BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh unit ekonomi yang surplus kepada unit-unit ekonomi

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

PENGENALAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat. Secara umum, bank memiliki fungsi utama. lembaga intermediasi, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan akan ketersediaan pendanaan atau biaya. Sektor perbankan memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rasio permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

kemaslahatan, Keseimbangan, dan Universalisme.

BAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sangat strategis sebagai intermediary institution dan

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan, baik bagi manusia maupun perusahaan. Kondisi yang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan dampak yang luas terhadap sendi- sendi perekonomin dunia

Analisis Kinerja PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO), Tbk Dengan Menggunakan Metode CAMEL dan Metode RGEC

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan

ANALISIS KESEHATAN BANK PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. Faimatul Khoyimah, Elfreda A Lau 2, Suyatin 3

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan merupakan sektor yang cukup dinamis dan meluas cakupanya,

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara bahkan dunia. dana tersebut ke masyarakat serta memberi jasa-jasa bank lainnya.

sampai dengan 30 September 2012 adalah sebagai berikut :

BAB 5 PENUTUP. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Dalam penilaian permodalan yaitu dengan Capital Adequacy Ratio

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk. DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. ukur kemajuan negara yang bersangkutan. Oleh karena itu bank dapat. berupa Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, maupun Badan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tersebut semakin membaik pada akhir 2015 seiring dengan. semakin baik (Laporan Tahunan Perbankan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang menjadi perantara untuk

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN TEKNIK ANALISA CAMEL. PRAMESTI LESMANA FITRI Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Malang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BANK KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, bank berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi

STUDI KOMPARATIF KINERJA KEUANGAN METODE CAMEL PADA PT. BANK MANDIRI Tbk. dan PT. BANK CENTRAL ASIA Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan atau kondisi keuangan bank dan non keuangan bank merupakan

BAB I PENDAHULUAN. atau nasabah. Sebagai lembaga kepercayaan maka bank dalam operasinya selalu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi. Peran strategis bank bukan hanya sebagai wahana

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

Nama : Deni Aulia NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE., MM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

Maria Sibuea EB11 Pembimbing : Agustin Rusianasari, SE., MM

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. banyak. Selain itu fungsi bank sebagai lembaga termediasi keuangan (financial

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengikutsertakan peran dan partisipasi masyarakat secara keseluruhan yang

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat pun semakin pintar dan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KESEHATAN KESEHATAN BANK UMUM SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI METODE RGEC DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bank merupakan lembaga keuangan yang keberadaannya sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. kegunaannya penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT BANK DANAMON DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat luas (funding) dan menyalurkan dalam bentuk pinjaman atau kredit

LAPORAN AKHIR DANA PNBP FAKULTAS ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu lembaga yang mampu menyalurkan kembali danadana yang dimiliki oleh unit ekonomi yang surplus kepada unit-unit ekonomi yang membutuhkan bantuan dana atau defisit. Fungsi ini merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena berkaitan dengan penyediaan dana sebagai investasi dan modal kerja bagi unit-unit bisnis dalam melaksanakan fungsi produksi (Susilo, 2000). Bank sebagai lembaga intermediasi berperan penting dalam memobilisasi dana masyarakat untuk dimanfaatkan sebagai salah satu sumber pembiayaan utama bagi dunia usaha, baik untuk investasi maupun produksi dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi. Jika Fungsi intermediasi bank terganggu maka alokasi dan penyediaan dana dari perbankan untuk kegiatan investasi dan membiayai sektor-sektor yang produktif dalam perekonomian menjadi terbatas. Berdasarkan fungsi dan peranan bank tersebut, setiap negara senantiasa berupaya agar lembaga perbankan selalu berada dalam kondisi yang sehat, aman, dan stabil. Suatu sistem perbankan dalam kondisi yang tidak sehat akan menyebabkan fungsi bank sebagai lembaga intermediasi tidak akan berfungsi dengan optimal. Sistem perbankan yang tidak sehat juga akan mengakibatkan lalu lintas pembayaran yang dilakukan oleh perbankan tidak lancar dan efisien. Selain 1

