46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan dan Desain Penelitian Untuk melaksanakan penelitian mengenai evaluasi Kinerja KPU Kota Salatiga Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kota Salatiga Tahun 2011 sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian, maka penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Kualitatif. Penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik. (Bogdan dan Taylor, 1992). Penelitian kualitatif bertujuan untuk melakukan penafsiran terhadap fenomena sosial. Metodologi penelitian yang dipakai adalah multi metodologi, sehingga sebenarnya tidak ada metodologi yang khusus. Para periset kualitatif dapat menggunakan semiotika, narasi, isi, diskursus, arsip, analisis fonemik, bahkan statistik. Di sisi yang lain, para periset kualitatif juga menggunakan pendekatan, metode dan teknik-teknik etnometodologi, fenemologi, hermeneutic, feminisme, rhizomatik, dekonstruksionisme, etnografi, wawancara, psikoanalisis, studi budaya, penelitian survai, dan pengamatan melibat (participant observation) (Agus Salim, 2006).
47 Strategi yang digunakan dalam penelitian ini lebih bersifat pada studi kasus (Case Study) merupakan penelitian memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. (Nawawi, 2003), Evaluatif (Evaluation) difokuskan pada suatu kegiatan dalam suatu unit tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses ataupun hasil kerja, sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi atau lembaga, dan Deskriptif ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya. Dalam studi ini peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuanperlakuan tertentu terhadap objek penelitian, semua kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa adanya. 3.2. Teknik Pengambilan Sampel Istilah sampel dalam penelitian kualitatif disebut informan atau subjek tergantung pada cara pengambilan datanya, karena dalam penelitian ini adalah kualitatif maka informan dalam penelitian ini adalah : a. Teknik Cuplikan Teknik cuplikan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat purposive sampling, purposive sampling dalam penelitian memilih informan yang dipandang mengetahui informasi dan permasalahannya secara mendalam dan dapat dipercaya, yaitu Ketua KPU, Sekretaris KPU dan Anggota KPU Kota Salatiga, Panwaslu Kota Salatiga, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Salatiga. Sumber data dalam penelitian ini bukan sebagai yang mewakili populasinya, tetapi lebih cenderung mewakili informasinya. b. Snowball Sampling
48 Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi yang tidak jelas keberadaaan anggotanya dan tidak pasti jumlahnya dengan cara menemukan satu sampel, untuk kemudian dari sampel tersebut dicari keterangan mengenai keberadaan sampel lain, terus demikian secara berantai (Amirin, 2009). Snowball sampling dalam penelitian memilih informan yang dipandang mengetahui informasi dan permasalahan, dari informan pertama meminta saran untuk mencari informan selanjutnya dan seterusnya hingga data yang diperoleh mencukupi dari permasalahan yang diteliti. Dalam teknik Snowball Sampling dipilih informan dari salah satu Partai Politik pengusung Pasangan Calon yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dan salah satu LSM Percik yang mengevaluasi penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kota Salatiga Tahun 2011 yang diadakan oleh KPU Kota Salatiga. 3.3. Instrumen Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini sesuai dengan kesepakatan antara peneliti dengan obyek penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi kinerja KPU Kota Salatiga dalam menyelenggarakan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Salatiga Tahun 2011 menggunakan instrumen sebagai berikut : Tujuan Evaluasi Kinerja Evaluasi kinerja KPU Kota Salatiga dalam penyelenggaraan Pilkada Salatiga Tahun 2011. Dimensi Kinerja Akuntabilitas Hukum dan Kejujuran (accountability for probity and legality) Akuntabilitas Manajerial (managerial accountability) Akuntabilitas Program (program accountability) Indikator Kinerja a. Indepedensi Lembaga Komisi Pemilihan Umum. b. Keterbukaan KPU Kota Salatiga dalam menerima pengaduan publik. c. Transparansi informasi kepada publik. a. Efektivitas kerjasama antara KPU Kota Salatiga dan Panwaslu. b. Efektivitas kerjasama antara anggota KPU Kota Salatiga. c. Efektivitas KPU Kota Salatiga dalam perekrutan personil lapangan. a. Ketepatan waktu pelaksanaan program. b. Efektifitas regulasi yang mengatur penyelenggaraan Pilkada. c. Efektifitas kegiatan di setiap tahapan penyelenggaraan
