No. 14/02/14 Th. XVI, 16 Februari 2015 Potensi Desa (Podes) 2014 Provinsi Riau Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan hasil Podes 2014 Provinsi Riau, pada bulan April 2014 tercatat 1.835 wilayah administrasi setingkat desa yang terdiri dari 1.603 desa,dan 232 kelurahan. Pendataan Podes juga mencatat sebanyak 164 kecamatan di Provinsi Riau. Indeks Kesulitan Geografis (IKG) merupakan indeks komposit tertimbang dengan skala 0-100 yang dihitung untuk setiap wilayah pemerintahan setingkat desa. Semakin besar indeks menunjukkan tingkat kesulitan geografis yang semakin tinggi. IKG di Provinsi Riau bervariasi antar wilayah dengan rentang antara 14,38 sampai 77,64. Menurut Podes 2014 Provinsi Riau, terdapat satu desa yang berada di pulau kecil terluar yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2005 1. Jumlah wilayah administrasi menurut keberadaaan infrastruktur: Terdapat 56 desa/kelurahan (3,05%) tidak ada SD/MI. Semua kecamatan (100%) sudah tersedia Puskesmas. Sebanyak 1,143 desa/kelurahan (62,28%) tidak mempunyai pasar dengan bangunan. Sebanyak 1 desa/kelurahan (0,05%) tidak ada keluarga pengguna listrik PLN. Sebanyak 799 desa/kelurahan (43,54%) belum mempunyai penerangan di jalan utama. Sebanyak 1.793 desa/kelurahan menggunakan sarana transportasi darat, dimana 237 desa/kelurahan (13,22%) di antaranya memiliki kondisi jalan yang tidak dapat dilalui kendaraan bermotor roda 4 atau lebih sepanjang tahun. 1. Wilayah Administrasi Pemerintahan Pendataan Podes dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Podes 2014 dilaksanakan pada bulan April 2014 secara sensus terhadap seluruh wilayah administrasi pemerintahan terendah setingkat desa, yaitu desa, kelurahan, nagari, dan Unit Permukiman Transmigrasi (UPT). Wilayah setingkat desa yang didata harus memenuhi tiga syarat, yaitu: 1) mempunyai wilayah dengan batas yang jelas, 2) mempunyai penduduk yang menetap di wilayah tersebut, dan 3) mempunyai pemerintahan. Menurut Podes 2014 Provinsi Riau, tercatat sebanyak 1.835 wilayah administrasi setingkat desa yang terdiri dari 1.603 desa, dan 232 kelurahan. Selain itu, juga tercatat sebanyak 164 kecamatan. 1 Menurut PP No. 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau Kecil Terluar terdapat 92 pulau kecil terluar. Pulau kecil terluar adalah pulau dengan luas area kurang atau sama dengan 2000 km 2 yang memiliki titik-titik dasar koordinat geografis yang menghubungkan garis pangkal laut kepulauan sesuai dengan hukum internasional dan nasional. 1
12 12 Kecamatan 163 164 Desa/Kelurahan 1,835 1,655 11 152 1,604 2008 2011 2014 2008 2011 2014 2008 2011 2014 Gambar 1.1. Jumlah Kabupaten, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan Hasil Podes, 2008 2014 Tabel 1.1. Jumlah Wilayah Administrasi Pemerintahan Setingkat Desa Menurut, 2014 Desa Kelurahan Jumlah (1) (2) (3) (4) Kuantan Singingi 218 11 229 Indragiri Hulu 178 16 194 Indragiri Hilir 198 38 236 Pelalawan 104 14 118 Siak 122 9 131 Kampar 237 8 245 Rokan Hulu 147 6 153 Bengkalis 136 19 155 Rokan Hilir 167 15 182 Kepulauan Meranti 96 5 101 Pekanbaru - 58 58 Dumai - 33 33 R I A U 1.603 232 1.835 2. Indeks Kesulitan Geografis Desa Menurut Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber Dari APBN, salah satu komponen yang digunakan dalam pengalokasian dana desa adalah IKG desa. BPS telah menyusun IKG untuk seluruh wilayah pemerintahan setingkat desa (desa, nagari, dan UPT). IKG merupakan indeks komposit yang mempunyai skala dari 0 (nol) sampai 100 (seratus) dan disusun oleh tiga komponen, yaitu: 1) ketersediaan pelayanan dasar, 2) kondisi infrastruktur, dan 3) aksesibilitas/transportasi. Semakin tinggi indeks menunjukkan tingkat kesulitan geografis yang semakin tinggi. 2
