SISTEM AKUSISI DATA UNTUK PENGUKURAN VARIABEL PROSES SINTERING

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI TUNGKU AUTOCLAVE ME-24

Sistem Akusisi Data Online Proses Sintering dengan Atmosfir Hidrogen untuk Prediksi Parameter Keselamatan

ANALISIS UNJUK KERJA THERMOCOUPLE W3Re25 PADA SUHU PENYINTERAN 1500 O C

PEMROGRAMAN SISTEM AKUISISI DATA PENGUKURAN PADA FASILITAS EKSPERIMEN UNTUK SIMULASI PENDINGINAN CONTAINMENT. G. Bambang Heru, Sagino

VALIDASI DAN KARAKTERISASI FLOW METER E-MAG UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA FASILITAS EKSPERIMEN UNTAI UJI BETA ABSTRAK

Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017

KALIBRASI TERMOKOPEL TIPE-K PADA BAGIAN UJI HeaTiNG-03 MENGGUNAKAN cdaq-9188 ABSTRAK

AKUISISI DATA TEMPERATUR SECARA PORTABEL MENGGUNAKAN USB-DAQ DENGAN SOFTWARE LABVIEW 8.5

PEMODELAN SISTEM TUNGKU AUTOCLAVE ME-24

BAB III METODE PENELITIAN

Rancang Bangun Sistem Pegontrolan Temperatur dan Waktu untuk Proses Heat Treatmet

SIMULASI DATA ACQUISITION ALAT UJI FLIGHT CONTROL ACTUATOR PESAWAT MENGGUNAKAN SOFTWARE LABVIEW

PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA TEKANAN DAN TEMPERATUR PADA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN SISTEM MONITORING TEKANAN DAN TEMPERATUR BERBASIS PLC PADA SARANA EKSPERIMEN KONDENSASI (SEKONDEN)

PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA PADA ALAT UJI SUSPENSI MODEL SEPEREMPAT KENDARAAN

PENETAPAN PARAMETER PROSES PEMBUATAN BAHAN BAKAR UO 2 SERBUK HALUS YANG MEMENUHI SPESIFIKASI BAHAN BAKAR TIPE PHWR

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Februai sampai dengan Juni 2015.

Jl. Tamansari no. 71, Bandung Telp Fax

BAB 3 METODE PENGUJIAN DAN PENGAMBILAN DATA

Sistem Monitoring Air Bubble System Pada Prototype Sephull Bubble Vessel

Komputerisasi Alat Ukur V-R Meter untuk Karakterisasi Sensor Gas Terkalibrasi NI DAQ BNC-2110

PEMBUATAN SISTEM PERANGKAT LUNAK ALAT SURFACE AREA METER SORPTOMATIC 1800

BAB I PENDAHULUAN. di pabrik, kebutuhan peralatan kantor, peralatan rumah tangga, traffic light, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi

Sistem Akuisisi Data Suhu Multipoint Dengan Mikrokontroler

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK BERBASIS PC MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12 MELALUI SERIAL PORT. Dwi Riyadi M

BAB I PENDAHULUAN. industri menggunakan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai sistem

PEMBUATAN SISTEM ANTARMUKA DAN AKUISISI DATA MENGGUNAKAN CIMON SCADA PADA MODEL SUNGKUP PLTN TIPE PWR

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No. 02, Juli Tahun 2016

ALAT PENCATAT TEMPERATUR OTOMATIS MENGGUNAKAN TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH

ANALISIS KERUSAKAN TABUNG ALUMINA TUNGKU SINTER MINI PADA PROSES PEMANASAN SUHU 1600 O C

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGUKURAN ACCELEROMETER ADXL105 UNTUK APLIKASI ALARM PENCURI

RANCANG BANGUN SISTEM PASTEURISASI SUSU MENTAH BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

PENGEMBANGAN PEREKAM DIGITAL DAN PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN METODE STA/LTA PADA SEISMOGRAF TELEMETERI.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLLER SEBAGAI PENGUKUR SUHU DELAPAN RUANGAN

UJI FUNGSI ALAT PENGENDALI SUHU TIPE TZ4ST-R4C SEBAGAI PERANGKAT PENGKONDISIAN SINYAL

Perancangan dan Simulasi Autotuning PID Controller Menggunakan Metoda Relay Feedback pada PLC Modicon M340. Renzy Richie /

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tugas Akhir Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (D III) Disusun oleh : QODARUDIN ROBBANI J0D004047

