BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kinerja RS Graha Husada dilihat dari perspektif keuangan dengan menggunakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada

BAB V PENUTUP. Djatikoesoemo Bojonegoro dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, dapat diketahui hasilnya dari berbagai perspektif, antara lain :

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA BADAN USAHA YANG BERBENTUK RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH DI SURABAYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk melakukan evaluasi dalam menilai kinerja perusahaan. Seringkali penilaian

Balanced Scorecard Sebagai Penilaian Kinerja Usaha Jasa Restoran. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA SCANDINAVIAN COFFEE SHOP)

BAB 5 PENUTUP. Critical Success Factors pada pembahasan ini adalah bagaimana cara menentukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB V PENUTUP. 1. Penilaian kinerja dengan menggunakan perspektif finansial yaitu

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pembahasan mengenai balanced scorecard. menunjukkan bahwasannya ada penurunan kinerja dari berbagai perspektif

PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

68 Media Bina Ilmiah ISSN No

Gumbreg No. 1Purwokerto. RSUD Pro! Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. karyawan, pemilik, dan stakeholder dengan kata lain kinerja perusahaan

FARISA HARDHIYANI B

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG BOGOR

PENGUKURAN KINERJA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) BERDASARKAN BALANCED SCORECARD DI RSUD dr. R. KOESMA KABUPATEN TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit dari cost center menjadi profit oriented membutuhkan suatu peraturan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian ini. Teori-teori tersebut meliputi pengertian organisasi sektor publik,

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15

THE FIPA ( Forum Ilmiah Pendidikan Akuntansi ) IKIP PGRI MADIUN 13 September 2014, ISSN :

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

PENGUKURAN KINERJA RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU MENGGUNAKAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD. (Studi Empiris pada RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU)

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN. PADA PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA, Tbk CABANG CILEUNGSI : SAINA PRADESTY NPM : FAKULTAS : EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasuki lingkungan bisnis yang semakin kompetitif, manajemen. mampu bersaing dan berkembang dengan baik.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Pendekatan Balanced Scorecard

PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCE SCORECARD

REZA ABDULMUDY DOSEN UNIVERSITAS DARUSSALAM AMBON Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. mendiskripsikan kinerja RSU PKU Muhammadiyah Delanggu secara

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Sejarah Berdirinya RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis.

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Pembobotan AHP A. PENENTUAN BOBOT BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

NUR AZIZ MANAJEMEN EKONOMI 2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN LIQUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA PT.

Analisis Balanced Scorecard sebagai Alat Ukur Kinerja Perusahaan pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk di Bogor. Aulia Miftah Rahmat 4EB

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Jenis dan Metode Penelitian Deskriptif / Survey. Deskriptif / Studi kasus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penilaian kinerja yang telah diterapkan

INDIKATOR KINERJA UTAMA

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan

Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Kebon Jeruk. Yhana Kusuma Respati 3EB

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana pelayanan kesehatan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jln. Jenderal Sudirman No. 337 Pekanbaru 20116, Telp (0761)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Jurnal Dinamika Manajemen

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

IMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA PADA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA POLDA BENGKULU

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Puskesmas Seyegan, dapat disimpulkan sebagai berikut :

prestasi. Disisi lain, perbedaan juga tampak jelas pada sifat konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS PADA PT MAYORA INDAH, Tbk PERIODE

BAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang)

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Penampilan rumah sakit dapat diketahui dari beberapa indikator antara lain : a. Cakupan dan mutu pelayanan dilihat melalui indikator :

BAB IV ANALISIS DATA. Sejak satu hingga 2 dekade terakhir, pengukuran kinerja tidak lagi dianggap

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

BAB V KESIMPULAN 5.1 Simpulan

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA STUDI KASUS PT. SUCACO, Tbk

Accounting Analysis Journal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. ANUGERAH TEKINDO SASINAAP. MULIA Jl. Argo Kelud 12 Ponggok - BLITAR Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan yang merupakan kebutuhan publik yang sangat penting. mencukupi aktivitas pelayanan yang diberikan kepada publik.

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB 3 METODE PENELITIAN

Rendy Arie Saputra Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia ABSTRAKSI

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY, Tbk (PERIODE )

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Pelayanan kesehatan komoditas jasa yg unik; Mutu pelayanan kesehatan terkait dengan faktor 2 subyektivitas memiliki beberapa perspektif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. implementasinya. Balanced Scorecard terdiri atas dua kata: (1) kartu skor

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menerjemahkan visi, misi, dan strategi perusahaan ke dalam empat perspektif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat PT. Asuransi Allianz Life

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG TAHUN 2013 DAN 2014

I. PENDAHULUAN. rendahnya standar hidup seseorang (Todaro,2002). Oleh karena itu, status. baik tersebut dibutuhkan sarana kesehatan yang baik pula.

