ANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL KHOTBAH IDUL ADHA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Teks khotbah Idul Adha yang disampaikan di masjid Agung Surakarta pada

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat

ANALISIS PENGGUNAAN PIRANTI KOHESI PADA WACANA NASKAH LAKON SANDOSA SOKRASANA: SANG MANUSIA KARYA YANURA NUGRAHA NASKAH PUBLIKASI

PROBLEMATIKA MENGANALISIS WACANA SECARA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL MAHASISWA FKIP UNA

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

Penanda Kohesi Gramatikal dan Leksikal Skripsi Mahasiswa PBSI UNP Kediri Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk mengetahui keaslian penelitian yang dilakukan. Tinjauan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat

Annisa Rakhmawati, Muhammad Rohmadi, Budhi Setiawan Universitas Sebelas Maret

BAB I PENDAHULUAN. wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PADA CATATAN MOTIVASI MARIO TEGUH DI PROFIL FACEBOOK

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL KIRTI NJUNJUNG DRAJAT KARYA R. Tg. JASAWIDAGDA

Dari sudut wacana (tempat acuan) nya, referensi dibagi atas:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENANDA KOHESI PADA TAJUK RENCANA HARIAN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI 2015

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA MOTIVASI MARIO TEGUH GOLDEN WAYS TENTANG WANITA PADA STASIUN METRO TV. Abstract

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

ASPEK LEKSIKAL DAN GRAMATIKAL PADA LIRIK LAGU JIKA KARYA MELLY GOESLOW. Rini Agustina

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

KAJIAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA

PRATIWI AMALLIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan

ANALISIS TEKSTUAL POSTER PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PEKAN ILMIAH MAHASISWA NASIONAL TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan berkomunikasi. Dalam kegiatan berkomunikasi, manusia. perasaan, mengungkapakan kejadian yang dialami, bahkan mengungkapkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

SATRIYA ADI ANDRIYANI K

zs. /or.wisman lladi, M.Hum. ANA,LISIS PENAI{DA KOHESI GRAMATIKAL ARTIKEL POLITIK PADA MEDIA OFII.,INE KOMPASIANA.COM ARTIKEL Asrul Khairillrsibuan

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA DALAM WACANA DIALOG ACARA BUKAN EMPAT MATA EPISODE 30 OKTOBER 2013

ANALISIS WACANA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA CERPEN LINTAH DALAM BUKU KUMPULAN CERPEN MEREKA BILANG SAYA MONYET KARYA DJENAR MAESA AYU

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa lisan dan bahasa tulisan. Bahasa lisan merupakan ragam bahasa

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan

KOHESI GRAMATIKAL REFERENSI PADA RUBRIK HARIAN KRONIK SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS OKTOBER-NOVEMBER 2012 NASKAH PUBLIKASI

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009

BAB I PENDAHULUAN. novel, buku, surat, dan dokumen tertulis, yang dilihat dari struktur lahirnya (dari

ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA LIRIK LAGU GROUP BAND WALI DALAM ALNBUM RELIGI INGAT SHALAWAT NASKAH PUBLIKASI

Kohesi Gramatikal Referensi Substitusi Elipsis Konjungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

ANALISIS PENANDA KOHESI PADA KARANGAN SISWA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARATA

SARANA KOHESI DALAM CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI KARYA A. A. NAVIS. Jurnal Skripsi. Oleh TENRI MAYORE NIM JURUSAN SASTRA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. tabloid harian, tabloid mingguan, dan majalah. Media elektronik audiotif berupa

BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU SERINGAI PADA ALBUM SERIGALA MILITIA

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun tulisan. Bahasa juga memegang peranan penting dalam kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Kohesi gramatikal..., Bayu Rusman Prayitno, FIB UI, 2009

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NASKAH DRAMA BARABAH KARYA MOTINGGO BUSYE : SEBUAH ANALISIS WACANA SASTRA. Rudi A. Nugroho

