BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, kesehatan perlu dijaga dari hal-hal

1. Pengertian Makanan

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikonsumsi akan semakin besar. Tujuan mengkonsumsi makanan bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN. Hygiene dan sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikanfaktor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gorontalo dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan air kita menyangkut dua hal. Pertama, air untuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat melangsungkan kehidupan selain sandang dan perumahan. Makanan, selain mengandung nilai gizi, juga merupakan media untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ancaman penyakit yang berkaitan dengan higiene dan sanitasi khususnya

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.

10/13/2015 HIGIENE KARYAWAN DALAM PENGOLAHAN MAKANAN

STUDI KANDUNGAN BAKTERI Salmonella sp. PADA MINUMAN SUSU TELUR MADU JAHE (STMJ) DI TAMAN KOTA DAMAY KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia (Sumantri, 2010).

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Rekayasa Lingkungan???

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Makanan merupakan salah satu dari tiga unsur kebutuhan pokok manusia,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologi pada

KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENJAMAH MAKANAN TENTANG HIGIENE DAN SANITASI DAN DAYA TERIMA MAKAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. aman dalam arti tidak mengandung mikroorganisme dan bahan-bahan lain yang

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

Terdapat hubungan yang erat antara masalah sanitasi dan penyediaan air, dimana sanitasi berhubungan langsung dengan:

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.7 Kerangka Teori Gambar 3.1 Kerangka Konsep... 24

BAB 1 : PENDAHULUAN. disebut penyakit bawaan makanan (foodborned diseases). WHO (2006)

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

BAB 1 PENDAHULUAN. adanya mikroorganisme patogen pada makanan dan minuman sehingga bisa

Untuk menjamin makanan aman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah: zat organik yang terdiri dari 1 atom oksigen dengan 2

MIKROORGANISME PATOGEN. Prepare by Siti Aminah Kuliah 2. Prinsip Sanitasi Makanan

BAB I PENDAHULUAN. dari sepuluh kali sehari, ada yang sehari 2-3 kali sehari atau ada yang hanya 2

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia biasanya dibuat melalui bertani, berkebun, ataupun

BAB 1 PENDAHULUAN. mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang paling penting. Air

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pemanfaatan sumber daya alam (Soegianto, 2005). Salah satu komponen

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Escherichia coli PADA JAJANAN ES BUAH YANG DIJUAL DI SEKITAR PUSAT KOTA TEMANGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. klien kekurangan cairan / dehidrasi. Keadaan kekurangan cairan apabila tidak

BAB 1 : PENDAHULUAN. Dalam hal ini sarana pelayanan kesehatan harus pula memperhatikan keterkaitan

MIKROORGANISME DALAM PENGEMAS ASEPTIK PENGENDALIAN MUTU MIKROORGANISME PANGAN KULIAH MIKROBIOLOGI PANGAN PERTEMUAN KE-12

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah masalah kejadian demam tifoid (Ma rufi, 2015). Demam Tifoid atau

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang cukup, kehidupan manusia akan terganggu sehingga

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan tubuh serta kelangsungan hidup. Dengan demikian menyediakan air

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 236/MENKES/PER/IV/1997 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN MAKANAN JAJANAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan media untuk dapat berkembang biaknya mikroba atau kuman.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996

BERBAGAI JENIS BAHAYA SERTA CARA PENGENDALIANNYA

Pangan dengan potensi bahaya. Bahan Pangan Apa yang Mudah Terkontaminasi? BERBAGAI JENIS BAHAYA SERTA CARA PENGENDALIANNYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lembar Kuesioner Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Siomay di Jl. Dr. Mansyur. Padang Bulan Di Kota Medan Tahun Nama : No.

