STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Hujan Bulan Oktober 2012 Iklim Mikro Bulan Oktober 2012

Stasiun Klimatologi Pondok Betung

Analisis Hujan Bulan Juni 2012 Iklim Mikro Bulan Juni 2012 Prakiraan Hujan Bulan Agustus, September dan Oktober 2012

Analisis Hujan Bulan Mei 2013 Iklim Mikro Bulan Mei 2013 Prakiraan Hujan Bulan Juli, Agustus dan September 2013

Analisis Hujan Bulan Pebruari 2013 Iklim Mikro Bulan Pebruari 2013 Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

Analisis Hujan Bulan April 2013 Iklim Mikro Bulan April 2013 Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

Gra k Intensitas Hujan Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Desember Sedang 6%

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

BULETIN BMKG BANTEN DAN DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab : Erna Ernansyih Elsye, S.Sos, S.Si

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

TIM PENYUSUN. Pengarah : Ir. Alidia, MM. Penanggung Jawab : Taryono, M.Si. Editor : Yanuar Henry Pribadi, M.Si Devi Febrianty, ST

TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab : Erna Ernansyih Elsye, S.Sos, S.Si

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

TIM PENYUSUN. Editor : Yanuar Henry Pribadi, M.Si Devi Febrianty, ST

KATA PENGANTAR. Tangerang Selatan, Januari 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP.

L A P O R A N PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI (STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX) PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

L A P O R A N PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI (STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX) PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

L A P O R A N PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI (STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX) PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

Analisis Hujan Bulan Januari 2013 Iklim Mikro Bulan Januari 2013 Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKAR TA

TIM PENYUSUN. : Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhayati, M.Sc. : Triyogo Amberkahi, ST

BUKU INFORMASI PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI

TIM PENYUSUN. : Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhayati, M.Sc. : Triyogo Amberkahi, ST

: Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhaya, M.Sc

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

Propinsi Banten dan DKI Jakarta

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BUKU INFORMASI PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014

: Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhaya, M.Sc

: Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhaya, M.Sc

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BULETIN BMKG BANTEN DAN DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2011 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PROVINSI DKI JAKARTA

EVALUASI MUSIM HUJAN 2007/2008 DAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

BADAN ME TEOROLOGI, KLI MATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLI MATOLOGI PONDOK BE TUNG TANGERANG PROPINSI BANTEN DAN DKI JAK ARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

KATA PENGANTAR TANGERANG, MARET 2009 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERA NG. URIP HA RYOKO MSi NIP

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR

LAPORAN ANALISIS HUJAN DI WILAYAH DKI JAKARTA TANGGAL 04 OKTOBER 2009

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

Buletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

Buletin Analisis Hujan Bulan Januari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 KATA PENGANTAR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

LAPORAN KEJADIAN BANJIR DI PROPINSI BANTEN TANGGAL 24 NOPEMBER 2008

Propinsi BANTEN. Total Kabupaten/Kota

09. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI BANTEN

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, Oktober 2012 Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru. Ir. PURWANTO NIP Buletin Edisi Oktober 2012

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)

EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA

I. INFORMASI METEOROLOGI

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S.

KATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

PENGANTAR. Bogor, Maret 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR

KATA PENGANTAR. Pontianak, 1 April 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAK. WANDAYANTOLIS, S.Si, M.Si NIP

I. INFORMASI METEOROLOGI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

I. INFORMASI METEOROLOGI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

I. INFORMASI METEOROLOGI

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan April 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 KATA PENGANTAR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

Lampiran I.36 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Juli 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan September, Oktober dan November 2012 KATA PENGANTAR

ANALISIS CURAH HUJAN SEPUTAR JEBOLNYA TANGGUL SITU GINTUNG

Transkripsi:

Analisis Hujan Bulan September 2013 Iklim Mikro Bulan September 2013 STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG Jl. Raya Kodam Bintaro No.82 Jakarta Selatan 12070 Telp. (021) 7353018/ Fax. (021) 7355262 Website : www.staklimpondokbetung.net Email : staklim.pondok.betung@gmail.com

