MESIN LISTRIK ARUS SEARAH (DC)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi

BAB II DASAR TEORI. mesin listrik yang mengubah energi listrik pada arus searah (DC) menjadi energi

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONSTRUKSI GENERATOR DC

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah

Definisi. Oleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Mesin arus searah Prinsip kerja

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan Teknik Industri 1

GENERATOR ARUS SEARAH

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

TUGAS PERTANYAAN SOAL

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

JENIS-JENIS GENERATOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. putaran dari motor. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar

HANDOUT MESIN-2 LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

3/4/2010. Kelompok 2

BAB II DASAR TEORI. arus searah menjadi energi mekanis. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile :

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC

Universitas Medan Area

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC

BAB II GENERATOR ARUS SEARAH. arus searah. Energi mekanik di pergunakan untuk memutar kumparan kawat

KEGIATAN 1 : PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN GESER UNTUK APLIKASI LABORATORIUM

Pendahuluan Motor DC mengkonversikan energi listrik menjadi energi mekanik. Sebaliknya pada generator DC energi mekanik dikonversikan menjadi energi l

PRINSIP KERJA ALAT UKUR

Created By Achmad Gunawan Adhitya Iskandar P Adi Wijayanto Arief Kurniawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mekatronika Modul 7 Aktuator

BAB II LANDASAN TEORI

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.

ALAT UKUR BESARAN LISTRIK. Jenis dan Prinsip Kerjanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS ELECTRICAL MACHINE SEMESTER 6

BAB 2. MESIN DC. Model konstruksi berbagai mesin DC dapat dilihat pada gambar 2.0 di bawah. (i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viii)

PENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT

PENGENALAN MESIN LISTRIK OLEH: ZURIMAN ANTHONY

BAB III MAGNETISME. Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya.

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

TUGAS FISIKA DASAR 2

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II GENERATOR ARUS SEARAH. energi mekanis menjadi energi listrik berupa arus searah (DC). Dimana energi listrik

DA S S AR AR T T E E ORI ORI

BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA

FISIKA DASAR II & PRAKTIKUM

STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN RHEOSTAT DAN AUTO-TRANSFORMATOR UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SERI

Kata Kunci: motor DC, rugi-rugi. 1. Pendahuluan. 2. Rugi-Rugi Pada Motor Arus Searah Penguatan Seri Dan Shunt ABSTRAK

MOTOR LISTRIK 1 FASA

Bahan Kuliah Mesin-mesin Listrik II

Gambar 2.1. Kecenderungan posisi sebuah magnet

BAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

MAKALAH ELECTRICAL ENGINE

STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

PENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS

MAKALAH ACUK FEBRI NURYANTO D

ANALISIS EFISIENSI MOTOR DC SERI AKIBAT PERGESERAN SIKAT

BAB II GENERATOR SINKRON

GGL Induksi Michael Faraday ( ), seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris, membuat hipotesis (dugaan) bahwa medan magnet seharusnya

MODUL III SCD U-Telkom. Generator DC & AC

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi

TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

MAGNET. Benda yang dapat menarik besi disebut MAGNET. Macam-macam bentuk magnet, antara lain : magnet batang, magnet ladam, magnet jarum

TUGAS TEKNIK TENAGA LISTRIK

BAB II DASAR TEORI. Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Bandung

Induksi Elektromagnetik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar Berbagai bentuk benda

DESAIN JARAK STATOR DENGAN ROTOR YANG PALING OPTIMAL PADA GENERATOR MAGNET PERMANEN

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN

BAB VIII MOTOR DC 8.1 PENDAHULUAN 8.2 PENYAJIAN

BAB II GENERATOR SINKRON

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

5.5. ARAH GGL INDUKSI; HUKUM LENZ

Transkripsi:

BAB IX MESIN LISTRIK ARUS SEARAH (DC) Tujuan Pembelajaran : - Memahami tentang Mesin listrik ( Generator dan Motor) DC - Mengetahui prinsip kerja dan kontruksi Mesin listrik DC a. GENERATOR ARUS SEARAH Tiap-tiap mesin berputar yang bertujuan mengubah daya mekanik menjadi daya listrik dinamakan generator. Asas generator berdasarkan pada kerja induksi elektromagnetik, yang diketemukan oleh Faraday. La membuktikan bahwa pada sebuah belitan dibangkitkan GGL, bilamana jumlah garis gaya yang dikurung oleh belitan itu berubah. Fluksi dihasilkan oleh lilitan medan Generator berada dalam gandar medan (field yoke), inti kutub, celah udara dan inti jangkar. Cara bagaimana perubahan garis gaya itu terjadi dalam hal ini dapat bermacammacam. Gambar 1 1 Belitan berputar dalam medan magnit. Gambar 1-1 menggambarkan sebuah belitan yang berputar beraturan pada sebuah poros dalam medan magnit serba sama, poros itu letaknya tegak lurus para arah medan. Pada generator arus searah perubahan garis gaya dan GGL itu diperoleh dengan memutarkan belitan itu antara kutub-kutub magnit (gambar 1.3a). Arah GGL itu dapat ditetapkan dengan kaidah tangan kanan. 1

Apabila tangan kanan diletakkan sedemikian, hingga garis gaya jatuh pada tapak tangan, sedang jari yang direntangkan, menunjukkan arah GGL yang dibangkitkan (gambar l-3b). Gambar 1-3 Asas generator. Bilamana arah putar kekanan, maka GGL pada sisi a berarah meninggalkan kita, selama a bergerak di bawah kutub utara; pada sisi b GGL itu berarah menuju kita, selama sisi b itu bergerak di bawah kutub selatan. Selama sisi a bergerak di bawah kutub selatan (gambar l-3c), maka GGL pada sisi a berarah menuju kita dan pada sisi b meninggalkan kita. Apabila letak bidang belitan itu tegak lurus pada garis gaya maknit, jadi meliputi jumlah garis gaya terbesar, maka GGL itu = nol. Garis yang letaknya tegak lurus pada garis gaya maknit disebut garis netral (NL). Jika masing-masing ujung belitan itu dihubungkan dengan cincin-cincin tembaga, yang tersekat terhadap poros dan terhadap satu dan lainnya, maka pada belitan itu dapat dihubungkan sebuah tahanan luar dengan sikat-sikat sedemikian hingga belitan dengan tahanan luar itu selalu merupakan suatu rangkaian tertutup. Sebagai akibat tegangan bolak-balik yang dibangkitkan dalam belitan, pada rangkaian timbul arus bolak-balik. Untuk menentukan arah arus pada tiap-tiap detik berlaku juga kaidah tangan kanan. Pada tiap-tiap kawat berarus di dalam medan magnit, mengeluarkan gaya Lorentz yang menurut hukum Lenz merintangi geraknya. Untuk memutarkan belitan kearah yang ditentukan, dibutuhkan gaya tertentu, jadi daya mekanik tertentu itulah yang harus bertambah besar, bilamana GGL dan kuat arus yang dibangkitkan bertambah besar. Daya mekanik inilah yang diubah menjadi daya listrik dalam generator. 2

Sedangkan asas generator arus searah, apabila pada tiap-tiap perubahan arah GGL dalam belitan, juga penghubung dengan rangkaian luar ditukar maka tegangan untuk rangkaian luar selalu tetap berarah sama. Penutupan penghubung dengan rangkaian luar yang terus menerus itu dapat dicapai dengan cara yang sederhana, yaitu dengan menggantikan kedua cincin tembaga itu dengan sepasang cincin setengah bulatan yang juga tersekat terhadap poros dan terhadap satu dan lainnya (gambar 1 4). Alat semacam ini disebut komutator (pembalik). Gambar 1 4 Asas generator arus searah. Pemasangan sikat-sikat pada komutator harus sedemikian rupa, hingga sikat-sikat itu pindah dari satu kelain setengah bulatan, pada saat perubahan arah GGL, arus dalam belitan berubah arahnya yaitu pada saat ketika belitan melalui garis netral. Bilamana diputar kekanan seperti dalam keadaan pada gambar l-4a, maka GGL pada sisi a berarah meninggalkan kita dan pada sisi b berarah menuju kita. Dalam rangkaian luar arus mengalir dari sikat 1 kesikat II. Jadi pada saat itu sikat II negatif. Jika belitan itu sudah mencapai keadaan seperti pada gambar l-4b, maka kedua bagian komutator dihubungkan oleh sikat-sikat, dan untuk sementara waktu belitan dihubungkan singkat. Hal ini tidak merugikan, karena belitan rnelalui garis netral, sehingga tidak dibangkitkan GGL, dengan sendirinya juga tidak ditimbulkan arus hubung singkat. Dalam keadaan seperti pada gambar 1 4c, GGL pada sisi a berarah menuju kita dan pada sisi b berarah meninggalkan kita. Bagian komutator yang dihubungkan dengan sisi a mengadakan kontak dengan sikat I dan bagian yang dihubungkan dengan sisi b mengadakan kontak dengan sikat II, sehingga polaritet sikat tetap sama. Meskipun GGL dalam belitan berubah arahnya, tegangan pada sikat-sikat 3

