PENGGORENGAN (FRYING)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGORENGAN, EKSTRUSI, PEMANGANGAN

PENGGORENGAN, EKSTRUSI, & PEMANGANGGAN. Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Pengolahan dengan suhu tinggi

BAB III METODOLOGI 3.1 Alat dan Bahan Alat Bahan 3.2 Prosedur Percobaan

Waktu yang dibutuhkan untuk menggoreng makanan tergantung pada:

2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan Proses thermal merupakan proses pengawetan bahan pangan dengan menggunakan energi panas. Proses thermal digunak

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

Pengawetan dengan Suhu Tinggi

KERUSAKAN LEMAK DAN MINYAK

BLANSING. Teti Estiasih - PS ITP - THP - FTP - UB

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL TANAMAN PANGAN

KARAKTERISTIK PERUBAHAN WARNA MINYAK DAN BAWANG PUTIH KERING DALAM PROSES PENGERINGAN MENGGUNAKAN VACUUM FRYING 1

PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN. ENDRIKA WIDYASTUTI, S.Pt, M.Sc, MP

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

BLANSING PASTEURISASI DAN STERIISASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya selera masyarakat pada jajanan yang enak dan tahan lama

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

MODUL 7 STICK IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu stick ikan yang dihasilkan berwarna kekuningan dan memiliki tekstur yang renyah.

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat

Prinsip pengawetan. Mencegah/memperlambat kerusakan mikrobial. Mencegah/memperlambat laju proses dekomposisi (autolisis) bahan pangan

BLANSING. mrngurangi terjadinya pengkaratan kaleng dan memperoleh keadaan vakum yang baik dalam headspace kaleng. dalam wadah

Teti Estiasih - THP - FTP - UB

LOGO BAKING TITIS SARI

Pengeringan Untuk Pengawetan

BAB XI MEDIA PENGHANTAR PANAS

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. minyak ikan paus, dan lain-lain (Wikipedia 2013).

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengasapan Ikan. Pengasapan adalah salah satu teknik dehidrasi (pengeringan) yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

1. PENDAHULUAN. buah dan sayur termasuk produk yang cepat rusak (perishable).

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA A. TEPUNG BERAS B. TEPUNG BERAS KETAN

Teknologi pangan adalah teknologi yang mendukung pengembangan industri pangan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mengimplementasikan

KAJIAN PENGGUNAAN PATI DARI UBI KAYU SEBAGAI BAHAN EDIBLE COATING UNTUK MEMBUAT KERIPIK NENAS RENDAH LEMAK

Pengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

I PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat

Karakteristik mutu daging

BAB 1 PENDAHULUAN. jalan beragam. Contoh yang paling sering ditemui adalah pecel lele dan gorengan.

1. mutu berkecambah biji sangat baik 2. dihasilkan flavour yang lebih baik 3. lebih awet selama penyimpanan

PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH. Oleh : ROSIDA, S.TP,MP

ANALISIS SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK BUAH MANGGA (Mangifera indica L.) PRODUK OLAHAN VACUUM FRYING

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri.

Pengawetan pangan dengan pengeringan

I. PENDAHULUAN. kayu yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat dimanfaaatkan untuk berbagai jenis

TEKNOLOGI PENGOLAHAN NUGGET

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar masyarakat. Sampai saat ini produk-produk sumber protein

I PENDAHULUAN. Pada pendahuluan menjelaskan mengenai (1) Latar Belakang, (2)

BAB I PENDAHULUAN. Hall, 2008). Kolestrol telah terbukti mengganggu dan mengubah struktur

MODUL 2 NUGGET IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu nugget ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang kenyal dan rasa khas ikan.

PENGARUH PENGGUNAAN BERULANG MINYAK GORENG TERHADAP PENINGKATAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS DENGAN METODE ALKALIMETRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN GULA MERAH TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL NANAS

Pendinginan dan Pembekuan. Kuliah ITP

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian

I. PENDAHULUAN. dalam rangka pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Minyak goreng berfungsi

PENGOLAHAN DAGING NUGGET. Materi 6b TATAP MUKA KE-6 Semester Genap

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9

TIM DOSEN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MENERAPKAN TEKNIK PENGOLAHAN SUHU TINGGI KD 1 PRINSIP-PRINSIP PENGAWETAN DENGAN PENGOLAHAN

BAB I PENDAHULUAN. alat pengolahan bahan-bahan makanan. Minyak goreng berfungsi sebagai media

METODE MEMASAK. Oleh : Atat Siti Nurani

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING DAN IKAN ABON

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE MEMASAK

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengolahan, Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian

Blansing kemudian pembekuan Ditambahkan saus, keuntungannya : - memperbaiki flavor - menutupi off flavor - mencegah oksidasi - menambah kemudahan

I PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN LAMA BLANCHING DAN KONSENTRASI CaCl 2 TERHADAP SIFAT FISIK PEMBUATAN FRENCH FRIES UBI JALAR (IPOMOEA BATATAS L.)

