BAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Ellen, dkk (2002;1) Pengertian Anggaran Ellen, dkk (2002;1)

BAB II KERANGKA TEORI. Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Berikut ini beberapa pengertian tentang anggaran atau Budget yang

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

GAMBARAN UMUM TENTANG BUDGET

BAB II BAHAN RUJUKAN

KOMP. PERANGGARAN 1. Materi 1 PENGENALAN PERANGGARAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II LANDASAN TEORI

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN. dan pengendalian, dengan asumsi bahwa langkah-langkah positif akan diambil

BAB II LANDASAN TEORI

BAB ll TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penganggaran Perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengatur dan mengontrol semua aktivitas yang terjadi pada perusahaan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di

Penganggaran Perusahaan 113 BAB 7 ANGGARAN KAS

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proses adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

ANGGARAN KOMPREHENSIF

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN. dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas

BAB II BAHAN RUJUKAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran

Tugas E-learning Administrasi Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan merupakan hal penting bagi sebuah perusahaan. Pertumbuhan dibutuhkan untuk merangsang dan menyalurkan bakat manajerial

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

KONSEP DASAR SISTEM PENGGARAN MENYELURUH

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II BAHAN RUJUKAN. Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

Subject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET

- 6 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dan dipakai selama periode waktu tertentu. jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

Lampiran III PENJELASAN SETIAP PERKIRAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lastari Maryani Sutiono NRP :

BAB II BAHAN RUJUKAN

Anggaran Perusahaan. Disusun oleh : Dadang Hendra Winata ( ) Indra Kusuma Putra ( ) MP 14 B UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Pengertian ruang lingkup anggaran perusahaan

PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) laporan keuangan

BAB II BAHAN RUJUKAN

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS ANALISIS DAN ESTIMASI BIAYA

BAB 1 PERAMALAN PENJUALAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. berjudul Budgeting, profit, planning and control,prentice hall, New Edition

BAB II BAHAN RUJUKAN

Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek

- 1 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Tugas E-learning Administrasi Bisnis. DI Susun oleh : Joko Purnomo

ANALISIS DANA DAN ARUS KAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Anggaran merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan. 2.1.1 Pengertian Anggaran Penganggaran merupakan suatu proses dari tahap persiapan yang diperlukan sebelum di mulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang perlu, pembagian tugas, perencanaan, penyusunan rencananya sendiri, implementasi dari rencana tersebut, sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil rencana tersebut. Hasil dari kegiatan penganggaran adalah anggaran. Pengertian anggaran kas menurut menurut Nafarin (2000:9) mengungkapkan bahwa: Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program-program yang telah disahkan. 8

Menurut Riyanto (2003:3) mengungkapkan bahwa: Anggaran merupakan suatu pendekatan yang formal dan sistematis tentang rencana kegiatan perusahaan dimana rencana tersebut mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran adalah suatu rencana yang terinci, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam satuan moneter dan rencana masa depan untuk jangka waktu tertentu. Anggaran juga merupakan suatu hasil pengambilan keputusan atas dasar beberapa asumsi tertentu yang bersifat sistematis, dan bersifat formal. 2.1.2 Fungsi dan Tujuan Anggaran Fungsi Anggaran Anggaran memiliki fungsi yang sama dengan manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Hal ini disebabkan anggaran mempunyai fungsi sebagai alat manajemen dalam melaksanakan fungsinya. Haruman dan Rahayu (2005:5) mengungkapkan beberapa fungsi anggaran, yaitu : Fungsi Perencanaan 1. Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis yang menuntut pemikiran teliti, karena anggaran memberikan gambaran yang lebih nyata atau jelas dalam unit uang. 9

