PENGARUH PEMBELAJARAN ORGANISASI TERHADAP KINERJA DENGAN KOMPETENSI SEBAGAI MEDIASI PADA PT. JASA MARGA (PERSERO) tbk CABANG PURBALEUNYI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. komputerisasi, baik sistem informasi manajemen maupun usaha-usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Istilah pemimpin digunakan

DAFTAR PUSTAKA. Analisa pemanfaatan..., Suri Maharani Rizal, FISIP UI, 2008

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Abdul kadir ( 2003:202) perangkat lunak (software) yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kendaraan di kota-kota besar di Indonesia setiap tahun

DAFTAR PUSTAKA. Abdi, H. (2003). Partial Least Square (PLS) Regression. The University of Texas, Dallas.

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. atau unjuk kerja atau penampilan kerja. Kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dengan prestasi kerja yaitu proses melalui mana organisasi. mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan.

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

HUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP INTENSI KELUAR KARYAWAN PADA PT. PURNA GRAHA ABADI TASIKMALAYA. Oleh: Reza Rizky Aditya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat yang disertai

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan PT.Bank Tabungan Negara, Tbk. Kantor Cabang Manado

BABV PENUTUP. Berdasarkan uraian dan analisis yang dikemukakan pada bab sebelumnya

BAB I PENDAHULUAN. dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional, sistematis,

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dari bagian-bagian yang saling berkaitan untuk membentuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat penerapan Total Quality

BAB V PENUTUP. bahwa faktor-faktor mempengaruhi Quality of Work Life karyawan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan uji Anti-image Matrices

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA KARYAWAN PADA PT SUMBER FAJAR INTI ABADI DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan bisnis yang dinamis membuat perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Perputaran informasi, persaingan global dan kemajuan dalam bidang

Nadia Dwi Irmadiani. Administrasi Bisnis, Universitas Diponegoro, Semarang, 50275, Indonesia

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93

KOMPETENSI SDM DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI KSP DI KABUPATEN JEPARA. Fatchur Rohman 1

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT XYZ. M. Andi Abdillah Triono

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komitmen Organisasi paling sering didefinisikan yaitu: 2. Keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi;

PENGARUH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN. Novi Rukhviyanti ABSTRAK

BAB. VI. Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. maka terlebih dahulu diuraikan kerangka proses berpikir seperti digambarkan pada

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan khususnya bagi masyarakat petani. mereka mampu memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia secara efektif

PENGARUH IMPLEMENTASI INOVASI PENDIDIKAN DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRODUKTIVITAS SEKOLAH (Studi pada SMP di Kabupaten Ciamis)

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi maupun industri. Dengan adanya globalisasi maka dunia usaha mau

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN HIGH POINT SERVICED APARTMENT SURABAYA

Contributing Knowledge to Electronic Knowledge Repositories: An Empirical Investigation

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah

MSDM STRATEGIK: INTEGRASI ANTARA UNIVERSALISTIC, CONTINGENCY, CONFIGURATIONAL, DAN CONTEXTUAL PERSPECTIVE Wijayanti Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efektivitas dan keberhasilan organisasi (Yulk, 2005: 4). Kepemimpinan didefinisikan

PENGARUH PEMBELAJARAN ORGANISASI TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING DAN KINERJA BISNIS UKM

ABSTRAK. Kata Kunci: Kepemimpinan Transaksional, Penempatan Karyawan, Kinerja Karyawan

BAB6 KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH TEKANAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI : KASUS PT. CENTRAL BANDUNG RAYA

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

Oleh: ERNAWATI B

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bidang penting dalam administrasi/manajemen pendidikan adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a) Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk menguasai atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk mendapat gambaran tentang responden, berikut adalah karakteristik

PENGARUH PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA SMKN 1 MARTAPURA

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, PEMBELAJARAN ORGANISASI TERHADAP KINERJA DENGAN KOMPETENSI SEBAGAI MEDIASI

IT VALUATION PENERAPAN ORACLE E-BUSINESS SUITE MODUL PLAN TO PRODUCE PADA PT. XYZ DENGAN PENDEKATAN B3E

BAB I PENDAHULUAN. harus ditunjang oleh suatu sistem manajemen yang koorporatip dan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : atasan menerapkan gaya kepemimpinan Initianting Structure dan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PROFESIONAL DENGAN KINERJA GURU DI KABUPATEN KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat atau wadah dimana semua orang berkumpul, berkerjasama secara rasional

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program Studi Manajemen OLEH :

BAB II LANDASAN TEORITIS. Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yang berarti

Abstrak. Kata kunci : Gaya kepemimpinan demokratis, iklim organisasi, kualitas kehidupan kerja.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DAN KUALITAS LAYANAN PADA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR WONG SOLO

