PENGARUH STRATEGI POINT TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMPN 3 TALAMAU

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MELENGKAPI PARAGRAF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

KORELASI KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIRE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH ROZA YULIANA NPM

KORELASI KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH

ABSTRACT. Kata kunci: korelasi, keterampilan membaca pemahaman teks laporan hasil observasi, dan keterampilan menulis teks laporan hasil observasi

HUBUNGAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENULIS WACANA EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 5 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 LINTAU BUO KABUPATEN TANAH DATAR

PENGARUH SEARCH REWRITE AND TEST (SRT) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMPN 8 PADANG

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SRT (SEARCH, REWRITE, TEST) SISWA KELAS VIII MTsN KURANJI PADANG JURNAL ILMIAH

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SRT (SEARCH, REWRITE, AND TEST) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENERAPAN TEKNIK GROUP CLOSE DALAM MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP PEMBANGUNAN UNP PADANG

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS RANGKUMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 11 PADANG

E JURNAL ILMIAH TRIA ULANDARI NIM Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memeroleh Gelar Sarjana Pendidikan ( Strata 1)

KETERAMPILAN MEMBACA TABEL SISWA KELAS VII SMPN 13 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE ARTIKEL ILMIAH

Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Keterampilan Menulis Paragraf Deduktif siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasman.

KETERAMPILAN MEMBACA TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 PADANG ARTIKEL MIA JULITA SARI NPM

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL CONCEPT SENTENCE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA N 2 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK PEMODELAN BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA SMP NEGERI 12 PADANG

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK BASUNG

ABSTRACT. Kata kunci: membaca, membaca apresiatif cerpen, menulis teks cerpen

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL INKUIRI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 27 PADANG ABSTRACT

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMPN 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK COPY THE MASTER ARTIKEL ILMIAH

PENINGKATAN MENARASIKAN TEKS WAWANCARA DENGAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VII.4 SMPN 6 BUKITTINGGI

KEMAMPUAN MEMBACA BERITA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 28 PADANG

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE SQ3R TERHADAP PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN ARTIKEL ILMIAH SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS SINOPSIS NOVEL REMAJA MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ISIAN RUMPANG (GROUP CLOZE) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KECAMATAN GUGUAK KABUPATEN 50 KOTA

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK TEKS DRAMA SISWA KELAS VIII MTsN LUBUK BUAYA KOTA PADANG MENGGUNAKAN METODE INKUIRI ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN SISWA KELAS VIII SMP N 20 PADANG DALAM MENULIS SURAT DINAS E JURNAL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI PADA TEKS BERITA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN E JURNAL ILMIAH

PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENYIMAK TEKS CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERPEN SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-6 PADANG JURNAL ILMIAH

KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK DALAM TEKS BERITA MELALUI MEMBACA SKIMMING SISWA KELAS VIII MTSN TALAOK KECAMATAN BAYANG PESISIR SELATAN JURNAL

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN BERITA DAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 PAINAN

KEMAMPUAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 PADANG ARTIKEL ILMIAH

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA APRESIATIF DENGAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA PEMBANGUNAN LABOLATORIUM UNP

KEEFEKTIFAN PENERAPAN STRATEGI SKIMMING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI GERINGGING KABUPATEN PADANG PARIAMAN

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 12 PADANG

ABSTRACT. Kata kunci: Pengaruh, Media Objek Langsung, Menulis, Teks Laporan Hasil Observasi

KEMAMPUAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INSTRINSIK NASKAH DRAMA MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII MTs TI BATANG KABUNG KOTA PADANG E-JURNAL ILMIAH

Abstract. Pendahuluan

Key Words : Reading Comprehension, Answer the Questions

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS VII SMPNEGERI 1 SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA N 9 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 13 SATU ATAP TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN TEKNIK MERINGKAS BACAAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB E- JURNAL ILMIAH

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X.8 DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN KEMBALI BERITA YANG DIDENGAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH MARLINA NPM