2. Membantu mengarahkan seluruh sumber daya yang ada dalam perusahaan untuk menentukan arah atau aktivitas yang paling menguntungkan. 3. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. 4. Membantu pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif. 5. Membantu manajemen untuk memilih tujuan perusahaan. Fungsi Pelaksanaan 1. Membantu mengkoordinir faktor sumber daya manusia dengan perusahaan. 2. Membantu menilai kesesuaian antara rencana aktivitas perusahaan dengan keadaan lingkungan usaha yang dihadapi. 3. Membantu menempatkan pemakaian modal pada saluran-saluran yang menguntungkan sesuai dan seimbang dengan program perusahaan. Fungsi Pengawasan 1. Membantu mengawasi kegiatan dan pengeluaran 2. Membantu mencegah pemborosan 3. Membantu menetapkan standar baru Penulis menyimpulkan bahwa anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan secara tertulis yang merupakan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan 10

oleh perusahaan. Anggaran juga berfungsi sebagai alat pengendalian atau pengawasan atas pelaksanaan kegiatan yang terjadi dalam perusahaan guna kelancaran kegiatan operasional yang terjadi dalam perusahaan. Tujuan Anggaran Tujuan anggaran adalah sebagai berikut: 1. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan investasi dana. 2. Memberikan batasan atas jumlah dana yang dicari dan digunakan. 3. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana, sehingga dapat memudahkan pengawasan. 4. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal. 5. Menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran lerbih jelas dan nyata terlihat. 6. Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan keuangan. Jadi anggaran disusun untuk menyatakan dan mengkomunikasikan harapan manajemen secara jelas dan formal serta menyediakan rencana rinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. 11

2.1.3 Jenis-Jenis Anggaran 1. Berdasarkan Ruang Lingkup a. Anggaran Komprehensif, yaitu anggaran perusahaan yang disusun dengan ruang lingkup yang menyeluruh yang mencakup seluruh aktivitas perusahaan. b. Anggaran Parsial, yaitu anggaran perusahaan yang disusun dengan ruang lingkup yang terbatas yang hanya mencakup sebagian dari kegiatan perusahaan. 2. Berdasarkan Fleksibilitasnya a. Fixed budget, yaitu anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu dimana volumenya sudah tertentu dan berdasarkan volume tersebut direncanakan revenue, cost, dan expense, serta tidak diadakan revisi secara periodik. b. Continues budget, yaitu anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu dimana volumenya sudah tertentu dan berdasarkan volume tersebut direncanakan revenue, cost, dan expense, tetapi diadakan revisi secara periodik dan ditambahkan anggaran untuk satu triwulan pada periode anggaran berikutnya. 12

3. Berdasarkan Jangka Waktu a. Anggaran jangka pendek, yaitu anggaran operasional yang menunjukan rencana operasi atau kegiatan untuk satu periode akuntansi yang akan datang. b. Anggaran jangka panjang, yaitu anggaran yang menunjukan rencana investasi dalam tahun anggaran dengan waktu lebih dari satu tahun. 4. Berdasarkan Bidangnya a. Anggaran Operasional, yaitu anggaran untuk menyusun anggaran laporan laba rugi antara lain terdiri dari: anggaran penjualan, anggaran biaya pabrik, anggaran beban usaha, anggaran laporan laba rugi. b. Anggaran Keuangan, yaitu anggaran untuk menyusun anggaran neraca, antara lain terdiri dari: anggaran kas, anggaran piutang, anggaran persediaan, anggaran utang, anggaran neraca. 2.1.4 Keunggulan dan Kelemahan Anggaran Keunggulan Anggaran Beberapa keunggulan yang dapat diperoleh bila perusahaan menerapkan penyusunan anggaran yang baik. Menurut Haruman dan Rahayu (2005:7) mengungkapkan beberapa keunggulan anggaran, antara lain: 1. Hasil yang diharapkan dari suatu rencana tertentu diproyeksikan sebelum rencana tersebut dilaksanakan. Hasil proyeksi ini 13