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya

BAB V ANALISIS DATA. A. Peranan Manajemen Syukur dalam Menunjang Peningkatan Kinerja Pegawai

Oleh : Deny Bagus Aristanto 1. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Program Magister Manajemen Universitas Sam Ratulangi

ENYKA CUMALLA SARI B100

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha

PENGARUH PELATIHAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV CIBALUNG HAPPY LAND BOGOR

MENGUKUR KINERJA SEKOLAH Oleh: RASTO

PENGARUH KOMPENSASI, KESEJAHTERAAN, DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BPJS KESEHATAN MANADO

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN BUDAYA ORGANISASI DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA DOSEN. Oleh : ANI PINAYANI, DRS., MM. NIP.

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dalam Mencapai Tujuan Organisasi di Kabupaten Ciamis. Yanti Wulansari ABSTRAK

PENGARUH INOVASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMPETENSI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI KECAMATAN JATINANGOR

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PT.

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan dalam skala internasional, sehingga memudahkan barang-barang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation. bagi industri. Berdiri di Yogyakarta sejak tahun 2004.

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL KEMASAN (Studi Kasus Desa Tohudan, Colomadu Karanganyar)

ASOSIASI ANTARA KONEKSI MATEMATIS DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP. Oleh : Abd. Qohar

PERANAN PEMBINAAN MANAJEMEN USAHA TERHADAP KEMAJUAN BISNIS USAHA KECIL MENENGAH (UKM) DI WILAYAH DKI JAKARTA RAYA

PERAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN. Pandu hidayat, Muh.Alhadid

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENGARUH FAKTOR ORGANISASI, INDIVIDU, DAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DEPARTEMEN FRONT OFFICE HOTEL SHANGRI-LA SURABAYA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1 Total Penerimaan Pajak dan Rasio Pajak Tahun Anggaran Total Penerimaan Pajak

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

II. TINJAUAN PUSTAKA. dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi.

Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi pada UD. Merpati Mas Kediri) ABSTRAK 1.

Transkripsi:

PENGARUH PEMBELAJARAN ORGANISASI TERHADAP KINERJA DENGAN KOMPETENSI SEBAGAI MEDIASI PADA PT. JASA MARGA (PERSERO) tbk CABANG PURBALEUNYI Oleh: Rezakhi Ressya Abstrak Pembelajaran organisasi sangatlah mempengaruhi perkembangan suatu perusahaan, karena apabila sebuah organisasi memiliki pembelajaran organisasi yang baik maka akan berpengaruh pada kompetensi yang akan semakin meningkat dan juga akan berujung pada peningkatan kinerja yang dapat membuat kinerja karyawan membaik dan akhirnya akan meningkatkan kinerja perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembelajaran organisasi, kompetensi dan kinerja di PT. JASA MARGA (PERSERO) tbk Cabang PURBALEUNYI. Serta untuk mengetahui pengaruh pembelajaran organisasi terhadap kompetensi, pengaruh pembelajaran organisasi terhadap kinerja, pengaruh kompetensi terhadap kinerja dan pengaruh pembelajaran organisasi terhadap kinerja dengan kompetensi sebagai mediasi di PT. JASA MARGA (PERSERO) tbk Cabang PURBALEUNYI. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan verifikatif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah karyawan PT. JASA MARGA (PERSERO) tbk Cabang PURBALEUNYI yang berjumlah 133 orang sebagai populasi. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling sehingga diperoleh sebanyak 57 orang sebagai sample. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran organisasi dan kompetensi berpengaruh terhadap kinerja. Diantara kedua variabel independen dan mediasi, kompetensi memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap kinerja. Pembelajaran organisasi akan lebih baik mempengaruhi kinerja apabila melalui mediasi kompetensi. Kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja Pembelajaran organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Pembelajaran organisasi berpengaruh signifikan terhadap kompetensi. Kata kunci : Pembelajaran Organisasi, Kompetensi, Kinerja.

