HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PROFESIONALISME GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN MOTIF BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

Oleh UWANG WANINGSIH NIM

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KABUPATEN SLEMAN

(Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya)

dalam belajar tidak nyaman. Oleh karena itu kelestarian lingkungan sekolah perlu mendapat perhatian dari semua pihak, terutama pihak sekolah yang

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DENGAN PERILAKUNYA DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN KAMPUS

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN DALAM BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

Key Word : the teacher competence, the teacher performance the student achievement in the environmental education

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MOTIVASI HIDUP SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI HIDUP BERSIH DENGAN PERILAKU DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

di lingkungan sekolah, kepala sekolah jarang menegur siswa ataupun guru yang tidak memelihara kebersihan. Selain peranan kepala sekolah sebagai

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA

JURNAL SKRIPSI. Disusun oleh : Taufiana C. Muna. Bambang Sutjiroso PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SPIL DAN PERENCANAAN

HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI

Esa Gunarti Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Antok Dian Pranadi, Dr. H. Roemintoyo. S.T., M.Pd., Drs. Bambang Sulistyo Budhi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN SIKAP TERHADAP PELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN PERILAKU DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DENGAN PERILAKUNYA DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN KAMPUS

ABSTRAK. by Desty Yusniarti. S. A, Sumadi, Dedy Miswar ABSTRACK

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

HUBUNGAN ANTARA SIKAP, GAYA BELAJAR, DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP SEKECAMATAN JETIS BANTUL

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI SE KECAMATAN BANTUL ARTIKEL E-JURNAL

KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN BANTUL. Artikel Jurnal

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MENULIS SISWA KELAS X SMA. Oleh

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI ORANG TUA SISWA TENTANG PENDIDIKAN DAN TINGKAT PENDAPATANNYA DENGAN MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN SEKOLAH KE TINGKAT SLTP

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN F ASILITAS PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH)

Abstract. Keywords: Waste Recycling Relationships, Creativity Utilizing Garbage, Trash Managing Behavior. Abstrak

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

Abstrak. Hubungan Tingkat Pendapatan (Vera Widyastuti)1. Oleh : Vera Widyastuti, Universitas Negeri Yogyakarta,

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar. Magister Pendidikan. Oleh: HERU MURSITI Q

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

BAB III METODE PENELITIAN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

Kontribusi Pengelolaan Laboratorium Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK SMP di Kota Padang

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN SEKOLAH TERHADAP PERILAKU SISWA Andi Ridha 1, St. Rajiah Rusydi 2

PENGARUH MINAT MEMBACA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS ATAS SD NEGERI 1 MUNGGUNG KARANGDOWO KLATEN TAHUN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

PENGARUH INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PENGARUH BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

Abstract

Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Menulis Siswa Kelas X. Oleh

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Dhoni Aprianto, A , Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.

HUBUNGAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA MADRASAH DAN KOMPENSASI KERJA DENGAN KINERJA GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKECAMATAN BANGOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

Artikel Publikasi. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENGARUH MINAT DAN KEDISIPLINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SDN GESI 1 TAHUN AJARAN 2015/2016

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DARI BADAN KREDIT KECAMATAN (BKK) TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KECIL DI SUKOHARJO TAHUN 2015

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

(Studi Pada Siswa Kelas IV,V,VI SD Gugus IV Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya) JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PERSEPSI MENGENAI PENEMPATAN KERJA DI PT. TIGA SERANGKAI JURNAL PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF MATEMATIKA

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

KONTRIBUSI PRESTASI PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 WONOSARI JURNAL

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, MOTIVASI BELAJAR DAN MINAT KOMPETENSI KEAHLIAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK 1 PUNDONG JURNAL SKRIPSI

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOMPETENSI GURU MELALUI PLK TERHADAP MINAT MENJADI GURU BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FT-UNP ABSTRACT

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU MENURUT PERSEPSI SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

lingkungannya, juga dikembangakn tingkat kesadarannya serta didorong partisipasinya dalam melestarikan keseimbangan lingkungan.