PENANDA KOHESI PADA WACANA RUBRIK SUARA MAHASISWA DALAM HARIAN JOGLO SEMAR

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU ANAK CIPTAAN IBU SUD

BAB I PENDAHULUAN. narasi. Di dalam wacana naratif mengandung suatu gagasan atau informasi dari

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan ide, gagasan dan pesan yang hendak disampaikan oleh penutur

KOHESI LEKSIKAL DAN GRAMATIKAL LIRIK LAGU WALI DALAM ALBUM CARI JODOH SKRIPSI

ANALISIS TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL TRAJU MAS KARYA IMAM SARDJONO

KEKOHESIAN DAN KEKOHERENSIAN DALAM WACANA CERAMAH AGAMA OLEH USTADZ AKHMAD BAKDAL

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat

KOHESI DALAM NOVEL KELANGAN SATANG KARYA SUPARTO BRATA TESIS

PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009

KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI

JURNAL KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PEMBACA MENULIS DI JAWA POS COHESION AND COHERENCE OF DISCOURSE READERS WRITING IN JAWA POS

ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM WACANA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA SMA KELAS XI KARANGAN DAWUD, DKK TAHUN 2004 PENERBIT ERLANGGA

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-KAHFI (SURAT 18)

B AB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A.

BAB II LANDASAN TEORI

KOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

PENGACUAN PRONOMINA PERSONA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Peranan bahasa sangat penting dalam kegiatan komunikasi di

Oleh: SEPTIKA NIKEN ERLINDA A

ANALISIS WACANA IKLAN PRODUK KECANTIKAN PADA TABLOID WANITA NOVA

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA RUBRIK SERAMBI TABLOID CEMPAKA EDISI JANUARI-FEBRUARI Skripsi

REFERENSI DALAM WACANA TULIS PADA SURAT KABAR SOLOPOS EDISI JANUARI 2010 NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data penelitianya (Arikonto, 2013: 203). Metode yang digunakan

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

BAB V SIMPULAN, IMPLIKSI, DAN SARAN

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF DALAM LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS V11 F SMP 1 MUHAMMADIYAH KARTASURA

KOHESI GRAMATIKAL DAN KOHESI LEKSIKAL DALAM LIRIK GRUP BAND CAPTAIN JACK INTISARI

ANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL PRAWAN NGISOR KRETEG KARYA SOETARNO

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak pernah lepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang memerlukan bahasa untuk berkomunikasi. Komunikasi

BENTUK-BENTUK KOHESI WACANA BUKU TEKS BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SMA KELAS X

PENANDA KOHESI SUBSTITUSI PADA NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peristiwa komunikasi. Bahasa sebagai sarana yang digunakan untuk

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG JURNAL ILMIAH DELVIRA SUSANTI NPM.

TINJAUAN TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL ANALISIS LIRIK LAGU KALA CINTA MENGGODA KARYA GURUH SOEKARNO PUTRA

Transkripsi:

ANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL KHOTBAH IDUL ADHA IBADAH QURBAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI OLEH: NASHRUDDIN BAIDAN DI MASJID AGUNG SURAKARTA 06 NOVEMBER 2011 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: YUNIANTO A 310 070 036 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 1