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Lingkungan persaingan perusahaan pada masa sekarang ini diwarnai dengan perubahan yang cepat dan penuh ketidakpastian. Dampak dari globalisasi dan perkembangan teknologi yang demikian pesat membuat lingkungan persaingan semakin ketat, tiap perusahaan juga dituntut untuk selalu memperhatikan tiap kebutuhan dan keinginan konsumen serta mewujudkan apa yang diinginkan oleh mereka dengan cara yang lebih memuaskan daripada yang telah dilakukan oleh para pesaing. Dalam kondisi seperti ini perusahaan harus dapat menemukan sesuatu sebagai keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Sebagaimana yang kita ketahui, sumber daya manusia, modal dan teknologi merupakan faktor- faktor yang meningkatkan kualitas produk. Sumbersumber tersebut harus digunakan secara efektif guna mencapai hasil (output) yang optimal. Sumber daya yang sangat penting diantara sumber daya yang lainnya adalah sumber daya manusia, karena betapapun canggihnya teknologi yang digunakan akan tidak berdaya apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang handal. Pada PT. Jasa Marga (Persero) tbk Cabang Purbaleunyi Pembelajaran organisasi yang belum kondusif, yang terlihat dari perusahaan tidak memberi biaya untuk melanjutkan pendidikan formal kepada karyawan. Kondisi ini jelas sangat mempengaruhi pembelajaran organisasi, yang bertitik berat pada kemampuan individu- individu untuk dapat memberikan ilmunya kepada perusahaan. Kompetensi yang belum kondusif, karena masih ada permasalahan yaitu Apabila ada prosedur baru dalam bekerja, karyawan ada yang tidak mengetahui dari atasan. Sehingga kondisi ini mempengaruhi kompetensi karyawan yang ada di perusahaan, karena informasi pada satu perusahaan itu sangat penting untuk menunjang kemampuan bekerja seseorang. Masih rendahnya kinerja yang mana diungkapkan oleh Dengan pengetahuan yang karyawan miliki, karyawan belum dapat menguasai bidang dan tugas departemen lain. Berdasarkan uraian dan kondisi tersebut diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul PENGARUH PEMBELAJARAN ORGANISASI TERHADAP KINERJA DENGAN KOMPETENSI SEBAGAI MEDIAI PADA PT. Jasa Marga (Persero) tbk Cabang Purbaleunyi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah di uraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pembelajaran organisasi pada PT. Jasa Marga (Persero) tbk Cabang Purbaleunyi 2. Bagaimana kompetensi pada PT. Jasa Marga (Persero) tbk Cabang Purbaleunyi 3. Bagaimana kinerja pada PT. Jasa Marga (Persero) tbk Cabang Purbaleunyi

4. Bagaimana pengaruh pembelajaran organisasi berpengaruh signifikan terhadap kompetensi di PT. Jasa Marga (Persero) tbk Cabang Purbaleunyi 5. Bagaimana pengaruh pembelajaran organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja di PT. Jasa Marga (Persero) tbk Cabang Purbaleunyi 6. Bagaimana pengaruh kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja di PT.JASA MARGA (PERSERO) tbk Cabang PURBALEUNYI 7. Bagaimana pengaruh pembelajaran organisasi terhadap kinerja dengan kompetensi sebagai mediasi di PT. Jasa Marga (Persero) tbk Cabang Purbaleunyi. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulis dalam melakukan penelitian tentang pembelajaran organisasi terhadap kinerja dengan kompetensi sebagai mediasi adalah: 1. Untuk mengetahui pembelajaran organisasi pada PT. Jasa Marga (Persero) tbk Cabang Purbaleunyi. 2. Untuk mengetahui kompetensi pada PT. Jasa Marga (Persero) tbk Cabang Purbaleunyi. 3. Untuk mengetahui kinerja pada PT. Jasa Marga (Persero) tbk Cabang Purbaleunyi. 4. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran organisasi terhadap kompetensi pada PT. Jasa Marga (Persero) tbk Cabang Purbaleunyi. 5. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran organisasi terhadap kinerja pada PT. Jasa Marga (Persero) tbk Cabang Purbaleunyi. 6. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi terhadap kinerja pada PT. Jasa Marga (Persero) tbk Cabang Purbaleunyi. 7. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran organisasi terhadap kinerja dengan kompetensi sebagai mediasi pada PT. Jasa Marga (Persero) tbk Cabang Purbaleunyi. 2. KAJIAN PUSTAKA Menurut Marquardt (1996,15) menyatakan bahwa: Agar dapat mencapai dan mempertahankan keunggulan bersaing dalam lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat, organisasi harus dapat meningkatkan kapasitas pembelajarannya Studi ini menggunakan 6 (enam) dimensi pembelajaran organisasi yang dibangun oleh Marquardt (1996:30), yakni. 1. Sistem berpikir, yakni kerangka konseptual seseorang yang digunakan untuk membuat pola yang lebih jelas, dan untuk membantunya melihat bagaimana mengubah mereka secara efektif. 2. Model mental, yakni asumsi-asumsi yang melekat secara mendalam tentang bagaimana pengaruh pemahaman kita terhadap dunia dan bagaimana seseorang mengambil tindakan. Misalnya, bagaimana dampak model mental atau image belajar atau bekerja atau patriotisme terhadap perilaku seseorang dan bagaimana seseorang bertindak pada situasi dimana konsep-konsep tersebut terjadi.

