LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB. I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Tugas Pokok dan Fungsi

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Bandar Lampung, Januari 2015 INSPEKTUR, RIFKI WIRAWAN,SE Pembina Utama Madya Nip

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

KATA PENGANTAR. Muaro Sijunjung, Februari 2014 INSPEKTUR KENFILKA, SH, MH PEMBINA UTAMA MUDA NIP

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG

I N S P E K T O R A T

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

DAFTAR ISI. BAB II. VISI DAN MISI RENSTRA Visi Misi... 5

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) INSPEKTORAT KABUPATEN BLORA TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

LAKIP INSPEKTORAT 2012 BAB I PENDAHULUAN. manajemen, antara lain fungsi-fungsi planning, organizing,

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

BAB PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASANN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

DRAFT BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA INSPEKTORAT DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA SAMARINDA I N S P E K T O R A T

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU

Governance) diperlukan adanya pengawasan yang andal melalui sinergitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Terselenggaranya tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance)

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN GUBERNUR JAWA TIMUR,

2017, No Pedoman Pengawasan Intern di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 19

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

I n s p e k t u r, H. Wafdin Ahsan, SH Pembina Tk. I (IV/b) NIP KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2016

ANALISIS GAMBARAN TUPOKSI SKPD INSPEKTORAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PENGAWASAN TAHUN 2015

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

PEMERINTAH KOTA BLITAR I N S P E K T O R A T Jl. Merdeka No. 105 Blitar Telp (0342) Pesawat 156 &

BAB I PENDAHULUAN RENJA INSPEKTORAT KABUPATEN GRESIK 2018

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINS! KALIMANTAN BARAT TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 II - 1. Inspektorat Kabupaten Lingga

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MAROS PROVINSI SULAWASI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR: 08 TAHUN 2016 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. penentu arah dan pedoman kegiatan organisasi. 2 Tahun 2005 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah, Satuan Kerja

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Renstra Inspektorat Provinsi Bali merupakan penjabaran dari RPJMD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Kementerian Keuangan adalah mewujudkan


KATA PENGANTAR. Wonogiri, Februari 2016 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

RENCANA AKSI INSPEKTORAT KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016

PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

Transkripsi:

LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 VISI : Lampung Maju dan Sejahtera 2019 Misi : 1. Meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperkuat kemandirian daerah; 2. Meningkatkan infrstruktur untuk pengembangan ekonomi dan pelayanan sosial; 3. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, budaya masyarakat dan toleransi kehidupan beragama; 4. Meningkatkan kelestarian SDA dan kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan; 5. Menegakkan supremasi hukum, membangun peradaban demokrasi dan meningkatkan tata kelola pemerintah yang baik. PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

Kata Pengantar Kami haturkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ) Inspektorat Provinsi Lampung Tahun 2015. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Intansi Pemerintah menegaskan tekad untuk senantiasa bersungguh-sungguh mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintah Negara dan Pembangunan yang didasarkan pada prinsip-prinsip Good Governance. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ) Inspektorat Provinsi Lampung ini disusun berdasarkan Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Tekhnis Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviue Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Adapun laporan dimaksud adalah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ) Tahun 2015 yang berupa pertanggungjawaban unit kerja terhadap pelaksanaan kegiatan tugas pokok dan fungsi yang telah dilaksanakan pada Tahun 2015 sesuai dengan Rencana Strategis (renstra) Inspektorat Provinsi Lampung Tahun 2015-2019. Dengan tersusunya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ) Inspektorat Provinsi Lampung tahun 2015 ini diharapkan dapat dijadikan sebagai dokumen ataupun referensi untuk menilai kinerja dalam mewujudkan program, kegiatan, kebijakan, sasaran dan tujuan yang ingin dicapai dalam mewujudkan Visi, Misi Inspektorat Provinsi Lampung. Kami menyadari bahwa penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ) ini belum optimal, oleh karenanya kami sangat berterima kasih jika pihak yang terkait bersedia memberikan masukan sebagai upaya perbaikan dan penyempurnaan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ) selanjutnya. Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Tim Penyusun atas kerjasamanya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ) ini dapat tersusun.

Kata Pengantar Semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ) peningkatan kinerja Inspektorat Provinsi Lampung. ini dapat bermanfaat bagi. Bandar Lampung, 2015 INSPEKTUR, SUDARNO EDDI, SH, MH Pembina Utama Madya NIP. 19560911 197906 1 001

lampiran Hal KATA PENGANTAR IKHTISAR EKSKUTIF DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR TABEL i iii vii viii BAB I BAB II BAB III BAB IV PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Maksud dan Tujuan 1 1.3 Tugas Pokok dan Fungsi SKPD 2 1.4 Struktur Organisasi SKPD 3 1.5 Isu Strategis/Permasalahan SKPD 4 RENCANA STRATEGIS 2.1 Rencana Strategis 6 2.2 Perjanjian Kinerja Perubahan 9 2.3 Rencana Anggaran 10 AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 11 3.2 Capaian Kinerja antara target dan realisasi Tahun 2015 13 3.3 Perbandingan Capaian Kinerja SKPD (2012-2015) 13 3.4 Perbandingan Capaian KinerjaTahun 2015 dengan Target Renstra 15 3.5 Analisis Keberhasilan dan Permasalahan Kinerja 15 3.6 Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 16 3.8 Realisasi Anggaran Kinerja Tahun 2015 17 PENUTUP 4.1 Kesimpulan dan Saran

