BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menitikberatkan pada pengujian hipotesis yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampling tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan, (Sugiyono,2007:08) Penelitian yang dilakukan menggunakan metode survei, bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah besar variabel mengenai sejumlah besar individu melalui alat pengukur wawancara berupa daftar pertanyaan yang berbentuk kuesioner. 3.1.2 Gambaran Populasi Menurut Sugiyono (2007:72) definisi populasi : Wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berkenaan dengan itu, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah yang pernah melakukan permintaan kredit pada PT Bank BTN (Persero) Cabang Sidoarjo 3.2 Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non random sampling, dimana tidak semua individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk ditugaskan menjadi anggota sampel. Selain itu, juga ditentukan 44
berdasarkan sampling aksidental. Menurut Sugiyono (2007: 77), sampling aksidental adalah penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel apabila di pandang konsumen yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Menurut Ferdinand (2000;43), ukuran sampel yang sesuai untuk digunakan dalam penelitian adalah antara 100 s/d 200. Apabila ukuran sampel menjadi terlalu besar, misalnya lebih dari 400, maka metode menjadi sangat sensitif sehingga sulit untuk mendapatkan ukuran ukuran goodness of-fit yang baik. Menurut Hair et al (2001), bahwa sampel yang representatif untuk digunakan dalam penelitian minimal 100 responden. 3.3 Teknik Pengumpulan Data 1. Studi Kepustakaan (Library Research) Adalah cara perolehan data dengan membaca, mempelajari, dan memahami dari buku literatur atau sumber lainnya yang ada di perpustakaan guna menunjang pengumpulan data perusahaan. Maka diperlukan metode kepustakaan, dimana literatur tersebut berhubungan dengan permasalahan. 2. Studi Lapangan (Field Research) Adalah suatu metode penelitian dengan mengadakan penelitian langsung pada obyek penelitian. Dalam hal ini adalah seluruh nasabah yang pernah melakukan permintaan kredit pada PT Bank BTN (Persero) Cabang Ahmad Yani Sidoarjo. Penelitian lapangan ini dapat dilakukan dengan cara, antara lain 45
a. Wawancara / Interview Yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan wawancara langsung kepada objek yang diteliti atau pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini pihak yang berkepentingan adalah yang pernah melakukan permintaan kredit pada PT Bank BTN (Persero) Cabang Ahmad Yani Sidoarjo. b. Kuesioner Yaitu peneliti menyebarkan kuesioner atau pertanyaan tertulis (angket) yang telah ditetapkan kepada responden untuk dijawab guna memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pengukuran dan pembobotan nilai kuesioner menggunakan skala likert. Rentang nilai yang digunakan adalah 4 sampai dengan 1, bentuk jawaban yang berbeda-beda. Tergantung dari definisi operasional, tetapi range nilainya sama. Berikut skala untuk pengukurannya (kuesioner terlampir) adalah sebagai berikut : a. Sangat Berpengaruh = Nilai 4 b. Berpengaruh = Nilai 3 c Kurang Berpengaruh = Nilai 2 d. Sangat Kurang Berpengaruh = Nilai 1 3.4 Variabel dan Definisi Operasional Variabel 3.4.1 Variabel Variabel adalah sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan 46
ditarik kesimpulannya. Berdasarkan uraian mengenai permasalahan hipotesis yang diajukan, maka variabel yang dianalisa dikelompokkan sebagai berikut : 1. Variabel bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi atau penyebab timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebas yang ditelliti adalah bauran pemasaran jasa meliputi ; products (X 1 ), pricing (X 2 ), place (X 3 ), promotion (X 4 ), people (X 5 ), physical evidence (X 6 ), process (X 7 ) dan customer service (X 8 ) 2. Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah : Y = Keputusan Nasabah 3.4.2 Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Variabel adalah definisi yang diberikan pada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan suatu operasional yang digunakan untuk mengukur variabel tersebut. Sesuai dengan topik pembahasan, tujuan dan kegunaan penelitian serta melihat masalah yang dihadapi perusahaan, agar dapat menjelaskan pengertian terhadap apa yang dimaksud. Maka penulis akan menguraikan secara singkat mengenai variabel-veriabel yang akan diamati. Adapun variabel yang ada dalam penelitian ini yaitu : 1. Faktor Products (X 1 ) Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,digunakan, pasar sebagai pemenuhan kebutuhannya. Variabel ini diukur dari indikator antara lain : 47