KATA PENGANTAR Buletin ini merupakan laporan rutin setiap bulan yang berisikan informasi mengenai analisa hujan bulan sebelumnya dan informasi prakiraan hujan untuk tiga bulan kedepan. Pada periode ini, informasi yang disajikan adalah analisa hujan bulan September 2013 dan prakiraan hujan untuk bulan Nopember, Desember 2013 dan Januari 2014. Analisa hujan diketahui dengan melihat kondisi yang terjadi pada bulan tersebut. Untuk analisa hujan bulan September 2013 di Propinsi Banten dan DKI Jakarta menunjukkan bahwa hujan yang terjadi cenderung bersifat Bawah Normal s.d Atas Normal. Sedangkan prakiraan hujan dihasilkan dari pengolahan data hujan yang ada (time series) dengan membandingkan kondisi dinamika atmosfer yang mempengaruhi wilayah Banten dan DKI Jakarta. Hasil prakiraan hujan untuk bulan Nopember, Desember 2013 dan Januari 2014 di wilayah Banten dan DKI Jakarta memiliki kecenderungan bersifat Normal. Dalam buletin ini disampaikan pula hasil Analisa Indeks Kekeringan dan kebasahan Bulan September 2013. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Harapan kami semoga informasi ini bermanfaat sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan bagi semua pihak yang berkepentingan. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat. TANGERANG, OKTOBER 2013 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG Ir. ZUBAIDAH SRI HANDAYANI, MM NIP.195710191979102001 i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... II i DAFTAR ISI... III ii 1 TINJAUAN UMUM... 1 1.1 Curah Hujan... 1 1.2 Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan... 1 1.3 Sifat Hujan... 1 1.4 Intensitas Hujan... 1 1.5 Cuaca Ekstrim... 2 1.6 SOI (Southern Oscillation Index)... 2 1.7 DMI (Dipole Mode Index)... 2 1.8 Peta Rata-rata Curah Hujan... 3 2 ANALISIS HUJAN BULAN SEPTEMBER 2013... 4 2.1 Analisis Sifat Hujan Bulan September 2013... 4 2.2 Analisis Curah Hujan Bulan September 2013... 5 2.3 Informasi Cuaca/Iklim Ekstrem Bulan September 2013... 6 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan September 2013... 6 2.5 Data Iklim Bulan September 2013 Stasiun BMKG Propinsi Banten dan DKI Jakarta... 10 3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN NOPEMBER, DESEMBER 2013 DAN JANUARI 2014 11 3.1 Kondisi Dinamika Atmosfer Secara Global... 11 3.2 Prakiraan Kondisi Hujan Sampai Bulan Januari 2014... 12 3.3 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Nopember 2013... 13 3.4 Prakiraan Curah Hujan Bulan Nopember 2013... 14 3.5 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Desember 2013... 15 3.6 Prakiraan Curah Hujan Bulan Desember 2013... 16 3.7 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Januari 2014... 17 3.8 Prakiraan Curah Hujan Bulan Januari 2014... 18 4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA... 19 4.1 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Oktober 2013... 19 4.2 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Nopember 2013... 20 5 ANALISIS INDEKS KEKERINGAN DAN KEBASAHAN BULAN SEPTEMBER PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA... 21 LAMPIRAN 1. ANALISA HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN SEPTEMBER 2013... 22 LAMPIRAN 2. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN NOPEMBER 2013... 23 LAMPIRAN 3. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN DESEMBER 2013... 24 LAMPIRAN 4. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2014... 25 LAMPIRAN 5. INDEKS SPI TIGA BULANAN DI PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA... 26 LAMPIRAN 6. PETA SEBARAN POS HUJAN UNTUK EVALUASI BULANAN... 29 ii

1 TINJAUAN UMUM 1.1 Curah Hujan Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) mm adalah air hujan setinggi 1 (satu) mm yang jatuh (tertampung) pada tempat yang datar seluas 1m 2 dengan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap. 1.2 Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan Curah hujan kumulatif 1 (satu) bulan adalah jumlah curah hujan yang terkumpul selama 28 atau 29 hari untuk bulan Pebruari dan 30 atau 31 hari untuk bulan-bulan lainnya. 1.3 Sifat Hujan Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan kumulatif selama satu bulan di suatu tempat dengan rata-ratanya atau normalnya pada bulan dan tempat yang sama. Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu : a. Sifat Hujan Atas Normal (AN) : jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya. b. Sifat Hujan Normal (N) : jika nilai curah hujan antara 85% - 115% terhadap rata-ratanya. c. Sifat Hujan Bawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rata-ratanya. Rata-rata curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan minimal periode 10 tahun. Sedangkan normal curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun. 1.4 Intensitas Hujan Intensitas hujan merupakan besarnya hujan harian yang terjadi pada suatu waktu. Umumnya memiliki satuan mm/jam. Intensitas hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu : a. Enteng (tipis) : jika nilai curah hujan kurang dari 13 mm/jam b. Sedang : jika nilai curah hujan antara 13 38 mm/jam c. Lebat : jika nilai curah hujan lebih dari 38 mm/jam 1

1.5 Cuaca Ekstrim Cuaca ekstrim, yaitu keadaan cuaca yang terjadi bila: 1. Jumlah hari hujan yang tercatat paling banyak melebihi harga rata-rata pada bulan yang bersangkutan di stasiun tersebut. 2. Intensitas hujan terbesar dalam 1 (satu) jam selama periode 24 jam dan intensitas dalam 1 (satu) hari selama periode satu bulan yang melebihi rata-ratanya. 3. Terjadi kecepatan angin >45 km/jam dan suhu udara >35 o C atau <15 o C. Curah hujan Ekstrim : Curah Hujan dengan intensitas >50 milimeter per hari menjadi parameter terjadinya hujan dengan intensitas lebat. Sedangkan curah hujan ekstrim memiliki curah hujan >100 milimeter per hari. (Jaja Supiatna, Diklat Meteorologi Publik 2008) 1.6 SOI (Southern Oscillation Index) Indeks ini menunjukan perbedaan tekanan udara antara daerah Tahiti (mewakili daerah Amerika Selatan) dan Darwin (mewakili India-Australia). Jika nilai SOI negatif, berarti tekanan udara permukaan sepanjang Amerika Selatan lebih daripada wilayah India- Australia, dan jika SOI positif akan terjadi sebaliknya. 1.7 DMI (Dipole Mode Index) Fenomena Dipole Mode Indeks (DMI) yaitu fenomena yang ditandai dengan interaksi laut-atmosfer di Samudera Hindia, dimana terjadi penurunan suhu muka laut dari keadaan normalnya di Samudera Hindia tropis bagian timur (pantai barat Sumatera) dan kenaikan temperatur dari normalnya di Samudera Hindia tropis bagian barat atau bagian timur Afrika, Menganalisis kejadian DMI digunakan indeks sederhana, yaitu berupa dipole anomali suhu muka laut yang didefinisikan sebagai perbedaan anomali suhu muka laut Samudera Hindia bagian timur (90-110 BT / 10 LS ekuator) dan Samudera Hindia bagian barat (50-70 BT / 10 LS - 10 LU). Pada saat DMI (+) terjadi penurunan curah hujan di wilayah Indonesia Bagian Barat, sebaliknya apabila DMI (-) terjadi peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia Bagian Barat. 2