lampiran Tabel Tabel Keterkaitan Misi, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Inspektorat Provinsi Lampung Tabel Indikator Sasaran Inspektorat Provinsi Lampung 2015 2019 Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Perubahan Inspektorat Provinsi Lampung Tahun 2015 Tabel 2.2 Rencana Belanja Inspektorat Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2015 Tabel 3.1 Realisasi Pemantauan Tindak Lanjut Tunggakan Selama Tahun 2015 Tabel 3.2 Realisasi Pemantauan Tindak Lanjut Pemeriksaan Tahun 2015 Tabel 3.3 Realisasi Pemantauan Tindak Lanjut Tunggakan Selama Tahun 2015 Tabel 3.4 Realisasi Pemantauan Tindak Lanjut Pemeriksaan Tahun 2015 Tabel 3.5 Kerugian Negara/Daerah dan kewajiban setor negara / daerah (Reguler ) Tabel 3.6 Kerugian Negara/Daerah dan kewajiban setor negara / daerah (panjab) Tabel 3.7 Perbandingan Antara Target dan Realisasi Capaian Kinerja Inspektorat Provinsi Lampung Tahun 2015 Tabel 3.8 Realisasi Pemantauan Tindak Lanjut Tahun 2012-2015 Tabel 3.9 Realisasi Pemantauan Tindak Lanjut Tahun 2012-2015 Tabel 3.10 Kerugian Negara/Daerah dan kewajiban setor negara / daerah Tahun 2012-2015 (Pemeriksaan Reguler) Tabel 3.11 Kerugian Negara/Daerah dan kewajiban setor negara / daerah Tahun 2012-2015 (Pemeriksaan Berkala/Akhir Masa Jabatan Bupati/Walikota Tabel 3.12 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2015 Dengan Target Renstra Tabel 3.13 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Tabel 3.14 Realisasi Anggaran Kinerja Tahun 2015

lampiran LAMPIRAN LAMPIRAN : 1. Struktur Organisasi 2. Rencana Strategis (Renstra) 3. Indikator Kinerja Utama (IKU) 4. Penetapan Kinerja (PK) 5. Rencana Kerja Tahunan (RKT) 6. Rekapitulasi Tindak Lanjut 7. Rekap Temuan Kerugian dan Kewajiban Setor

1.1 Latar Belakang Terwujudnya pemerintahan Good Governance merupakan persyaratan bagi setiap Instansi Pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Kondisi tersebut tentunya perlu disikapi secara transparan dan bertanggung jawab, mengingat hal tersebut merupakan tuntutan masyarakat akan kebutuhan transparasi serta akuntabilitas instansi pemerintah dalam penyelenggaraan keperintahan yang baik, maka untuk itu perlu disusun Laporan Kinerja Inspektorat Provinsi Lampung Upaya tersebut sejalan dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih, bebas dari korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam pasal 3 Undang-undang tersebut dinyatakan bahwa asas untuk peneyelenggaraan negara harus mengedepankan asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proposionalisme, asas profesionalitas dan asas akuntabilitas. Dalam penjelasan mengenai pasal tersebut, dirumuskan bahwa asas akuntabilitas adalah asas yang menuntut bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari penyusunan LAKIP Inspektorat Provinsi Lampung Tahun 2015 adalah :

BAB I a. Memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja Inspektorat Provinsi Lampung Tahun 2015 sebagaimana telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Provinsi Lampung Tahun 2015 2019; b. Melaporkan capaian realisasi kinerja dan menilai keberhasilan Inspektorat Provinsi Lampung sampai dengan tahun 2015; c. Sebagai informasi atas implementasi penerapan sistem manajemen akuntabilitas kinerja Inspektorat Provinsi Lampung; d. Sebagai acuan untuk perencanaan kegiatan di tahun mendatang; e. Sebagai bukti akuntabilitas kepada para pemangku kepentingan lain atas penggunaan sumber daya dalam rentang waktu satu tahun anggaran. 1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat merupakan instansi pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Gubernur dan secera teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah Berdasarkan Pasal 2 ayat (3) Peraturan Gubernur Lampung Nomor 10 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Lampung Nomor 33 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Lampung, Inspektur Provinsi mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah provinsi, pclaksanaan tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan Pemerintah kepada Guberrrur, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten/Kota dan pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah Kabupaten/Kota serta melaksanakan tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur sesuai ketentuan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Inspektur Provinsi menye1enggarakan fungsi : a. perencanaan program pengawasan; b. perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; c. pembinaan, pengendalian dan koordinasi; d. pemeriksaan, pengusutan, pengujian, dan penilaian tugas pengawasan; e. pengawasan tcrhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah dan pelaksanaan tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan pemerintah kepada Gubemur; 2

BAB I f. pengawasan terhadap pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota; g. pembinaan dan pengawaean terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota; h. pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Refonnasi Birokrasi dan pencegahan korupsi; 1. pembinaan dan pengawasan sistem pengendalian internal pemerintah; J. pembinaan dan pengawasan pelaksanaan akuntansi dan kinerja pemerintah; k. pemeriksaan dan pengusutan kasus pengaduan masyarakat di Provinsi dan Kabupaten/Kota; I. pelaksanaan penilaian prestasi kerja terhadap PNS di lingkungan Inspektorat; dan m. pelayanan administrasi. 1.4 Struktur Organisasi Dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi tersebut Inspektorat Provinsi Lampung memiliki Struktur Organisasi (terlampir) sebagai berikut : a. Inspektur b. Sekretaris 1. Sub Bagian Administrasi Umum 2. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan 3. Sub Bagian Bagian Perencanaan c. Inspektur Pembantu Wilayah I, II, III, IV d. Kelompok jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilannya. 3

