PENGARUH PERBEDAAN PANJANG POROS SUATU BENDA TERHADAP KECEPATAN SUDUT PUTAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP MATERI : DINAMIKA ROTASI

dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi sekitar 9, 8 m/s².

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

BAB 13 MOMEN INERSIA Pendahuluan

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN

FIsika DINAMIKA ROTASI

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)

FISIKA XI SMA 3

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 5 MOMEN INERSIA

C. Momen Inersia dan Tenaga Kinetik Rotasi

Dari gamabar diatas dapat dinyatakan hubungan sebagai berikut.

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

SOAL DINAMIKA ROTASI

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Momen inersia yaitu ukuran kelembapan suatu benda untuk berputar. Rumusannya yaitu sebagai berikut:

SOAL SOAL FISIKA DINAMIKA ROTASI

Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar

Bab VI Dinamika Rotasi

5. Tentukanlah besar dan arah momen gaya yang bekerja pada batang AC dan batang AB berikut ini, jika poros putar terletak di titik A, B, C dan O

BAB 1 Keseimban gan dan Dinamika Rotasi

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

a. Hubungan Gerak Melingkar dan Gerak Lurus Kedudukan benda ditentukan berdasarkan sudut θ dan jari jari r lintasannya Gambar 1

MAKALAH MOMEN INERSIA

Satuan dari momen gaya atau torsi ini adalah N.m yang setara dengan joule.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 2 PESAWAT ATWOOD

Fisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi

BAB DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

BAB IV HASIL PENELITIAN

Dinamika Rotasi 1. Dua bola bermassa m 1 = 2 kg dan m 2 = 3 kg dihubungkan dengan batang ringan tak bermassa seperti pada gambar.

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Vektor

Gambar 7.1 Sebuah benda bergerak dalam lingkaran yang pusatnya terletak pada garis lurus

Pengertian Momen Gaya (torsi)- momen gaya.

Mengukur Kebenaran Konsep Momen Inersia dengan Penggelindingan Silinder pada Bidang Miring

bermassa M = 300 kg disisi kanan papan sejauh mungkin tanpa papan terguling.. Jarak beban di letakkan di kanan penumpu adalah a m c m e.

Momen Inersia. distribusinya. momen inersia. (karena. pengaruh. pengaruh torsi)

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

DEPARTMEN IKA ITB Jurusan Fisika-Unej BENDA TEGAR. MS Bab 6-1

4 I :0 1 a :4 9 1 isik F I S A T O R A IK M A IN D

3.6.1 Menganalisis momentum sudut pada benda berotasi Merumuskan hukum kekekalan momentum sudut.

Saat mempelajari gerak melingkar, kita telah membahas hubungan antara kecepatan sudut (ω) dan kecepatan linear (v) suatu benda

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

(translasi) (translasi) Karena katrol tidak slip, maka a = αr. Dari persamaan-persamaan di atas kita peroleh:

Jadi momentum anguler adalah jumlah momen dari momentum linear jika sumbu putar sistem berhimpit.

JURNAL PRAKTIKUM GERAK LURUS BERATURAN DAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN ANGGI YUNIAR PUTRI KELOMPOK IF2B

MAKALAH MOMEN GAYA. Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Mekanik. Disusun Oleh: 1.Heri Kiswanto 2.M Abdul Aziz

MATERI PELATIHAN GURU FISIKA SMA/MA

1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood.