menciptakan peluang untuk memilih rencana yang paling menguntungkan untuk dilaksanakan. 2. Dalam menyusun anggaran, diperlukan analisis yang sangat teliti terhadap setiap tindakan yang akan dilakukan, yang bermanfaat bagi manajemen sekalipun ada pilihan untuk tidak melanjutkan keputusan tersebut. 3. Anggaran merupakan penelitian untuk kerja sehingga dapat dijadikan patokan untuk menilai baik buruknya suatu hasil yang akan diperoleh. 4. Anggaran memerlukan adanya dukungan organisasi yang baik sehingga setiap manajer mengetahui kekuasaan, kewenangan, dan kewajibannya. Anggaran juga berfungsi sebagai alat pengendalian pola kerja karyawan dalam melakukan suatu kegiatan. 5. Memungkinkan terciptanya perasaan ikut berperan serta. Penulis menyimpulkan bahwa anggaran sangat berperan penting untuk membantu manajer dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan karena dengan adanya anggaran perusahaan dapat memproyeksikan peluang untuk dapat memilih rencana yang paling menguntungkan untuk dilaksanakan sehinnga anggaran juga dapat menjadi patokan untuk menilai baik buruknya hasil yang diperoleh oleh perusahaan. 14

Kelemahan Anggaran Terdapat beberapa kelemahan anggaran menurut Nafarin (2004:16), antara lain: 1. Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan asumsi, sehingga mengandung unsur ketidakpastian. 2. Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang, dan tenaga yang tidak sedikit, sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun anggaran secara lengkap (komprehensif) dan akurat. 3. Pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapat menggerutu dan menentang, sehingga pelaksanaan anggaran dan menjadi kurang efektif 4. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan yang diramalkan sebelumnya, sebab itu anggaran perlu memiliki sifat luwes. 5. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu manajer, bukan menggantikannya. Jadi penulis menyimpulkan bahwa anggaran disusun berdasarkan estimasi (potensi penjualan) dan terlaksananya kegiatan perusahaan dengan baik tergantung pada ketepatan estimasi tersebut, sehingga hasil yang diperoleh oleh perusahaan tidak selalu seratus persen sama dengan yang telah diramalkan sebelumnya. 15

2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Dalam penyusunan anggaran dalam perusahaan ada beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu: 1. Faktor Intern Menurut Haruman dan Rahayu (2005:8) ada beberapa faktor intern yang mempengaruhi penyusunan anggaran dalam perusahaan. Faktorfaktor intern tersebut terdiri atas: a. Data-data penjualan pada tahun-tahun yang lalu b. Kebijaksanaan perusahaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual, syarat pembayaran barang yang dijual, promosinya, pemilihan saluran distribusi dan sebagainya. c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan d. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, baik jumlahnya maupun ketrampilan dan keahliannya. e. Modal kerja yang dimiliki perusahaan f. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan g. Kebijakan-kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perusahaan, baik dibidang pemasaran, produksi, pembelanjaan, administrasi maupun dibidang personalia. 16

2. Faktor Ekstern Faktor-faktor ekstern yang mempengaruhi penyusunan anggaran dalam perusahaan terdiri atas: a. Keadaan persaingan b. Tingkat pertumbuhan penduduk c. Tingkat penghasilan masyarakat d. Tingkat penyebaran penduduk e. Agama, adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat f. Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun keamanan g. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional, kemajuan teknologi dan sebagainya. 2.1.6 Prosedur Penyusunan Anggaran Prosedur merupakan urut-urutan seri tugas yang saling berhubungan dan diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam. Prosedur terdiri dari bagan alur (flowchart), formulir dan uraian tugas. Menurut Nafarin (2004:9), prosedur penyusunan anggaran sebagai berikut: 1. Tahap Penentuan pedoman Anggaran Sebelum penyusunan anggaran direktur atau komisaris terlebih dahulu melakukan dua hal berikut: 1. Menetapkan rencana besar perusahaan, seperti tujuan, kebijakan, asumsi sebagai dasar penyusunan anggaran. 17

2. Membentuk panitia penyusunan anggaran yang terdiri dari direktur sebagai ketua, manajer keuangan sebagai sekretaris, dan manajer lainnya sebagai anggota. Anggaran yang yang akan dibuat pada tahun yang akan datang disiapkan beberapa bulan sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai. Dengan demikian anggaran yang dibuat dapat digunakan pada awal tahun anggaran. 2. Tahap Persiapan Anggaran Sebelum menyusun anggaran penjualan, terlebih dahulu manajer pemasaran harus menyusun ramalan anggaran penjualan. Manajer pemasaran bekerja sama dengan manajer umum dan manajer keuangan untuk menyusun: Anggaran penjualan yaitu anggaran yang direncanakan secara terperinci penjualan perusahaan selama periode yang akan datang. Anggaran biaya distribusi, yaitu anggaran yang mencakup semua biaya-biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan dalam hubungannya dengan kegiatan penjualan seperti biaya promosi penjualan, biaya iklan, dll. 18