BAB I INSPEKTUR SEKRETARIS Sub Bagian Administrasi dan Umum Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan Sub Bagian Perencanaan INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH I INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH II INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH III INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH IV KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL 1.5 Isu Strategis / Permasalahan SKPD Issue Strategis yang muncul dan dihadapi Inspektorat Provinsi Lampung adalah : a. Pembinaan profesi atau Diklat fungsional pengawasan bagi Aparatur Pengawasan Fungsional Pemerintah (APFP) belum memadai dan keterbatasan dalam hal biaya penyelenggaraan pendidikan dan latihan pengawasan fungsional tersebut; b. Profesionalisme Sumber Daya Manusia kurang optimal, mengingat terbatasnya anggaran, sehingga aparatur yang dapat mengikuti pendidikan teknis terbatas; c. Tebatasnya sarana dan prasarana mobilitas yang mengakibatkan pencapaian target belum optimal, terutama untuk melakukan pengawasan yang obyeknya berada dalam lingkup lintas Kabupaten/Kota; d. Masih seringnya terdapat overlap antara sesama APFP baik mengenai obyek pemeriksaan maupun jadwal pemeriksaan; e. Belum seluruhnya obyek pemeriksaan menyadari bahwa tujuan pemeriksaan adalah pembinaan sebagai upaya membantu pencapaian target dan sasaran yang telah ditetapkan sehingga pelaksanaan kegiatan pada obyek pemeriksaan dapat lebih terarah; 4

BAB I f. Masih terdapat persepsi negatif terhadap kinerja Inspektorat Provinsi diantaranya adalah belum maksimalnya kinerja yang sesuai dengan standar audit, karena kertabatasan kualitas Sumber Daya Manusia. Hasil pelaksanaan kegiatan Inspektorat Provinsi Lampung tahun 2015, diantaranya pemeriksaan reguler terhadap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi Lampung, pemeriksaan akhir masa jabatan Kepala Daerah Kabupaten/Kota dan pemeriksaan berkala Kabupaten/Kota Tahun 2015 serta pemeriksaan terhadap kasus-kasus pengaduan masyarakat. Selain itu Inspektorat Provinsi Lampung juga melakukan kegiatan Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK, Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri dan Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis serta Inspektorat Provinsi Lampung. 5

Dokumen perencanaan kinerja merupakan suatu dokumen yang dimanfaatkan oleh setiap pimpinan Instansi Pemerintah untuk memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi, melaporkan capaian realisasi kinerja dalam Lakip serta menilai keberhasilan organisasi. Perencanaan dan penetapan kinerja tidak dapat dipisahkan dari Rencana Strategis karena sesungguhnya merupakan penjabaran tahunan dari Renstra itu sendiri. 2.1. Rencana Strategis Berdasarkan RPJMD Provinsi Lampung maka disusunlah Rencana Strategik Inspektorat Provinsi Lampung tahun 2015 2019 yang merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat arah, kebijakan dan strategi serta program program pembangunan yang akan dilaksanakan langsung oleh Inspektorat Provinsi Lampung maupun mendorong Inspektorat Kabupaten/Kota serta peran aktif masyarakat. Perumusan Renstra Inspektorat mencakup visi, misi, tujuan, serta cara pencapaian tujuan, yang secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut: a. Visi Pada periode Renstra 2015 2019 tidak ada lagi visi SKPD namun mengikuti Visi Gubernur yaitu : Lampung Maju dan Sejahtera 2019 Visi tersebut merupakan upaya Pemerintah Provinsi Lampung untuk menjadi daerah dengan kinerja ekonomi tinggi, desa/kampung/pekon tertinggal yang ada di Provinsi Lampung memiliki porsi relatif besar dari jumlah penduduk yang ada. Untuk menjadi daerah yang maju syarat yang harus dipenuhi adalah peningkatan kualitas sumberdaya manusia, pemanfaatan sumberdaya alam secara berkelanjutan, penciptaan iklim usaha kondusif untuk peningkatan inventasi, peningkatan kemampuan aparatur pemerintahan yang mendukung terwujudnya organisasi berkewirausahaan, pemanfaatan iptek dan inovasi secara optimal. b. Misi Pada periode Renstra 2015 2019 tidak ada lagi misi SKPD namun mengikuti Misi Gubernur, yaitu: 1. Meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperkuat kemandirian daerah ; 2. Meningkatkan infrastruktur untuk pengembangan ekonomi dan pelayanan sosial ;

3. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, iptek dan inovasi budaya masyarakat, dan kehidupan beragama yang toleran ; 4. Meningkatkan pelestarian SDA dan kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan 5. Menegakkan supremasi hukum, mengembangkan demokrasi berbasis kearifan lokal dan memantapkan kepemerintahan yang baik dan antisipatif. Dari kelima misi diatas, Inspektorat Provinsi Lampung berperan dalam mewujudkan misi kelima yaitu Menegakkan supremasi hukum, mengembangkan demokrasi berbasis kearifan lokal dan memantapkan kepemerintahan yang baik dan antisipatif. c. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Tujuan merupakan penjabaran atau implemantasi dari visi yang diwujudkan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Tujuan utama Inspektorat Provinsi Lampung yang hendak dicapai dalam periode 2015 2019 adalah Mengembangkan pemerintahan yang baik dan antisipatif. Sasaran adalah hasil yg akan dicapai secara nyata oleh organisasi secara lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yg lebih pendek. Sesuai dengan tujuan organisasi maka sasaran yang hendak dicapai dalam kurun waktu 5 tahun ke depan adalah Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN. d. Strategi Dan Kebijakan Strategi sering didefinisikan sebagai cara untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui tindakan-tindakan. Di dalam upaya mewujudkan tujuan dan sasaran secara maksimal maka strategi yang akan ditempuh adalah : 1. Strategi 1 : Peningkatan sistem tata kerja birokrasi yang transparan dan akuntabel; 2. Strategi 2 : Pengembangan sistem pelayanan publik yang transparan berbasis teknologi informasi; 3. Strategi 3 : Implementasi Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) di Provinsi dan seluruh Kabupaten/Kota. 4. Strategi 4 : Pengintegrasian Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di seluruh SKPD Provinsi Lampung; 5. Strategi 5 : Peningkatan sarana dan prasarana perkantoran; 6. Strategi 6 : Peningkatan kualitas pelayanan administrasi perkantoran; 7. Strategi 7 : Peningkatan kualitas SDM Aparatur Pengawasan; 8. Strategi 8 : Pengintensifan koordinasi dengan APIP dan instansi terkait. 7

Kebijakan diartikan sebagai tindakan secara operasional dari pimpinan instansi untuk melaksanakan strategi sehingga tujuan dan sasaran dapat tercapai dalam kurun waktu 5 tahun kedepan. Arah kebijakan pengawasan yaitu : 1. Menjadi mitra SKPD Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka asistensi, konsultasi, dan reviu; 2. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung pengawasan; 3. Meningkatkan sarana penanganan pengaduan masyarakat berbasis TI; 4. Meningkatkan keefektifan sistem pengawasan di SKPD Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota; 5. Meningkatkan kualitas SDM aparatur pengawasan; 6. Melibatkan PFA dan P2UPD Inspektorat Kab/Kota dalam peningkatan mutu SDM; 7. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan keuangan, optimalisasi pemberdayaan aset daerah, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang undangan; 8. Implementasi aksi difokuskan pada peningkatan kemudahan berusaha, transparansi perencanaan dan penganggaran, serta transparansi pengadaan barang/jasa Pemerintah Tabel Keterkaitan Misi, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Inspektorat Provinsi Lampung MISI SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN Menegakkan supremasi hukum, mengembangkan demokrasi berbasis kearifan lokal dan memantapkan kepemerintahan yang baik dan antisipatif Terwujudnya Pemerintahan Yang Bersih dan Bebas KKN Peningkatan sistem tata kerja birokrasi yang transparan dan akuntabel Pengembangan sistem pelayanan publik yang transparan berbasis teknologi informasi Implementasi Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) di Provinsi dan seluruh Kabupaten/ Kota Pengintegrasian Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di seluruh SKPD Provinsi Lampung Peningkatan sarana dan prasarana perkantoran Peningkatan kualitas pelayanan administrasi perkantoran Peningkatan kualitas SDM Aparatur Pengawasan Pengintesifan koordinasi dengan APIP dan instansi terkait Meningkatkan keefektifan sistem pengawasan di SKPD Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/ Kota Meningkatkan sarana penanganan pengaduan masyarakat berbasis TI Implementasi aksi difokuskan pada peningkatan kemudahan berusaha, transparansi perencanaan dan penganggaran, serta transparansi pengadaan barang/jasa Pemerintah Menjadi mitra SKPD Provinsi dan pemerintah Kabupaten/ Kota dalam rangka assurance dan konsultasi Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung pengawasan Melibatkan JFA dan P2UPD Inspektorat Kabupaten/ Kota dalam peningkatan mutu SDM Meningkatkan kualitas SDM aparatur pengawasan Meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan keuangan, optimalisasi aset daerah, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan 8

Tabel Indikator Sasaran Inspektorat Provinsi Lampung 2015 2019 Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Capaian Sasaran 2015 2016 2017 2018 2019 Persentase Hasil Audit APIP yang terselesaiakan 50% 60% 70% 80% 90% Mengembangkan Pemerintahan yang baik dan antisipatif Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN Persentase Penurunan Pelanggaran Terhadap Standar atas Pelaksanaan Tugas SKPD sesuai Aspek Pembinaan dan Pengawasan 50% 40% 30% 20% 10% 2.2 Perjanjian Kinerja Perubahan Inspektorat Provinsi Lampung Didalam mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, bersama ini kami sampaikan Penetapan Kinerja Inspektorat Provinsi, yang merupakan ikhtisar rencana kinerja yang akan dicapai pada Tahun 2015. Rencana Kinerja yang telah ditetapkan ini merupakan tolok ukur keberhasilan organisasi dan menjadi dasar penilaian dalam Evaluasi Kinerja pada akhir Tahun Anggaran 2015 sebagai berikut : Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Perubahan Inspektorat Provinsi Lampung Tahun 2015. No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1 Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN Persentase Hasil Audit APIP yang terselesaiakan Persentase Penurunan Pelanggaran Terhadap Standar atas Pelaksanaan Tugas SKPD sesuai Aspek Pembinaan dan Pengawasan 50% 50% No Program Anggaran Ket. 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.250.076.500 APBD 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana 548.008.800 APBD Aparatur 3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 62.500.000 APBD 4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya 259.450.000 APBD Aparatur 5 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 63.000.000 APBD 6 Program Peningkatan Sistem Pengawasan 6.160.654.200 APBD Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH 7 Program Peningkatan Profesional Tenaga 91.930.500 APBD Pemeriksa Jumlah 8.435.620.000 9

