PERATURAN DIREKTUR RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA KALTIM NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEDOMAN DALAM PEMBERIAN SP2HP

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) TENTANG PEMANGGILAN

PERATURAN DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR RESERSE KRIMINAL KHUSUS KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) TENTANG GELAR PERKARA BIASA

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) PENYELIDIKAN

2011, No Menetapkan : Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Undang-Undang No

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA KALTIM NOMOR 04 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR RESERSE KRIMINALKHUSUS POLDA KALTIM NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENERIMAAN LAPORAN POLISI

PERATURAN KEPALA BADAN RESERSE KRIMINAL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

( SOP BALIKPAPAN, PEBRUAR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PERATURAN DIREKTUR INTELIJEN KEAMANAN KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR NOMOR TAHUN 2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYADAPAN PADA PUSAT PEMANTAUAN

PERATURAN KEPOLISIA TENTANG PROSEDUR PIDANA. pidana. Peraturan...

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) TENTANG PENANGKAPAN

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP)

PENERIMAAN DAN PENANGANAN PENGADUAN KOMPLAIN MASYARAKAT/ PUBLIC COMPLAIN RESERSE KRIMINAL POLRES loteng

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG KOORDINASI, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENAHANAN

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

NOMOR 14 TAHUN 2016 NOMOR 01 TAHUN 2016 NOMOR 013/JA/11/2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.258, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Penghentian Penyidikan. Prosedur.

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN KETUA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) TENTANG PENANGKAPAN

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG KOORDINASI, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR DOKUMEN : SOP-RESTRO TNG KOTA-

BARESKRIM POLRI STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KEGIATAN PENYIDIKAN

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

DATA PERATURAN KEPALA DIVISIHUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TATA CARA PENGELOLAAN BARANG BUKTI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT RESESRE NARKOBA KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG MANAJEMEN PENYIDIKAN OLEH PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN PELAKSANAAN TUGAS PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG

2016, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA KEP

2 tentang Tata Cara Pengelolaan Barang Bukti di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tenta

2017, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran N

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DITRESKRIMSUS POLDA KEPRI TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG MANAJEMEN PENYIDIKAN OLEH PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

MENTER! HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239/PMK.03/2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN KEPOLISIAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK NDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

2011, No b. bahwa Tindak Pidana Korupsi adalah suatu tindak pidana yang pemberantasannya perlu dilakukan secara luar biasa, namun dalam pelaksan

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN

130/PMK.03/2009 TATA CARA PENGHENTIAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN UNTUK KEPENTINGA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

2 perpajakan yang terkait dengan Bea Meterai telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai; e. bahwa ketentuan mengenai tin

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG

2. Sehubungan dengan rujukan tersebut di atas, dikirim kepada Ka laporan Coffee Morning Dit Polair Polda NTB pada bulan Januari 2017.

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

Berdasarkan angka 1 dan 2 diatas dan dengan pertimbangan hal-hal, antara lain: 1. Azas peradilan yang cepat, sederhana dan biaya ringan

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 16 TAHUN 2013

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 42 TAHUN : 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 5 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR KRIMINAL KHUSUS KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 6 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) T E N T A N G PENERIMAAN SURAT PENGADUAN MASYARAKAT DAN PENDISTRIBUSIANNYA KEPADA BAGYANDUAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/PERMEN-KP/2017 TENTANG KODE ETIK PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PERIKANAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN

Transkripsi:

PERATURAN DIREKTUR RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA KALTIM NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEDOMAN DALAM PEMBERIAN SP2HP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR RESERSE KRIMINAL KHUSUS KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas pelayan publik oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus melalui Program quick wins yang dilaksanakan; b. bahwa salah satu program Quick Wins adalah Transparansi dibidang penyidikan melalui penyampaian Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan / Penyidikan (SP2HP) yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang berkepentingan dalam proses penanganan kasus tindak pidana; c. bahwa Direktorat Reserse Kriminal Khusus merupakan salah satu Satker di bawah Polda Kaltim yang mengemban fungsi penyidikan terhadap perkara yang dilaporkan / diadukan oleh masyarakat; d. bahwa perlu adanya pedoman dalam pemberian SP2HP sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat sebagai pelapor / pengadu. Mengingat...