SISTEM SWITCHING POMPA VAKUM TAMBAHAN PADA TUNGKU REDUKSI ME-11. Achmad Suntoro Pusat Rekayasa PerangkatNuklir- BATAN

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

Dasar Sistem Pengukuran

BAB III PENGUJIAN ALAT THERMOELECTRIC GENERATOR

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KONDUKTANSI LISTRIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

BAB I PENDAHULUAN I-1

Oleh : Mulyayanti Dosen Pembimbing : Suyanto,ST,MT

Rancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler

BAB III PERANCANGAN. Power Supply. Microcontroller Wemos. Transistor Driver TIP122. Gambar 3.1 Blok Rangkaian sistem

SCADA dalam Sistem Tenaga Listrik

PERANCANGAN SISTEM INSTRUMENTASI ANALISA PEMANCANGAN PAKU BUMI

Eddy Nurraharjo Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank Semarang

Penggunaan Labview Untuk Simulasi Sistem Kontrol Keamanan Rumah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Pada bab III ini menjelaskan mengenai konsep perancangan alat Monitoring Arus dan

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp Fax

PENGGUNAAN LABVIEW UNTUK SIMULASI SISTEM KONTROL KEAMANAN RUMAH

III. METODE PENELITIAN. dilakukan, pembuatan sampel mentah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi sekarang sangat memegang peranan penting. Teknologi yang modern harus

MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK LABVIEW. Kussigit Santosa, Sudarno, Dedy Haryanto

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Control Engineering Laboratory Electrical Engineering Department Faculty of Electrical Technology Institut Teknologi Sepuluh Nopember

ANALOG SIGNAL PROCESSING USING OPERASIONAL AMPLIFIERS

Informatika Industri

BAB III PERANCANGAN ALAT

Pengenalan SCADA. Dasar Sistem Pengukuran

Disain dan Implementasi Modul Akuisisi Data sebagai Alternatif Modul DAQ LabVIEW

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROLTEMPERATUR BERBASIS LOGIKA FUZZY DESIGN AND CONSTRUCTION FUZZY LOGIC TEMPERATURECONTROL SYSTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV) Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015 Pengaruh Variasi Luas Heat Sink

Dasar Sistem Pengukuran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil,

RANCANG BANGUN SISTEM PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BAGI TANAMAN PADA RUMAH KACA BERBASIS BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR

REFURBISHING SISTEM KENDALI SUHU TUNGKU SINTER PELET UO 2

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

Telemetri dan Pengaturan Remote

BAB III PERANCANGAN SISTEM

REKAYASA RANCANG BANGUN TRAINER SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL DAIHATSU ZEBRA

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC

BAB 1 PENDAHULUAN. paling populer adalah mikroprosesor. Pada prinsipnya mikroprosesor adalah pusat

BAB IV PERANCANGAN ALAT. Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas

SPECTRUM ANALYZER BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN PENCUPLIKAN SECARA PARALEL

SISTEM KONTROL CATU DAYA, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BERBASIS ATMEGA 2560 PADA RUANG BUNKER SEISMOMETER

RANCANG BANGUN THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

PEMBUATAN SISTEM MONITORING TEKANAN BERBASIS PLC PADA FASILITAS EKSPERIMEN SIMULASI PENDINGINAN SUNGKUP PLTN TIPE PWR

Transkripsi:

Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-4 Desember 2013 SISTEM AKUSISI DATA UNTUK PENGUKURAN VARIABEL PROSES SINTERING Adhi Mahendra 1), Dede Sutarya 2), Anne Prasetyowati 3), V. Anggit. P 4), Wisnubroto 5) 1 Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Pancasila Jl. Serenseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta-Indonesia Telp. 021-7864730 Pes.113 email: Johanes70am@yahoo.com Abstrak Sintering adalah proses pengikatan permukaan butir-butir yang berdekatan dalam suatu masa serbuk atau kompakan oleh perlakuan panas. Proses sintering bahan bakar nuklir dilakukan dalam temperatur tinggi dengan atmosfir hidrogen, oleh karena itu diperlukan pemahaman tentang variabel proses yang memadai untuk keperluan monitoring dan pengendalian proses. Untuk mendapatkan data variabel proses yang diperlukan dibutuhkan sebuah sistem akuisi data yang mampu mengukur dan menyimpan semua variabel proses selama proses sintering berlangsung. Oleh karena itu pada proyek ini dikembangkan sebuah sistem akuisisi data untuk pengukuran variabel proses sintering yaitu, tegangan dan arus pemanas,temperatur, tekanan, laju alir dan parameter lainya. Dari hasil akuisisi varibel proses sintering pada satu siklus proses sintering telah diperoleh data varibel proses yang diperlukan sebanyak 73.324 sampel data yang dapat di gunakan untuk penelitian lebih lanjut. Kata kunci: sistem akuisisi data, variabel proses, sintering. Abstract Sintering is a process of binding surface adjacent grains in a mass of powder or compacting by heat treatment. Nuclear fuel sintering process performed in a high temperature with hydrogen atmosphere, therefore we need an adequate understanding of the process variables for monitoring and process control. To obtain a necessary variables process data, required a data acquisition system that capable for measuring and storing all process variables during the sintering process. Therefore in this project was developed a data acquisition system for measuring, heater current and voltage, temperature, pressure, flow rate and other parameters in the sintering process. The results of experiments on the data acquisition system at one cycle of the sintering process was obtained the necessary process variables data about 73.324 samples that can be used for further research. Keywords: data acquisition system, process variables, sintering. 1. PENDAHULUAN Antar muka instrumen pengukuran analitis menggunakan computer pribadi (PC) untuk akuisisi data saat ini telah menjadi fasilitas standar di laboratorium modern. Pada sistem pengukuran, perangkat keras (sensor dan tranduser) serta perangkat lunak untuk pengolahan data, disusun sedemikian rupa untuk dapat mengirimkan, memproses dan menampilkan serta menyimpan data hasil pengukuran. Dengan menggunakan sumber daya mikrokomputer atau rangkaian terpadu (embedded system) yang tersedia dapat mempermudah dalam mendapatkan data dengan cepat dalam bentuk digital. Akuisisi data adalah proses dimana fenomena fisik dari dunia nyatadiubah menjadi sinyal listrik yang diukur dan dikonversi menjadi bentuk digitaluntuk pengolahan, analisis, dan penyimpanan oleh komputer[1].dalam beberapa hal akusisi data digital secara online memiliki beberapa keuntungan, diantaranya penyimpanan, pengambilan dan pemrosesan data pasca akuisisi lebih mudah dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak analisa data dan pemerosesan sinyal. Sintering adalah proses pengikatan permukaan butir-butir yang berdekatan dalam suatu masa serbuk atau hasil kompakan oleh perlakuan panas [2]. Faktor-faktor yang cukup berpengaruh dan perlu diperhatikan dalam proses sintering antara lain [3]; laju Kenaikan temperatur,temperatur penyinteran, waktu penyinteran, laju penurunan temperature, dan atmosfir proses sintering. Oleh karena itu, maka diperlukan pemahaman yang memadai tentang karakteristik proses sintering dengan mengetahui dan mempelajari parameter atau variabel proses sintering. Dengan demikian maka akuisisi data seluruh variabel proses yang diperlukan menjadi sangat penting dalam membangun sistem monitoring dan pengendalian proses.

542 2. KOMPONEN SISTEM Terdapat empat komponen dasar dalam sebuah sistem akuisisi data [4]. Komponen pertama merupakan alat ukur dalam hal ini berupa sensor dan tranduser yang digunakan untuk mengukur parameter atau variabel proses sintering. Komponen kedua dari sistem adalah rangkaian pengkondisian sinyal yang mengubah sinyal dari sensor ke dalam level tegangan 0-10 volt atau arus 0-20 ma. Sampling otomatis merupakan komponen ketiga dari sistem yang melakukan sampling dari beberapa sensor pada lokasi yang berbeda pada tungku sinter secara sekuensial. Komponen terakhir dari sistem akuisisi data (DAQ) adalah pengubah sinyal analog ke digital (ADC) dengan format yang sesuai dengan komputer digital. Gambar 1 memperlihatkan sistem akusisi data yang dikembangkan untuk proses sintering. Parameter atau variabel proses sintering yang akan di ukur secara online pada saat proses sintering berlangsung adalah sebagai berikut: a) Laju alir input H2 (lpm) b) Laju alir output H2 (lpm) c) Temperatur input H2 ( o C) d) Temperatur output H2 ( o C) e) Tekanan input H2 (kpa) f) Tekanan output H2 (kpa) g) Arus elemen pemanas R-S-T (A) h) Tegangan elemen pemanas (V) i) Temperatur dalam ruangan tungku ( o C) j) Temperatur input air pendingin ( o C) k) Temperatur output air pendingin ( o C) a b c d e f 1 Sintering furnace g h i j k Thermocoupleinput module Signal Conditioning Analog input module Signal Conditioning 2 4 ADC ADC RS485 to USB PC 2.1 Sensor dan Tranduser Gambar. 1 Komponen Sistem Akuisisi Data Proses Sintering Sensor yang digunakan untuk mengukur temperatur pada ruang bakar tungku sinter adalah termokopel tipe W3Re25 dengan rentang pengukuran 0 2000 o C, sedangkan untuk mengukur temperature I/O gas hidrogen dan temperature I/O air pendingin digunakan termokopel tipe K dengan rentang pengukuran 0 400 o C. Semua termokopel dihubungkan dengan modul input termokopel (Adam4018, Advantech Inc). Untuk laju alir I/O gas hydrogen digunakan sensor laju alir tipe laminar (Sierra Instrument, USA) dengan rentang ukur 0 50 lpm. Untuk mengukur tekanan I/O gas hydrogen, sensor yang digunakan adalah jenis piezo-elektrik (Festo SPTW series, Germany). Sensor-sensor tersebut dihunbungkan dengan modul input