HUBUNGAN BIMBINGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh: FEBRY HELVITA SARI TAMBAT USMAN NAZARUDDIN WAHAB

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED SISWA KELAS X SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN SUMBERSARI 03 JEMBER

Laporan Penelitian HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU SMP NEGERI I CIMERAK KABUPATEN PANGANDARAN

Wiwin Sholikhah UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA Abstrak

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

BAB III METODE PENELITIAN

(Studi pada Siswa Kelas VI di Gugus IV Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TKR

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh IMAM SUBIANTO NAZARUDIN WAHAB TAMBAT USMAN

PENDAHULUAN. : Puput Kartika Pratiwi (Universitas Negeri Yogyakarta)

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PMETODE MENGAJAR GURU, MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI. Emi Fitria

PENGARUH KINERJA GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMP NEGERI 1 RAO SELATAN KABUPATEN PASAMAN

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PROFESIONALISME GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi pada Kelas V di Sekolah Dasar se-kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya) Oleh TATANG HARDIANA NIM. 108101083 ABSTRACT This study aims to identify and gain an overview of the relationship between principal leadership and professionalism of teachers with student achievement in the subjects of Environmental Education. The method used in this study was to use a quantitative approach, with methods that are descriptive correlational. The population in this study is in the fifth grade elementary school in the district schools and as many as 34 Mangkubumi sampling technique using total sampling. The research instrument used questionnaires principal leadership and teacher professionalism questionnaire. While the data analysis techniques used were correlation analysis, simple and multiple regression. The results showed variable principal's leadership enough category, including teacher professionalism variable enough category and the variable student achievement in the subjects of Environmental Education enough category. There is a relationship between principal leadership to student achievement in the subjects of Environmental Education. This is evidenced by the acquisition of an r value of 0.691 and the sufficient cohesion category contributed 47.7%. The better the leadership of the principal, the better student achievement in the subjects of Environmental Education. There is a relationship between the professionalism of teachers and student achievement in the subject of Environmental Education. This is evidenced by the acquisition of an r value of 0.704 and the sufficient cohesion category contributed 49.6%. The better the professionalism of the teacher, the better student achievement in the subjects of Environmental Education. There is a relationship between the principal's leadership and professionalism of teachers with student achievement in the subjects of Environmental Education. This is evidenced by the acquisition of an r value of 0.707 and a strong cohesion category contributed 50%. The better the leadership of the principal and teacher professionalism, the better the better student achievement in the subjects of Environmental Education.

2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran mengenai hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan profesionalisme guru dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode deskriptif yang sifatnya korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah pada kelas V SD di Kecamatan Mangkubumi sebanyak 34 sekolah dan teknik pengambilan sampel menggunakan sampling Total. Instrumen penelitian menggunakan angket kepemimpinan kepala sekolah dan tes profesionalisme guru. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi, regresi sederhana dan berganda. Hasil penelitian menunjukkan variabel kepemimpinan kepala sekolah termasuk kategori cukup, variabel profesionalisme guru termasuk kategori cukup dan variabel prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup termasuk kategori cukup. Ada hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai r sebesar 0,691 yang termasuk kategori keeratan cukup dan memberikan konstribusi sebesar 47,7%. Semakin baik kepemimpinan kepala sekolah maka akan semakin baik prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Ada hubungan antara profesionalisme guru dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai r sebesar 0,704 yang termasuk kategori keeratan cukup dan memberikan konstribusi sebesar 49,6%. Semakin baik profesionalisme guru maka akan semakin baik prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Ada hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan profesionalisme guru dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai r sebesar 0,707 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 50%. Semakin baik kepemimpinan kepala sekolah dan semakin baik profesionalisme guru maka akan semakin baik prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Kata Kunci: Kepemimpinan, Profesionalisme, Prestasi, Belajar, Siswa.