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG

HUBUNGAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 1 SUNGAI LIMAU

KEMAMPUAN MENULIS TANGGAPAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMPN I WAY JEPARA

KEMAMPUAN MENYIMAK KHOTBAH BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SIMAK RANGKUM SISWA KELAS XI SMA PERTIWI 2 PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS VIII SMPN 3 PARIAMAN

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE

JURNAL ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

PENGARUH TEKNIK BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENANGGAPI PEMBACAAN CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN BERDASARKAN MEDIA GAMBAR ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SIPORA UTARA KABUPATEN MENTAWAI

KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT 250 KATA PER MENIT RAGAM WACANA TULIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI

KETERAMPILAN MENYIMAK KHOTBAH BERBANTUAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS XI SMA NEGERI 16 PADANG ARTIKEL ILMIAH DELVA YENI NPM

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK PEMODELAN BERBASIS MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15 PADANG

LENI EXTRISNAWELI NPM

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK PARAGRAF EKSPOSISI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DI SMPN 19 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS FABEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 PAYAKUMBUH

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I)

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANG KAPAS ARTIKEL ILMIAH

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII.B DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN KEMAMPUAN BERCERITASISWA KELAS VII SMP N 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN SISWA MENULIS PUISI MELALUI MEDIA VISUAL KELAS VII SEMESTER II SMP 3 N X KOTO SINGKARAK TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SILFIA YULIANTI

Keywords: Writing Skills, Expository Narrative Paragraphs, Visual Media

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SIAWA KELAS X5 DENGAN MENGGUNAKAN METODE SRT (SEARCH REWRITE AND TEST

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

KEMAMPUAN MEMBACAKAN BERITA SISWA KELAS XI SMA N 1 PAINAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL E- JURNAL ILMIAH

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN TEKNIK KERANGKA TULISAN DAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 PADANG BERBANTUAN MEDIA AUDIO DENGAN TEKNIK KERANGKA TULISAN ARTIKEL ILMIAH

Transkripsi:

PENGARUH STRATEGI POINT TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMPN 3 TALAMAU Oleh: Eliza Daniati 1, Irfani Basri 2, Nursaid 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Padang email: eliza.daniati @ymail.com ABSTRACT Specifically, purposes of the research were: (1) to describe the ability of eighth grade student s of SMP Negeri 3 Talamau in reading comprehension without using the point strategy technique, (2) to describe the ability of eighth grade student s of SMP Negeri 3 Talamau in reading comprehension by using the point strategy technique, (3) to analyze the effectives of the point strategy technique in to the ability of eighth grade student s of SMP Negeri 3 Talamau in reading comprehension. The type of the research was quantitative research by using experimental method. Research findings provides that learning by using strategy point in experimental classroom was effective with average 70,4 in qualification more than enough. In contrast, control class in average 63,7 in qualification enough. Kata kunci: membaca; pemahaman; strategi; POINT A. Pendahuluan Keterampilan membaca diperlukan untuk membuka cakrawala, wawasan, dan menambah ilmu pengetahuan. Membaca merupakan kegiatan yang melibatkan pikiran untuk memahami dan mengintepretasikan lambang bahasa guna memperoleh pesan atau informasi yang disampaikan penulis melalui tulisannya. Menurut Harjasujana (1988:72) membaca adalah kegiatan merespon lambang-lambang cetak atau lambang tulis dengan menggunakan pengertian yang tepat. Sementara itu, Nurhadi (2005:2) menerangkan membaca merupakan suatu proses yang kompleks dan rumit. Maksudnya, dalam proses membaca terlibat berbagai faktor internal dan faktor eksternal pembaca. Faktor internal dapat berupa intelegensi, minat, sikap, motivasi, bakat, tujuan membaca dan sebagainya. Faktor eksternal dapat dalam bentuk sarana membaca, teks bacaan, lingkungan, latar belakang sosial, ekonomi, kebiasaan, dan tradisi membaca. Menurut Tarigan (1985:8), membaca merupakan suatu proses untuk memahami yang tersirat dalam yang tersurat, melihat pikiran yang terkandung di dalam kata-kata yang tertulis, tindakan memahami apa yang diungkapkan oleh pengarang dalam tulisan. Kemudian Edward L Thrndike (dalam Agustina, 2008:2) mengatakan reading as thingking and reading as reasoning, yaitu membaca itu tak ubahnya seperti ketika seseorang sedang berpikir dan bernalar, karena dalam membaca ini terlibat beberapa aspek-aspek berpikir seperti mengingat, memahami, membeda-bedakan, membandingkan, menemukan, menganalisis, mengorganisasikan dan pada akhirnya menerapakan apa-apa yang terkandung dalam bacaan. 1 Mahasiswa penulis skripsi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, wisuda periode September 2012 2 Pembimbing I, Dosen FBS Universitas Negeri Padang 3 Pembimbing II, Dosen FBS Universitas Negeri Padang 263

