BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan baik kepala sekolah,ketua komite sekolah, orang tua siswa maupun guru-guru, diperoleh gambaran tentang partisipasi komite sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan di SDN Teratai Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato. Adapun hasil wawancara terkait dengan temuan terhadap partisipasi komite sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1.Peran Komite Sebagai Bahan Pertimbangan (advisory agency) dalam Peningkatan Mutu Pendidikan a. Perencanaan Program Sekolah. Komite sekolah sebagai pemberi pertimbangan dalam penyusunan perencanaan program pendidikan sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan bahwa: bahwa: Berkaitan dengan hal tersebut, informasi dari informan kepala sekolah menjelaskan Sekolah dapat membuat berbagai keputusan menyangkut pekerjaan guru, perencanaan kurikulum, metode pengajaran dan sumber keunagan serta informasi sekolah dalam merancang program melalui perencanaan pengembangan program yakni melalui RAPBS saya selaku kepala sekolah dalam merencanakan program sekolah untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan saya selalu melibtakan seluruh personil yang ada termasuk komite sekolah, baik itu program dalam pengembangan kurikulum dan pengadaan sarana dan prasarana serta pengembangan sumber daya manusia seperti guru-guru yang belum sarjana serta tenaga administrasi saya dapat motivasi dengan berbagai uapaya saya tidak dapat mengambil keputusan sendiri tanpa persetujuan guru-guru melalui rapat dewan guru dan rapat orant tua siswa (1.1./W/ RJ.09-4-2012) Informasi dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan guru menjelaskan Pada pengembangan program sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan melalui rencana pengembangan sekolah dimana program- program sekolah dilakukan oleh
kepala sekolah melalu rencana pengembangan sekolah (RPS), untuk memberi peningkatan kinerja guru-guru, menujukan adanya proses perencanaan program yang dilakukan oleh sekolah dalam hal ini kepala sekolah selalu melibatkan personil yang ada di sekolah didalam termasuk komite sekolah dalam hal memberikan sumbagan pikiran dan moril dapat mengontrol suatu pengembangan di sekolah (1.1/W/WA/09-4-2012) Setelah itu informasi dikonfirmasi kembali dengan salah seorang informan ketua komite sekolah menjelaskan bahwa: Komite sekolah merupakan badan independen yang dapat menampung peran masyarakat dalam meningkatkan pengembangan program sekolah, seperti dalam pengambilan keputusan tentang program-program yang dibuat oleh kepala sekolah untuk dapat meningkatkan mutu pengajaran dan pembelajaran bagi siswa, tetapi saya sebagai ketua komite di sekolah ini. Dimana peran komite sekolah selalu dapat memberikan suatu ide atau gagasan di dalam pengembangan program sekolah itu melalui rapat orang tua siswa bersama guru-guru, tetapi untuk pengembangan selanjutnya untuk setiap program kami tidak dapat memantau langsung karena sekolah punya otonomi tersendiri, oleh sebab itu tidak semua program yang ada di sekolah itu dapat diketahui oleh komite sekolah (1.1./W/ EH 10-4-2012) Berdasrkan berbagai informasi dari beberapa informan dapat disimpulkan bahwa komite sekolah memiliki peran dalam mengidentifikasi sumber daya pendidikan di sekolah serta memberikan masukan dan pertimbangan dalam menetapkan RAPBS, termasuk dalam penyelenggaraan rapar RAPBS, sedangkan dalam pelaksanaan program yang menyangkut kurikulum, proses belajar mengajar, dan penilaiaan, komite sekolah berperan memberikan pertimbangan mengenai muatan lokal kepada pengembangan kebijkan pendidikan termasuk dalam pengembangan strategi pembelajaran serta evalusi pendidikan dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Namun temuan dalam penelitian pada setiap program pengembangan yang ada di sekolah sudah melibatkan seluruh personil yang ada di sekolah termasuk komite sekolah. Tetapi untuk keberlanjutan dari setiap program masih sebagaian komite tidak ketahui pelaksanaannya. b. Penyusunan RAPBS Komite sekolah berperan secara intensif dalam penyusunan RAPBS
