TATISTIK POTENSI DESA PROVINSI RIAU 2014
|
|
- Widya Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Katalog BPS : TATISTIK POTENSI DESA PROVINSI RIAU 2014 PROVINSI RIAU
2 Booklet Statistik Potensi Desa Provinsi Riau 2014 No. Publikasi : Katalog BPS : Diterbitkan oleh : Badan Pusat Statistik Provinsi Riau Naskah : Seksi Statistik Ketahanan Sosial Penyunting : Seksi Statistik Ketahanan Sosial Gambar Kulit : Seksi Statistik Ketahanan Sosial Pekanbaru: Badan Pusat Statistik Provinsi Riau, 2015 iii + 19 halaman: 12,5 cm x 24 cm Organisasi Penulisan Pengarah : Drs. Mawardi Arsad, M.Si Editor : Siti Mardiyah, MA Muji Basuki, M.Si Emilia Dharmayanthi, S.S.T Penulis : Hanifah, S.S.T Pengolah Data : Hanifah, S.S.T Setting : Hanifah, S.S.T
3 Kata Pengantar Booklet Statistik Potensi Desa Provinsi Riau 2014 merupakan satu dari tiga jenis publikasi hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) Booklet ini dirancang untuk menyajikan informasi strategis terkait potensi desa secara ringkas namun mencakup bidang yang cukup luas. Informai yang disajikan mencakup perkembangan jumlah wilayah administrasi pemerintahan, ketersediaan infrastruktur sekolah dan kesehatan serta ketersediaan listrik, angkutan umum dan pasar. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi diberikan kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam seluruh rangkaian kegiatan Podes 2014 ini. Dukungan moril dan saran untuk perbaikan di masa mendatang kami harapkan. Pekanbaru, Februari 2015 Badan Pusat Statistik - Provinsi Riau
4 Visi dan Misi BPS Visi: Pelopor data statistik terpercaya untuk semua Misi: 1. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional 2. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik 3. Membangun insan statistik yang professional, berintegritas, dan amanah untuk kemajuan perstatistikan Nilai-nilai Inti BPS: Profesional Integritas Amanah
5 P E R K E M B A N G A N J U M L A H W I L A Y A H A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 1 P endataan Potensi Desa (Podes) telah dilaksanakan sejak tahun Sejak saat itu Podes dilaksanakan secara rutin sebanyak 3 kali dalam 10 tahun. Tujuan utama Podes adalah menyediakan data tentang keberadaan, ketersediaan, dan perkembangan potensi yang dimiliki setiap wilayah administrasi pemerintahan. Potensi tersebut meliputi: sarana dan prasarana wilayah serta potensi ekonomi, sosial, budaya, dan aspek kehidupan masyarakat lainnya. Pendataan Podes 2014 dilaksanakan secara sensus terhadap seluruh wilayah administrasi pemerintahan terendah setingkat desa, yaitu desa, kelurahan, nagari, Unit Permukiman Transmigrasi (UPT), dan Satuan Permukiman Transmigrasi (SPT) di Indonesia. Informasi terkait Potensi Desa dikumpulkan melalui wawancara dan penelaahan dokumen di tingkat desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten/kota. Gambar 1.1. Perkembangan Jumlah Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan, Provinsi Riau Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan ejak diberlakukannya UU No. 22/1999 tentang pemerintahan daerah, jumlah S wilayah administrasi pemerintahan mengalami peningkatan yang cukup bermakna. Dalam kurun tahun , data Podes mencatat sebanyak desa/kelurahan mengalami perubahan menjadi desa/kelurahan. Perubahan tersebut mencakup pemekaran wilayah yang terjadi hampir di seluruh kabupaten/kota. Wilayah administrasi pemerintahan terendah setingkat desa yang didata harus memenuhi 3 (tiga) syarat, yaitu: 1) mempunyai wilayah, 2) mempunyai penduduk yang menetap di wilayah tersebut, dan 3) mempunyai pemerintahan. Dalam booklet ini yang disebut sebagai desa meliputi: Desa, Nagari, UPT/SPT yang masih dibina oleh kementerian terkait.
6 Tabel 1.1. Jumlah Kecamatan dan Desa/Kelurahan Menurut Kabupaten/Kota, 2014 Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan Kuantan Singingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalawan Siak Kampar Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Kep. Meranti Kota Pekanbaru Kota Dumai 7 33 RIAU Tabel 1.2. Jumlah Wilayah Administrasi Pemerintahan Setingkat Desa, 2014 Kabupaten/Kota Desa 1 Kelurahan UPT/SPT Jumlah Kuantan Singingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalawan Siak Kampar Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Kep. Meranti Kota Pekanbaru Kota Dumai RIAU Tidak termasuk UPT/SPT UPT adalah satuan permukiman transmigrasi yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan tempat usaha transmigran yang sejak awal direncanakan untuk membentuk suatu desa atau bergabung dengan desa setempat. SPT adalah satuan permukiman potensial yang ditetapkan sebagai permukiman transmigrasi untuk mendukung pusat pertumbuhan ekonomi pada wilayah yang sudah ada atau sedang berkembang sesuai dengan rencana tata ruang wilayah.
7 Tabel 1.3. Banyaknya Wilayah Administrasi Pemerintahan Terendah Menurut Kepemilikan Badan Permusyawaratan Desa/Lembaga Musyawarah Kelurahan, 2014 Kabupaten/Kota Desa Kelurahan Badan Permusyawaratan Desa Lembaga Musyawarah Kelurahan Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada Kuantan Singingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalawan Siak Kampar Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Kepulauan Meranti Pekanbaru Dumai RIAU Tabel 1.4. Jumlah Desa Menurut Topografi Wilayah, 2014 Kabupaten/Kota Lereng/Puncak Lembah Dataran Jumlah Kuantan Singingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalawan Siak Kampar Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Kep. Meranti Kota Pekanbaru Kota Dumai RIAU Puncak adalah bagian paling atas gunung/pegunungan. Lereng adalah bagian dari gunung/pegunungan/bukit yang letaknya di antara puncak sampai lembah. Lembah adalah daerah rendah di antara dua gunung/pegunungan atau daerah yang mempunyai kedudukan lebih rendah dibandingkan daerah sekitarnya. Dataran adalah bagian atau sisi bidang tanah yang tampak datar, rata, dan membentang.