3 PENDAHULUAN Kepemimpinan kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan adalah bertanggung jawab dalam menciptakan suatu situasi belajar mengajar yang kondusif, sehingga semua guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik dan peserta didik dapat belajar dengan tenang. Disamping itu kepala sekolah dituntut untuk dapat bekerja sama dengan bawahannya, dalam hal ini guru. Untuk membentuk profesionalisme guru yang mampu mengelola proses belajar mengajar perlu adanya persepsi kepemimpinan yang baik dari bawahan. Persepsi kepemimpinan di sini adalah penilaian dari bawahan terdapat kemampuan yang dimiliki oleh pimpinan dalam proses pencapaian tujuan. Legalitas kepemimpinan dapat dilaksanakan dengan sempurna maka kepemimpinan itu perlu dilengkapi dengan teknik kepemimpinan. Sebagai konsekwensinya teknik kepemimpinan amat dibutuhkan dalam proses kepemimpinan yaitu sebagai upaya memelihara hubungan baik dan berkomunikasi dengan bawahan, untuk meningkatkan keberanian bertindak dan dibutuhkan dalam hal menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi bawahan. Prestasi hasil belajar merupakan prestasi belajar peserta didik secara keseluruhan yang menjadi derajat kemampuan dalam perubahan perilaku diantaranya hasil belajar siswa. Dalam suatu proses pembelajaran, terlihat bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa cenderung memperlihatkan hasil yang berbeda-beda antara satu siswa dengan siswa yang lainnya. Akan tetapi dalam setiap proses pembelajaran, guru sebagai pengajar senantiasa mengharapkan agar siswanya memiliki nilai yang sebaik-baiknya atau guru selalu berusaha agar proses pembelajaran yang dilakukannya bersama siswa dapat mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan yang diharapkan. Kenyataan yang ditemukan dilapangan yaitu di Sekolah Dasar wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya tentang kepemimpinan kepala sekolah dan profesionalisme guru, berdasarkan data yang ada dari setiap sekolah dasar diduga belum diterapkan sepenuhnya, terbukti penulis masih menemukan hasil sebagai berikut : Kepemimpinan Kepala Sekolah kurang optimal dalam melaksanakan kepemimpinannya sebagai Edukator, Manager, Administrator, Leader, Inovator,

4 dan Motivator terhadap prestasi siswa. Dan profesionalisme guru belum dapat melaksanakan secara optimal dalam merencanakan program pembelajaran, dan melaksanakan evaluasi hasil pembelajaran terhadap peserta didik. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Untuk mengetahui hubungan antara profesionalisme guru dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan profesionalisme guru dengan prestasi belajar siswa pada mata Pendidikan Lingkungan Hidup. Menurut Wahjosumidjo (2007: 104) kata memimpin mempunyai arti memberikan bimbingan, menuntun, mengarahkan dan berjalan di depan (precede). Pemimpin berperilaku untuk membantu organisasi dengan kemampuan maksimal dalam mencapai tujuan. Pemimpin tidak berdiri di samping, melainkan mereka memberikan dorongan dan memacu (to prob), berdiri di depan yang memberikan kemudahan untuk kemajuan serta memberikan inspirasi organisasi dalam mencapai tujuan. Fattah, Nanang (2001:9) berpandangan bahwa keefektifan kepemimpinan bergantung pada kecocokan antara pribadi, tugas, kekuasaan, sikap dan persepsi. Wahjosumidjo (2006:40) mengemukakan fungsi-fungsi kepemimpinan yaitu: membangkitkan kepercayaan dan loyalitas bawahan, mengkomunikasikan gagasan kepada orang lain, dengan berbagai cara mempengaruhi orang lain, menciptakan perubahan secara efektif di dalam penampilan kelompok, dan menggerakkan orang lain, sehingga secara sadar orang lain tersebut mau melakukan apa yang dikehendaki. Menurut Surya, Muhammad (2003:46) guru yang profesional harus menguasai keahlian dalam kemampuan materi keilmuan dan keterampilan metodologi. Guru juga harus memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi atas pekerjaannya baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bangsa dan negara, lembaga dan organisasi profesi. Selain itu, guru juga harus mengembangkan rasa kesejawatan yang tinggi dengan sesama guru. Disinilah peran Perguruan Tinggi Pendidikan dan organisasi profesi guru (seperti PGRI) sangat penting. Kerjasama