Anggaran piutang usaha, yaitu anggaran yang mendasar pada anggaran penjualan dalam kebijaksanaan penjualan produk yang sebagian dilakukan dengan kredit dengan syarat-syarat tertentu Manajer produksi bekerjasama dengan manajer keuangan dan manajer umum untuk menyusun : Anggaran produksi, yaitu suatu perencanaan tingkat atau volume barang yang diproduksi oleh perusahaan agar sesuai dengan volume atau tingkat penjualan yang telah direncanakan. Anggaran biaya pabrik, yaitu proses akuntansi untuk membebankan biaya dari suatu pusat biaya kepada produk akhir maupun ke pusat biaya lainnya. Anggaran persediaan, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan dengan rencana penjualan. Anggaran utang usaha, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan besarnya pembelian kredit serta besarnya bunga pinjaman yang belum dibayar. Manajer umum bekerjasama dengan manajer keuangan menyusun: Anggaran beban administrasi dan umum, yaitu anggaran yang berisi semua biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan 19

untuk direksi dan stafnya, bagian keuangan dan bagian administrasi. Manajer keuangan bekerjasama dengan para manajer lainnya menyusun: Anggaran laba rugi, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan anggaran penjualan, anggran beban usaha, biaya umum dan administrasi, dll. Anggaran neraca, yaitu anggaran yang mencerminkan perkiraan semua aktiva dan passiva yang akan dimiliki oleh perusahaan pada akhir suatu periode. Anggaran kas, yaitu perencanaan mutasi dan posisi kas dalam jangka waktu tertentu. 3. Tahap Penentuan Anggaran Pada tahap penentuan anggaran semua manajer beserta direksi mengadakan rapat kegiatan: Perundingan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen anggaran. Koordinasikan dan penelaahan komponen anggaran. Pengesahan dan pendistribusian anggaran. Pada tahap penentuan anggaran ini, semua para manajer dan dewan direksi mengadakan rapat secara global. Dalam rapat ini para manajer dan direksi menyesuaikan setiap perencanaan anggaran yang telah di buat oleh masing- 20

masing bagian sehingga memperoleh rencana akhir dari setiap komponen anggaran tersebut. Setelah rencana akhir dari setiap komponen anggaran tersebut di setujui kemudian anggaran tersebut di sahkan oleh direktur perusahaan dan kemudian didistribusikan ke bagian-bagian yang ada dalam perusahaan untuk dilaksanakan. 4. Tahap Pelaksanaan Anggaran Untuk kepentingan pengawasan setiap manajer membuat laporan realisasi anggaran. Setelah dianalisis laporan realisasi anggaran disampaikan pada direksi. 2.2 Anggaran Kas Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, setiap perusahaan sangat membutuhkan kas. Kas memiliki kedudukan yang amat penting dalam menjaga kelancaran kegiatan operasi perusahaan. Menurut Syahrul dan Nizar (2000:142) mengemukakan bahwa: Kas adalah uang tunai, dimana seluruh aktiva yang likuid dapat direduksi atau alat pertukaran yang dapat diterima bank untuk disimpanseperti koin, uang kertas, uang lainnya, cek, sertifikat, cek kasir dan uang deposito. Jumlah kas yang lebih atau kurang dapat berakibat kurang baik pada perusahaan. Kekurangan kas dapat mengakibatkan tidak terbayarnya berbagai kewajiban, seperti hutang, gaji, bunga bank, dan sebagainya. Apabila kas yang berlebihan dapat menyerap dana modal kerja yang langka dan mahal, sehingga 21