Tabel 2.1.menyajikan IKG setiap provinsi. IKG terendah sebesar 14,38 yang terdapat di Desa Tanah Merah (Kabupaten Kampar) dan IKG tertinggi sebesar 77,64 yang terdapat di Desa Terusan Beringin Jaya (Kabupaten Indragiri Hilir). Nilai tengah IKG Provinsi Riau adalah sebesar 40,24. Tabel 2.1. IKG Desa Menurut Kabupaten, 2014 IKG Desa Terendah Nilai Tengah Tertinggi (1) (2) (3) (4) Kuantan Singingi 19,09 41,35 66,26 Indragiri Hulu 20,75 38,63 77,47 Indragiri Hilir 22,42 44,97 77,64 Pelalawan 20,95 43,31 62,75 Siak 16,03 39,60 58,62 Kampar 14,38 35,45 74,12 Rokan Hulu 18,99 36,78 64,16 Bengkalis 18,76 42,93 66,97 Rokan Hilir 15,24 38,85 69,91 Kepulauan Meranti 25,39 51,62 70,82 Pekanbaru - - - Dumai - - - 3. Desa/Kelurahan Terluar Menurut Podes 2014 Provinsi Riau, terdapat satu desa yang berada di pulau kecil terluar yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2005. Wilayah-wilayah tersebut terdapat di Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir. 4. Keberadaan Infrastruktur 4.1. Pendidikan Hasil Podes 2014 Provinsi Riau menunjukkan bahwa hampir semua desa/kelurahan sudah terjangkau oleh sarana pendidikan setingkat SD/MI. Hanya 3,05 persen (56 desa/kelurahan) yang tidak ada SD/MI. Untuk pendidikan menengah pertama, sebanyak 739 desa/kelurahan (40,27 persen) yang tidak ada SMP/MTs. Sarana pendidikan menengah atas tersedia di sebagian kecil wilayah kecamatan di Provinsi Riau. Dari 1.835 desa yang tercatat dalam Podes 2014, terdapat 1.338 desa yang tidak SMU/MA dan 1.630 desa yang tidak ada SMK. Secara lengkap, Data wilayah menurut keberadaan sarana pendidikan disajikan dalam gambar berikut. 3
Tabel 4.1.1. Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada SD/MI, SMP/MTs, SMU/MA dan SMK Menurut, 2014 Desa/Kelurahan yang adasd/mi Desa/Kelurahan yang Ada SMP/MTs Desa/Kelurahan yang Ada SMU/MA Desa/Kelurahan yang Ada SMK (1) (2) (3) (4) (5) Kuantan Singingi 199 86 32 9 Indragiri Hulu 184 76 32 14 Indragiri Hilir 236 174 71 15 Pelalawan 118 66 20 14 Siak 126 91 34 18 Kampar 243 147 70 19 Rokan Hulu 152 108 36 31 Bengkalis 152 96 56 18 Rokan Hilir 179 116 64 23 Kepulauan Meranti 100 65 30 7 Pekanbaru 57 43 35 27 Dumai 33 28 17 10 R I A U 1.779 1.096 497 205 4.2. Kesehatan Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat dalam memperoleh pelayanan kesehatan sesuai UUD 1945. Untuk itu, ketersediaan sarana kesehatan dasar di setiap wilayah menjadi sangat penting.podes 2014 Provinsi Riau menunjukkan bahwa di semua kecamatan telah mempunyai Puskesmas yang terletak di 229 desa/kelurahan (12,48%). 4
Tabel 4.2.1.Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Puskesmas Menurut, 2014 Desa/Kelurahan yang Memiliki Puskesmas Jumlah Persentase (1) (2) (3) Kuantan Singingi 25 10,92 Indragiri Hulu 19 9,79 Indragiri Hilir 29 12,29 Pelalawan 12 10,17 Siak 15 11,45 Kampar 36 14,69 Rokan Hulu 22 14,38 Bengkalis 16 10,32 Rokan Hilir 16 8,79 Kepulauan Meranti 10 9,90 Pekanbaru 19 32,76 Dumai 10 30,30 R I A U 229 12,48 4.3. Pasar Tersedianya sarana perdagangan seperti pasar dapat menjadi salah satu indikator kemajuan perekonomian suatu wilayah. Hasil Podes 2014 Provinsi Riau mencatat sebanyak 692 desa/kelurahan (37,71%) sudah ada pasar dengan bangunan, sebanyak 311 desa/kelurahan (16, 95%) memiliki pasar tanpa bangunan. baik pasar dengan bangunan maupun pasar tanpa bangunan. Data Persentase desa/kelurahan yang ada pasar dengan bangunan dan tanpa bangunan menurut kabupaten kota 2014 disajikan pada tabel berikut: 5
Tabel 4.3.1. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Pasar dengan Bangunan Menurut, 2014 Desa/Kelurahan yang Ada Pasar Dengan Bangunan Jumlah Persentase (1) (2) (3) Kuantan Singingi 52 22,71 Indragiri Hulu 48 24,74 Indragiri Hilir 110 46,61 Pelalawan 63 53,39 Siak 56 42,75 Kampar 96 39,18 Rokan Hulu 87 56,86 Bengkalis 52 33,55 Rokan Hilir 66 36,26 Kepulauan Meranti 24 23,76 Pekanbaru 21 36,21 Dumai 17 51,52 R I A U 692 37,71 Tabel 4.3.2. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Pasar Tanpa Bangunan Menurut, 2014 Desa/Kelurahan yang Ada Pasar Tanpa Bangunan Jumlah Persentase (1) (2) (3) Kuantan Singingi 14 6,11 Indragiri Hulu 28 14,43 Indragiri Hilir 65 27,54 Pelalawan 13 11,02 Siak 30 22,90 Kampar 43 17,55 Rokan Hulu 14 9,15 Bengkalis 22 14,19 Rokan Hilir 36 19,78 Kepulauan Meranti 15 14,85 Pekanbaru 29 50,00 Dumai 2 6,06 R I A U 311 16,95 6