(tegangan sikat), selalu tetap berarah sama. Gambar 1-5 menunjukkan hal ini secara grafik. Gambar 1-5 Tegangan sikat pada komutator yang terdiri atas dua bagian. Arus dalam rangkaian luar berubah seperti halnya dengan tegangan sikat. Arus semacam ini disebut arus searah mempulsir. Gandar medan / bingkai (Stator) dibuat dari baja cor (cast steel) atau baja canai (rolled steel), terdapat kumparan medan pada inti kutub untuk menghasilkan medan magnet. Inti jangkar dan komutator dibuat dari laminasi plat baja yang dipasak pada poros, permukaan luar dari inti diberi alur untuk kumparan jangkar yang dapat mengimbas ggl pada konduktor (lilitan) yang terletak pada alur. Celah udara yaitu ruang antara permukaan jangkar dengan muka kutub jangkar sekitar antara ¼ inch dan 1 / 16 inch. Rangkaian listrik Generator DC terdiri dari lilitan jangkar, komutator, sikat-sikat dan lilitan medan. Komutator terdiri dari sejumlah segmen tembaga yang dirakit kedalam silinder yang dipasang pada poros (tapi terisolasi). Segmen segmen terisolasi dengan baik antara 1 dengan yang lainnya dengan bahan mika, pada segmen segmen komutator inilah disolderkan ujung ujung kumparan jangkar Pada Generator DC (seperti juga motor listrik DC), kumparan medan berbentuk kutub sepatu disebut Stator (bagian diam), sedangkan kumparan jangkar disebut Rotor (bagian berputar) Sikat sikat yang berada pada permukaan komutator membentuk hubungan listrik geser antara kumparan jangkar dan rangkaian luar. Sikat sikat dibuat dari bahan carbon, ada juga campuran carbon dengan logam tembaga sikat sikat dipegang pada tempatnya dibawah tekanan pegas oleh pemegang sikat, yang dihubungkan oleh konduktor tembaga yang fleksibel. Kumparan medan ditempatkan disebaliknya inti kutub, kumparan setiap kutub yang dihubungkan secara seri untuk membentuk rangkaian medan. Rangkaian medan 4

dapat dirancang untuk dihubungkan seri ataupun paralel dengan rangkaian jangkar. Umumnya Generator diperlengkapi dengan kutub kecil yang disebut kutub antara (inter pole) atau kutub komutasi /bantu yang terletak ditengah tengah kutub utama. Fluksi ada dalam kutub kutub ini ada hanya jika arus mengalir dalam rangkaian jangkar, guna fluksi ini untuk memperbaiki komutasi (proses pembalikan arah arus dalam kumparan jangkar ketika segmen komutator tempat kumparan dihubungkan lewat dibawah sikat). Gambar 1-6 Bagian-bagian dari rangkaian magnet generator kutub-empat. Gambar 1-7 Inti jangkar dengan rakitan komutator. (General Electric Company). Gambar 1-8 Generator dibongkar untuk menunjukan berbagai bagianya (Robbins & Myers Inc.) Gambar 1-9 (a) Lilitan cincin kutub dua (b) Rangkaian ekivalen lilitan cincin 5

