IV.B.2. Urusan Wajib Kesehatan

dokumen-dokumen yang mirip
2. URUSAN KESEHATAN. a. Program dan Kegiatan

Tabel IV.B.2.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Kesehatan Tahun 2010

IV.B.2. Urusan Wajib Kesehatan

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Kota Pekalongan

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Kabupaten Gianyar

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 2015

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RENSTRA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI PERIODE intensitas upaya-upaya pencegahan. yang melaksanakan pembinaan petugas kab/puskesmas KH)

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

a. Gaji dan Tunjangan Belanja Sosial a. Jaminan Kesehatan Temanggung Belanja Hibah Urusan Kesehatan

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

POHON KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN

Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan. Sumber Dana

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1

PEMERINTAH KOTA AMBON Tahun Anggaran : 2014 TARGET KINERJA (KUANTITATIF)

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI. No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017

e. Bidang Kesehatan Keluarga dan Promosi Kesehatan, terdiri dari : 1. Seksi Gizi dan PSM 2. Seksi Kesehatan Keluarga dan KB 3. Seksi Promosi Kesehatan

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

BAB III TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN

penduduk 1 : dari target 1:2.637, Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA mencapai 92,11 % dari target 82,00 %, Cakupan penemuan dan

PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

DINAS KESEHATAN KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN REMBANG Tahun Anggaran 2017

KATA PENGANTAR. Soreang, Februari 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

EVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 2016 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENCAPAI TARGET

Tabel 1. Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Dinas Kesehatan dan Pencapaian Renstra Dinas Kesehatan s/d tahun Realisa si (s/d 2012)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI DINAS KESEHATAN Komplek Gelanggang Pemuda Cisaat Tel-Fax (0266) SUKABUMI

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BINTAN LAPORAN RANCANGAN AKHIR RKPD TAHUN ANGGARAN 2016 PER ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 440 / 104 / KPTS / KES / 2015 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

2. URUSAN KESEHATAN Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan diselenggarakan untuk memenuhi hak setiap warga negara Indonesia yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Hal ini ditegaskan dalam amanat Undang- Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) yang berbunyi Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Melalui pembangunan urusan kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo terus berupaya agar pelayanan kesehatan dapat dinikmati secara merata oleh semua warga masyarakat baik yang tinggal di perkotaan maupun pedesaan, masyarakat miskin, menengah ataupun kaya. Upaya ini dilaksanakan dengan penyediaan minimal satu pelayanan kesehatan dasar di setiap desa, dan sampai saat ini Kabupaten Wonosobo sudah menyediakan sarana kesehatan dasar berupa 191 PKD, 47 puskesmas pembantu dan 24 puskesmas dengan 7 puskesmas rawat inap. Sedangkan untuk tingkat rujukan sudah ada 1 Rumah sakit Umum Daerah dengan pelayanan spesialis yang cukup banyak dibanding dengan RSU pemerintah di sekitarnya yang mulai tahun 2011 sudah berubah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sehingga pendapatan rumah sakit dapat digunakan untuk membiayai kegiatan operasional rumah sakit sendiri. Selain penyediaan sarana kesehatan, Kabupaten Wonosobo juga mengalokasikan anggaran Jaminan Kesehatan Daerah (JAMKESDA) untuk membantu biaya perawatan masyarakat miskin non kuota JAMKESMAS. Kesehatan sebagai investasi akan menghasilkan penduduk yang sehat dan produktif sebagai SDM pembangunan yang berkelanjutan serta memiliki daya saing global. Oleh karena itu, pembangunan kesehatan menjadi prioritas pembangunan daerah seperti yang tercantum dalam RPJMD 2010-2015 dengan sasaran utama yaitu (1) Peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan masyarakat; (2) Perbaikan gizi mayarakat (3) Pencegahan dan penanggulangan penyakit (4) Penyehatan lingkungan (5) Pelaksanaan program kesehatan preventif terpadu yang meliputi peningkatan desa siaga aktif dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) (6) Pemenuhan kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan dan (7) Pemerataan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Kesehatan. Pembangunan urusan kesehatan terus menunjukkan perbaikan yang cukup menggembirakan, namun masih dihadapkan pada beberapa permasalahan diantaranya belum optimalnya kemandirian masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat, belum optimalnya kualitas layanan kesehatan ibu dan bayi, masih terbatasnya tenaga medis dan paramedis dan belum meratanya pelayanan kesehatan yang berkualitas, serta masih tingginya kejadian penyakit menular seperti HIV/AIDS, malaria dan TBC. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka pembangunan urusan kesehatan berdasarkan RKPD tahun 2012 diarahkan untuk peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan peningkatan desa siaga aktif, pencegahan dan penanggulangan penyakit, perbaikan gizi masyarakat serta meningkatkan peran tenaga kesehatan untuk meningkatkan keberdayaan sarana kesehatan dasar terutama di daerah pedesaan. a. PROGRAM DAN KEGIATAN Sejalan dengan arah kebijakan pembangunan tersebut pada tahun 2012 telah dilaksanakan berbagai program dan kegiatan dengan tetap memfokuskan pada upaya LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 43

untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Melalui Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2012 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 105.733.833.288,- atau sebesar 9,54% dari total APBD Tahun 2012 yang berjumlah Rp.1.107.938.250.383,-. Dari alokasi tersebut terealisasi sebesar Rp.97.791.056.483 atau sebesar 92,48 %. Anggaran tersebut digunakan untuk melaksanakan 13 program dan 122 kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, RSUD Setjonegoro dan SETDA (Bagian Kessejahteraan Rakyat). Adapun rincian dan realisasi anggaran untuk urusan kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel IV.B.2.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Kesehatan Tahun 2011 No. Program Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) A Belanja Langsung 55.694.058.058 53.664.011.832 1 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 27.429.438.900 26.311.036.822 2 Program obat dan perbekalan kesehatan 15.800.185.280 15.729.501.919 3 Program Promosi Kesehatan dan 185.000.000 173.269.500 Pemberdayaan masyarakat 4 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 115.000.000 114.720.942 5 Program Pengembangan Lingkungan Sehat 50.000.000 49.435.500 6 Program Pencegahan dan Penanggulangan 325.000.000 306.233.500 Penyakit Menular 7 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 4.156.787.000 3.980.305.138 8 Program peningkatan sarana dan prasarana 1.460.648.300 1.096.828.686 aparatur 9 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 63.356.800 51.326.048 10 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya 136.100.000 130.552.000 Aparatur 11 Program Pengadaan, peningkatan sarana 244.746.628 168.500.198 prasarana rumah sakit 12 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan 339.500.000 307.695.585 Kesehatan 13 Program Pengadaan, Peningkatan dan 5.388.295.150 5.244.842.350 perbaikan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan rujukan B Belanja Tidak Langsung 50.039.775.230 44.126.833.795 1 Belanja Pegawai 47.984.275.230 42.286.441.816 Gaji dan Tunjangan 45.011.846.000 39.871.410.410 Tambahan Penghasilan 2.584.600.000 2.220.526.000 Insentif Pajak/Retribusi Daerah 387.829.230 194.505.406 2 Belanja Hibah dan Bantuan Sosial 2.000.000.000 1.785.479.979 3 Belanja Tak Terduga 55.500.000 54.912.000 Jumlah Total 105.733.833.288 97.731.056.493 Sumber : APBD Kabupaten Wonosobo 2012 (diolah) LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 44

b. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN Program Upaya Kesehatan Masyarakat Upaya Kesehatan masyarakat dimaksudkan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan melalui pelayanan kesehatan bagi masyarakat ditingkat dasar (Puskesmas, Pustu dan PKD) maupun rujukan (Rumah Sakit). Dalam rangka peningkatan aksesibilitas pelayanan kesehatan dasar Dinas Kesehatan Tahun 2012 sudah membangun 10 PKD dan 3 Puskesmas dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar dilaksanakan sertifikasi ISO 9001-2008 di Puskesmas Kaliwiro sebagai percontohan sistem manajemen mutu puskesmas lain di Kabupaten Wonosobo. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan rujukan, RSUD Setjonegoro telah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pemulihan kesehatan. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Wonosobo berupaya untuk memenuhi kecukupan obat dan berbekalan kesehatan sesuai dengan standar. Adapun kegiatan yang telah dilakukan yaitu pemenuhan kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan melalui pengadaan obat generik esensial dan perbekalan kesehatan baik untuk rumah sakit maupun puskesmas, pustu dan PKD. Untuk menjaga kualitas obat yang diberikan kepada masyarakat telah dilakukan kegiatan pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan, pelatihan manajemen kefarmasian, pengadaan sarana pendukung instalasi farmasi, pembinaan pemantauan dan peningkatan mutu pelayanan kefarmasian di sarana kesehatan dasar. Peningkatan keamanan sediaan farmasi swasta di Kabupaten Wonosobo juga sangat penting untuk melindungi kesehatan masyarakat sehingga Dinas Kesehatan melaksanakan kegiatan Pembinaan dan Pengawasan farmasi swasta. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) kesehatan sangat penting terkait dengan penyampaian informasi kepada masyarakat tentang pola hidup sehat, penyakit, pencegahan dan pengobatannya guna meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Program ini terus diupayakan melalui kegiatan Pengembangan dan peningkatan desa siaga aktif, pembinaan pos kesehatan pondok pesantren, peningkatan strata posyandu, kampanye PHBS dan pengembangan media promosi kesehatan serta penyuluhan terpadu. Program Perbaikan Gizi Masyarakat Program ini bertujuan untuk menangani permasalahan gizi masyarakat. Melalui program ini telah dilaksanakan berbagai kegiatan diantaranya Pencegahan dan penanggulangan GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium), upaya ini terus dilakukan mengingat kasus GAKY masih sering terjadi di Wonosobo dan jika tidak ditangani secara intensif dapat mempengaruhi perkembangan fisik, mental dan kecerdasan masyarakat (2) Pencegahan dan penanggulangan KEP yang diutamakan untuk meningkatkan status gizi ibu hamil dan balita yang dilaksanakan melalui penimbangan dan pemberian PMT di posyandu serta pelacakan dan perawatan kasus gizi buruk di masyarakat (3) untuk LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 45

menurunkan kasus anemia pada remaja putri dan ibu hamil dilaksanakan pemberian tablet Fe (4) Pencegahan dan penanggulangan kekurangan vitamin A dilaksanakan dengan pemberian kapsul vitamin A pada bayi, balita dan ibu nifas. Mengingat pentingnya ASI eksklusif untuk peningkatan status gizi dan kekebalan tubuh bayi dilaksanakan kegiatan peningkatan ASI eksklusif di masyarakat. Program Pengembangan Lingkungan Sehat Dalam rangka pencegahan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan seperti diare, malaria, demam berdarah, TBC serta pencegahan penyakit degeneratif karena makanan yang mengandung bahan berbahaya dilaksanakan program pengembangan lingkungan sehat dengan kegiatan advokasi penyediaan air minum berkualitas, advokasi dan kampanye stop BABS, dukungan Program Percepatan Sanitasi Perkotaan (PPSP) bidang kesehatan. Kegiatan pengawasan dan pembinaan keamanan dan bahan berbahaya industri Rumah Tangga Pangan (IRT-P) dan sosialisasi, pemeriksaan dan pengamanan jajan anak sekolah dan operasi pasar dilaksanakan untuk Meningkatkan keamanan pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat Wonosobo. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Program ini bertujuan untuk menekan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit baik penyakit menular maupun penyakit degeneratif. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan diantaranya melalui kegiatan pelayanan imunisasi bagi bayi, balita, anak sekolah dan ibu untuk menekan angka kesakitan adan kematian akibat penyakit PD3I yang meliputi TBC, Hepatitis, campak, polio, Dipteri, pertusis dan tetanus. Kegiatan penangulangan TBC dilaksanakan untuk mencegah penularan TBC di masyarakat dengan penemuan kasus TBC sedini mungkin untuk dilakukan pengobatan dengan strategi DOTS (Direct Observed Treatment Short-Course Chemotherapy) sehingga tidak terjadi penularan ke orang lain. Pencegahan dan penanggulangan penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS dilaksanakan dengan peningkatan pengetahuan tentang HIV/AIDS serta pelacakan penderita untuk dilakukan pembinaan sehingga perilaku berbahaya dapat dihindari. Selain itu dilaksanakan kegiatan penemuan dan tata laksana kusta di masyarakat, pencegahan dan penanggulangan penyakit diare dan ISPA, pencegahan dan penananggulangan penyakit malaria, DBD, cikungunya, flu burung dan filariasis serta penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit dan polio. Untuk mencegah penyakit degeneratif sudah dilaksanakan kegiatan surveilans dalam rangka pengendalian penyakit tidak menular dengan pembentukan Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU) di 10 desa. Program administrasi perkantoran Tujuan program ini adalah menyediakan sumber daya dalam pelaksanaan pembangunan urusan Kesehatan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Dinas Kesehatan dan RSUD Setjonegoro sudah melaksanakan kegiatan penyediaan jasa surat menyurat, penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik, penyediaan jasa administrasi keuangan, penyediaan alat tulis kantor, penyediaan barang cetakan dan penggandaan, penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan, penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor, penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangundangan, penyediaan makanan dan minuman, rapat koordinasi dan konsultasi keluar LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 46

daerah, rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah, penyelesaian pekerjaan kantor dan penyediaan jasa pelayanan umum pemerintah. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program ini meliputi kegiatan pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor, pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional, pemeliharaan rutin/berkala alat-alat kantor, pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas, pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Program ini dilaksanakan untuk meningkatan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan formal yang dilaksanakan oleh RSUD Setjonegoro. Program Pengadaan, Peningkatan sarana dan prasarana Rumah sakit Program ini difokuskan pada pemenuhan sarana prasarana pelayanan rujukan kepada masyarakat. Tahun 2012 RSUD Setjonegoro sudah membangun Gedung Pelayanan Terpadu (IGD) dan peralatan kesehatan penunjang yang sesuai standart sehingga diharapkan mampu meningkatkan keselamatan pasien. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masalah kesehatan tidak bisa diselesaikan oleh Dinas Kesehatan dan jajarannya saja tetapi perlu melibatkan peran stakeholder lain. Keterlibatan Disdikpora dalam upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi anak sekolah dilakukan melalui peningkatan peran UKS (Usaha Kesehatan Sekolah). Pencegahan penyakit AIDS dilakukan bekerja sama dengan KP AIDS (Komisi penanggulangan AIDS) Kabupaten, Penanganan terhadap Lansia dengan melibatkan Komda Lansia Kabupaten Wonosobo. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Kesehatan Rujukan Sarana dan prasarana kesehatan rujukan utamanya di RSUD Setjonegoro terus ditingkatkan melalui pengadaan alat-alat kesehatan, terutama pemenuhan peralatan untuk mendukung program MDG s yaitu peralatan PONEK, IGD, ICU/ICCU dan Tempat Tidur kelasa III untuk pelayanan bagi masyarakat kurang mampu. c. CAPAIAN KINERJA URUSAN KESEHATAN Capaian Kinerja urusan kesehatan dapat dilihat pada beberapa kesehatan yang tersaji pada tabel berikut : indikator kinerja LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 47

Tabel IV.B.2.2 Capaian Kinerja Urusan Kesehatan Berdasarkan IKK Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) No. Indikator Kinerja Berdasarkan EKPPD Capaian Kinerja 2011 2012 1 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani (Jumlah komplikasi kebidanan yg mendapat penanganan definitif di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu)/ (jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu yg sama) x 100 % 2 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (Jumlah ibu bersalin yg ditolong oleh tenaga kesehatan di satu wilayah kerja pd kurun waktu tertentu)/ (Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin di satu wilayah Kerja dalam kurun waktu yg sama) x 100 % 3 Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) (Jumlah Desa / Kelurahan UCI) / (Jumlah Seluruh Desa / Kelurahan) x 100 % 4 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan (Jumlah balita gizi buruk yang mendapat perawatan di sarana pelayanan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu) / (Jumlah seluruh balita gizi buruk buruk yang ditemukan di satu wilayah kerja dalam waktu yang sama) x 100% 5 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA positif (Jumlah penderita TBC BTA positif yang ditemukan)/(jumlah penderita TBC BTA positif yang ditangani) 6 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD (Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai SOP di satu wilayah Kerja selama 1 thn)/ (Jumlah penderita DBD yang ditemukan di satu wilayah dalam Kurun waktu yang sama) x 100 % 7 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin (Jumlah kunjungan pasien maskin di sarana kesehatan Strata 1)/ (Jumlah seluruh maskin di Kab/Kota) x 100 % 8 Cakupan kunjungan bayi (Jumlah kunjungan bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar di satu 100% 3.021 --------- x 100% 2.814 = 107,36% 98,13% 13.913 -------- x 100% 14.071 = 98,88% 96,23% 262 ----- x 100% 265 = 98,87% 100% 19 ---- x 100% 19 = 100% 100% 336 ---- x 100% 336 = 100% 100% 24 --- x 100% 24 = 100% 31,63% 34.516 --------- x 100% 321.935 = 10,72% 100,92% 13.248 ------- x 100% 13.947 LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 48