4.4. Listrik Ketersediaan penerangan listrik menjadi hal yang penting untuk menunjang kemajuan suatu wilayah.tercatat sebanyak 1.301 desa/kelurahan (70,90%) telah terdapat keluarga pengguna listrik yang disalurkan oleh PLN. Selain itu, terdapat sebanyak 1 kabupaten/kota yang seluruh desa/kelurahannya telah terdapat kondisi dimana seluruh keluarga telah menggunakan listrik PLN. Kabupaten/kota tersebut, yaitu Pekanbaru. Terkait keberadaan penerangan jalan utama di desa/kelurahan, sebanyak 799 desa/kelurahan (43,54%) masih belum tersedia penerangan jalan.rokan Hilir dan Rokan Hulu adalah dua kabupaten dengan persentase tertinggi desa/kelurahan yang tidak memiliki penerangan jalan utama (di atas 13 persen).persentase desa/kelurahan menurut keberadaan keluarga pengguna listrik dan penerangan di jalan utama disajikan pada gambar berikut. Tabel 4.4.1. Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada Keluarga Pengguna Listrik dan Penerangan di Jalan Utama Desa Menurut, 2014 Keberadaan Keluarga Pengguna Listrik Ada Penerangan Di Jalan Utama Desa Listrik Listrik Tidak Ada PLN Non-PLN (1) (2) (3) (4) (5) Kuantan Singingi 217 92-156 Indragiri Hulu 146 124-133 Indragiri Hilir 79 224-145 Pelalawan 49 107-55 Siak 76 105-64 Kampar 213 109-161 Rokan Hulu 110 119-42 Bengkalis 123 88 1 *) 79 Rokan Hilir 145 128-70 Kepulauan Meranti 53 72-48 Pekanbaru 58 14-55 Dumai 32 12-28 R I A U 1.301 1.194 1 1.036 *) Desa Hutan Ayu Kecamatan Rupat Utara 4.5. Jalan Infrastruktur transportasi merupakan infrastruktur dasar yang sangat penting sebagai sarana pengangkutan yang berperan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi karena ketersediaan jalan akan meminimalkan modal komplementer sehingga proses produksi dan distribusi akan lebih efisien. Pembangunan prasarana jalan akan meningkatkan pertumbuhan wilayah-wilayah baru dengan meningkatnya volume lalu lintas. 7
Sebaliknya, prasarana jalan yang buruk dan rusak akan menghambat alokasi sumber daya, pengembangan industri, pendistribusian faktor produksi, barang dan jasa, yang pada akhirnya akan memengaruhi pendapatan. Hasil Podes 2014 menunjukkan sebanyak 1.793 desa/kelurahan menggunakan sarana transportasi darat, dimana 1.279 desa/kelurahan (71,33%) sudah tersedia jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor roda 4 atau lebih sepanjang tahun. Artinya masih terdapat 514 desa/kelurahan (28,67%) yang lalu-lintasnya masih bergantung pada kondisi jalan dan cuaca. Secara lengkap, Data jumlah desa/kelurahan menurut jenis lalu lintas dan keberadaan jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor roda 4 atau lebih dapat dilihat pada gambar berikut. Tabel 4.5.1. Jumlah Desa/Kelurahan yang Lalu-Lintas dari dan ke Desa/Kelurahan Melalui Darat Menurut Kondisi Jalan yang Dapat Dilalui Kendaraan Roda 4 Atau Lebih, 2014 Sepanjang Tahun Kondisi Jalan yang Dapat Dilalui Kendaraan Roda 4 Atau Lebih Sepanjang Tahun Kecuali Saat Tertentu Sepanjang Tahun Kecuali Sepanjang Musim Hujan Tidak Dapat Dilalui Sepanjang Tahun (1) (2) (3) (4) (5) (6) Kuantan Singingi 192 26 11 0 229 Indragiri Hulu 146 22 19 4 191 Indragiri Hilir 50 23 2 132 207 Pelalawan 95 9 0 13 117 Siak 107 14 9 1 131 Kampar 188 25 22 1 236 Rokan Hulu 122 13 18 0 153 Bengkalis 129 17 7 2 155 Rokan Hilir 141 17 18 6 182 Kepulauan Meranti 21 2 0 78 101 Pekanbaru 58 0 0 0 58 Dumai 30 2 1 0 33 R I A U 1.279 170 107 237 1.793 Total 8