49 Akuntabilitas Kebijakan (policy accountability) Akuntabilitas Financial (financial accountability) Pilkada. a. Ketepatan pengambilan kebijakan. b. Ketepatan alternatif kebijakan. c. Indepedensi pengambilan kebijakan. a. Ketepatan penggunaan sumber organisasi. b. Pertanggungjawaban penggunaan sumber organisasi. c. Ketepatan penghapusan barang/jasa pasca pelaksanaan Pilkada Tabel 1.1 Indikator Penilaian Dari instrumen tersebut untuk mengetahui level kinerja KPU Kota Salatiga dalam penyelenggaraan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Salatiga Tahun 2011 menggunakan deskriptor level penilaian sebagai berikut : Predikat Penilaian BAIK CUKUP KURANG Tabel 1.2 Deskriptor Level Penilaian Syarat Faktor Penentu 9 7 faktor penentu terpenuhi 6 4 faktor penentu terpenuhi 3 1 faktor penentu terpenuhi 3.4. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data dapat dipetakan sebagai berikut : No. Jenis Data Sumber data Teknik Pengumpulan Data 1. Kinerja Komisi Pemilihan a. Wawancara Mendalam Umum Daerah Dalam b. Studi Dokumentasi dan Penyelenggaraan Pilkada Arsip 2. 3. Evaluasi Pelaksanaan Pilkada Salatiga Tahun 2011 yang dilaksanakan oleh Panwaslu, Tomas/LSM, dan Bakesbangpol. Demografi Politik Kota Salatiga. a. Informan atau Narasumber (Ketua KPU, Sekretaris KPU dan Anggota KPU Kota Salatiga). b. Arsip dan Dokumen (Laporan Pelaksanaan Pilkada Salatiga 2011) a. Informan atau Narasumber b. Arsip dan Dokumen (Laporan Pelaksanaan Pilkada Salatiga 2011) a. Arsip dan Dokumen (Kota Salatiga Dalam Angka 2011) Tabel 1.3 Matriks Penelitian a. Snowball Sampling b. Wawancara Mendalam c. Studi Dokumentasi dan Arsip a. Studi Dokumentasi dan Arsip
50 Sumber data yang dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah: 1. Informan atau nara sumber utama yaitu Ketua KPU, Sekretaris KPU, Anggota KPU Kota salatiga, Ketua Panwaslu Kota Salatiga, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Salatiga dan Staf, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Salatiga. 2. Arsip dan Dokumen, meliputi arsip tentang laporan penyelenggaraan Pilkada Kota Salatiga Tahun 2011, evaluasi penyelenggaraan Pilkada Kota Salatiga Tahun 2011 oleh Panwaslu Kota Salatiga, deskripsi demografi politik Kota Salatiga. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini mencakup; Wawancara mendalam (In Depth Interviewing), HB. Sutopo (2006) mengungkapkan bahwa dalam wawancara jenis ini, dilakukan percakapan khusus dengan struktur pertanyaan yang diformat secara longgar dengan tujuan menghasilkan informasi yang mendalam. Wawancara ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan informasi sehingga terfokus, dalam suasana tidak formal dan dilaksanakan lebih dari satu kali, dengan memperhitungkan waktu yang tepat. Wawancara yang dilakukan untuk mendapatkan keterangan mengenai kinerja Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Langsung serta dilakukan secara tidak terstruktur (unstructure interview). Teknik ini dimanfaatkan secara dominan dalam penelitian, artinya bahwa sebagian besar data yang diperlukan dalam penelitian dikumpulkan melalui wawancara mendalam. Sehingga diharapkan diperoleh data yang tidak diduga oleh peneliti dan memberikan temuan yang