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No. 1 September 2012; Seri B 87 - Membaca dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa intelegensi, minat, sikap, motivasi, bakat, dan tujuan membaca, sedangkan faktor eksternal dapat berupa sarana membaca. Dengan membaca akan terjadi proses interaksi antara pembaca dengan penulis atau biasa disebut sebagai interaksi komunikatif yang bersifat tidak langsung. Keberhasilan seseorang dalam membaca dapat diukur dengan seberapa besar pemahamannya terhadap isi atau materi bacaan tersebut. Artinya, dalam membaca dituntut pemahaman yang tinggi agar seseorang dapat mengetahui makna yang terkandung dalam sebuah bacaan, terutama dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu, keterampilan membaca pemahaman selalu ada dalam setiap tema pembelajaran. Hal tersebut membuktikan begitu pentingnya penguasaan keterampilan membaca pemahaman bagi siswa. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, setiap siswa diharapkan untuk dapat membaca pemahaman dengan baik. Dengan membaca pemahaman, mereka akan mudah mendapatkan informasi yang tersurat maupun yang tersirat dalam suatu bacaan. Smith (dalam Tarigan, 1986:342) mengatakan membaca pemahaman adalah suatu proses pengenalan, penafsiran dan menilai gagasan yang berkenaan dengan bobot mental atau kesadaran total sang pembaca. Pemahaman adalah penafsiran atau penginterpretasian pengalaman, menghubungkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahui, menemukan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan kognitif. Hal ini sejalan dengan pendapat Tarigan (1990:43) yang menyatakan bahwa pada hakikatnya membaca pemahaman adalah kegiatan membaca untuk memahami isi bacaan, baik yang tersurat maupun yang tersirat. Membaca pemahaman penting bagi siswa dalam setiap mata pelajaran, karena pada setiap mata pelajaran kegiatan membaca selalu ada. Membaca pada mata pelajaran pada umumnya adalah membaca pemahaman. Dengan membaca pemahaman biasanya siswa lebih mudah berkonsentrasi dan lebih mudah juga dalam mendapatkan informasi pada buku yang dibacanya. Menurut Agustina (2000:15), membaca pemahaman adalah membaca yang dilakukan tanpa mengeluarkan bunyi atau suara. Membaca ini tidak menuntut pembacanya membunyikan atau mengoralkan bacaan, tetapi hanya menggunakan mata untuk melihat dan hati serta pikiran untuk memahaminya. Pada kenyataannya di sekolah, kemampuan membaca pemahaman siswa tetap saja mengalami permasalahan, meskipun telah diupayakan secara maksimal oleh guru. Sehingga tujuan membaca pemahaman tersebut belum tercapa. Menurut Greene dan Patty (dalam Tarigan 1994:37) menyatakan tujuan membaca pemahaman adalah sebagai berikut: (1) menemukan ide pokok dari kalimat, paragraf dan wacana, (2) menemukan butir-butir penting dalam bacaan, (3) menentukan organisasi dalam bacaan, (4) menarik kesimpulan bahan bacaan, (5) menduga makna, meramalkan dampak dan kesimpulan bacaan, (6) merangkum apa yang telah dibaca, dan (7) memperoleh informasi dari aneka sarana khusus. Kesulitan membaca pemahaman menjadi penyebab utama kegagalan siswa dalam proses belajar mengajar. Kesulitan membaca pemahaman sangat berpengaruh pada pelajaran yang lain. Sebab, sebagian besar bahan ajar di sekolah disajikan dalam bentuk teks bacaan. Hal ini disebabkan kurangnya minat baca siswa, sehingga membaca pemahaman merupakan suatu hal yang sangat membosankan bagi mereka. Oleh sebab itu, kesulitan membaca pemahaman harus segera diatasi agar siswa lebih mudah dalam proses belajar mengajar. Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman agar membaca pemahaman lebih menarik. Agustina (2000:16) mengemukakan enam teknik pembelajaran membaca pemahaman, yaitu: (1) menjawab pertanyaan, (2) meringkas bacaan, (3) mencari ide pokok, (4) melengkapi paragraf, (5) teknik isian rumpang (group close), dan (6) penataan gagasan (group sequencing). Selain fenomena di atas, permasalahan yang sering ditemukan dalam proses pembelajaran, khususnya membaca pemahaman adalah guru yang lebih suka berceramah dengan alasan materi padat dan waktu terbatas. Sehingga materi yang seharusnya diberikan dalam bentuk pratikum dan kerja kelompok tetap diberikan dengan ceramah. Akibatnya, siswa 264