2.3. Rencana Anggaran Tahun 2015 Jumlah anggaran Inspektorat Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 23.157.620.000,00 yang digunakan untuk membiayai Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung, secara rinci rencana anggaran belanja tidak langsung dan belanja langsung dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.2 Rencana Belanja Inspektorat Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2015 No. Uraian Rencana (Rp) % 1 2 Belanja tidak langsung Belanja langsung 14.722.000.000 8.435.620.000 63.57 36.43 Jumlah 23.157.620.000 Sumber : DPA Perubahan Inspektorat TA. 2015 Dari jumlah anggaran belanja langsung sebesar Rp. 8.435.620.000,00, untuk pencapaian indikator kinerja utama sebesar Rp. 6.160.654.200,- (73.03%) dan untuk kegiatan rutin Rp. 2.274.965.800,00 (256.97%) 10

3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 Hasil pengukuran kinerja selama tahun 2015 Inspektorat Provinsi Lampung dalam pengukuran kinerja atas pelaksanaan kegiatan telah disesuaikan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam Renstra Inspektorat Provinsi Lampung dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya serta Indikator Kinerja Utama sebagai berikut : a. Capaian Persentase Hasil Audit APIP yang Terselesaikan Selama Tahun 2015, Inspektorat Provinsi Lampung telah melaksanakan evaluasi berkala terhadap temuan dan rekomendasi hasil pengawasan/pemeriksaan dan mendorong penyelesaian tindak lanjutnya dengan persentase hasil audit APIP (Inspektorat Provinsi Lampung) yang terselesaikan sampai dengan 31 Desember 2015 sebagai berikut : 1) Pemeriksaan Reguler Tabel 3.1 No Realisasi Pemantauan Tindak Lanjut Tunggakan Selama Tahun 2015 Tahun Pemeriksaan Sisa Rekomendasi yang belum TL Per 1 Januari 2015 TL Prosentase TL 1 2014 274 210 77% Tabel 3.2 Realisasi Pemantauan Tindak Lanjut Pemeriksaan Tahun 2015 No Tahun Jumlah TL Prosentase Pemeriksaan Rekomendasi TL 1 2015 568 334 59 % 2) Pemeriksaan Berkala/Akhir Masa Jabatan Bupati/Walikota Tabel 3.3 No Realisasi Pemantauan Tindak Lanjut Tunggakan Selama Tahun 2015 Tahun Pemeriksaan Sisa Rekomendasi yang belum TL Per 1 Januari 2015 TL Prosentase TL 1 2014 517 300 58 %

BAB III Tabel 3.4 Realisasi Pemantauan Tindak Lanjut Pemeriksaan Tahun 2015 No Tahun Jumlah TL Prosentase Pemeriksaan Rekomendasi TL 1 2015 849 206 24 % Capaian Persentase Hasil Audit APIP yang Terselesaikan selama tahun 2015 adalah (77+59+58+24)/4)% = 54,5 % b. Capaian Persentase Penurunan Pelanggaran Terhadap Standar atas Pelaksanaan Tugas SKPD sesuai Aspek Pembinaan dan Pengawasan Pelanggaran terhadap Standar atas Pelaksanaan Tugas SKPD sesuai Aspek Pembinaan dan Pengawasan lebih dititikberatkan pada aspek keuangan dengan kode rekomendasi 01 dan 02 yaitu : Kerugian Negara/Daerah dan kewajiban setor negara/daerah. Kondisi awal sebagai pembanding adalah kondisi tahun 2014 yang merupakan tahun ke - 0 (nol) dalam Renstra Inspektorat Provinsi Lampung 2015-2019. 1) Pemeriksaan Reguler Tabel 3.5 Kerugian Negara/Daerah dan kewajiban setor negara / daerah N o Tahun Pemeriksaan Kerugian Negara/Daerah (Rp) kewajiban setor negara / daerah (Rp) Jumlah (Rp) 1 2 2014 2015 83.701.213,52 113.724.744,00 952.152.240,13 563.354.450,00 1.035.853.453,65 677.079.194,00 2) Pemeriksaan Berkala/Akhir Masa Jabatan Bupati/Walikota Tabel 3.6 Kerugian Negara/Daerah dan kewajiban setor negara / daerah No Tahun Kerugian kewajiban Jumlah (Rp) Pemeriksaan Negara/Daerah (Rp) setor negara / daerah (Rp) 1 2014 544.508.408,00 279.995.251,00 824.503.659,00 2 2015 2.243.355,00 215.610.140,00 217.853.495,00 Capaian Persentase Penurunan Pelanggaran Terhadap Standar atas Pelaksanaan Tugas SKPD sesuai Aspek Pembinaan dan Pengawasan tahun 2015 adalah selisih jumlah rekomendasi 01 dan 02 tahun 2014 dengan tahun 2015 dibagi jumlah rekomendasi 01 dan 02 tahun 2014 x 100 % = ((1.035.853.453,65 + 824.503.659,00)-( 677.079.194,00 + 217.853.495,00)/ (1.035.853.453,65 + 824.503.659,00)) x 100 % = 51.89 % 12