8 2 L O K A S I D E S A / K E L U R A H A N R iau merupakan provinsi kepulauan dengan dua puluh persen luas wilayah Riau merupakan lautan. Selain itu, Riau juga dikenal memiliki wilayah hutan hujan tropis yang relatif luas. Kedua kondisi alam tersebut memberikan potensi tersendiri terhadap wilayah desa/kelurahan yang berbatasan langsung dengan laut ataupun yang berada dekat dengan hutan. Gambar 2.1. Perkembangan Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Lokasi Terhadap Laut, Tepi Laut Bukan Tepi Laut Gambar 2.2. Perkembangan Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Lokasi Terhadap Hutan, Luar Hutan Tepi/Sekitar Hutan Dalam Hutan Desa/Kelurahan Desa 1 dikategorikan berbatasan langsung dengan laut jika ada wilayah desa/kelurahan /kelurahan dikategorikan berbatasan langsung dengan laut jika ada wilayah desa 1 / yang bersinggungan langsung dengan laut, baik berupa pantai maupun tebing karang kelurahan yang bersinggungan langsung dengan laut, baik berupa pantai maupun tebing karang.
9 Tabel 2.1. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Lokasi Terhadap Laut, 2014 Kabupaten/Kota Tepi Laut Lokasi Desa/Kelurahan Terhadap Laut Bukan Tepi Laut Kuantan Singingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalawan Siak Kampar Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Kep. Meranti Kota Pekanbaru 0 58 Kota Dumai RIAU Tabel 2.2. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Lokasi Terhadap Hutan, 2014 Kabupaten/Kota Lokasi Desa/Kelurahan Terhadap Hutan Di Dalam Hutan Tepi/Sekitar Hutan Di Luar Hutan Kuantan Singingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalawan Siak Kampar Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Kep. Meranti Kota Pekanbaru Kota Dumai RIAU
10 3 P E N D I D I K A N D A S A R U ndang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyebutkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Untuk itu, pemerintah telah mengatur tersedianya minimal satu SD/MI pada setiap desa/kelurahan dan minimal satu SMP/MTs pada setiap kecamatan. Pemerintah juga mengatur bahwa pada wilayah yang tidak tersedia satuan pendidikan tersebut, jarak tempuh ke sekolah terdekat maksimal adalah 3 km untuk SD/MI dan 6 km untuk SMP/MTs. Gambar 3.1. Persentase Desa/Kelurahan yang Tidak Mempunyai SD/MI Menurut Kabupaten/Kota, 2014 Hasil Podes 2014 mencatat: Hampir semua desa/kelurahan sudah terjangkau oleh sarana pendidikan setingkat Sekolah Dasar (SD/MI). Hanya 3 persen (56 desa/ kelurahan) yang belum mempunyai SD/MI. Bila dibandingkan antar kabupaten/kota, tiga kabupaten/kota dengan persentase desa/kelurahan yang tidak mempunyai SD/MI paling tinggi adalah Kuantan Singingi (13%), Indragiri Hulu (5%) dan Siak (4%). Penduduk yang tinggal di desa/kelurahan yang tidak mempunyai SD/MI, harus menempuh jarak yang bervariasi antar kabupaten/kota. Rata-rata jarak per kabupaten/kota untuk mencapai SD/MI terdekat antara 0,5 km sampai dengan 3,3 km. Jarak tempuh terjauh terdapat di Kabupaten Rokan Hilir. Jarak ke sarana pendidikan adalah rata-rata jarak dalam setiap kabupaten/kota yang harus ditempuh dari kantor kepala desa/lurah ke sarana pendidikan serupa terdekat.
11 Tabel 3.1. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan SD/MI, 2014 Kabupaten/Kota Ada SD/MI Tidak Ada SD/MI Jumlah Kuantan Singingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalawan Siak Kampar Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Kep. Meranti Kota Pekanbaru Kota Dumai RIAU Tabel 3.2. Jumlah SD/MI Menurut Kabupaten/Kota dan Status, 2014 Kabupaten/Kota Negeri Swasta Jumlah Kuantan Singingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalawan Siak Kampar Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Kep. Meranti Kota Pekanbaru Kota Dumai RIAU
12 4 P E N D I D I K A N M E N E N G A H S arana pendidikan menengah pertama dan menengah atas telah tersedia di seluruh wilayah kecamatan di Provinsi Riau. Sedangkan di tingkat desa/kelurahan, dari desa/kelurahan yang tercatat dalam Podes 2014, terdapat desa/kelurahan (59,73%) yang mempunyai SMP/MTs dan 596 desa/kelurahan (32,48%) yang mempunyai SMU/SMK/ MA. Penduduk yang tinggal di desa yang tidak ada sarana pendidikan menengah harus menempuh jarak antara 1,6 km sampai 38,1 km untuk mencapai sarana pendidikan menengah terdekat. Rata-rata jarak yang harus ditempuh bervariasi antar kabupaten/kota, dengan jarak tempuh terjauh terdapat di Kabupaten Indragiri Hilir. Gambar 4.1. Jumlah Desa/Kelurahan yang Tidak Mempunyai SMP/MTs Menurut Kabupaten/Kota, 2014 Gambar 4.2. Jumlah Desa/Kelurahan yang Tidak Mempunyai SMU/SMK/MA Menurut Kabupaten/Kota, 2014
13 Tabel 4.1. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan SMP/MTs, 2014 Kabupaten/Kota Keberadaan SMP/MTs Ada SMP/MTs Tidak Ada SMP/MTs Jumlah Desa/Kelurahan SMP/MTs Ada Tidak Ada SMP/MTs Jumlah Kuantan Singingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalawan Siak Kampar Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Kep. Meranti Kota Pekanbaru Kota Dumai RIAU Tabel 4.2. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan SMU/SMK/MA, 2014 Kabupaten/Kota Ada SMU/SMK/MA Keberadaan SMU/SMK/MA Tidak Ada SMU/SMK/MA Jumlah Desa/Kelurahan SMA/MA Ada Tidak Ada SMA/MA Jumlah Kuantan Singingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalawan Siak Kampar Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Kep. Meranti Kota Pekanbaru Kota Dumai RIAU