Pengaruh Strategi POINT terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Eliza Daniati, Irfani Basri, dan Nursaid tidak dapat mengembangkan kreatifitas belajar secara optimal dan bertanggung jawab. Rendahnya motivasi dan kreativitas siswa dalam pembelajaran, khususnya dalam membaca pemahaman dapat diindikasikan karena model pembelajaran yang membosankan dan mematikan daya imajinasi siswa dalam mengemukakan ide dan pendapatnya tentang ma teri pelajaran. Keterampilan membaca pemahaman dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan salah satu materi yang diajarkan pada Sekolah Menengah Pertama kelas VIII. Hal ini terdapat dalam SK 11 dan KD 11.2. Dengan standar kompetensi yang berbunyi memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif (membaca pemahaman), membaa ekstensif dan membaca nyaring. Kompetensi dasarnya adalah menemukan informasi untuk bahan diskusi melalui membaca intensif. Berdasarkan observasi dan wawancara awal yang dilakukan peneliti dengan salah satu guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Talamau, hasil palajaran bahasa Indonesia masih belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan yaitu 70. Masih ada siswa yang mengikuti remedial setelah tes kemampuan membaca pemahaman dilakukan. Hal ini membuktikan bahwa tujuan pembelajaran kemampuan membaca pemahaman belum tercapai dengan baik. Kendala yang ditemukan oleh guru dalam pembelajaran keterampilan membaca, khususnya membaca pemahaman adalah sebagai berikut. Pertama, kurangnya kemauan dan minat siswa dalam membaca, khususnya membaca pemahaman. Kedua, siswa kurang bisa berkonsentrasi dalam membaca, ini disebabkan karena lingkungan kelas yang kurang mendukung atau banyak siswa yang meribut. Ketiga, daya tahan membaca yang cepat berkurang, ini disebabkan karena siswa mudah bosan apabila disuruh membaca. Keempat, siswa kurang mampu memahami teks bacaan yang dibacanya, ini dapat disebabkan karena keterbatasan kosakata yang dimilikinya. Kelima, membaca pemahaman yang dilakukan guru hanya mencapai jenjang literal yang merupakan kemampuan membaca dalam taraf berfikir rendah. Sehubungan dengan kendala-kendala yang ditemukan guru tersebut, untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman perlu dipilih strategi pengajaran membaca pemahaman yang efektif. Salah satu strategi yang dapat membantu siswa dan guru dalam membaca pemahaman yaitu strategi POINT (Purpose, Overview, Interpretet, Note, Test). Menurut Soedarso (1989:59) POINT merupakan suatu metode atau strategi membaca buku terutama ditujukan untuk kepentingan studi, untuk siswa-siswa yang tergolong pembaca tingkat lanjut. Sedangkan menurut Ermanto (2008:90) strategi POINT merupakan strategi yang digunakan untuk memperoleh informasi secara detail dan menyeluruh dari suatu bacaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi POINT merupakan strategi membaca untuk memperoleh informasi secara detail dan menyeluruh dari suatu bacaan yang dijutujukan untuk kepentingan studi. Penggunaan strategi POINT bertujuan agar siswa mudah menemukan ide pokok bacaan dan memudahkan siswa dalam menjawab pertanyaan yang sesuai dengan bacaan tersebut. Menurut Ermanto (2008:90-91) strategi POINT dilakukan melalui lima tahap yaitu: (1) tahapan menemukan maksud pokok penulis dalam bacaan atau purpose, (2) tahapan melacak atau meninjau pokok-pokok informasi dalam bacaan atau overview, (3) tahapan menganalisis atau menafsirkan informasi dan pesan dalam bacaan atau interpretet, (4) tahapan mencatat informasi atau pesan yang disampaikan penulis atau note, (5) tahapan menjawab pertanyaan atau test. Pemilihan strategi ini diharapkan mampu dan tepat untuk pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman. Berdasarkan uraian di atas, tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh strategi POINT terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Talamau. B. Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Dikatakan penelitian kuantitatif karena pengumpulan data menggunakan angka-angka. Angka- 265