1.8 Peta Rata-rata Curah Hujan Gambar 1. Peta Rata-rata Hujan Bulan September Propinsi Banten dan DKI Jakarta Gambar 2. Peta Rata-rata Hujan Bulan Nopember Propinsi Banten dan DKI Jakarta Gambar 3. Peta Rata-rata Hujan Bulan Desember Propinsi Banten dan DKI Jakarta Gambar 4. Peta Rata-rata Hujan Bulan Januari Propinsi Banten dan DKI Jakarta 3

2 ANALISIS HUJAN BULAN SEPTEMBER 2013 Berdasarkan data curah hujan yang diterima dari Stasiun/Pos hujan di Propinsi Banten dan DKI Jakarta, maka analisis curah hujan bulan September 2013 dapat diinformasikan sebagai berikut: 2.1 Analisis Sifat Hujan Bulan September 2013 SIFAT HUJAN Bawah Normal (BN) WILAYAH DKI Jakarta bagian Selatan; Kab.Tangerang bagian Barat Laut dan Tenggara; Kab.Serang bagian Utara dan Barat; Kab.Pandeglang bagian Barat Laut, Selatan dan Timur; Kab.Lebak bagian Timur, Selatan dan Barat Daya. Normal (N) DKI Jakarta bagian Tengah; Kab.Tangerang bagian Barat Laut dan Barat Daya; Kab.Serang bagian Barat Laut, Tenggara dan Selatan; Kab.Pandeglang bagian Barat; Kab.Lebak bagian Tengah dan Utara. Atas Normal (AN) DKI Jakarta bagian Utara; Kab.Tangerang bagian Tengah dan Timur Laut; Kab.Serang bagian Selatan; Kab.Pandeglang bagian Barat dan Utara; Kab.Lebak bagian Tengah. Gambar 5. Peta Distribusi Sifat Hujan Bulan September 2013 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 4

2.2 Analisis Curah Hujan Bulan September 2013 CURAH HUJAN WILAYAH Rendah (0 100 mm) Menengah (101 300 mm) Tinggi (301 400 mm) Sangat Tinggi > 401 mm Sebagian besar wilayah DKI Jakarta, Kab.Tangerang, Kab.Serang dan Kab.Pandeglang; Kab.Lebak bagian Timur Laut, Tenggara, Selatan dan Barat Daya. DKI Jakarta bagian Timur Laut; Kab.Tangerang bagian Timur; Kab.Serang bagian Tenggara; Kab.Pandeglang bagiann Timur Laut; Kab.Lebak bagian Tengah, Barat Laut dan Timut. - - Gambar 6. Peta Distribusi Curah Hujan Bulan September 2013 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 5

2.3 Informasi Cuaca/Iklim Ekstrem Bulan September 2013 KRITERIA TERJADI TANGGAL Angin dengan kecepatan > 45 km/jam - Suhu Udara > 35 O C - Suhu Udara < 17 O C - Kelembaban Udara < 40 % - Curah Hujan Harian > 100 mm - 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan September 2013 Tabel / Gambar Tabel 1. Curah Hujan Maksimum Stasiun Klimatologi Pondok Betung bulan September 2013 (mm) Periode 5 menit 30 menit 60 menit 2 jam 3 jam 6 jam 12 jam mm 6.5 15.5 16.5 12.8 16.5 16.5 16.5 Tanggal 6 6 6 6 6 6 6 Curah hujan maksimum yang tercatat pada bulan September 2013 adalah seperti tabel di atas. Untuk curah hujan maksimum periode 5 menit-an adalah sebesar 6.5mm tercatat tanggal 6, untuk curah hujan maksimum yang tercatat pada tanggal yang sama dengan periode 30 menit-an adalah 15.5mm, periode 60 menit-an adalah 16.5mm, periode 2 jam-an adalah 12.8mm, dan untuk periode 3 jam-an, 6 jam-an dan 12 jam-an adalah sebesar 16.5mm. 6

Gambar 7. Intensitas Hujan Harian pada Area Pondok Betung Bulan September 2013 Pada bulan September 2013, grafik disamping menunjukkan intensitas hujan dengan kategori ttu 0%, Enteng 17%, Sedang 3%, Lebat 0%, dengan kategori tidak ada hujan 80%. Gambar 8. Suhu Udara Harian pada Area Pondok Betung Bulan September 2013 Pada bulan September 2013 grafik di atas menunjukkan bahwa suhu udara rata-rata memiliki kisaran nilai 26.2-29.5 o C. Suhu maksimum absolut ditunjukkan dengan garis merah adalah bernilai 35.9 o C terjadi pada tanggal 25. Sedangkan suhu minimum absolute terjadi pada tanggal 17 dan 22 adalah sebesar 23.4 o C. 7

Gambar 9. Kelembaban Udara Harian pada Area Pondok Betung Bulan September 2013 Kelembaban Udara (%) 100 95 90 85 80 75 70 65 60 Grafik Kelembaban Udara Harian Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan September 2013 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 Waktu (Tanggal) Kelembaban Udara yang tercatat di Stasiun Klimatologi Pondok Betung pada bulan September 2013 bernilai maksimum pada tanggal 4 sebesar 88% sedangkan bernilai minimum pada tanggal 12 sebesar 65%. Gambar 10. Windrose Area Pondok Betung Bulan September 2013 Gambar windrose bulan September 2013 di atas menunjukkan bahwa angin yang terjadi pada bulan tersebut sebagian besar berasal dari arah Utara dan untuk frekuensi kejadian dengan kategori 0-2 knots sebesar 0%, kategori 2-4 knots sebesar 36.7%, kategori 4-6 knots sebesar 60.0%, sedangkan untuk kategori 6-8 knots sebesar 3.3%, sedangkan untuk kategori lebih dari 8 knots sebesar 0%. 8