51 cukup berharga. Observasi Langsung, observasi dilakukan secara langsung oleh peneliti dengan menempuh prosedur formal. Teknik ini pada dasarnya digunakan sebagai pelengkap dari teknik pengumpulan data sebelumnya. Teknik observasi ini kadang juga dimanfaatkan sebagai teknik lanjutan, setelah dilakukan wawancara sehingga data yang diperoleh dari wawancara dibuktikan keabsahannya melalui pengamatan. Dengan demikian meskipun sebagai pelengkap teknik observasi ini juga memiliki peran yang tidak dapat diabaikan dalam penelitian ini. Studi Dokumentasi dan Arsip, studi dokumentasi dan arsip diperlukan untuk melengkapi data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi lapangan. Meskipun demikian tidak dapat diingkari bahwa data yang diperoleh dari teknik ini sesuai dengan masalah yang dikaji dan memang sangat berarti, terutama data tentang keadaan umum lokasi penelitian. Terutama menyangkut peran KPU Kota Salatiga dalam pelaksanaan tahap-tahap Pemilihan Umum Kepala Daerah Kota Salatiga Tahun 2011. 3.5. Validitas Data Dalam penelitian untuk mendapatkan keabsahan data yang diperlukan, teknik pemeriksaan data yang didasarkan atas jumlah tertentu. HB Sutopo (2002) mengemukakan bahwa Validitas data merupakan jaminan bagi kemantapan kesimpulan dan tafsir makna sebagai hasil penelitian. Jadi validitas berperan penting dalam pembuatan simpulan dalam suatu penelitian. Untuk memastikan validitas data digunakan trianggulasi. Menurut Lexy J Moleong (2002) Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
52 dimanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Untuk menguji validitas data dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi sumber dari berbagai sumber yang berbeda mengenai kinerja KPU Kota Salatiga yang bertujuan untuk melihat lebih tajam hubungan antara berbagai data, dalam hal ini sumber tersebut antara lain anggota KPU Kota Salatiga, Laporan Pelaksanaan Pilkada, evaluasi dari Panwaslu Kota Salatiga, dan sumber dari salah satu Partai Politik Pengusung Pasangan Calon Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dalam penelitian ini juga diterapkan trianggulasi metode yang bertujuan untuk menguji keabsahan data dari berbagai sumber data yang diperoleh dari pihak penyelenggara Pilkada maupun peserta Pilkada Kota Salatiga Tahun 2011. 3.6. Analisis Data Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah Interaktif Model yaitu penelitian bergerak dimulai dari reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Aktifitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai berikut : Pengumpulan Data Sajian Data Reduksi Data Penarikan Kesimpulan / Verifikasi Bagan 2.2 komponen Analisis Data : Model Interaktif (Sumber : Miles & Huberman, 1992)
53 Dalam proses Pengumpulan Data, objek yang pertama diteliti adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dengan data yang dikumpulkan adalah data deskripsi demografi politik Kota Salatiga, objek penelitian selanjutnya adalah Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Salatiga dengan data yang dikumpulkan adalah laporan pelaksanaan teknis Pemilihan Kepala Daerah, dan wawancara langsung kepada Ketua KPU, Sekretaris KPU dan Anggota KPU Salatiga seputar pelaksanaan Pilkada, selanjutnya Panitia Pengawas Pilkada (Panwaskada) Kota Salatiga, LSM Persemaian Cinta Kasih (Percik), dan Partai Politik PDI Perjuangan. Proses selanjutnya adalah Reduksi Data, dalam proses ini dilakukan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi dari data lapangan (fieldnote) yang telah diperoleh, proses ini dilakukan terus menerus dalam penelitian dengan tujuan fokus dan tepat terhadap rumusan masalah penelitian. Selanjutnya adalah proses Sajian Data, dalam proses ini merupakan kumpulan informasi yang sebelumnya telah dilakukan seleksi terhadap data yang telah dikumpulkan, data yang diperoleh berupa pelaksanaan teknis Pilkada dan wawancara terhadap ketua KPU, Sekretaris KPU dan Anggota KPU Kota Salatiga seputar pelaksanaan Pilkada dilakukan analisis yang bertujuan untuk mengetahui kinerja KPU Kota Salatiga dilihat dari dimensi akuntabilitas publik dalam pelaksanaan Pilkada yang dapat berupa cerita, kalimat, table ataupun grafik. Selanjutnya proses Penarikan Kesimpulan/Verifikasi, data yang telah dilakukan analisa kemudian disusun sebab dan akibat yang dapat ditemukan serta proposisi untuk memberikan pengertian mengenai arti dari hal-hal yang ditemui di lapangan dan selanjutnya dapat ditarik kesimpulan.