Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 10 8 m/s.

dokumen-dokumen yang mirip
Apakah Gelombang Elektromagnetik?? Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak ada medium

Sifat-sifat gelombang elektromagnetik

CAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 10 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

fisika CAHAYA DAN OPTIK

FIS 1 A. PENDAHULUAN C. PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN B. PEMANTULAN CAHAYA

*cermin datar terpendek yang diperlukan untuk dapat melihat seluruh bayangan adalah: SETENGAH dari TINGGI benda itu.

g. Lensa Cembung Jadi kalau pada cermin pembahasan hanya pada pemantulan maka pada lensa pembahasan hanya pada pembiasan

ALAT OPTIK. Bagian-bagian Mata

ALAT-ALAT OPTIK B A B B A B

ALAT-ALAT OPTIK B A B B A B

INTERFERENSI DAN DIFRAKSI

ALAT ALAT OPTIK MATA KAMERA DAN PROYEKTOR LUP MIKROSKOP TEROPONG

ALAT - ALAT OPTIK MATA

BAB 11 CAHAYA & ALAT OPTIK

OPTIK GEOMETRI. 1. Pemantulan pada cermin datar

OPTIKA. Gb.1. Pemantulan teratur. i p. Gb.3. Hukum pemantulan A A B B C C. Gb.4. Pembentukan bayangan oleh cermin datar A.

BAB IV BIOOPTIK FISIKA KESEHATAN

Alat-Alat Optik. B a b 6. A. Mata dan Kacamata B. Kamera C. Lup D. Mikroskop E. Teropong

1. Apabila cahaya dipancarkan ke dalam botol bening yang tertutup cahaya tersebut akan... a. dipantulkan botol

Latihan Soal Optik Geometrik SMK Negeri 1 Balikpapan Kelas XI Semua Jurusan

ALAT OPTIK. Oleh : Ir. ARIANTO MATA SEBAGAI ALAT OPTIK CACAT PADA MATA KACA MATA LOUPE MIKROSKOP TEROPONG BINTANG TEROPONG BUMI TEROPONG PANGGUNG

A. DISPERSI CAHAYA Dispersi Penguraian warna cahaya setelah melewati satu medium yang berbeda. Dispersi biasanya tejadi pada prisma.

BAHAN AJAR. 1. Mata. Diagram susunan mata dapat dilihat pada gambar berikut.

ALAT-ALAT OPTIK. Beberapa jenis alat optik yang akan kita pelajari dalam konteks ini adalah:

kacamata lup mikroskop teropong 2. menerapkan prnsip kerja lup dalam menyelesaikan permasalahan yang berhubungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2. Lup (Kaca Pembesar) Pembesaran bayangan saat mata berakomodasi maksimum

KATA PENGANTAR. Kupang, September Tim Penyusun

A. ALAT-ALAT OPTIK Alat-Alat Optik Bagian-bagian mata Kornea mata: Otot siliar: Iris: Pupil: Lensa mata: Retina:

ALAT OPTIK ALAT OPTIK

15B08064_Kelas C TRI KURNIAWAN OPTIK GEOMETRI TRI KURNIAWAN STRUKTURISASI MATERI OPTIK GEOMETRI

2. MATA DAN KACAMATA A. Bagian Bagian Mata Diagram mata manusia ditunjukkan pada gambar berikut.

Alat-Alat Optik. Bab. Peta Konsep. Gambar 18.1 Pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Bagian-bagian mata. rusak Mata. Cacat mata dibantu.