5 antar keduanya menjadi sangat diperlukan. Lembaga Pendidikan dalam memproduk guru yang profesional tidak dapat berjalan sendiri, kecuali selain harus bekerjasama dengan lembaga profesi guru, dan sebaliknya. Menurut Tjokroamidjoyo (Jalal, dan Dedi, 2001:12), bahwa salah satu tujuan dari desentralisasi adalah untuk meningkatkan pengertian rakyat serta dukungan mereka dalam kegiatan pembangunan dan melatih rakyat untuk dapat mengatur urusannya sendiri Seminar Nasional Pendidikan Profesionalisme Guru dan Peningkatan Mutu Pendidikan di Era Otonomi Daerah, Wonogiri 23 Juli 2005. Ini artinya, bahwa kemauan berpartisipasi masyarakat dalam pembangunan (termasuk dalam pengembangan pendidikan) harus ditumbuhkan dan ruang partisipasi perlu dibuka selebar-lebarnya. Prestasi belajar merupakan keberhasilan yang dicapai setelah selesainya pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Hasil prestasi belajar diaktualisasikan dalam bentuk nilai atau skor setelah siswa mengikuti atau melaksanakan evaluasi belajar. Prestasi belajar dapat memberikan gambaran intelektual maupun perilaku siswa setelah proses pembelajaran yang telah diberikan oleh guru, oleh karena itu dalam menyusun program pembelajaran diharapkan dapat menyusun tujuan pembelajaran secara nampak dan jelas beserta instrumen yang akan disajikan, sebab tujuan pembelajaran itulah yang akan dicapai setelah proses pembelajran selesai dilaksanakan. Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Sukmadinata, Nana Saodih (2005:25) menyebutkan bahwa Sebagian terbesar perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar. Prestasi belajar dapat diukur melalui tes yang sering dikenal dengan tes prestasi belajar. Menurut Azwar, Saifuddin (2005 : 8-9) mengemukakan tentang tes prestasi belajar bila dilihat dari tujuannya yaitu mengungkapkan keberhasilan seseorang dalam belajar. Selanjutnya dikemukakan bahwa di dalam pendidikan formal tes prestasi belajar dapat berbentuk ulangan harian, tes formatif, tes sumatif bahkan EBTANAS dan ujian-ujian masuk perguruan tinggi.

6 Ditegaskan lagi tentang penjelasan dari istilah prestasi belajar menurut Purwanto, Ngalim (2006 : 28) pengertian prestasi belajar yaitu hasil yang telah dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam buku raport siswa. Lebih jauh dijelaskan bahwa prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport dalam setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode deskriptif yang sifatnya korelasional. Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri UPTD Pendidikan Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Objek dalam penelitian ini adalah kepemimpinan kepala sekolah, profesionalisme guru dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Populasi dalam penelitian ini adalah: Kepala Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Mangkubumi (34 Kepala Sekolah); Guru mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup kelas V Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Mangkubumi (34 Guru) dan Siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Mangkubumi (34 kelas), Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling Total. Alat ukur yang digunakan adalah angket untuk mengukur data yang berkaitan dengan variabel kepemimpinan kepala sekolah dan tes profesionalisme guru. Sedangkan dokumentasi digunakan untuk mengambil data tentang prestasi belajar yang dapat diketahui dari nilai raport mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumen. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Korelasi Product Moment., reliabilitas dihitung dengan formula dari Alfpha Cronbch. Menurut (Arikunto, Suharsimi, 2002: 146) bahwa analisis butir dilakukan untuk mengetahui apakah butir dalam instrumen mencerminkan indikator variabel yang dimaksud atau atribut yang hendak diukur. Uji coba instrumen akan dilaksanakan pada guru kelas V SD Negeri di Kecamatan

7 Kawalu Kota Tasikmalaya sebanyak 30 SD di luar sampel. Uji instrumen dalam penelitian ini mengukur item-item pernyataan dari kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ) sebanyak 50 item. Uji Validitas dan reliabitas tes profesionalisme guru tidak dilakukan. Hal ini dikarenakan tes profesionalisme guru dianggap sudah valid dan reliabel. karena dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan. Dari hasil uji validitas diketahui bahwa hasil pengujian 50 item pernyataan yang valid sebanyak 44 item (digunakan) karena memenuhi nilai r hitung > r tabel sedangkan jumlah item yang tidak valid ada 6 item yaitu butir pernyataan nomor 16, 23,30,34,37, dan nomor 49 (tidak digunakan). Dalam penelitian ini reliabilitas dihitung dengan rumus Alpha Cronbach. Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas instrumen pada item pernyataan yang sudah valid, diperoleh nilai Cronbach Alpha sebesar 0,96 yang berarti bahwa konstruk yang merupakan dimensi faktor Kepemimpinan Kepala Sekolah (X 1 ) adalah sangat reliabel, sehingga dapat diambil kesimpulan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini reliabel. Teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif dan analisis korelasi. Analisis deskriptif dilakukan dengan menyajikan data penelitian yang berupa deskripsi data tentang kepemimpinan kepala sekolah, profesionalisme guru dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup, sedangkan analisis korelasi digunakan untuk menguji hipotesis. Beberapa syarat yang harus ada dalam melakukan teknik analisis korelasi yaitu persyaratan pertama data berdistribusi normal dan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linier. Uji normalitas data pada setiap variabel penelitian menggunakan uji pengujian Kolmogorov-Smirnov. Persyaratan kedua dalam pengujian persyaratan analisis adalah uji linieritas regresi. Uji Linieritas digunakan untuk menguji apakah ketiga varian memiliki hubungan atau tidak. maka berikut ini akan disajikan hasil uji linieritas regresi dari variabel-variabel tersebut masing-masing digunakan tenik pengujian dengan prosedur polinominal ANOVA satu jalur. Semua pengujian persyaratan analisis maupun pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi ( ) = 0,05 atau 5%. Untuk pengolahan data hasil penelitian kepemimpinan kepala sekolah, profesionalisme guru dan

8 prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup menggunakan bantuan program komputer SPSS. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi data hasil penelitian menunjukkan variabel kepemimpinan kepala sekolah termasuk kategori cukup, variabel profesionalisme guru termasuk kategori cukup, dan variabel prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikam Lingkungan Hidup termasuk kategori cukup. Pengujian normalitas data hasil perhitungan diperoleh : data dari variabel kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ) didapat harga Asymp. Sig. sebesar 0,99 pada taraf signifikan 5%. Ternyata harga Asymp.Sig. lebih besar dari harga probabilitas yang digunakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa populasi sampel berdistribusi normal. variabel profesionalisme guru (X 2 ) didapat Asymp. Sig. sebesar 0,85 pada taraf signifikan 5%. Ternyata harga Asymp.Sig. lebih besar dari harga probabilitas yang digunakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa populasi sampel berdistribusi normal dan variabel prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (Y) didapat harga Asymp. Sig. sebesar 0,68 pada taraf signifikan 5%. Ternyata harga Asymp.Sig. lebih besar dari harga probabilitas yang digunakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa populasi sampel berdistribusi normal. Uji Linieritas dari ketiga variable linier, karena Asymp. Sig. lebih kecil dari harga probabilitas. Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian, dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi yaitu Y= a + bx. Kekuatan hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ) dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (Y) pada model persamaan Y = 30,98 + 0,27 X 1 dapat dilihat pada koefisien determinasi (r 2 ) adalah 0,477. Ini berarti kepemimpinan kepala sekolah memberikan konstribusi sebesar 47,7% terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup, 52,3% sisanya dipengaruhi oleh variabel

9 lain diantaranya kebiasaan, minat dan lingkungan. Analisis korelasi terhadap pasangan data dari kedua variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi r sebesar 0,691 yang termasuk kategori keeratan cukup. Uji signifikan terhadap koefisien korelasi menghasilkan F hitung sebesar 29,23 dengan db = 32 pada taraf signifikan 5%, dan F tabel sebesar 4,16. Ternyata F hitung < dari F tabel, ini berarti koefisien korelasi tersebut signifikan. Dengan demikian hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara profesionalisme guru dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian, dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi yaitu Y= a + bx. Kekuatan hubungan antara profesionalisme guru (X 2 ) dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (Y) pada model persamaan Y = 59,94 + 0,34 X 2 dapat dilihat pada koefisien determinasi (r 2 ) adalah 0,496. Ini berarti profesionalisme guru memberikan konstribusi sebesar 49,6% terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup, 50,4% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, minat, sikap dan lingkungan. Analisis korelasi terhadap pasangan data dari kedua variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi r sebesar 0,704 yang termasuk kategori keeratan cukup. Uji signifikan terhadap koefisien korelasi menghasilkan F hitung sebesar 31,51 dengan db = 32 pada taraf signifikan 5%, dan F tabel sebesar 4,16. Ternyata F hitung > dari F tabel, ini berarti koefisien korelasi tersebut signifikan. Dengan demikian hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara profesionalisme guru dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan profesionalisme guru dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Dari hasil analisis regresi linier berganda terhadap data penelitian, dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi yaitu Y= a + b 1 x 1 + x 2 b 2. Kekuatan hubungan antara