Gambar 11. Temperatur Tanah Gundul dan Tanah Berumput Rata-rata pada Area Pondok Betung Bulan September 2013 Gambar 12. Lama Penyinaran Matahari Harian pada Area Pondok Betung Bulan September 2013 Lama Penyinaran Matahari (%) 120 100 80 60 40 20 0 Grafik Lama Penyinaran Matahari (LPM) Harian Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan September 2013 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 Waktu (Tanggal) Dari gambar di atas terlihat bahwa lama penyinaran matahari pada bulan September 2013, bernilai maksimum pada tanggal 24 sebesar 99% sedangkan bernilai minimum pada tanggal 16 sebesar 0%. 9

Gambar 13. Penguapan Udara pada Area Pondok Betung Bulan September 2013 Nilai rata-rata penguapan yang terukur pada Panci Penguapan bulan September 2013 sebesar 4.0mm. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 24 sebesar 6.8mm dan bernilai minimum pada tanggal 19 sebesar 1.6mm. Sedangkan untuk penguapan yang terukur pada ruangan (Piche) rata-rata sebesar 3.1mm. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 27 sebesar 6.8mm dan bernilai minimum pada tanggal 18 sebesar 1.5mm. No 1 2 3 4 5 6 2.5 Data Iklim Bulan September 2013 Stasiun BMKG Propinsi Banten dan DKI Jakarta Pos Hujan Stasiun Klimatologi Pondok Betung Stasiun Meteorologi Curug Stasiun Meteorologi Serang Stasiun Maritim Tanjung Priok Stasiun Meteorologi Cengkareng Stasiun Geofisika Tangerang Sumber; UPT BMKG Banten dan DKI Jakarta Temperatur ( 0 C) Ratarata Maks Min Kelembaban Udara (%) Lama Penyinaran Matahari (%) Jumlah (mm) Hujan Hari Hujan (hari) 28.2 33.3 24.6 74 64.2 32 5 28.0 33.1 22.8 79 77.6 39 8 27.1 32.6 23.1 79 70 35 13 29.3 32.9 26.4 71 80 70 5 27.8 32.1 24.2 77 44 6 28.1 33.0 24.2 80 69 90 8 10

3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN NOPEMBER, DESEMBER 2013 DAN JANUARI 2014 3.1 Kondisi Dinamika Atmosfer Secara Global Kondisi dinamis atmosfer regional sampai dengan akhir bulan Oktober 2013 menunjukkan bahwa keadaan Suhu Muka Laut (SML) akan terkonsentrasi diwilayah sekitar perairan di wilayah ekuator. Dengan demikian suhu muka laut seharusnya akan menghangat di wilayah tersebut dan menghasilkan uap air dalam terbentuknya hujan yang ada disekitarnya, untuk wilayah utara ekuator juga masih mengalami penghangatan suhu muka laut dan berakibat pada masih meningkatnya intensitas awan-awan hujan. Kondisi peningkatan suhu muka laut tersebut akan memiliki implikasi terhadap munculnya berbagai vortek (gangguan) berupa pusat tekanan udara rendah diwilayah sekitar utara Indonesia. Saat ini kisaran suhu muka laut perairan Indonesia mencapai 26-30 C (Gambar14-a). Indeks Dipole (Indian Ocean Dipole) sampai Oktober 2013 bernilai -0.2 yang berarti memiliki nilai kecenderungan sedikit menurun dibandingkan minggu sebelumnya dan diprakirakan pada bulan berikutnya akan memiliki kecenderungan bergerak ke nilai nol pada kisaran nilai 0 (-0.4) artinya masih dalam nilai batas normalnya (Gambar 14-b). Prakiraan keadaan anomali Nino 3.4 masih memiliki nilai anomali negatif serta memiliki kecenderungan yang terus konstan sama dengan minggu-minggu sebelumnya, pada bulan Oktober 2013 nilainya -0.12 memiliki trend kecenderungan konstan nilainya, diprakirakan mulai Nopember 2013 - Januari 2014 akan terus cenderung turun bergerak pada nilai -0.17 s/d -0.10 C (Gambar 15-a) Dari nilai IOD dan Nino 3.4 tersebut mengindikasikan wilayah Samudera Hindia mengalami suhu yang mulai meningkat, kemudian Indonesia pada umumnya masih memiliki kecenderungan penurunan suhu muka laut, demikian juga wilayah pasifik mengalami penurunan suhu muka laut. Gambar 14. (a) Suhu Permukaan Laut Pebruari dan (b) Dipole Mode Sumber http://www.weather.unisys.com/archive/sst/sst-130811.gif Sumber : http://www.bom.gov.au/climate/poama2.4/poama.shtml Pola angin di Indonesia secara umum mulai menunjukkan pola angin timuran, hal tersebut terlihat dari nilai anomali suhu muka laut yang berimplikasi dari adanya pola tekanan udara di wilayah utara Indonesia yang memiliki nilai anomali tekanan udara yang lebih negatif dibandingkan dengan wilayah perairan selatan Indonesia, anomali suhu muka laut di wilayah perairan Indonesia pada kondisi terkini per tanggal 2 Oktober 2013 memiliki penjalaran anomali yang negatif mulai dari perairan selatan Jawa hingga Nusa Tenggara hingga ke perairan utara Australia. Berbagai pusat tekanan rendah hingga badai tropis mulai hilang disekitar utara Asutralia dan selatan Indonesia dan mengindikasikan mulai masuknya musim kemarau di wilayah Indonesia yang berimplikasi pada penurunan nilai curah hujan di wilayah Indonesia pada umumnya (gambar 15-b). Gambar 15. (a) Prakiraan Anomali Wilayah Nino 3.4 dan (b) Anomali SST Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/poama2.4/poama.shtml Sumber : http://www.weather.unisys.com/archive/sst/sst_anom-130811.gif 11