RENCANA PEMBELAJARAN GERAK ROTASI UNTUK SMU KELAS 2 SEMESTER 2. Disusun Oleh SAEFUL KARIM

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

Antiremed Kelas 11 FISIKA

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

GURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1

Antiremed Kelas 11 FISIKA

GuruMuda.Com. Konsep, Rumus dan Kunci Jawaban ---> Alexander San Lohat 1

Gerak rotasi: besaran-besaran sudut

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR MOMEN INERSIA. Tanggal percobaan: Selasa, 15 November Tanggal pengumpulan: Minggu, 20 November 2016

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

MODUL. DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA MATARAM SMA NEGERI 1 MATARAM JL. PENDIDIKAN NO. 21 TELP/Fax. (0370) MATARAM

CONTOH SOAL & PEMBAHASAN

PAPER FISIKA DASAR MODUL 7 MOMEN INERSIA

v adalah kecepatan bola A: v = ωr. Dengan menggunakan I = 2 5 mr2, dan menyelesaikan persamaanpersamaan di atas, kita akan peroleh: ω =

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

PESAWAT ATWOOD. Kegiatan Belajar 1 A. LANDASAN TEORI

PERCOBAAN GERAK PARABOLA DENGAN PAPAN SELUNCUR

Smart Solution TAHUN PELAJARAN 2012/201 /2013. Pak Anang. Disusun Per Indikator Kisi-Kisi UN Disusun Oleh :

GERAK BENDA TEGAR. Kinematika Rotasi

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan

KHAIRUL MUKMIN LUBIS IK 13

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA

Treefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa WhatsApp:

SOAL TRY OUT FISIKA 2

Berdasarkan lintasannya, benda bergerak dibedakan menjadi tiga yaitu GERAK MELINGKAR BERATURAN

BENDA TEGAR FISIKA DASAR (TEKNIK SISPIL) Mirza Satriawan. menu. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

Hukum Newton dan Penerapannya 1

BAB IX MEKANIKA BENDA TEGAR

PHYSICS SUMMIT 2 nd 2014

GERAK MELINGKAR B A B

Statika. Pusat Massa Dan Titik Berat

SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FISIKA

K13 Antiremed Kelas 11 Fisika

A. Tujuan. 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood.

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas

Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI

SILABUS ROTASI BENDA TEGAR UNTUK SMU KELAS 2 SEMESTER 2. Disusun Oleh SAEFUL KARIM

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI

PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

FISIKA I. OSILASI Bagian-2 MODUL PERKULIAHAN. Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik sederhana

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

SASARAN PEMBELAJARAN

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI II LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS JILID I ROSYID ADRIANTO

SOAL MID SEMESTER GENAP TP. 2011/2012 : Fisika : Rabu/7 Maret 2012 : 90 menit

: Jenis Keseimbangan

KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014

MENERAPKAN HUKUM GERAK DAN GAYA

Transkripsi:

PENGARUH PERBEDAAN PANJANG POROS SUATU BENDA TERHADAP KECEPATAN SUDUT PUTAR Sri Jumini 1, Lilis Muhlisoh 2 1,2) Prodi Pendidikan Fisika, FITK UNSIQ Wonosobo jawa Tengah Email : umyfadhil@yahoo.com ABSTRAK Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh panjang poros ( r ) suatu benda terhadap besarnya kecepatan sudut (ω ). Penelitian dilakukan dengan merangkai alat berupa tongkat yang diikat dengan tali dalam posisi tongkat horizontal. Dengan mengubah-ubah panjang poros, dan memutarnya 10 kali, serta mengukur waktu yang dibutuhkan dengan stopwatch. Frekuensi yang didapatkan digunakan untuk menganalisis kecepatan sudut. Setelah itu menghitung momen inersia dengan variasi panjang poros, kemudian menghitung momentum sudut dan yang terakhir menganalisis hubungan antara panjang poros dengan kecepatan sudut dengan teknik analisis regresi linear. Berdasarkan percobaan, didapatkan variasi panjang poros berpengaruh terhadap kecepatan sudut. Semakin besar panjang poros suatu benda maka kecepatan sudut semakin kecil dan didapat nilai seberapa besar panjang poros mempengaruhi kecepatan sudut yaitu dan diperoleh R 2 = 0,8 = 80 %, dari grafik didapatkan gradient bernilai negatif yang menunjukkan bahwa panjang poros berbanding terbalik dengan kecepatan sudut. Kata Kata Kunci: panjang poros, frekuensi, momen inersia, kecepatan sudut. A. Pendahuluan Dinamika rotasi adalah materi fisika yang banyak sekali penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya pada saat membuka pintu rumah. Apabila dilihat pintu rumah dimana untuk membukanya terdapat pemutar dengan silinder batang, sehingga apabila batang silinder tersebut diputar, maka pintu akan terbuka. Pintu ini terbuka tidak lain karena adanya momen yang timbul akibat gaya yang diberikan yang disebut dengan torsi atau momen gaya (τ ). Papan nama atau suatu lampu gantung bisa dihitung seberapa besar gaya tegangan tali yang dibutuhkan agar papan nama atau lampu tersebut dapat terpasang dengan baik, dan aman. Seorang penari balet dan peloncat indah dapat menari ataupun meloncat dengan indah tanpa cidera, dengan memanfaatkan konsep kekekalan momentum sudut. Contoh diatas menunjukkan bahwa betapa sangat dibutuhkan pemahaman yang baik tentang dinamika rotasi. Untuk itu dilakukan penelitian yang membuktikan hubungan antara momen inersia melalui panjang poros dengan kecepatan sudut. suatu benda yang bergerak melingkar. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan teori yang sudah ada, sehingga lebih yakin, dan lebih mudah mentransfer ke peserta didik. Konsep dasar dinamika rotasi merupakan konsep yang abstrak, sehingga untuk memahaminya peserta didik merasa kesulitan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu diberikan rangsangan yang bisa meningkatkan daya imaginasi anak untuk menangkap sesuatu hal yang bersifat abstrak. Rangsangan tersebut bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satu diantaranya yaitu dengan mengajak peserta didik untuk melakukan praktik langsung tentang konsep yang ingin disampaikan. Praktikum yang dilaksanakan tidak harus menggunakan alat-alat canggih yang harganya mahal, tetapi bisa dari peralatan yang sederhana. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti mencoba membuat alat peraga sederhana untuk membantu pemahaman siswa tentang konsep dasar dinamika rotasi dengan 133

melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh perbedaan panjang poros suatu benda terhadap kecepatan sudut. B. Kajian Pustaka 1. Momen Gaya (τ ) Momen gaya atau torsi adalah keefektifan sebuah gaya yang bekerja pada suatu benda untuk memutar benda tersebut terhadap suatu titik poros tertentu. 1 Torsi (momen gaya) sama dengan gaya pada gerak translasi. Torsi menunjukkan kemampuan sebuah gaya untuk membuat benda melakukan gerak rotasi. Torsi dilambangkan dengan τ (huruf kecil dari abjad yunani tau). Hasil kali antara gaya dan lengan gaya dikenal dengan julukan torsi atau momen gaya. Secara matematis : karena, torsi juga bisa dirumuskan : Keterangan : τ = Torsi (Nm) F = gaya (N) r = lengan momen (m) θ = sudut antara gaya dan lengan gaya 2. Momen Inersia Setiap benda memiliki kuantitas yang mewakili keadaan benda tersebut. Massa suatu benda mewakili kelembaman benda ketika benda bergerak translasi 2. Pada saat benda bergerak rotasi massa tidak lagi mewakili kelembaman benda, karena benda yang bergerak rotasi terikat dengan suatu poros tertentu yang mana keadaan ini tidak dapat diabaikan. Keadaan ini mengharuskan adanya suatu kuantitas baru yang mewakili kelembaman benda yang bergerak rotasi. Besaran yang mewakili kelembaman benda yang bergerak rotasi dinamakan momen inersia (momen kelembaman) dan dilambangkan dengan I. Pernyataan untuk momen inersia muncul dari analogi hukum Newton kedua untuk gerak rotasi 3. Momen inersia adalah perkalian massa dengan kuadrat jarak benda ke poros. Persamaan ini dapat diperluas untuk sistem benda yang berotasi maupun untuk benda dengan bentuk tertentu. Momen inersia untuk sistem dengan beberapa benda yang berputar bersama dapat ditinjau sebagai penjumlahan dari tiap-tiap massa tersebut 4. Adapun untuk benda-benda dengan bentuk tertentu perhitungan momen inersianya menjadi lebih kompleks dan lebih mengarah persoalan matematis. Secara sederhana kita dapat menulis pada persamaan momen inersia berbagai bentuk benda tegar sebagai integral kuadrat jari-jari terhadap massa. Momen Inersia Benda yang Bentuknya Beraturan Selain bergantung pada sumbu rotasi, Momen Inersia (I) setiap partikel juga bergantung pada massa (m) partikel itu dan kuadrat jarak (r 2 ) partikel dari sumbu rotasi 5. Total massa semua partikel yang menyusun benda = massa benda itu. Persoalannya, jarak setiap partikel yang menyusun benda tegar berbeda-beda jika diukur dari sumbu rotasi. Ada partikel yang berada di bagian tepi benda, ada partikel yang berada dekat sumbu rotasi, ada partikel yang sembunyi di pojok bawah, ada yang terjepit di tengah. Silinder Batang pejal yang panjangnya L (sumbu rotasi terletak pada pusat ) Jika momen inersia benda terhadap pusat massa I pm diketahui, maka momen inersia benda terhadap sembarang sumbu yang paralel dengan sumbu pusat massa dapat dihitung dengan 134