Berikut ini beberapa manfaat dan dampak positif perkembangan ilmu biologi :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah yang ada di Provinsi Gorontalo,

BAB I PENDAHULUAN. arthropoda yang berperan sebagai penular penyakit sehingga dikenal sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang ditunjukkan setelah pasien

Studi Sanitasi Dan Pemeriksaan Angka Kuman Pada Usapan Peralatan Makan Di Rumah Makan Kompleks Pasar Sentral Kota Gorontalo Tahun 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAKTERI PENCEMAR MAKANAN. Modul 3

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyelenggaraan makanan yang sehat dan aman merupakan salah satu

BAB 1 : PENDAHULUAN. dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut. (1) Selain

BAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air.

MENERAPKAN HIGIENE SANITASI

Lampiran 1. Kategori Objek Pengamatan. Keterangan. Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku Tahu. 1. Kacang kedelai dalam kondisi segar dan tidak busuk

LAPORAN TETAP HYGIENE SANITASI DAN KEAMANAN INDUSTRI PANGAN UJI PENGARUH SANITASI TERHADAP TINGKAT KEBERSIHAN TANGAN PEKERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih sering dari biasanya (biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari) 9) terjadinya komplikasi pada mukosa.

Teknologi pangan adalah teknologi yang mendukung pengembangan industri pangan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mengimplementasikan

BAB I PENDAHULUAN. penanganan makanan, keadaan lingkungan, dan peralatan yang digunakan tidak

BAB II TINJAUAN TEORI. sehat, baik itu pasien, pengunjung, maupun tenaga medis. Hal tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan zat gizi yang lebih banyak, sistem imun masih lemah sehingga lebih mudah terkena

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: faktor keturunan, pelayanan kesehatan, perilaku dan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. variabel tertentu, atau perwujudan dari Nutriture dalam bentuk variabel

BAB I PENDAHULUAN. terdapat sampai pada dasar laut yang paling dalam. Di dalam air, seperti air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lembar Observasi. Hygiene dan Sanitasi Pedagang Minuman Teh Susu Telur (TST) yang Dijual di Kecamatan Medan Area di Kota Medan Tahun 2012

Sumber penularan penyakit. Penerima. Diagram Penularan Penyakit

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMA KASIH... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xv BAB I PENDAHULUAN...

BAHAN PENCEMAR MAKANAN LAINNYA. Modul 4

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bila dikonsumsi akan menyebabkan penyakit bawaan makanan atau foodborne

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen esensial bagi makhluk hidup akan tetapi, air juga merupakan

PERANAN HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN UNTUK MENJAGA KUALITAS MAKANAN HOTEL. Oleh: Nama : I Wayan Lingga Dwi Prabawa Kelas : XI IPA 2 No : 15

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT REGULER

LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini:

Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. permen soba alga laut Kappaphycus alvarezii disajikan pada Tabel 6.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DASAR KEHIDUPAN MIKROORGANISME DI LINGKUNGAN. ZAENAB, SKM, M.Kes. HP : /

ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN

BAB I PENDAHULUAN. Bakteri terdapat dimana-mana di dalam tanah, debu, udara, dalam air susu,

RENCANA TINDAK LANJUT

terlebih dahulu isi daftar identitas yang telah disediakan. 2. Bacalah dengan baik setiap pertanyaan, kemudian beri tanda ( ) pada jawaban yang

HIGIENE DAN SANITASI SARANA PP - IRT

Kontaminasi Pada Pangan

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan hidup manusia sehari-harinya berbeda pada setiap tempat dan

I. PENDAHULUAN. Escherichia coli adalah bakteri yang merupakan bagian dari mikroflora yang

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Demikian pula

Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung

Menjadi sehat adalah impian seluruh manusia. Baik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam faeces (Ngastiah, 1999). Menurut Suriadi (2001) yang encer atau cair. Sedangkan menurut Arief Mansjoer (2008) diare