10 kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ) dan profesionalisme guru (X 2 ) dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (Y) pada model persamaan Y = 75,43 + 0,42 X 1 + 1,11 X 2 dapat dilihat pada koefisien determinasi (r 2 ) adalah 0,50. Ini berarti kepemimpinan kepala sekolah dan profesionalisme guru memberikan kontribusi sebesar 50% terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup, 50% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan,motivasi dan lingkungan. Analisis korelasi terhadap pasangan ketiga variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi r sebesar 0,707 yang termasuk kategori keeratan kuat. Berarti koefisien korelasi tersebut di uji dengan menggunakan uji-f menghasilkan F hitung sebesar 15,50 dan F tabel dengan db = 31 pada taraf signifikan 5% sebesar 2,92. Ternyata F hitung lebih besar dari F tabel, ini berarti koefisien korelasi tersebut signifikan. Dengan demikian, hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan profesionalisme guru dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Kepemimpinan kepala sekolah harus menghindari terciptanya pola hubungan dengan guru yang hanya mengandalkan kekuasaan, sebaliknya perlu mengedepankan kerja sama fungsional; menghindarkan diri dari one man show, sebaliknya harus menekankan pada kerjasama kesejawatan; menghindari terciptanya suasana kerja yang serba menakutkan, sebaliknya perlu terciptakan keadaan yang membuat semua guru percaya diri; menghindarkan diri dari wacana retorika, sebaliknya perlu membuktikan memiliki kemampuan unjuk kerja profesional, menghindarkan diri dari sifat dengki dan kebencian, sebaliknya harus menumbuhkembangkan antusiasme kerja guru; menghindarkan diri dari suka menyalahkan guru, tetapi harus mampu membetulkan (mengoreksi) kesalahan guru; dan menghindarkan diri agar tidak menyebabkan pekerjaan guru menjadi membosankan, tetapi sebaliknya harus mampu membuat suasana kerja yang membuat guru tertarik dan betah melakukan pekerjaannya. Profesionalisme guru sangat diperlukan guna mengembangkan kualitas dan aktivitas tenaga kependidikan dalam hal ini guru. Guru merupakan faktor penentu mutu pendidikan dan keberhasilan pendidikan di sekolah. Oleh karena itu

11 tingkat profesional guru di suatu sekolah dapat dijadikan barometer bagi mutu dan keberhasilan pendidikan di sekolah. Menurut Purwanto, Ngalim (2006 : 28) pengertian prestasi belajar yaitu hasil yang telah dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam buku raport siswa. Lebih jauh dijelaskan bahwa prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport dalam setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar SIMPULAN DAN SARAN Ada hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai r sebesar 0,691 yang termasuk kategori keeratan cukup dan memberikan kontribusi sebesar 47,7%. Semakin baik kepemimpinan kepala sekolah maka akan semakin baik prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Ada hubungan antara profesionalisme guru dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai r sebesar 0,704 yang termasuk kategori keeratan cukup dan memberikan kontribusi sebesar 49,6%. Semakin baik profesionalisme guru maka akan semakin baik prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Ada hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan profesionalisme guru dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai r sebesar 0,707 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 50%. Semakin baik kepemimpinan kepala sekolah dan semakin baik profesionalisme guru maka akan semakin baik prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Prestasi belajar siswa akan terwujud dengan adanya motivasi dan adanya kesadaran dalam diri kepala sekolah sebagai pemimpin serta semangat mengabdi yang akan melahirkan visi kelembagaan maupun kemampuan konsepsional yang jelas. Melalui KKG dan KKKS dapat dipikirkan bagaimana menyiasati kurikulum

12 yang padat dan mencari alternatif pembelajaran yang tepat serta menemukan berbagai variasi metoda dan variasi media untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,Suharsimi (2002) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,. Jakarta : Rineka Cipta. Fattah, Nanang (2001:9) Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarnya. Jalal, Fasli dan Supriyadi, Dedi (ed). (2001) Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah, Yogyakarta: Adicipta. Purwanto, Ngalim (2006) Psikologi Pendidikan, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Sukmadinata, Nana Saodih (2005) Motivasi berprestasi dan Pengukurannya, Bandung: Jurusan PBB FIP IKIP Bandung. Surya, Muhammad (2003) Percikan Perjuangan Guru. Semarang: Aneka Ilmu. Wahjosumidjo (2006) Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tinjauan Teoritik dan Permsasalahannya, Jakarta: Penerbit PT Raja Grafindo Persada.