543 analog (Adam4017+, Advantech Inc). Pengkondisian dan konversi sinyal analog ke digital sudah terintegrasi baik dalam modul input analog ataupun modul input termokopel. Sistem komunikasi antar modul menggunakan komunikasi serial RS485, sedangkan untuk komunikasi dengan PC karena port yang tersedia adalah port USB maka digunakan modul konversi dari RS485 ke USB, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1. 2.2 Perangkat Lunak Akuisisi Data LabVIEW (Buatan National Instrument Inc) merupakan program standar industri yang digunakan untuk otomatisasi, pengujian dan akuisisi data. Program LabVIEW disebut sebagai virtual instruments atau VI karena operasi dan tampilannya meniru instrumen secara fisik. Panel untuk proses akuisisi data pada sintering yang di disain menggunakan LabVIEW di perlihatkan pada Gambar 2. Setiap tampilan grafis pada panel tersebut menampilkan beberapa data parameter sekaligus dalam satu grafik untuk memungkinkan di tampilkanya semua parameter atau variabel proses pada saat memonitor prosessintering, selain dari pada itu ditampilkan juga nilai aktual parameter proses untuk masing-masing sensor. Data variabel proses yang di akusisi oleh sistem akan langsung disimpan dalam file database di dalam PC. Gambar 2. Panel LabVIEW untuk Akusisi Data Proses Sintering 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Akuisisi data variabel proses sintering dilakukan dengan parameter proses sebagai berikut; laju kenaikan temperatur 250 o C/jam, temperature puncak sintering 1700 o C, proses pendinginan berlangsung secara konvensional, dan gas atmosfir yang digunakan adalah nitrogen pada temperatur 0 600 o C selanjutnya gas atmosfir proses digantikan oleh gas hidrogen hingga proses pendinginan mencapai temperatur 600 o C setelah itu gas atmosfir kembali digantikan oleh gas nitrogen hingga tahapan proses sintering selesai dilakukan [5]. Akuisisi data dilakukan secara online selama satu siklus proses sintering. Seting waktu sampling yang digunakan adalah satu detik sehingga jumlah sampel data yang diperoleh sebanyak 73.324 data. Gambar 3 memperlihatkan data temperatur ruang dalam tungku sinter, temperatur input dan output gas nitrogen dan hidrogen serta temperatur input dan output air pendingin. Seperti yang diperlihatkan Gambar 3 fluktuasi yang terjadi pada data temperature gas nitrogen dan hidrogen serta temperature air pendingin diakibatkan oleh transisi proses pada saat penggantian gas atmosfir proses dalam ruang bakar tungku sinter pada temperatur diatas 580 o C, fluktuasi terjadi hingga ruang bakar dalam tungku terisi secara homogen oleh gas hidrogen atau sebaliknya pada proses penurunan temperatur. Gambar 4, memperlihatkan parameter arus dan tegangan pemanas (heater) selama proses sintering berlangsung. Pada gambar tersebut terlihat bahwa pada tahapan awal proses sintering terjadi fluktuasi arus dan tegangan heater, hal ini disebabkan sifat lembam dari tungku dimana pada saat awal proses pemanasan ruang tungku yang cukup besar (sekitar 2 m 3 ) masih dalam keadaan dingin, walaupun demikian setelah seluruh ruang tungku mengalami pemanasan yang homogen maka arus dan tegangan heater kembali stabil sesuai dengan laju penasansan yang telah di seting. Dari data temperature hasil akuisisi yang diperoleh terlihat bahwa masih diperlukan pengendalian temperatur yang lebih baik pada awal proses sehingga fluktuasi yang terjadi