2

A. ABSTRAK ANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL KHOTBAH IDUL ADHA IBADAH QURBAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI OLEH: NASHRUDDIN BAIDAN DI MASJID AGUNG SURAKARTA 06 NOVEMBER 2011 Yunianto, A310070036, Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, Halaman Tujuan penelitian (1) mendeskripsikan aspek gramatikal dan leksikal wacana tekstual khotbah Idul Adha ibadah qurban dan pemberantasan korupsi oleh: Nashrusddin Baidan di masjid Agung Surakarta 06 November 2011, dan (2) mendeskripsikan prinsip penafsiran personal, lokasional, temporal, dan analogi wacana kontekstual khotbah Idul Adha ibadah qurban dan pemberantasan korupsi oleh: Nashruddin Baidan di masjid Agung Surakarta 06 November 2011. Jenis penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian berupa wacan tekstual dan kontekstual pada khotbah Idul Adha ibadah qurban dan pemberantasan korupsi. Metode pengumpulan data melalui metode simak dengan teknik catat. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian ini:(1) berdasarkan aspek gramatikal ditemukan 29 data yang merupakan pengacuan persona, 5 data merupakan pengacuan demonstratif waktu, 5 data merupakan pengacuan demonstratif tempat, 1 pengacaun komparatif, 1data merupakan substitusi verbal, 1 data merupakan substitusi frasal, 1 data merupakan pelesapan elipsis, 15 data merupakan perangkaian. (2) berdasarkan aspek leksikal ditemukan 5 data yang merupakan repetisi (pengulangan), 4 data merupakan sinonimi, 9 data merupakan antonimi, 6 merupakan kolokasi (sanding kata), 3 merupakan hiponimi. (3) berdasarkan analisis kontekstual ditemukan 11 data tergolong aspek kontekstual dalam wacana. Kata Kunci: wacana, tekstual, kontekstual, 1

B. PENDAHULUAN Teks khotbah Idul Adha yang disampaikandi masjid Agung Surakarta pada tanggal 06 November 2011 merupakan serangkaian kata maupun kalimat yang dirangkai oleh penulis khotbah sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh untuk disampaikan pada jamaah sholat Idul Adha. Menurut Henry Guntur Tarigan (dalam Sumarlam, 2009: 7) wacana merupakan satuan bahasa terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi tinggi yang berkesinambungan yang mempunyai awal dan akhir nyata disampaikan secara lisan atau tertulis. Teks khotbah Idul Adha juga terdiri dari berbagai satuan bahasa mulai dari kata, frase, kalimat, hingga wacana. Wacana merupakan satuan bahasa terlengkap yang dinyatakan secara lisan seperti pidato, ceramah, khotbah dan dialog, atau secara tertulis seperti, cerpen, novel, buku, surat, dan dokumen tertulis yang dilihat dari struktur lahirnya (dari segi bentuk) bersifat kohesif, saling terkait dan dari struktur batinnya (dari segi makna) bersifat koheren, terpadu (Sumarlam, 2009:15) berdasarkan pendapat Sumarlam tersebut, maka wacana khotbah Idul Adha merupakan wacana berbentuk lisan karena disampaikan secara lisan, tetapi teks yang dibaca dikategorikan sebagai bentuk tulis. Khotbah merupakan teks wacana yang disampaikan oleh mubaligh, menyampaikan ajaran agama. Terkait dengan wacana khotbah, ada beberapa macam diantaranya khotbah Idul Adha, idul fitri, dan khotbah jumat. Menurut (KBBI pusat bahasa edisi keempat, 2011: 694) khotbah diartikan sebagai pidato (terutama yang mengajarkan ajaran agama). C. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat diamati (Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2

2005: 4). Penelitian ini berbentuk deskriptif sebab tujuan penelitian ini menggambarkan atau mendeskripsikan analisis wacana tekstual dan kontekstual pada khotbah Idul Adha ibadah qurban dan pemberantasan korupsi oleh: Nashruddin Baidan di masjid Agung Surakarta 06 November 2011. D. Hasil Penelitian 1. Analisis Wacana Tekstual Khotbah Idul Adha Ibadah Qurban dan Pemberantasan Korupsi meliputi aspek gramatikal dan aspek leksikal. a. Analisis Aspek Gramatikal Aspek gramatikal dalam wacana meliputi pengacuan (reference), penyulihan (substitution), pelesapan (ellipsis), dan perangkaian (conjunction). 1) Pengacuan (referensi) Pengacuan(referensi) merupakan salah satu jenis kohesi gramatikal yang berupa satuan lingual tertentu yang mengacu pada satuan lingual lain (atau suatu acuan) yang mendahului atau mengikutinya. a) Pengacuan Persona Pada teks khotbah Idul Adha ditemukan pengacuan pronominal persona seperti tampak pada data berikut. Dikumandangkannya kalimat-kalimat itu tiada lain dari mewujudkan rasa syukur atas nikmat dan karunia Allah yang selalu menyertai kita. Pada data (1) tampak bahwa kita berfungsi sebagai penanda kohesi referensi yang bersifat eksoforis karena mengacu pada unsur yang ada di luar teks.kita pada (1) di atas merupakan referensi persona pertama jamak yang mengacu pada pengkhotbah 3