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

I. PENDAHULUAN. keberadaannya sebagai bahan pangan dapat diterima oleh berbagai lapisan

PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG

RINGKASAN BAKING AND ROASTING

PENGOLAHAN PANAS DAN PENGOLAHAN PEMBEKUAN KELOMPOK 1

HUBUNGAN KUALITAS MINYAK GORENG YANG DIGUNAKAN SECARA BERULANG TERHADAP UMUR SIMPAN KERIPIK SOSIS AYAM OLEH UMMI SALAMAH F

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui mutu kerupuk ikan Selais (Crytopterus bicirhis) hasil

PENGARUH PENGGUNAAN EDIBLE COATING TERHADAP SUSUT BOBOT, ph, DAN KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK BUAH POTONG PADA PENYAJIAN HIDANGAN DESSERT ABSTRAK

Penggorengan. Penggorengan. Nur Hidayat Materi kuliah PTP Minggu ke 8.

BAB I PENDAHULUAN. bahan dasar seperti kelapa sawit, kelapa, kedelai, jagung, dan lain-lain. Meski

TINJAUAN PUSTAKA. yang telah mengalami pemanasan sampai setengah matang (precooked), kemudian

METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Protein adalah suatu zat gizi yang sangat penting bagi tubuh karena

Ulangan 1 Ulangan 2 (%)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5. Rataan Nilai Warna (L, a, b dan HUE) Dendeng Sapi dengan Metode Perlakuan Curing yang Berbeda

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

ABSTRAK. Kata kunci: Penaeus sp, stick, limbah kulit udang PENDAHULUAN

Transkripsi:

PENGGORENGAN (FRYING) By WBS Proses pemasakan dengan menggunakan minyak atau lemak sebagai medium transfer panas (biasanya minyak/lemak nabati) Pemasakan dengan penggorengan cenderung lebih cepat daripada perebusan & pemanggangan 1

PROSES PENGGORENGAN Transfer panas dari permukaan penggorengan ke medium pemasak dan dari medium pemanas ke permukaan bahan pangan yang digoreng. Selama proses penggorengan air diuapkan dan permukaan bahan yang digoreng menjadi berubah, berbeda dengan bagian dalam dehidrasi kerak/crust, renyah Medium penggorengan (minyak) juga dapat teradsorpsi pada permukaan atau terabsorbsi menuju bagian dalam produk yang digoreng mengisi pori-pori Proses transfer panas dari bagian luar bahan menuju bagian dalam terjadi melalui konduksi 2

Bagian dalam produk matang karena panas, bukan karena minyak Perubahan cita rasa & tekstur pada bagian dalam terjadi karena panas Jumlah minyak yang teradsorpsi atau terabsorpsi oleh bahan pangan yang digoreng tergantung dari banyak faktor: jenis bahan pangan yang digoreng lama dan suhu penggorengan sifat dari minyak itu sendiri 3

Boundary layer of material transfer In material transfer, boundary layer usually is the barrier in the transfer of materials or mass Proses atau perubahan yang dikehendaki 1. Rasa dan tekstur Bahan pangan yang digoreng mempunyai cita rasa yang enak, flavor yang baik, mouthfeel yang baik, dan tekstur yang sesuai dengan yang diinginkan. Biasanya sifat yang diinginkan adalah produk bersifat renyah di bagian luar. 2. Pelapisan Pada produk tertentu, penggorengan dilakukan dua kali seperti pada nugget. Tujuannya dalah membentuk lapisan pada permukaan produk dan persiapan untuk penggorengan yang kedua. Hasil penggorengan dua kali tersebut adalah bagian luar produk menjadi renyah. 3. Memperbaiki warna Penggorengan membentuk warna coklat keemasan pada bagian permukaan yang disukai oleh konsumen. Biasanya penggorengan digunakan untuk membentuk warna kecoklatan pada produk tertentu seperti ayam dan kentang goreng. 4

Continue. 4. Penambahan minyak Perendaman pada minyak penggoreng menyebabkan minyak diserap oleh produk. Jumlah minyak yang diserap berkisar 2-4% untuk kacang-kacangan sampai 40% untuk keripik kentang. Pada kebanyakan produk, minyak yang terserap tersebut berperan sebagai pelumas/lubricant yang memperbaiki mouthfeel. 5. Kepraktisan Produk yang digoreng dapat dengan mudah direkonstitusi/dipanaskan kembali dalam penggorengan, microwave, atau oven. 6.Blansing Suhu penggorengan (biasanya lebih dari 177 C) akan memblansing produk. Blansing digunakan untuk menginaktivasi enzim, menurunkan gas antar sel, mengurangi volume, dan mematikan sejumlah mikroorganisme. Continue. 7. Inaktivasi mikroorganisme patogen Suhu penggorengan akan mematikan mikroba, dan beberapa proses penggorengan telah dirancang untuk dapat mematikan mikroba patogen. USDA telah membuat aturan bahawa pada penggorengan daging burger, suhu bagian dalam produk harus mencapai 71 C untuk memastikan bahwa patogen E. coli telah inaktif. 8. Transfer panas Minyak panas yang digunakan berperan sebagai medium penghantar panas. 5

TEKNOLOGI PENGGORENGAN 1. Teknologi penggorengan dangkal (pan frying, shallow frying, contact frying) e.g. pancake, dll. 2. Teknologi penggorengan rendam/dalam (deep-fat frying) e.g. kerupuk dan keripik, fried chiccken, dll. 3. Teknologi penggorengan vakum (vacuum frying) MINYAK GORENG Minyak goreng yang diserap menjadi bagian dari produk Minyak goreng sangat mempengaruhi mutu hasil gorengan 6

MINYAK GORENG 1. Minyak nabati asli tanpa hidrogenasi ALTJ tinggi untuk produk-produk yang siap/segera dikonsumsi 2. Minyak nabati dengan hidrogenasi penuh (margarin) ALJ tinggi untuk produk-produk yang akan disimpan lama 3. Minyak nabati dengan hidrogenasi parsial permukaan makanan hasil gorengan berminyak greasy KRITERIA MINYAK GORENG YANG BAIK Memiliki kestabilan maksimum dalam proses penggorengan: 1. Tidak mengalami pembuihan terlalu awal 2. Tidak mengasap terlalu cepat 3. Tahan terhadap perubahan warna 4. Tidak menimbulkan bau menyimpang 5. Tidak menimbulkan senyawa-senyawa antigizi yang bersifat toksik 7

INDIKATOR FFA indikator tingkat pemurnian minyak Bilangan peroksida indikator kesegaran minyak dll PENYERAPAN MINYAK Bervariasi dengan jenis makanan yang digoreng Tergantung rasio luas permukaan dan volume semakin besar maka penyerapan semakin tinggi 8

PELAKSANAAN PRAKTIKUM Bahan Kerupuk kentang Keripik kentang High stability shortening Minyak goreng Pasir yang telah dicuci bersih dan kering. ANALYSIS Warna (dengan colour reader & visual) Tekstur (dengan penetrometer & sensoris-kekerasan) Berat Ukuran dimensi volume % pengembangan penampakan 9

CALCULATION % penyusutan = Berat sebelum Berat setelah X 100% Berat sebelum digoreng % penambahan = Berat setelah Berat sebelum X 100% Berat sebelum digoreng % pengembangan = Volume setelah Volume sebelum X 100% Volume sebelum digoreng Referensi Modul Praktikum Teknologi Pengolahan, 2009, Jurusan THP, FTP, Universitas Brawijaya, Malang. Bhandari, B. 2006. Food Preservatioan Lecture. UQ. Fellows, P.J. 2000, Food processing technology principles and practice, 2 nd edn, Woodhead Publishing Limited, Cambridge, England Potter, N.N & Hotchkiss, J.H. 1998, Food science, 5 th edn, Aspen Pulishers, Inc., Gaithersburg, Maryland. Brennan, J.G. 2006, Chapter 3. Evaporation and Dehydration, in Brennan, J.G. (ed.), Food Processing Handbook, WILEY-VCH Verlag GmbH & Co. KGaA, Weinheim 10