2 Mengingat : 1. Undang-undang No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2. Peraturan Kapolri nomor : 12 tahun 2009 tentang pengawasan dan pengendalian penanganan perkara pidana di lingkungan Polri; 3. Sprin Kabareskrim Polri no.pol : sprin/390.a/ra/iii/2009/bareskrim tentang pelaksanaan pedoman program quick wins bidang transparansi penyidikan di lingkungan Bareskrim Polri dan jajaran. Menetapkan : MEMUTUSKAN : PERATURAN DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEDOMAN DALAM PEMBERIAN SURAT PEMBERITAHUAN PERKEMBANGAN HASIL PENYELIDIKAN / PENYIDIKAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Penyidik adalah pejabat Polri yang dibri wewenang khusus oleh undang-undang untuk melakukan penyidikan; 2. Atasan Penyidik adalah penyidik yang berwenang menerbitkan surat perintah tugas, surat perintah penyelidikan dan surat perintah penyidikan di Wilayah Hukum atasan penyidik sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; 3. Penyidikan adalah serangkaian tindakan Penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya; dan 4.surat...

3 4. Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan / Penyidikan (SP2HP) adalah surat yang diberikan kepada pelapor/pengadu tentang perkembangan hasil penyelidikan dan penyidikan yang ditandatangani oleh atasan penyidik; Pasal 2 Tujuan peraturan ini : a. sebagai pedoman bagi penyelidik dan penyidik/penyidik pembantu dalam menerbitkan dan memberikan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil penyelidikan / Penyidikan kepada pelapor / pengadu; b. terwujudnya transparansi dibidang penyidikan dalam rangka memberikan pelayanan dan informasi hasil penyelidikan/penyidikan kepada pelapor/pengadu terhadap laporan/pengaduan yang disampaikan. Pasal 3 Prinsip-prinsip penerbitan dan pemberian SP2HP sebagai berikut : a. legalitas, yaitu setiap tindakan penyidik senantiasa berdasarkan peraturan perundang-undangan; b. proporsionalitas, yaitu setiap penyidik melaksanakan tugasnya sesuai legalitas kewenangannya masing-masing; c. kepastian hukum, yaitu setiap tindakan penyidik dilakukan untuk menjamin tegaknya hukum dan keadilan; d. akuntabilitas, yaitu setiap penyidik dapat mempertanggungjawabkan tindakannya secara yuridis, administrasi dan teknis; e. transparansi, yaitu setiap tindakan penyidik memperhatikan asas keterbukaan dan bersifat informatif bagi pihak-pihak terkait; dan f. kredibiltas, yaitu setiap penyidik memiliki kemampuan dan ketrampilan yang prima dalam melaksanakan tugas penyidikan. BAB II...

4 BAB II SURAT PEMERITAHUAN PERKEMBANGAN HASIL PENYELIDIKAN / PENYIDIKAN Bagian Kesatu Model SP2HP Pasal 4 Model SP2HP yang dapat diberikan kepada pelapor terkait perkembangan hasil penyelidikan atau penyidikan, yaitu : a. Model A1, yaitu bentuk surat pemberitahuan bahwa laporan atau pengaduan yang disampaikan oleh pelapor telah diterima dan akan dilakukan penyelidikan / penyidikan; b. Model A2, yaitu bentuk surat pemberitahuan bahwa laporan atau pengaduan yang disampaikan oleh pelapor belum dapat dilanjutkan ketingkat penyidikan; c. Model A3, yaitu bentuk surat pemberitahuan bahwa laporan atau pengaduan yang disampaikan pelapor setelah dilakukan penyelidikan terdapat bukti permulaan yang cukup selanjutnya akan dilakukan proses penyidikan; d. Model A4, yaitu bentuk surat pemberitahuan kepada pelapor tentang langkahlangkah penyidikan beserta hambatan penyidikan yang ditemui oleh penyidik; dan e. Model A5, yaitu bentuk surat pemberitahuan bahwa laporan atau pengaduan yang disampaikan oleh pelapor setelah dilakukan langkah-langkah penyidikan yang maksimal penyidik menyimpulkan bahwa perkara tersebut (bukan tindak pidana/tidak cukup bukti/sudah kadaluarsa, karena tersangkanya meninggal dunia pilih salah satu), maka untuk memberikan kepastian hukum maka penyidikan akan dihentikan. Bagian Kedua Pejabat Penandatangan SP2HP Pasal 5 Pejabat yang menandatangani SP2HP adalah atasan penyidik yang menandatangani surat perintah penyelidikan / penyidikan mengetahui Kabag Wassidik. Bagian ketiga...