bahwa: Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dari informan kepala sekolah menjelaskan Dalam penyusunan Rencana Anggraran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS) dimana saya sudah jelaskan pada pertemuan awal bahwa sekolah dalam menyusun RAPBS selalu melibatkan personil yang ada di sekolah dengan stakeholder termasuk komite sekolah dalam menyusun bersama-sama dan disampaikan dalam rapat komite sekolah dimana RAPBS merupakan bagian dari rencana operasional sekolah dalam satu tahun. Meliputi pengadaan untuk bidang pengajaran termasuk didalamnya pembiayaan kegiatan siswa, pengembangan profesi guru, perbaikan mutu pembelajaran termasuk juga biaya renovasi dan perawatan gedung sekolah, pembelian atau pembuatan perangkat pebelajaran dan pengadaan sarana dan prasarana itu keputusan melalui rapat komite sekolah dan rapat dewan guru (1.2/W/ RJ/11-04- 2012) Informasi dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan ketua komite sekolah menjelaskan bahwa: Dalam penyusunan RAPBS kepala sekolah selalu melibatkan komite sekolah dalam penyusunan RAPBS. Di setiap-setiap kegiatan yang ada di sekolah.tetapi dalam pengembangan RAPBS sekolah harus cermat memprioritaskan pengeluaraan biaya sesuai dengan rencana pengembangan sekolah dan prioritas perbaikan sekolah. Dalam setiap kegiatan kami selalu memberikan saran sekolah perlu mempertimbangkan pengguna dana untuk bidang-bidang kegiatan. Penyusunan dana harus berimbang dan memerhatikan jumlah anggaran yang tersedia yang kami harapkan lebih menekan pada peningkatan mutu dalam pengajaran dan pembelajaran (1.2/W/EH/11-04-2012) Informasi didukung oleh salah seorang informan orang tua siswa menjelaskan bahwa: Agar RAPBS dirasa dimiliki dan dihargai oleh masyarakat terutama orang tua siswa harus dapat mencerminkan situasi nyata di sekolah. Dalam hal ini kami selalu memberikan suatu kepercayaan kepada ketua komite dalam penyaampaian aspirasi kami karena semua itu diputuskan melalui rapat komite dan terakhir pemberi kesimpulan itu adalah ketua komite, tetapi kami sangat mengharapkan setelah semua kegiatan sekolah telah di sepekati melalui RAPBS dan keberlanjutannya kami bisa ketahui. Saya sebagai orang tua siswa lebih menekankan kepada peningkatan pembelajaran (1.2/SA. 14-04-2012) Berdasarkan informasi dari berbagai informan dapat disimpulkan bahwa dalam penyusunan RAPBS sekolah harus melibatkan seluruh personil sekolah termasuk komite sekolah dan seluruh stakeholder dalam pengembangan sekolah sehingga apa yang diharapkan dalam sistem pendidikan nasional adalah peningkatan mutu pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Namun temuan dalam penelitian kepala sekolah melibatkan seluruh
stakeholder di dalam penyusunan RAPBS tetapi untuk keberlanjutan program yang ada di sekolah masih sebagaian orang tua siswa belum ketahui penyelesainya sehingga orang tua siswa lebih mengharapkan pada peningkatan pembelajaran sehingga dapat tercapai peningkatan mutu pendidikan. c. Pelaksanaan program kurikulum Mengenai pelaksanaan program kurikulum yang diperoleh dari informan kepala sekolah menjelaskan bahwa: bahwa: Dalam pengembangan kurikulum yang ada di sekolah, setiap perubahan isi kurikulum saya selalu mengundang orang tua siswa dengan guru-guru membahas perubahan kurikulum. Kurikulum yang digunakan di sekolah kami adalah kurikulum KTSP setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar itu sudah ada dikurikulum dalam hal ini kami menetapkan tujuan yang akan dicapai kami selalu melibatkan guru-guru dengan komite sekolah menyetujui kurikulum memenuhi syarat nasional dan kebutuhan lokal melalui salah satu wadah profesional guru yaitu KKG untuk dapat meningkatkan profesional guru disamping itu melalui rapat orang tua siswa (1.3/W/ RJ 14-04-2012) Informasi dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan guru menjelaskan Pelaksanaan kurikulum yang ada di sekolah kami guru-guru selalu diikutkan