2 itu sistem perbankan yang tidak sehat juga akan menghambat efektivitas kebijakan moneter. Kesehatan atau kondisi keuangan suatu bank merupakan kepentingan semua pihak yang terkait, baik pemilik, pengelola bank, masyarakat pengguna jasa bank dan Bank Indonesia selaku otoritas pengawasan bank. Faktor kepercayaan dari masyarakat juga merupakan faktor yang utama dalam menjalankan bisnis perbankan, sehingga bank dituntut untuk mempunyai kemampuan mengelola kinerja keuangan dengan baik agar dapat menjaga kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut. Budisantoso dan Triandaru (2006) mengartikan kesehatan bank sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. Sedangkan menurut Taswan (2006) tingkat kesehatan bank merupakan penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian faktor permodalan, kualitas aset, manajemen, rentabilitas dan likuiditas. Penilaian terhadap faktor-faktor tersebut dilakukan melalui penilaian kualitatif dan atau kuantitatif setelah mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas materialitas dan signifikansi dari faktor-faktor penilaian serta pengaruh dari faktor lainnya seperti kondisi industri perbankan dan perekonomian nasional. Memburuknya kondisi tingkat kesehatan perbankan disebabkan oleh faktor yang sangat beragam. Faktor utama yang hampir dihadapi seluruh perbankan adalah banyaknya jumlah kredit bermasalah atau kredit macet. Semakin

3 bertambah kredit bermasalah dan kredit macet yang terjadi, maka semakin bertambah pula potensi kerugian bagi perbankan yang pada akhirnya dapat mengakibatkan ketidakstabilan kondisi keuangan bank tersebu. Berbagai kejadian aktual tentang perbankan seperti merger dan likuidasi selalu dikaitkan dengan kesehatan bank. Oleh karena itu sebuah bank memerlukan suatu analisis untuk mengetahui kondisinya setelah melakukan kegiatan operasionalnya dalam jangka waktu tertentu. Analisis yang dilakukan disini berupa penilaian tingkat kesehatan bank. Tingkat kinerja suatu bank dapat diukur dengan adanya analisa laporan keuangan. Dari analisa laporan keuangan inilah maka akan diketahui tingkat kinerja suatu bank (sehat atau tidak sehat). Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kesehatan bank dapat melalui metode yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu metode CAMEL (Capital, Asset, Management, Earning, dan Liquidity). Metode CAMEL ini menghitung rasio capital dengan menggunakan rasio capital adequacy ratio (CAR), assets dengan menggunakan rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP), management menggunakan rasio net profit margin (NPM), earning dengan menggunakan rasio Return On Asset (ROA), dan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), dan liquidity dengan menggunakan rasio loan to deposit ratio (LDR). Hasil akhir analisis CAMEL akan terlihat kondisi kesehatan suatu bank berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Berdasarkan Surat Edaran BI No.6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum,

4 predikat tingkat kesehatan bank dibagi dalam empat peringkat, yaitu Sehat, Cukup Sehat, Kurang Sehat, dan Tidak Sehat. Venny Dwi Lestari (2009) melakukan penelitian yang berjudul Analisis Tingkat Kesehatan Bank-Bank Pemerintah dengan menggunakan Metode CAMELS dan Analisis Diskriminan periode 2006-2008. Hasil penelitian tersebut mengungkapkan tingkat kesehatan pada 16 bank pemerintah selama periode 2006-2008 didapat 2 bank yang mendapat predikat tidak sehat yaitu PT Bank Tabungan Negara (BTN) pada tahun 2008 dan PT BPD Nusa Tenggara Barat pada tahun 2007 dan 2008. Menurut fungsi diskriminan terdapat 1 bank yang bersal dari BPD, rata-rata rasio yang dimiliki termasuk ke dalam kelompok BUMN. PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (Bank BTN) merupakan salah satu bank yang memfokuskan pada pendanaan pembiayaan pembangunan perumahan melalui fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR). PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. menjadikan kredit perumahan tersebut sebagai bisnis utamanya. Hal ini tampak jelas pada visi-misi bank ini yaitu melakukan tugas dan usaha di bidang perbankan dalam arti yang seluas-luasnya untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi ke arah kesejahteraan rakyat banyak dengan mengkhususkan diri melaksanakan kegiatanya dalam bidang pembiayaan proyek pembangunan perumahan rakyat.