a. Kredit Cepat dan Aman. b. Sistem Angsuran Kredit. 2. Faktor Pricing (X 2 ) Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen yang mengambil manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh penjual dengan satuan harga yang sama terhadap semua pembeli. Variabel ini diukur dari indikator antara lain : a. Bunga ringan. b. Biaya administrasi 3. Faktor Place (X 3 ) Yaitu lokasi atau keberadaan perusahaan dalam rangka menyediakan produk dan jasa sebuah perusahaan Variabel ini diukur dari indikator antara lain : a. Mudah dijangkau. b. Dekat dengan jalan umum 4. Faktor Promotion (X 4 ) Adalah aktivitas pemasaran yang dilakukan perusahaan untuk menginformasikan, menonjolkan, ataupun membujuk konsumen untuk mengetahui, tertarik, dan melakukan aktivitas. Variabel ini diukur dari indikator antara lain : a. Brosur. b. Papan nama. c. Mulut ke mulut 48
5. Faktor People (X 5 ) Merupakan semua pelaku yang memainkan peranan pada perusahaan dalam penyajian produk atau jasa. Variabel people dalam penelitian ini diukur dari indikator : a. Keramahan karyawan bagian administrasi. b. Cekatan dan terapil melayani nasabah. 6. Faktor Physical evidence (X 6 ) Adalah lingkungan fisik dimana jasa disampaikan dan dimana perusahaan dan konsumennya berinteraksi Variabel physical evidence dalam penelitian ini diukur dari indikator : a. Penampilan para karyawan yang rapi b. Tersedianya ruang tunggu yang nyaman dan sejuk. c. Tersedianya Polisi dan satpam sebagai penjamin keamanan. 7. Faktor Process (X 7 ) Yaitu semua prosedur, mekanisme dimana jasa disampaikan yang merupakan sistem penyajian atau operasi jasa. Variabel process dalam penelitian ini diukur dari indikator : a. Kecepatan melayani nasabah. b. Kecepatan proses pencairan kredit. c. Pelayanan informasi tentang batas waktu, jatuh tempo pembayaran. 8. Faktor Customer service (X 8 ) Kegiatan pelayanan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain disertai kemudahan-kemudahan dan memenuhi segala kebutuhan mereka. Variabel customer service dalam penelitian ini diukur dari indikator : 49
a. Penanganan keluhan nasabah b. Adanya pelayanan informasi. 9. Keputusan Nasabah (Y) Merupakan proses pengambilan keputusan oleh nasabah untuk melakukan permintaan kredit pada PT Bank BTN (Persero) Cabang Ahmad Yani Sidoarjo Variabel keputusan nasabah dalam penelitian ini diukur dari indikator : Adapun indikasi dari variabel ini adalah : a. Keputusan konsumen berkaitan dengan proses pemberian kredit b. Keputusan konsumen berkaitan dengan pelayanan c. Keputusan konsumen berkaitan dengan tingkat suku bunga 3.5 Teknik Analisis Data Analisis data merupakan kegitan mengelola data yang dikumpulkan baik dari lapangan maupun kepustakaan yang menjadi perangkat hasil dari penemuan baru maupun bentuk pembuktian dari hipotesis. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis permasalahan dengan cara memberikan uraian dengan mendasarkan pada teori yang ditemukan dan tidak menggunakan angka atau rumus. Sedangkan analisis kuantitatif menggunakan analisa statistik yang dimana teknik analisa yang digunakan dapat membuktikan hipotesis didalam penelitian. 50
3.5.1 Uji Instrumen 1. Uji Validitas a. Pengertian Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan keaslian atau kevalidtan suatu instrumen. Instrumen penelitian dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan, serta dapat mengungkapkan data variabel yang akan diteliti secara tepat. Untuk itu valid tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu atau tidak alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki. Jadi uji validitas merupakan alat ukur untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Oleh sebab itu alat ukur yang valid akan memiliki varian kesalahan yang rendah, sehingga diharapkan alat ukur tersebut akan dipercaya, bahwa angka yang dihasilkannya merupakan angka yang sebenarnya. b. Rumus Menurut Arikunto, (2005:162) rumus yang digunakan untuk menguji validitas dengan menggunakan teknik korelasi product moment, sebagai berikut : r xy = N xy ( x) ( y) [N x 2 ( x 2 )][N y 2 ( y 2 )] Dimana : r xy = Koefisien korelasi product moment x dan y N = Banyaknya sampel x = Skor dari tes pertama (instrument A) y = Skor dari tes kedua (instrument B) 51