14 5 K E S E H AT A N P embangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai UUD Untuk itu, ketersediaan rumah sakit pada setiap kabupaten/kota serta ketersediaan puskesmas yang merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat pada setiap kecamatan menjadi sangat penting. Dalam melaksanakan fungsi dan menjangkau wilayah kerjanya, Puskesmas mempunyai jaringan pelayanan, diantaranya adalah Puskesmas Pembantu (Pustu), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) / Pondok Bersalin Desa (Polindes). Gambar 5.1. Jumlah Desa/Kelurahan yang Tidak Mempunyai Poskesdes Menurut Kabupaten/Kota, 2014 Hasil Podes 2014 mencatat: Setiap kabupaten/kota di Provinsi Riau telah mempunyai rumah sakit/rumah sakit bersalin, dan setiap kecamatan di kabupaten/kota se-riau telah mempunyai Puskesmas/Pustu, tetapi hanya 905 desa/ kelurahan (49,32%) yang telah mempunyai Poskesdes/Polindes. Sebanyak desa/kelurahan (61,74%) yang tidak mempunyai Poskesdes di mana kabupaten/kota dengan persentase tertinggi dan terendah yang tidak ada poskesdes yaitu Indragiri Hilir sebesar 83,47% (197 desa) dan Dumai sebanyak 21,21% (7 desa). Untuk dapat menjangkau wilayah kerjanya, puskesmas mempunyai jaringan pelayanan yang meliputi unit Pustu, unit Puskesmas Keliling, dan unit bidan desa/komunitas. Poskesdes merupakan salah satu upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka upaya mendekatkan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.
15 Tabel 5.1. Jumlah Desa/Kelurahan yang Memiliki Rumah Sakit, Rumah Sakit Bersalin, dan Puskesmas, 2014 Kabupaten/Kota Rumah Sakit Rumah Sakit Bersalin Puskesmas Kuantan Singingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalawan Siak Kampar Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Kep. Meranti Kota Pekanbaru Kota Dumai RIAU Tabel 5.2. Jumlah Desa/Kelurahan yang Memiliki Pustu, Poskesdes dan Polindes, 2014 Kabupaten/Kota Puskesmas Pembantu Poskesdes Polindes Kuantan Singingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalawan Siak Kampar Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Kep. Meranti Kota Pekanbaru Kota Dumai RIAU
16 6 P E N E R A N G A N L I S T R I K S eiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang begitu pesat, kebutuhan energi listrik memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan. Peran penting tersebut, diantaranya untuk mendukung proses industrialisasi. Energi listrik berfungsi sebagai bahan baku produksi dan bahan bakar. Tersedianya energi listrik dalam jumlah yang mencukupi akan ikut menentukan keberhasilan pembangunan terutama di era otonomi daerah sekarang ini. Gambar 6.1. Persentase Desa/Kelurahan yang Tidak Terdapat Penerangan Jalan Utama di Desa/Kelurahan Menurut Kabupaten/Kota, 2014 Hasil Podes 2014 mencatat: KETERANGAN : < 20% 20% - 40% 40% - 60% > 60% Hampir seluruh desa/kelurahan di Riau telah terdapat keluarga pengguna listrik. Hanya satu desa/kelurahan di Kabupaten Bengkalis yang belum ada keluarga pengguna listrik. Masih terdapat 799 desa/kelurahan (43,54%) yang belum memiliki penerangan pada jalan utama desa/kelurahan. Kabupaten/kota dengan persentase desa/kelurahan tertinggi dan terendah yang belum memiliki penerangan pada jalan utama desa/ kelurahan adalah Kabupaten Rokan Hulu (73%) dan Kota Pekanbaru (5%). Keluarga pengguna listrik terdiri dari keluarga pengguna listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan keluarga pengguna listrik non-pln. Sumber penerangan jalan utama desa/kelurahan dapat berasal dari pemerintah maupun non -pemerintah. Listrik pemerintah, jika sumber pembiayaan penerangan jalan utama desa/ kelurahan berasal dari pemerintah. Listrik non-pemerintah, jika sumber pembiayaan penerangan jalan utama desa/kelurahan dari pihak swasta atau swadaya masyarakat.
17 Tabel 6.1. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Keluarga Pengguna Listrik, 2014 Kabupaten/Kota Ada Tidak Ada Total Kuantan Singingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalawan Siak Kampar Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Kep. Meranti Kota Pekanbaru Kota Dumai RIAU Tabel 6.2. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Penerangan Jalan Utama di Desa/Kelurahan, 2014 Kabupaten/Kota Ada Tidak Ada Total Kuantan Singingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalawan Siak Kampar Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Kep. Meranti Kota Pekanbaru Kota Dumai RIAU
18 7 A N G K U T A N U M U M A ngkutan umum merupakan sarana transportasi yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan ekonomi masyarakat di suatu wilayah. Ketersediaan angkutan umum akan meningkatkan mobilitas penduduk dan sumber daya lainnya. Hal ini akan menghilangkan keterisolasian daerah dan memberi stimulan ke arah kemajuan pembangunan di semua bidang kehidupan, baik perdagangan, industri maupun sektor lainnya di daerah perdesaan. Gambar 7.1. Persentase Desa/Kelurahan yang Tidak Ada Angkutan Umum Menurut Kabupaten/Kota, 2014 Hasil Podes 2014, mencatat: Masih terdapat 833 desa/kelurahan yang tidak ada angkutan umum yang melewati desa/kelurahan. Bila dibandingkan antar kabupaten/kota, maka Siak, Bengkalis, Kepulauan Meranti, dan Pelalawan merupakan empat kabupaten/kota dengan persentase desa/kelurahan yang tidak memiliki angkutan umum yang paling tinggi. Kota Pekanbaru merupakan satu-satunya yang hampir semua wilayah desa/kelurahannya sudah dilewati angkutan umum, hanya dua (3,45%) yang belum dilewati angkutan umum. Angkutan umum bertrayek adalah angkutan orang, barang, dan atau orang dan barang yang mempunyai asal, tujuan dan lintasan perjalanan dengan trayek tertentu, tidak termasuk angkutan khusus barang.
