PERCOBAAN I KARBOHIDRAT Uji Molish

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL PRAKTIKUM BIOKIMIA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Uji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis

UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN PROTEIN

ANALISIS. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih

KARBOHIDRAT II (KARAKTERISTIK ZAT PATI)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA HIDROLISIS AMILUM (PATI)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1

A. PENETAPAN ANGKA ASAM, ANGKA PENYABUNAN DAN ANGKA IOD B. PENETAPAN KADAR TRIGLISERIDA METODE ENZIMATIK (GPO PAP)

Kimia Pangan ~ Analisis Karbohidrat ~

cincin ungu pada batas larutan fruktosa cincin ungu tua pada batas larutan glukosa cincin ungu tua pada batas larutan

PENUNTUN PRAKTIKUM BIOKIMIA PERTANIAN

I. TOPIK PERCOBAAN Topik Percobaan : Reaksi Uji Asam Amino Dan Protein

ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF KARBOHIDRAT

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

LAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak. Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

PERTEMUAN 2 PERCOBAAN KARBOHIDRAT TUGAS PRAKTIKUM : MENGIDENTIKASI LARUTAN SAMPEL, APAKAH TERMASUK MONO, DI ATAU POLISAKARIDA DAN APA JENISNYA.

ANALISA KUALITATIF KARBOHIDRAT

DAFTAR PEREAKSI DAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK KI-2051 PERCOBAAN 7 & 8 ALDEHID DAN KETON : SIFAT DAN REAKSI KIMIA PROTEIN DAN KARBOHIDRAT : SIFAT DAN REAKSI KIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

Uji Makanan dengan Lugol, Benedict, Biuret, Kertas Minyak

PENUNTUN PRAKTIKUM BIOKIMIA M.T. SIMANJUNTAK J. SILALAHI. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Farmasi Universitas Sumatera Utara

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN LEMAK UJI SAFONIFIKASI

BAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen

Bab IV Hasil dan Pembahasan

LAPORAN BIOKIMIA KI 3161 Percobaan 1 REAKSI UJI TERHADAP ASAM AMINO DAN PROTEIN

TUGAS ANALISIS AIR, MAKANAN DAN MINUMAN ANALISIS LEMAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

BAB III METODE PENELITIAN

I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

I. DASAR TEORI Struktur benzil alkohol

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

SIFAT DAN REAKSI MONOSAKARIDA DAN DISAKARIDA

BAB III METODE PENGUJIAN. Rempah UPT.Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Jl. STM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM BIOKIMIA I

Analisa Karbohidrat. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

LAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAB III METODE PENELITIAN

Disusun oleh: Jamaludin Al Anshori, S.Si

Penentuan Bilangan Asam dan Bilangan Penyabunan Sampel Minyak atau Lemak

Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami

LAPORAN PRATIKUM II PRATIKUM PH METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAMPIRAN A ANALISA MINYAK

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

R E A K S I U J I P R O T E I N

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

: Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum dan gula ), protein, lemak dan vitamin C secara kuantitatif.

Penetapan kadar Cu dalam CuSO 4.5H 2 O

LAPORAN BIOKIMIA UJI BENEDICT PADA BUAH

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Disusun Oleh :

PEMBUATAN REAGEN KIMIA

B. Struktur Umum dan Tatanama Lemak

Uji benedict (Semikuantitatif) Tujuan : Menghitung secara kasar kadar glukosa dalam urin. Dasar teori :

BAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,

BAB 3 METODE PENELITIAN. 1. Neraca Analitik Metter Toledo. 2. Oven pengering Celcius. 3. Botol Timbang Iwaki. 5. Erlenmayer Iwaki. 6.

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PANGAN PERCOBAAN 3: UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN PROTEIN

Penentuan Sifat Minyak dan Lemak. Angka penyabunan Angka Iod Angka Reichert-Meissl Angka ester Angka Polenske Titik cair BJ Indeks bias

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sabun adalah senyawa garam dari asam-asam lemak tinggi, seperti

Gugus Fungsi Senyawa Karbon

UJI IDENTIFIKASI ETANOL DAN METANOL

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2006.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ANALISIS KUALITATIF SENYAWA ORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAB I KARBOHIDRAT. Tujuan Percobaan : Menentukan senyawa-senyawa kabohidrat secara kualitatif dan kuantitatif

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

Analisis Kation Golongan III

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Uji Pembentukan Emulsi Lipid)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA. Penentuan Kadar Glukosa Darah

KIMIA. Sesi. Review IV A. KARBOHIDRAT

PENETAPAN KADAR PROTEIN DENGAN METODE KJELDAHL

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.

PENETAPAN KADAR PROTEIN DENGAN METODE KJELDAHL

Transkripsi:

1 PERCOBAAN I KARBOHIDRAT 1. Tujuan Instruksional Mahasiswa diharapkan mampu : a. Mengenal berbagai macam karbohidrat b. Menjelaskan cara pengujian tentang adanya karbohidrat 1.1. Uji Molish 2. Dasar Teori Karbohidrat sebenarnya merupakan nama umum senyawa-senyawa kimiawi berupa bentuk hidrat dari karbon dan secara empiris mempunyai rumus umum Cn(H 2 O)m Berdasarkan sifat-sifatnya terhadap zat-zat penghidrolisa karbohidrat dibagi dalam 4 kelompok utama : 1. Monosakarida Karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa menjadi senyawa yang lebih sederhana 2. Oligosakarida Senyawa yang terbentuk dari gabungan 2 molekul atau lebih monosakarida 3. Glikosida Senyawa yang terdiri dari gabungan molekul gula dan molekul non gula 4. Polisakarida Semua jenis karbohidrat baik mono, di maupun polisakarida akan berwarna merah. Apabila larutannya (dalam air) dicampur dengan beberapa tetes

2 larutan alpha naphtol dan kemudian dialirkan pada asam sulfat pekat dengan hatihati sehingga tidak tercampur. Warna merah akan tampak pada bidang batas antara campuran karbohidrat dengan α naphtol dan asam sulfat pekat. Sifat ini dipakai sebagai dasar uji kualitatif adanya karbohidrat dan dikenal sebagai uji Molish. 3. Bahan dan Alat 3.1. Bahan a. Glukose 1% b. Fruktose 1% c. Maltose 1% d. Sukrose 1% e. Xylose 1% f. Pati 1% g. Laktose 1% h. H 2 SO 4 3.2. Alat a. Tabung reaksi b. Rak tabung reaksi c. Pipet volume d. Pipet tetes 4. Prosedur Percobaan a. Siapkan 7 tabung reaksi b. Mengisi masing-masing tabung dengan 2 ml Glukose 1%,Fruktose 1%, Maltose 1%, Sukrose 1%, Xylose 1%, Pati 1% dan Laktose 1% c. Menambahkan H 2 SO 4 pekat pada masing-masing tabung melalui dinding tabung pelan-pelan sampai timbil 2 lapisan d. Ulangi percobaan sekali lagi e. Amati perubahan yang terjadi

3 LEMBAR KERJA Nama Mahasiswa : Pembimbing :... N R P : Paraf :... Judul Praktikum : Uji Molish Tanggal : Hasil Pengamatan :

4 1.2. Uji Benedict 2. Dasar Teori Gula reduksi dengan larutan Benedict (campuran garam Kupri Sulfat, Natrium Sitrat, Natrium Karbonat) akan terjadi reaksi reduksi oksidasi dan dihasilkan endapan berwarna merah dari kupro oksida. Jika tidak ada zat yang mereduksi maka larutan Benedict ini tetap jernih sesudah percobaan. Tetapi apabila jumlah karbohidrat yang mereduksi banyak sekali maka reaksi terlihat sebelum dipanaskan. Dalam percobaan ini yang terpenting adalah terjadinya kekeruhan (endapan halus/kasar) dan bukan perubahan warna. Kemungkinan akan terlihat kekeruhan dengan hijau, kuning atau merah tergantung dari halus kasarnya endapan Cu 2 O. 3. Bahan dan Alat 3.1. Bahan a. Glukose 1% b. Fruktose 1% c. Sukrose 1% d. Reagent Benedict 3.2. Alat a. Tabung reaksi b. Rak tabung Reaksi c. Pipet Volume d. Pemanas e. Beaker glass 4. Prosedur Percobaan a. Siapkan 3 tabung reaksi

5 b. Mengisi bahan Glukose 1%, Fruktose 1% dan Sukrose 1% sebanyak 1 ml pada masing-masing tabung. c. Menambahkan 2 ml reagent benedict pada masing-masing tabung. d. Mengamati perubahan yang terjadi e. Kemudian memanaskan sampai mendidih selama 10 menit f. Ulangi percobaan sekali lagi g. Amati perubahan yang terjadi

6 LEMBAR KERJA Nama Mahasiswa : Pembimbing :... N R P : Paraf :... Judul Praktikum : Uji Benedict Tanggal : Hasil Pengamatan :

7 1.3. Uji Iodium 2. Dasar Teori Karbohidrat golongan polisakarida akan memberikan reaksi dengan larutan iodine dan memberikan warna spesifik bergantung pada jenis karbohidratnya. Amilose dengan iodine akan berwarna biru, amilopektin dengan iodine akan berwarna merah violet, glikogen maupun dextrin dengan iodine akan berwarna coklat 3. Bahan dan Alat 3.1. Bahan a. Amilum b. Aquades c. HCl d. NaOH e. Iodin 3.2. Alat a. Tabung Reaksi b. Rak tabung reaksi c. Pipet tetes d. Pipet volume 4. Prosedur Percobaan a. Siapkan 3 tabung reaksi b. Memipet kedalam 3 tabung reaksi masing-masing 3 ml larutan amilum c. Menambahkan 2 tetes air ke dalam tabung reaksi. 2 tetes HCl pada tabung kedua dan 2 tetes NaOH pada tabung ketiga d. Kocok semua tabung, lalu menembahkan 1 tetes larutan Iodin kedalam masing-masing tabung e. Ulangi percobaan sekali lagi f. Amati perubahan yang terjadi

8 LEMBAR KERJA Nama Mahasiswa : Pembimbing :... N R P : Paraf :... Judul Praktikum : Uji Iodium Tanggal : Hasil Pengamatan :

9 PERCOBAAN II PROTEIN 1. Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa diharapkan mampu : Mengamati perubahan yang terjadi pada uji Millon dan uji Biuret II.1. Uji Millon 2. Dasar Teori Keistimewaan dari protein adalah strukturnya yang mengandung N,disamping C,H,O (seperti karbohidrat dan lemak), S dan kadang-kadang P,Fe dan Cu (sebagai senyawa kompleks dengan protein). Dengan demikian maka salah satu cara terpenting yang cukup spesifik untuk menentukan jumlah protein secara kuantitatif adalah dengan penentuan kandungan N yang ada dalam bahan makanan atau bahan lain. Molekul protein sendiri merupakan rantai panjang yang tersusun oleh matarantai asam-asam amino. Asam amino adalah senyawa yang memiliki satu atau lebih gugus karboksil (-COOH) dan satu atau lebih gugus amino (- NH 2 ) yang salah satunya terletak pada atom C. Protein yang mengandung gugus hidroksil Phenil (- - OH) dapat bereaksi dengan larutan mercuri nitrat dapat menghasilkan larutan atau endapan yang berwarna merah. 3. Bahan dan Alat 3.1. Bahan a. Albumin b. Gelatin c. Casein d. Reagent Millon

10 3.2. Alat a. Tabung reaksi b. Rak tabung reaksi c. Pipet volume d. Pipet tetes e. Beaker glass f. Pemanas 4. Prosedur Percobaan a. Siapkan 3 tabung reaksi masing-masing diisi dengan bahan albumin, gelatin dan casein 2 ml b. Masing-masing tabung tambahkan dengan reagent millon sebanyak 4 tetes, maka akan terjadi endapan c. Kemudian panaskan delam penangas air yang mendidih d. Ulangi percobaan sekali lagi e. Amatilah perubahan yang terjadi.

11 LEMBAR KERJA Nama Mahasiswa : Pembimbing :... N R P : Paraf :... Judul Praktikum : Uji Millon Tanggal : Hasil Pengamatan :

12 II.2. Uji Biuret 2. Dasar Teori Dalam suasana basa Cu bereaksi dengan beberapa jenis larutan protein dan menghasilkan warna violet. Hasil pembentukan senyawa kompleks, reaksi biuret dapat terjadi pada molekul yang mengandung 2 gugus ( - C - NH -) yang terikat pada satu atom karbon atau atom nitrogen atau O terikat langsung. Senyawa yang mengandung gugus C- NH diganti dengan gugus C NH 2 O O - C NH 2 atau gugus CH 2 NH 2 juga positif dalam uji Biuret. O Uji test ini diberikan nama berdasarkan nama senyawa biuret. NH 2 C N C NH 2, yang memberikan uji positif. Uji Biuret merupakan O H O uji karakteristik dari protein 3. Bahan dan Alat 3.1. Bahan a. Albumin 20% b. Gelatin 20% c. Casein 20% d. NaOH 0.1 N e. CuSO 4 0.1 N

13 3.2. Alat a. Tabung reaksi b. Rak tabung reaksi c. Pipet volume d. Pipet tetes 4. Prosedur Percobaan a. Siapkan 3 tabung reaksi b. Mengisi dengan albumin, gelatin, dan casein sebanyak 1 ml pada tiaptiap tabung c. Tambahkan NaOH 1 ml dan CuSO 4 0.1 N sebanyak 2 tetes pada ketiga tabung d. Ulangi percobaan sekali lagi e. Mengamati perubahan yang terjadi

14 LEMBAR KERJA Nama Mahasiswa : Pembimbing :... N R P : Paraf :... Judul Praktikum : Uji Biuret Tanggal : Hasil Pengamatan :

15 PERCOBAAN III PENGUJIAN ANGKA SAPONIFIKASI 1. Tujuan Instruksional Khusus Diharapkan mahasiswa mampu : Menentukan berat molekul minyak dan lemak secara kasar 2. Dasar Teori Saponifikasi adalah hidrolisa lemak/minyak dengan suatu basa kuat. Hasilnya adalah gliserol dan garam daria sam lemak itu sendiri yang dikenal sebagai sabun. Bilangan penyabunan suatu lemak/minyak adalah banyaknya mg KOH atau NaOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan 1 gram lemak atau minyak. Alkohol yang ada dalam KOH berfungsi untuk melarutkan asam lemak hasil hidrolisa agar supaya mempermudah reaksi dengan basa sehingga terbentuk sabun. O CH 2 O C R 1 CH 2 OH R 1 COOK O CH 2 O C R 2 + KOH CH 2 OH R 2 COOK O CH 2 O C R 3 CH 2 OH R 3 COOK Minyak Gliserol Sabun

16 3. Bahan dan Alat 3.1. Bahan a. Minyak b. KOH 0.5 N alkoholik c. HCl 0.5N d. PP 3.2. Alat a. Timbangan analitik b. Erlenmeyer c. Gelas arloji d. Biuret e. Pipet tetes 4. Prosedur Percobaan a. Timbang minyak sebanyak 5 gram dalam Erlenmeyer b. Kemudian tambahkan sebanyak 50 ml KOH 0.5N alkoholik c. Tutup dengan pendingin, selanjutnya didihkan sampai minyak tersabunkan secara sempurna ditandai dengan tidak terlihat butir-butir lemak atau minyak dalam larutan. d. Setelah dingin kemudian titrasi dengan HCl 0.5N menggunakan indikator PP e. Ulangi percobaan sekali lagi f. Amati perubahan yang terjadi Catatan : (tb - ts ) x N HCl x BM KOH Angka Penyabunan = Berat contoh (gr) tb ts = Volume Blanko (ml) = Volume titrasi (ml)

17 LEMBAR KERJA Nama Mahasiswa : Pembimbing :... N R P : Paraf :... Judul Praktikum : Pengujian Angka Saponifikasi Tanggal : Hasil Pengamatan :

18 PERCOBAAN IV LEMAK 1. Tujuan Instruksional Khusus Pada akhir percobaan mahasiswa diharapkan dapat memahami dan mengerti hal-hal sebagai berikut : a. Dapat mengetahui penggolongan lemak dan struktur molekulnya b. Dapat mengetahui sifat-sifat kimia lemak c. Dapat mengetahui dan melakukan uji sifat-sifat reaksi kimia lemak 2. Dasar Teori Ada beberapa macam lemak semuanya bersifat non polar. Merupakan senyawa yang tidak larut dalam air. Lemak adalah salah satu bentuk dari lipida dalam tubuh yang berfungsi sebagai sumber energi. Lemak sederhana adalah merupakan ester dari asam lemak. Hidrolisa dari suatu lemak akan dihasilkan satu molekul glycerol dan tiga molekul asam lemak. Lemak dan minyak keduanya adalah lemak sederhana, perbedaannya terletak pada banyaknya ikatan rangkap (ketidak jenuhan). Pada minyak asam lemaknya banyak mengandung ikatan rangkap dengan titik cair rendah untuk menghilangkan ikatan rangkap bias dilakukan dengan cara hidrogenasi yang dapat merubah dari bentuk cair berbentuk padat. 3. Bahan dan Alat 3.1. Bahan a. Aquades b. Bensin c. Na 2 CO 3 d. Eter e. Minyak kelapa

19 3.2. Alat a. Tabung reaksi b. Rak tabung reaksi c. Pipet volume 4. Prosedur Percobaan a. Siapkan 4 tabung reaksi b. Masing-masing diisi dengan aquades, bensin, Na 2 CO 3, dan eter sebanyak 1 ml c. Tambahkan 1 ml minyak kelapa pada masing-masing tabung d. Mengocok sampai homogen kemudian membiarkan beberapa waktu e. Ulangi percobaan sekali lagi f. Amati perubahan yang terjadi

20 LEMBAR KERJA Nama Mahasiswa : Pembimbing :... N R P : Paraf :... Judul Praktikum : Lemak Tanggal : Hasil Pengamatan :

21 PERCOBAAN V ENZIM 1. Tujuan Instruksional Khusus Pada akhir percobaan mahasiswa diharapkan dapat memahami dan mengerti hal-hal sebagai berikut : a. Membandingkan dan mengidentifikasi kandungan pati b. Mengetahui cara kerja amilase 2. Dasar Teori Keempukan daging banyak ditentukan setidak-tidaknya oleh 3 komponen daging, yaitu struktur miofibrilar dan status konstraksinya, kandungan jaringan ikat dan tingkat ikatan silangnya dan daya ikat air oleh protein serta jus daging. Kolagen didegradasi pada temperatur yang lebih tinggi, karena protein alami tahan terhadap proteolisis oleh papain dan protein tanaman lain yang sejenis. Papain, bromelin dari nenas menghasilkan perubahan keempukan awal dan residu serabut-serabut jaringan ikat, sedangkan proteolik tunggal dan bacterial hanya mempengaruhi keempukan awal terhadap proteinprotein serabut otot. Penambahan larutan enxim pada potongan-potongan daging yang tipis sebelum pemasakan, misalnya melalui lubang-lubang tusukan garpu, akan memudahkan penetrasi larutan yang mengandung enzim proteolik tanaman juga dapat dipergunakan, namun enzim biasanya tidak cukup mampu memasuki daging, sehingga bagian dalam daging tidak terpengaruh. Keempukan daging kering beku dapat ditingkatkan dengan cara rehidrasi didalam larutan yang mengandung enzim-enzim proteolik.