PENBENTUKAN BAYANGAN OLEH CERMIN

Alat-Alat Optik dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari

7.4 Alat-Alat Optik. A. Mata. Latihan 7.3

Gelombang Cahaya. Spektrum Gelombang Cahaya

PENDALAMAN MATERI CAHAYA

1. Perhatikan gambar di bawah ini! Jumlah getaran yang terbentuk dari k-l-m-no-n-m-l-k

3.1.3 menganalisis pembentukan bayangan pada lup,kacamata, mikroskop dan teropong

6.4! LIGHT ( B. LENSA ) NOOR

ALAT-ALAT OPTIK. Adalah alat-alat yang ada hubungannya dengan cahaya. Created by Ius 201

ALAT - ALAT OPTIK. Bintik Kuning. Pupil Lensa. Syaraf Optik

Sifat gelombang elektromagnetik. Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i

Cahaya Pemantulan Pembiasan Cermin lengkung Lensa Alat optik lain Cacat mata Kata Kunci 236 Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VIII

Referensi : 1.Fisika Universitas edisi kesepuluh, schaum 2.Optics, Sears 3.Fundamental of Optics, Jenkin and White

KUMPULAN SOAL UJIAN NASIONAL DAN SPMB

Gelombang FIS 3 A. PENDAHULUAN C. GELOMBANG BERJALAN B. ISTILAH GELOMBANG. θ = 2π ( t T + x λ ) Δφ = x GELOMBANG. materi78.co.nr

BAB III OPTIK. 2. Pemantulan teratur : terjadi jika suatu berkas cahaya sejajar datang pada permukaan yang halus atau rata.

Cahaya. Bab. Peta Konsep. Gambar 17.1 Pensil yang dicelupkan ke dalam air. Cermin datar. pada. Pemantulan cahaya. Cermin lengkung.

Macam-macam berkas cahaya: 1. Berkas mengumpul (Konvergen) 2. Berkas Menyebar ( divergen) 3. Berkas Sejajar.

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Cahaya

10 cm. 168 cm e. 100 cm dan 79 cm

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

Antiremed Kelas 08 Fisika

dan juga urutan jalannya cahaya ketika cahaya yang dipantulkan benda masuk ke mata sehingga benda bisa dilihat. Kornea, merupakan bagian paling depan

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

HANDOUT FISIKA KELAS XII (UNTUK KALANGAN SENDIRI) GELOMBANG CAHAYA

f oc f 0b 0,8 cm 1 cm 6 cm

O L E H : B H E K T I K U M O R O W AT I T R I W A H Y U N I W I N D Y S E T Y O R I N I M A R I A M A G D A L E N A T I T I S A N I N G R O H A N I

Alat optik adalah suatu alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya yang. menggunakan cermin, lensa atau gabungan keduanya untuk melihat benda

Penyelesaian Ujian Kenaikan Kelas - Fisika Kelas X Kode Soal 01

MODUL MATA PELAJARAN IPA

biasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

BAB I : KONSEP PEMANTULAN

Optika adalah ilmu fisika yang mempelajari cahaya.

BAB 24. CAHAYA : OPTIK GEOMETRIK

Mata Manusia. Eye Structure

A. PENGERTIAN difraksi Difraksi

OPTIKA CERMIN, LENSA ALAT, ALAT OPTIK. PAMUJI WASKITO R, S.Pd GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN

c n = v Konsep Cahaya Normal cahaya datang udara air cahaya bias Normal cahaya bias udara air i cahaya datang Tabel Indeks Bias Beberapa zat Medium

Sifat-Sifat Cahaya dan Hubungannya dengan Berbagai Alat-Alat Optik

1. Rumus descrates umum pada cermin Cara 1. Maka diperoleh

BAB II PEMBAHASAN. Gambar 2.1 Lenturan Gelombang yang Melalui Celah Sempit

TUGAS TELAAH KURIKULUM BAHAN AJAR ALAT-ALAT OPTIK

BAB II : PEMBIASAN CAHAYA

A. MATA Merupakan alat Indra kita untuk melihat keadaan disekitar kita. Bagian-bagian mata No Bagian Mata Fungsinya 1 Lensa mata Memfokuskan bayangan

Skor Evaluasi pada Observasi Awal

Cahaya. Cermin. A. 5 cm B. 10 cm C. 20 cm D. 30 cm E. 40 cm

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

Alat Optik dalam Kehidupan

Gambar 1. Gambar 2. Hukum Pemantulan atau Hukum Snellius

SMP kelas 8 - FISIKA BAB 7. CAHAYA DAN ALAT - ALAT OPTIKLATIHAN SOAL BAB 7. 1 dan 2. 1 dan 3. 2 dan 4. 3 dan 4

Antiremed Kelas 10 FISIKA

13. Cahaya; Optika geometri

Elyas Narantika NIM

SOAL SOAL TERPILIH 1 SOAL SOAL TERPILIH 2

KONSEP PEMANTULAN. 1. Hukum Pemantulan

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq

KELAS XII FISIKA SMA KOLESE LOYOLA SEMARANG SMA KOLESE LOYOLA M1-1

memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari.