menaikkan beban tetap perusahaan. Uang kas yang ada dalam perusahaan juga merupakan salah satu bentuk atau pilihan investasi. Dengan menyusun anggaran kas akan dapat diketahui kapan perusahaan dalam keadaan surplus atau defisit kas. 2.2.1 Pengertian Anggaran Kas Berikut ini terdapat beberapa pengertian tentang anggaran kas yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Christina dkk (2001:187) mengungkapkan bahwa: Anggaran kas merupakan rencana sumber dan penggunaan kas selama tahun anggaran yang terdiri dari rencana penerimaan kas (aliran kas masuk) dan perencanaan pengeluaran kas (aliran kas keluar). Menurut Gitosudarmo dan Najmudin (2003:311) mengemukakan bahwa: Anggaran kas merupakan skedul yang disusun secara terperinci tentang aliran kas masuk dan kas keluar pada suatu periode tertentu diwaktu yang akan datang. Sedangkan menurut Munandar (2001:331) menyatakan bahwa: Anggaran kas adalah anggaran yang merencanakan secara terperinci tentang jumlah kas beserta perubahan dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang, baik penerimaan kas maupun pengeluaran kas. Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran kas merupakan suatu perencanaan yang terperinci mengenai perputaran kas dari waktu ke waktu baik mengenai uang kas masuk maupun 22

uang kas keluar yang ada dalam perusahaan yaitu perkiraan tentang jumlah uang kas yang ada dalam perusahaan yang berkaitan dengan jumlah uang yang diterima oleh perusahaan akibat adanya suatu aktivitas pada masa yang akan datang atau estimasi yang berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan. 2.2.2 Tujuan Penyusunan Anggaran Kas Beberapa tujuan penyusunan anggaran kas pada suatu perusahaan menurut Christina dkk (2001:188), antara lain: a. Menentukan posisi kas pada berbagai waktu dengan membandingkan uang kas masuk dengan uang kas keluar. b. Memperkirakan kemungkinan terjadinya defisit atau surplus. c. Mempersiapkan keputusan pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjang. d. Sebagai dasar kebijakan pemberian kredit. e. Sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan. f. Sebagai dasar penilaian terhadap realisasi pengeluaran kas sebenarnya. Penulis menyimpulkan bahwa tujuan penyusunan anggaran kas adalah untuk memberikan umpan maju agar dapat memberikan petunjuk kepada setiap manajer untuk mengambil keputusan serta untuk dapat menilai kemungkinan keadaan kas masuk dan kas keluar perusahaan serta kemampuan perusahaan dalam membayar dividen dimasa datang. 23

2.2.3 Prosedur Penyusunan Anggaran Kas Menurut Christina dkk (2001:189), prosedur penyusunan anggaran kas adalah sebagai berikut : 1. Menyusun anggaran penagihan piutang. 2. Menyusun anggaran penerimaan kas, yang biasanya terdiri dari pos penerimaan tunai, penagihan piutang, dan penerimaan lain-lain. 3. Menyusun anggaran pengeluaran kas, umumnya mencakup pos-pos pembelian gedung, pembelian lain-lain, anggaran untuk biaya-biaya dan pengeluaran lai-lain. 4. Menyusun anggaran kas yang sifatnya sementara, artinya bila terdapat saldo kas akhir yang minus atau negatif, maka perusahaan memerlukan pinjaman dari pihak luar dan sebagai konsekuensinya diperlukan pembayaran berupa bunga dan angsuran pokoknya. 5. Memperkirakan pembayaran bunga. 6. Menyusun anggaran kas akhir. Jadi penyusunan anggaran kas merupakan suatu proses yang menunjukan dari tahap persiapan yang diperlukan dalam penyusunan anggaran kas yaitu dari penyusunan anggaran penagihan utang, anggaran penerimaan tunai sampai dengan menyusun anggaran pengeluaran kas seperti pembayaran bunga sehingga dapat disusun anggaran kas akhir yang sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan perusahaan sehingga dapat membantu manajemen dalam mengarahkan seluruh sumber daya yang ada diperusahaan dalam menentukan arah atau aktivitas yang menguntungkan. 24