19 Tabel 7.1. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Angkutan Umum yang Melewati Desa/Kelurahan, 2014 Kabupaten/Kota Ada Angkutan Umum Trayek Tetap Trayek Tidak Tetap Tidak Ada Angkutan Umum Total Ada, Dengan Trayek Tetap Ada, Tanpa Trayek Tetap Kuantan Singingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalawan Siak Kampar Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Kep. Meranti Kota Pekanbaru Kota Dumai RIAU Tabel 7.2. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Lalu Lintas dari dan ke Desa/Kelurahan, 2014 Kabupaten/Kota Darat Air Darat dan Air Jumlah Kuantan Singingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalawan Siak Kampar Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Kep. Meranti Kota Pekanbaru Kota Dumai RIAU
20 8 P A S A R T ersedianya sarana perdagangan seperti pasar dapat menjadi salah satu indikator kemajuan perekonomian suatu wilayah. Di sini terjadi transaksi ekonomi antara pembeli dan penjual. Selain sebagai pusat kegiatan ekonomi yang mendorong dan memperlancar kegiatan yang bersifat ekonomi bagi masyarakat, pasar juga mampu memberikan peran yang maksimal terhadap penciptaan lapangan kerja. Gambar 8.1. Persentase Desa/Kelurahan yang Tidak Ada Pasar Menurut Kabupaten/Kota, 2014 Hasil Podes 2014 mencatat: Sebanyak 575 desa/kelurahan yang hanya mempunyai pasar dengan bangunan dan 194 desa/kelurahan yang hanya mempunyai pasar tanpa bangunan. Sebanyak 117 desa/kelurahan mempunyai dua jenis pasar, baik pasar dengan bangunan maupun tanpa bangunan. Masih terdapat 949 desa/kelurahan yang tidak mempunyai pasar, baik pasar dengan bangunan maupun pasar tanpa bangunan. Pasar mencakup pasar dengan bangunan dan pasar tanpa bangunan. Pasar dengan bangunan adalah pasar pada bangunan tetap, yang memliki lantai, atap, dan dinding baik permanen maupun tidak permanen. Pasar tanpa bangunan adalah pasar yang tidak berada dalam bangunan termasuk pasar terapung, pasar subuh.
21 Tabel 8.1. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Pasar, 2014 Ada Pasar Kabupaten/Kota Hanya Pasar dengan Bangunan Hanya Pasar tanpa Bangunan Pasar dengan Bangunan dan tanpa Bangunan Kuantan Singingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalawan Siak Kampar Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Kep. Meranti Kota Pekanbaru Kota Dumai RIAU Tabel 8.1. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Pasar, 2014 (lanjutan) Kabupaten/Kota Tidak Ada Pasar Total Kuantan Singingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalawan Siak Kampar Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Kep. Meranti Kota Pekanbaru Kota Dumai RIAU
22 DAFTAR ALAMAT BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN/KOTA Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuantan Singingi Jl. Rusdi S. Abrus No.12, Teluk Kuantan, Telp : (0760) Fax : (0760) bps1401@bps.go.id Badan Pusat Statistik Kabupaten Indragiri Hulu Jl. Batu Canai, Pematang Reba - Riau, Indonesia, Telp : (0769) Fax : (0769) bps1402@bps.go.id Badan Pusat Statistik Kabupaten Indragiri Hilir Jl. Praja Sakti (Bunga) No. 11 Tembilahan Hilir, Tembilahan Telp : (0768) Fax : (0768) bps1403@bps.go.id Badan Pusat Statistik Kabupaten Pelalawan Jl. Tengku Said Jaafar, Pangkalan Kerinci, 28381; Telp: (0761) ; bps1404@bps.go.id; website: Badan Pusat Statistik Kabupaten Siak Kompleks Perkantoran Pemda Siak Sungai Betung, Siak Sri Indrapura Telp : (0764) Fax : (0764) bps1405@bps.go.id Badan Pusat Statistik Kabupaten Kampar Jl. HR.Soebrantas Siswanto No.82 Bangkinang Telp : (0762) Fax : (0762) bps1406@bps.go.id Badan Pusat Statistik Kabupaten Rokan Hulu Jl. Petani No. 7 Desa Pematang Berangan, Pasir Pangaraian Telp : (0762) bps1407@bps.go.id Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkalis Jl. Antara No. 439 Bengkalis - Riau Telp : (0766) Fax : (0766) bps1408@bps.go.id Badan Pusat Statistik Kabupaten Rokan Hilir Jl. Utama No.21B, Bagansiapiapi Telp : (0767) Fax : (0767) bps1409@bps.go.id Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Meranti Jl. Tanjung Harapan No.3, Selatpanjang - Riau, Indonesia, Telp : (0763) Fax : (0763) bps1410@bps.go.id Badan Pusat Statistik Kota Pekanbaru Jl. Rawa Indah No. 10 Pekanbaru Telp : (0761) Fax : (0761) bps1471@bps.go.id Badan Pusat Statistik Kota Dumai Jl. Tuanku Tambusai - Dumai Telp : (0765) Fax : (0765) bps1473@bps.go.id
23
24 Badan Pusat Statistik Provinsi Riau Jl. Pattimura No. 12, Kotak Pos 1134, Pekanbaru Telepon: (0761) , Fax: (0761)
Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 16/02/19/Th. I, 16 Februari 2015 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan
Lebih terperinciPotensi Desa (Podes) 2014 Provinsi Riau
No. 14/02/14 Th. XVI, 16 Februari 2015 Potensi Desa (Podes) 2014 Provinsi Riau Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan hasil Podes 2014 Provinsi Riau, pada bulan
Lebih terperinciTipologi Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No.16/02/61/Th.XVIII, 16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali
Lebih terperinciTIPOLOGI WILAYAH PROVINSI MALUKU UTARA HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014