No. Indikator Kinerja Berdasarkan EKPPD Capaian Kinerja 2011 2012 wilayah kerja pada kurun waktu tertentu)/ (Jumlah seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah kerja pd kurun waktu yang sama) x 100 % Sumber : Dinas Kesehatan = 94,99% Tabel IV.B.2.3 Capaian kinerja Urusan Kesehatan Tahun 2012 berdasarkan Indikator Kinerja RPJMD 2010-2015 No. Indikator Satuan 2011 2012 1 Angka Kematian Bayi per mil kelahiran hidup 13,23 12,98 2 Angka Kematian Ibu per seratus ribu kelahiran hidup 112,72 129,07 3 Angka Harapan Hidup Tahun 70,23 70,48* 4 Prevalensi Gizi Kurang % 6,90 2,35 Sumber : BPS dan Dinas Kesehatan Pembangunan urusan kesehatan pada tahun 2012 terus menunjukkan perbaikan. Hal ini terlihat dari beberapa indikator seperti menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 12,98 (per mil kelahiran hidup), meningkatnya Angka harapan hidup menjadi 70,48 tahun, menurunnya prevalensi gizi kurang menjadi 2,35%. Namun pembangunan urusan kesehatan di Kabupaten wonosobo masih dihadapkan pada permasalahan tinginya angka kematian ibu yaitu 129,07 per 100.000 kelahiran hidup. Permasalahan tingginya Angka Kematian Ibu di Kabupaten wonosobo selain permasalahan medis juga sangat dipengaruhi faktor sosial masyarakat seperti kehamilan tidak diinginkan (30%) dan tingkat pendidikan ibu dan keluarga yang masih rendah. Dari 18 kematian ibu di Kabupaten Wonosobo 14 diantaranya tingkat pendidikan ibu masih lulusan SD sehingga ibu dan keluarga sulit menerima informasi bahaya resiko tinggi kehamilan yang disampaikan oleh tenaga kesehatan maupun kader kesehatan. Dalam hal pelayanan kepada ibu dan bayi, capaian pembangunan kesehatan terus mengalami peningkatan hal ini terlihat dari cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani meningkat menjadi 107,36%, cakupan pertolongan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan meningkat menjadi 98,88%, Selanjutnya cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) meningkat menjadi 98,87%, cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100%. Keberhasilan program pengendalian penyakit menular dapat dilihat dari indikator cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD dan penyakit TBC BTA 100%. LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 49

d. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Beberapa permasalahan dalam urusan kesehatan antara lain : 1. Pengetahuan ibu dan keluarga tentang resiko tinggi kehamilan masih terbatas sehingga kemauan untuk berkontak/memeriksakan kehamilan ke tenaga kesehatan (bidan) dan menggunakan fasilitas kesehatan untuk melahirkan masih kurang. 2. Kesadaran sebagian masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masih kurang. 3. Belum adanya standarisasi pelayanan kesehatan di Puskesmas. 4. Rendahnya kualitas pelayanan Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) Beberapa solusi pemecahan yang dapat dilakukan diantaranya: 1. Revitalisasi Posyandu dan peran kader, partisipasi keluarga, tokoh masyarakat dan peran aktif tenaga puskesmas dan bidan desa terus ditingkatkan dalam peningkatan pengetahuan ibu dan keluarga tentang bahaya resiko tinggi kehamilan. 2. Peningkatan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) terkait perilaku hidup bersih dan sehat. 3. Standarisasi pelayanan kesehatan melalui akreditasi Puskesmas. 4. Revitalisasi PKD sebagai wahana peran aktif masyarakat di bidang kesehatan dan pelayanan kesehatan dasar guna lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat serta untuk meningkatkan jangkauan dan cakupan pelayanan kesehatan. LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 50