kosakata ( vocabulary ) dan

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

Etika Usaha dan Etika Kerja 1

PENGENALAN DOSEN PENASEHAT AKADEMIK

PERKEMBANGAN REMAJA DAN PERMASALAHANNYA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan dan digali sebesar-besarnya karena hal tersebut

MUKADIMAH. Untuk mewujudkan keluhuran profesi dosen maka diperlukan suatu pedoman yang berupa Kode Etik Dosen seperti dirumuskan berikut ini.

Transkripsi:

STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK Aspek Perkembangan : Landasan Hidup Religius bentuk-benuk tata cara ibadah seharihari. 2. Akomodasi Tertarik pada kegiatan ibadah seharihari. 3. Tindakan Melakukan bentuk-bentuk ibadah seharihari. Mengenal arti tujuan ibadah. Berminat mempelajari arti tujuan setiap bentuk ibadah. Melakukan berbagai kegiatan ibadah dengan kemauan sendiri. hal ihwal ibadah. pemikiran tentang beragama. Melaksanakan ibadah atas keyakinan sendiri disertai sikap toleransi. Mengkaji lebih tentang makna beragama. Menghayati nilainilai agama sebagai pedoman berperilaku. Ikhlas melaksanakan ajaran agama. Jalur Pendidikan Formal 85

Aspek Perkembangan : Landasan Perilaku Etis patokan baikburuk atau benar-salah berperilaku. 2. Akomodasi Menghargai aturan-aturan berlaku 3. Tindakan Mengikuti aturan-aturan berlaku nya. Mengenal alasan perlunya mentaati aturan/norma berperilaku. Memahami aturan/patokan berperilaku alam konteks budaya. Bertindak atas pertimbangan diri terhadap norma berlaku. Mengenal sumber norma berlaku di masyarakat. Menghargai sumber norma sebagai rujukan pengambilan keputusan. Berperilaku atas dasar keputusan mempertimbangkan aspek-aspek etis. Menelaah lebih luas tentang nilainilai universal manusia. Menghargai keyakinan nilai-nilai sendiri nilainilai berlaku di masyarakat. Berperilaku atas dasar keputusan mempertimbangkan aspek-aspek nilai berani menghadapi resiko dari keputusan diambil. Jalur Pendidikan Formal 86

Aspek Perkembangan : Kematangan Emosi No. INTERNALISASI perasaan diri sendiri orang lain. 2. Akomodasi Memahami perasaanperasaan diri orang lain. 3. Tindakan Mengekspresikan perasaan secara wajar. Mengenal caracara mengekspresikan perasaan secara wajar. Memahami ekspresi perasaan diri orang lain. Mengekspresikan perasaan atas dasar pertimbangan kontekstual. cara-cara menghindari konflik dengan orang lain. Bersikap toleran terhadap ragam ekspresi perasaan diri sendiri orang lain. Mengekpresikan perasaan cara-cara bebas, terbuka tidak menimbulkan konflik. Mengkaji secara objektif perasaanperasaan diri orang lain. Menyadari atau mempertimbangkan kemungkinankemungkinan konsekuensi atas ekspresi perasaan. Mengekpresikan perasaan cara-cara bebas, terbuka tidak menimbulkan konflik mampu berpikir positif terhadap kondisi ketidakpuasan. Jalur Pendidikan Formal 87

Aspek Perkembangan : Kematangan Intelektual konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan perilaku belajar. 2. Akomodasi Menyenangi berbagai aktifitas perilaku belajar. 3. Tindakan Melibatkan diri berbagai aktifitas perilaku belajar. cara-cara pengambilan keputusan pemecahan masalah. Menyadari aya resiko dari pengambilan keputusan Mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan resiko mungkin terjadi. cara-cara pengambilan keputusan pemecahan masalah secara objektif. Menyadari akan alternatif keputusan konsekuensi dihadapinya. Mengambil keputusan pemecahan masalah atas dasar informasi/data secara objektif. caracara pengambilan keputusan pemecahan masalah berdasarkan informasi/data akurat. Menyadari pentingnya menguji berbagai alternatif keputusan pemecahan masalah secara objektif. Mengambil keputusan pemecahan masalah atas dasar informasi/data secara objektif serta bermakna bagi dirinya orang lain. Jalur Pendidikan Formal 88

Aspek Perkembangan : Kesadaran Tanggung Jawab Sosial No. INTERNALISASI hak kewajiban diri sendiri 2. Akomodasi Memahami hak kewajiban diri orang lain 3. Tindakan Berinteraksi dengan orang lain suasana persahabatan. caracara memperoleh hak memenuhi kewajiban seharihari. Menghargai nilainilai persahabatan keharmonisan Berinteraksi dengan orang lain atas dasar nilai-nilai persahabatan keharmonisan hidup. interaksi sosial. Menyadari nilai-nilai persahabatan keharmonisan konteks interaksi sosial. Berinteraksi dengan orang lain atas dasar kesamaan (equality). pola-pola perilaku sosial berdasarkan prinsip kesamaan (equality). Menghayati nilainilai kesamaan (equality) sebagai dasar berinteraksi masyarakat luas. Memelihara nilainilai persahabatan keharmonisan berinteraksi dengan orang lain. Jalur Pendidikan Formal 89