BADAN PUSAT STATISTIK No. 15/02/82/Th.XIV, 16 Februari 2015 TIPOLOGI WILAYAH PROVINSI MALUKU UTARA HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10
Lebih terperinciTIPOLOGI WILAYAH BALI HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014
No. 17/02/51/Th. I, 16 Februari 2015 TIPOLOGI WILAYAH BALI HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan hasil Podes 2014 pada
Lebih terperinciTipologi Wilayah Provinsi Bengkulu Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014
No. 14/02/17/1/2015 Tipologi Wilayah Provinsi Bengkulu Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan hasil Podes 2014, pada bulan
Lebih terperinciTIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014
No. 14/02/15/Th.IX, 16 Februari 2015 TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan hasil Podes 2014, pada bulan
Lebih terperinciTIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014
BPS PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA No. 19/03/34/Th.XVII, 2 Maret 2015 TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 Menurut Podes 2014, di DIY terdapat sebanyak 438 wilayah administrasi
Lebih terperinciTipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Provinsi Banten
No. 13/02/36/Th.IX, 16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Provinsi Banten Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan hasil Podes
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 14/02/64/Th.XVIII, 16 Februari 2015 TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Pendataan Potensi Desa
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI SUMATERA BARAT No.15/2/13 Th XVIII, 16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No.15/02/52/Th I,16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) adalah satu-satunya sumber
Lebih terperinciTipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Sumatera Selatan
BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No.15/02/16/Th. XVII, 16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Sumatera Selatan Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam
Lebih terperinciTipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014
Nomor : 015/02/63/Th. XIX, 16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan tiga kali dalam sepuluh tahun. Berdasarkan hasil Podes
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK No14/02/53/Th.XVIII, 16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) Provinsi Nusa Tenggara Timur 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes)
Lebih terperinciTIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 15/02/32/Th.XVII, 16 Februari 2014 TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan
Lebih terperinciTIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 21/03/12/Th. XVIII, 2 Maret 2015 TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI RIAU
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI RIAU Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak
Lebih terperinciTINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI RIAU PADA AGUSTUS 2010 SEBESAR 8,72 PERSEN
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI RIAU PADA AGUSTUS 2010 SEBESAR 8,72 PERSEN No.49/12/14/Th. XI, 1 Desember 2010 Jumlah angkatan kerja di Riau pada 2010 mencapai 2.377.494 orang atau bertambah 116.632 orang
Lebih terperinciSekapur Sirih. Pekanbaru, Agustus 2010 Kepala BPS Provinsi Riau. Abdul Manaf, MA NIP
Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai Sensus Penduduk dan Perumahan Tahun 2010
Lebih terperinciJumlah rumah tangga usaha pertanian di Provinsi Riau Tahun 2013 sebanyak 581 ribu rumah tangga
Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Provinsi Riau Tahun 2013 sebanyak 581 ribu rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Provinsi Riau Tahun 2013 sebanyak 270 Perusahaan Jumlah perusahaan
Lebih terperinciTINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI RIAU PADA AGUSTUS 2012 SEBESAR 4,30 PERSEN
No 56/11/14/Tahun XIII, 5 November 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI RIAU PADA AGUSTUS 2012 SEBESAR 4,30 PERSEN Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Riau sebesar 4,30 persen, yang berarti
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Malaka terletak antara Lintang Selatan Lintang Utara atau antara 100
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Provinsi Riau terdiri dari daerah daratan dan perairan, dengan luas lebih kurang 8.915.016 Ha (89.150 Km2), Keberadaannya membentang dari lereng
Lebih terperinciTipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014
B P S P R O V I N S I A C E H No. 11/02/Th.XVIII, 16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan
Lebih terperinciTINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI RIAU PADA AGUSTUS 2014 SEBESAR 6,56 PERSEN
No. 59/11/14/Th. XV, 5 November 2014 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI RIAU PADA AGUSTUS 2014 SEBESAR 6,56 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Riau pada Agustus 2014 mencapai 2.695.247 orang.