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sanitasi Makanan 1. Pengertian Hygiene dan Sanitasi Makanan Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok menusia untuk kelangsungan hidup, selain kebutuhan sandang dan perumahan. Untuk menjadi sehat manusia membutuhkan makanan dalam jumlah seimbang dan berkwalitas dari segi sanitasi. Istilah hygiene dan sanitasi mempunyai tujuan yang sama yaitu mengusahakan cara hidup sehat sehingga terhindar dari penyakit, tetapi dalam penerapan mempunyai arti yang sedikit berbeda : Sanitasi adalah usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan kegiatan kepada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Hygiene adalah usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kesehatan individu maupu usaha kesehatan pribadi hidup manusia. Pengertian sanitasi dipandang dari berbagai segi terkait dengan kesehatan yaitu : a. Menjamin lingkungan serta tempat kerja yang baik dan bersih. b. Melindungi setiap orang dari faktor faktor lingkungan yang merugikan fisik maupun mental. c. Mencegah timbulnya berbagai macam penyakit menular. 2. Manfaat Makanan Makanan bila ditekankan fungsinya maka paling tidak harus memenuhi 2 dari 3 fungsi berikut ini 7. Memberikan panas dan tenaga kepada tubuh, membangun jaringan jaringan tubuh baru dan memelihara / memperbaiki yang tua serta mengatur proses proses alamiah, kimiawi atau faali dalam tubuh. 5

Kebutuhan akan makanan bagi manusia setiap harinya hendaklah memenuhi syarat syarat kesehatan, baik dari segi gizi, kemurnian maupun dari segi kebersihannya. Adapun yang dimaksud dengan kemurnian disini adalah tidak mengandung tambahan yang membahayakan. Untuk mendapatkan makanan yang sehat dan terjamin, salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan memperhatikan hygiene dan sanitasinya, sehingga makanan tersebut bebas dari kuman penyakit maupun zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan. 3. Penyakit melalui makanan. Penularan penyakit melalui makanan dapat berasal dari luar ataupun dari makanan itu sendiri. Ditinajau dari segi sanitasi makanan, penyakit yang ditularkan melalui makanan dapat digolongkan beberapa macam yaitu : 8 a. Golongan Parasit Golongan parasit yang mencemari makanan adalah amuba dan berbagai jenis cacing. Amuba dapat menimbulkan penyakit disentri dan cacing dapat menyebabkan cacingan. b. Golongan Mikroorganisme Berbagai jenis bakteri yang dapat menimbulkan penyakit melalui makanan diantaranya adalah : 1. Shigella Golongan bakteri ini akan menyebabkan penyakit disentri basiller. Shigella ini merupakan penyebab yang paling umum dari penyakit mencret pada manusia. 2. Salmonella Salmonella adalah kuman yang berbahaya karena dapat menimbulkan penyakit typhus perut, para typhus A dan bentuk lainnya. 6

3. Streptococcus Streptococcus dari jenis betahemolitic akan mengakibatkan sakit ditenggorokkan, demam rematik dan scarlet. 4. Berbagai macam virus yang dapat menimbulkan penyakit seperti hepatitis. c. Golongan racun dalam makanan dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang hidup dan yang berada dalam makanan itu sendiri. B. Mikroba 1. Bakteri Bakteri hidup dimana mana sebagian besar adalah saprofit ( Organisme yang hidup dari bahan organik ) yang terdapat di tanah dan di air. Bakteri berperan penting menguraikan molekul organik kompleks dari hewan dan tumbuhan yang telah mati menjadi molekul molekul organik sederhana. Molekul ini mengalami daur ulang selama metabolisme oleh oranisme hidup. Sekitar 50 persen bakteri bersifat patogenik (mampu menimbulkan penyakit). Virulensi atau kemampuan menimbulkan infeksi adalah suatu fenomena kompleks yang berkaitan dengan fisiologi patogen dan penjamunya. Sebagian bakteri selalu bersifat virulen. Namun sebagian bakteri terutama bakteri yang menyebabkan infeksi di rumah sakit, memiliki patogenitas yang rendah. Bakteri ini menyebabkan infeksi hanya pada orang yang keadaan imunnya menurun akibat penyakit, obat atau prosedur invasif yang mereka jalani (misalnya pembedahan, intubasi atau pemasangan selang intravena). Bakteri ini tidak menyerang jaringan sehat 9. 2. Kapang Kapang adalah kelompok mikroba yang tergolong dalam fungsi yang mempunyai filamentus dan pertumbuhannya pada makanan mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti kapas. 7