5 Bagian Ketiga Waktu Pemberian SP2HP Pasal 6 Waktu pemberian Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) adalah : a. SP2HP pada tingkat penyelidikan untuk kasus ringan / sedang selama 14 hari sedangkan kasus sulit /sangat sulit selama 30 hari; b. SP2HP pada tingkat penyidikan untuk kasus : 1. Kasus ringan, SP2HP diberikan pada hari ke-10, hari ke-20 dan hari ke-30; 2. Kasus sedang, SP2HP diberikan pada hari ke-15, hari ke-30, hari ke-45 dan hari ke-60; 3. Kasus sulit, SP2HP diberikan pada hari ke-15, hari ke-30, hari ke-45, hari ke-60, hari ke-75 dan hari ke-90; 4. Kasus sangat sulit, SP2HP diberikan pada hari ke-20, hari ke- 40, hari ke- 60, hari ke-80, hari ke-100 dan hari ke-120; dan 5. Tahap penyelesaian dan penyerahan berkas perkara, SP2HP diberikan pada saat pelimpahan berkas perkara tahap pertama. Pada saat berkas perkara dikembalikan (P.19, P.18) maka SP2HP diberikan setelah dilakukan pelimpahan kembali ke Jaksa Penuntut Umum, demikian juga pada saat penyerahan berkas perkara pada tahap kedua SP2HP disampaikan kepada pelapor. BAB III PROSEDUR PEMBERIAN SP2HP Pasal 7 Pelaksanaan pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan/penyidikan melalui pemberian SP2HP : a.dalam...

6 a. Dalam hal menjamin akuntabilitas dan transparansi penyidikan, penyidik wajib memberikan SP2HP kepada pihak pelapor baik diminta atau tidak diminta secara berkala paling sedikit 1 kali setiap 1 bulan. Dimana laporan perkembangan hasil penyidikan dapat disampaikan kepada pihak pelapor baik dalam lisan atau tertulis. b. Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) sekurangkurangnya memuat tentang : 1. pokok perkara; 2. tindakan penyidikan yang telah dilaksanakan dan hasilnya; 3. masalah/kendala yang dihadapi dalam penyidikan; 4. rencana tindakan selanjutnya; dan 5. himbauan atau penegasan kepada pelapor tentang hak dan kewajibannya demi kelancaran dan keberhasilan penyidikan. c. SP2HP pada saat penerimaan laporan / pengaduan diberikan setelah mengeluarkan surat perintah penyelidikan / penyidikan dalam waktu 3 (tiga) hari; dan d. SP2HP yang diberikan kepada pelapor / pengadu berisi bahwa laporan / pengaduan saudara telah diterima dan akan dilakukan penyelidikan / penyidikan oleh penyidik / penyelidik atas nama, No. Hp, Website, dalam waktu.hari sesuai dengan criteria. BAB IV PENGAWASAN PENERBITAN SP2HP Pasal 8 Pengawasan terhadap kegiatan penerbitan SP2HP dilakukan secara : a. Umum; dan b. Khusus. Pasal 9...

7 Pasal 9 (1) Pengawasan secara umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a, dilakukan secara rutin oleh Kasatker, Kasatfung, Kabagwassidik, Kabagbinopsnal dan atasan penyidik; (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1) dilakukan melalui kegiatan : a. Memeriksa administrasi penyidikan; dan b. Memeriksa buku register. Pasal 10 (1) Pengawasan secara khusus sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 huruf b, dilakukan apabila terdapat kejadian yang bersifat khusus, sehingga perlu dibentuk tim yang ditunjuk berdasarkan surat perintah; (2) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari unsur : a. Inspektorat Pengawasan Daerah; b. Propam; dan c. Fungsi terkait lainnya. (3) Kejadian yang bersifat khusus sebagaimana dimaksud pada ayat 1) antara lain : a. Adanya laporan atau komplain; b. Ditemukannya penyimpangan. Pasal 11 Pengawasan sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 dan Pasal 10 dilaksanakan dalam bentuk : a. Supervisi; dan b. Pengawasan dan pemeriksaan (Wasrik). BAB V ADMINISTRASI DAN PELAPORAN Pasal 12 Adminsitrasi penerbitan SP2HP dituangkan kedalam buku kontrol dan buku register SP2HP sebagaimana tercantum dalam lampiran yang tidak terpisahkan dari peraturan ini. Pasal 13...

