MODUL 7 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Listrik) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL 8 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kabel dan Sambungan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 4 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Pencegahan Kecelakaan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 9 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Tangga dan Beban) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 6 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Terluka oleh benda kecil)

MODUL 5 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Bekerja di Bengkel) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kecelakaan dan P3K) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 3 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Penempatan dan Pembuangan)

MODUL 12 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Keselamatan Kerja Listrik dan Prosedur Isolasi)

MODUL 1 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kesehatan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 13 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

MODUL 10 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Prinsip Keselamatan Kerja)

MODUL 2 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG MESI N/ APM) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 14 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Pengertian dan Fungsi Manajemen)

BAB III EVALUASI A. Kognitif skill

MODUL 16 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Dampak Pencemaran Terhadap Kesehatan)

MODUL 3 KESELAMATAN KERJA (Kebijakan dan Prosedur K3)

MODUL 17 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Dampak Pencemaran Terhadap Sumer Daya Manusia)

MODUL 1 2 DI KLAT PRODUKTI F MULOK I I BAHAN KERJA

KOMPONEN INSTALASI KOMPONEN UTAMA

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kelistrikan

MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

ASPEK KESELAMATAN DALAM LINGKUNGAN KERJA LISTRIK

RAB ENERGI TERBARUKAN (SMA/SMK)

MODUL 11 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (ALAT BANTU KERJA LI STRI K) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

Peralatan Instalasi Listrik Rumah Tangga dan Fungsinya

SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan energi yang dihasilkan dari sumber energi lain

MODUL 3 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PENGAMAN RUANG DAN KEBAKARAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

Oleh : Bambang Dwinanto, ST.,MT Debi Kurniawan ABSTRAKSI. Kata Kunci : Perangkat, Inverter, Frekuensi, Motor Induksi, Generator.

1. Proteksi Generator

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, Desember Penyusun, Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

LISTRIK DALAM RUMAH TANGGA

Pemasangan Komponen PHB Terdapat beberapa macam pemasangan dalam pemasangan komponen PHB yaitu :

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS (APP)

Dasar Rangkaian Listrik

MODUL 4 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGUKUR) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

BAB IV OPTIMALISASI BEBAN PADA GARDU TRAFO DISTRIBUSI

PK.TPL.J.02.M PENGOPERASIAN INSTALASI LISTRIK PADA KAPAL PERIKANAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

SISTEM PROTEKSI PADA GENERATOR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Umum

MODUL 4 KESELAMATAN KERJA (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)

TEKNIK TENAGA LISTRIK DASAR

LATIHAN 1 MENGERJAKAN BERBAGAI MACAM SAMBUNGAN KABEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat menikmati listrik. Akibat sulitnya lokasi yang tidak dapat

MODUL 2 KESELAMATAN KERJA (Peran & Fungsi K3 Pada Pekerjaan Konstruksi)

MODUL TIK/PTD SMP SBI KELAS IX MODUL 17 BUKU KERJA PENGETAHUAN DASAR TEKNOLOGI

MANAGEMENT PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PHBTR

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

MEMASANG INSTALASI PENERANGAN SATU PASA

BAB III PERANCANGAN DAN PERAKITAN ALAT

Trouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

Bab V JARINGAN DISTRIBUSI

MODUL 5 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MELUKI S) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI PENERANGAN

BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti

DAFTAR PUSTAKA. [1] Badan Standarisasi Nasional. Desember Peraturan Umum Instalasi

LAPORAN AKHIR PEMELIHARAN GARDU DISTRIBUSI

BAB II LANDASAN TEORI

DASAR INSTALASI LISTRIK. Hasbullah, MT Electrical Engineering Dept. FPTK UPI com Mobile :

BAB III METODOLOGI DAN PENGUMPULAN DATA

MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGEBOR DAN MELUASKAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

Pelatihan Sistem PLTS Maret PELATIHAN SISTEM PLTS PROTEKSI DAN KESELAMATAN KERJA Serpong, Maret Oleh: Fariz M.