c. Langkah-langkah Pengujian Adapun langkah-langkah pengujian sebagai berikut : Strategi yang berkaitan dengan isi Strategi yang berkaitan dengan kriteria Strategi yang berkaitan dengan kontraks d. Kriteria Pengujian Jika korelasi (r) yang diperoleh daripada koefisien di tabel nilai nilai kritis r, yaitu pada taraf signifikan 5% / 1% instrument yang diujicobakan tersebut dapat dinyatakan valid. Namun harus dicatat bahwa salah satu alat tes yang dipergunakan sebagai pembanding. Jadi bukan alat yang sedang diujicobakan harus terlebih dahulu dinyatakan valid. Nuergiyantoro et al (2000:298). 2. Uji Reliabilitas a. pengertian Reliabilitas dapat diartikan tentang sejauh mana suatu pengukuran dapat memberikan suatu hasil yang relatif sama jika dilakukan pengukuran kembali pada subjek penelitian yang sama, relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan perbedaan kecil di antara hasil beberapa kali pengukuran, atau dengan kata lain jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu. b. Rumus Menurut Ghozali (2006:42) nilai reliabilitas dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 52
Dimana : k = Banyaknya belahan tes = Varian belahan j = Varian skor tes c. Langkah-langkah Pengujian Adapun langkah-langkah pengujian sebagai berikut : Reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan cara one shot method atau pengukuran sekali saja. d. Kriteria Pengujian Teknik yang digunakan untuk mengukur reliabilitas adalah dengan menggunakan rumus alpha cronbach. Suatu konstruk atau variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60. Imam Ghozali, (2006:42). 3.5.2 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas a. Pengertian Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dan model regresi yang baik adalah yang berdistribusi normal, (Ghozali,2006:110). b. Langkah-langkah 53
Penelitian ini menggunakan plot probabilitas normal (normal probability plot) untuk menguji kenormalitasan. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dan grafik normal. c. Dasar Pengambilan Keputusan Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2. Uji Multikolinearitas a. Pengertian Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Apabila terjadi multikolinier, maka koefisien regresi dari variabel bebas tidak dapat ditentukan dan standar error tidak dapat ditentukan. (Ghozali, 2006:91). b. Identifikasi Multikolinieritas Multikolinier dapat diidentifikasi dengan cara membuat corelation matrix untuk semua variabel bebas dengan bantuan program komputer yang akan menunjukkan koefisien korelasi sederhana variabel bebas satu dengan yang lain. c. Kriteria Keputusan 54
Apabila terdapat koefisien korelasi yang tinggi (mendeteksi + 1 atau -1) maka terdapat masalah multikolinieritas. Untuk mendeteksi adanya gejala multikolinieritas, maka digunakan program komputer SPSS. 3. Uji Heteroskedastisitas a. Pengertian Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual terhadap satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Imam Ghozali, (2006:105). b. Pendekatan yang Dipakai Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik, yaitu grafik scatterplot. c. Kriteria Keputusan Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada berbentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah O pada Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.5.3 Analisis Regresi Linier Berganda Data yang terkumpul di analisis dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda digunakan untuk menghitung dan menganalisis data menggunakan SPSS. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu ingin mengetahui sejauh mana pengaruh faktor-faktor product, price, place, promotion, people, pyshical evidence, process, customer service terhadap keputusan nasabah atas 55
permintaan kredit pada PT Bank BTN (Persero) Cabang Sidoarjo. Model persamaan regresi dapat dirumuskan sebagai berikut : Y = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +b 4 X 4 +b 5 X 5 +b 6 X 6 +b 7 X 7 +b 8 X 8 Dimana : Y = Variabel keputuan nasabah(variabel terikat) a = Konstanta X 1 = Product (variabel bebas 1) X 2 = Price (variabel bebas 2) X 3 = Place (variabel bebas 3) X 4 = Promotion (variabel bebas 4) X 5 = People (variabel bebas 5) X 6 = Physical evidence (variabel bebas 6) X 7 = Process (variabel bebas 7) X 8 = Customer service (variabel bebas 8) 3.5.4 Uji Simultan 1. Koefisien Korelasi Simultan (Uji F) a. Pengertian Adalah suatu teknik pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh hubungan signifikansi yang sama terhadap variabel dependen. b. Rumus Pengujian terhadap pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui 56