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai industri jasa kesehatan pada dasarnya bertujuan

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5. Kesimpulan 5.. Perspektif Keuangan Kinerja RS Graha Husada dilihat dari perspektif keuangan dengan menggunakan alat ukur rasio seperti current ratio, quick ratio, total debt to equity ratio, total debt to asset ratio dan ROA. Dari perspektif ini secara umum kinerja keuangan di RS Graha Husada bisa dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat dari current ratio dimana tingkat kemampuan rumah sakit dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar masih dikatakan baik walaupun mengalami penurunan pada tahun 23 sebesar Rp,6. Begitu juga dengan quick ratio walaupun mengalami penurunan akan tetapi tidak terlalu signifikan. Pada total debt to asset equity dan total debt to equity ratio masih cukup baik. Selanjutnya pada return on asset dimana pengukuran ini bertujuan untuk melihat sejauh mana aset yang digunakan dapat dimaksimalkan untuk memperoleh laba sudah dikatakan baik karena mampu menggunakan asset secara konsisten dalam menghasilkan laba.

68 5..2 Perspektif Konsumen Kinerja RS Graha Husada dilihat dari perspektif konsumen (pasien) dengan indikator kepuasan konsumen. Secara keseluruhan dapat dikatakan baik, hal ini dapat dilihat dari hasil analisis yang menggunakan indeks kepuasan dengan menyebarkan kuisioner kepada 95 responden. Dimana secara keseluruhan rata - rata dari hasil jawaban responden menunjukkan angka 3,8 (menggunakan skala - 5 ) dan berada di total jawaban 762 (nilai maksimal 925). Dengan begitu berarti rata - rata hampir seluruh konsumen yang menggunakan layanan rumah sakit ini merasa nyaman dan puas terhadap fasilitas dan pelayanan yang diberikan. Akan tetapi masih banyak hal yang mesti dievaluasi, karena di dalam kuesioner masih ada keluhan - keluhan dari konsumen yang harus segera diatasi. 5..3 Perspektif Proses Bisnis Internal Kinerja RS Graha Husada dilihat dari perspektif proses bisnis internal secara keseluruhan dapat dikatakan cukup baik. Secara rinci dilihat dari rata - rata jumlah kunjungan rawat jalan dan inap yang sedikit mengalami peningkatan dari tahun 22-23. Pada tahun 22 rata - rata kunjungan rawat jalan di rumah sakit ini mencapai angka 98 orang / hari, sedangkan di tahun 23 mencapai angka 3 orang / hari. Pada kunjungan rawat inap rata - rata kunjungan pada tahun 22 mencapai orang / hari, sedangkan di tahun 23 mencapai 2 orang / hari. Di indikator lain seperti ALOS, BOR, TOI, dan BTO belum mencapai standar ideal. Jadi ke empat indikator ini masih belum dapat beroperasi secara maksimal. Sedangkan GDR dan NDR sudah mencapai standar ideal

69 5..4 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Kinerja RS Graha Husada dilihat dari perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dengan indikator kepuasan karyawan, retensi karyawan, dan produktifitas karyawan. Untuk perspektif pertumbuhan dan pembelajaran RS Graha Husada cukup baik. Hasil analisis kepuasan karyawan Secara keseluruhan dapat dikatakan cukup baik, hal ini dapat dilihat dari hasil analisis yang menggunakan indeks kepuasan karyawan dengan menyebarkan kuesioner kepada 7 responden. Dimana secara keseluruhan rata - rata dari hasil jawaban responden menunjukkan angka 2,8 (menggunakan skala - 5 ) dan berada di total jawaban 3824 (nilai maksimal 6745) dimana secara keseluruhan rata - rata para karyawan menyatakan cukup puas apabila diukur menggunakna indeks kepuasan karyawan. Akan tetapi pada retensi karyawan masih kurang baik hal ini diakibatkan terjadinya penyusutan jumlah karyawan, dimana pada tahun 22 jumlah karyawan rumah sakit ini adalah 249 sedangkan pada tahun 23 terjadi penurunan jumlah karyawan menjadi 239. Terjadi peningkatan retensi karyawan sebesar 4 %. Sehingga Rumah Sakit Graha Husada belum secara maksimal mempertahankan karyawannya. Akan tetapi di indikator produktifitas karyawan terjadi peningkatan, hal ini membuktikan bahwa karyawan bekerja dengan semangat dan etos kerja yang tinggi walaupun nilai kepuasan karyawan masih belum memuaskan. 5..5 Hasil Pengukuran Kinerja RS Graha Husada Secara Keseluruhan Hasil pengukuran kinerja secara keseluruhan menunjukkan bahwa kinerja RS Graha Husada sudah dapat dikatakan cukup baik dilihat dari keempat perspektif tersebut yakni perspektif keuangan, konsumen, proses bisnis internal serta