Pertumbuhannya mula mula akan berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul akan terbentuk berbagai warna tergantung dari jenis kapang. Pada umumnya kapang dapat menggunakan berbagai komponen makanan, dari yang sederhana sampai kompleks. Kebanyakan kapang memproduksi enzim hidrolitik misalnya amilase, pektinase, proteinase dan lipase, oleh karena itu dapat tumbuh pada makanan yang mengandung pati, pektin, protein atau lipit 10. 3. Khamir Khamir adalah kelompok mikroba yang tergolong dalam fungsi, berbentuk sel tunggal mempunyai kelebihan yang sangat efektif dalam memecah komponen kimia dibandingkan dengan kapang karena mempunyai perbandingan luas permukaan dengan volume yang lebih besar. Pertumbuhan khamir kebanyakan paling baik pada kondisi dengan persediaan air yang cukup. Batas aktivitas air terendah untuk pertumbuhan khamir berkisar antara 0.88 0.94, kisaran sushu untuk pertumbuhan kebanyakan khamir pada umumnya hampir sama dengan kapang yaitu dengan suhu optimum 25 30 ºC dan suhu maksimum 35-47ºC 11. C. Sanitasi Lingkungan 1. Pengertian Hygiene dan Sanitasi Lingkungan Adapun yang dimaksud hygiene dan sanitasi lingkungan adalah pengawasan lingkungan fisik, biologis, sosial dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia, dimana lingkungan yang berguna ditingkatkan dan diperbanyak sedangkan yang merugikan diperbaiki atau dihilangkan 12. Berdasarkan pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa sanitasi lingkungan adalah pencegahan penyakit dengan jalan pengawasan tidak hanya terhadap lingkungan fisik manusia saja tetapi juga pengawasan terhadap lingkungan biologis, sosial dan ekonomi yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia. 8

Sanitasi lingkungan sangat berperan juga terhadap sanitasi makanan yang meliputi kegiatan usaha yang ditujukan kepada semua tindakan semua tingkatan, sejak makanan dibeli, disimpan, diolah dan disajikan untuk melindungi agar konsumen tidak dirugikan kesehatannya. Usaha usaha sanitasi tersebut antara lain meliputi : keamanan makanan dan minuman yang disediakan, hygiene perorangan dan praktek praktek penanganan makanan oleh karyawan yang bersangkutan, keamanan terhadap penyediaan, pengolahan pembuangan air limbah dan kotoran, perlindungan makanan terhadap kontaminasi selama dalam proses pengolahan, penyajian dan penyimpanannya serta pencucian, kebersihan dan penyimpanan alat alat atau perlengkapan 2. 2. Pengaruh sanitasi makanan terhadap kesehatan Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk kelangsungan hidupnya Disisi lain makanan dapat membahayakan kesehatan manusia karena makanan berperan dalam penularan penyakit. Penularan penyakit melalui makanan dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Penularan makanan melalui tenaga pencuci pada alat makan merupakan penularan secara langsung. Hal ini dapat dilihat pada skema dibawah ini : Skema :Jaring kontaminasi mikroorganisme Tenaga pencuci Alat makan Saluran pernapasan Saluran pencernan Penyiapan makanan Konsumen 9

Pencuci alat makan yang menderita sakit atau karier menularkan penyakit yang dideritanya melalui saluran pernapasan misalnya batuk atau bersin, biasanya mikroorganisme penyakit mencemari makanan terjadi kontak antara makanan dengan alat makan yang mengandung mikroorganisme penyakit. Kontaminasi mikroorgaisme pada makanan dapat terjadi dengan cara cara diatas, selain saluran nafas juga pada saluran cerna. 3. Kesehatan dan kebersihan tenaga pencuci. Perlindungan kontak langsung makanan dengan tenaga pencuci atau pengetrapan perilaku sehat pada karyawan selama bekerja dilakukan dengan menggunakan celemek saat mengolah makanan, menggunakan tutup rambut dan tutup mulut, selalu mencuci tangan sebelum mulai bekerja, selalu memakai pakaian kerja dan pakaian pelindung dengan benar serta memiliki pengetahuan tentang hygiene perorangan dan sanitasi makanan dan minuman. 4. Persediaan air yang berkwalitas Air yang digunakan untuk memasak maupu untuk mencuci harus berasal dari sumber sumber yang memenuhi standar air yaitu memenuhi syarat : fisik, khemis dan syarat bakteriologis. D. Hygiene Makanan Adapun yang dimaksud dengan hygiene makanan adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kebersihan atau kesehatan dan keutuhan makanan itu sendiri. Beberapa penyakit yang ditimbulkan karena makanan atau minuman yaitu : Cholera ( Vibrio cholerae), Dysentri Amuba (Entamoeba hystolica), Dysentri Basiler, Typhus Abdominalis (Salmonella). Untuk menjamin makanan dari segi kwalitas perlu adanya sanitasi usaha sarana alat makan untuk mencegah makanan terkontaminasi berbagai mikroorganisme yang patogen dari zat zat racun yang dapat membahayakan 10

kesehatan masyarakat. Peranan makanan erat sekali dengan kesehatan manusia. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Setiap manusia membutuhkan makanan dan minuman untuk kelansungan hidupnya. 2. Manusia yang terpenuhi segala kebutuhan makanan akan mengalami pertumbuhan fisik yang baik, sehat dan kuat serta tahan terhadap serangan serangan penyakit karena daya tahan tubuhnya. 3. Sarana alat makan dapat merupakan media berkembangbiak bakteri bakteri yang patogen maupun yang tidak patogen. Salah satu tujuan pokok dari sanitasi makanan adalah mencegah terjadinya penularan penyakit melalui media perantara alat makan, terutama yang banyak membantu penularan adalah keadaan lingkungannya. Pelaksanaan usaha sanitasi lebih ditekankan kepada tempat tempat usaha produksi atau distribusi makanan dan minuman yang melayani kepentingan umum seperti restoran, hotel, rumah sakit dan lain lain. E. Pelaksanaan Sanitasi Alat Makan 1. Sanitasi perorangan atau pekerja a. Bebas dari berbagai macam penyakit menular (TBC, Typhus, Kholera,Hepatitis) b. Harus selalu menjaga memelihara kebersihan badan dan pakaian. c. Harus cuci tangan sebelum bekerja. d. Dilarang mengobrol / berbicara, merokok, sewaktu bekerja. e. Bila batuk / bersin harus ditutupi dengan sapu tangan yang bersih. 2. Sanitasi alat makan a. Permukaan alat harus utuh tidak cacat dan mudah dibersihkan. b. Pada wakytu pencucian air harus sering diganti dengan air bersih yang mengalir dan menggunakan sabun.. c. Alat yang sudah dibersihkan ditempatkan di tempat yang bersih dan tertutup. 11

3. Sanitasi Lingkungan kerja a. Menyediakan air rumah tangga yang baik, cukup kwalitas maupun kuantitas. b. Mengatur pembuangan kotoran, sampah dan air limbah. c. Pembasmian binatang binatang penyebar penyakit seperti : lalat, nyamuk, kutu serta binatang reservoir penyakit. F. Kerangka Teori Alat alat makan Lingkungan Kerja Sisa bahan makanan Adanya Mikroorganisme Pada alat makan Pekerja Kebersihan : Tangan Kaki Rambut Pakaian Patogen Penyakit Non patogen Air Teknik Pencucian Sumber : 1. Indan Entjang, 1990 2. Richard Sihite, 2002 12

G. Kerangka Konsep Variabel bebas Sanitasi dan Hygiene tenaga pencuci Variabel terikat Jumlah mikroorganosme pada alat makan - Pencucian - Penyimpanan alat makan Variabel pengganggu Variabel pengganggu dalam penelitian ini tidak diteliti. H. Hipotesis Hipotesa yang diuji dalam penelitian, yaitu : Ada hubungan antara sanitasi dan hygiene tenaga pencuci dengan jumlah mikroorganisme pada alat makan di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang. 13