BAB III 3.2 Capaian Kinerja antara Target dan Realisasi Tahun 2015 Pengukuran tingkat capaian kinerja Inspektorat Provinsi Lampung Tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tersebut diilustrasikan dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.7 Perbandingan Antara Target dan Realisasi Capaian Kinerja Inspektorat Provinsi Lampung Tahun 2015 No Indikator Kinerja Target Capaian % 1 Persentase Hasil Audit APIP yang terselesaiakan 2 Persentase Penurunan Pelanggaran Terhadap Standar atas Pelaksanaan Tugas SKPD sesuai Aspek Pembinaan dan Pengawasan 50 % 54,5 % 109 50 % 51,89 % 103,78 Untuk skala penilaian terhadap kinerja pemerintah, menggunakan pijakan Permendagri No. 54 tahun 2010 sebagai berikut : No Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja 1 91 Sangat Tinggi 2 76 90 Tinggi 3 66 75 Sedang 4 51 65 Rendah 5 50 Sangat Rendah Dari 2 indikator kinerja sasaran yang merupakan indikator kinerja utama Inspektorat Provinsi Lampung Tahun 2015 menunjukkan capaian lebih dari 91, sehingga menunjukkan capaian sangat tinggi. 3.3 Perbandingan Capaian Kinerja SKPD (2012-2015) Perbandingan capaian kinerja SKPD sejak tahun 2012 s.d 2015 disajikan tanpa memperhatikan besarnya anggaran. Rincian perbandingan tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tersebut diilustrasikan dalam tabel dibawah ini : a. Capaian Persentase Hasil Audit APIP yang Terselesaikan Perbandingan capaian persentase hasil audit APIP yang terselesaikan sejak tahun 2012 s.d 2015 tidak dapat disajikan karena tunggakan tunggakan tindak lanjut per tahun ditindaklanjuti ditahun berikutnya, sehingga data yang disajikan adalah data komulatif, sampai dengan 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut : 1) Pemeriksaan Reguler 13

BAB III Tabel 3.8 Realisasi Pemantauan Tindak Lanjut Tahun 2012-2015 No Tahun Pemeriksaan Jumlah Rekomendasi TL Prosentase TL (%) 1 2 3 4 2015 2014 2013 2012 568 718 529 617 334 501 483 598 59 70 91 97 2) Pemeriksaan Berkala/Akhir Masa Jabatan Bupati/Walikota Tabel 3.9 Realisasi Pemantauan Tindak Lanjut Tahun 2012-2015 No Tahun Pemeriksaan Jumlah Rekomendasi TL Prosentase TL(%) 1 2 3 4 2015 2014 2013 2012 849 718 715 1.117 206 501 649 1.096 24 70 91 98 b. Capaian Persentase Penurunan Pelanggaran Terhadap Standar atas Pelaksanaan Tugas SKPD sesuai Aspek Pembinaan dan Pengawasan Kondisi awal sebagai pembanding adalah kondisi tahun 2014 yang merupakan tahun ke - 0 (nol) dalam Renstra Inspektorat Provinsi Lampung 2015-2019. No 1 2 3 4 1) Pemeriksaan Reguler Tabel 3.10 Kerugian Negara/Daerah dan kewajiban setor negara / daerah Tahun 2012-2015 Tahun Pemeri ksaan 2015 2014 2013 2012 Kerugian Negara/Dae rah (Rp) 113.724.744 83.701.213 84.653.501 181.017.267 kewajiban setor negara / daerah (Rp) 563.354.450 952.152.240 6.164.332.579 5.740.593.241 Jumlah (Rp) Prosentase terhadap tahun 2014 (%) 677.079.194 1.035.853.453 6.248.986.080 5.921.610.508 65 100 603 571 14

BAB III No 1 2 3 4 2) Pemeriksaan Berkala/Akhir Masa Jabatan Bupati/Walikota Tabel 3.11 Kerugian Negara/Daerah dan kewajiban setor negara / Tahun Pemeri ksaan 2015 2014 2013 2012 daerah Tahun 2012-2015 Kerugian Negara/Daera h (Rp) 2.243.355 544.508.408 103.607.645 158.615.521 kewajiban setor negara / daerah (Rp) 215.610.140 279.995.251 453.382.760 780.116.330 Jumlah (Rp) Prosentase terhadap tahun 2014 (%) 217.853.495 824.503.659 556.990.405 938.731.850 26 100 67 113 3.4 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2015 Dengan Target Renstra Perbandingan capaian kinerja SKPD tahun 2015 dengan target Renstra 2015-2019 adalah sebagai berikut : Tabel 3.12 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2015 Dengan Target Renstra No Indikator Kinerja Target Renstra s.d 2019 1 Persentase Hasil Audit APIP yang terselesaiakan Capaian Tahun 2015 % 90 % 54.5 60.55 2 Persentase Penurunan Pelanggaran Terhadap Standar atas Pelaksanaan Tugas SKPD sesuai Aspek Pembinaan dan Pengawasan 10 % 51.89 53.45 Rumus yang dipakai untuk menghitung perbandingan capaian kinerja Tahun 2015 dengan target Renstra adalah sebagai berikut : a. Persentase Hasil Audit APIP yang terselesaiakan : 54.5/90 x 100 % b. Persentase Penurunan Pelanggaran Terhadap Standar atas Pelaksanaan Tugas SKPD sesuai Aspek Pembinaan dan Pengawasan : (100-51.89)/(100-10) x 100% 3.5 Analisis Keberhasilan dan Permasalahan Kinerja Secara umum pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan, namun demikian terdapat beberapa hal perlu mendapat perhatian dan perbaikan guna penyempurnaan pelaksanaan tugas kerja dimasa mendatang, yaitu : 15