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

JURNAL PRAKTIKUM FISIKA DASAR MENENTUKAN FOKUS LENSA

CAHAYA. Kamu dapat menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa. akibat. Tegak lurus.

ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP (UAS) TAHUN PELAJARAN Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Program : X Hari / Tanggal : Jumat / 1 Juni 2012

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KD Standar Kompetensi 1. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaikan masalah.

Transkripsi:

CAHAYA

1. Siat Gelombang Cahaya Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 10 8 m/s. Siat2 cahaya : Dapat mengalami pemantulan (releksi) Dapat mengalami pembiasan (reraksi) Dapat mengalami pelenturan (diraksi) Dapat dijumlahkan (intererensi) Dapat diuraikan (dispersi) Dapat diserap arah getarnya (polarisasi) Bersiat sebagai gelombang dan partikel

2. Pemantulan Cahaya Hukum Pemantulan Cahaya Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. Sudut datang (i) = sudut pantul (r) a. Pemantulan pada Cermin Datar Siat pembentukan bayangan pada cermin datar : Jarak bayangan ke cermin = jarak benda ke cermin Tinggi bayangan = tinggi benda Bayangan bersiat tegak dan maya, dibelakang cermin

b. Pemantulan pada Cermin Cekung Sinar-sinar Istimewa pada cermin Cekung : Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik okus. Sinar datang melalui titik okus dipantulkan sejajar sumbu utama. Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui titik itu juga. Siat Bayangan : a. Bila benda di ruang I, maka c. Bila benda di ruang III, maka Bayangan di ruang IV Bayangan di ruang II Maya, tegak, diperbesar Nyata, terbalik, diperkecil b. Bila benda di ruang II, maka Bayangan di ruang III Nyata, terbalik, diperbesar

c. Pemantulan pada Cermin Cembung Sinar-sinar Istimewa pada cermin Cembung : Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik okus. Sinar datang melalui titik okus dipantulkan sejajar sumbu utama. Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui titik itu juga. Siat Bayangan : Maya, tegak, diperkecil.

d. Perhitungan Pembentukan Bayangan 1 s 1 s' 1 atau 1 s 1 s' 2 R m h' h s' s Contoh : Sebuah benda berdiri tegak 10 cm di depan cermin cembung yang mempunyai titik okus 30 cm. Jika tinggi bendanya 2 m, tentukanlah tinggi bayangan yang terbentuk dan perbesaran benda.

3. Pembiasan Cahaya a. Indeks Bias n c c n n = indeks bias suatu medium c = kecepatan cahaya di udara c n = kecepatan cahaya dlm medium b. Hukum Pembiasan Cahaya i = sudut datang sin i sin r' n' n r = sudut bias n = indeks bias medium 1 n = indeks bias medium 2

c. Pembiasan pada Lensa Cembung Sinar-sinar Istimewa pada Lensa Cembung : Sinar sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik okus. Sinar melalui titik okus dipantulkan sejajar sumbu utama. Sinar datang melalui titik pusat optik tidak dibiaskan. Siat Bayangan : a. Bila benda di ruang I, maka Bayangan maya (di depan lensa), tegak, diperbesar b. Bila benda di ruang II, maka Bayangan nyata (dibelakang lensa), terbalik, diperbesar c. Bila benda di ruang III, maka Bayangan nyata, terbalik, diperkecil

d. Pembiasan pada Lensa Cekung Sinar-sinar Istimewa pada Lensa Cekung : Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari titik okus. Sinar datang seolah-olah menuju titik okus dibiaskan sejajar sumbu utama. Sinar datang melalui pusat optik tidak dibiaskan. Siat Bayangan : Maya, tegak, diperkecil.