dalam pengembangan profesi disamping melalui wadah KKG juga melalui pelatihanpelatihan yang dapat mendorong pelaksanaan pembelajaran serta pengelolaan kelas yang menunjang pembelajaran aktif dan menyenangkan dan yang mencerminkan kesetaraan jender yang langsung berhubungan langsung dengan peningkatan mutu. Dan sekolah dapat mengupayakan adanya pengesahan komite sekolah terhadap semua keputusan yang direkomondasikan (1.3/W/WA 14-04-2012) Informasi didukung oleh salah seorang informan ketua komite sekolah menjelaskan bahwa: Dalam rangka mewujudkan peran yang optimal terutama dalam pelaksanaan kurikulum saya sebagai ketua komite di sekolah ini seperti yang saya sudah jelaskan sebelumnya dimana peran kami sebagai pemberi pertimbangan dalam pelaksanaan kurikulum benar itu ada melalui rapat dengan orang tua siswa untuk menjalin hubungan kerja sama dengan sekolah itu sekedar kami ketahui bahwa kurikulum yangdilaksanakan di sekolah itu adalah KTSP tetapi pelaksanaannya kami belum tahu seperti apa itu kurikulum KTSP yang berlaku di sekolah itu (1.3/ W/ EH 16-04-2012) Dari beberapa informasi dari informan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kurikulum baik kurikulum ditingkat nasional maupun kuikulum muatan lokal itu semua
keputusan melalui rapat komite dalam memberikan suatu gagasan untuk dapat memberikan pertimbangan kepada kepala sekolah dalam rangka pengembangan kurikulum yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Namun temuan dalam penelitian pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang ada di sekolah itu adalah KTSP itu diberitahukan melalui rapat komite orang tua, namun hanya sekedar diberitahukan tetapi proses pelaksanaanya komite belum mengetahui seperti apa prosedur dari kurikulum KTSP itu 2. Peran Komite Sebagai Badan Pendukung (supporting agency) dalam Peningkatan Mutu Pendidikan a. Pengelolaan sarana dan prasarana Usaha kepala sekolah dalam melibatkan komite sekolah dapat memberikan dukungan dalam pengadaan sarana dan prasarana Berkaitan dengan hal tersebut informasi dijelaskan oleh informan kepala sekolah menjelaskan bahwa: Dalam pengadaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah semua itu ada kerjasama dengan komite sekolah melalui rapat dengan orang tua siswa dalam merencanakan pengadaan sarana seperti pengadaan kursi dengan meja siswa dan prasarana pembuatan pagar, pengadaan ruang sholat serta perpustkaan itu semua keputusan melalui rapat dewan guru dukungan komite sekolah tidak hanya dalam bentuk dana atau keuangan, melainkan juga dalam bentuk tenaga, ide, gagasan dan saran yang mampu menjalin kerja sama dengan maksud dapat mendorong peningkatan mutu pendidikan (2.1/W/RJ 17-04-2012) Setelah itu dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan komite sekolah menjelaskan bahwa: Peran komite sekolah sebagai pendukung baik berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaran pendidikan. Benar apa yang dijelaskan oleh kepala sekolah kalau dalam hal pengadaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah itu melalui rapat orang tua siswa sehingga mendapatkan keputusan bersama termasuk memantau kondisi sarana dan prasarana yang ada di sekolah pertemuan rapat dengan orang tua siswa setiap akhir semester dalam penerimaan rapor sekalian melaporkan pelaksanaan kegiatan di sekolah (2.1/W/ RS 18-04-2012)
Informasi didukung oleh salah seorang informan guru menjelaskan bahwa: Komite sekolah diberikan kesempatan oleh kepala sekolah dalam memberikan ide serta saran dan gagasan yang telah disepakati bersama dalam pemantau serta perbaikan sarana dan prasarana yang ada di sekolah termasuk pengadaan sarana seperti kursi, meja dan pengadaan alat media sekolah termasuk pembelian buku serta pembuatan pagar sekolah itu semua adalah partisipasi dari komite sekolah yang disepakati melalui rapat dewan guru dan rapat komite sekolah yang dapat melibatkan unsur pemerintah dan masyarakat yang ada dilingkungan sekolah (2.1/W/NU 17-04- 2012) Berdasarkan informasi dari berbagai informan dapat