BAB III Kondisi dinamis dimana kebijakan pengawasan yang selalu berganti dalam setiap tahunnya, sehingga penguatan pengetahuan dari sisi APIP menjadi sangat penting. Lambatnya tanggapan dan tindak lanjut dari obyek pemeriksaan atas laporan hasil pemeriksaan. Waktu dan metode yang dirasa kurang memadai atas pelaksanaan tugas pemeriksaan. Masih lemahnya SPIP di SKPD Pemerintah Provinsi Lampung dan Pemerintah Kabupaten/Kota.Masih adanya temuan-temuan yang berulang hasil pemeriksaan oleh APIP maupun BPK merupakan pertanda bahwa SPIP masih belum diselenggarakan secara efektif. Kondisi ini tentunya amanat bagi Inspektorat untuk membangun SPIP yang efektif disetiap pelaksanaan tupoksi SKPD sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pergeseran paradigma pengawasan APIP dari Watchdog menjadi Quality Assuarance dan Consulting Partner memerlukan komitmen semua pihak terkait. Terjadinya pergeseran peran pengawasan Inspektorat selaku APIP dari paradigma lama menuju paradigma baru, ditandai dengan perubahan orientasi dan peran yang lebih berorientasi untuk memberikan kepuasan kepada SKPD sebagai mitra audit (customer satisfaction). Inspektorat selaku APIP tidak dapat lagi hanya berperan sebagai watchdog, namun harus dapat berperan sebagai mitra bagi stakeholder. Perbedaan paradigma lama (pendekatan tradisional) dengan paradigma baru (pendekatan baru) 3.6 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Indikator yang berhasil dicapai dengan sumber daya yang efisien menunjukkan bahwa efisiensi anggaran telah mencapai tingkat yang tinggi. Kondisi ini sejalan dengan prinsip pengelolaan anggaran serta sejalan dengan prinsip pemerintahan yang baik, yang salah satu indikatornya adalah pengelolaan sumber daya anggaran yang efisien dalam mencapai tujuan dan sasaran pembangunan. 16

BAB III Tabel 3.13 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Indikator Sasaran Persentase Hasil Audit APIP yang terselesaiakan Persentase Penurunan Pelanggaran Terhadap Standar atas Pelaksanaan Tugas SKPD sesuai Aspek Pembinaan dan Pengawasan Kinerja Anggaran Target Realisasi % Target Realisasi % 50 54.5 109 1.360.404.100 954.881.220 70,19 50 51.89 103.78 4.800.250.100 4.294.454.337 89,46 Jumlah 6.160.654.200 5.249.335.557 79,83 Analisa Efisiensi No Sasaran Indikator Capaian Kinerja (%) Penyerapan Anggaran (%) Tingkat Efisiensi (%) 1 Terwujudnya Persentase Hasil Audit APIP yang terselesaiakan 109 70,19 29,81 2 Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN Persentase Penurunan Pelanggaran Terhadap Standar atas Pelaksanaan Tugas SKPD sesuai Aspek Pembinaan dan Pengawasan 103.78 89,46 10,54 3.6 Realisasi Anggaran Kinerja Tahun 2015 Realisasi Anggaran Kinerja Tahun 2015 Inspektorat Provinsi Lampung terdiri dari Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung sebagai berikut: Tabel 3.14 Realisasi Anggaran Kinerja Tahun 2015 No Program Anggaran Realisasi 1 Belanja Tidak Langsung 14.722.000.000 11.844.637.987 2 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.250.076.500 1.125.224.556 3 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana 548.008.800 468.350.266 Aparatur 4 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 62.500.000 62.500.000 5 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya 259.450.000 245.017.990 Aparatur 6 Program Peningkatan Pengembangan Sistem 63.000.000 48.040.500 Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 7 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal 6.160.654.200 5.249.335.557 dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH 8 Program Peningkatan Profesional Tenaga Pemeriksa 91.930.500 69.321.100 Jumlah 23.157.620.000 19.112.427.956 17

BAB IV A. Kesimpulan Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pengukuran kinerja Inspektorat Provinsi Lampung secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Capaian kinerja program/kegiatan yang berada di lingkungan Inspektorat Provinsi Lampung telah sesuai rencana yang ditetapkan, namun masih perlu dioptimalkan di tahun mendatang. 2. Kinerja Bidang Pengawasan perlu terus di upayakan untuk mencapai hasil yang optimal. 3. Pada Tahun 2015 masih terdapat rekomendasi hasil pemeriksaan yang belum dapat diselesaikan, mengingat keterlambatan obyek pemeriksaan untuk menindaklanjuti temuan yang ada. B. Saran 1. Perlu diupayakan peningkatan pelaksanaan program/kegiatan secara bertahap, terarah dan berkelanjutan. 2. Perlu diupayakan kerjasama dan koordinasi serta pemberdayaan Sumber Daya yang ada secara optimal untuk mewujudkan kinerja pengawasan yang memadai 3. Perlu diupayakan kerja sama dan koordinasi dengan obyek pemeriksaan dalam menindaklanjuti hasil temuan atas rekomendasi, sehingga temuan dapat diselesaikan dan tuntas serta temuan sejenis tidak terulang lagi di masa yang akan datang. 4. Perlu diupayakan peningkatan kompetensi personil pengawas melalui diklat yang berkesinambungan.