3. Keahlian personal, mengindikasikan kecakapan atau keahlian tingkat tinggi. Hal ini menuntut komitmen jangka panjang untuk terus belajar sehingga dapat membangun keahlian serta mencurahkan kecakapan tersebut dalam organisasi. 4. Kerjasama tim, yakni keahlian yang difokuskan pada proses menyatukan dan membangun kapasitas tim untuk menciptakan pembelajaran dan menghasilkan anggota-anggota yang benar-benar diharapkan. Team learning merupakan masalah praktek dan proses. Senge menyebut proses ini sebagai team learning dan menjelaskan bahwa hal ini merupakan disiplin yang ditandai dengan tiga dimensi penting, yakni: a. kemampuan untuk memiliki wawasan berpikir mengenai masalah-masalah penting b. kemampuan untuk bertindak dengan cara-cara yang inovatif dan koordinatif c. kemampuan untuk memainkan peranan yang berbeda pada tim yang berbeda 5. Keahlian membagi visi bersama, yaitu keahlian agar setiap anggota organisasi memusatkan segala usahanya pada satu visi yang membangun berkembangnya komitmen sejati. 6. Dialog, yakni kemampuan untuk mendengar, berbagi dan komunikasi tingkat tinggi diantara anggota organisasi. Keterampilan ini menuntut kebebasan dan kreativitas mengeksplorasi isu-isu, kemampuan untuk saling mendengar secara mendalam, dan menangguhkan pandangannya sendiri. Kamus Kompetensi LOMA (1998) dalam Lasmahadi (2002) Kompetensi didefinisikan sebagai aspek- aspek pribadi dari seorang karyawan atau pekerja yang memungkinkan dia untuk mencapai kinerja superior. Aspek-aspek pribadi ini mencakup motif-motif, sifat, system nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan dimana kompetensi akan mengarahkan tingkah laku, sedangkan tingkah laku akan menghasilkan kinerja. Informasi sangat penting didapat, Pembelajaran organisasi mengajarkan perusahaan untuk dapat mengetahui informasi yang ada, baik itu informasi intern maupun extern. Kamus Kompetensi LOMA (1998) dalam Lasmahadi (2002) Kompetensi didefinisikan sebagai aspek- aspek pribadi dari seorang karyawan atau pekerja yang memungkinkan dia untuk mencapai kinerja superior. Aspek-aspek pribadi ini mencakup motif-motif, sifat, system nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan dimana kompetensi akan mengarahkan tingkah laku, sedangkan tingkah laku akan menghasilkan kinerja. Informasi sangat penting didapat, Pembelajaran organisasi mengajarkan perusahaan untuk dapat mengetahui informasi yang ada, baik itu informasi intern maupun extern. Penelitian ini menggunakan indikator kompetensi sumber daya manusia menurut (Hutapea dan Nurianna, 2008: 28) yaitu: a. Pengetahuan yang berkaitan dengan pekerjaan yang meliputi: 1) Mengetahui dan memahami pengetahuan di bidangnya masing-masing yang menyangkut tugas dan tanggung jawabnya dalam bekerja. 2) Mengetahui pengetahuan yang berhubungan dengan peraturan, prosedur, teknik yang baru dalam perusahaan. 3) Mengetahui bagaimana menggunakan informasi, peralatan, dan teknik yang tepat dan benar. b. Keterampilan individu meliputi

1) Kemampuan dalam berkomunikasi dengan baik secara tulisan. 2) Kemampuan dalam berkomunikasi dengan jelas secara lisan. c. Sikap kerja 1) Memiliki kemampuan dalam berkreativitas dalam bekerja. 2) Adanya semangat kerja yang tinggi. 3) Memiliki kemampuan dalam perencanaan/ pengorganisasian. Performance atau kinerja menurut Prawirosentono (2000: 1) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenangnya dan tanggung jawabnya masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersang-kutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Menurut Ivancevich dan Faustino Cardoso Gomes dalam Umi Narimawati (2009:71) mengatakan bahwa ada delapan dimensi atau kriteria yang perlu mendapat perhatian dalam melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan yang berdasarkan deskripsi prilaku yang spesifik, yaitu: 1) Quantity of work yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan 2) Quality of work yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya. 3) Job Knowledge yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya. 4) Creativeness yaitu keaslian gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul. 5) Cooperation yaitu kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain 6) Dependability yaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian pekerjaan 7) Initiative yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggung jawabnya. 8) Personal qualities yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramah tamahan, dan integrasi pribadi. 2.1 Keterkaitan Antar Variabel Penelitian Wang and Lo (2003) menemukan bahwa pembelajaran organisasi berpengaruh positif terhadap kompetensi inti perusahaan. Membangun dan mengembangkan kompetensi hanya dapat dilakukan melalui pembelajaran organisasi. Dengan belajar maka proses akuisisi, integrasi dan aplikasi pengetahuan baru dan unik akan dijalankan pada aktivitas internal melalui eksperimentasi, usaha-usaha perbaikan, dan inovasi. Sejalan dengan yang diungkapkan Marquardt (1996:15) dimana semakin muncul kesadaran bahwa perusahaan harus dapat meningkatkan kapasitas pembelajarannya jika ingin meraih kinerja yang optimal dalam lingkungan dengan perubahan teknologi, sosial, ekologi, dan persaingan yang sangat cepat. Durand (1999:103) menemukan bahwa perusahaan harus memiliki kemampuan untuk mengkordinasikan sumberdaya strategis dengan baik, sebab