b. MOTOR ARUS SEARAH Motor listrik ialah mesin berputar yang bertujuan mengubah daya listrik menjadi daya mekanik. Pekerjaan motor itu berdasarkan gejala bahwa suatu medan magnit mengeluarkan gaya pada penghantar yang berarus. Gambar 1-6 menggambarkan kumparan jangkar, yang terdiri dari satu belitan dan terletak diantara kutub-kutub magnit. Kalau kumparan itu dilalui arus maka pada tiap-tiap sisi kumparan bekerja gaya Lorentz. Arah gaya itu ditetapkan dengan kaidah tangan kiri. Apabila tangan kiri diletakkan sedemikian rupa, sehingga gaya jatuh pada tapak tangan, sedangkan jari-jari yang direntangkan menunjukkan arah arus, maka ibu jari yang direntangkan itu, menunjukkan arah gaya gerak (gambar 1-10b). Gambar 1-10 Asas motor Arus searah Kedua gaya yang timbul itu merupakan sebuah kopel. Jika kopel itu lebih besar dari pada kopel mekanik yang berlawanan, maka kumparan itu akan bergerak. Kalau kumparan berputar 90, kopel itu menjadi nol, karena lengan kopel itu menjadi nol. Untuk menggerakkan kumparan melalui kedudukan mati, maka kumparan itu harus bertenaga gerak yang cukup kuat, sedang arah arus dalam kumparan pada saat itu harus juga dibalikkan (gambar l-10c). Jadi di sini dibutuhkan sebuah komutator yang membalikkan arah arus dalam kumparan pada waktu yang tepat. Kopel yang dibangkitkan pada kumparan sangat tidak teratur, karena kopel itu berayun antara nilai maksimal dan nol. Untuk mendapatkan kopel yang lebih sama rata dan juga lebih besar, dibagi sejumlah besar kumparan di sekeliling jangkar. Kumparan-kumparan itu dihubungkan dengan lamel tersendiri dari pada komutator, sehingga motor arus searah tidak berbeda dengan generator arus searah. Oleh sebab itu suatu mesin arus searah yang sama dapat dipakai baik untuk motor maupun untuk generator. 6

Jika jangkar berputar maka dalam belitan jangkar motor itu dibangkitkan GGL seperti juga halnya dengan generator. Dengan mempergunakan kaidah tangan kanan dapat dilihat, bahwa GGL ini berlawanan dengan arus yang melalui jangkar. Oleh karena itu GGL sebuah motor kerap kali disebut GGL lawan. Untuk menggerakkan arus yang berlawanan dengan GGL melalui jangkar itu diperlukan daya listrik. Daya inilah yang diubah menjadi daya mekanik dalam motor. Apabila gambar 1-10 dibandingkan dengan gambar 1-3, ternyata bahwa pada arah arus yang sama, arah jangkar motor berlawanan dengan arah ke mana jangkar generator harus digerakkan, bilamana arah medan magnit tidak berubah. Apabila arah medan, begitu pula arah arus yang dibalikkan, maka arah putar tidak berubah. Jika hanya arah medan atau hanya arah arus jangkar saja yang berubah, maka arah putar itu berlawanan dengan apa yang dinyatakan dalam gambar 1-10. Oleh karenanya untuk mengubah arah putar motor, harus dibalikkan arah medan atau arah arus jangkar. Seperti halnya dengan generator-generator, arus searah motor-motor ditetapkan menurut cara bagaimana lilitan medan dihubungkan terhadap jangkar dan jalajala, yaitu motor shunt, motor deret dan motor kompon yang masing-masing mempunyai sifat khusus. 1. Jangkar GGL yang dibangkitkan dalam satu belitan pada umumnya sangat kecil. Umpama pada sebuah kumparan belitan yang satu diganti dengan beberapa belitan (gambar 1-11), Gambar 1 11 Kumparan jangkar. Maka GGL yang dibangkitkan dalam kumparan itu sama dengan jumlah gaya gerak listrik dalam semua belitan. GGL pada putaran cepat belitan yang tertentu akan bertambah besar apabila ø menjadi lebih besar. 7

Pada gaya motor magnit yang tertentu, garis gaya magnit akan bertambah besar kalau tahanan magnit antara kutub-kutub menjadi lebih kecil. Dan tahanan magnit ini dapat dengan mudah diperkecil dengan memutar sebuah silinder besi yang disebut jangkar (gambar 1-12). Gambar 1-12 Jangkar T berganda Disebut jangkar T berganda, sesuai dengan bentuk penampangnya. Semua belitan terletak pada bidang-bidang yang sejajar dan bersama-sama meliputi jumlah garis gaya maksimal, sehingga gaya gerak listrik dalam semua belitan bersama-sama menjadi nol dan maksimal. Dengan jangkar T berganda hanya dapat diperoleh arus searah tak tetap dengan dua pulsasi pada tiap-tiap putaran. Karena itu jangkar ini hanya dipergunakan untuk generator-generator yang sangat kecil antara lain untuk induktor yang membangkitkan arus pengukur bagi pengukuran ohm (ohm-meter). Gambar 1-13 Jangkar/rotor dengan alu-alur. Jangkar terdiri dari beberapa plat jangkar yang tebalnya 0,35 0,5 mm, diantara plat-plat itu diberi lapisan kertas atau lak bersekat untuk menghindari arus pusar yang besar. 1. Rangka magnet Pada rangka dipasang penghasil medan magnit di dalam medan magnit itu berputar jangkar mesin. Untuk itu dapat dipergunakan magnit-magnit kekal atau magnit-magnit listrik. Kemagnitan yang dapat tetap kekal di dalam baja adalah sangat lemah. Oleh sebab itu magnit kekal hanya dipakai untuk daya-daya yang sangat kecil antara lain untuk induktor. 8