disimpulkan bahwa peran komite sekolah pendukung kegiatan layanan pendidikan demi terselenggaraanya peningkatan mutu pendidikan sekolah selalu melibatkan komite sekolah bahkan unsur-unsur terkait dalam pengadaan sarana dan prasarana. Karena komite sekolah berfungsi memfasilitasi kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah melalui sumber daya yang ada pada masyarakat, dengan koordinasi dengan komite sekolah. Namun temuan dalam penelitian keterlibatan langsung sekolah dengan komite sekolah dalam hal pengadaan sarana dan prasarana komite bukan sekedar mencari dana tetapi bagaimana sekolah mampu memberdayakan komite dalam hal pengadaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. b. Pengelolaan anggaran pendidikan Dari hasil wawancara informan menjelaskan bahwa: Setiap kegiatan yang melalui perencanaan anggaran pendidikan dalam hal ini kami pihak sekolah menyusun rencana anggaran pendapatan belanja sekolah (RAPBS) dimana dapat mencerminkan kekuatan sekolah dalam membiayai pendidikan dan sekaligus dapat menggambarkan rata-rata status sosial ekonomi keluarga dari peserta didik setelah itu kami memprioritaskan anggaran sekolah sesuai dengan skala prioritas yang sudah ditetapkan oleh sekolah dan sekolah kami punya anggaran kemandirian yang langsung dari yayasan itu kami kelolah berdasarkan pedoman yang ada dijuknis (2.2 /W/ RJ 23-04-2012) Informasi ini didukung oleh informan guru menjelaskan bahwa: Dalam penyusunan anggaran pendidikan pertama kami merencanakan anggaran yaitu kegiatan mengidentifikasi tujuan menentukan prioritas, kemudian menjabarkan kedalam perencanaan anggaran sehingga dapat memudahkan pihak sekolah dalam
bahwa: menentukan prioritas pengeluaraan anggaran baik itu anggaran bersumber dari pemerintah, orang tua peserta didik, maupun masyarakat baik dalam bentuk barang maupun uang semuannya kami buat dalam rencana anggaran pendapatan belanja sekolah setelah itu kami membuat perencanaan sesuai dengan skala prioritas. Namun temuan dalam penelitian pengelolaan anggaran pendidikan belum sepenuhnya mengacu pada pelaksanaan fungsi-fungsi pengelolaan. Sering terjadi pengeluaran anggaran sekolah kurang melalui perencanaan yang matang sehingga pemakaian keuangan sekolah kurang mencapai sasaran yang diharapkan (2.2 /W/NU/23-04- 2012). Informasi didukung oleh salah seorang informan ketua komite sekolah menjelaskan Setiap pelaksanaan kegiatan yang ada di sekolah baik itu kegiatan akademik kegiatan kesiswaan maupun kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan siswa itu dibiayai oleh anggaran yang ada di sekolah di sesuaikan dengan mata anggaran yang ada melalui keputusan bersama dengan komite sekolah melalui rapat orang tua siswa (2.2./W/EK 24-04-2012) Berdasarkan pendapat di informan dapat di simpulkan bahwa pengelolaan anggaran pendidikan yang ada di sekolah harus di sesuaikan dengan petunjuk penggunaan anggaran dan setiap kegiatan yang dibiayai oleh anggran sekolah harus di sesuaikan dengan mata anggaran yang tersedia. Karena komite sekolah berfungsi memfasilitasi kebutuhan pendidikan yang ada di sekolah. Namun temuan dalam penelitian pengelolaan anggaran pendidikan belum sepenuhnya mengacu pada pelaksanaan fungsi-fungsi pengelolaan. Sering terjadi pengeluaran anggaran sekolah kurang melalui perencanaan yang matang sehingga pemakaian keuangan sekolah kurang mencapai sasaran yang diharap 3. Peran Komite Sebagai Pengontrol (controlling agency) dalam Peningkatan Mutu Pendidikan a. Transparansi Langkah-langkah apa yang dilakukan oleh sekolah dan upaya transparansi pengelolaan sekolah Hasil wawancara dengan salah seorang guru diperoleh informasi bahwa:
Langkah-langkah yang dilakukan oleh pihak sekolah, saya sebagai bendahara sekolah yang pertama dilakukan adalah (1) menginventaris kegiatan yang akan dilaksanakan, (2) menyusun rencana berdasarkan skala prioritas, (3) menentukan program yang dilaksanakan, (4) menentukan kebutuhan, (5) menentukan sumber dana pembiayaan program dan semua ini kami lakukan berdasarkan keputusan bersama sehingga pada saat pelaksanaan kami saling sering pendapat dan semua persoalan pemasukan serta pengeluaran anggaran itu kami buat suatu catatan (3.1./W/ RJ 14-05-2012) Setelah dikonfirmasikan dengan salah seorang guru diperoleh informasi bahwa: Dalam pelaksanaan kegiatan setiap program yang dilaksanakan oleh sekolah terlebih dahulu membuat rencana kegiatan kami disini membuat suatu tim pelaksanaan program yang dapat bertanggung jawab terhadap setiap kegiatan, dengan demikian setiap kegiatan ada pertanggung jawaban sehingga penggunaan dana sesuai dengan kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya. (3.1/W/ SS/ 14-05-2012) Informasi ini didukung oleh salah seorang penanggungjawab kegiatan di sekolah menjelaskan bahwa: Persoalaan anggaran yang ada di sekolah dalam implementasinya, atau realisasi anggaran seringkali tidak sama dengan rencana, bisa lebih besar maupun lebih kecil, baik dari sisi penerimaan maupun sisi pengeluaran namun kami dari pihak sekolah saya selaku bertanggungjawab dalam pelaksanaan kegiatan atau program sekolah dalam menggunakan anggaran yang ada maka setiap perencanaan kegiatan itu disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Sepanjang selisih anggaran masih dalam batas toleransi, maka selisi itu dianggap wajar, jika selisih tersebut melebihi batas toleransi maka harus dilakukan investigasi penyebab terjadinya selisi anggaran dan itu sudah menjadi komitem kami dalam melaksanakan program sekolah (3.1/W/EK 14-05-2012) b. Akuntabilitas Hasil wawancara diperoleh informasi bahwa: Bentuk pertanggungjawaban anggaran biaya pendidikan biasanya kami setiap akhir tahun ajaran mengundang orang tua peserta didik dalam kegiatan peneriman raport dengan sekalian meloporkan informasi tentang penggunaan dana yang diperoleh selama satu periode dan seluruh kegiatan yang dibiayai oleh anggaran sekolah (3.2/W/RJ/14-05-2012)
bahwa: Informasi ini dikonfirmasikan kembali pada salah seorang guru diperoleh penjelasan Setiap kegiatan yang dibiayai oleh dana sekolah semua itu terlampir dalam laporan pertanggung jawaban, yakni: jumlah anggaran untuk masing-masing rincian program, rencana kegiatan, total anggaran untuk seluruh rencana kegiatan termasuk juga sumber dana semua itu diberitahukan dilaporkan kepada orang tua peserta didik, walaupun kami kurang melibatkan komite dalam penyusunan kegiatan maupun anggaran, namun semua itu kami laporkan dihadapan orang tua peserta didik dalam bentuk pertanggung jawaban kami terhadap anggaran pendidikan walaupun sumber anggaran tidak ada pungutan liar dari orang tua peserta didik (3.2/W/ NU14-05-2012) Berdasarkan informasi yang diperoleh dari beberapa informan dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah transparansi program sekolah adalah (1) menginventaris kegiatan yang akan dilaksanakan, (2) menyusun rencana berdasarkan skala prioritas, (3) menentukan program yang dilaksanakan, (4) menentukan kebutuhan, (5) menentukan sumber dana pembiayaan program sehingga pada setiap pelaksanaan kegiatan sekolah yang dibiayai oleh dana sekolah semuanya sudah direncanakan terlebih dahulu dan berdasarkan keputusan bersama. Bentuk pertanggung jawaban dalan setiap kegiatan sekolah semuanya dilaporkan kepada orang tua peserta didik baik itu menyangkut: rencana kegiatan, uraian kegiatan program, kebutuhan pelaksanaan program, jumlah anggaran untuk masing kegiatan, serta sumber dana yang mendukung pembiayaan program pendidikan 4. Peran Komite Sebagai mediator (mediaating agency) dalam Peningkatan Mutu Pendidikan a. Mediator antara sekolah dengan pemerintah Dari hasil dengan informan menjelaskan bahwa: Dalam menyusun rencana dan program sebagai ujung tembok dalam pelaksanaan pendidikan dimana sekolah bekerja sama dengan pemerintah setiap program sekolah, sekolah bertanggung jawab dalam menentukan kebijakan sekolah dalam melaksanakan kebijakan pendidikan sesuai dengan arah kebijakan pendidikan yang telah ditentukan oleh pemerintah. Sebagai penyelenggara dan pelaksanaa kebijakan pendidikan nasional. Program tersebut menyusun dan pelaksanaan rencana kegiatan, mingguan dan bulanan, semesteran serta tahunan yang sesuai dengan arah kebijkan serta kurikulum yang disepakati (4.1/W/RJ/14-05-2012)