Lebih terperinciTipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 16/02/73/Th. I, 16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes)dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian pesisir timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan,
Lebih terperincipelalawankab.bps.go.id
ISBN : 979 484 622 8 No. Publikasi : 25 Katalog BPS : 1101002.1404041 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 12 + iii Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Gambar Kulit : Seksi Integrasi
Lebih terperinciKONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH
BAB I KONDISI FISIK 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH Sebelum dilakukan pemekaran wilayah, Kabupaten Kampar merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki wilayah terluas di Provinsi Riau dengan luas mencapai
Lebih terperinciSatuan Kerja Kementerian Pekerjaan Umum Pemerintah Provinsi Riau
Satuan Kerja Kementerian Pekerjaan Umum 1. Kasatker SNVT Wilayah I Riau; 2. Kasatker SNVT Wilayah II Riau; 3. Para Kasatker, PPK dan Pokja di lingkungan BWWS III Riau. Pemerintah Provinsi Riau 1. Sekretaris
Lebih terperincipekanbarukota.bps.go.id
Katalog BPS : 1101002.1471.010 2014 Statistik Daerah Kecamatan Tampan Tahun 2014 i STATISTIK DAERAH KECAMATAN TAMPAN TAHUN 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TAMPAN TAHUN 2014 Katalog BPS : 1101002.1471.1
Lebih terperinciHASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI RIAU TAHUN 2016
HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI RIAU TAHUN 2016 BAN SM ACEH HASIL ANALISIS DATA AKREDITASI TAHUN 2016 1 HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU
IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara
Lebih terperinciHasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Provinsi Riau
No. 25/05/14/Th. XVIII, 24 Mei 2017 Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Provinsi Riau Hasil pendaftaran usaha/perusahaan Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) di Provinsi Riau tercatat
Lebih terperinciPROPIL BALAI BESAR POM DI PEKAN BARU
PROPIL BALAI BESAR POM DI PEKAN BARU Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Pekanbaru Drs, Sumaryanta,Apt.MSI NIP. 19620401 199202 1 001 Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Pekanbaru mempunyai
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi
PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state) terluas di
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state) terluas di dunia dengan jumlah pulau sebanyak 17.504 buah dan panjang garis pantai mencapai 104.000 km (Bakosurtanal,
Lebih terperinciPOTENSI DESA (PODES) DI DKI JAKARTA TAHUN 2014
No.13/02/31/Th.XVII, 16 Februari 2015 POTENSI DESA (PODES) DI DKI JAKARTA TAHUN 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan hasil Podes 2014, pada bulan April 2014
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas seluruh sistem sosial seperti politik, ekonomi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas seluruh sistem sosial seperti politik, ekonomi, infrastrukur dan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PROVINSI RIAU
IV. GAMBARAN UMUM KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PROVINSI RIAU 4.1. Kondisi Fisik Wilayah Provinsi Riau terdiri dari daratan dan perairan, dengan luas lebih kurang 329.867,61 km 2 sebesar 235.306 km 2 (71,33
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG
STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG 2015 No Publikasi : 2171.15.27 Katalog BPS : 1102001.2171.060 Ukuran Buku : 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 14 hal. Naskah
Lebih terperinci4.1. Sejarah Berdirinya Pemerintah Provinsi Riau
54 BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. Sejarah Berdirinya Pemerintah Provinsi Riau Provinsi Riau terbentuk berdasarkan Undang-undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957. Kemudian diundangkan dalam Undang-undang
Lebih terperinciANALISIS SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN PEDESAAN DI PROVINSI RIAU ABSTRACT
ANALISIS SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN PEDESAAN DI PROVINSI RIAU Yusbar Yusuf, Tri Sukirno Putro, dan Wahyu Hamidi Program Studi Ekonomi Pembangunan Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Riau
Lebih terperincibersih hati, tegak integritas, kerja profesional, untuk Riau bahagia
Profil BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (BPSDM) PROVINSI RIAU Pekanbaru - 2018 bersih hati, tegak integritas, kerja profesional, untuk Riau bahagia Kata Pengantar Assalamu alaikum warahmatullahi
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Kabupaten Kampar 4.1.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang Selatan, 100º 23' - 101º40' Bujur Timur.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu negara yang sudah menjadi agenda setiap tahunnya dan dilakukan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah masalah yang penting dalam perekonomian suatu negara yang sudah menjadi agenda setiap tahunnya dan dilakukan oleh suatu negara bertujuan untuk
Lebih terperinciRESUME UMPAN BALIK PELKON dan DALLAP 2014 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI RIAU
A P R I L RESUME UMPAN BALIK PELKON dan DALLAP 2014 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI RIAU Dari hasil laporan Umpan Balik pada bulan April 2014, sbb : 1. Cakupan Laporan : A. Pelayanan Kontrasepsi (PELKON) Berikut
Lebih terperinciBoks 1 PELUANG DAN HAMBATAN INVESTASI DI PROPINSI RIAU. I. Latar Belakang
Boks 1 PELUANG DAN HAMBATAN INVESTASI DI PROPINSI RIAU I. Latar Belakang Penerapan otonomi daerah pada tahun 2001 telah membawa perubahan yang cukup berarti bagi kondisi ekonomi di Propinsi Riau. Penelitian
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Provinsi Riau
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Provinsi Riau (Bedasarkan buku profil Dinas Pendapatan Provinsi Riau) Sejarah Unit Pelaksana Teknis Pendapatan Pekanbaru Selatan,
Lebih terperinciDisajikan dalam Acara Pertemuan Tahunan EEP- Indonesia Tahun 2013, di Hotel Le Meridien Jakarta, 27 November 2013
EEP Indonesia Annual Forum 2013 MANFAAT IMPLEMENTASI DAN PELAKSANAAN PROYEK-PROYEK EEP INDONESIA DI PROPINSI RIAU (Kebijakan Potensi - Investasi Teknologi) Disajikan dalam Acara Pertemuan Tahunan EEP-
Lebih terperinciRESUME UMPAN BALIK PELKON dan DALLAP 2013 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI RIAU
RESUME UMPAN BALIK PELKON dan DALLAP 2013 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI RIAU Dari hasil laporan Umpan Balik pada bulan Desember 2013, sbb : 1. Cakupan Laporan : A. Pelayanan Kontrasepsi (PELKON) Berikut Kabupaten
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR No. 16/02/35/Th. XIII, 16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Jawa Timur Hasil Pendataan Potensi Desa 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Geografis Kabupaten Indragiri Hulu. yang meliputi wilayah Rengat dan Tembilahan di sebelah Hilir.