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No. 1 September 2012; Seri B 87 - angka tersebut, angka-angka tersebut diperoleh dari skor posstest kelas eksperimen dan kelas kontrol serta dianalisis menggunakan rumus statistik. Hal ini sejalan dengan pendapat Arikunto (2002:12) mengemukakan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka, dimulai dari pengumpulan data, kemudian penafsiran data, dan terakhir ditampilkan hasilnya. Menurut Subana (2001:95) metode eksperimen merupakan metode penelitian yang menguji hipotesis berbentuk hubungan sebab akibat melalui pemanipulasian variabel independen (treatment, stimulus, situasi) dan menguji perubahan yang diakibatkan oleh pemanipulasian tadi. Penelitian ini dapat dikatakan sebagai penelitian pengujian hipotesis yang menguji hubungan sebab akibat diantara variabel yang diteliti. Penelitian ini mengkaji dan mendeskripsikan prmharuh strategi POINT terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Talamau. Sampel penelitian ini berjumlah 50 orang yang diambil dari seluruh populasi siswa kelas VIII. Menurut Arikunto (2002:112) apabila jumlah populasi lebih dari 100 orang, maka perlu diadakan penyampelan. Jika subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil seluruhnya. Akan tetapi, apabila subjeknya lebih dari 100, diambil (10 15%) atau (20 25%). Data dalam penelitian ini, yakni hasil tes kemampuan membaca pemahaman siswa dengan menggunakan strategi POINT dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman siswa tanpa menggunakan strategi POINT. Setelah data dikumpulkan lalu dilakukan teknik analisis data melalui beberapa tahap, yaitu Pertama, membaca dan memeriksa jawaban yang dikumpulkan siswa yang berupa tes pilihan ganda. Kedua, mencatat skor yang diperoleh siswa pada setiap indikator yang diujikan. Ketiga, mengolah skor menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase. Keempat, menentukan nilai rata-rata hitung. Kelima, mengklasifikasikan tingkat penguasaan membaca pemahaman siswa berdasarkan skala 10 berikut. Keenam, membuat histogram kemampuan membaca pemahaman siswa untuk masing-masing indikator. Ketujuh, melakukan pengujian hipotesis. Kedelapan, menyimpulkan hasil analisis data dan pembahasan. C. Pembahasan Penelitian pada kelas kontrol kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Talamau Kabupaten Pasaman Barat tanpa menggunakan strategi POINT, berdasarkan skor yang diperoleh 25 orang siswa dari tes objektif yang diberikan, diperoleh jumlah nilai kemampuan membaca pemahaman siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Talamau Kabupaten Pasaman Barat tanpa menggunakan strategi POINT, yaitu sebesar 1593,3 dengan nilai rata-rata sebagai berikut. M = = FX N = 63,7 Dari data di atas, disimpulkan bahwa kemampuan siswa membaca pemahaman tanpa menggunakan strategi POINT berada pada kualifikasi cukup, dengan jumlah nilai rata-rata 63,7. Data kemampuan membaca pemahaman pada kelas kontrol diperoleh dari tes objektif yang berupa pilihan ganda. Pada kelas kotrol pembelajaran yang dilakukan tidak menggunakan strategi POINT. Tes pilihan ganda tersebut terdiri dari 30 soal. Data yang diperoleh dari kelas kontrol dapat dilihat dari tabel berikut ini. 266

Pengaruh Strategi POINT terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Eliza Daniati, Irfani Basri, dan Nursaid Tabel 1. Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Talamau Kabupaten Pasaman Barat Tanpa Menggunakan Strategi POINT (Kelas Kontrol) No. Rentangan Nilai Kualifikasi Frekuensi Persentase (%) 1. 96 100 Sempurna 0 0,0 2. 86 95 Baik sekali 0 0,0 3. 76 85 Baik 2 8,0 4. 66 75 Lebih dari cukup 16 64,0 5. 56 65 Cukup 5 20,0 6. 46 55 Hampir cukup 1 4,0 7. 36 45 Kurang 1 4,0 8. 26 35 Kurang sekali 0 0,0 9. 16 25 Buruk 0 0,0 10. 0 15 Buruk sekali 0 0,0 Jumlah 25 100 Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII tanpa menggunakan strategi POINT. Siswa yang mendapat nilai dengan kualifikasi baik adalah 2 orang (8,0%). Siswa yang mendapat nilai dengan kualifikas lebih dari cukup 16 orang (64%). Siswa yang mendapat nilai dengan klasifikasi cukup sebanyak 5 orang (20%) dan siswa yang mendapatkan nilai dengan klasifikasi kurang sebanyak 2 orang (8%). Rata-rata nilai kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Talamau Kabupaten Pasaman Barat tanpa menggunakan strategi POINT adalah 63,7 dengan kualifikasi cukup. Sedangkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Talamau Kabupaten Pasaman Barat dengan Menggunakan Strategi POINT (Kelas Eksperimen), Penilaian kemampuan membaca pemahaman dengan menggunakan strategi POINT dengan cara melihat hasil tes siswa. Hasil tes siswa dinilai berdasarkan format penilain membaca pemahaman. Nilai tertinggi akan diperoleh apabila soal dapat dijawab dengan baik. Dari hasil penganalisaan data dengan menggunakan rumus persentase, dapat diketahui hasil tes kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Talamau Kabupaten Pasaman Barat. Berdasarkan hasil tes, diperoleh jumlah nilai kemampuan anggota sampel dengan menggunakan strategi POINT, yaitu sebesar 1760. Oleh karena itu, dapat diperoleh nilai rata-rata dengan menggunakan rumus sebagai berikut. FX M = N = = 70,4 Dari data tersebut, disimpulkan bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa dengan menggunakan strategi POINT dilihat berada pada kualifikasi lebih dari cukup, dengan nilai ratarata 70,4 (lebih dari cukup). data kemampuan membaca pemahaman pada kelas eksperimen diperoleh dari tes objektif yang berupa pilihan ganda. Pada kelas eksperimen pembelajaran yang dilakukan menggunakan strategi POINT. Tes pilihan ganda tersebut terdiri dari 30 soal. Data yang diperoleh dari kelas eksperimen dapat dilihat dari tabel berikut ini. 267

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No. 1 September 2012; Seri B 87 - Tabel 2. Hasil Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas VIII.2 SMP Negeri 3 Talamau Kabupaten Pasaman Barat dengan Menggunakan Strategi POINT (Kelas Eksperimen) No Rentangan Nilai Kualifikasi Frekuensi Persentase (%) 1. 96 100 Sempurna 0 0,0 2. 86 95 Baik sekali 2 8,0 3. 76 85 Baik 4 16,0 4. 66 75 Lebih dari cukup 12 48,0 5. 56 65 Cukup 7 28,0 6. 46 55 Hampir cukup 0 0,0 7. 36 45 Kurang 0 0,0 8. 26 35 Kurang sekali 0 0,0 9. 16 25 Buruk 0 0,0 10. 0 15 Buruk sekali 0 0,0 Jumlah 25 100 Berdasarkan Tabel 2 di atas, diperoleh gambaran mengenai kemampuan siswa dalam membaca pemahaman dengan menggunakan strategi POINT. Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi baik sekali berjumlah 2 orang (8,0%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi baik sekali berjumlah 4 orang (16,0%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari cukup berjumlah 12 orang (48,0%) dan siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi cukup berjumlah 7 orang (28,0%). Setelah dilaksanakan tes akhir diperoleh data hasil belajar kemampuan membaca pemahaman pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes akhir hasil belajar pada kelas eksperimen diikuti oleh 25 orang siswa dan pada kelas kontrol diikuti oleh 25 orang siswa. Dari skor tes akhir hasil belajar siswa pada kedua kelas ini dilakukan perhitungan rata-rata ( X ), simpangan baku ( S ), skor tertinggi (X maks) dan skor terendah (X min). Hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 3. Perhitungan Rata-rata ( X ), Simpangan Baku ( S ), Skor Tertinggi ( X maks) dan Skor Terendah ( X min). Kelas Sampel X S X maks X min Eksperimen 70,4 8,71 86,7 56,7 Kontrol 63,7 8,91 76,7 40,0 Sumber: Olahan Data Pada Tabel di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata siswa pada kelas eksperimen lebih besar dari skor rata-rata siswa pada kelas kontrol. Berdasarkan hasil penganalisisan data penelitian, disimpulkan bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Talamau Kabupaten Pasaman Barat tanpa menggunakan strategi POINT diklasifikasikan menjadi 5 kategori yaitu, baik (B), lebih dari cukup (LC), hampir cukup (HC) dan kurang (K). Dalam penelitian ini ditemukan bahwa rata-rata kemampuan membaca pemahaman siswa berada pada kualifikasi cukup dengan nilai rata-rata 63,7 yang berada pada taraf rentangan 55-65%. Pada kelas kontrol tujuan membaca pemahaman belum tercapai dengan baik, sesuai dengan tujuan membaca pemahaman menurut Greene dan Patty (dalam Tarigan 1994:37) tujuan membaca pemahaman adalah sebagai berikut: (1) menemukan ide pokok dari kalimat, 268

Pengaruh Strategi POINT terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Eliza Daniati, Irfani Basri, dan Nursaid paragraf dan wacana, (2) menemukan butir-butir penting dalam bacaan, (3) menentukan organisasi dalam bacaan, (4) menarik kesimpulan bahan bacaan, (5) menduga makna, meramalkan dampak dan kesimpulan bacaan, (6) merangkum apa yang telah dibaca, dan (7) memperoleh informasi dari aneka sarana khusus. Standar ketuntasan belajar minimal (SKBM) kelas VIII SMP Negeri 3 Talamau Kabupaten Pasaman Barat untuk mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia adalah 70. Jika SKBM tersebut dibandingkan dangan rata-rata kemampuan membaca pemahaman siswa tanpa menggunakan strategi POINT, disimpulkan bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Talamau Kabupaten Pasaman Barat tersebut masih berada pada taraf di bawah SKBM. Dari pembahasan di atas, bahwa nilai kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Talamau Kabupaten Pasaman Barat tanpa menggunakan strategi POINT masih berada di bawah standar ketuntasan belajar minimal siswa, yaitu berada di bawah 70. Oleh sebab itu, kemampuan membaca pemahaman siswa masih perlu diperbaiki. Dari hasil penelitian dan analisis dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam membaca pemahaman dikelompokkan menjadi 4 kualifikasi yaitu baik sekali, baik, lebih dari cukup dan cukup. Nilai rata-rata kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Talamau Kabupaten Pasaman Barat dengan menggunakan strategi POINT adalah 70,4 yang berada pada kualifikasi lebih dari cukup (LC) dan berada dalam rentangan nilai 66 75%. Jika dibandingkan dengan SKBM mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SMP Negeri 3 Talamau, dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca pemahaman sudah memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). Berdasarkan hasil deskripsi dan analisis data, diperoleh gambaran membaca pemahaman dengan strategi POINT dan tanpa strategi POINT, dalam pelajaran ini guru butuh membuat variasi dalam memberikan pelajaran tentang membaca. Salah satu variasi yang dapat dilakukan adalah dengan cara menemukan maksud pokok penulis dalam bacaan atau purpose. Keunggulan strategi POINT yaitu memudahkan siswa dalam membaca pemahaman. Siswa dituntun dan dilatih untuk memahami bacaan melalui tahapan menemukan maksud pokok penulis dalam bacaan, melacak atau meninjau pokok-pokok informasi dalam bacaan, menganalisis informasi dan pesan dalam bacaan, mencatat informasi yang disampaikan penulis dan menjawab pertanyaan. Berdasarkan analisis data, diperoleh bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Talamau Kabupaten Pasaman Barat dengan menggunakan strategi POINT sebesar 70,4, sedangkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Talamau Kabupaten Pasaman Barat tanpa menggunakan strategi POINT sebesar 63,7. Perbedaan ini disebabkan oleh penggunaan strategi yang diberikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan strategi POINT dalam membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Talamau Kabupaten Pasaman Barat. D. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab IV, dapat disimpulkan tigat hal, yaitu sebagai berikut. Pertama, kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Talamau Kabupaten Pasaman Barat dengan menggunakan strategi POINT berada pada kualifikasi lebih dari cukup (70,4) berada pada rentangan (66-75%). Nilai rata-rata tersebut, didapatkan dari hasil tes siswa. Kedua, kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Talamau Kabupaten Pasaman Barat tanpa menggunakan strategi POINT berada pada kualifikasi cukup (63,7) berada pada rentangan (56-65%). Nilai rata-rata tersebut, didapatkan dari hasil tes siswa. Ketiga, berdasarkan uji hipotesis yang membuktikan bahwa kemampuan siswa dalam membaca pemahaman dengan menggunakan strategi POINT lebih baik dari pada tanpa menggunakan strategi POINT. Sejalan dengan perbedaan tersebut, disimpulkan bahwa strategi POINT dapat memiliki pengaruh baik terhadap kemampuan membaca pemahaman dalam pembelajaran bahasa Indonesia, terutama membaca pemahaman. 269

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No. 1 September 2012; Seri B 87 - Berdasarkan simpulan di atas, disarankan penggunaan strategi POINT dalam pembelajaran membaca pemahaman diharapkan bermanfaat untuk siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Talamau Kabupaten Pasaman Barat dalam mengembangkan pemahaman dalam membaca pada tahap berikutnya. Hal tersebut bertujuan agar keterampilan siswa dalam membaca pemahaman berjalan secara lancar dan optimal, karena pembelajaran yang bervariasi sangat bermanfaat untuk menciptakan iklim belajar yang responsif dan menyenangkan. Catatan: artikel ini disusun berdasarkan hasil penelitian untuk penulisan skripsi penulis dengan Pembimbing I Dr. Irfani Basri, M.Pd., dan Pembimbing II Drs. Nursaid, M.Pd. Daftar Rujukan Abdurrahman, dan Elya Ratna. 2003. Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. (Bahan Ajar). Padang: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBSS UNP. Agustina. 2000. Pembelajaran Membaca. Padang: Jurusan Bahasa Indonesia: UNP. Arikunto, Suharsemi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsemi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara. Ermanto. 2008. Ketrampilan Membaca Cerdas. Padang: UNP Press Harjasujana, Ahmad. S. dkk. 1998. Materi Pokok Membaca. Jakarta: Penerbit Karunika. Nurhadi. 2005. Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca Suatu Teknik Memahami Literatur yang Efisien. Bandung: Sinar Baru. Soedarso. 1989. Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: PT. Gramedia Subana, M dan Sunarti. 2001. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setra Tarigan, Henry Guntur. 1985. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, Djago dan H.G. Tarigan. 1986. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry Guntur. 1990. Membaca dalam Kehidupan. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry Guntur. 1994. Membaca Ekspresif. Bandung: Angkasa. 270