(penutur) dan jamaah masjid Agung Surakarta yang mengikuti khotb b) Pengacuan Demonstratif Pada teks khotbah Idul Adha ditemukan dua pronomina demonstratif, yaitu pronomina demonstratif waktu dan pronomina demonstratif tempat seperti tampak pada data berikut. Ia. Pengacuan Demontratif Waktu Tapi sekarang kita mendapatkan fasilitas yang cukup untuk hidup dan profesi sesuai kudrat masing-masing. Penggunaan satuan lingual sekarang pada data (31) merupakan referensi demonstratif waktu sekarang pada tanggal 10 dzulhijah yakni waktu disampaikannya khutbah Idul Adha oleh Nashruddin Baidan selaku pengkhotbah. Ib. Pengacuan Demonstratif Tempat Tempat-tempat pembuangan sampah pun menjadi langganan dia setiap hari karena di sana dia tersedia makanan yang enak dan lezat baginya. Data (38) penggunaan satuan lingual di sana mengacu pada tempat yang jauh dengan penutur, yaitu Tempattempat pembuangan sampah yang juga termasuk jenis pengacuan endofora yang anaforis karena mengacu pada unsur yang berada di sebelah kirinya. c) PengacuanKomparatif Pengacuan komparatif (perbandingan) merupakan salah satu jenis kohesi gramatikal yang bersifat membandingkan dua hal atau lebih yang mempunyai kemiripan atau kesamaan dari segi bentuk/wujud, sikap,sifat,watak, prilaku, dan sebagainya. Dengan diadakan penyembelihan hewan kurban setiap tahun maka sifat-sifat kehewanan yang bercokol di dalam diri manusia seperti digambarkan itu harus disembelih (dibasmi) dan 4

diganti dengan sifat-sifat kemanusiaan yang santun, tenggang rasa, tepo sliro, dan arif bijaksana. Pada data (40) satuan lingual seperti merupakan pengacuan komparatif yang berfungsi membandingkan antara sifatsifat kehewanan yang bercokol di dalam diri manusia dengan sifatsifat kemanusiaan yang santun, tenggang rasa, tepo sliro, dan arif bijaksana. 2) Penyulihan (Substitusi) Penyulihan atau subtitusi merupakan salah satu jenis kohesi gramatikal yang merupakan satuan penggantian satuan lingual tertentu (yang telah disebut)dengan satuan lingual lain dalam wacana untuk memperoleh unsur pembeda. a. Substistusi Verbal Substitusi verbal merupakan pengantian satuan lingual yang berkategori verba (kata kerja) dengan satuan lingual lainnya yang juga berkategori verba. Pemerintah ingin membasminya, lalu didirikan berbagai lembaga penegakan hukum sebagai telah disebut, dan juga ada lembaga-lembaga pengawasan seperti kejaksaan, polisi, bahkan DPR; akan tetapi di dalamnya banyak oknum yang tidak sebahasa dengan pemerintah. Pemerintah dan rakyat seperti memberantas kejahatan itu, tetapi mereka tidak. Tampak pada data (41) terdapat penggantian satuan lingual berkategori verba membasminya yang diganti dengan satuan lingual lain yang berkategori sama yakni memberantas sehingga termasuk substitusi nominal. b. Substitusi Frasa Substitusi frasa merupakan penggantian satuan lingual tertentu yang berupa kata atau frasa dengan satuan lingual lainya yang berupa frasa. 5