merupakan kunci dalam membangun kompetensi dan pada akhirnya pencapaian kinerja yang tinggi. Kunartinah dan Fajar Sukoco (2010) melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan, Pembelajaran Organisasi terhadap Kinerja dengan Kompetensi sebagai mediasi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan serta pembelajaran organisasi dan kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja, tetapi pembelajaran organisasi perlu melalui kompetensi terlebih dahulu sebelum berpengaruh terhadap kinerja. 3. METODE DAN OBJEK PENELITIAN Objek didalam penelitian ini adalah pembelajaran organisasi (X) dan kompetensi (Y) serta kinerja (Z). penelitian ini dilakukan di PT. Jasa Marga (Persero) tbk Cabang Purbaleunyi. Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan verifikatif. Sugiyono (2013:56)mengemukakan, penelitian deskriptif adalah Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih. Mashuri (2008 : 45) menyatakan bahwa, Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survei yaitu, penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. 4. HASIL PEMBAHASAN populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di PT. Jasa Marga (Persero) tbk Cabang Purbaleunyi berjumlah 133 orang. Metode penarikan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan Slovin, pendekatan ini dinyatakan dengan rumus sebagai berikut : N n = 1 + Ne 2 Sumber : Juliansyah Noor (2013:158) Keterangan : n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = tingkat kesalahan dalam penelitian 10% atau 0,1

Berdasarkan rumus diatas, dapat diketahui sampel yang akan diambil pada penelitian ini melalui perhitungan berikut : 133 n = 1 + 133 (0,1) 2 = 57,081545= 57 Dengan menggunakan rumus diatas bahwa dengan populasi sebanyak 133 orang, tingkat kesalahan yang digunakan sebesar 10% maka dapat diketahui sampel yang akan diteliti adalah sebanyak 57 orang karyawan dengan pembulatan kebawah. Berdasarkan nilai koefisien korelasi dapat dilihat bahwa hubungan antara pembelajaran organisasi (X) dengan kompetensi (Y) sebesar 0,367 dan masuk dalam kategori rendah. Arah hubungan positif antara pembelajaran organisasi dengan kompetensi menunjukkan bahwa pembelajaran organisasi yang makin tinggi cenderung diikuti dengan membaiknya kompetensi. Kemudian hubungan antara pembelajaran organisasi (X) dengan kinerja (Z) sebesar 0,448termasuk dalam kategori cukup kuat/ sedang, sementara hubungan antara kompetensi (Y) dengan kinerja (Z) sebesar 0,733 termasuk dalam kategori kuat. Pengaruh Pembelajaran Organisasi Terhadap Kompetensi Nilai koefisien determinasi diinterpretasikan sebagai besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel akibat. Jadi dari hasil penelitian ini diketahui bahwa pembelajaran organisasi memberikan pengaruh sebesar 13,5% terhadap kompetensi di PT. Jasa Marga (Persero)tbk Cabang Purbaleunyi, sedangkan sisanya sebesar 86,5% merupakan pengaruh faktor-faktor lain diluar pembelajaran organisasiseperti pendidikan, pelatihan dll. Secara visual jalur dari variabel pembelajaran organisasi terhadap kompetensi di PT. Jasa Marga (Persero)tbk Cabang Purbaleunyi nilai statsitik uji t pengaruh pembelajaran organisasi terhadap kompetensi sebesar 2,928. Selanjutnya nilai tersebut akan dibandingkan dengan nilai t dari tabel dimana melalui tabel t dengan tingkat signifikansi (0.05) dan derajat bebas 55 diperoleh nilai t tabel sebesar 2,004. Karena t hitung (2,928) lebih besar dibanding t tabel (2,004) maka pada tingkat kekeliruan 5% ada alasan yang kuat untuk menolak Ho dan menerima hipotesis penelitian (Ha), sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran organisasi berpengaruh signifikan terhadap kompetensi di PT. Jasa Marga (Persero)tbk Cabang Purbaleunyi Pengaruh Pembelajaran Organisasi Terhadap Kinerja nilai statistik uji t variabel pembelajaran organisasi sebesar 2,168 dengan nilai signifikansi < 0,000. Selanjutnya nilai tersebut akan dibandingkan dengan nilai t dari tabel dimana melalui tabel t pada tingkat signifikansi (0.05) dan derajat bebas 55 diperoleh nilai t tabel sebesar 2,005. Karena t hitung (2,168) lebih besar dibanding t tabel (2,005) maka pada tingkat kekeliruan 5% ada alasan yang kuat untuk menolak Ho dan menerima hipotesis penelitian (Ha), sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran organisasi berpengaruh terhadap kinerja di PT. Jasa Marga (Persero)tbk Cabang Purbaleunyi. Dengan semakin baik