Gambar 1 14 Rangka magnit induktor. Gambar 1-14 memperlihatkan rangka magnit induktor. Kutub-kutubnya diberi sepatu-sepatu kutub yang cekung, antara sepatu-sepatu kutub itu berputar jangkar. Untuk mendapat medan yang kuat sering kali dipakai dua magnit kuku atau lebih, yang dipasang berjajar. Pada mesin-mesin arus searah yang normal, medan magnit itu dibangkitkan oleh magnit-magnit listrik yang cukup kuat. Mesin-mesin dengan magnit listrik itu dibuat dalam berbagai bentuk. Pada umumnya rangka magnit itu dibuat sangat bulat (gambar 1-15). Gambar 1-15 Rangka magnit mesin arus searah berkutub dua. Sedangkan rangka magnit pada motor-motor traksi berbentuk sangat istimewa, berhubung konstruksinya yang terpaksa harus diperkecil. Dimana magnit tersusun dari pada gandar, inti-inti kutub, sepatu-sepatu kutub dan lilitan medan. Inti kutub dan sepatu kutub, kedua-duanya disebut kutub. Jika rangka magnit itu mempunyai dua buah kutub, mesin itu disebut mesin berkutub ganda. Dalam lilitan medan mengalir arus yang menguatkan kutub-kutub. Cara membangkitkan arus medan atau arus penguat akan diuraikan dalam pelajaran penguatan. Arah arus harus mengalir sedemikian rupa sehingga mesin yang berkutub ganda terdapat kutub utara dan kutub selatan. Rangkaian magnit terdiri dari gandar, kutub-kutub, celah udara dan jangkar. Pada gambar 1-15 dapat dilihat pembagian arus gaya yang dinyatakan beberapa garis. Garis gaya dalam gandar besarnya setengah dari pada garis gaya didalam kutub-kutub, sehingga pada induksi 9

Gambar 1-16 Rangka Magnit dari mesin arus searah berkutub empat. Yang sama penampang gandar dapat dibuat setengah dari pada penampang inti-inti kutubnya, bilamana gandar dan inti kutub dibuat dari bahan yang sama. Mesin-mesin yang berdaya 1 KW atau lebih biasanya dibuat berkutub banyak untuk menghemat bahan. Mesin-mesin disebut sesuai dengan jumlah kutubnya, umpamanya mesin berkutub empat, kutub delapan dan seterusnya, tentu saja jumlah kutub itu harus kelipatan dua. Gambar 1-16 menggambarkan rangka magnit dari pada mesin berkutub empat. Kutub-kutub itu dipasang sedemikian rupa sehingga apabila mesin itu berputar kesatu jurusan, didapat kutub utara dan kutub selatan berurutan satu dengan lainnya dan untuk menyingkat kata jumlah kutub ditulis dengan 2p, sehingga dalam hal ini mesin disebut berkutub 2p. Jadi mesin berkutub 2p dapat dianggap sebagai ulangan lipat p dari pada mesin berkutub ganda. c. MACAM-MACAM PENGUAT, POLARITET DAN ARAH PUTAR i. Penguat Arus penguat untuk magnit-magnit dapat dibangkitkan oleh sumber arus dari luar, umpamanya sebuah baterai-aki. Dalam hal demikian mesin tersebut disebut mesin dengan penguat tersendiri (terpisah). Gambar 1-17 Mesin dengan penguat tersendiri /terpisah Gambar 1-18 Bagan mesin dgn penguat terpisah 10