Prakiraan anomali suhu muka laut tiga bulanan yaitu Nopember - Desember 2013 Januari 2014 mengindikasikan mulai adanya aktivitas peningkatan suhu muka laut di wilayah perairan barat Indonesia hingga bagian tengah perairan Indonesia, sedangkan wilayah Pasifik dibeberapa bagian masih mengalami penurunan suhu muka laut, sehingga hal tersebut mengindikasikan mulai adanya dorongan uap air dari Pasifik dan Samudera Hindia ke wilayah Indonesia (Gambar 16). Gambar 16. Prakiraan Anomali Suhu Muka Nopember 2013 Januari 2014 Sumber: http://www.jamstec.go.jp/frsgc/research/d1/iod/sintex_f1_forecast.html.en 3.2 Prakiraan Kondisi Hujan Sampai Bulan Januari 2014 Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer global serta regional maka diprakirakan untuk wilayah Banten dan DKI Jakarta kondisi anomali hujan pada bulan Nopember - Desember 2013 Januari 2014 diprakirakan benilai positif dengan konsistensi nilai anomali mencapai 0 s/d 50 mm per 3 bulanan (Gambar 17). Keadaan cuaca sampai bulan Januari 2014 untuk wilayah Indonesia pada umumnya kondisinya mulai mengalami hujan dengan intensitas ringan hal tersebut mengindikasikan terjadinya peningktanan intensitas curah hujan seiring terjadinya peralihan musim kemarau ke musim hujan, khususnya diwilayah Banten dan DKI Jakarta, kondisi cuaca cerah berawan serta memiliki potensi hujan dengan intensitas ringan-sedang dapat terjadi pada sore dan malam hari. Gambar 17. Prakiraan Anomali Curah Hujan Harian bulan Nopember 2013 s/d Januari 2014 Sumber: http://www.ecmwf.int/products/forecasts/d/charts/seasonal/f 12

3.3 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Nopember 2013 SIFAT HUJAN Bawah Normal (BN) WILAYAH Kab.Pandeglang bagian Timur; Kab.Pandeglang bagian Barat. Normal (N) Seluruh wilayah DKI Jakarta; sebagian besar wilayah Kab.Tangerang; Kab.Serang bagian Selatan; Kab.Pandeglang bagian Utara dan Selatan; sebagian besar wilayah Kab.Lebak. Atas Normal (AN) Kab.Serang bagian Utara; Kab.Pandeglang bagian Selatan; Kab.Lebak bagian Tenggara dan Barat Daya. Gambar 19. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Nopember 2013 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 13

3.4 Prakiraan Curah Hujan Bulan Nopember 2013 CURAH HUJAN WILAYAH Rendah (0 100 mm) DKI Jakarta bagian Utara; Kab.Tangerang bagian Utara; Kab.Serang bagian Barat Laut; Kab.Lebak bagian Timur. Menengah (101 300 mm) Sebagian besar wilayah DKI Jakarta, Kab.Tangerang dan Kab.Serang; Kab.Pandeglang bagian Barat Laut dan Tenggara; Kab.Lebak bagian Utara dan Tengah. Tinggi (301 400 mm) Kab.Pandeglang bagian Utara, Tenggara dan Barat Daya; Kab.Lebak bagian Barat, Timur Laut dan Selatan. Sangat Tinggi > 401 mm Kab.Pandeglang bagian Barat dan Timur Laut; Kab.Lebak bagian Selatan. Gambar 20. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Nopember 2013 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 14

3.5 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Desember 2013 SIFAT HUJAN WILAYAH Bawah Normal (BN) Kab.Pandeglang bagian Barat; Kab.Lebak bagian Timur Laut. Normal (N) Sebagian besar wilayah DKI Jakarta, Kab.Tangerang dan Kab.Serang; Kab.Pandeglang bagian Utara Timur dan Tengah; Kab.Lebak bagian Barat, Barat Laut dan Barat Daya. Atas Normal (AN) DKI Jakarta bagian Selatan; Kab.Tangerang bagian Tenggara; Kab.Serang bagian Barat; Kab.Pandeglang bagian Barat Laut dan Selatan; Kab.Lebak bagian Tenggara. Gambar 21. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Desember 2013 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 15

3.6 Prakiraan Curah Hujan Bulan Desember 2013 CURAH HUJAN WILAYAH Rendah (0 100 mm) Kab.Serang bagian Utara; Kab.Lebak bagian Timur. Menengah (101 300 mm) Sebagian besar wilayah DKI Jakarta; seluruh wilayah Kab.Tangerang; Kab.Serang bagian Barat Laut, Timur Laut, Timur dan Selatan; Kab.Pandeglang bagian Tenggara; Kab.Lebak bagian Utara, Tengah, Tenggara dan Barat Daya. Tinggi (301 400 mm) Kab.Serang bagian Barat; Kab.Pandeglang bagian Utara dan Tenggara; Kab.Lebak bagian Barat Laut dan Selatan. Sangat Tinggi > 401 mm Sebagian besar wilayah Kab.Pandeglang; Kab.Lebak bagian Selatan. Gambar 22. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Desember 2013 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 16