8 Pasal 13 Pelaporan penerbitan SP2HP dibuat secara periodik (mingguan, bulanan, dan tahunan) yang ditandatangani Kasatfung atau atasan penyidik disampaikan kepada Bagbinopsnal dengan tembusan Kasatker serta fungsi terkait lainnya. BAB VI Ketentuan Penutup Pasal 14 Peraturan Direktur Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Kalimantan Timur ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Paraf : 1. Kabag Bin Ops : 2. Kaubbag Renmin : 3. Wadir Reskrimsus : 4. Kabidkum : 5. Kasetum : 6. Waka Polda : Disahkan di Balikpapan Pada tanggal Juli 2012 Ditetapkan di Balikpapan Pada tanggal Juli 2012 DIREKTUR RESKRIMSUS POLDA KALTIM Drs. IMAN SUMANTRI, MSi KOMISARIS BESAR POLISI NRP 66070510 KEPALA KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR Drs. ANAS YUSUF, SH, MH, MM INSPEKTUR JENDERAL POLISI REGISTRASI SETUM POLDA KALTIM NOMOR TAHUN 2012

9 LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA KALTIM NOMOR TAHUN 2012 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DALAM PENERBITAN DAN PEMBERIAN SP2HP

10 1. Surat SP2HP Model A1, yaitu: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS Jalan Syarifuddin Yoes 99, Balikpapan, 76115 Balikpapan, April 2012 PRO JUSTITIA A 1 Nomor : B/ / IV /2012/Ditreskrimsus Klasifikasi : BIASA Lampiran : - Perihal : Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penelitian laporan Kepada Yth. Bpk/ibu/sdr(i)... di... 1. Rujukan laporan saudara ke Siaga Ditreskrim Polda Kaltim Nomor :...tanggal... Bulan...Tahun...tentang.... 2. Bersama ini dengan hormat diberitahukan bahwa laporan/pengaduan Saudara telah kami terima dan akan kami lakukan penyelidikan/penyidikan dalam waktu... Hari dan jika diperlukan waktu perpanjangan penyelidikan/penyidikan akan kami beritahukan lebih lanjut. 3. Guna kepentingan penyelidikan/penyidikan laporan Saudara, maka kami menunjuk Penyidik (nama, pangkat, jabatan) selaku Penyelidik/penyidik dengan no HP 08..., No. Telpon 0542..., email..., jka diperlukan maka dapat menghubungi yang bersangkutan dalam upaya mempercepat proses penyelidikan/penyidikan. 4. Apa bila terdapat keluhan dalam pelayanan penyidik, agar menghubungi call center kami di nonor 0542-7581345 atau melalui email (ditreskrim.polda.kaltim@gmail.com). 5. Demikian untuk maklum dan terima kasih atas kerjasamanya. Mengetahui, KABAG WASSIDIK DIT RESKRIMSUS a.n. DIR RESKRIMSUS POLDA KALTIM KETUA TIM PENYIDIK KASUBDIT. Tembusan: 1. Kapolda Kaltim 2. Irwasda Polda Kaltim 3. Dir Reskrimsus Polda Kaltim 4. Wadir Reskrimsus Polda Kaltim 5. Kasubdit... Ditreskrimsus Polda Kaltim KAMI SIAP MELAYANI ANDA DENGAN CEPAT, TEPAT, TRANSPARAN, AKUNTABEL DAN TANPA IMBALAN 2. Surat SP2HP Model A2, yaitu : A 2