Gambar 1-17 menyatakan bagan sederhana dari mesin dengan penguat tersendiri (terpisah) dan gambar 1-18 menggambarkan bagan prinsip dari pada mesin tersebut, jepitannya diberi tanda sesuai dengan peraturan-peraturan untuk mesin-mesin listrik dan transformator (VEMET). Mesin-mesin dengan penguat tersendiri (terpisah) hanya dipakai dalam keadaan tertentu/khusus. Di samping mesin-mesin dengan penguat tersendiri (terpisah) terdapat juga mesin-mesin dengan penguat sendiri. Biasanya generator-generator itu dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat memberikan arus penguat sendiri; mesin demikian disebut mesin dengan penguatan sendiri. Sebelum ada medan magnit pada generator magnit-magnit itu, pertama kali diperkuat dari sumber arus tersendiri. Oleh sebab adanya sisa magnit (remanen magnit) yang tetap tinggal dalam besi sesudah rangkaian terputus, maka pada tiap-tiap generator akan selalu ada medan magnit sisa (lemah). Bilamana jangkar berputar dalam medan yang lemah ini, terjadilah dalam lilitan jangkar GGL yang kecil. GGL ini dipakai untuk mengalirkan arus yang lemah dalam lilitan medan. Bilamana arus yang lemah itu melalui lilitan medan dengan arah yang tepat, maka medan magnit itu agak diperkuat. Jangkar mesin itu lalu berputar dalam medan magnit yang lebih kuat, sehingga membangkitkan GGL yang lebih besar, yang akan mengalirkan arus yang lebih kuat dalam lilitan medan magnit. Medan itu karena diperkuat lagi, GGL nya bertambah besar pula sampai mesin itu mencapai tegangan yang cukup. Prinsip penguat sendiri ini disebut prinsip listrik dinamo, karena itu namanyapun disebut dinamo. Mengingat akan cara menghubungkan lilitan medan dengan jangkar dan rangkaian luar atau jala-jala, generator dengan penguat sendiri itu terbagi dalam Generator shunt, Generator deret dan Generator kompon. Gambar 1-19 Mesin shunt Gambar 1 20 Bagan mesin shunt 11

Pada generator shunt, keadaan lilitan medan seperti shunt, jadi dihubungkan paralel dengan jangkar (gambar 1-19 dan 1-20). Arus jangkar I a terbagi dalam arus beban I dan arus medan I m, sehingga : I a = I ± l m... (4) I = l a ± I m... (5) (+) untuk generator, ( ) untuk motor, ini berlaku untuk rumus (4) Arus medan merupakan kerugian untuk pemakaian pada jala-jala dan karena itu harus dibuat sekecil-kecilnya. Jadi jumlah lilitan yang diperlukan untuk jumlah belitan amper (BA) bagi magnit harus besar. Dari tegangan jepit E K dan tahanan magnit R m diperoleh : Im = Ek/Rm.......(6) Supaya arus medan tetap kecil (sekecil-kecilnya), maka tahanan magnit harus besar. Oleh sebab itu lilitan medan dari pada generator shunt terdiri dari kawat yang halus dengan jumlah yang banyak. Garnbar 1 21 Mesin deret. Gambar 1-22 Bagan prinsip mesin deret. Pada generator deret dengan jangkar dan rangkaian luar lihat gambar 1-21 dan 1-22. Arus tersebut berturut-turut melalui jangkar, lilitan medan dan tahanan luar sehingga : I a = I m = I... (7) Jadi magnit-magnit itu diperkuat oleh arus beban. Pada umumnya arus beban juga disebut arus medan, jadi besar juga, sehingga jumlah belitan yang dibutuhkan untuk jumlah belitan amper (BA) dari pada magnit hanya kecil. Oleh karena itu, maka lilitan medan generator deret terdiri dari sejumlah belitan kawat yang besar dengan jumlah sedikit. Penampang kawat yang besar itu bukan saja diperlukan mengingat kuat arus yang besar, tetapi juga untuk 12