Aspek Perkembangan : Kesadaran Gender diri sebagai laki-laki atau perempuan. 2. Akomodasi Menerima atau menghargai diri sebagai laki-laki atau perempuan. 3. Tindakan Berperilaku sesuai dengan peran sebagai laki-laki atau perempuan. SLTP SLTA PT Mengenal peranperan sosial sebagai laki-laki atau perempuan. Menghargai peranan diri orang lain sebagai laki-laki atau perempuan Berinteraksi dengan lain jenis secara kolaboratif memerankan peran jenis. perilaku kolaborasi antar jenis ragam. Menghargai peran laki-laki atau perempuan sebagai aset kolaborasi keharmonisan hidup. Berkolaborasi secara harmonis dengan lain jenis peran. Merperkaya perilaku kolaborasi antar jenis ragam. Menjunjung tinggi nilai-nilai kodrati laki-laki atau perempuan sebagai dasar sosial. Memelihara aktualisasi nilainilai kodrati gender sosial. Jalur Pendidikan Formal 90

Aspek Perkembangan : Pengembangan Pribadi No. INTERNALISASI keberadaan diri dekatnya. 2. Akomodasi Menerima keadaan diri sebagai bagian dari. 3. Tindakan Menampilkan perilaku sesuai dengan keberadaan diri nya. Mengenal kemampuan keinginan diri. Menerima keadaan diri secara positif. Menampilkam perilaku merefleksikan diri nya. keunikan diri konteks sosial. Menerima keunikan diri dengan segala kelebihan kekurangannya. Menampilkan keunikan diri secara harmonis. berbagai peluang pengembangan diri. Meyakini keunikan diri sebagai aset harus dikembangkan secara harmonis. aset diri secara harmonis. Jalur Pendidikan Formal 91

Aspek Perkembangan : Perilaku Kewirausahaan (Kemandirian Perilaku Ekonomis) perilaku hemat, ulet, sungguhsungguh, kompetitif sehari-hari di dekatnya. 2. Akomodasi Memahami perilaku hemat, ulet, sungguhsungguh kompetitif sehari-hari di dekatnya. Mengenal nilainilai perilaku hemat, ulet, sungguhsungguh, kompetitif Menyadari manfaat perilaku hemat, ulet, sungguhsungguh, kompetitif strategi peluang untuk berperilaku hemat, ulet, sungguhsungguh, kompetitif. Menerima nilainilai hidup hemat, ulet, sungguhsungguh, kompetettif sebagai aset untuk mencapai hidup mandiri. Memperkaya strategi mencari peluang berbagai tantangan. Meyakini nilai-nilai hidup hemat, ulet, sungguh-sungguh, kompetitif sebagai aset untuk mencapai hidup mandiri saling ketergantungan. Jalur Pendidikan Formal 92

3. Tindakan Menampilkan perilaku hemat, ulet, sungguhsungguh, kompetitif sehari-hari di nya Membiasakan diri hidup hemat, ulet, sungguhsungguh, kompetitif Aspek Perkembangan : Wawasan Kesiapan Karir ragam pekerjaan aktivitas orang. Menampilkan hidup hemat, ulet, sungguhsungguh, kompetitif atas dasar kesadaran sendiri. Memelihara perilaku kemandirian saling ketergantungan. Mengekspresi kan ragam pekerjaan, pendidikan aktivitas kaitan dengan kemampuan diri. kemampuan diri, peluang ragam pekerjaan, pendidikan aktifitas terfokus pada pengembangan alternatif karir lebih terarah. Memperkaya informasi terkait dengan perencanaan pilihan karir. Jalur Pendidikan Formal 93

2. Akomodasi Menghargai ragam pekerjaan aktivitas orang sebagai hal saling bergantung. 3. Tindakan Mengekspresikan ragam pekerjaan aktivitas orang. Menyadari nilai persyaratan aktivitas menuntut pemenuhan kemampuan tertentu. Mengidentifik asi ragam alternatif pekerjaan, pendidikan aktivitas mengandung relevansi dengan kemampuan diri. Internalisasi nilai-nilai melandasi pertimbangan pemilihan alternatif karir. alternatif perencanaan karir dengan mempertimbangkan kemampuan, peluang ragam karir. Meyakini nilainilai terkandung pilihan karir sebagai landasan pengembangan karir. memelihara penguasaan perilaku, nilai kompetensi mendukung pilihan karir. Jalur Pendidikan Formal 94

Aspek Perkembangan : Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya norma-norma berinteraksi sebaya. 2. Akomodasi Menghargai norma-norma dijunjung tinggi menjalin persahabatan sebaya. 3. Tindakan Menjalin persahabatan sebaya atas dasar norma dijunjung tinggi bersama. norma-norma pergaulan sebaya beragam latar belakangnya. Menyadari latar belakang teman sebaya mendasari pergaulan. Bekerjasama sebaya beragam latar belakangnya. caracara membina kerjasama toleransi pergaulan dengan teman sebaya. Menghargai nilainilai kerjasama toleransi sebagai dasar untuk menjalin persahabatan sebaya. Mempererat jalinan persahabatan lebih akrab dengan memperhatikan norma berlaku. strategi pergaulan lebih intensif sebagai upaya untuk menjalin persahabatan harmonis. Meyakini nilai-nilai terkandung persahabatan sebaya. memelihara nilai-nilai pergaulan sebaya lebih luas secara bertanggung jawab. Jalur Pendidikan Formal 95

Aspek Perkembangan : Kesiapan Diri untuk Menikah Berkeluarga No. INTERNALISASI 1. Pengenalan 2. Akomodasi 3. Tindakan --- --- --- --- --- --- Mengenal normanorma pernikahan berkeluarga. Menghargai normanorma pernikahan berkeluarga sebagai landasan bagi terciptanya masyarakat harmonis. Mengekspresikan keinginannya untuk mempelajari lebih intensif tentang norma pernikahan berkeluarga. Mengkaji secara men tentang norma pernikahan berkeluarga. Meyakini nilai-nilai terkandung pernikahan berkeluarga sebagai upaya untuk menciptakan masyarakat bermartabat. Memiliki kesiapan untuk menikah atau berkeluarga dengan penuh tanggung jawab. Jalur Pendidikan Formal 96