Arus Heater (Ampere) Tegangan Heater (Volt) Temperatur tungku sinter (C) 544 dapat diminimalisir, hal ini menjadi tantangan tahapan berikutnya dalam pengendalian dan monitoring proses sintering. 2000 1500 1000 500 heating soaking cooling 0 Penggantian gas atmosfir proses dari nitrogen ke hydrogen dan sebaliknya (c) 900 800 700 600 500 400 300 200 100 Gambar 3. Temperatur Ruang Dalam Tungku Sinter, I/O Gas Hidrogen dan Nitrogen, (c) I/O Air Pendingin Arus Heater R Arus Heater S Arus Heater T Gambar 4. Arus Pemanas (heater, R-S-T), Tegangan Pemanas 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 Seperti yang diperlihatkan Gambar 5, terjadinya fluktuasi pada data tekanan dan laju alir gas nitrogen dan hidrogen yang diakibatkan oleh adanya transisi proses dari satu tahapan ke tahapan berikutnya dalam proses sintering serta reaksi fisika dan kimia yang menyertai transisi tersebut. Bagian A pada Gambar 5, menggambarkan transisi penggunaan gas atmosfir proses dari nitrogen ke hidrogen pada temperatur diatas 580 o C, fluktuasi ini terjadi hingga seluruh ruang bakar tungku terisi homogen oleh gas hidrogen sedangkan bagian B merupakan transisi dari tahapan pemanasan ke tahapan penahanan (soaking time) pada temperatur puncak 1700 o C selama sekitar 3 jam. Setelah transisi-transisi tersebut tekanan dan laju alir gas atmosfir proses kembali relatif stabil, walaupun demikian harus tetap diperhatikan agar fluktuasi yang terjadi tetap masih dalam rentang batas aman sehingga keselamatan proses sintering masih tetap terjaga. 40 30 20 10 Teganan Heater

Laju alir gas H2 dan N2 (lpm) Tekanan Gas H2 dan N2 (bar) 545 0.08 Tekanan input H2 dan N2 Tekanan output H2 dan N2 0.06 0.04 A B 0.02 Jumlah Sampel 15 Laju alir input H2 dan N2 Laju alir output H2 dan N2 10 A B 5 Gambar 5. Tekanan I/O Nitrogen dan Hidrogen, Laju Alir I/O Nitrogen dan Hidrogen 4. SIMPULAN DAN SARAN Sistem data akuisisi (DAQ) untuk pengukuran variabel proses sintering telah dikembangkan dengan menggunakan modul data akusisi standar industri yang tersedia di pasaran. Eksperimen untuk akuisisi terhadap semua variabel proses dilakukan secara online ketika sintering berlangsung telah dilakukan. 4.1 Simpulan Dari hasil eksperimen akuisisi data secara online terhadap proses sintering dalam mengukur sebelas variabel proses sinter, sistem akuisisi data yang dikembangkan memperlihatkan kinerja yang cukup baik, tidak terjadi kegagalan atau terhentinya akuisisi data yang di sebabkan oleh kerusakan sistem. Dari data runtun waktu sebelas variabel proses sintering yang diperoleh, sudah cukup memadai untuk digunakan sebagai bahan dalam memahami karakteristik proses sintering dalam upaya membangun sistem monitoring dan pengendalian proses tersebut lebih lanjut. 4.2 Saran Data mentah hasil akuisisi masih memerlukan pemrosesan awal sebelum siap digunakan, untuk menganalisis adanya gangguan atau noise pada data sinyal hasil akuisisi. Oleh karena itu langkah selanjutnya adalah memproses data mentah dengan teknik pemerosean sinyal digital ataupun teknik lain misalnya data mining. 5. DAFTAR RUJUKAN [1] John Park and Steve Mackay, 2003. Practical Data Acquisition for Instrumentation and Control Systems.Newnes publications, Linacre House, Jordan Hill, Oxford OX2 8DP. [2] S. J. L. Kang, 2005. Sintering: densification, grain growth, and microstructure. Butterworth-Heinemann. [3] T. Yulianto, 2009. Proses Fabrikasi Elemen Bakar Nuklir di IEBE. Pusdiklat, Batan, Jakarta. [4] J.J.R. Feddes and J.B. McQuitty, 1997. DataAcquisition System for Measuring Environmental Variables within Confinement Animal Unit. Canadian Agricultural Engineering, 19(2), pp.75-77. [5] Ansaldo Divisione Nira, 1986. FFL quality control manual, Indonesi Project, no.doc.ind-700-00-q- 0498, Batan, Jakarta.