Dua pendekatan yang dipakai untuk penyusunan anggaran kas perusahaan, yaitu: 1. Anggaran kas jangka pendek, ini merupakan alat operasional pengendalian kas sehari-hari. Jangka waktunya disesuaikan dengan anggaran tahunan. Anggaran ini berfungsi memberi otoritas kas keluar yang secara terus menerus disesuaikan dengan arus kas masuk dan situasi keuangan pada umunya. 2. Anggaran kas jangka panjang, anggaran ini meliputi jangka waktu lima tahun sampai sepuluh tahun yang disesuaikan dengan perencanaan perusahaan. Anggaran ini berfungsi untuk mengetahui kemampuan perusahaan menambah dana dari sumber-sumber internal dan sekaligus memperkirakan saldo kas pada akhir setiap tahun anggaran. Menurut Harahap (2001:182) mengungkapkan bahwa untuk menyajikan anggaran kas ada dua metode yang dapat digunakan, yaitu: 1. Direct Method Dalam metode ini anggaran kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap, dan dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan. 25

2. Indirect Method Dalam metode ini penyajian anggaran kas dimulai dari laba rugi bersih kemudian disesuaikan dengan menambah atau mengurangi perubahan dalam pos-pos yang mempengaruhi kegiatan operasional seperti penyusunan, naik turun pos aktiva dan utang lancar. Dalam penyusunan anggaran kas hal-hal yang diperlukan adalah sebagai berikut: 1. Laporan laba rugi lengkap, yang digunakan khusus untuk menyusun laporan arus kas. 2. Neraca perbandingan yang memuat informasi tentang kegiatan investasi keuangan dan operasional. 3. Analisis atas perkiraan tertentu yang menggambarkan berbagai jenis transaksi dan kejadian yang mempengaruhi kas baik langsung maupun tidak langsung. 26

Format Metode Langsung: PT. XXX Budget Kas- Metode Langsung Untuk Tahun yang Berakhir per 31 Desember x A. Arus kas dari kegiatan operasional: Rp Rp Kas masuk Kas keluar Pembayaran tenaga kerja Pembayarankepada supplier Pembayaran biaya operasi Arus kas masuk (keluar) bersih dari kegiatan operasi B. Arus kas dari kegiatan Investasi: Arus kas masuk Diterima dari penjualan aktiva Arus kas keluar Dibayar untuk pembelian aktiva Arus kas masuk (keluar) bersih dari kegiatan investasi C. Arus kas dari kegiatan pembiayaan Arus kas masuk Diterima dari penjualan saham Diterima dana obligasi J. Panjang Arus kas keluar Dibayar pokok utang J. Panjang Dibayar treasury stock Dibayar dividen Arus kas masuk (keluar) dari kegiatan pembiayaan D. Saldo kas akhir: Kenaikan (penurunan)kas periode ini Saldo kas awal periode Saldo kas akhir periode 27

Format Metode Tidak langsung PT. XXX Budget Kas-Metode Tidak Langsung Untuk Tahun yang berakhir Tahun x A. Arus kas dari kegiatan operasional: Rp Rp Laba (rugi) bersih dari laporan Ditambah (dikurang) penyesuaian Laba terhadap kas Kenaikan piutang dagang Kenaikan persediaan Biaya Penyusutan Kenaikan Utang gaji Arus kas masuk (keluar) bersih dari kegiatan operasi B. Arus kas dari kegiatan investasi: Arus kas masuk Diterima dari penjualan aktiva Arus kas keluar Dibayar untuk pembelian aktiva Arus kas masuk (keluar) bersih dari kegiatan investasi C. Arus kas dari kegiatan pembiayaan: Arus kas masuk Diterima dari penjualan saham Diterima dana obligasi J. Panjang Arus kas keluar Dibayar pokok utang J. Panjang Dibayar treasury stock Dibayar deviden Arus kas masuk (keluar) dari kegiatan pembiayaan D. Saldo kas awal akhir: Kenaikan (penurunan) kas periode ini Saldo kas awal periode Saldo kas akhir periode 28