7 pertumbuhan dan pembelajaran. Berikut ini hasil rekapitulasi pengukuran kinerja secara keseluruhan dengan menggunakan balanced scorecard yang sudah didapat. Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Analisis Pengukuran Kinerja Menggunakan Balanced Scorecard pada RS Graha Husada Tahun 22-23 No Jenis Variabel 22 23 Nilai Skor I Kinerja Keuangan : Current Ratio Quick Ratio TDER TDAR ROA Rata - Rata Hasil Kinerja 2,3,49 62% 6,8 %,3,5, 29% 56,4 % 9,5 Cukup Cukup,6 II Kinerja Konsumen : Kepuasan Konsumen III Kinerja Bisnis Internal : Kunjungan Rawat Jalan Kunjungan Rawat Inap ALOS BOR TOI BTOR GDR NDR Rata - rata hasil kinerja IV Kinerja Pertumbuhan dan Pembelajaran : Kepuasan Karyawan Retensi Karyawan Produktifitas Karyawan 35.62 orang 3.698 orang 6 hari 6,9 % 8 hari 3,8 kali orang 7 orang - 249 Rp.524.377 / karyawan 47.598 orang 4.32 orang 5 hari 48 % 5 hari 36 kali 3 orang 2 orang - 239 Rp.44.59 / karyawan Cukup Kurang Kurang Kurang Cukup Cukup Kurang - - -,2 Rata - rata hasil kinerja Cukup Total Skor 5 Rata - Rata Penilaian Cukup,29 -

7 Gambar 5. Kurva Kinerja Rumah Sakit Graha Husada Kurang baik Cukup - -,4,29,4 Sumber : Mulyadi, 2 Langkah selanjutnya adalah menentukan batas daerah kurang, cukup dan, baik. Kinerja secara keseluruhan perusahaan dikatakan kurang baik apabila skor berada dikisaran -,4 sampai -. Kinerja dikatakan cukup baik adalah jika skor berada di angka,4 sampai -,39, dan dikatakan baik apabila skor berada dikisaran nilai sampai dengan,4. Dengan demikian dapat diartikan bahwa Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung apabila menerapkan balanced scorecard akan terletak di daerah cukup baik karena,29 terletak diantara,4 sampai -,39. Banyak hal yang harus dievaluasi RS Graha Husada agar ke depannya rumah sakit ini bisa beroperasi secara maksimal dan seluruh sumber daya dapat dioptimalkan agar seluruh perspektif kinerja yang terdapat di rumah sakit dapat berjalan sesuai tujuan rumah sakit.

72 5.2 Saran. Pihak RS Graha Husada disarankan menggunakan balanced scorecard untuk mengevaluasi kinerjanya untuh tahun - tahun ke depan. Selain itu, RS Graha Husada harus lebih lagi mempertimbangkan penggunaan dana anggaran belanja seefisien mungkin, dan mengurangi pengeluaran yang bersifat pemborosan atau kurang memiliki manfaat. 2. Karyawan harus lebih diapresiasi agar lebih puas dalam bekerja dengan meningkatkan gaji dan mempermudah promosi jabatan bagi karyawan yang berprestasi. Kemudian memberikan jaminan kesehatan kepada kepada karyawan, menempatkan karyawan sesuai dengan pendidikan terakhirnya serta memberikan kepelatihan yang materinya sesuai dengan bidang pekerjaannya. Dan hal penting lainnya adalah Rumah Sakit Graha Husada diwajibakan untuk bekerjasama dengan banyak asuransi atau lembaga penjamin kesehatan swasta lainnya agar tingkat kunjungan rawat jalan dan inap serta indikator lainnya di perspektif proses bisnis internal dapat mencapai standar idealnya.