pembelajaran organisasi akan meningkatkan kinerja di PT. Jasa Marga (Persero)tbk Cabang Purbaleunyi. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Nilai statistik uji t variabel kompetensi sebesar 6,892 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Selanjutnya nilai tersebut akan dibandingkan dengan nilai t dari tabel dimana melalui tabel t pada tingkat signifikansi (0.05) dan derajat bebas 55 diperoleh nilai t tabel sebesar 2,005. Karena t hitung (6,892) lebih besar dibanding t tabel (2,005) maka pada tingkat kekeliruan 5% ada alasan yang kuat untuk menolak Ho dan menerima hipotesis penelitian (Ha), sehingga dapat disimpulkan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kinerja di PT. Jasa Marga (Persero)tbk Cabang Purbaleunyi. Dengan semakin tinggi kompetensi akan bertambah kinerja di PT. Jasa Marga (Persero)tbk Cabang Purbaleunyi. Menghitung Koefisien Determinasi Melalui nilai koefisien determinasi (R Square) dapat diketahui bahwa secara bersama-sama pembelajaran organisasi dan kompetensi memberikan kontribusi (pengaruh) sebesar 57,5% terhadap kinerja di PT. Jasa Marga (Persero)tbk Cabang Purbaleunyi. Sisanya sebesar 42,5% merupakan pengaruh faktor lain diluar kedua variabel yang sedang diteliti yaitu kepemimpinan, budaya organisasi, pendidikan dan pelatihan. Melalui diagram jalur tersebut selanjutnya dihitung besar pengaruh masing-masing variabel pembelajaran organisasi dan kompetensi sebagai berikut. Besar pengaruh pembelajaran organisasi terhadap kinerja di PT. Jasa Marga (Persero)tbk Cabang Purbaleunyi. Pengaruh langsung pembelajaran organisasi terhadap kinerja (P zx)² =(0,207) x (0,207) = 0,049 (5%) Pengaruh tidak langsung pembelajaran organisasi terhadap kinerja Pzy x Rxy x Pzy = (0,657) x (0,367) x (0,207) = 0,0499(5%) Jadi total pengaruh pembelajaran organisasi terhadap kinerja di PT. Jasa Marga (Persero)tbk Cabang Purbaleunyi= 5% + 5% = 10% dengan arah positif. Artinya semakin baik pembelajaran organisasi akan meningkatkan kinerja di PT. Jasa Marga (Persero)tbk Cabang Purbaleunyi. Besar pengaruh kompetensi terhadap kinerja di PT. Jasa Marga (Persero)tbk Cabang Purbaleunyi. Pengaruh langsung kompetensi terhadap kinerja (P zy)² =(0,657) x (0,657) = 0,4316 (43,16%) Pengaruh tidak langsung kompetensi terhadap kinerja Pzy x Rxy x Pzy = (0,657) x (0,367) x (0,207) = 0,0499(5%) Jadi total pengaruh kompetensi terhadap kinerja di PT. Jasa Marga (Persero)tbk Cabang Purbaleunyi = 43,16% + 5% = 48,66% dengan arah positif. Artinya semakin tinggi kompetensi akan meningkatkan kinerja di PT. Jasa Marga (Persero)tbk Cabang Purbaleunyi. Pengujian Hipotesis Selanjutnya untuk membuktikan apakah pembelajaran organisasi kompetensi berpengaruh terhadap kinerja secara bersama-sama maka dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian secara bersama-sama