BAB IX. PROTEKSI TEGANGAN LEBIH, ARUS BOCOR DAN SURJA HUBUNG (TRANSIENT)

V. BAHAYA DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN DAN PELEDAKAN AKIBAT LISTRIK

SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.1

BAB II LANDASAN TEORI

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

PRAKTIKUM INSTALASI PENERANGAN LISTRIK SATU FASA SATU GRUP

KINCIR AIR PEMBANGKIT LISTRIK (PLTA SEDERHANA)

BAB VII PEMERIKSAAN & PENGUJIAN INSTALASI PEMANFAATAN TEGANGAN RENDAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

UTILITAS 02 ELECTRICAL SYSTEM PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS GUNADARMA. Veronika Widi Prabawasari

STUDI ANALISIS HARGA SATUAN BAHAN INSTALASI LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. tegangan tinggi digunakan dalam peralatan X-Ray. Dalam bidang industri, listrik

Satellite SISTEM PENTANAHAN MARYONO, MT

Elektromagnetika. By : Mohamad Ramdhani

PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK PADA HAIRDRYER

MODUL 7 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGGERGAJI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

Bab 3. Teknik Tenaga Listrik

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. umumnya, hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur. Sedangkan secara

UNIT I INSTALASI PENERANGAN PERUMAHAN SATU FASE

Alat Penghemat Listrik, Optimasi Daya, Bukan Menghemat Monday, 12 March 2007

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1989 TENTANG PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ULANGAN MID SEMESTER GENAP. Mata Pelajaran : Ketrampilan Elektronika : VII (Tujuh) Hari/tanggal : Waktu :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembebanan pada sistem tenaga listrik tiga fasa. Percobaan pembebanan ini

Mengukur Kuat Arus dan Beda Potensial Listrik Konsep Arus Listrik dan Beda Potensial Listrik

Transkripsi:

MODUL 7 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (Listrik) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO

7. Listrik Energi listrik Energi listrik merupakan sumber kenyamanan dan sumber kegiatan industri, tetapi dapat merupakan sumber malapetaka. Sumber kenyaman Bentuk pembangkit listrik yang paling aman adalah dengan air terjun, sungai mengalir dari gunung atau dari bendungan. Pembangkit yang aman Air terjun menimpa pada daun roda, yang kemudian berputar dan membangkitkan listrik. Seringkali air terjun sulit didapat atau jumlahnya kurang memadai. Air terjun Maka listrik kebanyakan dibangkitkan oleh turbin uap. Panas untuk pembuatan uap diperoleh dengan membakar : - batubara atau - minyak (solar) atau lewat proses nuklir. Batu bara Bahan bakar Nuklir Masing-masing cara mengandung resiko yang berbeda-beda terhadap lingkungan. Semua metode mengandung banyak bahaya. Bahaya lingkungan 1 6

Pembangkit listrik Listrik dibangkitkan oleh generator. Untuk distribusi ke lokasi pelanggan, seperti pabrik, perkantoran dan rumah, listrik harus ditransportasikan lewat kabel listrik. Agar didapat tegangan yang cocok untuk transportasi melalui kabel ini dan kemudian digunakan oleh para konsumen, maka listrik harus lewat transformator penurun tegangan. Transformator step-up bearti meningkatkan tegangan dan transformator step-down menurunkan tegangan. Pembangkit Arus yang cocok Transformator Gardu induk umumnya di lapangan terbuka. Biasanya terlindung dengan baik oleh pagar besi dan sangat berbahaya bagi orang awam. Gardu Peringatan yang tepat selalu ditempel pada pagar kawat dari gardu tersebut. Tanda-tanda peringatan Peringatan tersebut jangan sekali-kali diabaikan. Pemindahan listrik atau transmisi biasanya bertegangan tinggi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi rugi tegangan. 2 6

Pemindahan arus listrik Kabel pemindahan arus listrik ditempatkan terpisah-pisah dengan tegangan yang sangat tinggi, dengan maksud untuk mengurangi hilangnya arus. Pemindahan Kabel tegangan tinggi biasanya dipasang pada menara transmisi yang jauh dari jangkauan orang banyak. Tegangan dalam kabel ini sangat tinggi dan menyentuh kabel ini bearti MAUT!!! Oleh karena itu papan peringatan harus dipasang pada menara dan peringatan ini jangan dilanggar. Memegang kabel sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian. Tegangan Bahaya Efek-efek fisiologis (Pada frekuensi 50 Hz) Bidang Kekuatan Listrik Efek 1 0 25 ma 2 25 80 ma 3 80 ma 5 A 4 Diatas 5 A 5 ma Getaran kuat 15 ma Pengejangan otot Pengejangan intensif, 50 ma tersendatnya pernafasan hingga pingsan Klep jantung hanya bergetar (tidak normal) Denyut jantung berhenti terbakar 3 6