11 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS Jalan Syarifuddin Yoes 99, Balikpapan, 76115 Balikpapan, April 2012 PRO JUSTITIA Nomor : B/ / IV /2012/Ditreskrimsus Klasifikasi : BIASA Lampiran : - Perihal : Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan Kepada Yth. Bpk/ibu/sdr(i)... di... 1. Rujukan: a. laporan saudara ke Siaga Ditreskrim Polda Kaltim Nomor :...tanggal... Bulan...Tahun...tentang...; b. surat pemberitahuan perkembangan hasil Penelitian laporan (SP2HP) Nomor :... tanggal.... 2. Bersama ini dengan hormat diberitahukan bahwa Proses perkara yang saudara laporkan pada tanggal..., setelah dilakukan penyelidikan belum dapat dilanjutkan kepenyidikan. 3. Pertimbangan hukum dan atau hambatan dapat kami sampaikan sebagai berikut :... jika dikemudian hari ada fakta-fakta dan atau bukti-bukti baru untuk mendukung penyelidikan kasus tersebut akan kami proses lebih lanjud. 4. Apa bila ada hal-hal yang perlu ditanyakan, atau ada masukan yang akan disampaikan dapat menghubungi Penyidik... Jabatan... Dit Reskrimsus Polda Kaltim No. HP..., call center kami di nonor 0542-7581345 atau melalui email (ditreskrim.polda.kaltim@gmail.com). 5. Demikian untuk maklum dan terima kasih atas kerjasamanya. Mengetahui, KABAG WASSIDIK DIT RESKRIMSUS a.n. DIR RESKRIMSUS POLDA KALTIM KETUA TIM PENYIDIK KASUBDIT... Tembusan: 1. Kapolda Kaltim 2. Irwasda Polda Kaltim 3. Dir Reskrimsus Polda Kaltim 4. Wadir Reskrimsus Polda Kaltim 5. Kasubdit... Ditreskrimsus Polda Kaltim KAMI SIAP MELAYANI ANDA DENGAN CEPAT, TEPAT, TRANSPARAN, AKUNTABEL DAN TANPA IMBALAN 3. Surat SP2HP Model A3, yaitu : A 3

12 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS Jalan Syarifuddin Yoes 99, Balikpapan, 76115 Balikpapan, April 2012 PRO JUSTITIA Nomor : B/ / IV /2012/Ditreskrimsus Klasifikasi : BIASA Lampiran : - Perihal : Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan Kepada Yth. Bpk/ibu/sdr(i)... di... 1. Rujukan: a. laporan saudara ke Siaga Ditreskrim Polda Kaltim Nomor :...tanggal... Bulan...Tahun...tentang...; b. surat Perintah Penyelidikan Nomor :... tanggal...; c. surat pemberitahuan perkembangan hasil Penelitian laporan (SP2HP) Nomor :... tanggal... ; d. surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) Nomor :... tanggal.... 2. Bersama ini dengan hormat diberitahukan bahwa Laporan saudara tanggal..., setelah dilakukan penyelidikan ditemukan bukti permulaan yang cukup bahwa telah terjadi tindak pidana. Selanjudnya kami akan melakukan penyidikan. Sesuai hasil penilaian tim penyidik kami mengharapkan akan mendapat penyelesaian proses penyidikan paling lama... (waktu sidik sesuai kriteria perkara). 3. Apa bila terdapat keluhan dalam pelayanan agar menghubungi Penyidik... Jabatan... Dit Reskrimsus Polda Kaltim No. HP..., call center kami di nonor 0542-7581345 atau melalui email (ditreskrim.polda.kaltim@gmail.com). 4. Demikian untuk maklum dan terima kasih atas kerjasamanya. Mengetahui, KABAG WASSIDIK DIT RESKRIMSUS a.n. DIR RESKRIMSUS POLDA KALTIM KETUA TIM PENYIDIK KASUBDIT... Tembusan: 1. Kapolda Kaltim 2. Irwasda Polda Kaltim 3. Dir Reskrimsus Polda Kaltim 4. Wadir Reskrimsus Polda Kaltim 5. Kasubdit... Ditreskrimsus Polda Kaltim KAMI SIAP MELAYANI ANDA DENGAN CEPAT, TEPAT, TRANSPARAN, AKUNTABEL DAN TANPA IMBALAN 4. Surat SP2HP Model A4, yaitu : KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR A 4