(42) Alkisah bermula dari dua putera Adam as,qabil dan Habil. Data (42) tampak adanya frase dua putera Adam asdisubstitusi dengan kata Qabil dan Habil pada kalimat yang sama sehingga termasuk substitusi frasal. 3) Pelesapan (Elipsis) Pelesapan (elipsis) adalah salah satu jenis kohesi gramatikal yang berupa penghilangan atau pelesapan satuan lingual tertentu yang telah disebut sebelumnya. Pada teks khotbah jumat ini ditemukan data pelesapan sebagaimana dapat dilihat pada data berikut. Kita lahir ke dunia tanpa busana sehelai benang pun, tanpa tahu apa-apa, tanpa kekayaan, tanpa pangkat dan jabatan. Data (43) terdapat pelesapan satuan lingual yang berupa kalimat, yaitu Kita lahir ke dunia yang berfungsi sebagai pelaku tindakan tuturan tersebut. Satuan lingual Kita lahir ke dunia dilesapkan sebanyak tiga kali, yaitu sebelum frase tanpa tahu apaapa, farse tanpa kekayaan, dan frase tanpa pangkat dan jabatan sebagaimana tampak pada data (43). Unsur yang dilesapkan ditandai dengan lambang Ω pada tempat terjadinya pelesapan unsur tersebut. 4) Perangkaian (Konjungsi) Konjungsi merupakan salah satu jenis kohesi gramatikal yang dilakukan dengan cara menghubungkan unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam wacana. Unsur yang dirangkaikan dapat berupa satuan lingual kata, frasa, klausa, kalimat dan dapat juga berupa unsur yang lebih besar dari itu. Dengan diadakan penyembelihan hewan kurban setiap tahun maka sifat-sifat kehewanan yang bercokol di dalam diri manusia seperti digambarkan itu harus disembelih. 6

Data (48) satuan lingual dengan merupakan konjungsi cara yang menyatakan hubungan makna cara menyembelih hewan yang dikaitak dengan sifat-sifat kehewanan pada manusia harus dihilangkan. b. Analisis aspek leksikal Kohesi leksikal merupakan hubungan antar unsur dalam wacana secara semantis. Kohesi leksikal dalam wacana dapat dibedakan menjadi enam macam, yaitu (1) repetisi (pengulangan), (2) sinonim (padan kata), (3) kolakasi (sanding kata), (4) hiponimi (hubungan atas-bawah), (5) antonimi (lawan kata) dan (6) ekuivalansi (kesepadaan). Analisis kohesi leksikal pada teks khutbah Idul Adha ini dapat dilihat sebagai berikut. 1) Repetisi (Pengulanga) Pasrah dalam bahasa Al Quran disebut tawakkal. Tawakkal adalah konsep manajemen moderen. Data (61) terdapat repetisi anadiplosis yakni pengulangan kata tawakal pada akhir kallimat pertama menjadi kata pertama pada kalimat kedua. 2) Sinonimi (Padan kata) Sinonim merupakannama lain untuk benda atau hal yang sama yang berfungsi menjalin hubungan makna yang sepadan antara satuan lingual tertentu dengan satuan lingual lain dalam wacana. Itu artinya kejahatan tersebut telah merata di seantero negeri ini yang menjadikan Pancasila sebagai falsafah dan pandangan hidupnya dalam berbangsa dan bernegara. Data (64) kepaduannya didukung oleh aspek leksikal sinonimi antara frase berbangsa pada kalimat pertama dengan frase bernegara pada kalimat pertama juga, kedua frase tersebut mempunyai makna yang sepadan. 7

