Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C)

LAPORAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN ANGGARAN TRIWULAN II TAHUN 2016

Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C)

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C)

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN LAPORAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN ANGGARAN TRIWULAN I TAHUN 2016

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

REALISASI BELANJA S.D. AGUSTUS 2014 (BRUTO)

Lampiran 6. Menteri Keuangan RI DAFTAR BIDANG DAN PROGRAM. Lampiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 13/PMK.06/2005 URAIAN BIDANG DAN PROGRAM

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA - SALINAN SALINAN

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN LAPORAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN ANGGARAN TRIWULAN III TAHUN 2016

STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT KABINET

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN (Dalam miliar Rupiah) Prioritas/ Rencana Prakiraan Rencana.

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN WONOGIRI

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah)

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2010 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

NOTA DINAS KP.06. Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian Rp Rp Rp

BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

PAGU RKAKL/DIPA DAN REALISASI TA 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

RPJM PROVINSI JAWA TIMUR (1) Visi Terwujudnya Jawa Timur yang Makmur dan Berakhlak dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH. karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun dapat

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALI NAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN TENTANG

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah)

B. VISI : Terwujudnya Lembaga Koordinasi dan Sinkronisasi Pembangunan Ekonomi Yang Efektif dan Berkelanjutan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2007 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

E. MATRIKS KEBIJAKAN PROGRAM PEMBANGUNAN EKONOMI

BAB III ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

Disampaikan oleh: Kepala Bappeda provinsi Jambi. Jambi, 31 Mei 2016

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 RENCANA TAHUN PRAKIRAAN PENCAPAIAN TAHUN 2010

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE

Tabel 7.3 CAPAIAN KINERJA PROGRAM INDIKATOR

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

DATA POKOK APBN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN GARUT TAHUN 2004

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

Strategi UKM Indonesia

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 20 PEMBERDAYAAN KOPERASI, DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAPPEDA Planning for a better Babel

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN KENDAL

DAFTAR ISI PENGANTAR

LD NO.14 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL I. UMUM

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 7 Tahun : 2013

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

SUMMARY RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA BARAT (PROVINCIAL GOVERNMENT ACTION PLAN) TAHUN 2011

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

Strategi dan Arah Kebijakan

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

Pengarahan KISI-KISI PROGRAM PEMBANGUNAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

I. PENDAHULUAN. A. Maksud dan Tujuan

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN JEPARA

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

RANCANGAN (disempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

Transkripsi:

E. PAGU ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM No. Program Sasaran Program Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Iklim Usaha Kondusif 1. Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja Badan Koordinasi Penanaman Modal 98.000,0 2. Peningkatan Promosi dan Kerjasama investasi Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia Badan Koordinasi Penanaman Modal, Meneg. Percepatan Pembangunan KTI 43.000,0 3. Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Teridentifikasinya pola-pola insentif untuk mendorong peningkatan kapasitas teknologi di industri dan dunia usaha Daya Mineral, Dep. Permukiman dan Prasarana Wilayah, Meneg. Riset dan Teknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Tenaga Nuklir Nasional, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Badan Pengawas Tenaga Nuklir 142.904,0 4. Pengembangan Standardisasi Nasional Meningkatnya penyusunan dan penerapan SNI, meningkatnya kapasitas kelembagaan infrastruktur standardisasi, dan meningkatnya kerjasama standardisasi baik bilateral maupun multilateral, terutama ke negara tujuan ekspor utama Badan Standardisasi Nasional 25.550,0 5. Pembangunan dan Pembinaan Kehutanan Terlaksananya fungsi fasilitasi bagi seluruh unit kerja lingkup Departemen Kehutanan, sehingga mampu melaksanakan tugas efektif dan efisien berdasarkan kaidah good governance Dep. Kehutanan 50.000,0 IX 48

6. Persaingan Usaha Meningkatnya daya saing nasional berbasis efisiensi, berlangsungnya mekanisme pasar yang berkeadilan, dan berkurangnya berbagai hambatan usaha 25.000,0 7. Pengamanan dan Perlindungan Konsumen Meningkatnya daya saing nasional berbasis efisiensi, dan meningkatnya perlindungan terhadap konsumen 17.000,0 8. Pengembangan Distribusi Nasional Terciptanya sistem dan jaringan distribusi nasional, optimalisasi sarana distribusi, meningkatnya kemampuan masyarakat dalam mengakses dan memperluas pasar, guna mendorong peningkatan aktivitas perdagangan dalam negeri yang semakin efisien, efektif, serta pemberdayaan produksi dalam negeri 100.000,0 9. Pembinaan Pengamanan, Perlindungan Konsumen dan Sistem Distribusi Nasional Tersedianya pelayanan dasar yang berkualitas dalam bentuk kebijakan dan pelayanan informasi kepada kepada masyarakat dalam memberikan perlindungan konsumen dan semakin terjaminnya jaringan distribusi pemasaran 12.645,8 10. Peningkatan Kerjasama Internasional Meningkatnya kerjasama perdagangan multilateral regional, dan bilateral, serta optimalisasi pemanfaatan skema-skema perdagangan sehingga meningkatkan posisi rebut tawar dan akses pasar ekspor 50.000,0 11. Pembinaan Kerjasama Internasional dan Ekspor-Impor Tersedianya pelayanan dasar yang berkualitas dalam bentuk kebijakan dan pelayanan informasi kepada masyarakat, terutama pelaku usaha di bidang perdagangan internasional, terutama ekspor dan impor, Badan Standardisasi Nasional 99.253,3 12. Pengembangan Pemasaran Pariwisata Meningkatnya jumlah wisman dan pasar pariwisata serta meningkatnya jumlah perjalanan wisnus antar daerah dan wilayah Meneg. Kebudayaan dan Pariwisata 95.788,0 IX 49

13. Peningkatan Kerjasama Kebudayaan dan Pariwisata Meningkatnya bentuk-bentuk kerjasama multilateral, bilateral, dan regional, meningkatnya realisasi kerjasama serta terwujudnya SDM yang profesional dan berdaya saing tinggi Meneg. Kebudayaan dan Pariwisata 74.682,3 14. Penciptaan Iklim Usaha KUKM Berkurangnya hambatan, menurunnya biaya usaha, meningkatnya skala usaha, mantapnya landasan legalitas bagi KUKM, meningkatnya partisipasi stakeholders dalam perencanaan dan pemantauan kebijakan dan program, serta meningkatnya mutu layanan birokrasi yang mendorong pengembangan KUKM Meneg. Koperasi dan UKM 99.500,0 15. Peningkatan Kualitas dan produktivitas Tenaga Kerja Tersedianya tenaga kerja yang berkualitas, produktif, dan berdaya saing untuk mengisi kebutuhan pasar kerja Dep. Tenaga Kerja dan Transmigrasi 314.858,4 16. Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja Terciptanya hubungan kerja yang harmonis antara pekerja dan pengusaha serta lembaga dan pranata industrial yang sehat sebagai sarana hubungan industrial Dep. Tenaga Kerja dan Transmigrasi 97.009,2 17. Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik 1. Tersedianya data statistik dasar yang lengkap, akurat dan tepat waktu di seluruh bidang pembangunan, yaitu politik, hukum dan penyelenggaraan negara, pertahanan dan keamanan, sosial dan budaya, ekonomi, agama, daerah, infrastuktur, serta sumber daya alam dan lingkungan hidup 2. Terwujudnya sumber daya manusia yang profesional di bidang teknis dan manajemen statistik serta komputasi data dan administrasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya 3. Meningkatnya kemampuan sistem informasi, pengolahan, sumber daya manusia dalam IPTEK dan diseminasi Badan Pusat Statistik, Lainnya 418.860,2 IX 50

No. Program Sasaran Program Pengembangan Basis Produksi, Investasi, dan Ekspor 18. Pembinaan dan Pengembangan Badan Usaha Milik Negara 1. Terciptanya BUMN yang berkinerja tinggi dan berstandar tata-kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) 2. Terpetakannya strategi pengembangan masing-masing BUMN di beberapa sektor dengan jelas Meneg. Badan Usaha Milik Negara 45.074,8 19. Pengembangan Agribisnis Meningkatnya kualitas usaha agribisnis sehingga dapat mencapai pertumbuhan pendapatan domestik bruto (PDB) pertanian menjadi 2,4 persen, meningkatnya pendapatan masyarakat pertanian, meningkatnya ekspor hasil pertanian primer dan agroindustri Dep. Pertanian 1.482.318,2 20. Peningkatan Ketahanan Pangan 1. Terjaminnya ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat terutama yang berasal dari peningkatan produksi padi, jagung, kedelai, sayuran, gula dan hasilhasil peternakan dari dalam negeri 2. Berkembangnya diversifikasi produksi dan konsumsi pangan 3. Meningkatnya kemandirian pangan masyarakat 4. Timbulnya kesadaran aparat, petani dan swasta dalam upaya peningkatan ketahanan pangan Dep. Pertanian, Badan Urusan Logistik, Lainnya 1.808.973,4 21. Pembinaan Produksi Kehutanan Terwujudnya kepastian hukum terhadap seluruh kawasan hutan yang dibebani hak pengelolaan; terlaksananya pengelolaan hutan yang mampu menjamin produktifitas dan kelestarian hutan produksi berdasarkan aspek manfaat ekonomi, sosial budaya dan ekologi secara seimbang dengan didukung oleh industri kehutanan yang efisien dan kompetitif; terwujudnya peningkatan kelembagaan dan ekonomi masyarakat di dalam dan sekitar hutan melalui pemberian insentif, akses dan peningkatan SDM; dan tersedianya IPTEK untuk meningkatkan nilai ekonomi pemanfaatan hutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan Dep. Kehutanan 675.047,3 IX 51

22. Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Menurunnya tingkat pelanggaran pemanfaatan sumber daya kelautan, tersedianya teknologi yang tepat guna dan terjangkau, serta terwujudnya pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil secara terpadu yang didukung dengan perangkat peraturan perundangan dan kelembagaan yang tepat Dep. Dalam Negeri, Dep. Kelautan dan Perikanan, Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional 452.430,7 23. Pengembangan Sumber Daya Perikanan Meningkatnya produksi perikanan, meningkatnya penyerapan tenaga kerja, meningkatnya nilai tambah dan pendapatan, meningkatnya ekspor hasil perikanan, menguatnya kelembagaan, meningkatnya pemasaran hasil perikanan, pengelolaan sumber daya ikan yang tertib dan bertanggung jawab, tersedianya teknologi perikanan yang tepat guna dan terjangkau, dan terwujudnya sumber daya manusia yang mampu dan terampil guna menunjang pelaksanaan pembangunan perikanan secara optimal, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pengawasannya Dep. Kelautan dan Perikanan 1.190.670,2 24. Pembinaan dan Pengelolaan Usaha Pertambangan Sumber Daya Mineral dan Batubara Tercapainya percepatan dan pemanfaatan pembangunan ekonomi daerah, optimalnya penerimaan negara, meningkatnya investasi pertambangan, terciptanya perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha pada usaha pertambangan, meningkatnya produksi dan nilai tambah produk, alih teknologi dan kompetensi tenaga kerja, meningkatnya industri hilir berbasis sumberdaya mineral dan batubara, keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan, alih teknologi dan kompetensi tenaga kerja Daya Mineral 493.281,4 25. Pembinaan Pengelolaan Usaha Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Terwujudnya peran optimal bidang minyak dan gas bumi bagi penerimaan guna menunjang pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dengan meningkatkan cadangan dan produksi migas serta meningkatkan ekspor migas, terjaminnya ketersediaan minyak dan gas bumi serta produk-produknya secara berkesinambungan untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri dengan mengoptimalkan kemampuan nasional, dan kompetensi Daya Mineral 133.489,6 IX 52

tenaga kerja 26. Pengembangan Usaha dan Pemanfaatan Minyak dan Gas Bumi Terwujudnya peran optimal bidang minyak dan gas bumi bagi penerimaan negara guna menunjang pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dengan cara meningkatkan cadangan dan produksi migas serta meningkatkan ekspor migas, terjaminnya ketersediaan minyak dan gas bumi serta produk-produknya secara berkesinambungan, serta untuk alih teknologi Daya Mineral, Lainnya 295.000,0 27. Pembinaan dan Pengembangan Usaha Ketenagalistrikan, Usaha Energi Terbarukan dan Konservasi Energi 1. Tersedianya kebijakan dan regulasi di bidang ketenagalistrikan baik regulasi bisnis, regulasi keteknikan, regulasi energi terbarukan, dan konservasi energi 2. Terwujudnya restrukturisasi ketenagalistrikan nasional serta alih teknologi dan kompetensi tenaga kerja. 3. Tersusunnya kebijakan terutama untuk menunjang restrukturisasi sektor ketenagalistrikan seperti Badan Pengawas Pasar Tenaga Listrik (Bapeptal) dan penyusunan peraturan pelaksanaan UU No. 20 tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan termasuk petunjuk pelaksanaan dan teknis, bimbingan dan pembinaan serta pengendalian dlama rangka koordinasi pembangunan prasarana tenaga listrik yang dilakukan oleh pihak pemerintah maupun swasta. 4. Tersusunnya peraturan yang memberi insentif terhadap peningkatan investasi swasta Daya Mineral 38.354,9 28. Pengembangan Ekspor Meningkatnya perluasan pasar, diversifikasi mata dagangan ekspor non-migas dan mendorong peningkatan nilai ekspor 250.000,0 29. Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Tumbuhnya wirausaha baru, meningkatnya daya saing, dan meluasnya diversifikasi jenis produk 181.800,0 30. Pembinaan Industri Rumah Tangga, Industri Kecil dan Menengah Tersedianya pelayanan dasar yang berkualitas dalam bentuk kebijakan dan pelayanan informasi kepada 24.208,0 IX 53

masyarakat, terutama pelaku usaha di bidang industri rumah tangga, industri kecil dan menengah 31. Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Berkembangnya kemampuan industri nasional, terutama industri kecil dan menengah dalam penganekaragaman basis produksi, peningkatan kandungan lokal, penguasaan dan perekayasaan teknologi produk, peningkatan mutu produk, serta penerapan teknologi yang akrab lingkungan, Lainnya 276.952,4 32. Penataan Struktur Industri Terciptanya perluasan kesempatan usaha, dan terciptanya dukungan peningkatan utilitas kapasitas produksi, termasuk pemberdayaan sumber daya industri dan perdagangan 100.750,0 33. Pembinaan Kemampuan Teknologi Industri dan Penataan Struktur Tersedianya pelayanan dasar yang berkualitas dalam bentuk kebijakan dan pelayanan informasi kepada masyarakat, terutama pelaku usaha di bidang teknologi industri dan penataan struktur 13.052,9 34. Pengembangan Destinasi Pariwisata Bertambahnya daerah tujuan wisata yang menjadi tujuan utama wisata dunia selain Jawa dan Bali dan berkembangnya wisata bahari, MICE dan ekowisata Meneg. Kebudayaan dan Pariwisata 25.812,0 35. Pengembangan Kewirausahaan dan Daya Saing KUKM Berkembangnya pengetahuan serta sikap wirausaha, meningkatnya produktivitas, berkembangnya ragam produk-produk unggulan KUKM, dan tumbuhnya koperasi yang sesuai dengan jatidiri dan nilai-nilai serta prinsip dasar perkoperasian Meneg. Koperasi dan UKM 262.777,6 36. Pengembangan Sistem Pendukung Usaha KUKM Tersedianya lembaga pendukung/penyedia yang terjangkau dan bermutu untuk meningkatkan akses KUKM terhadap sumberdaya produktif, seperti sumberdaya manusia, modal, pasar, teknologi, dan informasi, meningkatnya fungsi intermediasi lembaga-lembaga keuangan bagi KUKM, dan meningkatnya jangkauan layanan lembaga keuangan Meneg. Koperasi dan UKM, Lainnya 415.000,0 IX 54

Menjaga Stabilitas Moneter dan Ketahanan Sektor Keuangan 37. Peningkatan Penerimaan dan Pengamanan Keuangan Negara Meningkatnya dan terselamatkannya penerimaan negara terutama penerimaan yang bersumberkan dari pajak dengan mempertimbangkan perkembangan dunia usaha dan aspek keadilan serta meningkatnya penerimaan dari sumber daya alam dengan tetap menjaga kelestarian dan kesinambungan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup Dep. Keuangan 2.427.086,8 38. Peningkatan Efektivitas Pengeluaran Negara Terwujudnya alokasi anggaran yang sesuai dengan prioritas pembangunan secara efisien Dep. Keuangan 610.137,4 39. Pengelolaan dan Pembiayaan Hutang 1. Tercapainya penyerapan pinjaman luar negeri yang maksimal sehingga dana pinjaman dapat digunakan tepat waktu 2. Adanya penyempurnaan strategi pinjaman pemerintah; 3. Adanya penyempurnaan kebijakan pinjaman/hibah daerah yang sesuai dengan kemampuan fiskal daerah; 4. Adanya penyempurnaan mekanisme penerusan pinjaman dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah 3. Adanya penyempurnaan mekanisme sumber pembiayaan APBN melalui pengelolaan Surat Utang Negara (SUN) Dep. Keuangan 5.565,0 40. Pembinaan Akuntansi Keuangan Negara 1. Terselesaikannya penyempurnaan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP), tersusunnya standar akuntansi pemerintah berbasis akrual, dan terselesaikannya laporan keuangan Pemerintah Pusat 2. Terselenggaranya sistem informasi keuangan daerah yang transparan dan akuntabel Dep. Keuangan 60.137,8 41. Pengembangan Kelembagaan Keuangan Meningkatnya kemampuan penyaluran dana serta meningkatnya ketahanan lembaga keuangan dan pasar modal Dep. Keuangan 17.248,0 IX 55

42. Stabilisasi Ekonomi dan Keuangan 1. Terciptanya kebijakan fiskal dalam rangka konsolidasi fiskal namun dengan mempertimbangkan upaya mendorong perkembangan ekonomi dan memenuhi kebutuhan pelayanan pemerintahan 2. Terwujudnya suatu lembaga keuangan yang memiliki ketahanan dan kemampuan dalam menghadapi berbagai macam gejolak baik internal maupun eksternal 3. Terwujudnya suatu mekanisme pencegahan krisis antara otoritas jasa keuangan, otoritas moneter, otoritas fiskal dan otoritas penjamin simpanan 4. Terlaksananya good corporate governance dalam industri pasar modal melalui penginformasian indikator kesehatan perusahaan efek kepada public (public disclosure), dan tersedianya standar profesi jasa penunjang pasar modal 5. Adanya peningkatan mekanisme koordinasi kebijakan ekonomi dan terselenggaranya penyebarluasan informasi kepada publik Dep. Keuangan, Menko Bidang Perekonomian 112.173,9 Meningkatkan Kualitas Pertumbuhan 43. Pemberdayaan Masyarakat Pertanian Meningkatnya kemampuan petani untuk mengelola usaha dan memanfaatkan akses terhadap sumberdaya permodalan, informasi teknologi dan informasi usaha/pasar Dep. Pertanian, Lainnya 461.346,0 44. Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja Terbukanya peluang kerja dan kesempatan berusaha bagi tenaga kerja Dep. Tenaga Kerja dan Transmigrasi 156.842,0 45. Pemberdayaan Usaha Mikro Meningkatnya kapasitas usaha mikro, keterampilan SDMnya dan adanya perlindungan dari aspek legal Meneg. Koperasi dan UKM 310.000,0 IX 56