e. Perhitungan Pembentukan Bayangan Contoh : Sebuah lensa cembung-cembung mempunyai jari2 kelengkungan 15 cm dan 10 cm, dengan indeks bias 1,5. Bila lensa itu berada di udara yang mempunyai indeks bias 1, tentukan jarak okus lensa tsb. 2 1 1 1 ) ' ( ' R R n n s n s n

e. Lensa Gabungan 1 g 1 1 1 2. Kekuatan Lensa (P) Contoh : P 1 Sebuah lensa cekung-cekung mempunyai jarak okus 50 cm, tentukan kekuatan lensa.

4. Intererensi Cahaya Adalah perpaduan dari 2 gelombang cahaya. Agar hasil intererensinya mempunyai pola yang teratur, kedua gelombang cahaya harus koheren, yaitu memiliki rekuensi dan amplitudo yg sama serta selisih ase tetap. Pola hasil intererensi ini dapat ditangkap pada layar, yaitu Garis terang, merupakan hasil intererensi maksimum (saling memperkuat atau konstrukti) Garis gelap, merupakan hasil intererensi minimum (saling memprlemah atau destrukti)

Syarat intererensi maksimum Intererensi maksimum terjadi jika kedua gel memiliki ase yg sama (sease), yaitu jika selisih lintasannya sama dgn nol atau bilangan bulat kali panjang gelombang λ. d sin m; m 0,1,2,... Bilangan m disebut orde terang. Untuk m=0 disebut terang pusat, m=1 disebut terang ke-1, dst. Karena jarak celah ke layar l jauh lebih besar dari jarak kedua celah d (l >> d), maka sudut θ sangat kecil, sehingga sin θ = tan θ = p/l, dgn demikian pd m l Dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat terang.

Syarat intererensi minimum Intererensi minimum terjadi jika beda ase kedua gel 180 o, yaitu jika selisih lintasannya sama dgn bilangan ganjil kali setengah λ. d sin ( m 1 2) ; m 1,2,3,... Bilangan m disebut orde gelap. Tidak ada gelap ke nol. Untuk m=1 disebut gelap ke-1, dst. Mengingat sin θ = tan θ = p/l, maka pd l ( m 1) 2 Dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat terang. Jarak antara dua garis terang yg berurutan sama dgn jarak dua garis gelap berurutan. Jika jarak itu disebut Δp, maka pd l

Contoh : Pada suatu percobaan YOUNG, jarak antara 2 celah d = 0,25 mm sedangkan jarak celah ke layar l = 1 m. Jarak garis gelap kedua ke pusat pola interernsi pada layar adalah p = 3 mm. Tentukan : a. Panjang gelombang cahaya yg digunakan b. Jarak garis terang ketiga dari pusat c. Jarak garis terang ketiga dari pusat jika percobaan Young dicelupkan dalam air yg indeks biasnya 4/3.

5. Diraksi Jika muka gel bidang tiba pada suatu celah sempit (lebarnya lebih kecil dari panjang gelombang), maka gel ini akan mengalami lenturan sehingga terjadi gel2 setengah lingkaran yg melebar di belakang celah tsb. Gejala ini dikenal dgn peristiwa diraksi. Diraksi Celah Tunggal Syarat terjadinya garis gelap ke-m adalah d sin m; Untuk sudut θ yg kecil, berlaku m 1,2,3,... pd m l Syarat terjadinya garis terang ke-m adalah d sin ( m 1 2) ; m 0,1,2,... Untuk sudut θ yg kecil, berlaku pd l ( m 1) 2

Diraksi Celah Majemuk Pola diraksi maksimum d sin m; m 0,1,2,... Pola diraksi minimum d sin ( m 1 2) ; m 1,2,3,... Contoh : Celah tunggal selebar 0,12 mm disinari cahaya monokromatik sehingga menghasilkan jarak antara gelap kedua dan terang pusat 15 mm. Jika jarak layar dengan celah adalah 2 m, berapa panjang gelombang cahaya yg digunakan?