BAB IV Demikian laporan Kinerja Inspektorat Provinsi Lampung ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang kinerja Inspektorat Provinsi Lampung dan kiranya dapat menjadi referensi untuk peningkatan kinerja tahun berikutnya. Bandar Lampung, 2016 INSPEKTUR SUDARNO EDDI, SH, MH. Pembina Utama Madya NIP. 19560911 197906 1 001

IKHTISAR Laporan Penyelenggaraan Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat Provinsi Lampung Tahun 2015 memuat akuntabilitas kinerja berdasarkan Rencana Strategis Inspektorat Provinsi Lampung Tahun 2015-2019 yang didukung melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2015 Sebesar Rp. 8.435.620.000 mencakup beberapa kegiatan inti yaitu : 1. Pelaksanaan pengawasan internal secara berkala 2. Penanganan kasus pengaduan dilingkungan pemerintah daerah 3. Pengendalian manajemen pelaksanaan kebijakan KDH 4. Tindak lanjut hasil temuan pengawasan 5. Koordinasi pengawasan komprehensif 6. Evaluasi berkala temuan hasil pengawasan 7. Evaluasi penyelenggaraan pemerintah daerah Sebagaimana penjabaran atau penerapan dari misi Inspektorat Provinsi Lampung, ditetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam periode 2015-2019 sebagai berikut : Tujuan utama Inspektorat Provinsi Lampung yang hendak dicapai dalam periode 2015 2019 adalah Mengembangkan pemerintahan yang baik dan antisipatif. Sasaran adalah hasil yg akan dicapai secara nyata oleh organisasi secara lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yg lebih pendek. Sesuai dengan tujuan organisasi maka sasaran yang hendak dicapai dalam kurun waktu 5 tahun ke depan adalah Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN. Issue Strategis yang muncul dan dihadapi Inspektorat Provinsi Lampung adalah : a. Inspektorat Provinsi merupakan perangkat daerah yang harus memiliki integritas dan komitmen pimpinan. Apabila pimpinan tidak memilki komitmen terhadap pelaksanaan pengwasan maka Inspektorat tidak akan mendapat dukungan secara politis dan moral sehingga kurang integritasnya dan pelaksanaan pengawasan tidak akan mencapai hasil optimal; b. Pembinaan profesi atau Diklat fungsional pengawasan bagi Aparatur Pengawasan Fungsional Pemerintah (APFP) belum merata dan keterbatasan dalam hal biaya penyelenggaraan pendidikan dan latihan pengawasan fungsional tersebut; c. Profesionalisme Sumber Daya Manusia kurang optimal, mengingat terbatasnya anggaran, sehingga aparatur yang dapat mengikuti pendidikan teknis terbatas; d. Tebatasnya sarana dan prasarana mobilitas yang mengakibatkan pencapaian target fungsional belum optimal, terutama untuk melakukan pengawasan yang obyeknya berada dalam lingkup lintas Kabupaten/Kota;

IKHTISAR e. Masih seringnya terdapat overlap antara sesama APFP baik mengenai obyek pemeriksaan maupun jadwal pemeriksaan; f. Belum seluruhnya obyek pemeriksaan menyadari bahwa tujuan pemeriksaan adalah pembinaan sebagai upaya membantu pencapaian target fungsional dan sasaran yang telah ditetapkan sehingga pelaksanaan kegiatan pada obyek pemeriksaan agar dapat lebih terarah dan pertanggungjawabannya standar audit; g. Masih terdapat persepsi negatif terhadap kinerja Inspektorat Provinsi diantaranya adalah belum maksimalnya kinerja yang standar audit, karena kertabatasan Sumber Daya Manusia; Hasil pengukuran kinerja selama tahun 2015 Inspektorat Provinsi Lampung dalam pengukuran kinerja atas pelaksanaan kegiatan telah disesuaikan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam Renstra Inspektorat Provinsi Lampung dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya serta Indikator Kinerja Utama sebagai berikut : a. Capaian Persentase Hasil Audit APIP yang Terselesaikan b. Capaian Persentase Penurunan Pelanggaran Terhadap Standar atas Pelaksanaan Tugas SKPD sesuai Aspek Pembinaan dan Pengawasan Dari 2 indikator kinerja sasaran yang merupakan indikator kinerja utama Inspektorat Provinsi Lampung Tahun 2015 menunjukkan capaian lebih dari 91, sehingga menunjukkan capaian sangat tinggi.

Struktur Organisasi

Rencana Strategis (Renstra)

Indikator Kinerja Utama (IKU)

Penetapan Kinerja (PK)

Rencana Kerja Tahunan (RKT)

Rekapitulasi Tindak Lanjut

Rekap Temuan Kerugian dan Kewajiban Setor