menggunakan teori sumbu paralel yang menyatakan : Dengan d adalah jarak dari sumbu pusat massa ke sumbu paralel, dan M adalah massa benda. 3. Momentum Sudut ( L ) Setiap benda yang bergerak memiliki momentum. Benda yang bergerak translasi mempunyai momentum linear yang besarnya merupakan perkalian antara massa benda dengan kecepatan linearnya ( ). Demikian halnya pada gerak rotasi, kita dapat menuliskan pernyataan untuk momentum sebagai perkalian momen inersia dengan kecepatan sudutnya ω yang disebut momentum sudut. Secara matematis : C. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode eksperimen dengan teknik analisis data menggunakan teknik analisis regresi Linear 6 dengan rumus sehingga didapat persamaan diperoleh berapa % panjang poros mempengaruhi kecepatan sudut putar. 1. Tahap Eksperimen Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : balok kayu, seutas tali elastis, tongkat kayu, stopwatch, dan penggaris. 2. Prosedur Eksperimen Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam eksperimen pada penelitian ini adalah sebagai berikut 7 : a. Menyiapkan semua peralatan seperti yang ditunjukkan dalam gambar 1. b. Memasang tali elastis pada kedua tongkat penahan sehingga tali menjadi dua bagian dan masing-masing ujungnya ditarik oleh tongkat penahan tersebut. c. Memasang tongkat kayu panjang 60 cm yang sudah diketahui massanya di tengahtengah tali elastis dengan poros ½ panjang tongkat. d. Memutar tongkat tersebut sepuluh kali putaran. e. Menghitung waktu yang dibutuhkan agar tongkat kembali seperti semula menggunakan stopwatch. f. Mengulangi langkah 3-5 dengan poros 1/3 panjang poros, ¼ panjang poros, 1/5 panjang poros dan 1/6 panjang poros. D. Hasil Penelitian dan Pembahasan Setelah dilakukan eksperimen, didapatkan data untuk mengetahui pengaruh perbedaan panjang poros terhadap kecepatan sudut sebagai berikut : 1. Deskripsi Data Tabel 1. Data Pengamatan Momentum Sudut Panjang tongkat kayu (l) = 0,6 m, massa (m) = 0,2 kg, banyak putaran (n) = 10 kali No. l t ƒ ω I L 1 0,3 3,0 3,33 20,9 0,006 0,1 2 0,2 4,0 2,50 15,7 0,008 0,1 3 0,15 4,3 2,33 14,6 0,011 0,1 4 0,12 4,6 2,17 13,6 0,013 0,1 Gambar 1. Peraga sederhana Dinamika Rotasi 5 0,1 4,9 2,04 12,8 0,014 0,1 135