6. Alat-alat Optik 1. Mata 2. Lup 3. Mikroskop 4. Teropong 1. Mata Memiliki sebuah lensa yg berungsi sbg alat optik. Mata mempunyai penglihatan yang jelas pada daerah yang dibatasi oleh dua titik yaitu titik dekat/ punctum proximum (titik terdekat yg masih dapat dilihat jelas oleh mata yg berakomodasi sekuat2nya) dan titik jauh/punctum remotum (titik terjauh yg masih dapat dilihat jelas oleh mata yg tak berakomodasi)

Mata Normal Pada mata normal (emetropi) letak titik dekat (PP) terhadap mata sekitar 25 cm, sedang letak titik jauh (PR) terhadap mata adalah ~. Mata normal ini dapat melihat dg jelas suatu benda yg letaknya jauh maupun dekat. Benda jauh dilihatnya dg mata tak berakomodasi, sedang benda dekat dilihatnya dg mata berakomodasi. Cacat Mata Rabun dekat (hipermetropi) Rabun Jauh (miopi) Tidak mampu melihat benda2 dekat Tidak mampu melihat benda2 jauh Titik dekatnya > 25 cm Titik dekatnya = 25 cm Titik jauhnya ~ Titik jauhnya < ~ Dibantu dg kacamata positi Dibantu dg kacamata negati

Contoh : 1. Tentukan kekuatan lensa kacamata yg diperlukan oleh seseorang yg mempunyai titik dekat 40 cm, supaya orang tsb dapat membaca sebagaimana halnya orang normal. 2. Seorang anak mempunyai titik jauh 4 m. Supaya anak tsb dapat melihat benda2 jauh dg normal, tentukan kekuatan lensa kacamata yg diperlukan.

Lup Menggunakan sebuah lensa cembung. Untuk melihat benda2 kecil sehingga tampak lebih besar dan jelas. Siat Bayangan : Maya (didepan lup), tegak, diperbesar. Perbesaran Anguler : - mata tak berakomodasi - mata berakomodasi maks S n 1 γ = perbesaran anguler S n = titik dekat orang normal = jarak okus lup S n

Mikroskop Untuk melihat detail benda lebih jelas dan lebih besar. Menggunakan 2 lensa positi, sebagai lensa objekti dan lensa okuler. Melihat bayangan benda tanpa akomodasi Perbesaran bayangan : m S S ob ob ' x S n ok Melihat bayangan benda dengan berakomodasi S ob = jarak benda ke lensa objekti S ob' Sn m x S ob = jarak bayangan ke lensa objekti 1 Sob ok S n = jarak titik dekat mata normal ok = jarak okus lensa okuler

Contoh : Sebuah preparat diletakkan 1 cm di depan lensa objekti dari sebuah mikroskop. Jarak okus lensa objektinya 0,9 cm, jarak okus lensa okuler 5 cm. Jarak antara kedua lensa tsb 13 cm. tentukan perbesaran oleh mikroskop tsb.

Teropong Bintang Menggunakan 2 lensa positi. Beda teropong bintang dg mikroskop : mikroskop : ob < ok letak benda dekat dg lensa objekti teropong bintang: ob >> F ok letak benda di jauh tak berhingga Untuk mata tanpa akomodasi ob m ok Untuk mata berakomodasi maksimum m s ob ok ob ok S n S n ok

Teropong Bumi Menggunakan 3 lensa positi, sebagai lensa objekti, pembalik dan okuler. Utk mata tanpa akomodasi m ob ok Utk mata akomodasi maks m s ob ok ob ok S n S n ok Teropong Panggung Menggunakan 2 lensa; lensa objektinya positi, lensa okulernya negati. Utk mata tanpa akomodasi m ob ok Utk mata akomodasi maks m s ob ok ob ok S n S n ok

Contoh : Teropong bintang dg jarak okus objektinya 4 m dan jarak okus okulernya 4 cm, tentukan perbesaran bayangan yg dihasilkan masing2 untuk mata tak berakomodasi dan mata berakomodasi maksimum.