Jalan masuk arus Arus yang masuh ke rumah atau pabrik dapat pula lewat kabel bawah tanah. Pada ujung kabel listrik terdapat alat pengaman yang melindungi jaringan dari beban lebih. Sirkuit rumah Kotak sekering Meter Alat pengaman Deretan sekering Jalan masuk kabel Sesudah sekering terdapat watt meter yang mencatat pemakaian beban konsumen. Sesudah watt meter terdapat sekering rumah, yang berfungsi sebagai alat pengaman untuk rangkaian listrik di rumah tersebut. Kotak sekering harus diberikan pentanahan. Pada kotak sekering tersebut terdapat beberapa sekering pengatur beban dengan rangkaian yang terpisah. Kotak sekering Terdapat banyak jenis sekering yang berbeda kemampuan hantar arusnya. Masing-masing mempunyai kegunaan khusus. Jenis-jenis sekering Pada hakekatnya sekering berisi kawat perak yang sangat halus dan akan terbakar dan akan putus bila dilalui arus yang melebihi batas ketentuan. Putusnya kawat tersebut bearti pula putusnya arus pada jaringan instalasi. Beban lebih 4 6

Kabel dan sambungan Arus listrik di pabrik dan rumah dihantarkan melalui kabel yang kebanyakan terbuat dari tembaga ke beban listrik, misalnya lampu, perkakas rumah tangga, mesin dll. Kabel listrik Bungkus pelindung kabel Kabel-kabel harus disambungkan. Sambungan dapat menjadi sumber bencana, apabila tidak disambung dengan baik. Agar sambungan aman, ujung kedua kabel yang akan disambung dikupas isolasinya. Mengupas ujung kabel Melilit Kedua ujung kabel harus sama panjangnya, kemudian dipintal /dililitkan dengan tangan atau menggunakan tang, sehingga keduanya terjalin dengan kuat dan tidak mudah lepas. Selanjutnya dibungkus dengan isolasi. Perlindungan Kabel Ingat menyentuh kabel terbuka / telanjang dengan tangan telanjang dapat berakibat MAUT. Maut 5 6

Stop kontak dinding Di dekat semua rangkaian listrik terdapat satu atau beberapa stopkontak dinding yang gunanya untuk menyambung kan peralatan yang mengguna-kan sumber listrik. Stopkontak dinding Steker Harus diperhatikan agar pemasangan stopkontak benar dan aman ; jaringan kabel menuju stopkontak jangan sampai rusak misalnya oleh pengeboran atau pemasangan paku yang menembus kabel didalam tembok. Pemasangan Terdapat kawat aliran yang terdiri dari dua atau tiga kabel. Masing-masing kabel di isolasi oleh plastic atau karet. Gabungan kabel itu secara keseluruhan dibungkus lagi dengan sarung plastic atau karet. Didalam kawat listrik dengan dua kabel atau konduktor, arus listrik tidak terdapat kabel pentannahan. Dua kabel Didalam kawat dengan tiga kabel, salah satu dari kabel itu berfungsi sebagai pentanahan yang penting untuk mencegah kecelakaan pada perkakas dan peralatan listrik. Tiga kabel Steker ini mempunyai kabel khusus untuk sambungan pentanahan. Steker setrika 6 6

RANGKUMAN 1 2

Soal 1. Sebutkan macam-macam pembangkit listrik! 2. Apakah yang dimaksud dengan interkoneksi? 3. Jelaskan tentang pemindahan energi listrik! 4. Jelaskan tentang jalan masuk arus! 5. Sebutkan macam-macam stopkontak! Kunci Jawaban 2 2

Daftar Pustaka HNC, Stam, Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja, Katalis- Jakarta 1993 M. Manulang, Dasar Dasar Manajemen, Edisi Ketiga, Erlangga-Jakarta 1983 Ir. Budhy Manan,MT, Manajemen Proyek, APEI-JATIM 2000 T. Hani Handoko, Manajemen, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta 1986 Imam Soepomo, Pengantar Hukum Perburuhan, Cetakan 13, Djambatan-Jakarta 2003 Helena Poerwanto, Hukum Perburuhan Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Fakultas Hukum UI, Depok-2005 Silalahi,B.N.B, Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja, PT.Pustaka Binaman,Jakarta 1991 Suma mur PK, Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Cetakan ke-9, CV.Haji Hasagung - Jakarta UU Keselamatan Kerja No.1 Tahun 1970 UU Kesehatan Tahun 1992 Pasal 23 Permenaker 05/MEN/1996 Pasal 13 UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No.4 Tahun 1982