Dari tabel 1 terlihat bahwa dengan panjang poros semakin diperpendek didapatkan nilai kecepatan sudut yang semakin besar. Maka semakin panjang poros batang dari titik tumpu kecepatan berputar batang akan semakin lambat. Dan sebaliknya makin pendek panjang poros dari titik tumpu kecepatan putar batang akan semakin besar, ditunjukkan dengan kecepatan sudut yang semakin besar. 2. Hasil Analisis data Berdasarkan data percobaan pada tabel 1 dilakukan perhitungan menggunakan analisis regresi untuk mendapatkan hubungan antara panjang poros dan kecepatan sudut sebagai berikut. Tabel 2. Hubungan antara Panjang Poros dan Kecepatan Sudut No 1. 0,30 0,12 0,09 0,02 0,04 0,001 0,114 0,001 2. 0,20 0,12 0,04 0,02 0,03 0,001 0,146 0,00002 3. 0,15 0,15 0,02 0,02 0,02 0,000 0,162 0,0001 4. 0,12 0,17 0,01 0,03 0,02 0,000 0,172 0,0004 5. 0,10 0,18 0,01 0,03 0,02 0,000 0,178 0,0007 Σ 0,87 0,75 0,18 0,12 0,12 0,002 0,772 0,0022 0,17 0,15 0,04 0,02 0,03 0,000 0,154 0,0004 tidak dapat diterangkan oleh model yang kita gunakan. Sisa 20 % ini mungkin disebabkan oleh faktor lain yang gagal diperhitungkan dalam model diantaranya gesekan udara dan keelastisan karet. 0.2 0.15 0.1 0.05 0 Hubungan Panjang Poros dan Momentum Sudut 0.1 0.12 0.15 0.2 0.3 Y = 0,21-0,32x R 2 = 0,8 Y Values Gambar 2. grafik Hubungan antara l dan L Dari hasil analisis data regresi di atas, pada grafik terbentuk suatu garis dengan gradien negatif. Artinya bahwa hubungan antara panjang poros dan kecepatan sudut berbanding terbalik. Jika panjang poros besar, maka kecepatan sudut kecil. Artinya semakin panjang Keterangan : poros batang dari titik tumpu kecepatan = panjang poros berputar batang akan semakin lambat. Dan = momentum sudut sebaliknya makin pendek panjang poros dari titik tumpu kecepatan putar batang akan semakin besar, ditunjukkan dengan kecepatan sudut yang semakin besar. Perubahan panjang poros ini dilakukan dengan mengubah-ubah letak tali pengikat tongkat dari 1/3 panjang poros, ¼ panjang poros, 1/5 panjang poros dan 1/6 panjang poros. Di dapatkan hasil analisis hubungan panjang poros dan momentum sudut berbanding terbalik. Hal ini sesuai dengan persaman: L = Iω. Persamaan ini dapat dituliskan dalam format hukum Newton II untuk benda berotasi, τ = Iα yang dapat Dari analisis regresi didapat nilai seberapa besar panjang poros mempengaruhi ΔL dituliskan dalam momentum sudut besarnya momentum sudut yaitu τ =. Δ t dan diperoleh ΔL R 2 Persamaan = 80 %, artinya 80 % dari seluruh variasi τ = merupakan kasus Δ t total y diterangkan oleh regresi atau data x, dan khusus persamaan L = Iω, jika momen inersia masih ada sekitar 20 % lagi dari variasi y yang 136