3.7 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Januari 2014 SIFAT HUJAN WILAYAH Bawah Normal (BN) Kab.Pandeglang bagian Barat; Kab.Lebak bagian Tengah. Normal (N) Seluruh Wilayah DKI Jakarta dan Kab.Tangerang; sebagian besar wilayah Kab.Serang; Kab.Pandeglang bagian Utara, Tengah dan Timur; sebagian besar wilayah Kab.Lebak. Atas Normal (AN) Kab.Serang bagian Barat Laut; Kab.Pandeglang bagian Selatan; Kab.Lebak bagian Barat dan Tenggara. Gambar 23. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Januari 2014 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 17

3.8 Prakiraan Curah Hujan Bulan Januari 2014 CURAH HUJAN Rendah (0 100 mm) WILAYAH Kab.Serang bagian Utara; Kab.Pandeglang bagian Tenggara; Kab.Lebak bagian Timur dan Barat Daya. Menengah (101 300 mm) Tinggi (301 400 mm) Sangat Tinggi > 401 mm Kab.Jakarta bagian Selatan; Kab.Serang bagian Utara; Kab.Pandeglang bagian Tenggara; Kab.Lebak bagian Tengah dan Barat Daya. DKI Jakarta bagian Utara, Tengah dan Barat Daya; Sebagian besar wilayah Kab.Tangerang; Kab.Serang bagian Selatan; Kab.Pandeglang bagian Tenggara; Kab.Lebak bagian Utara dan Selatan. DKI Jakarta bagian Timur Laut; Kab.Serang bagian Selatan; Sebagian besar wilayah Kab.Pandeglang; Kab.Lebak bagian Barat Laut. Gambar 24. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Januari 2014 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 18

4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA Prakiraan potensi banjir bulan Oktober dan Nopember 2013 Propinsi Banten dan DKI Jakarta yang disampaikan meliputi potensi banjir tinggi, menengah, rendah dan aman dari kejadian banjir. 4.1 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Oktober 2013 Gambar 25. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Oktober 2013 Propinsi DKI Jakarta Gambar 26. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Oktober 2013 Propinsi Banten Pada gambar di atas diketahui bahwa pada bulan Oktober 2013 secara umum potensi banjir di wilayah DKI Jakarta adalah Rendah. Kecuali untuk wilayah DKI Jakarta bagian Utara potensi banjir Aman dan sebagian kecil DKI Jakarta bagian Selatan potensi banjir Menengah. Sedangkan untuk wilayah Propinsi Banten untuk Wilayah Propinsi Banten Kab Tangerang dan Kab Serang potensi banjir Rendah. Untuk wilayah Propinsi Banten Kab Lebak, Kab Pandeglang dan Kab Serang bagian Tenggara potensi banjir Menengah. 19

4.2 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Nopember 2013 Gambar 25. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Nopember 2013 Propinsi DKI Jakarta Gambar 26. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Nopember 2013 Propinsi Banten Pada gambar di atas diketahui bahwa pada bulan Nopember 2013 secara umum potensi banjir di wilayah DKI Jakarta adalah Rendah. Kecuali untuk sebagian kecil wilayah DKI Jakarta bagian Selatan dan Timur potensi banjir Menengah. Sedangkan untuk wilayah Propinsi Banten Kab Tangerang dan Kab Serang potensi banjir Rendah. Sedangkan Kab Lebak, Kab Pandeglang dan sebagian kecil Kab Serang potensi banjir Menengah. 20

5 ANALISIS INDEKS KEKERINGAN DAN KEBASAHAN BULAN SEPTEMBER PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA Tabel 2. Monitoring Tingkat Kekeringan Berdasarkan Metode SPI DAERAH SANGAT KERING TINGKAT KEKERINGAN KERING AGAK KERING NORMAL DKI Jakarta - - - Tangerang - - - Serang - - - Pandeglang - - - Lebak - - - DKI Jakarta bagian tenggara dan sebagian kecil wilayah barat DKI Jakarta Sebagian kecil wilayah selatan Kab.Tangerang Sebagian wilayah Kab.Serang Sebagian besar wilayah Kab.Pandeglang Sebagian besar wilayah Kab.Lebak Tabel 3. Monitoring Tingkat Kebasahan Berdasarkan Metode SPI DAERAH TINGKAT KEBASAHAN SANGAT BASAH BASAH AGAK BASAH DKI Jakarta - Sebagian kecil wilayah utara DKI Jakarta Sebagian besar wilayah DKI Jakarta Tangerang Sebagian wilayah utara Kota Tangerang dan sebagian kecil wilayah timur Kab.Tangerang Sebagian besar wilayah Kota Tangerang dan sebagian wilayah Kab.Tangerang Sebagian kecil wilayah Kota Tangerang dan sebagian wilayah Kab.Tangerang Serang - Sebagian wilayah utara Kab.Serang Sebagian besar wilayah Kab. Serang Pandeglang - - Sebagian kecil wilayah utara Kab Pandeglang Lebak - - Sebagian kecil wilayah Kab.Lebak 21