pengujian terhadap besarnya perubahan nilai semua variabel independen dengan rumus sebagai berikut : F hitung Dimana : F hitung = F rasio / F hitung R 2 K n = Koefisien determinasi berganda = Variabel bebas (X) yang ada = Jumlah data c. Langkah-langkah Pengujian Adapun langkah-langkah pengujian sebagai berikut : H O : b 1 8 = 0; berarti product, price, place, promotion, people, pyshical evidence, process, customer service, tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel keputusan nasabah atas permintaan kredit pada PT Bank BTN (Persero) Cabang Ahmad Yani Sidoarjo. H O : b 1 8 0; berarti product, price, place, promotion, people, pyshical evidence, process, customer service, secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel keputusan nasabah atas permintaan kredit pada PT Bank BTN (Persero) Cabang Ahmad Yani Sidoarjo. d. Kriteria Pengujian Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan α = 0,05 dengan derajat bebas pembagi df 2 = k, n-k-1, dimana n : jumlah pengamatan, dan k : jumlah variabel. 57
Apabila F > 5% maka, variabel independen tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Apabila F < 5% maka, variabel independen berpengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependen. 2. Koefisien Determinasi Simultan (Uji R 2 ) a. Pengertian Analisis koefisien determinasi berganda merupakan alat untuk melihat kadar keterikatan antara variable bebas secara serempak dengan varaibel terikat. b. Rumus R 2 c. Kriteria Pengujian Jika R 2 mendekati 1 maka mempunyai korelasi atau hubungan yang sangat kuat. Jika R 2 mendekati 0 maka mempunyai korelasi atau hubungan yang sangat lemah. 3.5.5 Uji Parsial 1. Koefisien Korelasi Parsial (Uji t) a. Pengertian 58
Adalah korelasi antara sebuah variabel tidak bebas (dependen variable) dengan sebuah variabel bebas tertentu (independent variable). b. Rumus Menurut Djarwanto, (2001:184) adapun rumus perhitungan uji-t adalah sebagai berikut : t Dimana : β = Koefisien regresi SE(β) = Standar error regresi c. Langkah-langkah Pengujian Adapun langkah-langkah pengujian sebagai berikut : H O : b 1 8 = 0; berarti product, price, place, promotion, people, pyshical evidence, process, customer service, secara partial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel keputusan nasabah atas permintaan kredit pada PT Bank BTN (Persero) Cabang Ahmad Yani Sidoarjo. H O : b 1 8 0; berarti product, price, place, promotion, people, pyshical evidence, process, customer service, secara partial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel keputusan nasabah atas permintaan kredit pada PT Bank BTN (Persero) Cabang Ahmad Yani Sidoarjo. d. Kriteria Pengujian Hipotesis - Jika nilai signifikansi Uji t > 0.05, maka H 0 tidak berhasil ditolak menunjukkan variabel product, price, place, promotion, people, 59
pyshical evidence, process, customer service secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan nasabah atas permintaan kredit pada PT Bank BTN (Persero) Cabang Ahmad Yani Sidoarjo. - Jika nilai signifikansi Uji t < 0.05, maka H 0 berhasil ditolak yang menunjukkan variabel product, price, place, promotion, people, pyshical evidence, process, customer service secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah atas permintaan kredit pada PT Bank BTN (Persero) Cabang Ahmad Yani Sidoarjo. 2. Koefisien Determinasi Parsial (r 2 ) a. Pengertian Adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya prosentase variabel bebas terhadap variabel terikat yang dinyatakan oleh koefisien determinasi parsial (r 2 ) yang berarti variabel mana yang berpengaruh dominan. Djarwanto, (2001:202). b. Rumus menghitung nilai r² dengan menggunakan rumus r 2 = Dimana : r = Koefisien korelasi yang menyatakan hubungan antara x dan y x = Variabel bebas y = Variabel terikat n = Jumlah data yang diteliti c. Kriteria Pengujian 60
Jika r 2 mendekati 1, maka mempunyai korelasi atau hubungan yang sangat kuat. Jika r 2 mendekati 0, maka mempunyai korelasi atau hubungan yang sangat lemah. Interval Koefisien Korelasi Parsial Interval koefisien r Tingkat Hubungan 0,000 sampai dengan 0,199 Sangat Lemah 0,200 sampai dengan 0,399 Lemah 0,400 sampai dengan 0,599 Cukup Kuat 0,600 sampai dengan 0,799 Kuat 0,800 sampai dengan 1,000 Sangat Kuat (Sumber : Sugiono, 2007:183) 61