bahwa: Informasi dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan menjelaskan Setiap pelaksanaan kegiatan yang ada di sekolah semuannya mengacu pada standar pelayanan yang diterapkan oleh pemerintah. Untuk dapat memerankan fungsi ini, komite sekolah menjadi pendamping bahkan penyimbang bagi sekolah, sehingga setiap rencana dan program yang disusun oleh kepala sekolah dapat diberikan masukan yang sesuai dengan aspirasi masyarakat yang diwakili oleh komite (4.1/W/NU 14-05-2012) Berdasarkan penjelasan dari beberapa informan dapat disimpulkan bahwa peningkatan penyelenggaraan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara komite, pihak sekolah dan pemerintah. Dalam pelaksanaan program yang ada di sekolah harus ada kerja sama dengan pemerintah yang terkait sehingga proses pelaksanaannya mudah dipantau. Namun temuan dalam penelitian pelaksanaan pendidikan dimana sekolah bekerja sama dengan pemerintah setiap program sekolah, sekolah bertanggung jawab dalam menentukan kebijakan sekolah dalam melaksanakan kebijakan pendidikan sesuai dengan arah kebijakan pendidikan yang telah ditentukan oleh pemerintah. Sebagai penyelenggara dan pelaksanaa kebijakan pendidikan nasional. b. Mediator antaran pemerintah dengan masyarakat bahwa: Dari hasil wawancara informan menjelaskan bahwa Peran komite sebagai mediator antara pemerintah dengan masyarakat dalam hal melakukan kerja sama dengan masyarakat baik melalui organisasi pemerintah dan kemasyarakatan untuk penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran seperti: (1) membina hubungan kerjasama yang harmonis dengan seluruh stakeholder pendidikan di sekolah, (2) mengadakan kerjasama dengan lembaga diluar sekolah untuk memajukan mutu pembelajaran di sekolah. (4.2/W/RJ 21-05-2012) Setelah itu dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan menjelaskan Setiap pelaksanaan kegiatan di sekolah masyarakat harus saling bekerja sama secara sinergis untuk meningkatkan mutu pendidikan. Untuk dapat bekerja sama secara sinergis harus menghubungkan antara keluarga, sekolah dan masyarakat di dalam pengembangan program sekolah seperti: (1) menghubungkan dengan instansi pemerintah, (2) menghubungkan orang tua siswa yang mampu meminta untuk kesediaan donatur dan menjelaskan program yang ada di sekolah dan memberi
laporan kepada orang tua siswa terhadap penggunaan anggaran yang ada di sekolah itulah yang saya lakukan sebagai ketua komite di sekolah ini (4.2/W/EH 24-05-2012 Berdasarkan penjelasan dari beberapa informan dapat disimpulkan bahwa peran komite sebagai mediator dalam pelaksanaan mutu pendidikan dalam kaitanya dengan penyelenggaraan pendidikan adalah kerelaan masyarakat dalam memberikan bantuan untuk pendidikan dengan melakukan organisasi dengan berbagai pihak yang terkait dengan pendidikan. Untuk dapat memberdayakan dan meningkatkan peran serta masyarakat, sekolah harus dapat membina kerja sama dengan orang tua dan masyarakat. B. Temuan dalam penelitian Temuan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Peran komite sebagai pemberi pertimbangan a. Perencanaan program sekolah pada setiap program pengembangan yang ada di sekolah sudah melibatkan seluruh personil yang ada di sekolah termasuk komite sekolah. Tetapi untuk keberlanjutan dari setiap program masih sebagaian komite tidak ketahui pelaksanaannya. b. Penyusunan RAPBS sekolah melibatkan seluruh stakeholder di dalam penyusunan RAPBS tetapi untuk keberlanjutan program yang ada di sekolah masih sebagaian orang tua siswa belum ketahui penyelesainya sehingga orang tua siswa lebih mengharapkan pada peningkatan pembelajaran sehingga dapat tercapai peningkatan mutu pendidikan. c. Pelaksanaan program kurikulum tingkat satuan pendidikan yang ada di sekolah itu adalah KTSP itu diberitahukan melalui rapat komite orang tua, namun hanya sekedar diberitahukan tetapi proses pelaksanaanya komite belum mengetahui seperti apa prosedur dari kurikulum KTSP itu Deskripsi peran komite sebagai pemberi pertimbangan dapat dijelaskan melalui peta konsep dibawah ini:
Perencanaan program sekolah melibatkan seluruh personil yang ada di sekolah termasuk Komite sekolah Peran komite sebagai pemberi pertimbangan Penyusunan RAPBS setiap program sekolah disusun melalui RAPBS Meningkatkan peran komite dalam peningkatan mutu pendidikan Pelaksanaan Program Kurikulum menggunakan kurikulum KTSP Gambar I: Peran Komite sekolah sebagai pemberi pertimbangan 2. Peran komite sebagai pendukung a. Pengelolaan sarana dan prasarana keterlibatan langsung sekolah dengan komite sekolah dalam hal pengadaan sarana dan prasarana komite bukan sekedar mencari dana tetapi bagaimana sekolah mampu memberdayakan komite dalam hal pengadaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. b. Pengelolaan anggaran pendidikan pendidikan belum sepenuhnya mengacu pada pelaksanaan fungsi-fungsi pengelolaan. Sering terjadi pengeluaran anggaran sekolah kurang melalui perencanaan yang matang sehingga pemakaian keuangan sekolah kurang mencapai sasaran yang diharapkan Deskripsi peran komite sebagai pendukung dalam peningkatan mutu pendidikan dapat dilihat dalam bentuk peta konsep dibawah ini:
Peran komite sebagai pendukung pendukung Pengelolaan sarana dan prasarana mampu memperdayakan komite Pengelolaan anggaran pendidikan. Sering terjadi kurang melaluimatang Perencanaan yang Implikasi koordinasi dengan komite sekolah Gambar 2: Peran komite sebagai pendukung dalam peningkatan mutu pendidikan 3 Peran komite sebagai Pengontrol dalam peningkatan mutu pendidikan a. Transparansi dilaporkan kepada orang tua peserta didik, walaupun kami kurang melibatkan komite dalam penyusunan kegiatan maupun anggaran, namun semua itu kami laporkan dihadapan orang tua peserta didik dalam bentuk pertanggung jawaban kami terhadap anggaran pendidikan walaupun sumber anggaran tidak ada pungutan liar dari orang tua peserta didik b. Akuntabilitas program sekolah adalah (1) menginventaris kegiatan yang akan dilaksanakan, (2) menyusun rencana berdasarkan skala prioritas, (3) menentukan program yang dilaksanakan, (4) menentukan kebutuhan, (5) menentukan sumber dana pembiayaan program sehingga pada setiap pelaksanaan kegiatan sekolah yang dibiayai oleh dana sekolah semuanya sudah direncanakan terlebih dahulu dan berdasarkan keputusan bersama. Deskripsi peran komite sebagai pengontrol dalam peningkatan mutu pendidikan
Transpransi pengelolaan kegiatam sekolah Peran komite sebagai pengontrol Akuntbilitas program sekolah melibatkan seluruh personil sekolah Melakukan evalusi dan pengawasan terhadap kebijakan program Gambar 3: peran komite sebagai pengontrol dalam peningkatan mutu pendidikan 4. Peran komite sebagai mediator a. Sekolah dengan pemerintah dalam pelaksanaan pendidikan dimana sekolah bekerja sama dengan pemerintah setiap program sekolah, sekolah bertanggung jawab dalam menentukan kebijakan sekolah dalam melaksanakan kebijakan pendidikan sesuai dengan arah kebijakan pendidikan yang telah ditentukan oleh pemerintah. Sebagai penyelenggara dan pelaksanaa kebijakan pendidikan nasional. b. Mediator sekolah dengan masyarakat bekerja sama secara sinergis harus menghubungkan antara keluarga, sekolah dan masyarakat di dalam pengembangan program sekolah seperti: (1) menghubungkan dengan instansi pemerintah, (2) menghubungkan orang tua siswa yang mampu meminta untuk kesediaan donatur dan menjelaskan program yang ada di sekolah dan memberi laporan kepada orang tua siswa terhadap penggunaan anggaran yang ada di sekolah itulah yang saya lakukan sebagai ketua komite di sekolah deskripsi peran komite sekolah sebagai mediator dalam peningkatan mutu pendidikan dapat dijelaskan melalu peta konsep dibawah ini Peran komite sebagai mediator Mediator sekolah dengan pemerintah Lebih ditingkatkan secara aktif dalam peningkatan mutu pendidikan