Lampiran 1. Analisa Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan September 2013 ANALISA HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : SEPTEMBER 2013 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 53 45-61 50 N 2. Pondok Betung (BMKG) 136 116-156 32 BN 3. Tanjung Priok (BMKG) 43 37-49 71 AN 4. Cengkareng (BMKG) 36 31-41 46 AN 5. Halim 53 45-61 22 BN 6. Pakubuwono 112 95-129 59 BN 7. Kedoya Selatan 105 89-121 33 BN II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 107 91-123 54 BN 9. Stageof Tangerang 51 43-59 90 AN 10. Mauk 34 29-39 33 N 11. Kresek 41 35-47 51 AN 12. Balaraja 64 54-74 99 AN III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 58 49-67 35 BN 14. C i o m a s 95 81-109 132 AN 15. Cinangka 72 61-83 57 BN 16. Ciruas (Singamerta) 46 39-53 30 BN 17. Kramat Watu 38 32-44 12 BN 18. Pamarayan 81 69-93 122 AN 19. Kasemen 23 20-26 8 BN 20. Mancak 59 50-68 6 BN 21. Carenang 43 37-49 10 BN 22. Padarincang 88 75-101 40 BN IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 220 187-253 201 N 24. Labuan 99 84-114 96 N 25. Menes 138 117-159 82 BN 26. Cibaliung 68 58-78 4 BN 27. Munjul 85 72-98 36 BN 28. Cikeusik 28 24-32 0 BN 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 53 45-61 *) *) V. L E B A K 30. Rangkasbitung 144 122-166 156 N 31. Banjar Irigasi-Cipanas 113 96-130 89 BN 32. Bayah 176 150-202 10 BN 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 92 78-106 141 AN 34. Malingping 83 71-95 16 BN 35. BPP Sajira 139 118-160 57 BN 36. Panyaungan Panggarangan 83 71-95 5 BN Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Curah hujan bulan berjalan (mm) *) : Data curah hujan bulan berjalan belum diterima 22

Lampiran 2. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Nopember 2013 PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : NOPEMBER 2013 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 125 106-144 133 N 2. Pondok Betung (BMKG) 233 198-268 219 N 3. Tanjung Priok (BMKG) 98 83-113 108 N 4. Cengkareng (BMKG) 92 78-106 97 N 5. Halim 176 150-202 190 N 6. Pakubuwono 219 186-252 213 N 7. Kedoya Selatan 237 201-273 224 N II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 208 177-239 210 N 9. Stageof Tangerang 129 110-148 127 N 10. Mauk 74 63-85 72 N 11. Kresek 95 81-109 100 N 12. Balaraja 137 116-158 143 N III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 142 121-163 148 N 14. C i o m a s 212 180-244 225 N 15. Cinangka 218 185-251 249 N 16. Ciruas (Singamerta) 116 99-133 129 N 17. Kramat Watu 61 52-70 108 AN 18. Pamarayan 204 173-235 201 N 19. Kasemen 91 77-105 107 AN 20. Mancak 225 191-259 258 N 21. Carenang 108 92-124 131 AN 22. Padarincang 269 229-309 290 N IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 406 345-467 392 N 24. Labuan 360 306-414 397 N 25. Menes 427 363-491 460 BN 26. Cibaliung 364 309-419 434 AN 27. Munjul 353 300-406 408 AN 28. Cikeusik 237 201-273 293 AN 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 211 179-243 235 N V. L E B A K 30. Rangkasbitung 257 218-296 240 N 31. Banjar Irigasi-Cipanas 161 137-185 167 N 32. Bayah 492 418-566 469 N 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 259 220-298 221 N 34. Malingping 377 320-434 464 AN 35. BPP Sajira 259 220-298 257 N 36. Panyaungan Panggarangan 415 353-477 477 N Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Prakiraan curah hujan (mm) 23

Lampiran 3. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Desember 2013 PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : DESEMBER 2013 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 196 167-225 179 N 2. Pondok Betung (BMKG) 239 203-275 216 N 3. Tanjung Priok (BMKG) 235 200-270 215 N 4. Cengkareng (BMKG) 182 155-209 177 N 5. Halim 238 202-274 234 N 6. Pakubuwono 235 200-270 230 N 7. Kedoya Selatan 218 185-251 205 N II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 221 188-254 196 N 9. Stageof Tangerang 196 167-225 191 N 10. Mauk 183 156-210 181 N 11. Kresek 130 111-150 131 N 12. Balaraja 184 156-212 196 N III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 170 145-196 169 N 14. C i o m a s 272 231-313 284 N 15. Cinangka 322 274-370 360 AN 16. Ciruas (Singamerta) 166 141-191 170 N 17. Kramat Watu 103 88-118 114 N 18. Pamarayan 219 186-252 212 N 19. Kasemen 87 74-100 87 N 20. Mancak 319 271-367 334 N 21. Carenang 174 148-200 181 N 22. Padarincang 336 286-386 350 N IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 411 349-473 392 N 24. Labuan 423 360-486 463 N 25. Menes 462 393-531 517 N 26. Cibaliung 557 473-641 543 N 27. Munjul 566 481-651 354 BN 28. Cikeusik 225 191-259 257 N 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 242 206-278 271 N V. L E B A K 30. Rangkasbitung 241 205-277 240 N 31. Banjar Irigasi-Cipanas 144 122-166 141 N 32. Bayah 353 300-406 405 N 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 350 298-403 266 BN 34. Malingping 432 367-497 483 N 35. BPP Sajira 260 221-299 205 BN 36. Panyaungan Panggarangan 402 342-462 454 N Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Prakiraan curah hujan (mm) 24