Pengujian Koefisien Jalur Secara Bersama-Sama Berdasarkan tabel pengujian dapat dilihat nilai F hitung sebesar 36,509 dengan nilai signifikansi (p-value) < 0,001. Sementara dari tabel F untuk tingkat signifikansi 0,05 dan derajat bebas (2;55) diperoleh nilai F tabel = 3,168. Karena F hitung (36,509) lebih besar dibanding F tabel (3,168) maka pada tingkat kekeliruan 5% ada alasan yang kuat untuk menolak Ho dan menerima hipotesis penelitian (Ha), sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran organisasi dan kompetensi secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap kinerja di PT. Jasa Marga (Persero)tbk Cabang Purbaleunyi. Berdasarkan tabel pengujian diatas dapat dilihat nilai F hitung sebesar 36,509 dengan nilai signifikansi (p-value) < 0,001. Sementara dari tabel F untuk tingkat signifikansi 0,05 dan derajat bebas (2;55) diperoleh nilai F tabel = 3,168. Karena F hitung (36,509) lebih besar dibanding F tabel (3,168) maka pada tingkat kekeliruan 5% ada alasan yang kuat untuk menolak Ho dan menerima hipotesis penelitian (Ha), sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran organisasi dan kompetensi secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap kinerja di PT. Jasa Marga (Persero)tbk Cabang Purbaleunyi. Pengujian Efek Mediasi Kompetensi mampu memediasi hubungan pengaruh pembelajaran organisasi terhadap kinerja, berarti kompetensi mampu menjelaskan pengaruh tersebut karena pengaruh langsungnya lebih kecil dibanding pengaruh tidak langsungnya. Yaitu: 0,207 < 0,241(0.367x0.657). 0,207 adalah pengaruh langsung, dan 0.241 adalah pengaruh tidak langsungnya. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran akan lebih baik mempengaruhi kinerja apabila melalui kompetensi sebagai mediasi. 5. KESIMPULAN Pembelajaran organisasi pada PT. Jasa Marga (Persero)tbk Cabang Purbaleunyi. yang terdiri dari ; Model mental, Keahlian personal, Kerjasama tim, Keahlian membagi visi bersama, Dialog termasuk dalam kategori baik. Walau ada indikator dalam cukup yaitu indikator Sistem berfikir. Kompetensi karyawan pada PT. Jasa Marga (Persero)tbk Cabang Purbaleunyi. Yang terdiri dari ; Mengetahui dan memahami pengetahuan di bidangnya masing-masing yang menyangkut tugas dan tanggung jawabnya dalam bekerja, Mengetahui bagaimana menggunakan informasi, peralatan, dan teknik yang tepat dan benar, Kemampuan dalam berkomunikasi dengan baik secara tulisan, Kemampuan dalam berkomunikasi dengan jelas secara lisan, Memiliki kemampuan dalam berkreativitas dalam bekerja, dan Adanya semangat kerja yang tinggi termasuk dalam kategori baik. Walau ada indikator cukup yaitu indikator Memiliki kemampuan dalam perencanaan/ pengorganisasiandan juga ada satu indikator yang berada dalam kategori kurang baik yaitu indikator Mengetahui pengetahuan yang berhubungan dengan peraturan, prosedur, teknik yang baru dalam perusahaan Kinerja pada PT. Jasa Marga (Persero)tbk Cabang Purbaleunyi. Yang terdiri dari Quantity of work, Quality of work, Job knowledge, Creativeness, Coorperation, Dependability dan serta Personal qualities termasuk dalam kategori

baik. walaupun ada satu indikator yang berada pada kategori kurang baik yaitu Initiative Pembelajaran organisasi berpengaruh signifikan terhadap kompetensi. Pembelajaran organisasi memberikan kontribusi atau pengaruh terhadap kompetensi, dimana semakin baik pembelajaran organisasi membuat kompetensi semakin tinggi. Pembelajaran organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Pembelajaran organisasi memberikan kontribusi atau pengaruh terhadap kinerja, dimana semakin baik pembelajaran organisasi membuat kinerja semakin tinggi. Kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja. kompetensi memberikan kontribusi atau pengaruh terhadap kinerja, dimana semakin baik kompetensi membuat kinerja semakin tinggi. Pembelajaran organisasi dan kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja secara simultan. Diantara kedua variabel independen dan mediasi, kompetensi memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap kinerja dibanding pembelajaran organisasi. Hasil pengujian efek mediasi, pembelajaran organisasi akan lebih baik mempengaruhi kinerja apabila melalui kompetensi sebagai mediasi.

DAFTAR PUSTAKA Argyris, C.,1976. Single Loop and Double Loop Models in Research Decision Making, Administrative Science Quarterly, Vol.21,No.3 Agus dwiyanto. 1999. penilaian kinerja organisasi pelayanan publik makalah seminar kinerja organisasi sektor publik kebijakan dan persiapannya.jurusan ilmu administrasi negara fisipol UGM Yogyakarta Baker,W.E. and J.M.Sinkula, 1999. The Synergistic Effect of Market Orientation and Learning Orientation of Organizational Performance, Journal of the Academy of Marketing Science, Vol.27 No.4. Baldwin, W.E. and J.M. Sinkula, 1999. The Synergistic Effect of Market Orientation and Learning Orientation of Organizational Performance, Journal of the Academy of Marketing Science, Vol.27, No.4. Chaston, L. and B. Badger, 1999. Organizational Learning: Research Issues and Application in SME Sector Firms, International Journal of Entrepreneurial Behavior & Research, Vol.5, No.4, pp.191-203. Collie, S.L, 2002. The Learning Organization and Teaching Improvement in Academic Departments, Dissertation, University of Virginia. Collis D.J., 1994. How Valuable are Organizational Capabilities? Strategic Management Journal, Vol.15, pp.143-152 Dodgson, M., 1991. Technological Learning, Technology Strategy and Competitive Pressures, British Journal of Management, Vol.2, pp.3-15. Dixon, N.M., 1997. The Hallways of Learning, American Management Association, Organisational Dynamics, Vol.25 No.4, Spring, pp.23-34. Durand, R., 1999. The Relative Contributions of Imitable, Non-Transferable and Non-Substitutable Resources to Profitability and Market Performance. Goizueta Business School, Atlanta: Emory University. Garvin, David, 2000. Learning in Action: A Guide to Putting the Learning Organization to Work. Boston: Harvard Business School Press. Hutapea, Parulian dan Nurianna Thoha. 2008. Kompetensi Plus. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Khandekar, A. and A. Sharma, 2006. Organizational Learning and Performmance: Understanding Indian Scenario in Present Global Context, Education + Training, Vol.48 No.8/9, pp.682-293. Lasmahadi, A. 2000. Sistem Manajemen SDM Berbasis Kompetensi. www.epsikologi.com López, S.P., José M. Péon, and Camilo José Vazquez Ordás, 2005. Organizational Learning as a Determining Factor in Business Performance, The Learning Organization, Vol.12 No.3, pp.227-145. Luthans, F., 1998. Organizational Behavior, Seventh Edition, International Edition, New York: McGraw-Hill Companies, Inc. Murray, P., 2003. Organizational Learning, Competencies, and Firm Performance: Empirical Observations, The Learning Organization, Vol.10, No.5, pp.305-316. Murray, P. and K. Donegan, 2003. Empirical Linkages between Firm

Competensies and Organisational Learning, The Learning Organization, Vol.10, No.1, pp.51-62. Marquardt, M.J. 1996. Building the Learning Organization. New York: McGraw- Hill Comapanies, Inc. Prawirosentono S.,1999, Kebijakan Kinerja Karyawan,BPFE, Yogyakarta Pavitt, K., 1990. What We Know about the Strategic Management of Technology, California Management Review, Vol.32, No.3, pp.17-26. Pedler, M., J. Burgoyne and T. Boydell, 1991. The Learning Company: A Strategy for Sustainable Development, New York: McGraw-Hill. Pearn, M., C. Roderick, and C. Mulrooney, 1995. Learning Organization in Practice, London: McGraw-Hill. Senge, P.M. 1990. The Leader s New York: Building Learning Organizations, Sloan Management Review,Fall 32. Simamora,H. 1995. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: STIE YKPN. Stata,R. 1989.Organization Learning: The Key to Management Innovation, Sloan Management Review, Spring. Watkins, K.E. and V.J. Marsick, 1993. Sculpting te Learning Organization, San Fransisco: Jossey-Bass Wheelen, T.L. and J. David Hunger, 2002. Strategic Management and Business Policy. Eighth Edition, New Jersey :Prentice-Hall. Senge, P.M. and J.D. Sterman, 1992. Systems Thinking and Organizational Learning: Acting Locally and Thinking Globally in the Organization of Future, European Journal of Operational Research, Vol.59, No.1, pp.137-150. Senge, P.M., 1990. The Leader s New Work: Building Learning Organizations, Sloan Management Review, Fall 32 (1), pp.7-23. Slater, S.F. and J.C. Narver, 1994. Does Competitive Environment Moderate themarket Orientation Performance Relationship? Journal of Marketing, Vol.60, pp.15-32. Sinkula, J.M., 1994. Market Information Processing and Organizational Learning, Journal of Marketing, Vol.58, No.1, pp.35-45. Suprihanto, jhon, penilaian kinerja dan pengembangan sumbe daya manusia. Yogyakarta: BPFE Sugiyono. 2010. Statistika untuk Panelitian. Bandung: Alfabeta. Umi Narimawati. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung Media Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan Aplikasi. Bandung: Agung Media Wang, Y. and H. Lo, 2003. Customer-focused Performance and the Dynamic Model for Competences Building and Leveraging: A Resource-based View, Journal of Management Development, Vol.22, No.6, pp.483-526.