13 DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS Jalan Syarifuddin Yoes 99, Balikpapan, 76115 Balikpapan, April 2012 PRO JUSTITIA Nomor : B/ / IV /2012/Ditreskrimsus Klasifikasi : BIASA Lampiran : - Perihal : Pemberitahuan Perkembangan Hasil penyidikan Kepada Yth. Bpk/ibu/sdr(i)... di... 1. Rujukan: a. laporan saudara ke Siaga Ditreskrim Polda Kaltim Nomor : LP...tanggal... Bulan...Tahun...tentang...; b. surat Perintah Penyidikan Nomor :... tanggal...; c. surat pemberitahuan perkembangan hasil Penelitian laporan (SP2HP) Nomor :... tanggal... ; d. surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) Nomor :... tanggal... ; e. surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) Nomor :... tanggal.... 2. Bersama ini dengan hormat diberitahukan bahwa Proses penyidikan terhadap perkara yang saudara laporkan, penyidik telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut :... (jelaskan langkah penindakan yang sudah dilakukan secara singkat dan melaporkan setiap tahapan perkembangan hasil penyidikan sesuai dengan tahapan yang ditentukan). 3. Hambatan yang kami temui dalam proses penyidikan antara lain (bila ada hambatan). 4. Rencana kegiatan selanjunya adalah... (jelaskan tindakan yang akan dilakukan) perkembangan penyidikan selanjutnya akan kami sampaikan paling lambat hari... tanggal... tahun..., apa bila terdapat keluhan dalam pelayanan penyelidikan/penyidikan agar menghubungi Penyidik... Jabatan... Dit Reskrimsus Polda Kaltim No. HP..., call center kami di nonor 0542-7581345 atau melalui email (ditreskrim.polda.kaltim@gmail.com). 5. Demikian untuk maklum dan terima kasih atas kerjasamanya. Mengetahui, KABAG WASSIDIK DIT RESKRIMSUS a.n. DIR RESKRIMSUS POLDA KALTIM KETUA TIM PENYIDIK KASUBDIT... Tembusan: 1. Kapolda Kaltim 2. Irwasda Polda Kaltim 3. Dir Reskrimsus Polda Kaltim 4. Wadir Reskrimsus Polda Kaltim 5. Kasubdit... Ditreskrimsus Polda Kaltim KAMI SIAP MELAYANI ANDA DENGAN CEPAT, TEPAT, TRANSPARAN, AKUNTABEL DAN TANPA IMBALAN 5. Surat SP2HP model A5, yaitu : KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS A 5

14 Jalan Syarifuddin Yoes 99, Balikpapan, 76115 Balikpapan, April 2012 PRO JUSTITIA Nomor : B/ /IV/2012/Ditreskrimsus Klasifikasi : BIASA Lampiran : - Perihal : Pemberitahuan Perkembangan Hasil penyidikan Kepada Yth. Bpk/ibu/sdr(i)... di... 1. Rujukan: a. laporan saudara ke Siaga Ditreskrim Polda Kaltim Nomor : LP/...tanggal... Bulan...Tahun...tentang...; b. surat Perintah Penyidikan Nomor :... tanggal...; c. surat pemberitahuan perkembangan hasil Penelitian laporan (SP2HP) Nomor :... tanggal... ; d. surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) Nomor :... tanggal... ; e. surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) Nomor :... tanggal...; f. surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) Nomor :... tanggal.... 2. Bersama ini dengan hormat diberitahukan bahwa Proses penyidikan terhadap perkara yang saudara laporkan, penyidik telah melakukan langkah-langkah yang maksimal, namun demikian hasil penyidikan telah menyimpulkan (perkara tersebut bukan tindak pidana/tidak cukup bukti/sudah kadaluarsa, karena tersangkanya meninggal dunia/ pilih salah satu), maka untuk memberikan kepastian hukum akan kami hentikan penyidikannya. 3. Apabila masih ada yang perlu disampaikan kepada penyidik dapat menghubungi Penyidik... Jabatan... Dit Reskrimsus Polda Kaltim No. HP... No telpon... Email... atau kamar Subdit... Ditreskrimsus Polda Kaltim selambat-lambatnya (beri waktu satu minggu dari surat ini dikirimkan). 4. Apa bila terdapat keluhan dalam pelayanan penyelidikan/penyidikan agar menghubungi call center kami di nonor 0542-7581345 atau melalui email (ditreskrim.polda.kaltim@gmail.com). 5. Demikian untuk maklum dan terima kasih atas kerjasamanya. Mengetahui, KABAG WASSIDIK DIT RESKRIMSUS a.n. DIR RESKRIMSUS POLDA KALTIM KETUA TIM PENYIDIK KASUBDIT... Tembusan: 1. Kapolda Kaltim 2. Irwasda Polda Kaltim 3. Dir Reskrimsus Polda Kaltim 4. Wadir Reskrimsus Polda Kaltim 5. Kasubdit... Ditreskrimsus Polda Kaltim KAMI SIAP MELAYANI ANDA DENGAN CEPAT, TEPAT, TRANSPARAN, AKUNTABEL DAN TANPA IMBALAN