tetap. Jika torsi tota Στ l pada benda sama ΔL dengan nol, maka juga sama dengan nol. Δt Yaitu L tidak berubah. Hal ini merupakan hokum kekekalan momentum sudut untuk benda yang berotasi yang berbunyi momentum sudut total pada benda yang berotasi tetap konstan, jika torsi total yang bekerja padanya sama dengan nol. Jika ada torsi total nol yang bekerja pada sebuah benda, dan benda tersebut berotasi pada sumbu yang tetap atau sumbu yang melalui pusat massanya sedemikian sehingga arahnya tidak berubah dapat dituliskan: I I1ω1 = I2ω2 atau I ω = ω 1 2 2 1 I1 ω2 Dari persamaan = terlihat hubungan I2 ω1 yang berbanding terbalik antara momen inersia dengan kecepatan sudut putar suatu benda. Hukum kekekalan momentum sudut ini banyak menjadi dasar dalam berbagai kejadian dalam kehidupan sehari-hari. Misal seorang penari balet sedang melakukan putaran diujung jari kakinya. Ia berotasi dengan laju yang relative lambat dengan lengan yang terentang, tetapi ketika ia menekuk tangan ke tubuhnya, ia akan berputar lebih cepat. Hal ini sesuai dengan 2 definisi momen inersia I =Σ mr. Jika tangan ditekuk, maka akan lebih dekat dengan pusat poros, r untuk lengan diperkecil, sehingga momen inersia mengecil. Karena momentum susudut L = Iω bersifat kekal, jika I berkurang, maka kecepatan sudut ω bertambah. Jika penari balet tersebut memperkecil momen inersianya dua kali, maka kecepatan putarnya akan bertambah dua kali lipat. Demikian juga dengan peloncat indah. Dorongan pada saat meninggalkan papan memberikan momentum sudut awal disekitar pusat massanya. Ketika ia menggulung tubuhnya, ia akan berotasi lebih cepat. Dengan meluruskan badannya kembali, ia telah menaikkan momen inersianya, yang berarti mengurangi kecepatan sudut putarnya, baru kemudian masuk ke air. Hal ini berlaku untuk momentum sudut kekal, yang disebabkan torsi total yang nol, akan tetapi total gayanya tidak nol. E. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa variasi panjang poros berpengaruh terhadap kecepatan sudut. Semakin besar panjang poros suatu benda maka momentum sudut semakin kecil dan didapat nilai seberapa besar panjang poros mempengaruhi kecepatan sudut yaitu dan diperoleh R 2 = 0,8 = 80 %. Sebaiknya dalam setiap pelaksanaan pembelajaran fisika yang berhubungan dengan konsep dasar fisika, dijelaskan dengan menggunakan alat peraga agar peserta didik lebih cepat memahami konsep dasar yang ingin disampaikan. F. Daftar Pustaka [1] Umar, Efrizon. 2008. Buku Pintar Fisika. Jakarta : Media Pusindo. [2] Giancoli. 2001. FISIKA Edisi kelima Jilid 2. Jakarta : Erlangga. [3] Bueche, Frederick J. Dan Eugene Hecht. 2006. FISIKA UNIVERSITAS Edisi Kesepuluh. Jakarta : Erlangga. [4] Tipler, P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik jilid 1 (terjemahan). Jakarta : Erlangga. [5] Resnick, Halliday. 2001. Fisika Jilid 1 edisi ketiga. Jakarta : Erlangga. [6] Budiono. 2008. Statistika untuk Penelitian. Surakarta [7] Hidayanti, Nur. 2011. Penggunaan Alat Peraga Sederhana pada Materi Momen Gaya. 137

Nama Penanya Pertanyaan Jawaban : Widodo / UAD : 1. Apakah Kemantapan atau kesahihan 2.Kalau yang saya usulkan pakai maks 3 : Masalahnya di jumlah Nama Penanya Pertanyaan Jawaban : Jayus STKIP Surya : 1. Elastisitas karet? 2. Bagaimana Posisi tegaknya? : masukan diterima 138