Mediator sekolah dengan masyarakat Gambar 4: Peran komite sekolah sebagai mediator dalam peningkatan mutu sekolah C. Pembahasan Pendidikan adalah upaya sadar untuk memfasilitasi perkembangan dan peningkatan potensi siswa. Dengan demikian layanan pendidikan adalah berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk memberikan dukungan terjadinya kondisi proses pembelajaran yang baik dan bermutu. Untuk mewujudkan penyelenggaraan layanan pendidikan yang bermutu di sekolah dasar negeri dibutuhkan peran serta komite sekolah yang mampu mengembangkan dan mengakses dan mengoptimalisasi berbagai sumber daya untuk pemenuhan kebutuhan dan penyelesaianya rencana pendidikan serta mensinergikan berbagai uapaya peningkatan mutu pendidikan dalam penyelenggaran pendidikan di satuan dasar. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama pemerintah, orang tua, dan masyarakat tujuannya adalah untuk meningkatkan mutu pembelajaran siswa. Komite sekolah merupakan badan independen yang menampung peran masyarakat dalam meningkatkan mutu pengajaran dan pembelajaran siswa, memastikan adanya keadilan dalam penyediaan layanan pendidikan serta efisiensi layanan pendidikan di sekolah. Komite sekolah dibentuk oleh sekolah dan masyarakat yang anggotanya dipilih dari unsur-unsur sekolah dan masyarakat. Kepala sekolah bertanggung jawab kepada pemerintah dan kepada masyarakat, melalui komite sekolah, kepala sekolah harus membuat pertimbangan antara akuntabilitas dengan kearifan dan kepedulian. Hal ini dapat dilakukan secara efektif jika ada hubungan positif yang kuat di antara kepala sekolah dan pengurus komite sekolah, konsultasi
yang luas, komunikasi yang baik, dan proses-proses manajemen sekolah yang transparan. Komite sekolah mengembangkan tujuan-tujuannya sendiri, dan menjabarkannya dengan merujuk rencana pengembangan sekolah (RPS) yang berisi visi, misi, tujuan jangka menengah, tujuan jangka pendek dan rencana tindakan sekolah. Komite sekolah dalam perannya sebagai badan penasehat bagi sekolah, dalam kaitanya dengan pengelolaan sumber daya pendidikan antara lain berperan mengidentifikasi berbagai potensi sumber daya pendidikan yang ada dalam masyarakat, dimana fungsi ini akan berguna dalam memberikan pertimbangan mengenai sumber daya pendidikan yang ada dalam masyarakat yang dapat diberbantukan di sekolah. Peran komite sekolah sebagai pendukung baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di sataun pendidikan yang dapat mendorong timbulnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Peran komite sebagai pengontrol dalam rangka transparansi dan akintabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan. Minimal melakukan evalusi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan dan keluaran pendidikan dari satuan pendidikan. Peran komite sebagai pengontrol dalam penyelenggaraan pendidikan adalah melakukan pengawasan terhadap penyelenggraan pendidikan sebagai masukan bagi para pengambil kebijakan dalam rangka penyempurnaan kebijakan dan program dalam rangka peningkatan angka keluaran pendidikan. Peran komite sebagai mediator yakni melakukan kerja sama dengan masyarakat baik perorangan, organisasi pemerintah dan kemasyarakatan untuk penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang bermutu. Peningkatan penyelenggaraan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama komite sekolah dan pihak pemerintah. Oleh karenanya segenap pihak yang terkait sedapat mungkin mengadakan koordinasi sehingga hasil yang dicapai lebih
maksimal. Khusus komite sekolah seyognya lebih menujukan peran dan fungsinya sebagai lembaga pendidikan yang kredibel, sehingga secara komprehensif dapat meningkatkan mutu pendidikan Penyelenggaraan pendidikan merupakan tanggungjawab bersama sekolah orang tua, dan masyarakat, dalam konteks ini peningkatan mutu pendidikan tidak dapat dibebankan pada pihak sekolah saja. Dalam konteks aplikasinya diperlukan komitmen dan kerja sama yang baik antara sekolah dengan orang tua dan masyarakat sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal.