METODOLOGI PENELITIAN. Data sekuder adalah data yang diperoleh dari lembaga-lembaga atau instansiinstansi

dokumen-dokumen yang mirip
JIIA, VOLUME 2, No. 1, JANUARI 2014

f. Luas lahan panen padi (X 5 ) merupakan seluruh areal produktif atau panen tanaman padi di Indonesia dinyatakan dalam satuan ribu Ha.

BAB III METODE PENELITIN. yaitu ilmu yang valid, ilmu yang dibangun dari empiris, teramati terukur,

METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

lain berupa data jadi dalam bentuk publikasi. Data tersebut diperoleh dari

BAB III METODE PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. A. Kontribusi Pangan Terhadap Laju Inflasi Di Indonesia

BAB III METODE PENILITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. waktu dari objek penelitian ini adalah 26 tahun yaitu dari tahun B. Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh pihak

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and

I. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang melambat ditandai dengan meningkatnya angka inflasi dan kenaikan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data-data tersebut berupa data bulanan dalam rentang waktu (time series) Januari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi.

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock

III. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan maka yang dijadikan objek

III. METODOLOGI PENELITIAN. A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDB, Ekspor, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. besar bagi neraca berjalan maupun bagi variabel-variabel makroekonomi

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional mencakup pengertian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

3. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel- variabel sebagai berikut : tingkat gross domestic product(gdp), total

III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk

III. METODE PENELITIAN. gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder menurut runtun

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh ProdukDomestikBruto (PDB),

BAB 1 PENDAHULUAN. pengeluaran pemerintah. Pengeluaran pemerintah mencerminkan kebijakan

METODE PENELITIAN. waktu (time series) dari tahun 1986 sampai Data tersebut diperoleh dari

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai hubungan dengan penelitian yang terdiri dari data kualitatif dan

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang terletak di Jalan Taman Cut Mutiah nomor 11, Menteng, Jakarta Pusat

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder.data ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series

Analisis Integrasi Vertikal Pasar Beras di Indonesia Asih Kusumaningsih *)

BAB I PENDAHULUAN. Sejak awal berdirinya sebuah negara, pertumbuhan ekonomi. merupakan permasalahan umum yang terjadi dalam jangka panjang oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. penjelasan kedua variabel tersebut :

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN

METODE PENELITIAN. terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak,

BAB III METODE PENELITIAN. (OJK). Objek tersebut terdiri dari Bank Umum Syaria (BUS) dan Unit Usaha

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun dapat mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena

III. METODE PENELITIAN. series. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah BI rate, suku bunga

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series) dari bulan

METODE PENELITIAN. time series bulanan dari Januari 2007 sampai dengan Desember Data-data

BAB 1 PENDAHULUAN. sebesar 2,76% per tahun terutama didukung oleh pertumbuhan produksi yang cepat

BAB III METODE PENELITIAN. analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah data sekunder yang

Analisis Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur Kredit dan Jalur Harga Aset di Indonesia Pendekatan VECM (Periode 2005: :12)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research)

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN SKALA SEDANG DAN BESAR PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode peramalan adalah suatu cara memperkirakan atau memprediksikan apa yang

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah diproxykan melalui penyaluran pembiayaan, BI Rate, inflasi

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-varibael sebagai berikut: Jumlah ekspor Minyak kelapa sawit

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

ANALISIS KOINTEGRASI DATA RUNTUN WAKTU INDEKS HARGA KONSUMEN BEBERAPA KOMODITAS BARANG KOTA di JAWA TENGAH

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

III. METODELOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. berbagai institusi seperti Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia, World Bank,

BAB I PENDAHULUAN. dalam pencapaian proses pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, pada

METODE PENELITIAN. merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember Data

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

V. SPESIFIKASI MODEL DAN HUBUNGAN CONTEMPORANEOUS

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

37 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Data sekuder adalah data yang diperoleh dari lembaga-lembaga atau instansiinstansi tertentu dalam bentuk data publikasi yang berhubungan dengan penelitian. Data berkala (time series) adalah data yang dikumpulkan menurut untaian waktu tertentu yang menggambarkan perkembangan dan pertumbuhan suatu kegiatan. Harga beras adalah harga beras yang berlaku di pasar pada tahun tertentu, diukur dalam satuan rupiah per kilogram (Rp/Kg). Harga pembelian pemerintah (HPP) adalah harga pembelian oleh Bulog yang ditetapkan oleh pemerintah, diukur dalam satuan rupiah per kilogram (Rp/Kg). Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terusmenerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, kelebihan likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Inflasi volatile food adalah inflasi yang dipengaruhi oleh shocks (kejutan) dalam kelompok bahan makanan seperti panen, gangguan alam, atau faktor

38 perkembangan harga komoditas pangan domestik maupun perkembangan harga komoditas pangan internasional. Interpolasi data adalah metode menghasilkan titik-titik data baru dalam suatu jangkauan dari suatu set diskret data-data yang diketahui. Uji Stasioner adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui bahwa data time series tidak dipengaruhi oleh waktu. Uji Kointegrasi adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui hubungan jangka panjang antara peubah-peubah. Kausalitas Granger adalah alat analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh masa lalu dari suatu variabel terhadap kondisi variabel lain pada masa sekarang, diukur tanpa satuan. Elastisitas transmisi harga adalah analisis yang menggambarkan sejauh mana dampak perubahan harga suatu barang di satu tingkat pasar terhadap perubahan harga barang itu di tempat atau tingkat pasar lainnya B. Lokasi Penelitian dan Pengumpulan Data Penelitian dilakukan di Indonesia yang mencakup seluruh wilayah negara Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan rangkaian waktu (Time series) dari tahun 1986-2011 dan data bulanan yaitu sebanyak 60 bulan, dari 2007M01-2011M12. Data bulanan digunakan adalah data inflasi volatile food, harga eceran beras dan harga pembelian

39 pemerintah (HPP). Data sekunder yang diperoleh berasal dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, Bank Indonesia, Badan Urusan Logistik dan instansi lain yang berkaitan dengan penelitian ini serta untuk melengkapi data yang diperlukan, digunakan data dan informasi yang diperoleh dari hasil penelitian terdahulu, buku, artikel, siklus internet, maupun perpustakaan serta publikasipublikasi lain yang relevan. Sementara data sekunder bulanan HPP didapat melalui metode interpolasi data dengan menggunakan program Eviews. C. Metode Analisis 1. Sumber data Data yang digunakan adalah data inflasi umum, harga eceran beras (HEB) dan harga pembelian pemerintah (HPP) tahunan dari tahun 1986-2011, serta data inflasi volatile food, harga eceran beras (HEB) dan harga pembelian pemerintah (HPP) bulanan dari bulan Januari 2007-Desember 2011(60 bulan). Data inflasi umum tahunan dan inflasi volatile food bulanan bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), sedangkan harga eceran beras (HEB) dan harga pembelian pemerintah (HPP) tahunan bersumber dari Badan Urusan Logistik (Bulog). Data harga eceran beras (HEB) bulanan bersumber dari Bulog, sedangkan data HPP bulanan dihitung dengan menggunakan metode interpolasi data dengan program E-views. Interpolasi data dilakukan untuk menampilkan data bulanan yang berasal dari data tahunan.

40 Data inflasi yang digunakan adalah inflasi umum dan inflasi volatile food. Inflasi umum digunakan untuk melihat apakah harga beras dan HPP mempengaruhi inflasi secara umum dan data inflasi volatile food digunakan untuk melihat apakah harga beras dan HPP mempengaruhi inflasi volatile food (inflasi bahan pangan) secara khusus. Data harga eceran beras yang digunakan adalah harga eceran beras medium, karena beras medium banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Data HPP yang digunakan adalah harga pembelian pemerintah untuk gabah kering panen dan gabah kering giling (HGKP dan HGKG). Data-data yang digunakan harus di uji stasioner terlebih dahulu untuk melihat apakah data-data tersebut valid dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. Setelah data-data tersebut stasioner, maka data-data tersebut dilakukan uji kointegrasi dan uji kausalitas. Uji kausalitas dilakukan untuk melihat apakah terjadi hubungan kausalitas dua arah antar variabel. 2. Analisis Kausalitas dan Integrasi Pasar a. Uji Stasioner Stasioner merupakan suatu kondisi data time series yang jika rata-rata, varian dan covarian dari peubah-peubah tersebut seluruhnya tidak dipengaruhi oleh waktu (Juanda dan Junaidi, 2012). Metode pengujian stasioneritas dan akar unit yang akan digunakan disini adalah metode Augmented Dickey Fuller (ADF) dan Phillips Perron (PP). Prosedur untuk mengetahui data stasioner atau tidak dengan cara membandingkan antara nilai statistik ADF atau PP dengan nilai kritis distribusi Mac Kinnon. Nilai

41 statistik ADF atau PP ditunjukkan oleh nilai t statistik. Jika nilai absolut statistik ADF atau PP lebih besar dari nilai kritisnya, maka data yang diamati menunjukkan stasioner dan jika sebaliknya nilai statistik ADF atau PP lebih kecil dari nilai kritisnya maka data tidak stasioner. Model persamaannya sebagai berikut: ΔY t = a0 + γyt-1+ βδyt-1+1+ et... (1) Keterangan: Y : variabel yang diamati ΔY t : Yt Yt-1 T : Trend waktu b. Uji Kointegrasi Kointegrasi adalah suatu hubungan jangka panjang antara peubah-peubah yang meskipun secara individual tidak stasioner, tetapi kombinasi linier antara peubah tersebut dapat menjadi stasioner (Juanda dan Junaidi, 2012). Uji kointegrasi dapat digunakan untuk mengetahui apakah dua atau lebih variabel ekonomi atau variabel finansial memiliki hubungan keseimbangan jangka panjang. Apabila data variabel-variabel telah stasioner artinya antara variabel tersebut terkointegrasi atau memiliki hubungan jangka panjang. Menurut Gujarati (1995) dalam Fajar (2010), jika dua variabel memiliki kointegrasi, maka regresi dihasilkan tidak akan spurious dan hasil dari uji t dan uji F akan valid. Untuk melihat apakah antar variabel terkointegrasi dapat dilihat stasioner atau tidaknya data. Jika data tersebut stasioner maka antar variabel terkointegrasi. Model kointegrasinya sebagai berikut:

42 I t = β0 + β1 HBE t + β2 HPP t + et...(2) IVF t = β0 + β1 HBE t + β2 HPP t + et...(3) Keterangan: I t IVF t HBE t HPP t = Inflasi = Inflasi volatile food = Harga beras = Harga Pembelian Pemerintah c. Uji Kausalitas Engel Granger Uji kausalitas pertama kali dikemukakan oleh Engel dan Granger. Tujuan kausalitas Granger adalah meneliti apakah A mendahului B, ataukah B mendahului A, ataukah hubungan antara A dan B timbal balik. Hubungan kausalitas dapat terjadi antar dua variabel, jika suatu variabel y, yaitu inflasi dipengaruhi oleh variabel x, yaitu harga beras. Uji kausalitas Granger bertujuan untuk melihat pengaruh masa lalu dari suatu variabel terhadap kondisi variabel lain pada masa sekarang. Dengan kata lain, uji kausalitas Granger dapat digunakan untuk melihat apakah peramalan y dapat lebih akurat dengan memasukan lag variabel x. Bentuk umum dari model kausalitas Granger adalah sebagai berikut: I t = a0 + + + D 1 + D 2 + u t...(4a) HBE t = c0 + + + D 1 + D 2 + v t....(4b) I t = a0 + + + D 1 + D 2 + u t....(5a) HGKP t = d0 + + + D 1 + D 2 + v t... (5b)

43 HGKG t = g0 + + + + D 1 + D 2 + v t... (5c) HBE t = a0 + + + D 1 + D 2 + u t...(6a) HGKP t = d0 + + + D 1 + D 2 + v t...(6b) HGKG t = g0 + + + D 1 + D 2 + v t...(6c) IVF t = a0 + + + D 1 + D 2 + u t...(7a) HBE t = c0 + + + D 1 + D 2 + v t....(7b) IVF t = a0 + + + D 1 +D 2 + u t...(8a) HGKP t = d0 + + + D 1 + D 2 + v t... (8b) HGKG t = g0 + + + + D 1 + D 2 + v t... (8c) HBE t = a0 + + + D 1 + D 2 + u t...(9a) HGKP t = d0 + + + D 1 + D 2 + v t...(9b) HGKG t = g0 + + + D 1 + D 2 + v t...(9c)

44 Keterangan: I t IVF t HBE t HGKP t HGKG t t = Inflasi umum = Inflasi volatile food = Harga Beras Eceran = Harga Pembelian Pemerintah Untuk Gabah Kering Penen = Harga Pembelian Pemerintah Untuk Gabah Kering Giling = Waktu D 1 = variabel dummy, 0 = sebelum krisis 1998 1 = setelah krisis 1998 D 2 = variabel dummy, 0 = sebelum kebijakan HPP 2005 1 = setelah kebijakan HPP 2005 u t v t t-j = Diasumsikan tidak saling berkorelasi atau dipandang mempunyai sifat swarsa resik (White noise) = Operasi kelambanan (lag /masa lalu) Pada uji kausalitas Granger ada empat kemungkinan hasil yang diperoleh yaitu: 1. jika 0 dan = 0, maka terdapat kausalitas satu arah dari inflasi ke harga beras dan harga pembelian pemerintah, dan dari harga beras ke harga pembelian pemerintah, 2 jika = 0 dan 0, maka terdapat kausalitas satu arah dari harga beras dan harga pembelian pemerintah ke inflasi, dan dari harga pembelian pemerintah ke harga beras, 3. jika = 0 dan = 0, maka tidak terdapat hubungan kausalitas antara harga beras, harga pembelian pemerintah dan inflasi, 4. jika 0 dan 0, maka terdapat kausalitas dua arah antara harga beras, harga pembelian pemerintah dan inflasi.

45 3. Analisis Elastisitas Transmisi Harga Analisis elastisitas transmisi harga adalah analisis yang menggambarkan sejauh mana dampak perubahan harga suatu barang disatu tingkat pasar terhadap perubahan harga barang itu di tempat atau tingkat pasar lainnya (Hasyim, 2012). Rumus elastisitas transmisi harga adalah: E t = atau E t = Pf dan Pr berhubungan linear dalam persamaan Pf = a + b Pr, sehingga = b atau, dan E t = dimana : E t = Elastisitas transmisi harga a = Intersep (titik potong) b = Koefisien regresi atau slope Pf = Harga di tingkat produsen Pr = Harga di tingkat konsumen Kriteria pengukuran yang digunakan pada analisis transmisi harga adalah (Hasyim, 2012): (1) jika E t = 1, berarti laju perubahan harga di tingkat konsumen sama dengan laju perubahan harga ditingkat produsen. Hal ini berarti bahwa pasar yang dihadapi oleh seluruh pelaku tataniaga adalah bersaing sempurna, dan sistem tataniaga yang terjadi sudah efisien, (2) jika E t < 1, berarti laju perubahan harga di tingkat konsumen lebih kecil dibanding dengan laju perubahan harga di tingkat produsen. Keadaan ini bermakna bahwa pemasaran yang berlaku belum efisien dan pasar yang

46 dihadapi oleh pelaku tataniaga adalah bersaing tidak sempurna, yaitu terdapat kekuatan monopsoni atau oligopoli, (3) jika E t > 1, maka laju perubahan harga di tingkat produsen. Pasar yang dihadapi oleh seluruh pelaku pasar adalah pelaku tidak sempurna, yaitu terdapat kekuatan monopoli dan oligopoli dalam sistem pemasaran tersebut serta sistem pemasaran yang berlaku belum efisien.