Lampiran 4. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Januari 2014 PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : JANUARI 2014 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 363 309-417 347 N 2. Pondok Betung (BMKG) 332 282-382 336 N 3. Tanjung Priok (BMKG) 432 367-497 427 N 4. Cengkareng (BMKG) 360 306-414 371 N 5. Halim 277 235-319 297 N 6. Pakubuwono 261 222-300 284 N 7. Kedoya Selatan 313 266-360 334 N II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 308 262-354 333 N 9. Stageof Tangerang 341 290-392 345 N 10. Mauk 354 301-407 358 N 11. Kresek 292 248-336 303 N 12. Balaraja 328 279-377 333 N III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 302 257-347 319 N 14. C i o m a s 338 287-389 359 N 15. Cinangka 365 310-420 371 N 16. Ciruas (Singamerta) 289 246-332 279 N 17. Kramat Watu 199 169-229 232 AN 18. Pamarayan 329 280-378 328 N 19. Kasemen 175 149-201 189 N 20. Mancak 391 332-450 394 N 21. Carenang 255 217-293 254 N 22. Padarincang 430 366-495 449 N IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 487 414-560 484 N 24. Labuan 399 339-459 427 N 25. Menes 466 396-536 478 N 26. Cibaliung 484 411-557 556 N 27. Munjul 746 634-858 670 BN 28. Cikeusik 178 151-205 155 N 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 274 233-315 329 AN V. L E B A K 30. Rangkasbitung 332 282-382 307 N 31. Banjar Irigasi-Cipanas 214 182-246 199 N 32. Bayah 418 355-481 373 N 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 342 291-393 272 BN 34. Malingping 313 266-360 300 N 35. BPP Sajira 280 238-322 287 N 36. Panyaungan Panggarangan 358 304-412 372 N Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Prakiraan curah hujan (mm) 25

Lampiran 5. Indeks SPI Tiga Bulanan Di Propinsi Banten dan DKI Jakarta Data Curah Hujan dan Indeks SPI Tiga Bulanan Di Beberapa Tempat Di Propinsi Banten Dan DKI Jakarta CURAH HUJAN (mm) NO NAMA STASIUN/ POS HUJAN Jul 2013 Agt 2013 Sep 2013 INDEKS SPI 1 Cengkareng 352 66 46 1.70 2 Curug 386 122 54 1.20 3 Halim 165 19 22 0.38 4 Kemayoran 256 36 50 1.10 5 Pondok Betung 348 129 32 0.88 6 Serang 244 122 35 1.20 7 Tangerang 311 155 90 1.80 8 Tanjung Priok 193 118 71 1.50 9 Karet 335 38 26 1.30 10 Kedoya 297 107 33 1.10 11 Manggarai 316 96 55 1.10 12 Pakubuwono 321 89 59 1.00 13 Pulogadung 424 53 70 1.50 14 Rorotan 220 0 5 1.10 15 Sunter III Rawabadak 304 153 46 1.90 16 Sunter Kodamar 200 33 42 1.20 17 BPP Caringin 460 133 94 0.65 18 Jatiwaringin Mauk 428 95 33 2.10 19 UPTD Balaraja 204 48 99 1.10 20 UPTD Benda Sukamulya 281 99 160 1.90 21 UPTD Bendung Ciputat 240 157 48 1.70 22 UPTD Cipondoh 330 47 69 1.30 23 UPTD Kresek 194 35 51 1.30 24 UPTD Kronjo 286 84 30 1.30 25 UPTD Rajeg Banyawakan 288 58 33 1.20 26 UPTD Sepatan 483 129 56 2.20 27 UPTD Serpong 313 97 103 1.20 28 UPTD Tegal Kemiri 334 182 112 2.50 29 Anyer 576 65 22 1.40 30 Baros 314 95 82 1.20 31 Carenang 380 45 10 1.80 32 Cinangka 188 16 57 0.73 33 Ciomas 380 66 132 1.20 34 Ciruas 286 0 30 1.30 26

CURAH HUJAN (mm) NO NAMA STASIUN/ POS HUJAN Jul 2013 Agt 2013 Sep 2013 INDEKS SPI 35 Kasemen Kilasah 330 38 8 1.80 36 Kragilan Kalenpetung 234 8 71 1.10 37 Kramatwatu Pegadingan 274 57 11.5 1.70 38 Mancak 281 10 6 0.68 39 Pabuaran 303 183 66 1.40 40 Pamarayan 232 68 122 1.00 41 Pontang 280 56 21 2.00 42 Ragas Hilir 304 181 38 2.10 43 Singamerta 319 12 47 1.50 44 Tirtayasa 212 92 20 0.77 45 Walantaka 295 0 0 0.83 46 Bd Ciliman 105 27 25 0.40 47 Cibaliung 187 133 4 0.57 48 Cikeusik 283 100 0 0.73 49 Cimanggu 151 169 13 0.98 50 Cimanuk 425 138 86 1.30 51 Jiput 391 85 95 0.92 52 Labuhan 255 141 96 1.00 53 Mandalawangi 333 82 61 0.76 54 Menes 338 41 82 0.70 55 Pandeglang 341 132 201 0.55 56 Bojong Leles 211 107 96 0.58 57 Bojong Manik 313 141 62 1.10 58 BPP Leuwidamar 376 40 105 0.76 59 BPP Sajira 318 201 57 1.10 60 Cijaku 488 153 85 0.17 61 Cijaura/ Cimesir 192 42 101 0.55 62 Cilaki/ Ciminyak 238 133 162 0.39 63 Cisangu Atas 312 89 190 0.85 64 Kecamatan Cimarga 212 81 153 0.91 65 Lebak Parahiang 395 65 141 1.10 66 Malingping Utara 595 104 16 1.40 67 Panyaungan 373 91 5 1.20 68 Pasir Ona Rangkas 276 30 156 0.45 69 Sampang Peundeuy 347 68 137 1.00 70 Warung Gunung 262 124 77 0.65 27

Gambar 27. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Propinsi Banten dan DKI Jakarta 28

Lampiran 6. Peta Sebaran Pos Hujan untuk Evaluasi Bulanan 29

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG OKTOBER 2013