22 V.1. Bromelin 3. Bahan dan Alat 3.1. Bahan a. Daging b. Jus nanas 3.2. Alat a. Beaker glass b. Gelas ukur 4. Prosedur Percobaan a. Siapkan 4 buah beaker glass yang masing-masing diisi dengan potongan daging. b. Beaker glass pertama dan kedua diisi dengan jus nanas dua jam sebelum praktikum dimulai c. Untuk beaker glass pertama masukkan kedalam lemari pendingin, sedangkan beaker glass kedua simpan pada suhu kamar d. Beaker glass ketiga dan empat diisi dengan jus nanas satu jam sebelum praktikum dimulai. e. Untuk beaker glass ketiga masukkan kedalam pendingin, sedangkan beaker glass keempat simpan pada suhu kamar f. Pada saat praktikum amatilah perubahan yang terjadi.

23 LEMBAR KERJA Nama Mahasiswa : Pembimbing :... N R P : Paraf :... Judul Praktikum : Bromelin Tanggal : Hasil Pengamatan :

24 V.2. Papain 3. Bahan dan Alat 3.1. Bahan a. Daging b. Papain 3.2. Alat a. Beaker glass b. Gelas ukur 4. Prosedur Percobaan a. Siapkan 4 buah beaker glass yang masing-masing diisi dengan potongan daging b. Beaker glass pertama dan kedua diisi dengan papain dua jam sebelum praktikum dimulai c. Untuk beaker glass pertama masukkan kedalam lemari pendingin, sedangkan beaker glass kedua simpan dalam suhu kamar d. Beaker glass ketiga dan keempat diisi dengan papain satu jam sebelum praktikum dimulai e. Untuk beaker glass ketiga masukkan dalam lemari pendingin, sedangkan beaker glass keempat simpan pada suhu kamar. f. Pada waktu praktikum amatilah perubahan yang terjadi.

25 LEMBAR KERJA Nama Mahasiswa : Pembimbing :... N R P : Paraf :... Judul Praktikum : Papain Tanggal : Hasil Pengamatan :

26 V.3. Amilase 1. Tujuan Instruksional Khusus Pada akhir percobaan mahasiswa diharapkan dapat memahami dan mengerti hal-hal sebagai berikut : a. Mengidentifikasi kandungan pati dalam tape b. Mengetahui cara kerja amilase pada ragi tape 2. Dasar Teori Pati disusun oleh amilosa dan amilopektin. Amilosa merupakan polisakarida yang linier, sedangkan amilopektin adalah yang bercabang. Tiap jenis pati tertentu disusun oleh kedua fraksi tersebut dalam perbandingan yang berbeda-beda. Pada pati jenis yang rekat (addesif) amilosa dalam pati berkisar antara 20-30% pati pada beras dan sorgum sebagian terbesar penyusunnya adalah amilopektin. Pemisahan antara fraksi amilosa dan amilopektin dapat menggunakan elektrodialisa atau dengan n butanol atau thymol. Amilopektin larut dalam n butanol sedangkan amilosa tidak larut. Amilosa memberikan warna biru dengan larutan iodine dan amilopektin memberikan warna merah violet. 3. Bahan dan Alat 3.1. Bahan a. Singkong rebus b. Ragi c. I 2 3.2. Alat a. Petridish b. Pipet tetes

27 4. Prosedur Percobaan Untuk H 2 a. Rebus singkong kemudian dinginkan b. Simpan dalam petridish dan taburi dengan ragi, lalu peram c. Beri kode T - 1 Untuk H 1 a. Ulangi prosedur yang sama dengan H-2 b. Beri kode T-2 Untuk H Rebus singkong lalu dinginkan Masing-masing contoh tetesi dengan larutan I 2 Amati apa yang terjadi

28 LEMBAR KERJA Nama Mahasiswa : Pembimbing :... N R P : Paraf :... Judul Praktikum : Amilase Tanggal : Hasil Pengamatan :

29 DAFTAR ISI Percobaan I : Karbohidrat I.1. Uji Molish 1 I.2. Uji Benedict. 4 I.3. Uji Iodium 7 Percobaan II : Protein II.1. Uji Millon. 9 II.2. Uji Biuret 12 Percobaan III : Pengujian Angka Saponifikasi 15 Percobaan IV : Lemak. 18 Percobaan V : Enzim V.1. Bromelin 22 V.2. Papain 24 V.3. Amilase. 26