5 Bank BTN sebagai bank terkemuka dalam pembiayaan perumahan termasuk salah satu bank yang memiliki kinerja meningkat dari periode ke periode. Peningkatan kinerja tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1.1 Ringkasan Kondisi Keungan Bank BTN tahun 2011-2013 (Dalam Milyar Rupiah) Akun Keuangan 2011 2012 Prosentase 2013 Prosentase Pendapatan Bersih 3.786 4.727 25% 5.653 16% Laba bersih 1.119 1.364 22% 1.562 13% Total Aset 89.121 111.749 25% 131.170 17% Total Liabilitas 81.800 101.470 24% 119.613 15% Laba Bersih Per Saham* 123 148 20% 149 1% Dana Pihak Ketiga 61.970 80.668 30% 96.208 13% *: dalam rupiah Sumber: Indonesian investmens.com (diakses 14 Februari 2015) Dari tabel diatas terlihat bahwa meskipun mengalami peningkatan secara nominal namun secara prosentase peningkatan tersebut cenderung menurun. Berikut adalah perkembangan beberapa rasio keuangan PT. Bank Tabungan Negara dari tahun 2011 2013 :

6 Tabel 1.3 Rasio CAR, NIM, ROA, BOPO, NPL, LDR PT. Bank Tabungan Negara Tahun 2011-2013 Tahun CAR NIM ROA BOPO NPL LDR 2011 15,05 5,76 1,70 75,58 2,75 102,00 2012 17,69 5,83 1,94 80,74 4,09 100,90 2013 15,62 5,83 1,79 82,19 4,05 104,42 Sumber: Laporan keuangan PT. Bank Tabungan Negara (diolah) Tabel 1.3 menunjukkan bahwa terdapat fluktuasi rasio CAR, NIM, ROA, BOPO, NPL, dan LDR. Karena fungsi, posisi dan peranan PT. Bank Tabungan Negara di tengah-tengah masyarakat yang begitu strategis, maka kepentingan akan pengukuran tingkat kesehatannya menjadi begitu penting agar dikemudian hari PT. Bank Tabungan Negara lebih dapat diterima oleh masyarakat dan tetap di percaya oleh masyarakat dalam pengelolaan keuangan bisnisnya, maka penulis mengambil judul dengan judul Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan Menggunakan Metode CAMEL Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Periode 2011-2013. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Tingkat Kesehatan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. pada periode tahun 2011-2013 jika dinilai dengan metode CAMEL?

7 1.3 Tujuan dan Kegunaaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur tingkat kesehatan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. pada periode 2010-2013. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil pelitian terhadap penilaian tingkat kesehatan bank ini dapat dimanfaatkan oleh: 1. Bagi Penulis Melatih ketajaman analisis dan meningkatkan khasanah ilmu pengetahuan terhadap kondisi riil di lapangan yang terkait dengan disiplin ilmu akuntansi yaitu tentang kesehatan bank. 2. Bagi Akademis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi sebagai data sekunder dan sebagai bahan sumbangan pemikiran tentang peran dan fungsi manajemen keuangan, khususnya untuk mengetahui tingkat kesehatan Bank. 3. Bagi Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan dalam penilaian kinerja bank sehingga dapat menentukan kebijakan dalam meningkatkan kinerja, terutama terkait tingkat kesehatan bank PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

8 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Merupakan bab yang berisi uraian tentang latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA Merupakan bab yang berisi uraian secara ringkas teori-teori yang menjelaskan tentang permasalahan yang akan diteliti. Bab ini mencakup teori tentang bank, laporan keuangan, pengertian dan jenis-jenis rasio perbankan, pengertian kesehatan bank, ruang lingkup analisis CAMEL, kerangka pikir, dan hipotesis. BAB III : METODE PENELITIAN Merupakan bab yang berisi penjelasan secara rinci mengenai semua unsur metode dalam penelitian ini, yaitu penjelasan mengenai lokasi penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel, serta teknik analisis data. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini merupakan inti penelitian yang uraian tentang objek penelitian dan interpretasi terhadap hasil pengolahan data dengan menggunakan teori-teori.

9 BAB V : PENUTUP Bab ini memuat kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran atas hasil penelitian yang ditujukan kepada berbagai pihak.