3) Antonimi (Lawan Kata) Antonimimerupakan nama lain untuk benda atau hal yang lainatau satuan lingual yang maknanya berlawanan/beroposisi dengan satuan lingual yang lain. Antonimi disebut juga oposisi makna. Meskipun digoda kanan-kiri, muka belakang, bahkan Siti Hajar, dan Ismail pun tidak luput dari godaan iblis agar mereka gagal melaksanakan kurban itu. Pada data (68) oposisi antara unsur kanan dan kiri merupakan oposisi mutlak karena memiliki pertentangan makna secara mutlak. 4) Kolokasi (Sanding Kata) Kolokasi atau sanding kata merupakan asosiasi tertentu dalam menggunakan pilihan kata yang cenderung digunakan secara berdampingan. Kata-kata yang berkolokasi adalah kata-kata yang cenderung dipakai dalam satu dominan atau jaringan tertentu. Sejak terbenam matahari di ufuk barat kemarin sore, dan akan berlanjut selama empat hari berturut-turut dari tanggal 10 sampai dengan 13 Zulhijah, umat islam di seluruh dunia mengumandangkan kalimat-kalimat takbir, tahlildan tahmidke angkasa luar; tiada gemuruh yang sedahsyat itu menggema ke ruang angkasa. Pada data (77) kolokasi (sanding kata) terjadi pada umat islam, mengumandangkan, takbir, tahlildan tahmid yang merupakan ritual agama Islam. 5) Hiponimi (Hubungan Atas-Bawah) Hiponimi merupakan alat kohesi leksikal yang makna katakatanya merupakan bagian dari makna kata yang lain. Kata yang mencakupi beberapa kata yang berhiponimi disebut hipernim atau superordinat. Di antara sifat-sifat kehewanan itu ialah egois, rakus,sukaberkelahi, tidak peduli nasib atau penderitaan orang lain, bakhil, hasad, dengki, dendam, seksbebas dan sebagainya. 8

Pada data (83) frase sifat-sifat kehewanan yang merupakan hipernim memiliki sejumlah hiponim, yaitu egois, rakus,sukaberkelahi, tidak peduli nasib atau penderitaan orang lain, bakhil, hasad, dengki, dendam, dan seksbebas. 2. Analisis Wacana Kontekstual Khotbah Idul Adha Ibadah Qurban dan Pemberantasan Korupsi Analisis kontekstual ini merupakan penafsiran atas suatu penulisan wacana khotbah Idul Adha di masjid Agung Surakarta yang mendasarkan pada irama konteks yang melatarbelakanginya. Latar belakang yang dijadikan sebagai pedoman penafsiran difokuskan pada prinsip penafsiran personal, temporal, dan lokasional. Sungguh amat terasa betapa agungnya Allah, betapa pengasih penyayangnya Dia. Prinsip penafsiran personal dapat dilihat pada data (89) Dia yang dijelaskan sebagai sang pencipta yakni Allah yang memiliki keagungan dan kasing sayang kepada makhluknya. Tapi kita sekarang mendapatkan fasilitas yang cukup untuk hidup dan profesi sesuai kodrat masing-masing. Prinsip penafsiran temporal juga tampak pada data (90) sekarang. Yang dimaksud sekarang ialah waktu pada saat khotbah dibacakan yakni tanggal 06 November 2011. Sedangkan kata kita termasuk prinsip penafsiran personal yang menacu pada pembicara dan pendengar khotbah sebagaimana dimaksudkan. Ibadah kurban termasuk ritual kelasik yang amat tua, bahkan boleh dikatakan sama usianya dengan kehidupan manusia di muka bumi ini. Pada data (92) muka bumi termasuk prinsi penafsiran lokasional yang menunjukkan pada seluruh lapisan bumi yang diciptakan oleh Allah. 9

E. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis di atas terdapat beberapa simpulan. 1. Wacana tekstual khotbah Idul Adha ibadah qurban dan pemberantasan korupsi meliputi aspek gramatikal dan aspek leksikal a. Aspek gramatikal yang cukup dominan dimanfaatkan oleh penulis khotbah Idul Adha ialah pengacuan persona. Wacana teks khotbah idul adha mengandung 29 pengacuan persona. b. Aspek leksikal teks khotbah Idul Adha ibadah qurban dan pemberantasan korupsi yang cukup dominan ialah antonimi (lawan kata). Wacana teks khotbah Idul Adha mengandung 5 repetisi (pengulangan). 2. Wacana kontekstual khotbah Idul Adha ibadah qurban dan pemberantasan korupsi Dalam wacana teks khotbah Idul Adha terdapat 5 prinsip penafsiran personal. 10

Daftar Pustaka Depdiknas. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sumarlam. 2009. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: pustaka Cakra. 11