memperkecil sedapat mungkin kerugian tahanan dan kerugian watt dalam lilitan medan. Generator kompon adalah kombinasi daripada generator shunt dan generator deret. Magnit-magnit itu oleh karenanya diperkuat oleh belitan shunt dan belitan deret, lihat gambar 1-23. Gambar 1-23 Mesin kompon Dari bagan prinsip gambar 1-24 dan 1-25 ternyata bahwa lilitan shunt dapat dihubungkan dengan dua cara, yaitu pada jepitan-jepitan atau pada sikat-sikat. Dalam hal pertama disebut orang generator kompon dengan shunt pendek. Sedangkan mengenai cara bekerja generator itu antara kedua macam hubungan itu hampir tidak ada perubahan. Gambar 1-24 Bagan prinsip mesin Gambar 1 25 Bagan prinsip mesin kompon dengan shunt panjang. Kompon dengan shunt pendek 2. Polaritet dan Arah Putar. Arah GGL yang dibangkitkan oleh generator tergantung pada arah medan magnit dan pada arah putar jangkar. Untuk mengubah polaritet generator dengan penguat tersendiri arus medan harus dibalikkan atau pada jangkar diberikan arah putar berlawanan. Pada generator dengan penguat sendiri jangkar itu harus digerakkan sedemikian rupa sehingga arus yang dibangkitkan memperkuat remanen magnit (magnit sisa). Jadi untuk generator-generator ini polaritet dan arah putar telah ditetapkan. Sebagai arah putar normal berlaku gerak ke kanan yaitu gerak searah jarum jam, dilihat dari sisi penggerak (gambar 1-26). 13

Gambar 1-26 Arah putar mesin-mesin arus searah. Andaikata arah putar generator dengan penguat sendiri harus dirubah, maka hubungan lilitan-lilitan medanpun harus ditukar, karena jika tidak demikian, akan menderita kerugian magnit sisa. Untuk menjelaskan hal ini pada gambar 1-27 diperlihatkan bagan hubungan generator shunt untuk arah putar ke kanan dan arah pular ke kiri. Dari gambar itu ternyata bahwa apabila arah putar dibalikkan, hubungan-hubungan lilitan medan pada papan jepit ditukar. Dengan mengubah arah putar itu polaritet jepitan-jepitan itu juga berubah, tetapi arah arus medan tidak demikian halnya. Gambar 1 27 Bagan hubung generator shunt Gambar 1 28 Bagan hubung generator kompon Bilamana polaritet generator berpenguat sendiri, pada arah putar yang sama, dirubah, maka kemagnitan sisa harus dibalikkan. Hal ini mungkin terjadi, apabila dengan menguatkan lilitan medan itu selama beberapa waktu dari sumber arus tersendiri ke arah yang berlawanan dengan arah arus medan semula. 14

d. KONSTRUKSI MESIN ARUS SEARAH YANG TERPENTING Gambar 1-34a. Adalah konstruksi generator arus searah yang terdiri dan Gandar (Yoke), jangkar (Armature), komutator dan medan kutub (Field pole). Gambar 1 29 a. Konstruksi generator arus searah Gambar 1 29 b Jangkar mesin arus searah Gambar 1-29 c Konstruksi komutator Gambar 1-29 d Pemegang sikat Sedangkan pada gambar l-29b, l-29c, l-29d, dan l-29e menggambarkan jangkar, komutator yang terdiri dari lamel-lamel dari tembaga. Antara lamel dengan lamel lainnya diisolasi dengan mica, gambar l-29d, adalah sikat dengan alat pemegangnya, sedangkan gambar l-29e adalah gambar stator arus searah. 15

Gambar 1-29 e Konstruksi stator mesin arus searah Contoh soal Jika generator sedang dihidupkan pada 1200 rpm, ggl yang dibangkitkan adalah 125 V. Berapakah ggl yang dibangkitkan (a) jika fluksi medan berkurang 10% dengan kecepatan tetap tidak dirubah, dan (b) jika kecepatan dikurangi menjadi 1100 rpm, dan fluksi medan tetap tidak dirubah? 16

SOAL MANDIRI 1. Generator dan motor listrik bekerja berdasarkan atas asas apa? 2. Timbulnya arus DC pada Generator terjadi karena adanya sepasang cincin setengah bulatan yang saling tersekat yang dinamakan? 3. Pada Generator atau motor DC kumparan medan yang berbentuk kutub sepatu terletak pada bagian? 4. Pada Generator atau motor DC kumparan jangkar terletak pada bagian? 5. Rangkaian listrik yang terdapat didalam Generator dan motor DC terdiri dari? 6. Pada jangkar terdapat alur alur yang diberi plat setebal 0,35 0,5 mm yang diberi lapisan kertas atau lak bersekat yang gunanya untuk? 7. gambarkan bagan rangkaian dari motor shunt dan motor deret? 8. Jelaskan maksud dari penguat terpisah pada Generator atau motor listrik? 9. Apa yang dimaksud dengan generator / motor 2 pole? 10. Apa perbedaan dari kaidah tangan kanan dan kiri dari generator dan motor, jelaskan? ====================== SELAMAT MENGERJAKAN ====================== 17