37 BAB III GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis Kabupaten Indragiri Hulu 1. Wilayah Pembentukan Kabupaten Indragiri Hulu pada awainya ditetapkan dengan UU No. 12 Tahun 1956 tentang pembentukan
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPPRES 131/2000, PEMBENTUKAN KEJAKSAAN NEGERI PASIR PANGARAIAN, KEJAKSAAN SIAK SRI INDRAPURA, KEJAKSAAN NEGERI TANJUNG BALAI KARIMUN, KEJAKSAAN NEGERI RANAI, KEJAKSAAN NEGERI TELUK KUANTAN, KEJAKSAAN
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Deskripsi Provinsi. Raja Bawahan Johor di Pulau Penyengat. Wilayah tersebut kemudian menjadi
BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Provinsi Riau Secara etimologi, kata Riau berasal dari bahasa Portugis, yaitu Rio, yang berarti sungai. Riau dirujukan hanya kepada wilayah yang dipertuan
Lebih terperinciBAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA
BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA A. Sejarah Singkat Kabupaten Bengkalis Secara historis wilayah Kabupaten Bengkalis sebelum Indonesia merdeka, sebagian besar berada
Lebih terperinciKatalogBPS : Statistik Daerah Kecamatan Kundur Tahun karimunkab.bps.go.id. BadanPusatStatistik KabupatenKarimun
KatalogBPS : 1101002.2101020 Statistik Daerah Kecamatan Kundur Tahun 2015 BadanPusatStatistik KabupatenKarimun STATISTIK DAERAH KECAMATAN KUNDUR 2015 ISBN : - No. Publikasi : 2101.1204 Katalog : 1101002.2101020
Lebih terperinciHASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP)
No. 60/12/14/Th.XIV, 2 Desember 2013 HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP) RUMAH TANGGA PETANI GUREM TAHUN 2013 SEBANYAK 68,57 RIBU RUMAH TANGGA, TURUN 45,33 PERSEN DARI TAHUN 2003 Jumlah rumah tangga
Lebih terperinciBab III Profil Pemerintah Kabupaten Bengkalis
Bab III Profil Pemerintah Kabupaten Bengkalis III.1 Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Bengkalis Pemerintah Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu pemerintah kabupaten yang berada di bawah pemerintah
Lebih terperinci2008, No Mengingat: formal pemindahan ibu kota Kabupaten Rokan Hilir dari Ujung Tanjung ke Bagansiapiapi telah lama dikehendaki; c. bahwa berdas
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.107, 2008 OTONOMI. PEMERINTAHAN. PEMERINTAH DAERAH. Kabupaten. Kota. Pembentukan. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4880)
Lebih terperincipelalawankab.bps.go.id
ISBN : 979 484 615 5 No. Publikasi : 18 Katalog BPS : 1101002.1404020 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 12 + iii Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Gambar Kulit : Seksi Integrasi
Lebih terperinciKAWASAN PESISIR KAWASAN DARATAN. KAB. ROKAN HILIR 30 Pulau, 16 KEC, 183 KEL, Pddk, ,93 Ha
LUAS WILAYAH : 107.932,71 Km2 LUAS DARATAN 86.411,90 Km2 LAUTAN 21.478,81 Km2 GARIS PANTAI 2.078,15 Km2 KAWASAN DARATAN KAB. ROKAN HULU 16 KEC,153 KEL, 543.857 Pddk, 722.977,68 Ha KAB. KAMPAR 21 KEC,245
Lebih terperinciLAPORAN UMPAN BALIK FEBRUARI 2016 PELAYANAN KONTRASEPSI DAN PENGENDALIAN LAPANGAN
LAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN FEBRUARI 2016 Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Menu Data dan Informasi Data http://riau.bkkbn.go.id/ PELAYANAN KONTRASEPSI DAN PENGENDALIAN
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Undang-undang RI No. 53 tahun 1999.Kabupaten Rokan Hilir terletak di pesisir timur Pulau
34 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Luas Wilayah Kabupaten Rokan Hilir merupakan sebuah Kabupaten baru yang merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Dibentuk pada tanggal 4 Oktober
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
53 IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Selat Rupat merupakan salah satu selat kecil yang terdapat di Selat Malaka dan secara geografis terletak di antara pesisir Kota Dumai dengan
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 PROVINSI RIAU SEBESAR 71,20
No. 23/05/14/Th. XVIII, 5 Mei 2017 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 PROVINSI RIAU SEBESAR 71,20 IPM Riau Tahun 2016 Pembangunan manusia di Riau pada tahun 2016 terus mengalami kemajuan yang
Lebih terperinciHARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) FORMULIR UNTUK KEPERLUAN PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD TAHUN KOMISI PEMILIHAN 2014 UMUM PROVINSI RIAU
HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) FORMULIR UNTUK KEPERLUAN PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD TAHUN KOMISI PEMILIHAN 2014 UMUM PROVINSI RIAU NO JENIS FORMULIR SPESIFIKASI JUMLAH HARGA SATUAN (Rp) JUMLAH
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013
Katalog BPS : 1101002.6271020 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan tetapi juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan di berbagai sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman sekarang ini masyarakat lebih dituntut untuk mandiri dan kreatif dalam berusaha dan membuka lapangan kerja, jadi bukan hanya mencari pekerjaan tetapi juga
Lebih terperinciRAPAT PERSIAPAN RAKORTEK KEGIATAN PENGEMBANGAN WILAYAH PERBATASAN TAHUN ANGGARAN 2018
RAPAT PERSIAPAN RAKORTEK KEGIATAN PENGEMBANGAN WILAYAH PERBATASAN TAHUN ANGGARAN 2018 O L E H : DR. Hj. RAHIMA ERNA (Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah) Luas Wilayah: 107.931,71 KM 2 Daratan :
Lebih terperinciLAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN
LAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN M E I 2016 Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Menu Data dan Informasi Data http://riau.bkkbn.go.id/ PELAYANAN KONTRASEPSI DAN PENGENDALIAN
Lebih terperinciPropinsi RIAU. Total Kabupaten/Kota Total Kecamatan
Propinsi RIAU Total Kabupaten/Kota Total Kecamatan Total APBN (juta) Total APBD (juta) Total (juta) : 12 : 126 : Rp. 98,653 : Rp. 10,498 : Rp. 109,150 45 of 342 PERDESAAN ALOKASI ALOKASI ALOKASI ALOKASI
Lebih terperinciLAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN
LAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN APRIL 2016 Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Menu Data dan Informasi Data http://riau.bkkbn.go.id/ PELAYANAN KONTRASEPSI DAN PENGENDALIAN
Lebih terperinciRESUME UMPAN BALIK PELKON dan DALLAP 2013 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI RIAU
RESUME UMPAN BALIK PELKON dan DALLAP 2013 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI RIAU Dari hasil laporan Umpan Balik pada bulan Februari 2013, sbb : 1. Cakupan Laporan : A. Pelayanan Kontrasepsi (PELKON) Berikut Kabupaten
Lebih terperinciKatalog BPS:
Katalog BPS: 1102001.3510160 KECAMATAN SONGGON DALAM ANGKA TAHUN 2014 ISSN : 2407-036X No. Publikasi : 35106.1420 Katalog BPS : 1102001.3510160 Ukuran Buku : 15 cm x 21 cm Jumlah Halaman : x + 54 Halaman
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN,
1 BUPATI PELALAWAN PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS
Lebih terperinciBUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG KAWASAN INDUSTRI TANJUNG BUTON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,
BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG KAWASAN INDUSTRI TANJUNG BUTON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Rencana Tata Ruang
Lebih terperinciStatistik Daerah. Kecamatan Barus Utara. Katalog BPS :
Katalog BPS : 1101002.1204.073 Statistik Daerah Kecamatan Barus Utara Makam Tuan Ambar Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah Jalan N. Daulay No. Pandan, Telp. 371082 Email : bps1204@bps.go.id
Lebih terperinciRINCIAN HARGA PENAWARAN FORMULIR UNTUK KEPERLUAN PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD TAHUN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI RIAU
RINCIAN PENAWARAN FORMULIR UNTUK KEPERLUAN PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD TAHUN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI RIAU NO JENIS FORMULIR SPESIFIKASI JUMLAH JUMLAH A Formulir Model C 1 Lampiran Model
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG KAWASAN INDUSTRI TANJUNG BUTON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG KAWASAN INDUSTRI TANJUNG BUTON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten,
Lebih terperinciLAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN
LAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN JANUARI 2016 Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Menu Data dan Informasi Data http://riau.bkkbn.go.id/ PELAYANAN KONTRASEPSI DAN PENGENDALIAN
Lebih terperinciPEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PELALAWAN BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempercepat proses pelaksanaan pembangunan dan hasil-hasilnya upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemekaran wilayah pada dasarnya salah satu upaya untuk mempercepat proses pelaksanaan pembangunan dan hasil-hasilnya upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Dalam
Lebih terperinciHASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013
No. 35/07/14/Th.XV, 1 Juli 2014 HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 RATA-RATA PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN DI RIAU TAHUN 2013 DARI
Lebih terperinciA. Luas potensi lahan sumber pakan ternak (Ha) Luas Potensi Hijauan (Ha) No Kabupaten/Kota Tanaman Padang. Pangan Rumput
LAMPIRAN 93 Lampiran 1 Analisis daya dukung lahan sumber pakan ternak A. Luas potensi lahan sumber pakan ternak (Ha) Luas Potensi Hijauan (Ha) No Kabupaten/Kota Tanaman Padang Jumlah Luas Rawa Pangan Rumput
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Penelitian
BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Secara kuantitatif pelaksanaan pembangunan di daerah Riau telah mencapai hasil yang cukup baik seperti yang terlihat dari data tingkat pertumbuhan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -
IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13
Lebih terperinciBAPPEDA PROVINSI RIAU
Oleh: BAPPEDA PROVINSI RIAU Taluk Kuantan, 16 Agustus 2017 AMANAT UU 23/2014 Pasal 274: Perencanaan pembangunan Daerah didasarkan pada data dan informasi yang dikelola dalam Sistem Informasi Pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan pemerintah Kabupaten Pelalawan dibidang. pemberdayaan masyarakat desa perlu disusun Rencana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan pada hakekatnya merupakan usaha pemberdayaan sumber daya manusia baik aktif maupun pasif untuk perubahan yang lebih baik. Setiap kegiatan pembangunan seharusnya
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak
IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI 4.1 Keadaan Umum Provinsi Jambi secara resmi dibentuk pada tahun 1958 berdasarkan Undang-Undang No. 61 tahun 1958. Secara geografis Provinsi Jambi terletak antara 0º 45
Lebih terperinciKatalog : pareparekota.bps.go.id
Katalog : 1101002.7372011 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BACUKIKI BARAT TAHUN 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BACUKIKI BARAT TAHUN 2014 ISSN : Katalog BPS : 1101002.7372011 Ukuran Buku : 21 cm x 14,8 cm Jumlah
Lebih terperinciStatistik Daerah. Kecamatan Sarudik. Katalog BPS :
Katalog BPS : 1101002.1204.032 Statistik Daerah Kecamatan Sarudik Pelabuhan Perikanan Nusantara Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah Jalan N. Daulay No. Pandan, Telp. 371082 Email : bps1204@bps.go.id
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG
STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG 2015 No Publikasi : 2171.15.31 Katalog BPS : 1102001.2171.081 Ukuran Buku : 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 11 hal. Naskah
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT.
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI BARAT 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI BARAT 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI BARAT 2012 No.Publikasi : 91080.12.37
Lebih terperinciLAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN
LAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN JUNI 2016 Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Menu Data dan Informasi Data http://riau.bkkbn.go.id/ PELAYANAN KONTRASEPSI DAN PENGENDALIAN
Lebih terperinciLAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN
LAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN JULI Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Menu Data dan Informasi Data http://riau.bkkbn.go.id/ PELAYANAN KONTRASEPSI DAN PENGENDALIAN
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.
STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Statistik Daerah Kecamatan Air Dikit 214 Halaman ii STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Nomor ISSN : - Nomor Publikasi
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015
No. 30/06/14/Th. XVII, 15 Juni 2016 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 IPM Riau Tahun 2015 Pembangunan manusia di Riau pada tahun 2015 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA
STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA 2016 B A D A N P U S AT S TAT I S T I K KO TA B I T U N G Statistik Kecamatan Lembeh Utara 2016 Statistik Kecamatan Lembeh Utara 2016 No. Publikasi : 7172.1616 Katalog
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN PROVINSI DALAM PEMETAAN DAN PEMANFAATAN POTENSI SDA KAWASAN PEDESAAN
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau ARAH KEBIJAKAN PROVINSI DALAM PEMETAAN DAN PEMANFAATAN POTENSI SDA KAWASAN PEDESAAN Disampaikan Oleh: Drs. H. NAHARUDDIN, M.TP Kepala Bappeda
Lebih terperinciStatistik Daerah Kabupaten Bintan
Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BINTAN TIMUR 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BINTAN TIMUR 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1418 Katalog BPS : 1101001.2102.060 Ukuran Buku
Lebih terperinci